Survei GNSS 4 - Prinsip Penentuan Posisi Dengan GPS - 2023
Survei GNSS 4 - Prinsip Penentuan Posisi Dengan GPS - 2023
Y WGS 84
X WGS 84
Ellipsoid WGS84
d3 d4
• Pada pengamatan dengan GPS, yang bisa diukur d2
d5
hanyalah jarak dan bukan vektor. d1
• GPS menyelesaikan problem di atas dengan
mengukur jarak (d) ke beberapa satelit sekaligus !!
𝑿3𝑠
Prinsip Dasar Satelit GPS
Penentuan Posisi Dengan GPS 𝑿4𝑠
𝑿2𝑠
Jarak
ukuran
Bias jam
Posisi receiver
& Waktu
https://giscommons.org/chapter-2-input/ Ref: Peter Dana (1998)
Perbedaan
Koordinat
antara level
WGS 84 (G1150) beberapa
cm
dengan
WGS 84 (G873)
𝑋 𝑑𝑋 1 + 𝑑𝑠 +𝑅𝑍 −𝑅𝑌 𝑋
𝑌 = 𝑑𝑌 + −𝑅𝑍 1 + 𝑑𝑠 +𝑅𝑋 . 𝑌
𝑍 𝐷𝑎𝑡𝑢𝑚−2 𝑑𝑍 +𝑅𝑌 −𝑅𝑋 1 + 𝑑𝑠 𝑍 𝐷𝑎𝑡𝑢𝑚−1
X dX 1 RZ −RY X
Y = dY + (1 + ds). −RZ 1 RX . Y
Z WGS 84 dZ RY −RX 1 Z ID74
• Membuat spektrum
ketelitian posisi dari
GPS bervariasi dari Metode
Strategi Penentuan Posisi
level mm sampai m.
Pengolahan Data
• Multipath
• Imaging
• Bias Troposfer
Lapisan
Troposfer
Berbasiskan data
Absolut Diferential Diferential Absolut
Fase
PPP RT-PPP Pseudorange
Post-processing Real-Time
1 mm 1 cm 10 cm 1m 10 m 100 m
http://www.math.tamu.edu/~dallen/physics/gps/gps.htm
Ketelitian tipikal
posisi horisontal
menggunakan:
L1-C/A Code.
Ref: USC-USDC (2002)
3-5m
Sebelum Mei 2000 :
25-100 m (masih ada SA)
Dengan tambahan kode-kode baru L1C, L2C, dan
L5-code, maka ketelitian tipikal posisi horisontal
akan menjadi jauh lebih baik. Versi Slide: HZAbidin (2023)
Hasanuddin Z. Abidin, 2006
29
Static Absolute Positioning
• Menggunakan pengamatan yang relatif lama ( e.g. beberapa jam atau lebih).
• Memerlukan penggunaan receiver GPS yang dapat merekam data,
seperti tipe-pemetaan atau tipe-geodetik.
• Dapat menggunakan data pseudoranges, phases dan/atau
phase-smoothed pseudoranges.
• Spektrum ketelitian tipikal posisi absolut yang diperoleh:
cm sampai beberapa dm.
• Ketelitian yang diperoleh terutama dipengaruhi oleh:
- jenis/tipe data yang digunakan.
- lamanya pengamatan.
- strategi pengolahan data.
• Dapat digunakan untuk menentukan titik kontrol awal/temporer
untuk suatu kawasan yang belum mempunyai titik kontrol definitif.
Versi Slide: HZAbidin (2023)
30
Dilution of
Ketelitian Parameter = DOP x Ketelitian Data
Precision (DOP)
✓ DOP adalah bilangan yang digunakan untuk merefleksikan kekuatan geometri dari
konstelasi satelit.
✓ Nilai DOP kecil → geometri satelit kuat (baik)
Nilai DOP besar → geometri satelit lemah (buruk)
✓ Nilai DOP dihitung berdasarkan matrik ko-faktor dari parameter yang diestimasi.
✓ Nilai DOP akan tergantung pada jumlah, lokasi, dan distribusi dari satelit serta lokasi dari
pengamat sendiri.
✓ Nilai DOP bervariasi secara spasial maupun temporal.
✓ Beberapa jenis DOP: Ketelitian penentuan posisi absolut
GDOP = Geometrical DOP (posisi-3D dan waktu) dengan GPS dapat diperkirakan
PDOP = Positional DOP (posisi-3D) sebelumnya dengan mengestimasi nilai
HDOP = Horizontal DOP (posisi horisontal) DOP sebelum pengukuran dilaksanakan
VDOP = Vertical DOP (tinggi) (menggunakan koordinat pendekatan
TDOP = Time DOP (waktu) dan data almanak satelit).
GDOP = q + q
+ q + q
xx hh yy tt
PDOP = q + q + q Perhitungan DOP untuk
xx yy hh absolute positioning dan
HDOP = q + q
xx yy differential positioning
VDOP = q adalah tidak sama
hh
TDOP = q
tt Versi Slide: HZAbidin (2023)
32
Variasi Nilai GDOP
http://www.topconps.com/gpstutorial/
GDOP besar GDOP kecil
(Volume Tetrahedron kecil) (Volume Tetrahedron besar)
Semakin banyak satelit yang diamati, nilai GDOP akan semakin mengecil dan sebaliknya.
Northing (m)
“informasi orbit satelit” Jumlah satelit : 25
serta stabilitas “informasi
0 HDOP < 1 : 43%
jam satelit” untuk 1< HDOP< 2 : 51%
kepentingan keamanan HDOP > 2 : 6%
nasional AS.
-50 Kesalahan horisontal :
Kebijakan ini dihentikan
50% : 20. 1 m
pada 1 Mei 2000. 95% : 52.5 m
(https://www.gps.gov/systems/ 99% : 73.8 m
gps/modernization/sa/) -100
-100 -50 0 50 100
Easting (m)
Contoh
Penentuan
Posisi
Absolut
Dengan GPS
Setelah SA
Ditiadakan
(1 Mei 2000)
Ref. : SNAP, School of Geomatics Eng. UNSW
-60
-3m +3m
1000
Meter
900
800
700
Untuk kasus 1,2 dan 3 : kesalahan jam receiver dianggap berbeda untuk
setiap epoknya, dan untuk kasus 4: kesalahan jam receiver dimodelkan
dengan polinomial berderajat 2.
• Tuliskan persamaan pengamatan akhir dalam bentuk matriks. Versi Slide: HZAbidin (2023)