Anda di halaman 1dari 2

Orientasi

Ceritanya tentang Lim Hwi Chan, pemuda berumur 20-something yang pernah masuk
penjara karena kesalahan yang tidak dia lakukan. Lim Hwi Chan ini tipe2 anak muda yang
jujur tapi suka emosian gitu, jadi banyak terjebak dalam kejadian2 yang merugikan dirinya
sendiri, salah satunya yang menyebabkan dia masuk bui. Setelah keluar dari penjara pun, Lim
Hwi Chan merasa hidupnya tidak menjadi lebih baik. Dia mengalami banyak kesulitan di
kehidupan sosialnya, baik mencari pekerjaan maupun berteman karena status mantan
narapidananya itu.

Deskripsi

Namaku Lim Hwi Chan. Seorang mantan narapidana yang sekarang menjadi penjaga toko
yang menyedihkan. Umurku 27 tahun dan aku suka menonton film thriller berulang-ulang
sampai 30 kali. Aku juga suka melampiaskan emosi dengan mengepel lantai yang kotor gara-
gara keteledoran para siswi yang makan mi instan dan kimchi sembarangan di tokoku.
Memang, aku tidak bisa disebut panutan, tapi juga tidak bisa disebut sebagai pecundang
hanya karena pernah dipenjara.

Aku memang mantan narapidana, tapi aku muak selalu dicurigai. Aku hanya ingin
melupakan semua kenangan itu. Tapi, sepertinya seluruh dunia sudah telanjur mengecapku
sebagai seorang “Mantan Narapidana” dan mereka menolakku.

Sampai aku menemukan perkumpulan aneh bernama “Morning Star” yang malah mencari
mantan narapidana sebagai anggota. Sebenarnya, perkumpulan apa ini?

Ceritanya tentang Lim Hwi Chan, pemuda berumur 20-something yang pernah masuk
penjara karena kesalahan yang tidak dia lakukan. Lim Hwi Chan ini tipe2 anak muda yang
jujur tapi suka emosian gitu, jadi banyak terjebak dalam kejadian2 yang merugikan dirinya
sendiri, salah satunya yang menyebabkan dia masuk bui. Setelah keluar dari penjara pun, Lim
Hwi Chan merasa hidupnya tidak menjadi lebih baik. Dia mengalami banyak kesulitan di
kehidupan sosialnya, baik mencari pekerjaan maupun berteman karena status mantan
narapidananya itu.

Suatu hari, Lim Hwi Chan bergabung dengan sebuah klub khusus mantan narapidana
yang bernama Morning Star Club. Disebut begitu karena merujuk pada bintang paling
terang yang bersinar di pagi hari, yang biasanya bisa dilihat dari jendela penjara. Tak
disangka-sangka, Morning Star Club berhasil mengubah Hwi Chan menjadi manusia yang
lebih baik. Lewat kegiatan-kegiatan sosial yang rutin dilakukan, Hwi Chan bisa belajar
banyak keahlian dan berteman dengan banyak orang dari berbagai tingkat ekonomi, latar
belakang dan usia.

“Kalau 100 lamaran pekerjaan gagal, maka kirimlah 200 lamaran pekerjaan. Kalau 200
gagal, maka kirimlah 300!” – begitu kata Ketua klub Morning Star pada Hwi Chan.
Ternyata, nasib sedang berpihak padanya karena tak lama, Hwi Chan diterima kerja untuk
pertama kalinya, di perusahaan yang elit pula! Tapi ternyata cobaan Hwi Chan tak berhenti
sampai di situ, bagai penagih hutang yang memberikan bunga tinggi, Hwi Chan lagi-lagi
terpuruk karena nasib mengambil kebahagiaan yang sudah sempat berada di tangannya.

Evalausi

Jadi, kisah Lim Hwi Chan ini benar-benar menarik. Penulis menggambarkan Lim Hwi Chan
adalah seorang pemuda berhati lembut. Aku bisa menilai dari tindakan, perkataan, dan dialog
antartokoh. Bagaimana Lim Hwi Chan saat menyatakan dirinya tidak bersalah di hadapan
polisi, bagaimana ia di depan kakak dan teman-temannya, bagaimana ia memperlakukan Oh
Su Jeong, kekasihnya. Semuanya terlihat begitu lembut dan menguras emosi.

Langkah Hwi Chan menuju club bernama Morning Star benar-benar tepat. Awalnya aku
berpikir ketiga paman yang bernaung di sana adalah orang-orang jahat. Tapi ternyata tidak.
Bahkan sosok Ketua mampu membuatku kagum lewat tindakan dan perkataannya.

Tokoh kakak perempuan dan kakak ipar Lim Hwi Chan juga turut mewarnai cerita ini. Kakak
perempuan yang begitu penyayang dan lembut. Keliatan banget kalo dia melakonis. Gimana
enggak, dikit-dikit nangis.

Anda mungkin juga menyukai