Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Menyediakan informasi dan dukungan untuk menentukan kesiapan anak
secara mandiri dan strategi pendampingan yang digunakan
DIAGNOSIS Risiko gangguan perkembangan
KEPERAWATAN Gangguan eliminasi urine
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
PENGERTIAN Pengeluaranfeses yang mengeras pada rectum atauM.H(Kes),
M.Ked(PD), Sp.PD
sigmoid bagian bawah
secara manual
DIAGNOSIS
LUARAN Konstipasi
Eliminasi fekal membaik
KEPERAWATAN Status kenyamanan meningkat
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Pispot bertutup
c. Jeli
d. Botol berisi air
e. Kapas
f. Tisu toilet
g. Handuk
h. Pengalas
i. Bengkok
j. Lidokain, jika perlu
4. Pasang sampiran
5. Posisikan pasien miring dengan lutut fleksi
6. Pasang handuk menutupi bagian panggul dan paha
7. Pasang pengalas di bawah bokong
8. Buka pakaian bawah pasien
9. Letakkan pispot di samping pasien
10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
11. Pasang sarung tangan
12. Berikan jeli pada jari telunjuk
13. Berikan lidokan untuk anestesi lokal dengan mengoleskan 1-2 mL pada
rektum 5 menit sebelum prosedur, jika perlu
14. Masukkan jari telunjuk ke dalam rektum dan lanjutkan dengan perlahan
di sepanjang dinding rektal ke arah umbilikus
15. Keluarkan massa feses secara perlahan
16. Tarik feses ke bawah ke arah anus dan keluarkan potongan secara
bertahap
17. Anjurkan menarik napas dan rileks saat dilakukan evakuasi feses
18. Periksa secara berkala frekuensi, irama, dan kekuatan nadi, serta
tanda kelelahan
19. Periksa adanya keluhan seperti nyeri, perdarahan, frekuensi nadi turun,
perubahan irama nadi atau diaforesis
20. Bersihkan anus dengan menyiramkan air dan usap dengan kapas dari
arah depan ke belakang
21. Keringkan dengan tisu
22. Singkirkan pispot dan buang feses
23. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
24. Lepaskan sarung tangan
25. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
26. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (konsistensi, warna, bau,
nyeri, lendir, darah, perubahan frekuensi, irama dan kekuatan nadi
serta tanda kelelahan) dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
6. Pendaftaran dan Adm
FASILITASI BERKEMIH TERATUR
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Memfasilitasi pola pengeluaran urine yang teratur
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Membersihkan atau membilas kandung kemih untuk mencegah bekuan
darah, memberikan obat, dan mengeluarkan benda asing dari kandung
kemih.
DIAGNOSIS Gangguan eliminasi urine
KEPERAWATAN Retensi urine
LUARAN Eliminasi urine membaik
KEPERAWATAN
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Larutan irigasi steril, sesuaikan suhu dalam kantung dengan suhu
ruangan
b. Selang irigasi dengan klem (dengan atau tanpa konektor)
c. Sarung tangan bersih
d. Tiang infus
e. Alkohol swab
f. Wadah metrik
g. Konektor Y
h. Selimut mandi
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Periksa abdomen bawah untuk tanda distensi kandung kemih
7. Hubungkan ujung selang irigasi ke dalam kantung larutan 6 irigasi
dengan menggunakan teknik aseptik
8. Tutup klem selang drainase dan buka klem selang irigasi
9. Alirkan cairan sebanyak yang diprogramkan ke dalam kandung kemih
10. Tutup klem selang irigasi dan buka klem selang drainase
11. Hitung kecepatan tetesan dan atur klem pada selang irigasi secara tepat,
jika irigasi kontinu
12. Rapikan pasien dan alat-alat yang telah digunakan
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
IRIGASI KOLOSTOMI
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mengeluarkan isi kolon (feses) secara terjadwal dengan memasukkan
sejumlah air dengan suhu sama dengan tubuh/hangat
IRIGASI UROSTOMI
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Membersihkan atau membilas kandung kemih untuk mencegah bekuan
darah, pemberian obat hematuria dan mengeluarkan benda asing dari
kandung kemih
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Melakukan pemijatan pada abdomen untuk memperbaiki sirkulasi darah dan
sistem pencernaan serta meningkatkan kenyamanan
DIAGNOSIS Gengguan eliminasi fekal
KEPERAWATAN Konstipasi
Risiko perfusi gastrointestinal tidak efektif
Gangguan rasa nyaman
LUARAN Eliminasi fekal membaik
KEPERAWATAN Perfusi gastrointestinal meningkat
Status kenyamanan meningkat
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas(nama lengkap,
lahir,dan/ataunomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkahprosedur .
3. Siapkanalatdanbahan yang diperlukan:
Minyakkelapa atau minyak zaitun
Handuk
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Posisikan pasien berbaring di tempat tidur
6. Periksa adanya luka, nyeri atau kondisi lainnya sebelum melakukan
pemijatan
7. Letakkan handuk di dada dan di bawah area abdomen
8. Tuangkan minyak ke telapak tangan dan oleskan ke area abdomen
9. Pijat area abdomen dengan gerakan memutar searah jarum jam
10. Pijat area abdomen dengan gerakan membentuk garis dari bagian
bawah dada menuju pubis, dari kiri ke kanan dengan jarak 3 cm
11. Lakukan pemijatan selama 10 - 15 menit
12. Rapikan pasien dan berikan posisi nyaman
13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PEMANTAUAN BISING USUS
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Melakukan pengamatan secara berkala terhadap gerakan peristaltic usus
dengan menggunakan stetoskop
DIAGNOSIS Gangguan eliminasi fekal
KEPERAWATAN Konstipasi
Diare
Disfungsi motilitas gastrointestinal
Risiko dissfungsi motilitas gastrointestinal
Risiko perfusi gastrointestinal tidak efektif
LUARAN Eliminasi fekal membaik
KEPERAWATAN Motilitas gastrointestinal membaik
Perfusi gastrointestinal meningkat
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Stetoskop
b. Jam atau pengukur waktu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Posisikan pasien berbaring di tempat tidur
6. Anjurkan tidak berbicara selama pemeriksaan
7. Letakkan sisi diafragma stetoskop dengan penekanan yang ringan
mulai pada kuadran kiri bawah
8. Dengarkan bising usus dan perhatikan frekuensi dan karakternya
9. Lanjutkan pemeriksaan pada kuadran abdomen lainnya
10. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
12. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
13. Dokumentasikan frekuensi bising usus dan karakter bising usus
(terdengar/tidak terdengar, normal/hiperaktif/hipoaktif)
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PEMANTAUAN DISTENSI KANDUNG KEMIH
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Melakukan pemantauan secara berkala terhadap kondisi peningkatan
tekanan pada perabaan kandung kemih
DIAGNOSIS Gangguan eliminasi urine
KEPERAWATAN Inkontinensia urine
Retensi urine
Gangguan rasa nyaman
Nyeri akut
Risiko infeksi
LUARAN Eliminasi urin membaik
KEPERAWATAN Kontinensia urin membaik
Status kenyamanan meningkat
Tingkat nyeri menurun
Tingkat infeksi menurun
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama
lengkap,tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan, jika perlu
b. Selimut
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Posisikan pasien berbaring di tempat tidur
6. Anjurkan pasien rileks
7. Buka pakaian pada area simpisis pubis dan tutup area bawah dengan
selimut
8. Lakukan palpasi pada area simpisis pubis dan rasakan adanya distensi
kandung kemih
9. Periksa adanya nyeri tekan
10. Lakukan perkusi untuk mengecek keredupan dan menentukan
ketinggian kandung kemih di atas simpisis pubis, jika perlu
11. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
13. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
14. Dokumentasikan hasil pemantauan (teraba distensi/tidak, redup/tidak,
nyeri tekan/tidak, ketinggian kandung kemih dari simpisis)
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PEMASANGAN KATETER URINE PADA
PASIEN LAKI-LAKI
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Memasukkan selang kateter urin kedalam kandung kemih melalui uretra
pada pasien laki-laki
DIAGNOSIS Gangguan eliminasi urin
KEPERAWATAN Inkontinensia urin
Retensi urin
Gangguan rasa nyaman
Nyeri akut
Risiko infeksi
LUARAN Eliminasi urin membaik
KEPERAWATAN Kontinensia urin membaik
Status kenyamanan meningkat
Tingkat nyeri menurun
Tingkat infeksi menurun
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan steril
b. Kateter urine sesuai ukuran
c. Urine bag dan penggantungnya
d. Spuit yang berisi 20 ml aquades/NaCI atau sesuai anjuran pabrik
e. Jeli lidokain 2%
f. Cairan antiseptic
g. Sarung tangan bersih
h. Kom bersih
i. Wadah sampel urine, jika perlu
j. Kapas/kasa dan cairan antiseptic
k. Pengalas
l. Bengkok
m. Sampiran
4. Jaga privasi dengan memasang sampiran
5. Atur posisi telentang dengan kaki abduksi
6. Letakkan pengalas di bawah bokong
7. Tutup area pinggang dengan selimut
8. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
9. Pasang sarung tangan bersih
10. Bersihkan area genitalia dengan kapas/kasa dan cairan antiseptic
11. Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung tangan bersih
12. Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan tempatkan di alas
steril dengan tetap mempertahankan teknik aseptik
13. Pasang sarung tangan steril
14. Sambungkan kateter dengan urine bag
15. Pegang penis tegak lurus dengan tangan nondominan dan masukkan
10 mL jeli ke dalam meatus uretra dengan tangan dominan
16. Tutup meatus uretra dengan jari telunjuk selama 1-2 menit
17. Masukkan kateter ke dalam meatus uretra secara perlahan dengan
tangan dominan sampai pangkal kateter sambil menganjurkan tarik
napas dalam
18. Lakukan fiksasi internal dengan memasukkan aquades/NaCl untuk
mengembangkan balon kateter
19. Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan untuk memastikan
kateter terfiksasi dengan baik dalam kandung kemih
20. Lepaskan sarung tangan steril
21. Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area abdomen bawah
dengan penis mengarah ke dada
22. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
23. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine segera dari urine
bag, jika perlu
24. Lepaskan sarung tangan bersih
25. Rapihkan pasien dan alat yang digunakan
26. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
27. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (warna urine, jumlah urine
yang keluar, jumlah aquades/NaCl untuk mengembangkan balon,
tanggal/waktu dipasang) dan respons pasien
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Memasukkan selang kateter urin kedalam kandung kemih melalui uretra
pada pasien perempuan
DIAGNOSIS Gangguan eliminasi urin
KEPERAWATAN Inkontinensia urin
Retensi urin
LUARAN Eliminasi urin membaik
KEPERAWATAN Kontinensia urin membaik
Status kenyamanan meningkat
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan steril
b. Kateter urine sesuai ukuran
c. Urine bag dan penggantungnya
d. Spuit yang berisi 20 ml aquades/NaCI atau sesuai anjuran pabrik
e. Jeli lidokain 2%
f. Cairan antiseptic
g. Sarung tangan bersih
h. Kom bersih
i. Wadah sampel urine, jika perlu
j. Kapas/kasa dan cairan antiseptic
k. Pengalas
l. Bengkok
m. Sampiran
4. Jaga privasi dengan memasang sampiran
5. Atur posisi dorsal recumbent (kedua lutut dilipat diregangkan/dibuka)
6. Letakkan pengalas di bawah bokong
7. Tutup area pinggang dengan selimut
8. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
9. Pasang sarung tangan bersih
10. Bersihkan area perineum dengan kapas/kasa dan cairan antiseptic
11. Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung tangan bersih
12. Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan tempatkan di alas
steril dengan tetap mempertahankan teknik aseptik
13. Pasang sarung tangan steril
14. Sambungkan kateter dengan urine bag atom nsuqmames
15. Lumasi ujung kateter 2,5-5 cm dengan jeli
16. Buka kedua labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan
nondominan
17. Masukkan kateter 5-7,5 cm ke dalam meatus uretra secara perlahan
sambil menganjurkan tarik napas dalam
18. Perhatikan adanya aliran urine dalam selang urine bag
19. Lakukan fiksasi internal dengan memasukkan aquades/NaCl untuk
mengembangkan balon kateter
20. Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan untuk memastikan
kateter terfiksasi dengan baik dalam kandung kemih
21. Lepaskan sarung tangan steril
22. Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area paha dalam
23. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
24. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine segera dari urine
bag, jika perlu
25. Lepaskan sarung tangan bersih
26. Rapihkan pasien dan alat yang digunakan
27. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
28. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (warna urine, jumlah urine
yang keluar, jumlah aquades/NaCl untuk mengembangkan balon,
tanggal/waktu dipasang) dan respons pasien
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mengajarkan kemampuan melatih usus untuk dievakuasi pada interval
tertentu
DIAGNOSIS Inkontinensia fekal
KEPERAWATAN
LUARAN Kontinensia fekal membaik
KEPERAWATAN Eliminasi fekal membaik
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Pemberian latihan sebelum pelepasan kateter urine untuk mengatasi
instabilitas detrusor akibat pemasangan kateter sehingga pola berkemih
dapat kembali normal
DIAGNOSIS Inkontinensia urin
KEPERAWATAN Gangguan eliminasi urine
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mempersiapkan dan memberikan agen farmakologis berupa supositoria yang
dimasukkan melalui anal untuk membuat efek lokal atau sistemik
DIAGNOSIS Konstipasi
KEPERAWATAN Risiko cedera
Nyeri akut
LUARAN Eliminasi fekal membaik
KEPERAWATAN Tingkat cedera menurun
Tingkat nyeri menurun
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Obat supositorio, sesuai indikasi
c. Jeli
d. Tisu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Jaga privasi pasien
7. Atur posisi Sims
8. Lepaskan obat dari wadahnya dan berikan jeli pada ujungnya
9. Anjurkan napas dalam untuk merilekskan sfingter anus
10. Regangkan bokong dengan tangan nondominan
11. Masukkan obat secara perlahan melalui anus, melalui sfingter anal
internal dan mengenai dinding rektal
12. Tarik jari dan bersihkan area anal
13. Anjurkan mempertahankan posisi selama 5 menit
14. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
15. Lepaskan sarung tangan
16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PENGAMBILAN SAMPEL URINE
TENGAH (MIDSTREAM)
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mengambil sampel urin pancaran atau porsi tengah untuk pemeriksaan
laboratorium
DIAGNOSIS Perfusi perifer tidak efektif
KEPERAWATAN Risiko perfusi perifer tidak efektif
Hipovolemia
Risiko hipovolemia
Risiko ketidakseimbangan cairan
Risiko ketidakseimbangan elektrolit
Risiko perfusi renal tidak efektif
Penurunan curah jantung
Risiko penurunan curah jantung
Risiko infeksi
LUARAN Perfusi perifer meningkat
KEPERAWATAN Ketidakseimbangan cairan meningkat
Ketidakseimbangan elektrolit meningkat
Perfusi renal meningkat
Curah jantung meningkat
Tingkat infeksi menurun
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Wadah sampel urin
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Anjurkan menginformasikan jika pasien akan berkemih
7. Anjurkan aliran urine awal dibuang dan aliran selanjutnya ditampung
dalam wadah
8. Anjurkan penampungan urine selesai sebelum aliran urine habis
9. Tutup rapat wadah urine untuk mencegah kebocoran dan kontaminasi
10. Berikan label pada wadah sampel urine (nama pasien, nomor rekam
medis, tanggal dan waktu pengambilan sampel)
11. Kirim sampel ke laboratorium
12. Lepaskan sarung tangan
13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mengindentifikasi dan merawat pasien yang mengalami perubahan
kebiasaan buang air besar yang ditandai dengan pengeluaran feses secara
involunter ( tidak disadari)
DIAGNOSIS Inkontinensia fekal
KEPERAWATAN Gangguan integritas kulit/jaringan
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mengindentifikasi dan merawat pasien yang mengalami perubahan
kebiasaan buang air kecil yang ditandai dengan pengeluaran urin secara
involunter (tidak disadari).
DIAGNOSIS Inkontinensia urin
KEPERAWATAN Gangguan integritas kulit/jaringan
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Memfasilitasi pencegahan invasi mikroorganisme pathogen dan komplikasi
lainnya akibat pemasangan kateter urin
DIAGNOSIS Risiko infeki
KEPERAWATAN Gangguan integritas kulit/jaringan
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mengindentifikasi dan merawat pasien yang memiliki stoma dengan
membersihkan stoma dan kulit sekitar stoma, serta mengganti kantung
stoma secara berkala.
DIAGNOSIS Risiko infeksi
KEPERAWATAN Gangguan integritas kulit/jaringan
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN
DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
LUARAN
KEPERAWATAN
PROSEDUR
Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN
DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
LUARAN
KEPERAWATAN
PROSEDUR