Anda di halaman 1dari 4

John adalah seorang pemabuk berat yang selalu terlihat menghabiskan waktu di bar setiap

malamnya. Ia telah kehilangan pekerjaannya, keluarganya, dan teman-temannya karena


kebiasaannya yang buruk ini. Setelah kakak perempuannya meninggal akibat kecelakaan
mobil, ia harus menjadi ayah bagi keponakannya yang masih kecil.

John merasa sangat terpukul dengan kematian kakaknya, dan melihat keponakannya sebagai
satu-satunya alasan untuk berubah. Dia tahu bahwa jika dia ingin menjadi ayah yang baik, ia
harus berhenti minum alkohol dan mengambil tanggung jawab penuh atas kehidupan
keponakannya. Ia harus belajar untuk bertanggung jawab dan memiliki peran yang lebih
besar dalam hidupnya.

Meskipun sangat sulit, John mencoba untuk menghindari alkohol dan berfokus pada
kebahagiaan keponakannya. Dia mengajak keponakannya ke taman bermain, memberinya
makanan yang sehat, membantu dia dengan pekerjaan rumah sekolahnya, dan
mengenalkannya pada olahraga. John merasa bahagia karena melihat keponakannya tumbuh
dan berkembang, dan dia berusaha untuk menjadi teladan yang baik untuknya.

Namun, perjalanan John tidak selalu mudah. Ia masih tergoda untuk minum alkohol ketika ia
merasa terlalu stres atau sedih, terutama ketika ia merasa kesepian tanpa teman-teman yang
biasa ia habiskan waktu dengannya di bar. Tapi, dia berusaha keras untuk tetap berada di
jalur yang benar, dan selalu berbicara dengan keponakannya ketika dia merasa tergoda untuk
minum.

Dalam perjalanan hidupnya yang baru ini, John menemukan banyak teman dan dukungan
dari keluarga dan masyarakat setempat. Dia belajar bahwa menjadi seorang ayah adalah
pekerjaan yang sulit, tetapi juga sangat bermakna dan memberikan arti yang dalam dalam
hidupnya. Dengan tekad yang kuat dan cinta yang tulus, John berhasil menjadi ayah yang
baik bagi keponakannya, dan menemukan kembali kebahagiaan yang sejati di dalam dirinya.
Alex sedang hidup dalam kegelisahan yang mendalam karena masalah-masalah di masa
lalunya. Pertama, ia merasa sangat sulit untuk memaafkan ibunya yang sering melakukan
tindakan kekerasan fisik dan verbal terhadapnya ketika ia masih kecil. Ibu Alex adalah
seorang pecandu alkohol dan selalu membuat kehidupan keluarganya penuh dengan konflik
dan ketegangan.

Masalah kedua yang membebani Alex adalah pernah melakukan bullying kepada teman
sekelasnya di masa sekolah dulu. Akibat perbuatannya, teman tersebut harus pindah ke kota
lain dan Alex merasa sangat menyesalinya sekarang. Meskipun sudah lama berlalu, rasa
bersalah dan malu atas perbuatannya selalu menghantuinya.

Masalah terakhir yang membuat Alex gelisah adalah kekurangan yang ia miliki. Ia sering
merasa tidak cukup baik dan tidak mampu memenuhi harapan orang-orang di sekitarnya, baik
itu di tempat kerja maupun dalam hubungan pribadi. Hal ini membuatnya sering merasa
tertekan dan tidak percaya diri.

Namun, Alex menyadari bahwa ia tidak bisa terus hidup dalam kegelisahan dan harus
berdamai dengan masa lalunya untuk bisa maju ke depan. Pertama-tama, ia mulai berbicara
dengan ibunya dan mencoba untuk memahami apa yang terjadi di masa lalu yang membuat
ibunya bertindak seperti itu. Ia juga belajar untuk memaafkan ibunya, meskipun hal ini sangat
sulit dan membutuhkan waktu yang lama.

Selanjutnya, Alex berusaha memperbaiki kesalahannya di masa lalu dengan menemui teman
yang pernah di-bully-nya dan meminta maaf dengan tulus. Meskipun sudah lama berlalu,
teman tersebut menerima permintaan maafnya dengan baik dan keduanya menjadi akrab lagi.

Terakhir, Alex belajar untuk menerima kekurangan dirinya dan berusaha untuk menjadi lebih
baik setiap hari. Ia mulai menghargai dirinya sendiri dan berbicara dengan lebih baik pada
dirinya sendiri. Ia juga mulai memikirkan cara untuk memperbaiki dirinya dan mencapai
tujuannya di masa depan.

Dengan berdamai dengan masa lalunya dan menerima kekurangan dirinya, Alex merasa lebih
tenang dan siap untuk menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri. Ia berjanji untuk
tidak lagi mengulangi kesalahannya di masa lalu dan akan selalu berusaha untuk hidup
dengan berlapang dada.
Willy adalah seorang pekerja konstruksi berusia 35 tahun yang bertanggung jawab
atas proyek renovasi Museum Patung Liberty di New York. Dia adalah seorang pria yang
tekun dan berdedikasi, yang telah bekerja di industri konstruksi sejak lulus SMA. Dia
memiliki keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk menangani proyek besar
seperti Museum Patung Liberty, dan dia selalu berusaha untuk menyelesaikan pekerjaannya
dengan tepat waktu dan dengan standar kualitas yang tinggi.

Suatu hari, Willy pergi berangkat menuju Pulau Liberty untuk melakukan inspeksi
awal dalam proyek renovasi ini. Ia berangkat menggunakan kapal feri dan hanya ditemani
oleh nahkoda kapal. Awalnya hari terlihat akan berjalan baik-baik saja. Willy yang ada di
bagian atas kapal feri melihat patung liberty dari kejauhan, kemudian mengalihkan
pandangannya ke kota New York, kota yang sudah ditinggalinya selama lebih dari 12 tahun
ini. Suatu kota yang sudah dianggapnya sebagai rumah sekaligus kampung halaman ini.
Selagi memandangi kota sekaligus berkontemplasi tentang masa lalunya, tiba-tiba terdengar
suara gemuruh dari arah patung liberty, dan diikuti dengan teriakan nahkoda kapal. Belum
sempat menengok ke belakang, Willy dikejutkan dengan sebuah benda raksasa yang jatuh di
perairan sungai Hudson tepat di depan pandangannya. Benda besar itu menghujam perairan
dan membuat gelombang yang cukup besar. Willy sempat kehilangan keseimbangan. Setelah
itu Willy kaget, ternyata benda besar itu adalah patung liberty, sontak ia langsung menengok
ke belakang, ke arah tempat seharusnya patung liberty berdiri. Hal yang jauh lebih
mengerikan pun ditemuinya. Terlihat bentuk lingkaran raksasa seukuran kira-kira 5 kali
patung liberty yang menyerupai portal ke dunia lain. Dari sana keluarlah sebuah monster.
Monster tersebut memiliki bentuk kepala kerucut seperti cumi-cumi, dengan mata berwarna
kuning menyala, serta terlihat memiliki gigi besar dan tajam. Bagian bawah tubuhnya terdiri
dari 2 pasang tentakel raksasa yang terdapat benda menyerupai kuku di setiap ujungnya.
Monster ini memiliki tubuh besar dan menjijikkan dengan kulit yang terbuat dari bahan yang
tidak pernah dilihat Willy sebelumnya.

Tak lama setelah Willy mengamati, monster tersebut tiba-tiba menciptakan bola hitam
di depannya dan menembakkannya ke arah langit kota New York. Bola hitam itu membesar.
Hinnga wujud asli dari bola itu terlihat, itu adalah lubang hitam. Segala hal mulai terhisap ke
dalamnya. Termasuk Willy beserta kapal yang ia tumpangi. Ketika kapal feri yang
ditumpangi willy mulai terangkat, kepalanya terbentur dengan alat pemadam api yang
terlempar ke udara. Willy pun sekejap tak sadarkan diri.

Ketika Willy sadar, ia sudah berada di tempat yang sangat asing baginya. Ia
dikelilingi oleh benang-benang cahaya berwarna kuning keemasan. Pikirnya ia pasti sudah
berada di akhirat. Tiba-tiba muncul dari atas seorang dengan menaiki hewan yang tak
dikenali oleh Willy. Orang tersebut menyapa Willy, dan memperkenalkan diri sebagai
Wahyu. Willy pun menghujani Wahyu dengan banyak pertanyaan, termasuk apakah dirinya
sudah mati. Wahyu pun membenarkan dugaan Willy tersebut dan sekarang berada di limbo.
Wahyu juga menjelaskan tentang monster yang membawa malapetaka di bumi sebelumnya,
nama monster itu adalah Void Weaver. Monster itu merupakan monster ciptaan Tuhan yang
memiliki kekuatan dapat memanipulasi ruang dan waktu. Selanjutnya Wahyu menjelaskan
bahwa tugasnya sekarang adalah membimbing Willy agar dapat melanjutkan proses
kehidupan yang selanjutnya. Ia menjelaskan kepada Willy bahwa Willy harus bisa
menciptakan hewan seperti yang dia miliki dengan menggunakan energi yang ada di dimensi
ini.
Wahyu mulai mengajarkan Willy cara menggunakan energi di sekitarnya. Akan tetapi
sekeras apapun Willy mencobanya, yang tercipta hanyalah gumpalan air kental berwarna
putih, yang sama sekali tidak menyerupai makhluk hidup apapun. Wahyu pun mengingatkan
bahwa untuk dapat menyerap dan menggunakan energi yang ada di dimensi ini, Willy harus
menanggalkan segala beban yang ada di hatinya ketika masih hidup di dunia. Willy pun ingat
ia masih memiliki beban hati mengenai ibunya.

Sebelum tinggal di New York, Willy tinggal di kota kecil bernama Cazenovia
bersama ibunya yang kerap melakukan kekerasan terhadapnya. Beruntung ia dapat terbebas
dari sana setelah melaporkan tindakan ibunya ke pihak berwajib, meskipun dengan hasil
pengadilan yang tidak sesuai ekspektasinya karena ibunya dianggap gila. Ibu Willy pun tidak
bisa divonis dan dimasukkan ke dalam penjara. Willy tidak pernah sekalipun menjenguk
ibunya sama sekali. Wahyu yang mendengarkan cerita ini, berpendapat kalau Willy harus
bisa memaafkan ibunya. Akhirnya dengan menggunakan kekuatannya Wahyu dapat
memperlihatkan kehidupan sulit yang dilalui oleh ibunya sehingga bisa menjadi seperti yang
Willy ketahui sebelumnya. Willy pun akhirnya bisa berempati terhadap ibunya dan
memaafkan apa yang sudah ibunya lakukan terhadapnya.

Selanjutnya Wahyu menyampaikan bahwa Willy juga harus melepas semua yang
berkaitan dengan keduniawian yang masih melekat dipikiran Willy. Wahyu mulai
mempertanyakan apa arti uang yang selama ini dianggapnya sebagai sumber kebahagiaan
Willy. Willy pun akhirnya mengerti dan sudah ikhlas untuk meninggalkan dan tidak
mengharapkan apa-apa lagi.

Setelah serangkaian proses untuk mengobati hati dan pikirannya sendiri, Willy
akhirnya mampu menciptakan hewan sejenis yang sebelumnya ditunggangi Wahyu. Hewan
tersebut lalu menciptakan portal yang bertujuan ke dunia yang lainnya lagi yang dijelaskan
oleh Wahyu adalah tahapan kehidupan selanjutnya. Sebelum Willy menempuh portal, Wahyu
mengingatkan ke Willy, bahwa apapun yang terjadi setelah ini, keputusan apapun yang akan
didapatkan oleh willy, untuk menerimanya dengan lapang dada dan kerelaan hati.

Ketika Willy menembus portal, ia menunggu wahyu untuk ikut bersamanya, tetapi
tiba-tiba sebuah portal raksasa tercipta di limbo. Dari portal raksasa tersebut muncul Void
Weaver. Dengan muka agak panik, Wahyu pun menjelaskan kalau sebenarnya Willy masih
hidup. Wahyu menyelamatkan willy dan mengirimna ke dimensi lain karena wahyu melihat
willy punya potensi dapat mengalahkan Void Weaver. Wahyu pun mengatakan ia akan
berusaha untuk mengalahkan Void Weaver, tapi ia tak berjanji untuk pasti berhasil
melakukannya. Terakhir ia berpesan ke Willy, bahwa selanjutnya hanya ada dua
kemungkinan, apakah dirinya yang menjumpai Willy lagi, atau malah sang Void Weaver.
Portal buatan hewan yang diciptakan willy pun tertutup.

Willy berusaha untuk memproses segala hal yang terjadi dengannya. Ia akhirnya
menyimpulkan kalau satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah menerima keadaan ini dan
tetap menjalankan hidup sekaligus menunggu kemana takdirnya akan berjalan.

Anda mungkin juga menyukai