Anda di halaman 1dari 46

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara

WARTA MINERBA
EDISI XVIII April 2014

Majalah Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara

Mengoptimalkan Peran
Ruang Pelayanan Informasi dan Investasi Terpadu (RPIIT)

HBA
Januari - April
2014 ASEAN+3 Energy Fora
Hal 39 20 80.31

Tim Warta Minerba Berkunjung 78.13

dan Memetik Hikmah ke Australia


36
DAFTAR ISI
02
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Daftar Isi
ARTIKEL MINERBA

Mengoptimalkan Peran Ruang Pelayanan Informasi dan Investasi


04 Terpadu (RPIIT) sebagai Etalase Ditjen Minerba

Integrasi Perencana, Perencanaan, dan Rencana di Lingkungan


10 Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara

16 Sinkronisasi Program dan Kegiatan antara Pusat dan Daerah

20 ASEAN+3 Energy Fora

LIPUTAN WARTA

14 Groundbreaking Smelter Ferronikel PT Multi Baja Industri Tuban

Commissioning Pabrik Pengolahan Bijih Bauksit Menjadi Produk


18 Chemical Grade Alumina (CGA)

20 Meningkatkan Kerjasama Sektor Mineral

22 Pelaksanaan Rekonsiliasi 7 Wilayah Pertambangan

LIPUTAN WARTA

24 Membangunkan Koperasi Pegawai Ditjen Mineral dan Batubara

28 R. Sukhyar Sebagai Dirjen Minerba

Tim Warta Minerba Berkunjung dan Memetik Hikmah


30 ke Australia

36 Koordinasi dan Sosialisasi Mineral dan Batubara

Penyerahan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Non Clear And Clean


40 kepada Pemerintah Daerah
HBA Januari -
43 Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI April 2014

SI MINO 39
44 Koordinasi
PENGATAR REDAKSI
3
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

MENINGKATKAN KINERJA
EMAIL: wartambp@minerba.esdm.go.id WEBSITE: www.minerba.esdm.go.id

Pembaca yang berbahagia, pegawai di lingkungan Ditjen Minerba. Juga Koordinasi dan Sosialisasi Mineral
Dalam Undang-Undang No 5 Tahun dan Batubara.
Pada Warta Edisi XVIII ini, kembali 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
kami sajikan berbagai informasi pen- dikatakan bahwa pengembangan Pada forum internasional, eksistensi
ting dan menarik. Dibuka dengan karir PNS bukan didasarkan pada Ditjen Minerba terlihat pada liputan
artikel mengenai Mengoptimalkan pangkat dan jabatan, melainkan pada keiikutsertaan Ditjen Minerba pada
Peran Ruang Pelayanan Informasi kompetensi yang bersangkutan. Uraian kegiatan ASEAN+3 Energy Fora di
dan Insvestasi Terpadu (RPIIT) sebagai selengkapnya dapat kita nikmati pada Kamboja.
Etalase Ditjen Minerba. Pelayanan artikel berjudul Integrasi Perencana,
publik perlu diperbaiki secara terus Perencanaan, dan Rencana. Dalam warta edisi XVIII ini, redaksi
menerus guna memberikan pelayanan menyajikan beberapa liputan kegiatan,
prima kepada publik dan menerapkan Ditjen Minerba terus melakukan diantaranya pembentukan kembali
PSPT terhadap semua pihak yang upaya peningkatan kinerja. Salah satu koperasi pegawai Ditjen Minerba,
membutuhkan pelayanan informasi bentuk upaya tersebut adalah melalui Lepas sambut Dirjen Minerba, Rapat
dan investasi subsektor mineral dan program penyamaan persepsi dengan kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII
batubara. melakukan sinkronisasi program dan DPR RI. Mino juga masih hadir dengan
kegiatan antara pusat dan daerah hal celotehnya bertema koordinasi.
Berkaitan dengan pelayanan publik ini dilakukan untuk sinergitas rencana
yang dilakukan oleh para Pegawai kerja pusat dan daerah di sektor ESDM. Semoga bermanfaat dan memberi
Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Dengan demikian diharapkan dapat informasi yang informatif.
Ditjen Minerba, bahwa kegiatan meningkatkan efisiensi pendanaan Salam hangat,
RPIIT ini memungkinkan sebagai dan program sehingga dapat lebih
pengembangan wawasan internal fokus untuk menyejahterakan rakyat. Redaksi

warta minerba warta minerba


Diterbitkan oleh Redaktur Pelaksana Sekretariat
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Yanna Hendro Kuncoro, ST Nurmala Parhusip, B.Sc
Muhamad Adi Putra Sri Kusrini
Penasehat Muhammad Nasarudin Iko Desy Anggareni, SH
R. Sukhyar Wawan Supriawan, SH
Penulis Artikel Ir. Hildah, MM
Penanggung Jawab Daddy Amin, ST, MM Salman Akira Togi, SM
Ir. Harya Adityawarman Dedy Afriyanto, ST
Enny Wuryani Desain & Layout
Koordinator Redaktur Dr. La Ode Tarfin Jaya, ST., MT Irfan K. ST
Ir. Sujatmiko Muhammad Nasarudin, S.Kom
Fadli Ibrahim, SH Rina Handayani, ST Alamat Redaksi
Chaerul A. Djalil, S.Sos Satyo Nareworo, Jl. Prof. Dr. Supomo, SH No. 10 Jakarta 12870
Susanna Renna Ertanty, S.Si Telp: +62-21 8295608
Editor Sutarman Fax: +62-21 8315209, 8353361
Drs. Tri Priyono, MT Yannahendro.K
Agus Yuliyanto Website
Drs. Rokhmadin www.minerba.esdm.go.id
Rina Handayani, ST Fotografer
Irfan. K, ST Satyo Naresworo, S.IP E-mail
wartambp@minerba.esdm.go.id
ARTIKELMINERBA
4
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Mengoptimalkan Peran Ruang Pelayanan


Informasi dan Investasi Terpadu (RPIIT) sebagai

ETALASE
DITJEN MINERBA

Dr. La Ode Tarfin Jaya, ST.,MT Susanna Renna Ertanty, S.Si Dedy Afriyanto, ST
Staf Bagian Rencana dan Laporan Kasubbag Pengelolaan Informasi Staf Bagian Rencana dan Laporan
Setditjen Minerba

Sub Sektor Mineral dan Batubara adalah merupakan salah satu tulang punggung
(backbone) perekonomian nasional khususnya sebagai sumber penerimaan negara,
penggerak pembangunan daerah, neraca perdagangan, investasi, penyediaan energi
dan bahan baku domestik sehingga adanya perubahan lingkungan strategis misalnya
pelaksanaan otonomi daerah dan pemekaran wilayah secara langsung dan tidak langsung
menentukan arah baru tata kelola perizinan pertambangan mineral dan batubara.

Publik secara umum berpendapat bahwa terdapat relasi positif antara perbaikan
pelayanan perizinan dengan cerahnya iklim investasi yang pada gilirannya akan
mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Investor akan berbondong-bondong ke
suatu negara apabila bisa menghadirkan perizinan yang mudah, transparan, cepat dan
murah. Mengingat kualitas pelayanan perizinan merupakan salah satu komponen tata
kelola ekonomi (economic governance), maka seyogyanya sangat diperlukan inisiatif
dari pemerintah untuk melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkesinambungan
(continous improvement) terhadap kualitas layanan perizinan termasuk didalamnya
percepatan dan penyederhaan prosedur perizinan.
ARTIKELMINERBA
05
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

B
eragam lembaga telah melakukan pemeringkatan Dimensi kualitas interaksi meliputi attitude (sikap),
berkaitan dengan kualitas pelayanan publik yang behaviour (perilaku), dan expertise (keahlian). Dimensi
dilakukan oleh instansi publik dengan beragam kualitas lingkungan fisik meliputi ambient conditions
kriteria/subkriteria serta parameter yang digunakan. (kondisi sekitar), design (desain), dan social factors
Diantaranya adalah seperti yang dilakukan oleh (faktor sosial). Dimensi terakhir kualitas hasil meliputi
World Bank dengan Rankings on the ease of doing waiting time (waktu tunggu), tangibles (kesan/bukti
business, KPK-RI melalui survey Integritas Pelayanan nyata), dan valence (rasa emosi). Ketiga dimensi tersebut
Publik, serta Komisi Ombudsman-RI yang menggelar dapat menjadi alat ukur bagi lembaga pemerintah
Survey Kepatuhan Kementerian dalam Pelaksanaan dalam menyelenggarakan pelayanan publik, terutama
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan berkaitan dengan pelayanan perizinan untuk menyikapi
Publik. Penilaian tersebut sangat membantu dunia dinamisasi lingkungan bisnis di sub sektor mineral dan
usaha sebagai quick look dalam memetakan risiko batubara.
sehubungan dengan investasi yang akan dilakukan di
suatu negara, termasuk Indonesia.

Secara teoretis, sudah beragam pakar telah melakukan


penelitian sehubungan dengan kualitas pelayanan publik.
Kondisi Obyektif Saat Ini
Salah satu model kualitas pelayanan yang dikembangkan Pelayanan Informasi dan Investasi Terpadu (RPIIT),
oleh Brady dan Cronin (2001) sudah umum digunakan diresmikan pada tanggal 3 Juli 2009 oleh Menteri
sebagai rujukan penilaian. Brady dan Cronin memodelkan Energi dan Sumber Daya Mineral berlokasi di Gedung
kualitas dengan model tiga dimensi yaitu: (1) kualitas Sekretariat Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
interaksi (interaction quality), (2) kualitas lingkungan fisik (Gedung B), Lantai 1, Jl Prof Dr. Supomo SH No 10,
(physical environment quality), (3) kualitas hasil (outcome Tebet, Jakarta Selatan seperti ditunjukkan pada gambar
quality). di bawah ini.

Pelayanan di RPIIT Ditjen Minerba


ARTIKELMINERBA
06
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

RPIIT dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan lonjakan yang cukup signifikan pada tahun 2013
pelayanan informasi publik di lingkungan Kementerian hingga sejumlah 8.535 (kira-kira 8 kali lipat) data
Energi dan Sumber Daya Mineral sesuai dengan yang pemohon selengkapnya ditunjukkan pada gambar di
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun halaman berikutnya.
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik serta
Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Faktor utama yang menjadi pertanyaan pemohon
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). (applicant) terhadap prosedur perizinan di RPIIT Minerba
adalah meliputi tiga hal yaitu: Persyaratan Perizinan;
Selain bertujuan untuk meningkatkan pelayanan Biaya Perizinan; dan Tata Kelola Waktu Perizinan.
informasi publik di lingkungan Kementerian Energi Kendala terbesar yang dihadapi pelaku usaha dalam
dan Sumber Daya Mineral, RPIIT dirancang juga untuk melakukan pelayanan publik di RPIIT Ditjen Minerba
dapat memberikan pelayanan prima kepada publik berkaitan perizinan sebagian besar adalah masalah
dan menerapkan PTSP terhadap semua pihak yang ketidakpastian (uncertainty) tentang tata kelola waktu
membutuhkan pelayanan informasi dan investasi perizinan sesuai dengan SOP yang ada.
subsektor mineral dan batubara.

Melalui RPIIT masyarakat dan kalangan industri dapat


memperoleh berbagai jenis pelayanan informasi yang
Langkah-Langkah Yang
berkaitan dengan perizinan, pemberian rekomendasi, Sudah Ditempuh
pelayanan informasi wilayah pertambangan, pencetak-
Mengingat peran strategis RPIIT maka sampai saat ini
an peta dan pelayanan informasi umum lainnya.
telah dilakukan beberapa hal untuk memperbaiki kualitas
Adapun sarana dan prasarana yang tersedia saat ini di
pelayanan perizinan agar sinkron dengan tuntutan
RPIIT untuk mendukung pelayanan perizinan seperti
dunia usaha diantaranya adalah penyempurnaan dan
ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
penyederhanaan standard operating procedure (SOP)
pemrosesan perizinan, standar pelayanan, penambahan
Pemohon di RPIIT diklasifikasikan menjadi pemohon
wawasan bagi petugas frontliner berkaitan dengan
yang membutuhkan layanan informasi, perizinan (izin,
lingkungan bisnis sub sektor mineral dan batubara,
persetujuan, rekomendasi, sertifikasi), Pencetakan
pengembangan sistem penelusuran proses perizinan
Peta dan terakhir layanan aduan. Pada tahun 2009
(sistem e-tracking) .
hanya tercatat sejumlah 1.158 pengunjung mengalami

Profil Sarana dan Prasaran RPIIT

Ruang Tunggu Daya Tampung 20 Kursi

Mesin Antrian 1 Buah

Internet KIOSK 1 Buah

Telepon Konsultasi (021)-8307836

Email Konsultasi djmb@minerba.esdm.go.id dan pengaduan@minerba.esdm.go.id

Ruang Multimedia Studio Daya Tampung 20 Kursi

Ruang Arsip Tersedia

Ruang Backline Tersedia

1 Loket Tata Usaha


5 Loket Permohonan Informasi dan Checklist Perizinan
Loket Frontline 1 Loket Permohonan Pengaduan dan Perizinan
1 Loket UPIWP

e-Tracking http://www.minerba.esdm.go.id
ARTIKELMINERBA
07
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

1. PENYEDERHANAAN SOP PERIZINAN 2. DAILY BRIEFING PETUGAS FRONTDESK


Menindaklanjuti direktif Presiden RI tentang percepatan Mengingat peran penting petugas frontdesk RPIIT
dan penyederhanaan perizinan Sektor ESDM, maka sebagai perwajahan Ditjen Minerba, maka dituntut
Ditjen Minerba telah mengambil langkah-langkah untuk penguasaan informasi tentang lingkungan bisnis
penyederhanaan prosedur perizinan sub sektor mineral mineral dan batubara serta perkembangan peraturan-
dan batubara. Sehingga diharapkan tata kelola waktu peraturan perundangan terbaru untuk memberikan
sebagaimana yang tercantum di dalam Standar jawaban yang lugas, jelas dan sistematis kepada para
Pelayanan (SP) bisa terpenuhi agar dapat menjawab pengunjung RPIIT.
tuntutan dunia usaha terhadap perizinan yang cepat
dan tidak birokratis. Bentuk penyederhanaan prosedur Briefing dilakukan secara tematik untuk semua jenis
tersebut seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. perizinan (izin, persetujuan, rekomendasi dan sertifikasi)

Diagaram Teknis Prosedur Perizinan Minerba *)


PELAKU
Pemohon TU Koordinator RPIIT Dirjen Eselon II Kasubdit Kasi Evaluator

Surat & Berkas 1 Surat & Berkas 2 Surat & Berkas 3 3a Surat Surat Surat
Permohonan Permohonan Permohonan Disposisi Permohonan Permohonan Permohonan
Administrasi

4 5 6 7 8
16 9
Disposisi Disposisi Disposisi
Pengajuan Surat & Berkas
3b
Kekurangan Permohonan
Dokumen
10

15 Bentuk Penyederhanaan Prosedur


Evaluasi
Evaluasi

11
Draft Informasi Draft Surat Draft Surat
Surat Informasi 14 13 12 11b tdk
Kekurangan Informasi Informasi
Kekurangan BerkasLengkap
Kekurangan Kekurangan
ya 11a
Penyelesaian

22 21 20 19 18 17
Produk Draft Produk Draft Produk Draft Produk Draft Produk Draft Produk Draft Produk
Perizinan Perizinan Perizinan Perizinan Perizinan Perizinan Perizinan

*) Diagram ini berlaku untuk seluruh permohonan yang telah diterima oleh petugas front desk.
Apabila pada saat diproses oleh petugas front desk dokumen permohonan perizinan tidak lengkap
sesuai persyaratan maka permohonan tersebut ditolak dan tidak mengikuti diagram ini.
ARTIKELMINERBA
08
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Daily
Briefing

Daily Briefing bagi Petugas Frontdesk

yang merupakan kewenangan DJMB. Selain itu petugas melalui checklist kelengkapan dokumen dari petugas
frontdesk juga secara rutin dilakukan briefing selama frontdesk, yang dapat diakses pada website www.
30 menit pada pra-pelayanan untuk memastikan minerba.esdm.go.id.
kesiapan pelayanan harian serta briefing 15 menit
setelah pelayanan untuk evaluasi atas pelayanan yang Sistem e-tracking digunakan oleh pemohon perizinan
telah dilakukan. RPIIT Minerba yang telah mendapatkan tanda terima
permohonan diterima, dengan cara memasukkan
Briefing dilakukan secara tematik untuk semua jenis nomor pendaftaran untuk mengetahui status dokumen
perizinan (izin, persetujuan, rekomendasi dan sertifikasi) (selesai atau dalam proses evaluasi) tanpa datang secara
yang merupakan kewenangan DJMB. Selain itu petugas fisik ke RPIIT Minerba. Sistem e-tracking dapat berjalan
frontdesk juga secara rutin dilakukan briefing selama sesuai prosedur jika semua evaluator memasukkan hasil
30 menit pada pra-pelayanan untuk memastikan evaluasi berkas permohonan perizinan ke dalam Sistem
kesiapan pelayanan harian serta briefing 15 menit e-tracking.
setelah pelayanan untuk evaluasi atas pelayanan yang
telah dilakukan.
Terobosan Strategis Ke
3. IMPLEMENTASI SISTEM E-TRACKING Depan
Pada tahun 2013 Ditjen Mineral dan Batubara Untuk melakukan perbaikan terhadap pelayanan
melakukan kegiatan pengembangan sistem e-tracking perizinan sub sektor mineral dan batubara ke depan
untuk mendukung proses pelayanan perizinan di maka Ditjen Mineral dan Batubara dipandang perlu
RPIIT. Sistem ini merupakan sistem pelacakan status untuk mulai melakukan terobosan strategis diantaranya:
dokumen permohonan perizinan pada RPIIT Minerba
ARTIKELMINERBA
09
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Prosedur Sistem e-Tracking

1. Direktorat Teknis lingkup DJMB yang saat ini langsung antara pemohon perizinan dengan
juga mengelola perizinan minerba harus siap petugas unit layanan maka dapat menekan bahkan
melakukan shifting dari model sebelumnya yaitu menghilangkan peluang adanya gratifikasi dan
pelayanan perizinan satu atap menuju ruang praktek-praktek percaloan di RPIIT.
RPIIT sebagai role model Pelayanan Terpadu Satu
Pintu/PTSP Minerba. Karena itu perlu dilakukan 3. Mengembangkan sistem rekam perizinan
penguatan kelembagaan melalui perubahan untuk mendukung sistem perizinan online dengan
organisasi RPIIT dari yang sifatnya ad-hoc menjadi melakukan digitalisasi terhadap semua dokumen
Satker tersendiri berupa Unit Pelayanan Perizinan/ applicant/pemohon yang disampaikan ke RPIIT
UPT Pusat/PTSP. Dengan bentuk kelembagaan bukan lagi dengan penyerahan dokumen hard
yang mandiri, akan memudahkan rekrutmen copy.
tersendiri untuk pegawai dan tidak tergantung
dari pasokan/BKO dari Unit-Unit/Direktorat serta 4. Melakukan reviu terhadap semua jenis perizinan
menghindari adanya duplikasi peran. sub sektor mineral dan batubara (justifikasi,
rasionalisasi, sinkronisasi perizinan eksisiting
2. Proses otomatisasi perizinan dengan pengemba- dengan tuntutan dunia usaha yang relatif
ngan system perizinan online. Menurut KPK-RI dinamis).
dalam penyusunan indeks integritas pelayanan
publik, setiap unit layanan publik harus 5. Melakukan relaksasi prosedur dan persyaratan
menciptakan suasana/desain/layout ruangan yang perpanjangan beberapa jenis perizinan yang
memungkinkan tidak terjadi kontak mata antara dibedakan dengan permohonan perizinan baru.
petugas dan pengguna serta SOP/sistem/aturan Selain itu harus ada rasionalisasi persyaratan
mengenai prosedur, waktu, biaya harus dapat perizinan (menghindari adanya duplikasi
diketahui/diumumkan kepada pengguna layanan persyaratan perizinan yang sering dikeluhkan oleh
saat mengurus layanan. Pemberian gratifikasi pelaku usaha).
dan maraknya penggunaan calo, rata-rata
media perantaranya adalah pertemuan langsung
antara pemohon perizinan dengan petugas unit
layanan. Jika keseluruhan prosedur perizinan
dilakukan secara online tanpa adanya pertemuan
ARTIKELMINERBA
10
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Integrasi
Perencana, Perencanaan, dan Rencana
di Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara

Daddy Amin, ST, MM


Perencana Muda Direktorat Pembinaan Program Minerba
ARTIKELMINERBA
11
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

P Dalam UU ASN
ada pertengahan Desember 2013, tentang Jabatan Aparatur Sipil Negara
RUU Tentang Aparatur Sipil Negara terdiri atas: Jabatan administrasi yang
(ASN) telah disahkan dalam sidang menggantikan: Eselon IV dan Eselon III;
memungkinkan
pleno DPR. UU tersebut disahkan menjadi Jabatan Fungsional meliputi: Fungsional pengembangan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tertentu dan Fungsional Umum; karir PNS bukan
Tentang ASN yang mengatur soal profesi serta Jabatan Pimpinan Tinggi yang
pegawai negeri sipil (PNS). menggantikan: Eselon I dan II. Dalam
didasarkan
Peraturan Menteri Energi dan Sumber pada pangkat
Selama ini Undang-Undang yang Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2013 dan jabatan,
terkait dengan pegawai negeri tidak tentang Kelas Jabatan di Lingkungan
pernah menyebut profesi pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya
melainkan pada
negeri. Yang diatur hanya perihal proses Mineral, pada Lampiran II terlihat kompetensi
administrasi kepegawaian, seperti proses bahwa Jabatan Perencana merupakan yang
pengangkatan, penerimaan, penempatan, salah satu jabatan Fungsional Tertentu
promosi, dan pemberhentian atau di Lingkungan Kementerian ESDM.
bersangkutan.
pensiun pegawai negeri beserta hak-hak Lampiran II Permen MESDM No.33 Tahun
dan kewajibannya. Pada kenyataannya, 2013 tersebut memetakan antara Jabatan
di dalam PNS itu banyak sekali jabatan- Fungsional Tertentu dan kelas jabatan
jabatan profesi, seperti jaksa, hakim, masing-masing.
profesor, dokter, polisi, rektor, dan guru.
Tulisan ini menekankan pada bagaimana
Dalam UU ASN memungkinkan pengemba- perencana, sebagai salah satu jabatan
ngan karir PNS bukan didasarkan pada fungsional tertentu, dapat memposisikan
pangkat dan jabatan, melainkan pada dirinya dan memainkan peran penting
kompetensi yang bersangkutan. Hal itu dalam perencanaan, khususnya dalam
diatur dengan adanya Komisi Aparatur sub-sektor mineral dan batubara.
Negara (KASN) yang berfungsi sebagai
badan yang melindungi sistem merit.
Dalam UU ASN tersebut ditetapkan PERENCANAAN DAN
pula bahwa pelanggaran sistem merit RENCANA
akan dikenai sanksi pidana yang tegas.
Pasal 1 Ayat (1) UU N0. 25 Tahun
Hal itu misalnya, mengangkat pejabat
2004 Tentang Sistem Perencanaan
dan pegawai yang tidak terbuka dan
Pembangunan Nasional, disebutkan
didasarkan pada pertimbangan politik,
bahwa Perencanaan adalah suatu proses
bukan didasarkan atas kompetensi
untuk menentukan tindakan masa depan
individual calon yang dibutuhkan oleh
yang tepat melalui urutan pilihan dengan
kompetensi jabatan yang diisi.
memperhitungkan sumber daya yang
tersedia. Perencanaan (planning) adalah
Dalam Pasal 13, Pasal 14, dan Pasal 19
fungsi dasar (fundamental) manajemen,
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
ARTIKELMINERBA
12
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

PERENCANAAN PENTINGNYA PERENCANAAN DAN


RENCANA
ADALAH SUATU
Perencanaan dan rencana sangat penting, karena:
PROSES UNTUK 1. Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada
tujuan yang ingin dicapai.
MENENTUKAN 2. Tanpa perencanaan dan rencana tidak ada
TINDAKAN MASA pedoman pelaksanaan sehingga banyak pembo-
rosan.
DEPAN YANG TEPAT 3. Rencana adalah dasar pengendalian, karena tanpa
ada rencana pengendalian tidak dapat dilakukan.
MELALUI URUTAN 4. Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada
PILIHAN DENGAN keputusan dan proses manajemen pun tidak ada.
5. Dalam perencanaan, perencana harus memikir-
MEMPERHITUNGKAN kan matang-matang tentang anggaran, kebijak-
sanaan, program, prosedur, metode, dan standar
SUMBER DAYA YANG untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
TERSEDIA. 6. Perencanaan harus memberikan dasar kerja dan
UU N0. 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM latar belakang bagi fungsi-fungsi manajemen
PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL lainnya.

karena organizing, staffing, directing, dan controlling Dari enam hal tersebut, dapat dilihat bahwa perencana-
pun harus terlebih dahulu direncanakan. an mempunyai maksud dan tujuan. Berdasarkan
beberapa buku manajemen, disebutkan bahwa maksud
Perencanaan merupakan proses yang dinamis. perencanaan (purpose of planning) sebagai berikut :
Perencanaan ditujukan pada masa depan yang penuh 1. Perencanaan adalah salah satu fungsi manajer
yang meliputi seleksi atas alternatif-alternatif
dengan ketidakpastian, karena adanya perubahan
tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-
kondisi dan situasi. Hasil perencanaan baru akan
prosedur, dan program-program.
diketahui pada masa depan. Agar risiko yang
2. Perencanaan pada asasnya adalah memilih dan
ditanggung relatif kecil, hendaknya semua kegiatan, persoalan perencanaan timbul jika suatu alternatif
tindakan, dan kebijakan direncanakan terlebih dahulu. cara bertindak ditemukan.
3. Perencanaan, sebagian besar merupakan usaha
Perencanaan adalah masalah memilih, artinya membuat hal-hal terjadi sebagaimana yang
memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai dikehendaki.
tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada. 4. Perencanaan adalah suatu proses pemikiran,
Tanpa alternatif, perencanaan pun tidak ada. Selain penentuan tindakan-tindakan secara sadar
itu perencanaan merupakan kumpulan dari beberapa berdasarkan keputusan-keputusan menyangkut
keputusan. tujuan, fakta, dan ramalan.
5. Perencanaan adalah usaha menghindari kekoso-
Bagaimana hubungan perencanaan (planning) dengan ngan tugas, tumpang tindih, dan meningkatkan
rencana (plan)? efektivitas potensi yang dimiliki.

Perencanaan diproses oleh perencana (planner), hasilnya Sedangkan tujuan perencanaan (objective of planning)
menjadi rencana (plan). Perencanaan merupakan sebagai berikut:
proses untuk menentukan rencana sehingga produk 1. Menentukan tujuan, kebijakan-kebijakan, prose-
dur, program, serta memberikan pedoman
dari perencanaan adalah rencana itu sendiri. Dalam
pelaksanaan yang efektif dalam mencapai tujuan.
suatu rencana ditetapkanlah tujuan yang ingin dicapai
2. Mengupayakan tindakan yang ekonomis karena
dan pedoman-pedoman untuk mencapai tujuan itu.
semua potensi yang dimiliki dapat diarahkan
Dalam Pasal 3 Ayat (2) disebutkan bahwa Perencanaan kepada tujuan dengan baik.
Pembangunan Nasional menghasilkan: rencana 3. Memperkecil risiko yang dihadapi pada masa
pembangunan jangka panjang disingkat RPJP, rencana yang akan datang.
pembangunan jangka menengah disingkat RPJMN, dan 4. Menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara
rencana pembangunan tahunan dinamakan rencana teratur dan bertujuan.
kerja pemerintah disingkat dengan RKP. 5. Memberikan gambaran yang jelas dan lengkap
tentang seluruh pekerjaan.
ARTIKELMINERBA
13
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

6. Membantu penggunaan suatu alat pengukuran langkah-langkah yang dijadikan semacam prosedur
hasil kerja. dalam melakukan perencanaan. Prosedur perencanaan
7. Menjadi landasan untuk pengendalian. yang baik dilakukan dengan cara sebagai berikut:
8. Menghindari mis-management dalam penem- 1. Menjelaskan dan merumuskan dahulu masalah,
patan karyawan. usaha, dan tujuan yang akan direncanakan.
9. Meningkatkan daya guna dan hasil guna organi- 2. Mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang
sasi. diperlukan secukupnya.
3. Menganalisis dan mengklasifikasikan data, infor-
Perencanaan merupakan proses yang ditempuh untuk masi, dan fakta serta hubungan-hubungannya.
menghasilkan suatu rencana sehingga perencanaan 4. Menetapkan perencanaan, premises, dan
semestinya merupakan proses yang berjalan dengan hambatan-hambatan serta hal-hal yang
baik. Perencanaan yang baik memiliki syarat-syarat mendorongnya.
sebagai berikut: 5. Menentukan beberapa alternatif.
1. Merumuskan terlebih dahulu masalah yang akan 6. Memilih rencana yang terbaik dari alternatif-
direncanakan sejelas-jelasnya. alternatif yang ada.
2. Perencanaan harus didasarkan pada informasi, 7. Menetapkan urutan-urutan dan penetapan waktu
data, dan fakta. secara terinci bagi rencana yang diusulkan itu.
3. Menetapkan beberapa alternatif dan premises- 8. Melaksanakan pengecekan tentang kemajuan
nya. rencana yang diusulkan.

Proses perencanaan yang baik akan menghasilkan


produk rencana yang baik pula. Adapun rencana yang PERTANYAAN-PERTANYAAN POKOK
baik tersebut memiliki syarat-syarat sebagai berikut: DALAM PERENCANAAN
1. Rencana harus mempunyai tujuan yang jelas, Pertanyaan-pertanyaan pokok dalam perencanaan
objektif, rasional, dan cukup menantang untuk
(basic question of planning) yang harus dijawab oleh
diperjuangkan.
perencana, yaitu what, why, where, when, who, dan
2. Rencana harus mudah dipahami dan penafsirannya
how atau disingkat 5W + H.
hanya satu.
3. Rencana harus dapat dipakai sebagai pedoman
untuk bertindak ekonomis rasional. Pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab secara ilmiah,
4. Rencana harus menjadi dasar dan alat untuk artinya atas hasil analisis data, informasi, dan fakta,
pengendalian semua tindakan. supaya rencana yang dibuat relatif baik, pelaksanaannya
5. Rencana harus dapat dikerjakan oleh sekelompok mudah dan tujuan yang diinginkan akan tercapai.
orang.
6. Rencana harus menunjukkan urutan-urutan dan
waktu pekerjaan. WHAT (APA)
7. Rencana harus fleksibel, tetapi tidak mengubah Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus
tujuan. dikerjakan untuk mencapai sasaran, sarana, dan
8. Rencana harus berkesinambungan. prasarana apa yang diperlukan harus ada penjelasan
9. Rencana harus meliputi semua tindakan yang
dan rinciannya. Faktor produksi apa yang diperlukan
akan dilakukan.
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan. Faktor
10. Rencana harus berimbang, artinya pemberian
produksi tersebut kita kenal dengan 5M (Manhour,
tugas harus seimbang dengan penyediaan
fasilitas. Money, Market, Machine, Management).
11.Dalam rencana tidak boleh ada pertentangan
antardepartemen, hendaknya saling mendukung
WHY (MENGAPA)
untuk tercapainya tujuan perusahaan.
12. Rencana harus sensitif terhadap situasi, sehingga Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus
terbuka kemungkinan untuk mengubah teknik dilakukan dengan memberikan penjelasan, mengapa ia
pelaksanaannya tanpa mengalami perubahan harus dikerjakan dan mengapa tujuan itu harus dicapai.
pada tujuannya.
13. Rencana harus ditetapkan dan diimplementasikan
atas hasil analisis data, informasi, dan fakta. WHERE (DI MANA)
Di mana ia akan dilakukan (pemilihan tempat), perlu
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
dijelaskan dan diberikan alasan-alasannya berdasarkan
Agar rencana yang baik seperti disebutkan di atas bisa pertimbangan ekonomis. Di mana tempat setiap
dilakukan, kita perlu mempunyai suatu metode atau
ARTIKELMINERBA
14
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

kegiatan harus dikerjakan. Dengan demikian tersedia tersebut secara lengkap dinyatakan bahwa Jabatan
semua fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakannya. Fungsional mempunyai kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang
Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi
WHEN (KAPAN) yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
Kapan rencana akan dilakukan, jadi penentuan waktu keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat
dimulainya rencana. Penjelasan waktu dimulainya mandiri. Menjadi Perencana artinya menjalani karir
pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian maupun untuk dengan jenjang jabatan yang setiap jenjangnya dapat
seluruh pekerjaan harus ditetapkan standar waktu diperoleh setelah dilakukan penilaian prestasi kerja
untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu. Alasan-alasan yang diukur dengan angka kredit.
memilih waktu itu harus diberikan sejelas-jelasnya.
Gambar di bawah ini memperlihatkan jenjang jabatan
Perencana terkait dengan pangkat/golongan dan angka
WHO (SIAPA) kredit sebagai prasyaratnya (harus dipenuhi kedua-
Siapa yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan duanya). Seorang Perencana sudah bisa dikatakan
penempatan karyawan, menetapkan persyaratan dan sebagai ahli jika telah menduduki jenjang jabatan
jumlah karyawan yang akan melakukan pekerjaan, Madya dan Utama dengan bidang spesialisasi Ekonomi,
luasnya wewenang dari masing-masing pekerja. Sosial (dan Budaya), atau Spasial.

HOW (BAGAIMANA) SIAPA SAJA YANG BISA MELAKUKAN


Bagaimana mengerjakannya, perlu diberi penjelasan
FUNGSI PERENCANAAN ?
mengenai teknik-teknik pengerjaannya. Jika perencana- Seperti telah disebutkan di atas, perencanaan dilakukan
an suatu usaha didasarkan atas jawaban pertanyaan- atau diproses oleh perencana dan hasilnya berupa
pertanyaan pokok (5W + H) dengan baik maka rencana rencana. Rencana inilah yang akan dilakukan oleh
yang dihasilkan akan baik pula, risikonya relatif kecil, para pejabat struktural. Untuk tingkat Kementerian/
pelaksanaannya mudah dan tujuan yang diinginkan Lembaga, sesuai UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
akan tercapai. Perencanaan Pembangunan Nasional, rencana tersebut
dinamakan Rencana Strategis (Renstra) dan dibuat
untuk periode lima tahun. Gabungan Renstra di semua
PERANAN PERENCANA DI LINGKUNGAN Kementerian/Lembaga dinamakan RPJMN (Rencana
Jangka Panjang Menengah Nasional) yang disiapkan
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
BATUBARA (Bappenas). Sebagai rencana jangka menengah, RPJMN
mendukung RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka
Tugas seorang Perencana termaktub Dalam PP No. 16
Panjang Nasional). Selain proses teknokratik, RPJMN
Tahun 1994 dan KEPPRES 87/1999. Pada peraturan

Jenjang Jabatan Perencana UTAMA Angka Kredit


Terkait Dengan Pangkat/
Golongan Dan Angka Kredit PEMBINA UTAMA MADYA, (IV/D) 850
Sebagai Prasyaratnya PEMBINA UTAMA, (IV/E) 1050

MADYA Angka Kredit


PEMBINA, (IV/A) 400
PEMBINA TK. I, (IV/B) 550
PEMBINA UTAMA MUDA, (IV/C) 700

MUDA Angka Kredit

PENATA, (III/A) 200


PENATA TK. I, (III/D) 300

PRATAMA Angka Kredit

PENATA MUDA, (III/A) 100


PENATA MUDA TK. I, (III/B) 150
ARTIKELMINERBA
15
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

akan melalui proses politik sehingga kemungkinan bagian dalam perencanaan dengan adanya suatu
akan terjadi penyesuaian dengan visi presiden terpilih tim atau kelompok kerja (Pokja).
untuk periode lima tahun ke depannya.
Masing-masing kemungkinan di atas tidak ada yang
Menjawab pertanyaan di atas, pada dasarnya semua dikatakan paling baik, tergantung pada masalah,
pelaksana pekerjaan manajerial, baik langsung atau kerahasiaan, dan pentingnya hal yang akan
tidak langsung, melakukan apa yang dinamakan direncanakan.
perencanaan. Dengan terbitnya UU No. 5 Tahun 2014 Undang-undang ASN menjadi payung hukum bagi
Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), menjadi penting para Perencana untuk lebih menunjukkan karya dan
untuk memastikan apakah pekerjaan manajerial eksistensinya dalam perencanaan pembangunan
berada pada Jabatan Administrasi (sebelumnya dikenal khususnya di sub-sektor mineral dan batubara.
dengan Eselon III dan Eselon IV) atau Pimpinan Tinggi Menurut penulis, eksistensi tersebut dapat dilakukan
(sebelumnya dikenal dengan Eselon I dan Eselon dengan cara menerapkan kemungkinan kelima yaitu
II). Jabatan Fungsional Perencana (JFP) berfungsi melalui Joint Participation Planning (JPP). Melalui JPP
sebagai pendukung fungsi perencanaan yang melekat inilah Perencana dapat membuat kelompok kerja
pada fungsi manajerial tersebut. Semakin tinggi (Pokja) yang dapat beranggotakan Pejabat Administrasi
posisi pejabat dalam unit organisasi, semakin luas dari berbagai unit kerja (subdirektorat). Diperlukan
bidang rencana yang disusunnya, misalnya rencana seorang koordinator yang secara formal mendapat
menyeluruh (master plan), rencana bagian dan rencana tugas dari Pejabat Pimpinan Tinggi untuk membentuk
teknis pelaksanaannya. Jenjang JFP terkait dengan Pokja tersebut berikut usulan sarana dan prasarananya.
dukungan perencanaan sesuai ruang lingkup atau
luas dari perencanaan yang harus dilakukan. Jika
pertanyaan sebelumnya sudah bisa dijawab, dapat USULAN DAN REKOMENDASI
kita umpamakan pemangku jabatan tersebut sebagai
Untuk mewujudkan perencana yang profesional
manajer. Terkait dengan manajer, kemungkinan yang
diperlukan komitmen pemerintah/pimpinan antara
dapat terjadi adalah:
lain memberikan kesempatan para perencana untuk
berperan secara nyata dalam kegiatan perencanaan
1. Manajer yang melaksanakan perencanaannya
dan pelaksanaan program pembangunan. Untuk
sendiri tanpa mengikutsertakan bawahan.
mengoptimalkan peran Perencana, perlu dibentuk
2. Manajer yang melaksanakannya tetapi disesuaikan
Pokja Perencanaan tersebut sehingga Joint Participation
dengan usul-usul para bawahan.
Planning (JPP) dapat dilakukan dengan efektif. Secara
3. Manajer yang menetapkan bagan, bawahan yang
formal melalui Pokja Perencana, JPP dapat dilakukan
merencanakan.
dalam kaitan perencanaan di tingkat Kementerian
4. Bawahan yang merencanakan dan yang
ESDM. Pokja Perencanaan dapat menjadi wadah yang
memutuskan manajer.
secara efektif dapat menjadi think-tank bagi Direktorat
5. Joint Participation Planning. Perencanaan jenis
Jenderal Mineral dan Batubara khususnya, dan
ini memungkinkan semua unit kerja mengambil
Kementerian ESDM pada umumnya.

EKONOMI
Fiskal/Keuangan Negara Pertanian
Moneter Industri
Investasi UKM
Tenaga Kerja Pariwisata
Perdagangan Sumber Daya Alam

PERENCANA UTAMA SOSIAL DAN BUDAYA


PERENCANA Politik Kesehatan
AHLI PERENCANA MADYA Hukum Birokrasi
Pendidikan Kesejahteraan Sosial
Kependudukan Administrasi Negara
Budaya Antropologi

PERENCANA MUDA SPASIAL


Transportasi Perencanaan Kota
PERENCANA PERTAMA Infrastruktur Perencanaan Wilayah
Pertanahan Lingkungan
Tata Ruang
ARTIKELMINERBA
16
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Sinkronisasi
Program dan Kegiatan
antara Pusat dan Daerah

Muhammad Nasarudin, S.Kom


Staf Bagian Rencana dan Laporan, Setditjen Minerba

P
ada tanggal 26-28 Februari 2014, diselenggarakan Sedangkan pada tataran Kementerian/Lembaga akan
kegiatan Sinkronisasi Program dan Kegiatan disusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (RKKL).
Antara Pusat dan Daerah Sektor ESDM tahun
2015. Acara yang digelar di Hotel Mercure Jakarta Dalam menyusun RK-KL ada berbagai tahapan
tersebut dibuka oleh Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang yang melibatkan berbagai stakeholder, antara lain
Komunikasi dan Sosial Kemasyarakat oleh Ir. Ronggo pembahasan Rancangan RKP dalam Sidang Kabinet,
Kuncahyo, MM yang mewakili Sekjen Kementerian internal KESDM, sinkronisasi pusat dan daerah,
ESDM. Hadir pula perwakilan Dinas Energi dan Sumber trilateral meeting, rakorbangpus, musrenbangnas, serta
Daya Mineral Se Indonesia. pembahasan dengan Komisi VII dan Badan Anggaran
DPR RI.
Penyelenggaraan acara ini di bagi menjadi tahap
yang dibagi berdasarkan wilayah. Untuk perwakilan Beberapa isu strategis sektor ESDM yang bisa dijadikan
Indonesia Bagian Barat (Sumatera, Jawa dan Bali) sebagai dasar dalam penyusunan RKKL antara lain:
dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2014 dan Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap
Indonesia Bagian Timur (Sulawesi, Kalimantan, Maluku energi dan bahan baku dengan harga yang
dan Papua) tanggal 28 Februari 2014. terjangkau, termasuk peningkatan infrastruktur
energi untuk daerah tertinggal, pulau pulau kecil
Dalam sambutannya Ronggo Kuncahyo mengatakan dan perbatasan.
Pemerintah berkewajiban menyusun perencanaan Peningkatan produksi migas.
jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun), Diversifikasi energi termasuk peningkatan
dan perencanaan tahunan. Hal tersebut merupakan pengembangan energi alternatif.
amanah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 Peningkatan nilai tambah.
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pengembangan SDM dan kemampuan iptek/
Khusus untuk perencanaan tahunan, pada tataran litbang ESDM.
nasional akan disusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Pembinaan dan pengawasan untuk urusan yang
sudah didesentralisasikan.
ARTIKELMINERBA
17
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Pembangunan sektor ESDM tidak bisa dilaksanakan


oleh KESDM sendiri, diperlukan peran aktif BUMN,
SINERGITAS RENCANA
BUMD, swasta, masyarakat termasuk pemerintah KERJA PUSAT DAN
daerah yaitu dinas pengelola ESDM.
DERAH DI SEKTOR
Sinergitas rencana kerja pusat dan derah di sektor
ESDM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
ESDM DIHARAPKAN
pendanaan dan program sehingga dapat lebih fokus DAPAT MENINGKATKAN
untuk mensejahterakan rakyat, tandasnya
EFISIENSI PENDANAAN
Narasumber pada acara tersebut adalah Kepala Biro
Perencanaan dan Keja Sama Dr. Ir. Ego Syahrial M.Sc,
DAN PROGRAM
Sekretaris Ditjen Migas Ir. Heri Poernomo, MEMD, SEHINGGA DAPAT
Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Ir. Arief Indarto,
M.M, Sekretaris Ditjen Mineral dan Batubara Ir. Harya LEBIH FOKUS UNTUK
Adityawarman, Sekretaris Energi Baru Terbarukan
dan Konservasi Energi, serta Direktur Sumber Daya
MENSEJAHTERAKAN
Energi Mineral dan Pertambangan Kementerian PPN/ RAKYAT.
Bappenas.
Sesditjen Mineral dan Batubara memaparkan sinkronisasi RONGGO KUNCAHYO
program dan kegiatan antara pusat dan daerah bidang
mineral dan batubara. Pembangunan Sub Sektor Dalam mendukung pembangunan yang pro
Mineral dan Batubara (Minerba) dilaksanakan dan job diimplementasikan melalui penyerapan dan
ditujukan sesuai Four Track Strategy yaitu: Pro Growth pemanfaatan tenaga kerja dan penggunaan kandungan
(pertumbuhan), Pro Job (pengusahaan lapangan lokal dalam kegiatan pertambangan mineral dan
kerja), Pro Poor (pemerataan), dan Pro Environment batubara.
(memperhatikan lingkungan).
Dalam pembangunan yang ditujukan kepada pro
Peran sub sektor minerba dalam mendukung poor diimplementasikan melalui pengalokasian dana
pembangunan pro growth diimplementasikan melalui pengembangan masyarakat dan dana tanggung jawab
penggunaan batubara secara optimal sebagai sumber perusahaan khususnya bagi masyarakat di sekitar lokasi
energi listrik, mineral sebagai bahan baku industri pertambangan serta pengalokasian dana bagi hasil
dalam negeri, peningkatan kegiatan investasi sub sektor pertambangan bagi Pemerintah Daerah.
minerba, sumber penerimaan negara dari pemanfaatan
mineral dan batubara, semakin tumbuhnya usaha Adapun pembangunan yang pro environment diimple-
jasa penunjang pada kegiatan pertambangan, dan mentasikan melalui pelaksanaan pertambangan sesuai
peran minerba mendukung peningkatan neraca kaidah yang baik dan benar dan pelaksanaan reklamasi
perdagangan. dan pascatambang sesuai ketentuan yang berlaku.

CSR

PRO POOR
Penerimaan Negara (Pemerataan)

Investasi
ESDM untuk Ketenagakerjaan
PRO GROWTH PRO JOB
Nilai Tambah (Pertumbuhan) Kesejahteraan Rakyat (Lapangan Kerja)
Local Content
Neraca Perdagangan
(Produksi, Ekspor, dan
Domestik)
PRO ENVIRONMENT
(Lingkungan)

GOOD MINING PRACTICE


Reklamasi dan Pascatambang
ARTIKELMINERBA
18
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Dengan uraian di atas jelaslah bahwa pembangunan Obligation) Mineral.


sub sektor minerba melalui Four Track Strategy 3. Optimalisasi Penerimaan Negara dari
bertujuan untuk mencapai Minerba bagi Kesejahteraan Pertambangan Minerba.
Rakyat sesuai dengan amanat Pasal 33 Undang-undang 4. Meningkatkan Kapasitas dan Kemampuan
Dasar 1945. Sumber Daya Manusia.
Tujuan dan sasaran sub sektor minerba: 5. Peningkatan Partisipasi Usaha Lokal dan
1. Terjaminnya pasokan batubara dan mineral untuk Kandungan Lokal.
bahan baku kebutuhan dalam negeri. 6. Peningkatan Investasi Pertambangan.
2. Terlaksananya peran sub sektor mineral dan 7. Peningkatan Nilai Tambah Pertambangan.
batubara dalam mendukung penerimaan negara 8. Mengendalikan Produksi melalui Penetapan
pada APBN. Produksi per Provinsi.
3. Terlaksananya peningkatan kemampuan sumber 9. Peran Pertambangan dalam Pembangunan
daya manusia nasional dalam pengelolaan Daerah.
pertambangan.
4. Terlaksananya peningkatan investasi, partisipasi
pelaku usaha dalam negeri dan peningkatan ISU-ISU STRATEGIS SUB SEKTOR MINERBA
kandungan lokal dalam kegiatan pertambangan 1. Penetapan DMO Batubara.
minerba. 2. Penetapan DMO Mineral.
5. Terlaksananya peningkatan nilai tambah mineral 3. Peningkatan Penerimaan Negara dari
dan batubara. Pertambangan Minerba.
6. Terlaksananya pengendalian dan konservasi 4. Peningkatan Kualitas Aparat Pemerintah dan
kegiatan pertambangan mineral dan batubara Profesional Perusahaan.
yang berwawasan lingkungan. 5. Peningkatan Peran Usaha Lokal.
7. Terlaksananya peningkatan peran pertambangan 6. Penciptaan Iklim Investasi Pertambangan yang
mineral dan batubara dalam pembangunan Menarik.
daerah. 7. Peningkatan Nilai tambah Pertambangan.
8. Penetapan Produksi Mineral dan Batubara Per
Provinsi.
KEBIJAKAN SUB SEKTOR MINERBA
9. Peningkatan Peran Pertambangan pada
1. Menjamin Kemanan Pasokan Batubara melalui Pembangunan Daerah.
Kewajiban Pengutamaan Pasokan Batubara untuk
Kebutuhan Dalam Negeri (Domestic Market
Obligation) Batubara. PRIORITAS KEGIATAN DJMB TAHUN 2015:
2. Menjamin Kemanan Pasokan Mineral melalui 1. Pengendalian produksi mineral dan batubara.
Kewajiban Pengutamaan Pasokan Mineral untuk 2. Peningkatan nilai tambah mineral melalui
Kebutuhan Dalam Negeri (Domestic Market

1. Rencana Investasi: USD 6,14 miliar


2. Rencana Produksi Batubara: 421 juta ton
PRO GROWTH
3. Rencana PNBP: Rp 41,6 triliun
(Pertumbuhan)
4. Rencana DMO Batubara: 97 juta ton
5. Rencana Smelter: 10 smelter yang akan beroprasi

PRO JOB
Tenaga kerja: 726.710 orang
(Lapangan Kerja)
PEMBANGUNAN
NASIONAL

Rencana Pengembangan Masyarakat PRO POOR


(CSR): Rp 2,25 triliun (Pemerataan)

PRO ENVIRONMENT
Reklamasi lahan: 6.500 ha (Lingkungan)
ARTIKELMINERBA
19
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Kegiatan Prioritas Sub Sektor Minerba

Pembinaan dan Pengawasan Good Mining Practice

Regulasi Terkait Subsektor Minerba


39%
1%
Pendukung (Pegawai, Peralatan)
4%

7% 2% Wilayah Izin Usaha Pertambangan


2%

Optimalisasi PNBP dan Investasi

45% Peningkatan Nilai Tambah

Pengawasan DMO Batubara dan Mineral

pengolahan dan pemurnian mineral di dalam 10.


Penyelesaian dan harmonisasi regulasi terkait
negeri. subsektor mineral dan batubara (Permen dan
3. Peningkatan nilai tambah batubara. Kepmen).
4. Integrasi data dan informasi mineral dan batubara.
5. Penyiapan Wilayah Izin Usaha Pertambangan. Untuk lebih mensinkronkan program dan kegiatan
6. Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak tahun 2015 antara pusat dan daerah dilakukan
(PNBP). pembahasan lebih mendalam dengan one on one
7. Peningkatan investasi sub sektor mineral dan meeting per bidang (migas, minerba, ketenagalistrikan
batubara. dan energi baru terbarukan dan konservasi energi)
8. Pengawasan kebijakan DMO mineral dan dengan masing-masing dinas energi dan sumber daya
batubara. mineral. Bidang minerba terdiri dari Ditjen Minerba,
9. Peningkatan pembinaan dan pengawasan Balitbang Tekmira, dan Badiklat.
kegiatan pertambangan dalam rangka penerapan
Good Mining Practice.
ARTIKELMINERBA
20
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Parlindungan Sitinjak, ST
Kepala Seksi Penyiapan Program Batubara

ASEAN+3
Energy Fora
ArtikelMinerba
21
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

D
elegasi Indonesia yang berjumlah enam orang mengikuti pertemuan ASEAN+3 Energy Fora
yang dilaksanakan di Kamboja. Kegiatan yang berlangsung tiga hari tersebut berisi dua
pertemuan berupa Workshop 2nd OSRM yang membahas roadmap masing-masing negara
untuk stockpile minyak dan 11th ASEAN+3 Energy Security Forum yang membahas isu-isu strategis
mengenai keamanan penyediaan energi.

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menghadiri Batubara, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi,
pertemuan ASEAN+3 Energy Fora pada tanggal 25-27 Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, dan Direktorat
Februari 2014 di Siem Reap, Kamboja. Pertemuan ini Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.
bertujuan untuk meningkatkan kerjasama di bidang Delri dipimpin oleh ketua delegasi yaitu Kasubdit
energi, khususnya dalam keamanan energi antara Penyimpanan Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Jenderal
negara anggota ASEAN serta negara Plus Three (+3) Minyak dan Gas Bumi. Delri yang berasal dari Direktorat
yaitu: China, Jepang, dan Korea Selatan. Jenderal Mineral dan Batubara berjumlah 2 orang yaitu:
Parlindungan Sitinjak dan Benny Hutabarat.
Kecuali Filipina, Seluruh negara ASEAN ikut serta
mengirimkan delegasinya mengikuti pertemuan ini. Pertemuan ASEAN+3 Energy Fora dijadwalkan
Delegasi dari Indonesia (Delri) berjumlah 6 orang yang berlangsung selama tiga hari (25-27 Februari 2014).
berasal dari perwakilan Direktorat Jenderal Mineral dan Kegiatan hari pertama berupa workshop mengenai

Delegasi dari Republik Indonesia


ARTIKELMINERBA
22
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

KEBIJAKAN 11th ASEAN+3 Energy


PENGUTAMAAN Security Forum
BATUBARA UNTUK Hari kedua diselenggarakan 11th ASEAN+3 Energy
Security Forum (11th ASEAN+3 ESF). Forum ini
KEBUTUHAN merupakan pertemuan antara negara anggota
DALAM NEGERI ASEAN dan negara Plus Three yang bertujuan untuk
meningkatkan kerjasama dalam keamanan penyediaan
MERUAPKAN UPAYA energi.

KONKRET UNTUK Pembahasan 11th ASEAN+3 ESF dipimpin oleh


SEBESAR-BESARNYA Chair Mr. Victor Jona dari Kamboja dan Co-Chair Mr.
Tomoyuki In dari Jepang. Agenda yang dibahas pada
KEMAKMURAN 11th ASEAN+3 ESF antara lain: penyampaian hasil
pertemuan 10th ASEAN+3 ESF, 12th SOME+3, dan
RAKYAT SESUAI 10th AMEM+3; tinjauan umum keamanan energi
AMANAT PASAL 33 pada negara ASEAN+3; status keamanan energi untuk
komoditas minyak ASEAN+3; status keamanan energi
UUD 1945. untuk komoditas batubara ASEAN+3; serta promosi
penggunaan energi nuklir sebagai sumber energi yang
bersih bagi kehidupan masyarakat sipil untuk tujuan
2nd Oil Stockpiling Road Map (OSRM). Hari kedua perdamaian.
dilanjutkan dengan 11th ASEAN+3 Energy Security
Forum. Adapun hari ketiga peserta mengikuti kegiatan Beberapa substansi penting dalam pembahasan pada
Site Visit. pertemuan ini antara lain:
1. Semakin meningkatnya kebutuhan energi (energy
demand) negara-negara ASEAN+3, sementara
Workshop 2nd OSRM pada sisi pasokan energi (energy supply) tidak
dapat mengimbangi tingginya kebutuhan
Workshop 2nd OSRM yang dilaksanakan pada hari energi sehingga menyebabkan meningkatnya
pertama bertujuan membahas peta jalan (road map) ketergantungan negara-negara ASEAN+3 atas
pembangunan stockpile minyak di ASEAN. Workshop impor energi, terutama impor minyak.
OSRM di Kamboja ini merupakan workshop OSRM 2. Penggunaan batubara meningkat paling cepat
yang kedua. Sebelumnya workshop OSRM pertama dibanding penggunaan energi fosil lainnya,
diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan, pada tahun misalnya minyak bumi dan gas bumi untuk
2013. memenuhi kebutuhan listrik. Hal ini menyebabkan
semakin banyaknya emisi CO2 yang dihasilkan
Acara worksop OSRM dibuka secara resmi oleh oleh pembangkit listrik yang menggunakan
Secretary of State Ministry of Mines and Energy Kerajaan batubara.
Kamboja, H.E. Dith Tina. Kegaiatan hari pertama ini 3. Kebutuhan energi ASEAN+3 diproyeksikan
dihadiri oleh delegasi dari negara anggota ASEAN, meningkat paling cepat dibanding rata-rata
negara Plus Three, ASEAN Center of Energy (ACE), peningkatan kebutuhan energi dunia. Peningkatan
ASCOPE, JOGMEC, ERIA, dan Kutler International. kebutuhan energi ASEAN+3 ini disebabkan
oleh pertumbuhan ekonomi, industrialisasi, dan
Kemudian, acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan urbanisasi yang tinggi pada negara ASEAN+3.
masing-masing negara anggota ASEAN tentang road 4. Pembangunan energi harus ditopang oleh tiga
map stokpile minyak di negaranya. Sesi dilanjutkan pilar yaitu: keamanan energi (energy security),
dengan pemaparan dari negara Plus Three tentang energi yang berkeadilan (energy equity), dan
skema pembiayaan pembangunan stokpile minyak, energi yang berkelanjutan (energy sustainability).
kemudian pemaparan materi tentang stokcpile minyak 5. Dalam pertemuan ini Jepang memperkenalkan
nasional atau regional, dilanjutkan sharing pengalaman Energy Security Index (ESI) sebagai parameter
dari negara yang telah membangun stockpile minyak awal mengetahui keamanan energi suatu
yaitu: China, Jepang, dan Korea Selatan. Acara hari negara. Penggunaan indeks ESI ini bertujuan
pertama diakhiri dengan jamuan makam malam untuk membantu suatu negara mengetahui
(welcome dinner) dari Ministry of Mines and Energy sejak dini bagaimana kondisi keamanan energi
Kerajaan Kamboja yang dihadiri oleh peserta. di negaranya sehingga dapat melakukan mitigasi
untuk mencegah terjadinya permasalahan
ARTIKELMINERBA
23
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

keamanan energi di negaranya masing-masing. kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
Sebagai contoh, Indonesia memiliki kekuatan oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
dalam sisi sumber daya dan cadangan batubara, kemakmuran rakyat.
namun memiliki kelemahan dalam infrastruktur.
Sebaliknya Jepang memiliki kelemahan dalam
sumber daya dan cadangan batubara, namun
memiliki kekuatan dalam infrastruktur.

MENGENAL
6. Untuk menghadapi ketergantungan ASEAN atas
impor energi, diperlukan upaya meningkatkan
kerjasama antara negara ASEAN+3 melalui:
pembuatan database harga minyak mentah,
penyusunan road map stockpile minyak, kajian
ASEAN+3
informasi jenis produk minyak (bensin dan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
diesel), pengembangan teknologi Coal Capture merupakan organisasi geo-politik dan ekonomi
Storage (CCS), pengembangan teknologi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
peningkatan nilai tambah batubara antara lain: Organisasi yang didirikan di Bangkok pada 8
low rank gasification dan upgrading brown coal, Agustus 1967 ini diprakarsai oleh lima negara,
serta teknologi peningkatan efisiensi pembangkit yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
listrik yang menggunakan batubara antara lain: Thailand.
Integrated Gasification Combined Cycle (IGCC)
ASEAN bertujuan untuk meningkatkan pertumbu-
dan Integrated Gasifiation Fuel Cell (IGFC).
han ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan
7. Peningkatan kebutuhan batubara dunia khususnya kebudayaan negara-negara anggotanya, memaju-
oleh Jepang yang semakin banyak menggunakan kan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya,
sumber energi yang berharga murah termasuk serta meningkatkan kesempatan untuk membahas
batubara. Indonesia merupakan negara kedua perbedaan di antara anggotanya dengan damai.
terbesar sumber impor batubara Jepang setelah
Australia. Untuk meningkatkan jaminan pasokan Saat ini jumlah anggota ASEAN bertambah menjadi
batubara untuk kebutuhan dalam negeri Jepang, total sepuluh negara. Kesepuluh negara tersebut
maka Jepang sedang memperluas sumber impor adalah Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja,
batubara dari negara-negara di Afrika. Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura,
Thailand, dan Vietnam.
8. Promosi penggunaan energi nuklir sebagai
sumber energi yang bersih bagi kehidupan
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi
masyarakat sipil untuk tujuan perdamaian dengan ditingkat regional maupun global, ASEAN menjalin
pelaksanaan training dalam bidang energi nuklir kerjasama dengan tiga negara Asia, yaitu China,
yang aman untuk tujuan perdamaian. Jepang, dan Korea Selatan.

Pertemuan pertama ASEAN+3 berlangsung pada


Meningkatkan Keamanan tanggal 9 Juni 2004 di Manila, Filipina dan berhasil
mengesahkan berbagai program kegiatan seperti
Energi Indonesia Energy Security Forum, Natural Gas Forum, Oil
Market Forum, Oil Stockpliling Forum, Renewable
Keikusertaan Indonesia dalam ASEAN+3 Energy Fora Energy Forum, dan masih banyak lagi pertemuan
ini diharapkan mendorong peningkatan keamanan yang dilakukan ASEAN+3.
energi bagi penyediaan kebutuhan energi Indonesia
secara umum, dan secara khusus penyediaan batubara
untuk kebutuhan dalam negeri Indonesia.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menetap-


kan dan menjalankan kebijakan pengutamaan batu-
bara untuk kebutuhan dalam negeri, artinya bahwa
batubara dapat diekspor bila kebutuhan batubara
untuk dalam negeri telah terpenuhi terlebih dahulu
sehingga batubara semakin berperan sebagai sumber
energi untuk kebutuhan listrik dan industri dalam
negeri. Kebijakan pengutamaan batubara untuk
kebutuhan dalam negeri meruapkan upaya konkret
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai
amanat Pasal 33 UUD 1945: Bumi dan air dan
ARTIKELMINERBA
24
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Membangunkan
Koperasi Pegawai
Ditjen Mineral dan Batubara

Sutarman Enny Wuryani


Staf Bagian Rencana dan Laporan Staf Bagian Rencana dan Laporan
ARTIKELMINERBA
25
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

M
enurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992 Jenderal Geologi berubah menjadi Direktorat Jenderal
dan telah diperbarui dengan Undang-undang Geologi dan Sumber Daya Mineral. Pada Tahun 2001
No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, 2005 reorganisasi kembali terjadi yang ditandai dengan
prinsip koperasi diantaranya adalah: keanggotaan digabungkannya Direktorat Jenderal Perrtambangan
bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan Umum ke Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral,
secara demokrasi. Adapun jenis koperasi berdasarkan serta pembentukan Badan Litbang, dan Badan Diklat
tingkat dan luas daerah kerja: koperasi primer (minimal ESDM. Selanjutnya, reorganisasi yang dilakukan pada
memiliki anggota sebanyak 20 orang), koperasi tahun 2005 berupa pembentukan Ditjen Mineral,
sekunder (yang terdiri dari gabungan badan-badan Batubara dan Panas Bumi.
koperasi) serta memiliki cakupan daerah kerja yang
lebih luas dibandingkan koperasi primer. Koperasi Pegawai berdiri pada saat reorganisasi
Departemen Pertambangan dan Energi. Saat itu
Tujuan Koperasi didirikan untuk meningkatkan kesejah- Ditjen Pertambangan Umum dipecah menjadi Ditjen
teraan anggota pada khususnya dan masyarakat Pertambangan Umum dan Ditjen Geologi dan Sumber
pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak Daya Mineral.
terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang
demokratis dan berkeadilan. Koperasi Pegawai Ditjen Geologi dan Sumber Daya
Mineral (KPG) berdiri melalui Badan Hukum No.
Yang ingin penulis sampaikan disini adalah tentang 2888/B.H./I. tanggal 6 Mei 1992, yang beralamat di Jln.
keberadaan Koperasi Pegawai Direktorat Jenderal Prof. Dr. Soepomo, SH No. 10 Jakarta Selatan 12870.
Mineral dan Batubara. Koperasi ini didirikan dengan maksud untuk membantu
memenuhi kebutuhan sehari-hari serta kebutuhan lain
SEJARAH SINGKAT KOPERASI PEGAWAI para anggotanya.
DITJEN MINERBA Sesuai judul diatas, penulis ingin mengulas perjalanan
Koperasi Pegawai Ditjen Mineral dan Batubara dan
Pada kurun 1984 1992, terjadi reorganisasi di untuk dapat memberikan pelayanan kembali yang
lingkungan Departemen Pertambangan dan Energi. dibutuhkan oleh para anggotanya..
Salah satu hasil reorganisasi tersebut, Direktorat Jenderal
Pertambangan Umum dipecah menjadi Direktorat Seiring perjalanan reorganisasi Departemen
Jenderal Pertambangan Umum dan Direktorat Jenderal Pertambangan dan Energi, maka Koperasi Pegawai
Geologi. Kemudian, pada tahun 19922001 Direktorat Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral (KPG) tahun

Dr. Ir. R. Sukhyar (Dirjen Minerba)


Didampingi oleh para pejabat eselon II dan III saat menerima kartu tanda anggota
ARTIKELMINERBA
26
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

1992, koperasi juga turut mengubah nama menjadi Pengurus dan Pengawas periode 20102012 yang
Koperasi Pegawai Ditjen Mineral, Batubara, dan Panas berlangsung pada tanggal 21 Oktober 2013. Dari
Bumi pada tahun 2010 hingga sekarang. RAT tersebut telah terjadi penggantian pengurus dan
pengawas untuk periode 20132016. Pengurus baru
kemudian mengadakan restrukturisasi dengan maksud
KONDISI KOPERASI PEGAWAI untuk penyegaran dan kelancaran usaha koperasi,
sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja
Pasang surut terjadi pada Koperasi Pegawai
koperasi.
Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral. Untuk
menjalankan usaha, koperasi bermodal dari simpanan
Dari laporan pertanggung jawaban pengurus dan
pokok dan simpanan wajib para anggota. Dari modal
pengawas periode 20102012, disampaikan bahwa
tersebut koperasi dapat memberikan keringanan akan
anggota koperasi pada tahun 2010 sebanyak 92 orang,
kebutuhan para anggota melalui pemberian pinjaman
kemudian pada tahun 2011 menjadi 99 orang, dan
ataupun dengan berbelanja di toko koperasi untuk
data terakhir tahun 2012 sebanyak 100 orang.
memenuhi kebutuhan pokok. Namun koperasi seperti
berjalan lambat, entah apa yang menjadi penyebabnya.
Dari kondisi tersebut seharusnya dari keanggotaan
koperasi bisa lebih ditingkatkan dengan cara mengajak
Pertambahan anggota yang tidak signifikan, modal
para pegawai di lingkungan Ditjen Mineral dan
kerja yang hanya mengandalkan dari simpanan pokok
Batubara untuk menjadi anggota koperasi. Himbauan
dan simpanan wajib, toko koperasi yang tadinya
untuk menjadi anggota koperasi bisa dilakukan melalui
berjalan, tiba-tiba tutup karena kurang diminati
pimpinan unit yang ada di dlingkungan Ditjen Mineral
oleh anggotanya, akhirnya koperasi hanya dapat
dan Batubara, yakni Set Ditjen Mineral dan Batubara,
menjalankan usahanya melalui pemberian pinjaman
Direktorat Pembinaan Program Mineral dan Batubara,
uang kepada para anggotanya.
Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral, Direktorat
Pembinaan Pengusahaan Batubara, serta Direktorat
Setelah Koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan
Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara.
(RAT) dengan agenda Laporan Pertanggung Jawaban

Bapak Dr. Ir. R. Sukhyar (Dirjen Minerba)


Saat melakukan pengguntingan pita sebagai peresmian dibukanya toko koperasi
ARTIKELMINERBA
27
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Mengingat jumlah pegawai di lingkungan Ditjen sebagian kebutuhan para anggotanya khususnya
Mineral dan Batubara kurang lebih ada sekitar 370 kebutuhan pokok, serta kebutuhan lainnya. Kedepan
orang, maka potensi untuk meningkatkan keanggotaan bukan hanya anggota koperasi yang menjadi target
koperasi sangat besar. untuk dapat berbelanja di toko koperasi, namun
masyarakat di sekitar kantor Ditjen Mineral dan
Melalui pengurus baru tersebut, koperasi pegawai Batubara dapat pula menikmati keberadaan toko
Ditjen Mineral dan Batubara (KPM) berusaha untuk koperasi tersebut.
memulai usaha dengan membuka toko koperasi, dan
dengan bersusah payah akhirnya toko koperasi dapat Akhirnya penulis berharap, dengan kepengurusan
terwujud. Toko koperasi tersebut diresmikan oleh Dirjen koperasi saat ini, kiranya akan dapat memberikan
Mineral dan Batubara Bapak Dr. Ir. R. Sukhyar pada yang terbaik kepada para anggotanya dan mimpi
tanggal 17 Januari 2014. Saat peresmian toko koperasi koperasi pegawai Ditjen Mineral dan Batubara untuk
dengan pengguntingan pita, beliau didampingi oleh dapat menjadi koperasi nomor satu di lingkungan
para pejabat eselon II dan III di lingkungan Ditjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan
Mineral dan Batubara. dapat terwujud.

Toko koperasi menyediakan berbagai kebutuhan Mengingat keterbatasan penulis, maka kritik dan saran
anggota mulai dari makanan ringan, minuman, selalu terbuka demi perbaikan dimasa mendatang,
pakaian dan berbagai kebutuhan pokok lainnya seperti seperti pepatah tiada gading yang tak retak demikian
beras, minyak goreng, dan lain-lain. Toko koperasi juga pula dengan penulis.
menyediakan jasa foto copy serta melayani ticketing
untuk memenuhi kebutuhan pegawai yang akan
melakukan perjalanan dinas.

Dengan telah dibukanya toko koperasi pegawai Ditjen


Mineral dan Batubara, diharapkan dapat memenuhi

Ketua Koperasi Indra Yuspiar, SE, Ak, M.Ak


Saat menerima potongan tumpeng dari Bapak Dirjen
INFOMINERBA
28
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

R. Sukhyar
Sebagai Dirjen Minerba
IINFOMINERBA
29
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

P
ada tanggal 20 Desember 2013, bertempat di Lepas sambut diisi dengan penayangan sekilas
Kantor Kementerian ESDM Jalan Medan Merdeka perjalanan hidup Thamrin Sihite termasuk selama
Selatan, Menteri ESDM Jero Wacik melantik R. berkarier sekitar 35 tahun di lingkungan Kementerian
Sukhyar sebagai Direktur Jenderal Mineral dan Batubara ESDM serta kesan dari para pegawai terhadap Thamrin
menggantikan Thamrin Sihite yang memasuki masa Sihite selama menjabat sebagai Dirjen Minerba. Dalam
purna bakti. sambutannya Thamrin Sihite menyampaikan selamat
datang kembali kepada R. Sukhyar yang pada tahun
Sebelum memangku jabatan sebagai Dirjen Minerba, 2005 pernah menjabat sebagai Sekretaris Ditjen
R. Sukhyar menjabat sebagai Kepala Badan Geologi Geologi dan Sumber Daya Mineral dan berharap agar
Kementerian ESDM sejak tahun 2008. Sementara itu, R. Sukhyar dapat mengemban amanah dengan baik
Thamrin Sihite telah memangku jabatan sebagai Dirjen sebagai Dirjen Minerba termasuk dalam pelaksanaan
Minerba selama hampir tiga tahun mulai dari Mei 2011. kebijakan peningkatan nilai tambah mineral.

Serah terima jabatan Dirjen Minerba dari Thamrin Sihite Selanjutnya R. Sukhyar dalam sambutannya me-
kepada R. Sukhyar dilaksanakan pada hari yang sama nyampaikan selamat kepada Thamrin Sihite yang
dengan penyerahan Memori Akhir Jabatan dari Thamrin telah memasuki masa purna bakti dengan baik serta
Sihite kepada R. Sukhyar. amanah dan tanggung jawab yang dipercayakan oleh
pemerintah kepada R. Sukhyar untuk mengemban
tugas sebagai Dirjen Minerba.
Lepas Sambut Dirjen Acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan
Minerba penyampaian ucapan selamat dari para pegawai dan
para pemangku kepentingan di sub sektor mineral dan
Acara lepas sambut Dirjen Minerba dilaksanakan pada
batubara kepada R. Sukhyar dan Thamrin Sihite.
tanggal 23 Desember 2013 yang dihadiri oleh para
pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan
Selamat bertugas Pak R. Sukhyar sebagai Dirjen Minerba
Batubara serta para pemangku kepentingan di sub
dan selamat menikmati masa purna bakti Pak Thamrin
sektor mineral dan batubara.
Sihite.
LIPUTANWARTA
30
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Tim Warta Minerba


Berkunjung dan Memetik Hikmah
ke Australia

Rina Handayani
Staf Bagian Rencana dan Laporan
Sekretariat DIrektorat Jenderal Mineral dan Batubara
LIPUTANWARTA
31
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

S New Castle University


elain berdekatan secara geografis, Indonesia
dan Australia memiliki hubungan bilateral yang
sangat erat. Di samping itu, Australia termasuk University of Newcastle (UoN) memiliki sebuah unit
negara yang berhasil dalam bidang pertambangan komersial yang bernama Newcastle Innovation (NI).
dan menjadi salah satu mitra ekonomi terpenting Lembaga yang sahamnya dimiliki seluruhnya oleh
bagi Indonesia. Investasi yang berasal dari Australia UoN ini merupakan jembatan yang menghubungkan
memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian penelitian dan inovasi di lingkungan universitas ke
Indonesia, terutama di sektor pertambangan. ranah industri. Hal ini dilakukan dengan NI juga
Indonesia-Australia telah bekerja sama secara intensif mengelola patent portfolio dari UoN dan mencoba
dalam kegiatan pertambangan. Salah satunya adalah mempromosikan/menjual paten tersebut ke dunia
gelaran Ozmine yang rutin dilaksanakan sebagai sarana Industri dan masyarakat luas.
bertukar informasi dalam bentuk seminar dan pameran.
Salah satu divisi yang dimiliki oleh NI adalah TUNRA
Kunjungan tim Warta Minerba ke Australia merupakan Bulk Solid (TBS). TBS berfungsi memberikan konsultasi
bagian dari meningkatkan wawasan bagi pemangku profesional dan layanan penelitian yang berkaitan
kebijakan dalam menjalankan amanat UU No 4 tahun dengan sumberdaya, proses dan industri manufaktur.
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Pada dasarnya, TBS menyediakan mekanisme untuk
Kebijakan demi kebijakan terus diperkuat untuk transfer teknologi dengan komersialisasi hasil penelitian
memantapkan langkah pertambangan Indonesia ke dan memastikan keahlian yang diperoleh melalui
depan. Dalam menatap hal yang jauh kedepan banyak penelitian secara luas dan digunakan dalam industri,
hal yang harus dipandang dan dipelajari dari berbagai disebarluaskan tidak hanya di Australia, tapi di seluruh
sudut. dunia.

Pada kesempatan kunjungan ke Australia, tim Warta TBS telah berhasil menyelesaikan beberapa proyek di
Minerba berkunjung ke beberapa lembaga pemerintah lebih dari 1.000 perusahaan di Australia serta di 40
dan perusahaan pertambangan untuk menggali negara di seluruh dunia. Ruang lingkup TBS mencakup
lebih dalam informasi berharga untuk mendukung penanganan dan pengolahan bahan curah dan massa
pelaksanaan kebijakan pertambangan di Indonesia. padatan di hampir semua industri mulai dari pembangkit
listrik, pengolahan kimia, pertanian, manufaktur,
Berikut catatan kunjungan Tim Warta Minerba ke produksi makanan dan farmasi, pertambangan dan
beberapa lokasi di Australia. pengolahan mineral.
LIPUTANWARTA
32
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Bidang keahlian khusus TBS meliputi :


Karakterisasi penanganan bahan curah dan
padatan massal
Desain Konseptual untuk penyimpanan dan
transfer peralatan
Penanganan Material
Pemodelan Fisik dan Komputasi
Belt Conveyor
Hydraulic & Pneumatic

Indonesia juga sudah melakukan model kerjasama


lembaga penelitian dengan industri pertambangan
seperti yang dilakukan di Australia. Hubungan
kerjasama antara perusahaan tambang dengan
universitas di Indonesia dalam Kota Queensland sekaligus menjadi ibu kota
negara bagian Queensland. Sumbangsih dari sektor
Perusahaan pertambangan Indonesia hingga saat ini pertambangan terlihat nyata di kota kecil yang mandiri
sudah melakukan hal yang sama dengan melakukan ini.
kerjasama dengan universitas/institut. Dari sisi transportasi, Queensland mempunyai sistem
kereta api batubara yang bertujuan mengangkut
batubara sampai ke pelabuhan batubara Internasional
Queensland State juga pelabuhan eksport batubara terintegrasi dari
Newland Galilee Gladstone Brisbane.
Government
Queensland adalah negara bagian terbesar kedua di Pengelolaan hasil sumberdaya alam untuk community
Australia setelah Australia Barat. Dalam pembangunan development yang berintegrasi dengan kebijakan
daerahnya, sektor pertambangan memberikan pemerintahan daerah sangat terasa di Queensland.
kontribusi signifikan bagi Queensland. Di berbagai tempat mudah ditemui fasilitas umum
LIPUTANWARTA
33
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

dan fasilitas sosial yang disediakan oleh pemerintahan CSR Indonesia mampu
untuk dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
memberikan kehidupan
Dalam hal ini Indonesia mampu melakukan hal yang lebih baik bagi masyarakat
lebih baik melalui penyaluran dana Corporate Social
Responsibility (CSR) yang tepat, yaitu dengan pemilihan
sekitar tambang.
bentuk penyaluran dana comdev yang mengena
langsung ke masyarakat sekitar tambang. Hingga saat
ini CSR Indonesia mampu memberikan kehidupan lebih
baik bagi masyarakat sekitar tambang.
LIPUTANWARTA
34
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Kunjungan ke Yarabee Kunjungan ke Pelabuhan


Coal Mine di Blackwater Induk batubara R.G Tanna
Queensland Gladstone
Tambang batubara Yarabee merupakan tambang Australia memiliki beberapa pelabuhan khusus
terbuka dengan kondisi pertambangan yang tidak (pelabuhan untuk batubara) untuk keperluan eksport
jauh beda dengan pertambangan di Indonesia. Hanya batubara. Batubara dari beberapa daerah konsentrasi
saja, ash/debu tidak terlalu terlihat di tambang ini tambang di Queensland diarahkan untuk dieksport
karena mereka melakukan penyiraman sesuai dengan melalui kota pelabuhan yang telah ditentukan dengan
jadwal yang direncanakan. Karakteristik batubara di menggunakan sarana angkutan kereta api.
pertambangan ini adalah memiliki 9% sampai 12%
abu, 8,0% sampai 9,5% volatile matter, dan 0,06% Beberapa pelabuhan di Queensland yang digunakan
sampai 0,10% belerang. untuk eksport batubara yaitu Abbot Point di Bowen
untuk batubara dari Newland area, Hay Point di Mackay
Tambang Yarabee memiliki batubara rendah volatilitas untuk batubara dari Goonyella area, daerah Gladstone
dan tinggi energi dalam bentuk coal pulverized untuk batubara dari Area Blackwater dan Moura, serta
injetion (PCI). Batubara yang dihasilkan sebagian besar daerah Brisbane untuk batubara dari area Western dan
digunakan untuk industri baja. Batubara digunakan Sourat basin
untuk meningkatkan produktivitas pembuatan baja
tanur tiup dengan menambahkan energi panas lanjut Gladstone merupakan salah satu kota yang memiliki
tanpa memerlukan kokas berbiaya tinggi. pelabuhan terpadu yang ada di Negara Bagian
Queensland. Beberapa komoditas tambang dikapalkan
Pertambangan Yarabee terdiri dari sejumlah tambang dan dieksport melalui pelabuhan ini. Khusus untuk
terbuka. Mereka memanfaatkan truk konvensional batubara, dieksport melalui pelabuhan RG Tanna
dan sejumlah shovel untuk mengangkut batubara dari dan Barney Point yang dikelola oleh Gladstone Port
lokasi tambang ke Coal Handling and Preparation Plant Corporation Limited (GPC).
(CHPP). Kemudian, batubara produk CHPP tersebut
diangkut ke stockpile pusat pengiriman melalui fasilitas GPC merupakan sebuah perusahaan milik pemerintah
rel kereta, sekitar 34 km dari lokasi tambang. dengan ketentuan sesuai Government Owned
Corporation Act 1993. Beberapa keuntungan dari
pelabuhan Gladstone yaitu sebagai berikut :
LIPUTANWARTA
35
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Sebagai negara yang bentuk upah, gaji, pengeluaran untuk pemeliharaan


dan modal kerja. Barang dan jasa lokal juga sedapat
memiliki kekayaan mungkin digunakan dalam proses operasional QAL.
mineral dan batubara
Alumina yang dihasilkan oleh QAL dikirim ke beberapa
yang berlimpah, Indonesia negara tujuan antara lain
masih membutuhkan Cina
upaya ekstra untuk Uni Emirat Arab
Sumatera Utara, Indonesia
menyelaraskan kebijakan Italia
terkait dengan infrastruktur Belanda
Iran
yang sudah/sedang dan Mesir
akan dibangun. Rusia
Selandia Baru

Dengan adanya pengiriman ekspor batubara


melalui suatu titik lebih mudah dalam kontrol Rekomendasi Hasil
penjualan batubara
Merupakan suatu pelabuhan terpadu baik ekspor
Kunjungan
maupun impor berbagai komoditas Sebagai negara yang memiliki kekayaan mineral
Memiliki perairan yang cukup dalam dan batubara yang berlimpah, Indonesia masih
Pola cuaca yang aman karena terlindungi oleh membutuhkan upaya ekstra untuk menyelaraskan
pulau-pulau kebijakan terkait dengan infrastruktur yang sudah/
Areal pelabuhan yang cukup luas sehingga sedang dan akan dibangun.
memiliki banyak lokasi untuk pengembangan
Dekat dengan daerah potensi seperti Rekomendasi singkat yang dapat disimpulkan dari hasil
pertambangan, industri, maupun pertanian kunjungan tim Warta Minerba ke Australia diantaranya:
Dekat dengan area tujuan ekspor seperti Asia, Mempercepat terwujudnya coal railway di
Asia Tenggara, dan Asia Pasifik Kalimantan sebagai sarana angkutan yang efisien
Indonesia berencana untuk meniru sistem
pelabuhan di Australia ini untuk mengontrol
penjualan ekspor melalui pelabuhan khusus
Kunjungan ke Pengolahan ekspor. Dengan demikian semua penjualan
ekspor harus melalui pelabuhan induk ekspor
Alumina - Queensland di beberapa wilayah yang ditentukan sehingga
kontrol penjualan batubara akan mudah dilakukan
Alumina Limited (QAL) dan kegiatan transhiftmen (pelabuhan di tengah
Gladstone laut) akan dapat dihilangkan.
Harmonisasi kebijakan-kebijakan dengan
QAL merupakan pabrik pengolahan dan pemurnian pihak terkait lainnya agar lebih selaras dalam
yang berdiri di bidang tanah seluas 80 hektar dan pemanfaatan sumber daya alam.
terletak di pinggiran selatan-timur Kota Gladstone.
Lokasinya berdekatan dengan dermaga dan fasilitas
penyimpanan (storage) yang terhubung ke daratan
oleh jembatan penyeberangan.

QAL adalah perusahaan konsorsium Rio Tinto Alcan


(80%) dan Rusal (20%). Perusahaan ini merupakan
pabrik pemurnian alumina terbesar di dunia dengan
kapasitas 3,95 juta ton per tahun. QAL memiliki tenaga
kerja QAL mencapai 1.050 karyawan dan sekitar 300
kontraktor yang bekerja mendukung operasional
pabrik.

Setiap tahun QAL memberikan kontribusi langsung


sekitar $200 juta kepada perekonomian lokal dalam
LIPUTANWARTA
36
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Koordinasi & Sosialisasi


Mineral dan Batubara

Yannahendro.K Satyo Naresworo


Staf Bagian Rencana dan Laporan Staf Bagian Rencana dan Laporan
LIPUTANWARTA
37
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

P
ada tanggal 6 Februari 2014, Direktorat Jenderal Selain itu pertemuan ini dimaksudkan juga dalam
Mineral dan Batubara mengadakan Koordinasi rangka koordinasi untuk mempercepat penyelesaian
dan Sosialisasi Mineral dan Batubara dengan tema penataan IUP yang sampai saat ini masih belum Clear
Nilai Tambah Mineral dan Penataan Pertambangan and Clean.
Untuk Kesejahteraan Rakyat.
Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut maka sejak
Pada kesempatan ini Wakil Menteri ESDM secara 12 Januari 2014 dilarang untuk menjual ke luar negeri
langsung membuka acara. Kegiatan ini dilaksanakan mineral dalam bentuk bijih (ore/raw material). Hasil
selama satu hari dengan mengundang gubernur, pengolahan komoditas mineral logam yang dapat dijual
bupati, walikota dan kepala dinas yang membidangi ke luar negeri yaitu: konsentrat tembaga, konsentrat
mineral dan batubara seluruh Indonesia. besi, konsentrat pasir besi/pelet, konsentrat mangan,
konsentrat timbal, dan konsentrat seng. Sedangkan
Maksud dan tujuan dari acara ini adalah untuk komoditas mineral logam timah, nikel, bauksit, emas,
memberikan pemahaman terhadap Peraturan perak, dan kromium hanya dapat dijual ke luar negeri
Pemerintah No. 1 Tahun 2014 dan Peraturan setelah dilakukan pemurnian.
Pelaksanaannya yang terkait dengan pengolahan
dan pemurnian mineral di dalam negeri. Kebijakan Mulai tahun 2017, pemegang KK dan IUP OP mineral
pelaksanaan peningkatan nilai tambah di dalam logam hanya dapat melakukan penjualan ke luar negeri
negeri ini merupakan tonggak sejarah bagi kemajuan hasil produksinya yang telah dilakukan pemurnian
pertambangan mineral dan batubara di Indonesia. sesuai batasan minimum pemurnian.

Sambutan oleh Wakil Menteri ESDM


LIPUTANWARTA
38
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Pembukaan Acara Secara Resmi oleh Wakil Menteri ESDM dan Didampingi Dirjen Minerba.

Wakil Menteri ESDM sedang Menyampaikan Pidato Peserta Koordinasi dan Sosialisasi Mineral dan
dalam Acara Pembukaan Batubara
INFOMINERBA
39
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

HARGA BATUBARA ACUAN (HBA)


JANUARI - APRIL 2014

$90.09

$88.35 $88.35
HBA tahun 2013
$87.55

$81.90

$80.44

Jan

Feb
$77.01

$74.81

Mar
HBA tahun 2014

Apr

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara


Kementerian ESDM
LIPUTANWARTA
40
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Penyerahan
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Non Clear and Clean
kepada Pemerintah Daerah

Yannahendro.K Satyo Naresworo


Staf Bagian Rencana dan Laporan Staf Bagian Rencana dan Laporan
LiputanWarta
41
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

P
ada tanggal 15 April 2014 di Denpasar, Direktur Sejak diselenggarakannya rekonsiliasi Nasional IUP
Jenderal Minerba secara resmi membuka kegiatan tahap I dan II pada tahun 2011 dan 2012 sampai
Penandatanganan Berita Acara Penyerahan dengan saat ini, telah teregistrasi sebanyak 10.922 IUP
Dokumen dan Penyelesaian Verifikasi Izin Usaha yang terdiri 6.042 IUP clear dan clean (CnC) serta 4.880
Pertambangan dan/atau Izin Pertambangan Rakyat IUP non clear dan clean (non CnC).
Mineral Dan Batubara Kategori NON CLEAR AND
CLEAN Kepada pemerintah daerah. Masih banyaknya perusahaan yang masih non CnC
mendorong pemerintah untuk melalukan percepatan
Tujuan dari dilakukannya Penyerahan Izin Usaha penyelesaian IUP non CnC. Hal ini ditempuh dengan
Pertambangan (IUP) Non Clear and Clean kepada menerbitkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber
pemerintah daerah adalah dalam rangka penye- Daya Mineral Nomor: 2021 K/30/MEM/2014 tentang
lenggaraan dekonsentrasi sebagaimana dimaksud Tim Koordinasi Penyelesaian Permasalahan Izin Usaha
dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Pertambangan Mineral dan Batubara. Tim tersebut
Mineral Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pelimpahan mempunyai tugas antara lain menginventarisasi dan
Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Energi mengidentifikasi permasalahan hukum terkait dengan
dan Sumber Daya Mineral kepada Gubernur sebagai lzin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral dan Batubara,
Wakil Pemerintah. Dalam peraturan menteri tersebut melakukan pembahasan guna menyelesaikan
dinyatakan bahwa salah satu urusan Pemerintahan di permasalahan baik aspek teknis, administratif, dan
bidang Mineral dan Batubara yang dilimpahkan kepada hukum terkait dengan IUP mineral dan batubara. Tim
Gubernur yaitu pembinaan dan pengawasan terhadap yang dibentuk tersebut terdiri dari lintas sektor yaitu
penerbitan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin KESDM, Kemenkum HAM, Kemendagri, Kejaksaan,
Pertambangan Rakyat (IPR) Mineral dan Batubara oleh POLRI, BPKP, BIG.
Pemerintah Kabupaten/Kota.

Pembukaan Oleh Dirjen Minerba


LIPUTANWARTA
42
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan
LIPUTANWARTA
43
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Rapat Kerja
Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI

Parlindungan Sitinjak, ST
Kepala Seksi Penyiapan Program Batubara

K
omisi VII DPR RI mengadakan Rapat Kerja (Raker) 9. Program percepatan 10.000 MW Tahap II: PLTP
dengan Menteri ESDM pada hari Rabu 29 Januari Patuha dengan kapasitas 55 MW akan beroperasi
2014 bertempat di Ruang Rapat Komisi VII DPR Juni 2014.
RI. Komisi VII DPR RI merupakan komisi di DPR RI yang 10. Renegosiasi KK dan PKP2B: terdapat 7 KK dan
membidangi energi sumber daya mineral, riset dan 15 PKP2B yang telah sepakat seluruh materi
teknologi, serta lingkungan hidup. Kementerian ESDM renegosiasi.
merupakan salah satu mitra kerja Komisi VII DPR RI. 11. Sebagai implementasi UU No 4 Tahun 2009, maka
sejak 12 Januari 2014 dilarang menjual mineral
Raker Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM ini bijih (ore) ke luar negeri dan diterbitkannya PP
membahas tentang Evaluasi Kinerja Tahun 2013 No 1 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri ESDM
dan Rencana Kerja Tahun 2014 Sektor ESDM, serta No 1 Tahun 2014 tentang Peningkatan Nilai
penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan
2014 tentang Perubahan Kedua PP No 23 Tahun 2010 dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri. Saat ini
tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan sebanyak 66 perusahaan dalam proses pembangu-
Mineral dan Batubara. nan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral.
12. Realisasi mandatori penggunaan biodiesel
Raker dipimpin oleh Ketua Komisi VII Sutan Bathoegana bersubsidi sebesar 1,0 juta kilo liter dari rencana
yang dihadiri oleh Menteri ESDM Jero Wacik, Wakil 1,5 juta kilo liter.
Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, para anggota 13. Predikat Wajar Tanpa Pengecualian untuk
Komisi VII DPR RI, dan para pejabat di lingkungan pengelolaan anggaran Kementerian ESDM.
Kementerian ESDM. Dalam pemaparannya, Menteri 14. Pabrikasi rig coal bed methane.
ESDM menyampaikan pencapaian kinerja pada tahun 15. Geopark Batur sebagai geopark dunia pertama di
2013 antara lain: Indonesia.
1. Realisasi volume BBM bersubsidi 46,8 juta kilo liter 16. Pendirian Sekolah Tinggi Energi dan Mineral
dari rencana 48 juta kilo liter. Akamigas.
2. Subsidi energi sebesar 299,6 triliun rupiah dari
rencana 287,1 rriliun rupiah. Menteri ESDM Jero Wacik juga menyampaikan
3. Realisasi produksi minyak bumi 825 ribu barel per paparan tentang kemajuan pembangunan fasilitas
hari dari rencana 840 ribu barel per hari. pengolahan dan pemurnian mineral untuk mengolah
4. Realisasi produksi gas bumi 1.441 ribu setara barel dan memurnikan mineral di dalam negeri. Dalam sesi
minyak per hari dari rencana 1.240 ribu setara diskusi, para anggota Komisi VII DPR RI mengajukan
barel minyak per hari. pertanyaan dan saran kepada Kementerian ESDM atas
5. Realisasi produksi batubara sebesar 421 juta ton kinerja tahun 2013 dan rencana kerja 2014. Setelah
dari rencana 391 juta ton. melalui sesi diskusi yang menarik antara Komisi VII DPR
6. Rasio elektrifikasi 80,5% dari rencana 79,3%. RI dengan Menteri ESDM, pada akhir rapat disepakati
7. Kapasitas terpasang pembangkit 47.128 MW dari bahwa Komisi VII DPR RI dapat menerima kinerja tahun
rencana 48.101 MW. 2013 dan rencana kerja tahun 2014 Sektor ESDM.
8. Kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas
bumi (PLTP) 1.343 MW dari rencana 1.346 MW.
MINO&DINO
44

Koordinasi

Ayo mengejar
makhluk bernama

koordinasi
MINO&DINO
45
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014

Akibat cuaca yang tak menentu, Dino masih malas menggelengkan kepalanya. Pertanda ia tidak mengerti.
beranjak dari tempat tidurnya. Perasaannya sedang
galau berat, meskipun baru bangun tetapi ia merasa Nah... koordinasi itu pengertian umumnya suatu usaha
masih kurang segar. Maka, Dino pun memutuskan hari kerjasama pihak-pihak tertentu dalam pelaksanaan
ini adalah hari tidak mandi sedunia. tugas-tugasnya. Pihak-pihak yang dimaksud bisa
antara badan, instansi, atau unit-unit. Dengan begitu
Dalam kerundungan pagi yang masih enggan beranjak, terdapat saling mengisi, saling membantu dan saling
Mino masuk ke kamar Dino hampir tanpa tanda-tanda. melengkapi. Koordinasi itu bisa dilakukan dalam
Nyelonong begitu saja. Ia heran melihat temannya berbagai aspek baik aspek teknis/kebijakan atau non
Dino yang sedang terpuruk seolah tak berdaya di teknis.
kandangnya sendiri.
Seperti yang kita lakukan adalah koordinasi non teknis
Lah, tampang kamu kenapa begitu Din? Seperti kertas untuk menghasilkan penyampaian kebijakan menjadi
kusut saja, tanya Mino. lancar, acara yang akan kita laksanakan besok adalah
hasil koordinasi pelaku usaha pertambangan dengan
Tau nih, sepertinya gue sedang terkena virus galau Pemerintah maka muncullah pabrik smelter yang
berat nih Min, keluh Dino. Ia kembali menarik diharapkan dapat membuka lowongan pekerjaan,
selimutnya sambil menatap kosong keluar jendela. meningkatkan nilai komoditas mineral di Indonesia.

Kamu resah karena acara pembukaan smelter besok? Contoh lainnya, kantor pusat pertambangan
tebak Mino. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara telah
berkoodinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi
Kan kita sudah berhasil melaksanakan berbagai dalam menjalankan pembinaan dan pengawasan
kegiatan, masa masih gak yakin Din... Pasti sukses kok, terhadap perijinan juga pelayanan usaha mineral dan
yakin aja. Kita kan sudah berkoordinasi dengan baik, batubara dengan tujuan mendorong terciptanya tata
sambung Mino meneguhkan Dino. kelola pertambangan minerba yang efektif.

Ah kamu Min, koordinasi...koordinasi... kayak tau aja Untuk mencapai good governance, maka koordinasi
maksud dan tujuannya koordinasi itu. yang baik harus dilakukan.

Pasti taulah Din, aku kan sudah sering melaksanakan- Begitu Dino, kamu sudah mengerti sekarang?
nya. Kamu sendiri bagaimana, paham ga koordinasi
itu apa? Mino balas bertanya. Rasanya sudah, jawab Dino.

Sambil menghela Tetapi supaya lebih paham lagi, baiknya kamu belikan
nafas panjang, aku sarapan, kata Dino lagi.
Dino hanya
Ah... dasar kamu, sudah beberes sana. Hari ini kita
harus action. Manusia malah yang mengurung diri di
kamar akan didatangi Dinosaurus dalam mimpinya,
kata Mino.

Lah, Dinosaurus kan temanku juga, jawab Dino


enteng.

Ok..ok..., satu jam lagi kamu harus siap, kita harus


bergerak cepat hari ini.

Siap bos..., pungkas Dino sambil lompat menuju


kamar mandi.
Proses produksi feronikel
untuk peningkatan nilai tambah nikel.

PT ANTAM (Persero) Tbk. UPBN Sultra - Pomala

DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA


Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
Jl. Prof. Dr. Supomo, SH No. 10, Jakarta 12870 - Indonesia
Telp: +62-21 8295608; Fax: +62-21 8315209, 8353361
www.minerba.esdm.go.id
E-mail: wartambp@minerba.esdm.go.id

Anda mungkin juga menyukai