Anda di halaman 1dari 26

EDUKASI TOILET TRAINING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Menyediakan informasi dan dukungan untuk menentukan kesiapan anak
secara mandiri dan strategi pendampingan yang digunakan
DIAGNOSIS  Risiko gangguan perkembangan
KEPERAWATAN  Gangguan eliminasi urine

LUARAN  Status perkembangan membaik


KEPERAWATAN  Eliminasi fekal membaik

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,


tangga lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Sediakan materi dan media edukasi toilet training
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
6. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
7. Ajarkan orang tua mengidentifikasi kesiapan anak untuk berkemih
mandiri
8. Ajarkan orang tua mengidentifikasi kesiapan anak secara psikososial
9. Ajarkan strategi untuk latihan toilet
10. Ajarkan cara mengajak anak ke toilet
11. Ajarkan cara memberikan pujian atas keberhasilan anak
12. Berikan kesempatan untuk bertanya
13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasie

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
EVAKUASI FESES SECARA MANUAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/IV/2021 00 2/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
PENGERTIAN Pengeluaranfeses yang mengeras pada rectum atauM.H(Kes),
M.Ked(PD), Sp.PD
sigmoid bagian bawah
secara manual
DIAGNOSIS
LUARAN  Konstipasi
Eliminasi fekal membaik
KEPERAWATAN  Status kenyamanan meningkat
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Pispot bertutup
c. Jeli
d. Botol berisi air
e. Kapas
f. Tisu toilet
g. Handuk
h. Pengalas
i. Bengkok
j. Lidokain, jika perlu
4. Pasang sampiran
5. Posisikan pasien miring dengan lutut fleksi
6. Pasang handuk menutupi bagian panggul dan paha
7. Pasang pengalas di bawah bokong
8. Buka pakaian bawah pasien
9. Letakkan pispot di samping pasien
10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
11. Pasang sarung tangan
12. Berikan jeli pada jari telunjuk
13. Berikan lidokan untuk anestesi lokal dengan mengoleskan 1-2 mL pada
rektum 5 menit sebelum prosedur, jika perlu
14. Masukkan jari telunjuk ke dalam rektum dan lanjutkan dengan perlahan
di sepanjang dinding rektal ke arah umbilikus
15. Keluarkan massa feses secara perlahan
16. Tarik feses ke bawah ke arah anus dan keluarkan potongan secara
bertahap
17. Anjurkan menarik napas dan rileks saat dilakukan evakuasi feses
18. Periksa secara berkala frekuensi, irama, dan kekuatan nadi, serta
tanda kelelahan
19. Periksa adanya keluhan seperti nyeri, perdarahan, frekuensi nadi turun,
perubahan irama nadi atau diaforesis
20. Bersihkan anus dengan menyiramkan air dan usap dengan kapas dari
arah depan ke belakang
21. Keringkan dengan tisu
22. Singkirkan pispot dan buang feses
23. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
24. Lepaskan sarung tangan
25. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
26. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (konsistensi, warna, bau,
nyeri, lendir, darah, perubahan frekuensi, irama dan kekuatan nadi
serta tanda kelelahan) dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
6. Pendaftaran dan Adm
FASILITASI BERKEMIH TERATUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 4/4

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Memfasilitasi pola pengeluaran urine yang teratur

DIAGNOSIS  Gangguan eliminasi urine


KEPERAWATAN  Inkontinensia urine
 Kesiapan peningkatan eliminasi urine
LUARAN  Eliminasi urine membaik
KEPERAWATAN  Kontinensia urine membaik

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,


tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Siapkan area toilet yang aman
5. Sediakan peralatan yang dibutuhkan dekat dan mudah dijangkau, seperti
kursi komod, pispot, urinal, sesuai kebutuhan
6. Identifikasi penyebab gangguan berkemih, seperti kognitif, kehilangan
ekstremitas atau fungsi ekstremitas, atau kehilangan penglihatan
7. Periksa pola dan kemampuan berkemih
8. Jelaskan pentingnya berkemih secara teratur
9. Informasikan arah menuju kamar mandi/toilet
10. Anjurkan asupan cairan adekuat untuk mendukung output urine optimal
11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
12. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
IRIGASI KANDUNG KEMIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 4/4

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Membersihkan atau membilas kandung kemih untuk mencegah bekuan
darah, memberikan obat, dan mengeluarkan benda asing dari kandung
kemih.
DIAGNOSIS  Gangguan eliminasi urine
KEPERAWATAN  Retensi urine
LUARAN  Eliminasi urine membaik
KEPERAWATAN
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Larutan irigasi steril, sesuaikan suhu dalam kantung dengan suhu
ruangan
b. Selang irigasi dengan klem (dengan atau tanpa konektor)
c. Sarung tangan bersih
d. Tiang infus
e. Alkohol swab
f. Wadah metrik
g. Konektor Y
h. Selimut mandi
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Periksa abdomen bawah untuk tanda distensi kandung kemih
7. Hubungkan ujung selang irigasi ke dalam kantung larutan 6 irigasi
dengan menggunakan teknik aseptik
8. Tutup klem selang drainase dan buka klem selang irigasi
9. Alirkan cairan sebanyak yang diprogramkan ke dalam kandung kemih
10. Tutup klem selang irigasi dan buka klem selang drainase
11. Hitung kecepatan tetesan dan atur klem pada selang irigasi secara tepat,
jika irigasi kontinu
12. Rapikan pasien dan alat-alat yang telah digunakan
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
IRIGASI KOLOSTOMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 4/4

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mengeluarkan isi kolon (feses) secara terjadwal dengan memasukkan
sejumlah air dengan suhu sama dengan tubuh/hangat

DIAGNOSIS  Gangguan eliminasi fekal


KEPERAWATAN  Risiko infeksi
LUARAN  Eliminasi fekal membaik
KEPERAWATAN  Tingkat infeksi menurun
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
a. Sarung tangan
b. Pengalas
c. Tiang infuse
d. Air hangat
e. Kateter
f. Cone-tip
g. Jeli
h. Sabun
5. Pasang sarung tangan bersih
6. letakkan pengalas di bawah kolostomi
7. Isi kantung irigasi dengan air yang tersedia (air hangat atau air khusus
untuk irigasi)
8. Gantung kantung irigasi pada tiang infus
9. Alirkan air ke dalam selang dan hindari adanya udara dalam selang
10. Lepaskan kantung stoma lalu pasang plastik irigasi dan masukkan ujung
selang ke stoma
11. Letakkan plastik irigasi ke dalam kloset atau kantung pembuangan
12. Hubungkan cone-tip kateter dengan kateter dan beri jeli
13. Masukkan cone-tip ke dalam stoma dan tangan tetap memegang cone-
tip
14. Alirkan air dengan aliran yang cukup (10-15 menit)
15. Lambatkan aliran jika terdapat tanda-tanda kram perut
16. Klem kateter dan tutup stoma 15-20 menit
17. Biarkan sampai semua feses keluar setelah 40-60 menit
18. Bersihkan area stoma dengan sabun dan air
19. Pasang kembali kantung stoma
20. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
21. Lepaskan sarung tangan
22. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
23. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat

IRIGASI UROSTOMI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Membersihkan atau membilas kandung kemih untuk mencegah bekuan
darah, pemberian obat hematuria dan mengeluarkan benda asing dari
kandung kemih

DIAGNOSIS  Gangguan eliminasi urine


KEPERAWATAN
LUARAN  Eliminasi urine membaik
KEPERAWATAN  Tingkat infeksi menurun
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama
lahir, dan/atau tujuan nomor rekam medis)
2. Jelaskan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Alat steril
a) Sarung tangan steril
b) Pinset anatomis dan sirurgis
c) Kom 1 buah
d) Kasa
e) Spuit 10 cc
b. Alat tidak steril
a) Sarung tangan bersih
b) Kantong urostomi
c) Cairan antiseptik
d) Cairan NaCl 0,9%
e) Urinebag
f) Plester
g) Gunting
h) Waskom
i) Pengalas
j) Bengkok
k) Plastik kuning/infeksius
l) Tempat sampah
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang pengalas
6. Dekatkan bengkok dan baskom ke pasien
7. Isi kom dengan NaCl 0,9%
8. Pasang sarung tangan steril
9. Bersihkan kulit sekitar stoma dengan cairan antiseptic
10. Lakukan spoeling urostomi/nefrostomi dengan cairan NaCI 0,9%
11. Aspirasi perlahan urostomi/nefrostomi
12. Periksa kepatenan aliran dan produksi urostomi/nefrostomi
13. Bersihkan kembali stoma urostomi/nefrostomi dengan cairan antiseptik
dan cairan NaCl 0,9%.
14. Sambungkan selang pigtail dengan urine bag
15. Tutup urostomi/nefrostomi dengan kasa steril
16. Lakukan fiksasi dengan plester
17. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
18. Lepaskan sarung tangan
19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
20. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
MASASE (PIJAT) ABDOMEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Melakukan pemijatan pada abdomen untuk memperbaiki sirkulasi darah dan
sistem pencernaan serta meningkatkan kenyamanan
DIAGNOSIS  Gengguan eliminasi fekal
KEPERAWATAN  Konstipasi
 Risiko perfusi gastrointestinal tidak efektif
 Gangguan rasa nyaman
LUARAN  Eliminasi fekal membaik
KEPERAWATAN  Perfusi gastrointestinal meningkat
 Status kenyamanan meningkat
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas(nama lengkap,
lahir,dan/ataunomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkahprosedur .
3. Siapkanalatdanbahan yang diperlukan:
Minyakkelapa atau minyak zaitun
Handuk
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Posisikan pasien berbaring di tempat tidur
6. Periksa adanya luka, nyeri atau kondisi lainnya sebelum melakukan
pemijatan
7. Letakkan handuk di dada dan di bawah area abdomen
8. Tuangkan minyak ke telapak tangan dan oleskan ke area abdomen
9. Pijat area abdomen dengan gerakan memutar searah jarum jam
10. Pijat area abdomen dengan gerakan membentuk garis dari bagian
bawah dada menuju pubis, dari kiri ke kanan dengan jarak 3 cm
11. Lakukan pemijatan selama 10 - 15 menit
12. Rapikan pasien dan berikan posisi nyaman
13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PEMANTAUAN BISING USUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Melakukan pengamatan secara berkala terhadap gerakan peristaltic usus
dengan menggunakan stetoskop
DIAGNOSIS  Gangguan eliminasi fekal
KEPERAWATAN  Konstipasi
 Diare
 Disfungsi motilitas gastrointestinal
 Risiko dissfungsi motilitas gastrointestinal
 Risiko perfusi gastrointestinal tidak efektif
LUARAN  Eliminasi fekal membaik
KEPERAWATAN  Motilitas gastrointestinal membaik
 Perfusi gastrointestinal meningkat
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Stetoskop
b. Jam atau pengukur waktu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Posisikan pasien berbaring di tempat tidur
6. Anjurkan tidak berbicara selama pemeriksaan
7. Letakkan sisi diafragma stetoskop dengan penekanan yang ringan
mulai pada kuadran kiri bawah
8. Dengarkan bising usus dan perhatikan frekuensi dan karakternya
9. Lanjutkan pemeriksaan pada kuadran abdomen lainnya
10. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
12. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
13. Dokumentasikan frekuensi bising usus dan karakter bising usus
(terdengar/tidak terdengar, normal/hiperaktif/hipoaktif)
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PEMANTAUAN DISTENSI KANDUNG KEMIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Melakukan pemantauan secara berkala terhadap kondisi peningkatan
tekanan pada perabaan kandung kemih
DIAGNOSIS  Gangguan eliminasi urine
KEPERAWATAN  Inkontinensia urine
 Retensi urine
 Gangguan rasa nyaman
 Nyeri akut
 Risiko infeksi
LUARAN  Eliminasi urin membaik
KEPERAWATAN  Kontinensia urin membaik
 Status kenyamanan meningkat
 Tingkat nyeri menurun
 Tingkat infeksi menurun
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama
lengkap,tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan, jika perlu
b. Selimut
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Posisikan pasien berbaring di tempat tidur
6. Anjurkan pasien rileks
7. Buka pakaian pada area simpisis pubis dan tutup area bawah dengan
selimut
8. Lakukan palpasi pada area simpisis pubis dan rasakan adanya distensi
kandung kemih
9. Periksa adanya nyeri tekan
10. Lakukan perkusi untuk mengecek keredupan dan menentukan
ketinggian kandung kemih di atas simpisis pubis, jika perlu
11. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
13. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
14. Dokumentasikan hasil pemantauan (teraba distensi/tidak, redup/tidak,
nyeri tekan/tidak, ketinggian kandung kemih dari simpisis)
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PEMASANGAN KATETER URINE PADA
PASIEN LAKI-LAKI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Memasukkan selang kateter urin kedalam kandung kemih melalui uretra
pada pasien laki-laki
DIAGNOSIS  Gangguan eliminasi urin
KEPERAWATAN  Inkontinensia urin
 Retensi urin
 Gangguan rasa nyaman
 Nyeri akut
 Risiko infeksi
LUARAN  Eliminasi urin membaik
KEPERAWATAN  Kontinensia urin membaik
 Status kenyamanan meningkat
 Tingkat nyeri menurun
 Tingkat infeksi menurun
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan steril
b. Kateter urine sesuai ukuran
c. Urine bag dan penggantungnya
d. Spuit yang berisi 20 ml aquades/NaCI atau sesuai anjuran pabrik
e. Jeli lidokain 2%
f. Cairan antiseptic
g. Sarung tangan bersih
h. Kom bersih
i. Wadah sampel urine, jika perlu
j. Kapas/kasa dan cairan antiseptic
k. Pengalas
l. Bengkok
m. Sampiran
4. Jaga privasi dengan memasang sampiran
5. Atur posisi telentang dengan kaki abduksi
6. Letakkan pengalas di bawah bokong
7. Tutup area pinggang dengan selimut
8. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
9. Pasang sarung tangan bersih
10. Bersihkan area genitalia dengan kapas/kasa dan cairan antiseptic
11. Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung tangan bersih
12. Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan tempatkan di alas
steril dengan tetap mempertahankan teknik aseptik
13. Pasang sarung tangan steril
14. Sambungkan kateter dengan urine bag
15. Pegang penis tegak lurus dengan tangan nondominan dan masukkan
10 mL jeli ke dalam meatus uretra dengan tangan dominan
16. Tutup meatus uretra dengan jari telunjuk selama 1-2 menit
17. Masukkan kateter ke dalam meatus uretra secara perlahan dengan
tangan dominan sampai pangkal kateter sambil menganjurkan tarik
napas dalam
18. Lakukan fiksasi internal dengan memasukkan aquades/NaCl untuk
mengembangkan balon kateter
19. Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan untuk memastikan
kateter terfiksasi dengan baik dalam kandung kemih
20. Lepaskan sarung tangan steril
21. Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area abdomen bawah
dengan penis mengarah ke dada
22. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
23. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine segera dari urine
bag, jika perlu
24. Lepaskan sarung tangan bersih
25. Rapihkan pasien dan alat yang digunakan
26. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
27. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (warna urine, jumlah urine
yang keluar, jumlah aquades/NaCl untuk mengembangkan balon,
tanggal/waktu dipasang) dan respons pasien

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PEMASANGAN KATETER URINE PADA
PASIEN PEREMPUAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Memasukkan selang kateter urin kedalam kandung kemih melalui uretra
pada pasien perempuan
DIAGNOSIS  Gangguan eliminasi urin
KEPERAWATAN  Inkontinensia urin
 Retensi urin
LUARAN  Eliminasi urin membaik
KEPERAWATAN  Kontinensia urin membaik
 Status kenyamanan meningkat
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan steril
b. Kateter urine sesuai ukuran
c. Urine bag dan penggantungnya
d. Spuit yang berisi 20 ml aquades/NaCI atau sesuai anjuran pabrik
e. Jeli lidokain 2%
f. Cairan antiseptic
g. Sarung tangan bersih
h. Kom bersih
i. Wadah sampel urine, jika perlu
j. Kapas/kasa dan cairan antiseptic
k. Pengalas
l. Bengkok
m. Sampiran
4. Jaga privasi dengan memasang sampiran
5. Atur posisi dorsal recumbent (kedua lutut dilipat diregangkan/dibuka)
6. Letakkan pengalas di bawah bokong
7. Tutup area pinggang dengan selimut
8. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
9. Pasang sarung tangan bersih
10. Bersihkan area perineum dengan kapas/kasa dan cairan antiseptic
11. Bilas dan keringkan, kemudian lepaskan sarung tangan bersih
12. Buka set kateter steril dan alat-alat steril lainnya dan tempatkan di alas
steril dengan tetap mempertahankan teknik aseptik
13. Pasang sarung tangan steril
14. Sambungkan kateter dengan urine bag atom nsuqmames
15. Lumasi ujung kateter 2,5-5 cm dengan jeli
16. Buka kedua labia minora dengan ibu jari dan telunjuk tangan
nondominan
17. Masukkan kateter 5-7,5 cm ke dalam meatus uretra secara perlahan
sambil menganjurkan tarik napas dalam
18. Perhatikan adanya aliran urine dalam selang urine bag
19. Lakukan fiksasi internal dengan memasukkan aquades/NaCl untuk
mengembangkan balon kateter
20. Tarik kateter perlahan sampai terasa ada tahanan untuk memastikan
kateter terfiksasi dengan baik dalam kandung kemih
21. Lepaskan sarung tangan steril
22. Lakukan fiksasi eksternal dengan plester di area paha dalam
23. Gantungkan urine bag dengan posisi lebih rendah dari pasien
24. Pasang sarung tangan bersih dan ambil sampel urine segera dari urine
bag, jika perlu
25. Lepaskan sarung tangan bersih
26. Rapihkan pasien dan alat yang digunakan
27. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
28. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan (warna urine, jumlah urine
yang keluar, jumlah aquades/NaCl untuk mengembangkan balon,
tanggal/waktu dipasang) dan respons pasien

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PEMBERIAN LATIHAN ELIMINASI FEKAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mengajarkan kemampuan melatih usus untuk dievakuasi pada interval
tertentu
DIAGNOSIS  Inkontinensia fekal
KEPERAWATAN
LUARAN  Kontinensia fekal membaik
KEPERAWATAN  Eliminasi fekal membaik

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,


tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan
b. Obat supositorio
c. Jeli lidokain
d. Stetoskop
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan bersih
6. Periksa peristaltik usus secara teratur
7. Anjurkan waktu yang konsisten untuk buang air besar
8. Berikan privasi, kenyamanan dan posisi yang meningkatkan proses
defekasi
9. Gunakan enema rendah, jika perlu
10. Anjurkan dilatasi rektal manual, jika perlu
11. Anjurkan mengkonsumsi makanan tertentu sesuai program
12. Anjurkan asupan cairan yang adekuat sesuai kebutuhan
13. Anjurkan olahraga sesuai toleransi
14. Kolaborasi penggunaan supositoria, jika perlu
15. Lepaskan sarung tangan
16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PEMBERIAN LATIHAN KANDUNG KEMIH
(BLADDER TRAINING)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Pemberian latihan sebelum pelepasan kateter urine untuk mengatasi
instabilitas detrusor akibat pemasangan kateter sehingga pola berkemih
dapat kembali normal
DIAGNOSIS  Inkontinensia urin
KEPERAWATAN  Gangguan eliminasi urine

LUARAN  Kontinensia urine membaik


KEPERAWATAN  Eliminasi urine membaik

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,


tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Klem atau pengikat
b. Sarung tangan bersih
c. Pengukur waktu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Lakukan klem atau pengikatan selang pada posisi antara katater dan
urine bag
6. Pertahankan klem atau pengikatan selama 2 jam atau sampai pasien
merasa kandung kemih terasa penuh dan ingin berkemih
7. Buka klem selama 5 menit, kemudian lakukan klem atau pengikatan
kembali
8. Pasang Teruskan sarung proses tangan membuka bersih dan dan
menutup lepaskan klem kateter atau urinepengikatan selama 12 jam
9. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
10. Lepaskan sarung tangan
11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
12. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PEMBERIAN OBAT SUPOSITORIA ANAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mempersiapkan dan memberikan agen farmakologis berupa supositoria yang
dimasukkan melalui anal untuk membuat efek lokal atau sistemik
DIAGNOSIS  Konstipasi
KEPERAWATAN  Risiko cedera
 Nyeri akut
LUARAN  Eliminasi fekal membaik
KEPERAWATAN  Tingkat cedera menurun
 Tingkat nyeri menurun
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Obat supositorio, sesuai indikasi
c. Jeli
d. Tisu
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Jaga privasi pasien
7. Atur posisi Sims
8. Lepaskan obat dari wadahnya dan berikan jeli pada ujungnya
9. Anjurkan napas dalam untuk merilekskan sfingter anus
10. Regangkan bokong dengan tangan nondominan
11. Masukkan obat secara perlahan melalui anus, melalui sfingter anal
internal dan mengenai dinding rektal
12. Tarik jari dan bersihkan area anal
13. Anjurkan mempertahankan posisi selama 5 menit
14. Rapikan pasien dan alat yang digunakan
15. Lepaskan sarung tangan
16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PENGAMBILAN SAMPEL URINE
TENGAH (MIDSTREAM)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mengambil sampel urin pancaran atau porsi tengah untuk pemeriksaan
laboratorium
DIAGNOSIS  Perfusi perifer tidak efektif
KEPERAWATAN  Risiko perfusi perifer tidak efektif
 Hipovolemia
 Risiko hipovolemia
 Risiko ketidakseimbangan cairan
 Risiko ketidakseimbangan elektrolit
 Risiko perfusi renal tidak efektif
 Penurunan curah jantung
 Risiko penurunan curah jantung
 Risiko infeksi
LUARAN  Perfusi perifer meningkat
KEPERAWATAN  Ketidakseimbangan cairan meningkat
 Ketidakseimbangan elektrolit meningkat
 Perfusi renal meningkat
 Curah jantung meningkat
 Tingkat infeksi menurun
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Wadah sampel urin
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Anjurkan menginformasikan jika pasien akan berkemih
7. Anjurkan aliran urine awal dibuang dan aliran selanjutnya ditampung
dalam wadah
8. Anjurkan penampungan urine selesai sebelum aliran urine habis
9. Tutup rapat wadah urine untuk mencegah kebocoran dan kontaminasi
10. Berikan label pada wadah sampel urine (nama pasien, nomor rekam
medis, tanggal dan waktu pengambilan sampel)
11. Kirim sampel ke laboratorium
12. Lepaskan sarung tangan
13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PERAWATAN INKONTINENSIA FEKAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mengindentifikasi dan merawat pasien yang mengalami perubahan
kebiasaan buang air besar yang ditandai dengan pengeluaran feses secara
involunter ( tidak disadari)
DIAGNOSIS  Inkontinensia fekal
KEPERAWATAN  Gangguan integritas kulit/jaringan

LUARAN  Kontinensia fekal membaik


KEPERAWATAN  Integritas kulit dan jaringan meningkat

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,


tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Identifikasi penyebab inkontinensia fekal baik fisik maupun psikologis
(seperti gangguan saraf motorik bawah, penurunan tonus otot,
gangguan sfingter rektum, diare kronis, gangguan kognitif, stres
berlebihan)
4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Air dan sabun
c. Pakaian ganti, jika perlu
d. Linen (seprei, stik laken), jika perlu
e. Bengkok
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Pasang sarung tangan
7. Jaga privasi pasien
8. Lepaskan pakaian bawah pasien
9. Bersihkan area perineum dengan kapas antiseptic
10. Identifikasi perubahan frekuensi defekasi dan karakteristik feses
11. Pasang popok, jika perlu
12. Ganti linen dan pakaian, jika perlu
13. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
14. Jadwalkan BAB secara teratur
15. Lepaskan sarung tangan
16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PERAWATAN INKONTINENSIA URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mengindentifikasi dan merawat pasien yang mengalami perubahan
kebiasaan buang air kecil yang ditandai dengan pengeluaran urin secara
involunter (tidak disadari).
DIAGNOSIS  Inkontinensia urin
KEPERAWATAN  Gangguan integritas kulit/jaringan

LUARAN  Kontinensia urin membaik


KEPERAWATAN  Integritas kulit dan jaringan meningkat

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,


tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Identifikasi penyebab inkontinensia urin (seperti disfungsi neurologis,
gangguan medulla spinalis, gangguan reflex detrusor, obat-obatan,
usia, riwayat operasi, gangguan fungsi kognitif)
4. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Kapas antiseptic (seperti klorheksidin 2%)
c. Air dan sabun
d. Pakaian ganti, jika perlu
e. Linen (seprei, stik laken), jika perlu
f. Bengkok
5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
6. Pasang sarung tangan
7. Jaga privasi pasien
8. Bebaskan area genital dari pakaian
9. Bersihkan area pereineum dengan sabun dan air setelah BAK
10. Identifikasi perubahan frekuensi BAK dan karakteristik feses
11. Pasang popok, jika perlu
12. Ganti linen dan pakaian, jika perlu
13. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
14. Lepaskan sarung tangan
15. Jadwalkan BAK secara teratur
16. Jadwalkan konsumsi obat diureik dan hindarkan pemberian di malam
hari
17. Anjurkan membatasi konsumsi cairan 2-3 jam sebelum tidur
18. Anjurkan minum minimal 1500 cc/hari, jika tidak ada kontraindikasi
19. Anjurkan menghindari kopi, minuman bersoda, teh dan coklat
20. Ajarkan memantau cairan masuk dan cairan keluar
21. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
22. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat

PERAWATAN KATETER URINE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Memfasilitasi pencegahan invasi mikroorganisme pathogen dan komplikasi
lainnya akibat pemasangan kateter urin
DIAGNOSIS  Risiko infeki
KEPERAWATAN  Gangguan integritas kulit/jaringan

LUARAN  Tingkat infeksi menurun


KEPERAWATAN  Integritas kulit dan jaringan meningkat

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,


tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
a. Sarung tangan bersih
b. Kapas antiseptic (seperti klorheksidin 2%)
c. Bengkok
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Jaga privasi pasien
7. Bebaskan area genital dari pakaian
8. Monitor tanda dan gejala infeksi saluran kemih
9. Monitor tanda dan gejala obstruksi aliran urin
10. Monitor kebocoran kateter, selang dan kantung urin
11. Pastikan selang kateter dan kantung urin tidak tertekuk atau terbebas
dari lipatan
12. Pastikan kantung urin diletakkan dibawah kantung kemih dan tidak
dilantai
13. Lakukan perawatan perineal minimal 1 kali sehari
14. Kosongkan kantung urin jika telah terisi setengahnya
15. Ganti kateter dan kantung urin secara rutin sesuai protokol atau sesuai
indikasi
16. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
17. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
PERAWATAN STOMA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN Mengindentifikasi dan merawat pasien yang memiliki stoma dengan
membersihkan stoma dan kulit sekitar stoma, serta mengganti kantung
stoma secara berkala.
DIAGNOSIS  Risiko infeksi
KEPERAWATAN  Gangguan integritas kulit/jaringan

LUARAN  Tingkat infeksi menurun


KEPERAWATAN  Integritas kulit dan jaringan meningkat

PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,


tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan:
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Pasang sarung tangan
6. Jaga privasi pasien
7. Pasang pengalas dan gulung dibawah lokasi stoma
8. Letakkan bengkok yang telah dilapisi plastic diatas pengalas
9. Buka klip kantung kolostomi diatas plastic hitam dengan hati-hati
10. Buka kantong stoma, buang feses/urin dan masukkan ke kantong
plastic
11. Angkat base plate perlahan-lahan menggunakan cairan fisiologis
(dimulai dari bagian yang jauh dari jahitan luka terlebih dahulu) dan
masukkan kedalam kantung plastic hitam.
12. Ganti sarung tangan
13. Bersihkan stoma dan kulit sekitar stoma menggunakan kapas/kassa
dan cairan fisiologis dengan diameter 10 - 15 cm
14. Bersihkan jahitan di sekeliling stoma menggunakan lidi kapas yang
diberi cairan fisiologis
15. Keringkan kulit sekitar stoma dengan kasa kering
16. Tutup lubang stoma menggunakan kasa lembab dan siapkan pola
pada base plate baru yang akan dipasang menggunakan stoma guide
17. Gunting base plate sesuai pola dan rapikan tepian guntingan base
plete dengan jari
18. Buka kertas pengalas dan berikan pasta di sekeliling pinggiran lubang
pola tersebut, kemudian dirapikan menggunakan jari telunjuk yang
telah dicelupkan dalam cairan fisiologis
19. Pasang base plate pada kulit sekitar stoma dimulai dari posisi stoma
bagian bawah
20. Tekan dengan hati-hati sekeliling base plate menggunakan jari-jari
tangan
21. Pasang kantung stoma sambil mengangkat kassa yang berada di atas
lubang stoma
22. Pasangkan klipnya di bagian bawah kantung stoma sekitar 2 cm
23. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan
24. Lepaskan sarung tangan
25. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
26. Dokumentasikan prosedur yang dilakukan dan respons pasien
UNIT TERKAIT 1. Komite Medik
2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN

DIAGNOSIS
KEPERAWATAN

LUARAN
KEPERAWATAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/MED/RSPPB/VI/2022 01 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSPPB,
STANDAR
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
04 September 2023
OPERASIONAL
dr. Rahmat SW Siregar,
M.Ked(PD), M.H(Kes), Sp.PD
PENGERTIAN

DIAGNOSIS
KEPERAWATAN

LUARAN
KEPERAWATAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Bidang Keperawatan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai