Teks Editorial - Bab Iii
Teks Editorial - Bab Iii
Teks Editorial
Peta Konsep
Memahami Teks
editorial
a. Argumen 1
b. Argumen 2, dst
Penyampaian
Argumen
Berisi ulasan, saran,
kritik dan harapan
Kesimpulan
Pernyataan
penyelesaiam
Teks Editorial
Struktur
• Pengenalan Isu:
Berupa sorotan peristiwa yang mengandung suatu
persoalan aktual.
• Penyampaian argumen-argumen:
Berupa tanggapan-tanggapan redaktur dari media yang
bersangkutan berkenaan dengan peristiwa, kejadian atau
persoalan aktual.
• Kesimpulan, saran atau rekomendasi sebagai penutup:
Berupa pernyataan dalam menyelesaikan persoalan yang
di kemukakan sebelumnya.
Teks Editorial
Contoh Teks
Sekolah Berlabel Internasional
Sejenak, mari kita belokkan perhatian. Alih-alih
pelengkap keasyika bergosip infotainment atau gemerlap acara
pencarian bakat.
Lima tahun sudah diselenggarakan rintisan sekolah
bertaraf internasional (RSBI) jenjang dasar dan menengah,
umum dan kejuruan. Sudah diperoleh sejumlah sekolah bertaraf
internasional (SBI), sudah pula ada yang didrop dari status RSBI
ke status sekolah reguler.
Benar kritik RSBI menciptakan kastanisasi sekolah. Benar
harapan agar RSBI tidak dijadikan merek dagang menjual
sekolah. Kritik dan harapan sebaiknya tidak dianggap sepi, tidak
digolongkan ekses. Membiarkan berarti menaruh pupuk
berkembangnya benih kecurigaan.
Teks Editorial
Contoh Teks
Rencana evaluasi RSBI hendaknya tidak selesai dengan
membereskan ekses. Tidak hanya menyangkut penarikan dana
dan kriteria penilaian, tetapi juga maksud dasar kebijakan RSBI.
Setiap era selalu ada eksperimen, di antaranya yang serba
unggul dengan beragam nama, seperti sekolah unggulan,
pembangunan atau teladan, dan sekarang bertaraf
internasional.
Era globalisasi menjadi batu sendi dan pemicu kebijakan
RSBI. Salah satu cirinya bahasa pengantar Bahasa Inggris.
Muaranya hasil lulusan dan praksis pendidikan setaraf
internasional. Syarat terpenting perbaikan prasarana dan sarana
belajar, termasuk faktor guru
Teks Editorial
Contoh Teks
Ujung-ujungnya duit. Perlu droping dana khusus, seperti
tahun 2008-2010 setiap SMP berstatus RSBI Rp 300 juta per
tahun dan setiap SMA RSBI Rp 300 juta-Rp 600 juta. Begitu RSBI
dinyatakan SBI, dana dihentikan. Sekolah dianggap sudah
memenuhi empat kriteria: infrastruktur, guru, kurikulum, dan
manajemen.
Sekolah ibarat barang dagangan seiring dengan
pemberlakuan standar tunggal manajemen ISO. Dengan standar
itu, tanpa disadari, bukan juga ekses, tercipta kastanisasi sekolah
seperti yang dikritik kolumnis Darmaningtyas, mulai dari yang
internasional hingga pinggiran—bersaing dengan swasta
internasional yang makin bertebaran di kota besar atas nama
usaha bisnis.
Teks Editorial
Contoh Teks
Kita tidak ingin terjebak dalam pola eksperimen masa
lalu. Pembukaan UUD 45 mengamanatkan mencerdaskan
bangsa. Mencerdaskan bangsa bukan untuk segelintir warga—
yang berkemampuan finansial—melainkan untuk sebanyak
mungkin warga bangsa. Kita dukung kebijakan mengatasi
masalah distribusi guru. Sekadar contoh, meskipun tidak mudah,
kemudahan mutasi guru antarprovinsi setidaknya merupakan
terobosan, mengingat 68 persen sekolah di perkotaan kelebihan
guru dan 66 persen sekolah di daerah terpencil kekurangan
guru.
Kenyataan hampir 65 tahun merdeka, tetapi masih jutaan
anak bersekolah di bawah cibiran ”kandang ayam”, tentu lebih
perlu prioritas daripada membangun sekolah unggulan bertaraf
internasional. Sekalian mencegah, jangan sampai ”bertaraf
internasional” menjadi sekadar ”bertarif internasional”!
Teks Editorial
Kaidah
a. Menggunakan kata-kata populer. Hal ini sesuai dengan
karakteristik media itu sendiri, yaitu ditujukan pada khalayak
dari berbagai latar belakang bahasa.
Contoh: gemerlap, geger, keasyikan, bergosip, dll.