Selamat membaca!
Pimpinan Redaksi
Deni Surjantoro
PENGARAH
Drs. R. Syarif Hidayat, M.Sc.
PEMIMPIN REDAKSI
Deni Surjantoro
Dari Redaksi / 01
Daftar Isi / 02
Event / 04
Komitmen Lindungi Hak Kekayaan Intelektual,
Bea Cukai Tangkap Barang Impor Tiruan/
Daftar Isi
Pemalsuan Merek
Profil Kantor / 06
KPPB TMP B Pekanbaru
Opini / 11
Tantangan Bea dan Cukai di Masa Depan
Sisi Pegawai / 14
Ketekunan Berlatih dan Kepercayaan Diri
Menghasilkan Prestasi yang Gemilang
Laporan Khusus/17
Penghargaan Pejabat Pimpinan Tinggi Teladan
Wawancara / 28
“Jangan Karena Jastip Banyak Toko Resmi
Dalam Negeri Jadi Tutup”
Feature / 31
Bea Cukai Ngurah Rai - Evaluasi Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik
Sisi Pegawai/ 37
Taman Nasional Kutai Prevab
Ragam /40
Tulang Punggung Si Pitung
Opini / 42
Edi Sudarnoto -
Ayo Sehat Terus Sampai Tua
Peraturan / 44
Gudang Berikat
Ruang Kesehatan / 47
Penyakit di Musim
Hujan dan Cara
Mencegahnya
Infografis / 50
Titip Boleh Asal Legal
Daftar Isi
BC Menjawab /56
HS Code
kegiatan pengawasan HKI lebih optimal karena resolution antara pemilik/pemegang merek
Bea Cukai, Mahkamah Agung, Direktorat Jenderal dengan importir atau pelaku pelanggaran HKI.
Kekayaan Intelektual dan Pengadilan Niaga telah
terintegrasi, sehingga memangkas waktu dan PT SI merupakan industri dalam negeri yang
jalur birokrasi lintas Kementerian/Lembaga. memproduksi ballpoint merek Standard AE7.
Dengan adanya pemalsuan merek ini, yang
Keberhasilan penangkapan ini juga tidak lepas bersangkutan tidak hanya mengalami kerugian
dari keberanian pemilik/pemegang merek secara materiil saja namun juga mengalami
karena yang bersangkutan sebelumnya telah kerugian non materiil yang lebih besar.
melakukan perekaman/rekordasi dalam sistem Diantaranya, turunnya kepercayaan konsumen
otomasi kepabeanan barang-barang HKI, karena banyaknya keluhan akibat kualitas buruk
dimana rekordasi ini telah diimplementasikan dari adanya produk palsu tersebut, disamping
oleh Bea Cukai sejak 21 Juni 2018 dan sampai biaya promosi terus bertambah setiap tahunnya
saat ini sebanyak 7 merek dan 2 hak cipta telah untuk membangun dan mempertahankan citra
terekordasi dalam sistem ini. Dengan adanya perusahaan. Selain itu, pangsa pasar juga rusak
sistem ini, Bea Cukai dapat segera menotifikasi akibat pelanggan/toko-toko mendapat harga
kepada pemilik/pemegang merek apabila terjadi yang lebih murah dari pemalsu merek dan
dugaan importasi/eksportasi barang yang jumlah tenaga kerja berkurang karena kapasitas
melanggar HKI. produksi turun, yang pada akhirnya rencana
investasi pengembangan perusahaan di masa
Sebagaimana pada kasus ini, bermula dari analisis depan menjadi tidak pasti.
transaksi impor yang dilakukan Bea Cukai atas
importasi PT PAM yang diduga melanggar HKI, Oleh karenanya, penindakan atas barang
Bea Cukai menotifikasi kepada pemilik merek impor/ekspor yang melanggar HKI sangat
PT Standardpen Industries (PT SI) karena merek penting dalam melindungi industri dalam
tersebut telah terekam dalam sistem otomasi negeri terutama pemilik/pemegang merek/
kepabeanan barang-barang HKI. Kemudian, PT hak cipta maupun industri kreatif dalam negeri
SI memberikan konfirmasi bahwa PT SI setuju agar dapat tumbuh dan memiliki daya saing
dilakukan proses penangguhan sementara ke sehingga dapat berkontribusi kepada negara
Pengadilan Niaga untuk dilakukan pemeriksaan melalui pembayaran pajak. Tidak hanya bagi
bersama terkait keaslian atas merek barang sektor industri, pemalsuan HKI juga berdampak
tersebut dengan menyerahkan jaminan bank buruk bagi kesehatan konsumen (contoh: obat
yang dipersyaratkan ke Bea Cukai Tanjung Perak. dan kosmetik palsu) dan keselamatan konsumen
Pemeriksaan bersama dilakukan oleh Hakim (contoh: sparepart palsu) bahkan dapat dijadikan
Pengadilan Niaga, Panitera, Bea Cukai, saksi sebagai sumber pendanaan bagi kejahatan
ahli, pemohon (PT SI), dan termohon (PT PAM). terorganisir dan terorisme. Selain itu, hal ini juga
Hasil pemeriksaan bersama tersebut digunakan membuktikan bahwa Indonesia sangat concern
sebagai dasar untuk memutuskan asli tidaknya terhadap perlindungan HKI sehingga diharapkan
merek tersebut melalui proses Pengadilan Niaga. dapat meningkatkan kepercayaan dunia
internasional dan menambah poin Indonesia
PT SI selaku pemilik/pemegang merek agar dapat dikeluarkan dari priority watch list
dapat menempuh tiga pilihan tindak lanjut United States Trade Representative (USTR) untuk
yaitu pertama, dengan melaporkan tindakan isu perlindungan HKI.
pelanggaran merek HKI ke PPNS Direktorat
Jenderal Kekayaan Intelektual atau Penyidik Sinergitas antar Kementerian/Lembaga dan
Kepolisian Republik Indonesia sesuai sanksi pasal aparat penegak hukum mutlak diperlukan
99 UU Nomor 20 tahun 2016 tentang Merek untuk membuktikan keseriusan pemerintah
dan Indikasi Geografis, dengan ancaman dalam perlindungan HKI, termasuk peran serta
hukuman pidana penjara paling lama 5 tahun aktif dan kesadaran masyarakat khususnya
dan/atau pidana denda paling banyak Rp2 pemilik/ pemegang merek/hak cipta untuk
Miliar. Kedua, penyelesaian secara perdata melakukan rekordasi merek/hak cipta ke Bea
dengan melaporkan ke Pengadilan Niaga Cukai, sehingga tindakan secara ex-officio dapat
Surabaya, dan ketiga dengan penyelesaian segera dilakukan tanpa harus menyampaikan
secara alternative dispute aduan.
10 ||Volume
Volume52,
52,Nomor
Nomor1,1,Januari
Januari2020
2020- -Warta
WartaBeeaa Cukai
B
OPINI
Origin Determination:
Tantangan Bea dan Cukai di Masa Depan
Sumber : Subdirektorat Regional
saat ini telah bertransformasi menjadi beberapa origin criteria lain dengan pemenuhan persyaratan
yang lebih mudah. Misalnya, ketentuan nilai tambah (value-added rule), ketentuan perubahan klasifikasi
barang (change in tariff classification rule), atau produced exclusively, yang tidak mensyaratkan barang
harus seluruhnya diperoleh, diproduksi, atau dibuat di satu negara anggota, tetapi dapat melibatkan
beberapa negara.
Di sisi lain, consignment criteria (kriteria pengiriman) yang merupakan ketentuan pengiriman barang
dari negara anggota pengekspor ke negara angota pengimpor, dan mensyaratkan tidak adanya
aktivitas yang mengubah origin barang, juga mengalami perkembangan. Semakin banyak tuntutan
dan agreement yang memberikan kemudahan pembuktian bagi pengguna jasa, tetapi di sisi lain
memberikan tantangan yang lebih berat bagi Bea Cukai dalam memastikan tidak adanya proses yang
mengubah origin selama barang dalam proses pengiriman.
Langkah ke Depan
Lebih lanjut Yusuf bercerita, pada hari Senin 15 Juli 2019 sekitar pukul 21.00 WIB, unit pengawasan Bea Cukai
Gresik melakukan pengawasan terhadap pergerakan bus ALS (Antar Lintas Sumatera) di sekitar wilayah
Jalan Raya Babat, Kabupaten Lamongan dengan rute bus Jember tujuan Medan yang melintas melalui jalur
pantura, berdasarkan Surat Perintah Plh. Kepala KPPBC TMP B Gresik nomor PRINT-124/WBC.11/KPP.
MP.04/2019 tanggal 28 Juni 2019.
Berdasarkan informasi dari tim intelijen, bus tersebut diduga mengangkut BKC ilegal berupa rokok, maka
sekitar pukul 23.30 WIB tim mendapati bus berhenti di Jalan Raya Babat-Tuban (Kecamatan Babat,
Lamongan) untuk mengambil penumpang karena memang terdapat agen bus ALS tempat tersebut. “Melihat
situasi tersebut saya bersama dengan Mardiono yang datang menjadi back up melakukan pemeriksaan
terhadap bus dan menemukan BKC HT jenis Sigaret Kretek Mesin (SKM) merek “Choice” yang diduga dilekati
dengan pita cukai palsu yang disimpan di atas bus tersebut.”
“Jadi berkat tim yang solid dan perencanaan yang matang, pelanggaran ini dapat ditegah dengan baik
hingga mengamankan kurirnya, karena berdasarkan keterangan sopir bus, BKC HT tersebut diangkut bus
bersamaan dengan dua orang penumpang. Kami pun melakukan penegahan terhadap barang kena cukai
ilegal dan membawa dua orang penumpang yang ternyata suami istri tersebut bersamaan barang bukti ke
KPPBC TMP B Gresik untuk dimintai keterengan lebih lanjut,” tutur Yusuf.
Kecintaan akan karate inilah yang membuat Yusuf memiliki kepercayaan diri yang kuat dan berani
menghadapi tantangan tugas yang diembannya. Diakui Yusuf, saat menjalan tugas itu juga sempat bimbang
karena semua personil kebetulan sedang keluar dan hanya dirinya yang terdekat dan berada dijalur
pengejaran. Modal kepercayaan diri yang kuat itulah yang mendorong Yusuf untuk terus maju ditambah
dukungan tim lainnya yang secepat mungkin memback up upaya tegahan tersebut.
Kegemaran olahraga karate di sekolah bak gayung bersambut saat unit pengawasan mengharuskan seluruh
jajarannya untuk mengikuti olahraga ini, dengan imbauan tersebut Yusuf semakin giat berlatih walaupun rela
harus mengulanginya dari awal lagi. Bukan cuma itu, ketekunannya dalam berlatih kali ini dapat disalurkan
dengan mengikuti kejuaran karate tingkat nasional DJBC yang memperebutkan piala dirjen.
“Alhamdulillah dengan giat berlatih akhirnya saya bisa terpilih mewakili Kanwil Bea Cukai Jatim I untuk
kejuaraan piala dirjen. Dua tahun berturut-turut mengikuti kejuaraan ini saya bisa mendapat juara. Tahun
2018 juara 3 komite beregu putra, dan 2019 juara 1 komite perorangan putra kelas 65 kilogram,” ujarnya
putra Makassar yang menjadi PNS di Bea Cukai sejak tahun 2018 ini dengan bangga.
Karate memang sudah menjadi bagian hidup dari Yusuf, berlatih sejak dini dan memahami apa yang harus
dilakukan dan dijalani oleh seorang karateka, membuat dirinya menjadi tegar dan siap menghadapi berbagai
tantangan pekerjaan.
Karena menurut Yusuf dengan karate akan tumbuh kepercayaan diri yang tidak hanya dalam menjalankan
tugas pengawasan tapi juga dalam semua hal. Hal ini tidak lain karate mengajarkan setiap karateka untuk
sanggup menyempurnakan kepribadian, menjadi insan yang tidak mudah menyerah, bisa mengendalikan
diri, dan mampu berpikir jernih di setiap keadaan.
Bukan hanya itu, Yusuf pun bertekad untuk terus berlatih karate hingga tua karena karate merupakan
olahraga dan manusia dianjurkan berolahraga agar memiliki tubuh yang sehat dan fit.
Berpegang teguh pada doktrin karate inilah Yusuf yang juga hobi lari dan renang mampu menjalankan tugas
pengawasan dengan baik dan pantang menyerah untuk menegakkan peraturan dan kebijakan yang telah
ditentukan oleh negara. Kepada seluruh jajaran unit pengawasan Yusuf memberikan semangat untuk terus
berjuang pantang menyerah dengan membawa jiwa karate-do dalam hati dan tindakan serta jangan pernah
bosan untuk terus berlatih karate. (Supriyadi)
JASTIP, APAKAH
SEBUAH
FENOMENA, ATAU
ANCAMAN BAGI
INDUSTRI LOKAL?
‘JASTIP’ IS IT
A PHENOMENON,
OR IS IT A
THREAT TO LOCAL
INDUSTRIES?
“Jangan Karena
Jastip Banyak
Toko Resmi Dalam
Negeri Jadi Tutup”
Pada bulan November lalu, Kementerian Bagi Kantor Bea Cukai Ngurah Rai, perolehan hasil
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi EUPP dengan predikat Sangat Baik ini merupakan
Birokrasi (PANRB) menyampaikan hasil evaluasi unit wujud reputasi positif dan dapat meningkatkan
penyelenggara pelayanan publik (EUPP) di lingkup kepercayaan masyarakat bahwa BC Ngurah Rai
kementerian dan lembaga tahun 2019. Di tahun makin baik. Artinya, BC Ngurah Rai telah berupaya
ini, terdapat 51 unit penyelenggara pelayanan maksimal dalam menciptakan pelayanan publik
publik di lingkup kementerian/lembaga yang yang efektif dan efisien yang mampu memberikan
pelayanan publiknya dievaluasi oleh Kementerian kepuasan bagi pengguna jasa (masyarakat). Tentu
PANRB. saja ke depannya, hal ini harus dipertahankan
bahkan ditingkatkan lagi.
Salah satu unit penyelenggara pelayanan publik
di lingkup kementerian/lembaga yang dievaluasi Himawan menceritakan bagaimana awalnya Kantor
adalah Kantor Bea Cukai Ngurah Rai. Kantor yang BC Ngurah Rai dapat mengikuti evaluasi yang
dipimpin oleh Himawan Indarjono ini mendapatkan dilakukan Kementerian PANRB. Bermula pada
hasil evaluasi dengan nilai A- atau berpredikat tanggal 12 Agustus 2019 saat menerima ND dari
sangat baik. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dengan
nomor ND-2562/BC.01/2019 tanggal 9 Agustus
“Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, atas 2019 yang memberitahukan bahwa BC Ngurah Rai
nikmat dan karunia-Nya sehingga kami memperoleh ditunjuk untuk mengikuti pelaksanaan EUPP 2019.
predikat sangat baik dalam EUPP Kemenpan-
RB 2019. Tentu saja hal ini menjadi kebanggaan Beberapa alasan mengapa kantor Bea Cukai Ngurah
kita bersama, secara umum untuk DJBC dan lebih Rai ditunjuk untuk mengikuti EUPP 2019, antara
khusus untuk BC Ngurah Rai.” lain, telah mendapatkan predikat WBK di tahun
2018, di tahun 2018 sudah pernah ditunjuk dan
Dalam wawancara dengan redaksi WBC, Himawan mengisi SIPP walaupun pada akhirnya pada tahun
berulang kali menyampaikan rasa bangganya 2018 yang ditunjuk untuk mewakili dalam penilaian
terhadap pegawai-pegawai yang dipimpinnya. EUPP adalah BC Bandung dan BC Tanjung Perak,
“Sebagai kepala kantor, saya merasa didukung dan Surat dari Biro Organta yang menerangkan
penuh oleh anggota-anggota milenial yang hebat- bahwa Menpan hanya akan menilai di beberapa
hebat, mampu bekerja ikhlas, bersama-sama dalam lokasi saja, salah satunya adalah Bali. Pertimbangan-
menciptakan pelayanan publik yang prima. Tentunya pertimbangan itulah yang menjadi alasan mengapa
dukungan dari anggota ini harus dioptimalkan dan BC Ngurah Rai ditunjuk mengikuti EUPP 2019.
tidak boleh disia-siakan. Ketika generasi milenial ini
dioptimalkan kinerjanya, maka inilah wujudnya, BC
Ngurah Rai dapat memperoleh predikat Sangat Baik
dalam EUPP 2019,” ujarnya.
“COTO MAKASSAR”
Customs Foto Makassar
Teknik Zooming adalah sebuah teknik yang membuat objek utama terlihat jelas, sementara background atau
latar belakangnya terlihat kabur. Teknik ini berfungsi untuk mempertegas objek dan membuatnya makin
mencolok. Perubahan panjang fokus hanya dapat dilakukan dengan lensa zoom, penggunaan kecepatan rana
tidak lebih dari 1/30 detik untuk menghasilkan kesan gerak dan sebaiknya memakai tripod.
Teknik Panning. Pada teknik ini objek yang bergerak akan terlihat tajam, sementara background atau latar
belakangnya yang diam justru terlihat kabur. Harus mengikuti objek ketika membidik, untuk mendapatkan
foto secara maksimal, disarankan untuk menggunakan speed rendah (8-60) dan pakailah tripod.
Teknik Freezing. Teknik ini merupakan teknik memotret benda bergerak yang menggunakan kecepatan
sangat tinggi. Teknik ini seolah membekukan gerakan benda tersebut. Hasil dari teknik ini berupa objek
yang terlihat tajam saat ia sedang bergerak.
Teknik Macro. Teknik foto macro merupakan sebuah teknik memotret dalam jarak yang sangat dekat,
sehingga objek terlihat sangat besar, teknik ini biasanya menggunakan teknik jenis macro.
Teknik Siluet. Siluet artinya bayangan. Seperti sebutannya foto siluet hanya berupa bayangan. Siluet
merupakan objek yang menutupi cahaya sehingga ia diterangi dari belakang secara total. Aturan dasar dari
foto siluet adalah objek harus benar-benar terlihat hitam. Ini artinya tidak ada berkas cahaya pun yang
menerobos masuk.
Teknik Bulb. Teknik bulb ini memiliki kecepatan rana yang dapat diatur sesuai dengan waktu yang kita
inginkan, dilakukan dengan menahan tombol pelepas rana dengan lebih lama serta dapat digunakan dengan
kabel rilis dan tripod.
Tidak kalah penting dari teknik dan ukuran jarak lensa ke objek yang juga
perlu diperhatikan fotografer pemula adalah sudut pengambilan gambar. Hal
ini merupakan cara pandang atau posisi kamera saat melakukan pemotretan.
Ada tiga sudut pandang pengambilan gambar yang dikenal secara umum
yaitu bird eye, eye level dan frog eye. Bird eye merupakan sudut pandang
pengambilan gambar di mana posisi kamera berada di atas objek. Eye level
memosisikan kamera sejajar dengan objek serta frog eye merupakan sudut
pengambilan gambar di mana posisi kamera berada di bawah objek.
Di dalam taman nasional ini terkandung kekayaan alam yang tinggi, ada
lebih dari 1016 jenis tanaman, dan 220 di antara merupakan tanaman
obat/herbal. 1000 jenis terbagi dalam beberapa bagian, seperti Ulin-
Meranti-Kapur Forest, Mixed dipterocarp Forest, Mangrove Forest,
Freshwater swamp Forest, Heath Forest dan Foodplain Forest. Untuk
keberagaman jenis satwa liar, Taman Nasional Kutai memiliki sekitar 80
persen jenis burung, 50 persen jenis mamalia, dan 11 dari 13 Primata yang
ada di Kalimantan. Salah satu satwa liar yang terkenal di Taman Nasional
Kutai adalah Orang Utan Morio (Pongo pygmaeus morio).
Taman Nasional Kutai (TNK) terdiri dari beberapa bagian area untuk
Ecotourism, di antaranya adalah: Sangkima, Prevab-Mentoko, Limestone
Save, Teluk Lombok dan BPPUTK (Bumi Pelatihan dan percontohan Usaha
Tani Konservasi).
Tulang Punggung
Si Pitung
Eva Maulina Aritonang
Pelaksana Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
“Kita semua akan mati, mas. Tapi, suntik mati? We just give up
so easily. Bukan kamu saja, mas... tapi kamu menyeretku untuk
menyerah.” Air mata itu sudah mengalir dengan derasnya.
“Aku tidak punya kekuatan lagi untuk berjuang. Semua ini, alat-
alat ini... semuanya cuma bikin sakit. Sakit.” Air mata Ari pun turun
bersama suara yang tiba-tiba serak. Seketika Ia membayangkan
rasa sakit ketika tubuhnya pernah ditopang alat bernama Halo Vest.
Alat dengan bobot delapan kilogram yang dipasang menembus
dahi dan menempel kencang pada dadanya. Ia membayangkan
suara alat itu menembus dan beradu dengan tulang dahinya. Ia
membayangkan ketika istrinya terpaksa harus mengencangkan
baut pada dahinya. Ia trauma.
Ari ingin mengutuki dirinya sendiri. Ia tak kuat menekan rasa egois
akibat trauma yang dialaminya. Ia merasa dilucuti, dipermainkan
oleh nasib. Apakah tidak cukup nasib mengantarkannya untuk
mengerjakan pekerjaan kantor di rumah sakit, selama ini.
Mengambil keputusan-keputusan strategis ketika ia harus belajar
berjalan bahkan sekedar duduk.
Ilustrasi : Acid
Ia membayangkan betapa gagahnya ia dahulu. Berseragam dan berprestasi. Ia yang sanggup melakukan
beragam aktivitas bela diri bahkan olahraga berat. Betapa dulu ia dijuluki “si Pitung” karena prestasi bela
dirinya. Tapi, nasib mengantarkannya menggunakan diapers ketika harus menandatangani persuratan
yang dibawa oleh pelaksananya, ke rumah. Nasib mengantarkannya untuk menyewa sebuah salon untuk
membersihkan bau muntahan yang menempel semalaman pada fiber di dadanya. Nasib memindahkan
kewajiban yang harus dilakukannya di kantor ke rumah sakit. Nasib melumpuhkan semua prestasinya. Nasib
melucuti kebanggaannya berseragam.
Tapi, semua itu tidak ada apa-apanya dibandingkan rasa sakit menggunakan Halo Vest. Rasa trauma
itu yang membuatnya berharap disuntik mati. Ia menjadi berani mendebat orang yang delapan tahun
mendampinginya. Orang yang selalu berada di sampingnya sampai di titik paling bawahnya. Orang yang
sama yang memintanya sedikit lagi berjuang. Melakukan operasi terakhirnya setelah berpuluh-puluh
operasi. Demi mengokohkan tulang punggungnya yang hancur.
***
Namun, Tuhan berkata lain. Melalui nasib itu sendiri Ia menguatkan diri untuk menjalankan operasi
terakhirnya, operasi yang paling ia takuti seumur hidupnya. Operasi yang menguji tekadnya untuk tetap
ingin hidup atau mengakhiri perjuangannya sebagai tulang punggung keluarga.
Ari menjawab, ia mampu membuktikan pada diri sendiri, bahwa ia mampu bangkit dan sembuh. Bahkan,
nasib berhasil membawanya bertugas dan menggunakan seragamnya kembali. Memberikannya kesempatan
ke dua. Meski tidak sekokoh dan sesempurna dulu, tulang punggung itu telah membawanya kepada banyak
kesempatan bahkan peluang besar. Nasib telah membawanya terbang menempuh Amerika untuk melakukan
studi banding INSW (Indonesia National Single Windows) mewakili Bea Cukai.
Nasib juga lah yang membawanya mendapat penghargaan promosi sebagai Kepala Kantor KPPBC TMP
C Kendari selama 3,5 tahun. Nasib juga yang mengajarkannya banyak hal. Merasakan dan menyaksikan
bagaimana anak buahnya harus berjuang di atas kapal dalam menumpas penyelundupan lewat jalur laut.
Bahwa kematian bisa saja merenggut pada waktu yang tidak pernah disangka. Bagaimana mereka berjuang
mungkin lebih keras sebagai tulang punggung untuk keluarganya. Sementara, ia hampir saja malah meminta
kematian itu sendiri. Inilah yang membuatnya menyadari bahwa hidup yang ia dapatkan bukanlah hanya
sebuah kesempatan ke dua, melainkan sebuah tujuan dari Tuhan yang harus ia temukan.
***
AYO
SEHAT
TERUS SAMPAI TUA
!
Lelaki kelahiran Jakarta 8 Mei 1961 ini
adalah pensiunan pegawai Bea Cukai yang
terhitung mulai bulan Mei 2019 memasuki
masa pensiun. Tak ada sedikitpun wajahnya
menunjukkan kalau dirinya telah pensiun
dari kedinasan. Tetapi itu memang tak
heran, karena Edy demikian panggilannya
di kalangan rekan-rekannya dikenal sebagai
orang yang hobi berolahraga, bahkan
berusaha menekuni bidang olahraga yang
digemarinya. Mulai dari terjun payung, tenis
lapangan, menyelam, berenang dan sepeda.
Bahkan semasa mudanya pernah menjadi
atlet nasional untuk cabang sepak bola.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4998) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 85
Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 279, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5768);
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik atau yang dikenal sebagai Online Single Submission (OSS);
Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha; dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.04/2018 tentang Percepatan Perizinan Kepabenan
dan Cukai Dalam Rangka Kemudahan Berusaha.
2. Influenza
Influenza adalah penyakit yang disebabkan karena infeksi virus flu. Gejala influenza adalah
pilek, batuk, demam, sakit kepala, dan nyeri tubuh. Influenza juga termasuk salah satu
penyakit yang sering terjadi di musim hujan.
3. Demam tifoid
Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi yang dipaparkan
melalui air, minuman, dan makanan yang terkontaminasi oleh tinja manusia.
Di musim hujan, kemungkinan paparan salmonella typhi semakin tinggi misal dari
kontaminasi tinja yang terbawa genangan air atau banjir lalu tidak sengaja dipaparkan ke
makanan atau minuman.
4. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang
dipaparkan melalui urine tikus. Risiko terkena penyakit leptospirosis sangat tinggi karena
kemungkinan urine tikus yang terkontaminasi di aliran air hujan, genangan, atau banjir.
5. Demam Dengue
Demam dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh paparan
infeksi virus dengue dari nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes
aegypti berisiko berkembang lebih banyak di musim hujan dari
wadah penampungan air, saluran air, dan wadah kosong lainnya
yang digenangi oleh air hujan lalu menjadi media bibit Aedes
aegypti berkembang biak.
Volume
Volume 52, Nomor
52, Nomor 1, Juli 2020 - Warta Bea Cukai | 51
1, Januari
51
GALERI FOTO
Foto oleh:
Reza Supriyadi
Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga
Volume
Volume 52, Nomor
52, Nomor 1, Juli 2020 - Warta Bea Cukai | 55
1, Januari
55
BC MENJAWAB
BC D
J
PERTANYAAN
?
Perkenalkan nama saya Waluyo, dari Perusahaan Import. Kami bermaksud dan berencana untuk
mengimpor barang tersebut dari USA dan menurut Suplier kami, Description of goods barang
?
tersebut adalah : PET LUMPS, dengan HS No: 3907.XX.XX. Namun kami ragu dan ingin lebih
memastikan kembali mengenai HS Number dan Description of goods, - agar tidak ada kendala
saat Customs Clearance barangnya. Sebagai referensi untuk hal tersebut kami lampirkan pula
COA, MSDS dan photo barangnya. Besar harapan kami, Bapak/Ibu dari Bea dan Cukai dapat
membantu kami, untuk menginformasikan HS Number yang tepat.
Mohon juga petunjuknya, apakah jenis dan produk barang tersebut, bisa diimport dengan normal,
tanpa ada larangan/lartas, juga apakah perlu adanya LS di negara asal sebelum shipment. Atas
perhatian serta kerjasamanya kami ucapkkan terima kasih.
JAWABAN
Sehubungan dengan surat elektronik dari Saudara/i mengenai HS Code, dapat kami
sampaikan bahwa pengisian data pada pemberitahuan pabean impor termasuk pengisian HS
Code merupakan self assessment (diisi sendiri oleh importir/kuasanya). Bravo Bea Cukai juga
tidak memiliki kewenangan untuk menetapkan HS Code atas barang impor. Saudara/i dapat
memastikan terlebih dulu 8 digit HS Code barang yang akan diimpor dengan melihat Peraturan
Menteri Keuangan nomor 6/PMK.010/2017 dan nomor 213/PMK.010/2017. Adapun terkait
ketentuan larangan dan pembatasan (lartas) dapat Saudara/i cek melalui website eservice.insw.
go.id > Indonesia NTR > HS Code Information atau Lartas Information.
Dalam hal HS Code tersebut ingin ditetapkan oleh Bea dan Cukai, Saudara/i dapat mengajukan
Permohonan Klasifikasi Sebelum Impor (PKSI) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan
nomor 194/PMK.04/2016 (terlampir). Format permohonan tersebut tercantum dalam lampiran
peraturan dimaksud.