Anda di halaman 1dari 21

PROSEDUR PENGKAJIAN

KEPERAWATAN
No. PKM-LWC/SOP/UKP/
Dokumen 2019
S No. revisi -
Tanggal
O Terbit
2019

P Halaman 1/1

UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

1. Pengertian Pengkajian adalah cara mendapatkan informasi dari pasien dengan cara wawancara
dan pemeriksaan fisik (inpeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi ) dari ujung rambut
sampe ujung kaki.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan pengkajian dapat


terlaksana dengan baik, sehingga semua info medis dari pasien dapat di indentifikasi
secara lengkap.

3. Kebijakan
4. Referensi
5. Langkah- 1. Pasien datang ke ruangan pemeriksaan
langkah 2. Petugas mengucapkan salam
3. Petugas melakukan anamnesa dengan sikap yang baik
4. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan nama dalam rekam medis,
5. Petugas menanyakan keluhan utama pasien,
6. Petugas menanyakan riwayat penyakit sekarang,
7. Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu,
8. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi seluruh bagian dari kepala,
dada, perut, tangan dan kaki,
9. Petugas mencatat hasil anamnesis dalam form pengkajian asuhan keprewatan

6. Unit terkait 1. Loket,


2. Poli Umum
3. IGD
4. RRI
5. Poli Gigi
6. Poli KIA
POSISI MIRING KANAN/KIRI
SOP No.
Dokume
n
No.
-
revisi
Tanggal
Terbit
Halaman 1

UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

Pengertian Teknik Pemberian posisi dengan memiringkan tubuh ke kanan atau ke kiri dengan
posisi tubuh masih berbaring
Tujuan 1. Mencegah rasa tidak nyaman pada otot
2. Mempertahankan tonus otot
3. Mencegah terjadinya komplikasi seperti ulkus decubitus, kerusakan saraf
superficial, kerusakan pembuluh darah dan kontraktur
4. Untuk memudahkan tindakan pemberian enema
5. Memudahkan perawatan dan pemeriksaan pada area perineal
Indikasi 1. Klien dengan paralisis
2. Klien dengan mengalami penurunan kesadaran
3. Klien yang akan diberikan obat melalui anus
4. Klien yang akan dilakukan pemeriksaan rektal/anus
5. Klien yang akan dilakukan tindakan huknah
Prsedur Persiapan alat
1. Bantal/guling seperlunya
2. Handuk

Pelaksanaan
1. Berikan salam, perkenalan diri dan tanyakan kondisi klien
2. Jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan
3. Dekatkan alat
4. Cuci tangan
5. Buatlah tempat tidur yang memudahkan untuk bekerja
6. Miringkan pasien sampai posisi agak tengkurap
7. Letakkan bantal antara dada, abdomen serta lengan atau kasur dan diantara
pelvis paha atas dan tempat tidur.
8. Letakkan gulungan handuk dibawah telapak kaki
9. Mencuci tangan
10. Evaluasi respon pasien
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Pertahankan agar tempat tidur memberikan Support yang baik bagi tubuh
2. Pastikan alas tidur rapi, bersih dan kering,
3. Observasi keaadaan pasien tiap 2 jam,
4. Jadwalkan perubahan posisi selama 24 jam ( tiap 2 jam ganti posisi)
Unit Terkait Ruang Rawat Inap
MENYIAPKAN DAN MEMBERIKAN
KOMRES HANGAT
SOP No. /UKP/
Dokumen /2019
No. revisi
Tanggal Januari 2019
Terbit
Halaman 1

UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU
Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

1. Pengertian Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu menggunakan
cairan atau alat yang menimbulkan rasa hangat pada bagian tubuh yang dilakukan
kompres
2. Tujuan a. Memperlancar sirkulasi darah
b. Menurunkan suhu tubuh
c. Mengurangi rasa sakit
d. Memberikan rasa hangat, nyaman dan tenang pada pasien
3. Kebijakan
4. Referensi Permenkes no.43 tahun 2016
Buku asuhan Keperawatan
Dirjen Yanmed. Nomor : 00.03.2.6.7637 tentang berlakunya Standar Asuhan
Keperawatan
5. Prosedur Menyiapkan bahan dan alat :
a. Bascom berupa air hangat dengan suhu 37°C
b. Handuk / Waslap
c. Handuk pengering
d. Termometer

Langkah-Langkah :
a. Beritahu pasien
b. Dekatkan alat
c. Perawat mencuci tangan
d. Atur posisi pasien
e. Ukur suhu tubuh pasien (jika suhu diatas 38°C)
f. Basahi waslap dengan air hangat, peras lalu letakkan pada dahi, ketiak dan
lipatan paha
g. Apabila kain terasa kering atau suhu kain menjadi rendah, masukan kembali
waslap pada air hangat
h. Lakukan berulang-ulang selama 20 menit
i. Setelah selesai, keringkan tubuh pasien pada areah konpres
j. Merapikan alat
k. Perawat mencuci tangan
6. Evaluasi a. Respon pasien
b. Kompres terpasang dengan benar
c. Skala nyeri pasien menurun
7. Dokumentasi a. Waktu Pelaksanaan
b. Catat hasil dokumentasi setiap tindakan yang dilakukan dan di evaluasi
PEMBERIAN OKSIGEN
SOP No. /UKP/
Dokumen /2019
No. revisi
Tanggal
Januari 2019
Terbit
Halaman 1

UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU
Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

1. Pengertian Pemberian oksigen adalah salah satu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsial
oksigen pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan nasal kanal, simple
mask

2. Tujuan a. Mempertahankan dan meningkatkan Oksigen


b. Mencegah atau mengatasi hipoksia

3. Kebijakan
4. Prosedur a. Menyiapkan alat
1. Tabung Oksigen lengkap dengan manmeter
2. Pengukur aliran ( Flow meter)
3. Botol Pelembab berupa air steril (aquadest)
4. Nasal kanul / selang Oksigen
5. Plester
6. Gunting Plester
7. Sarung tangan
8. Masker
9. Buku Register
b. Langka-Langkah
1. Perawat mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
2. Memakai Sarung Tangan
3. Mengatur Posisi Pasien
4. Memasang selang ksigen ke lubang hidung pasien
5. Mengatur aliran poksigen sesuai intruksi Dkter
6. Tanyakan pada pasien apakah aliran oksigen terasa atau tidak
7. Alat – alat dikembalikan ketempat semula
8. Perawat mencuci tangan
9. Mencatat dalam buku register

5. Unit terkait IGD Dan Rawat Inap


POSISI ANATOMIS
SOP No. /UKP/
Dokumen /2017
No. revisi
Tanggal Januari 2017
Terbit
Halaman 1
UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU
Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

1. Pengertian Ketika seorang menhadap kedepan, dengan kepala tegak lurus, kedua tangan berada
disamping dengan ibu jari berada disamping atau diluar

2. Tujuan 1. Memberikan rasa nyaman


2. Membatu pasien untuk memudahkan tindakan perawatan, tindakan pemeriksaan
dan pengobatan
3. Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter

4. Prosedur Persiapan alat


1. Sandaran punggung atau bantal
2. Bantalan atau balok penahan tempat tidur bila perlu
3. Tempat tidur khusus bila ada

PELAKSANAAN
1. Beritahu pasien tindakan yang akan di lakukan
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
3. Pasien di baringkan atau didudukan sesuai kebutuhan dan menghadapblurus
kedepan
4. Bila posisi pasien berubah harus di betulkan
5. Melakukan tindakan keperawatan sesuai kebutuhan
6. Evaluasi respon pasien
7. Lakukan dokumentasi tindakan dan hasil

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Perhatiakn keadaan pasien
2. Hindarkan bahaya terjadinya jatuh
3. Hindarkan tindakan yang menimbulkan rasa malu dan lelah pada pasien serta
tetap menjaga kesopanan

5. Unit terkait IGD Dan Rawat Inap


PASANG RAIL TEMPAT TIDUR
SOP No. /UKP/
Dokumen /2017
No. revisi
Tanggal Januari 2017
Terbit
Halaman 1

UPTD
PUSKESMAS
LENDIWCU
Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

1. Pengertian Memasang penghalang tempat tidur umtuk mencegah pasien dari resiko bahaya dan
cedera

2. Tujuan 1. Menjaga keselamatan dan melindungi pasien dari bahaya dan kecelakaan yang
mungkin terjadi di rumah sakit
2. Membatasi pergerakan pasien diatas tempat tidur

3. Kebijakan

4. Prosedur PERSIAPAN PASIEN / KELUARGA


1. Beritahu pasien / keluarga akan dipasang penghalang tempat tidur
2. Jelaskan tujuan pemasangan dan peran keluarga yang diharapkan perawat

PERSIAPAN ALAT
Tempat tidur yang mempunyai penghalang dengan fiksasi yang bekerja dengan baik

CARA KERJA
1. Kaji keadaan pasien
2. Kaji tingkat bahaya pasien diatas tempat tidur
3. Jelaskan kepada keluarga alasan pemasangan penghalang tempat tidur
4. Pperiksa keadaan (fungsi/kerja) penghalang yang telah tersedia disamping
tempat tidur pasien.
5. Pasang penghalang yang sesuai dengan tempat tidur
6. Catat dalam dokumen tanggal, jam dan nama perawat yang melakukan
tindakan.
5. Unit terkait IGD Dan Rawat Inap
RAWAT LUKA
No. Dokumen /UKP/ /
S 2019
O No. revisi
Tanggal Terbit Januari 2019
p Halaman 1/2

UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

1. Pengertian Rawat luka adalah tindakan merawat luka untuk mencegah infeksi, membunuh dan
menghambat pertumbuhan kuman/bakteri pada kulit dan jaringan tubuh lainnya

2. Tujuan Sebagai acuan melakukan perawatan luka pada pasein agar tidak terjadi infeksi pada
luka tersebut

3. Indikasi a. Luka akubat benda


b. Luka akibat gigitan hewan
c. Luka post operasi
d. Luka akibat jatuh atau trauma
e. Luka akibat kecelakaan

4. Peralatan a. Gunting jarinagn dan gunting perban


b. Piset sirugris dan pinset anatomis
c. Arteri klaim
d. Bengkok
e. Handscoon steril dan masker
f. Duk bolong steril
g. Plester dan perban
h. Cairan antiseptic (H2O2, betadin, rivanol, Nacl 0,9 %

5. Langkah - a. Baca instruksi dokter tentang tindakan yang akan dilakukan oleh pasien
langkah b. Melakukan anamneses pada pasien
1. Apakah sudah makan atau belum
2. Adakah riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan
c. Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
d. Menyiapkan alat-alat dan obat yang akan digunakan
e. Siapkan posisi pasien sehingga mempermudah petugas melakukan tindakan
perawatan luka
f. Petugas mencuci tangan
g. Petugas memakai hanscoon
h. Pasang duk steril pada daerah luka yang akan dibersihkan
i. Bersihkan luka dari kotoran dengan cairan anti septik
j. Jika luka sudah bersih olesi denagn betadine
k. Tutup luka dengan kasa steriln dan diplester
l. Persilahkan pasien untuk bangun dan berdiri
m. Petugas melepas handscoon dan membuang ke tempat sampah infeksius
n. Petugas mencuci tangan
o. Pasien di observasi selama 10 menit
p. Lakukan pendokumentasian keperawatan dalam buku status dan buku register

6. Dokumen a. Buku atau kartu status pasein


terkait b. Buku register ruang tindakan
c. Register loket
d. Lembaran resep
e. Form persetujuan tindakan medis

7. Ruang a. Pelayanan 24 jam


Lingkup b. Ruang IGD dan ruang rawat inap
8. Keterampilan a. Dokter
petugas b. Perawat mahir
PEMASANGAN INFUS
SOP No. /UKP/
Dokumen /2019
No. revisi
Tanggal Januari 2019
Terbit
Halaman 1/2

UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

1. Pengertian Pemasangan infus adalah pemasangan cairan elektrlit nutrisi dan obat dengan teknik
penusukan kateter infus pembuluh darah vena dengan menggunakan infus set

2. Tujuan a. Sebagai acuan untuk memberikan kebutuhan atau pengobatan melalui infus
b. Sebagai cara ntuk memasukan cairan

3. Indikasi a. Asien syok


b. Pasien yang mengalami pengeluaran cairan berlebih
c. Intoksikasi berat]
d. Seblum transfuse darah
e. Pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu

4. Peralatan a. Infus set


b. Abocat sesuai kebutuhan
c. Tourniquet
d. Safety box
e. Kapas alcohol
f. Standar infus
g. Plester
h. Cairan antiseptic
i. Kasa steril
j. Handscoon
k. Cairan infus
l. Gunting
m. Bengkok

5. Langkah - a. Baca instruksi dokter dan minta formulir persetujuan ( untuk merawat), diruang
langkah tindakan dan diruang pelayanan 24 jam
b. Jelaskan pada pasien atau keluarganya tentang tindakan yang akan di lakukan
c. Isi frm persetujuan tindakan medic dan pasien diminta untuk
menandatanganinya
d. Siap alat dan bahan
e. Cuci tangan
f. Pake handscoon dan masker
g. Tentukan daerah vena yang akan digunakan
h. Bersihkan area dari bulu-bulu jika ada
i. Pasang tourniquet
j. Disinfeksi daerah penusukan
k. Tusukan jarum abocat dengan posisi 45 C lubang jarum menghadap ketas dan
setelah tampak darah pada pangkal abocath masukan kanul perlahan –lahan dan
secara bersamaan jarum dikeluarkan dengan cara mendorongnya sambil tangan
yang lain menahan kanule tepat ditempatnya
l. Lepas tourniquet
m. Hubungkan kanule infus dengan set infus dan fiksasi kanule abcath dengan
membalut kain kasa steril
n. Sesuaikan kecepatan aliran pemberian cairan (tetesan cairan) sesuai instruksi
dokter
o. Buang jarum abocath kedalam safety box
p. Rapikan alat-alat
q. Lepas handscoon dan buang dalam sampah infeksius
r. Petugas mencuci tangan
s. Catat pada buku status pasien dan buku register

6. Dokumen a. Buku atau kartu status pasein


terkait b. Buku register unit pelayanan umum
c. Lembaran resep
d. Form persetujuan tindakan medis

7. Ruang a. Pelayanan 24 jam


Lingkup b. Ruang IGD
c. Ruang bersalin

8. Keterampilan a. Dokter
petugas b. bidan
c. Perawat mahir
PROSEDUR DOKUMENTASI
KEPERAWATAN
SOP No. PKM-MLJK/SOP/
Dokumen UKP/ /2019
No. revisi
Tanggal 2019
Terbit
Halaman 1/2

UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU
Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

1. Pengertian Dokumentasi keperawatan adalah metode sistematis untuk mendokumentasikan


masalah klien, merencanakan, mengimplementasi strategi pemecahan masalah serta
mengevaluasi efektifitas dari tindakan keperawatan yang telah diberikan

2. Tujuan Sebagai acuan tpenerapan langkah-langkah untuk menidentifikasi status kesehatan


klien dalam rangka mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi keperawatan

3. Kebijakan
4. Referensi Buku Kapita selekta jilid 1 dan II

5. Langkah- 1. Pengkajian
langkah a. Mengumpulkan data
b. Validasi data
c. Organisasi data
d. Mencatat data

2. Diagnose Keperawatan
a. Analisis data
b. Identifikasi masalah
c. Formulasi diagnose

3. Perencanaan atau intervensi


a. Prioritas masalah
b. Menentukan tujuan
c. Memilih strategi keperawatan

4. Pelaksanaan / implementasi
a. Melaksanakan intervensi keperawatan
b. Memberikan laporan secara verbal
c. Mempertahankan rencana asuhan

5. Evaluasi
a. Menidentifikasi kriteria hasil
b. Mengevaluasi Pencapaian tujuan
c. Memodifikasi rencana keperawatan
6. Unit Terkait 1. IGD
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap

PROSEDUR KOMUNIKASI TERAPEUTIK


SOP No.
PKM-LWC/SOP/UKP/
Dokume
/2019
n
No.
-
revisi
Tanggal
2019
Terbit
Halaman 1/2
UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU
Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

1. Pengertian Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,


bertujuan dan kegiatannya dipusatkan kesembuhan pasien. Pada dasarnya
kamunikasi Terapeutik merupakan komunikasi propesional yang mengarah pada
tujuan yaitu penyembuhan pasien.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :


1. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan
pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila
pasien percaya pada hal yang diperlukan.
2. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif
dan mempertahankan kekuatan egonya.’
3. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.

3. Kebijakan
4. Langkah- a. Fase pre interaksi
langkah 1. Mengumpulkan data pasien,
2. Menyiapkan alat yang dibutuhkan,
3. Membuat rencana pertemuan
b. Fase orientasi/perkenalan
1. Petugas memberikan salam
2. Petugas memperkenalkan diri
3. Petugas menanyakan nama, tempat tanggal lahir
4. Petugas menanyakan nama panggilan kesukaan pasien
5. Petugas menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
6. Petugas menjelaskan waktu yang dibutuhkan
c. Fase kerja
1. Petugas meningkatkan pengertian dan pengenalan pasien akan dirinya,
perilakunya, perasaannya, pikirannya.
2. Petugas mengembangkan, ,mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
pasien secara mandiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
3. Petugas melaksanakan terapi keperawatan.
4. Petugas melaksanakan pendidikan kesehatan.
5. Petugas melaksanakan kolaborasi.
6. Petugas melaksanakan observasi dan monitoring

d. Fase terminasi
1. Petugas menyimpulkan hasil kegiatan.
2. Petugas memberikan reinforcement positif.
3. Petugas merencanakan tindak lanjut dengan pasien.
4. Petugas melakukan kontak selanjutnya.
5. Petugas mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik.

5. Unit terkait Semua Unit ruangan di Puskesmas Lendiwacu


PHBS SIKAT GIGI
SOP No.
PKM-LWC/SOP/UKP/
Dokume
/2019
n
No.
-
revisi
Tanggal
2019
Terbit
Halaman 1/2

UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

Pengertian Asuhan sikat gigi pada pasien adalah edukasi dan membantu pasien dalam menjaga
dan memelihara kesehatan gigi dan mulut.

Tujuan Untuk membantu pasien dalam menjaga dan memelihara kebersihan mulut sehingga
gigi dan mulut tetap bersih dan sehat.

Kebijakan

Referensi

1. Mendata pasien yang baru


2. Menyiapkan peralatan menyikat gigi
3. Memperkenalkan diri kepada pasien
Langkah-langkah 4. Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan pada pasien
5. Edukasi cara menggosok gigi yang benar
6. Membantu pasien dalam menggosok gigi
7. Jika ada keluhan sakit gigi, perawat melakukan konsul ke dokter gigi
8. Mengisi buku monitoring kegiatan phbs sikat gigi pasien
Unit Terkait Logistik

Dokumen Terkait

SATUAN ACARA PENYULUHAN PHBS


Pokok Bahasan : PHBS
Sub Pokok Bahasan : Sikat Gigi
Sasaran : Pasien Rawat Inap
Tanggal Pelaksanaan :
Waktu : 08.00 WITA
Tempat : Ruangan
Penyuluh : Perawat

A. Tujuan

1.Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan dan mendapatkan penjelasan tentang menggosok gigi, peserta
diharapkan mengetahui cara menggosok gigi dengan baik dan benar.

2.Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan mampu :

a.Peserta dapat menjelaskan pengertian menggosok gigi.


b.Peserta dapat menjelaskan manfaat menggosok gigi.
c.Peserta dapat menjelaskan akibat bila tidak menggosok gigi.
d.Peserta dapat menjelaskan waktu yang tepat untuk menggosok gigi.
e.Peserta dapat menjelaskan cara menggosok gigi yang baik dan benar.

B.Metode

1.Ceramah
2.Tanya jawab
3.Demonstrasi

C.Sasaran dan Target


1.Sasaran : Pasien Rawat Inap
Target : Pasien Rawat Inap

D.Media & Alat Bantu


1.Wadah air + air
2.Sikat Gigi
3. Pasta Gigi

E. Proses
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan :
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan Menjawab Salam
salam
b. Memperkenalkan Diri Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Memperhatikan
d.Menyebut materi yang akan diberikan Memperhatikan

2. 15 Menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan tentang menggosok gigi Memperhatikan
b. Menjelaskan tentang manfaat Memperhatikan
menggosok gigi
c. Menjelaskan tentang waktu yang tepat Memperhatikan
untuk menggosok gigi
d. Menjelaskan akibat bila tidak Memperhatikan
menggosok gigi
e. Menjelaskan cara menggosok gigi dengan Bertanya dan
baik dan benar Menjawab
f. Memberi kesempatan kepada peserta Pertanyaan yang di
untuk bertanya ajukan

3. 10 Menit Evaluasi Menjawab


Menanyakan kepada peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan, dan reinforcement
kepada siswa PAUD Ashiddiq
Fathurrahman yang dapat menjawab
pertanyaan
4. 2 Menit Terminasi Mendengarkan
a. Mengucapkan terima kasih atas peran
serta
b. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

H. Kriteria Evaluasi
.
1. Evaluasi Struktur
a.Peserta hadir di tempat penyuluhan.
b.Penyelenggaraan penyuluhan Pasien Rawat inap
c.Pengkordinasian penyelenggara.

2. Evaluasi Proses
a.Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b.Peserta mengikuti jalanya penyuluhan sampai selesai.
c.Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

3.Evaluasi Hasil
a)Peserta mengetahui pengertian menggosok gigi.
b)Peserta mengetahui tujuan menggosok gigi
c)Peserta Mengetahui akibat bila tidak menggosok gigi
d)Peserta mengetahui waktu yang tepat untuk menggosok gigi

MENYIKAT GIGI DENGAN BAIK DAN BENAR A.


A, Pengertian Menggosok Gigi
Kegiatan rutin yang selalu kita lakukan setiap hari, setidaknya dilakukan 2 kali sehari pada
waktu pagi dan malam.

B.Tujuan Menggosok Gigi


1.Gigi tampak bersih dan putih
2.Mengurangi bau mulut
3.Mencegah sakit gigi ( misalnya: caries gigi atau gigi berlubang)

C.Akibat Bila Tidak Menggosok Gigi


1.Gigi menjadi kuning kecoklatan
2.Bau mulut bertambah
3.Sakit gigi

D.Waktu Yang Tepat Untuk Menggosok Gigi


1.Minimal kita menggosok/menyikat gigi dua kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan
kedua menjelang tidur
2.Yang paling ideal sebaiknya menyikat gigi setelah makan dan menjelang tidur
3.Apabila kita tidak mampu menggosok gigi setelah makan, dianjurkan untuk kumur-kumur
dengan air yang bersih untuk mengurangi sisa-sisa makanan yang masih menempel di gigi.

E.Cara Menggosok Gigi Yang Benar


1.Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah
perbatasan antara gigi dengan gusi.
2.Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bangian luar permukaan setiap gigi atas dan
bawah dengan posisi 45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan yang mungkin
masih menyelip dapat dibersihkan
3.Bersihkan permukaan kunyah gigi pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengan gerakan
maju mundur, atau mungkin boleh juga dengan sedikit diputar sebanyak 10-20 kali gosokan
juga. Lakukan pada rahang atas terlebih dulu lalu dilanjutkan dengan rahang bawah. Bulu sikat
gigi diletakkan tegak lurus menghadap permukaan kunyah gigi.
4.Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan
sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan cela-cela gigi. Rubah
posisi sikat sesering mungkin.
5.Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan langit-langit dengan
menggunakan teknik modifikasi bass untuk lengkung gigi sebelah kanan dan kiri. Untuk
lengkung gigi bangian depan dapat anda bersihkan dengan cara memegang sikat gigi secara
vertical menghadap ke depan. Lalu gunakan ujung sikat dengan gerakan menarik dari gusi
kearah mahkota gigi. Lakukan pada rahang atas terlebih dulu dan dilanjutkan dengan rahang
bawah.
6.Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar nafas lebih segar
7.Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras dapat membuat gusi
terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur gigi terutama di sekitar garis
gusi. Abrasi dapat membuat bakteri dan asam menghabiskan gigi karena lapisan keras
pelindung enamel gigi telah terkikis.
8.Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang kering sehingga dapat
mongering setelah dipakai.
9.Jangan pernah meminjamkan sikat gigi anda kepada orang lain karena sikat gigi mengandung
bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke yang lain meski sikat sudah dibersihkan

DAFTAR PUSTAKA
Diakses dari http://musyafar.blogspot.com/2010/11/satuan-acara-pernyuluhan-kesehatan-gigi-html

Diakses dari http://sumardibachtiar.blogspot.com/2010/12/sap-kesehatan-gigi.html


MEMOTONG KUKU
SOP No.
Dokumen
No. revisi -
Tanggal
Terbit
Halaman

UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU
Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

Pengertian Adalah tindakan untuk membersihkan kuku pasien dengan cara memotong kuku
pasien diatas tempat tidur
Tujuan 1. Menjaga kebersihan kuku
2. Mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat kuku yang panjang
3. Menjaga kebersihan tangan dan jari
Indikasi Pada klien yang tidak bisa melakukannya sendiri
Referensi
A.Persiapan alat
Prosedur 1.Gunting kuku
2.Kom berisi air hangat
3.Body lotion
4.Bengkok
5.handuk
B.Persiapan pasien Jelaskan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan
perawat
C.Persiapan petugas Memakai sarung tangan dan masker k/p
D.Prosedur
1.Perkenalkan diri dan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
2.Minta persetujuan pasien secara lisan
3.Lakukan identifikasi pasien
4.Lakukan cuci tangan dan pakai APD yang diperlukan
5.Letakkan handuk dibawah kuku penolong
6.Rendam kuku dalam kom air hangat
7.Potong kuku sesuai pola kuku. Pola bundar untuk kuku tangan dan pola lurus
untuk kuku kaki
8.Kikir kuku setelah dipotong
9.Oleska body lotion pada kuku
10.Buang potongan kuku ke tempat sampah infeksius
11.Rapikan alat
12.Lakukan cuci tangan
13.Dokumentasikan hasi
Persiapan alat Instalasi Rawat Inap
Dokumen Terkait Status Pasien

MEMANDIKAN PASIEN
No.
Dokumen
S No. revisi -
O Tanggal
p Terbit
Halaman

UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU
Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi memenuhi kebutuhan
personal hygiene dengan memandikan pasien.
Tujuan Memenuhi personal hygiene dengan memandikan pasien.
Indikasi Pasien dengan masalah imobilitas fisik
Referensi
Persiapan Tempat dan Alat Memandikan Pasien
Prosedur
1. 2 kom berisi air hangat
2. 3 kantong pencuci
3. 2 handuk
4. Alas meja
5. Sabun dalam tempatnya
6. Kamfer spiritus dan dedak/talk
7. Peralatan untuk menggosok gigi
8. Pakaian bersih
9. Sisir
10. Botol berisi air untuk membilas sesudah BAB/BAK
11. Kertas kloset
12. Selimut mandi
13. Tempat pakaian kotor.

Persiapan Pasien
Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.

Persiapan Lingkungan

1. Menutup pintu dan jendela.


2. Memasang tabir dan tirai.

Cara Memandikan Pasien

1. Mencuci tangan
2. Menutup selimut pada bagian kaki tempat tidur
3. Membantu pasien menyikat gigi
4. Menawarkan pasien untuk BAB dan BAK
5. Mencuci muka pasien.
o Handuk di bagian atas dibentangkan di bawah kepala
o Membersihkan mata pasien tanpa menggunakan sabun
o Mencuci muka dan telinga dengan waslap, mengeringkan dengan
handuk atas.
6. Mencuci lengan
o Pakaian bagian atas ditanggalkan
o Handuk atas dibentangkan memanjang di sisi kanan dan handuk
bawah di sisi kiri sehingga menutup bagian depan dan kedua lengan
di atas handuk
o Mencuci lengan dan ketiak membilas minimum 3 x
o Mengeringkan dengan handuk atas
7. Mencuci dada dan perut
 Kedua lengan dikeataskan dan diletakkan di samping kepala
 Merubah letak kedua handuk sehingga leher, dada dan perut dapat dicuci
 Mencuci leher, dada dan perut kemudian mengeringkannya dengan handuk
atas
 Memberi bedak tipis-tipis pada leher, dada ketiak dan perut.

8. Mencuci punggung

 Menutup bagian depan dengan handuk bawah


 Menanggalkan celana dalam
 Menganjurkan pasien miring ke kiri
 Membentangkan handuk atas memanjang di bawah punggung
 Mencuci punggung dengan waslap
 Mencuci paha dan bokong dengan waslap
 Mengeringkan punggung dengan handuk atas, paha dan bokong dengan
handuk bawah
 Menggosok kamfer spiritus dan memberi bedak tipis-tipis
 Mengenakan pakaian bagian atas

9. Mencuci paha dan kaki

 Membentangkan handuk atas menutupi bagian bawah


 Handuk bawah memanjang di bawah kaki
 Mencuci dengan kantong pencuci atas

10. Mengeringkan dengan handuk bawahMencuci bagian bawah depan


o Menanggalkan pakaian bagian bawah
o Handuk bawah melintang di bawah bokong separuh menutupi bagian
atas
o Mencuci bagian bawah dengan waslap
o Mengeringkan dengan handuk bawah
o Memberi bedak tipis-tipis
o Mengenakan pakaian bawah
11. Menyisir rambut
12. Membereskan peralatan
13. Mencuci tangan.

Sikap Selama Memandikan Pasien

1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah


2. Menjamin Privacy pasien
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mechanism.

Evaluasi Memandikan Pasien


Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.
Persiapan alat Instalasi Rawat Inap
Dokumen Terkait Status Pasien
MENCUCI TANGAN
SOP No.
Dokumen
No. revisi -
Tanggal
Terbit
Halaman

UPTD
PUSKESMAS
LENDIWACU
Ch.FARIDA RATI DOKO,A.Md.Kep
NIP: 19720219 199212 2 001

Pengertian Tindakan antisepsis dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan


mikroorganisme pada kulit / tangan saat melakukan tindakan /pemeriksaan
Tujuan  Perlindungan diri bagi penolong / petugas
 Pencegahan inpeksi dalam penyebaran /penularan penyakit
Kebijakan
Persiapan Alat dan 1. Sabun
Bahan 2. Air Mengalir
3. Handuk Kecil
A. Langkah Cuci Tangan
Prosedur 

Persiapan alat Instalasi Rawat Inap


Dokumen Terkait Status Pasien

Anda mungkin juga menyukai