WARTA MINERBA
EDISI XVIII April 2014
Mengoptimalkan Peran
Ruang Pelayanan Informasi dan Investasi Terpadu (RPIIT)
HBA
Januari - April
2014 ASEAN+3 Energy Fora
Hal 39 20 80.31
Daftar Isi
ARTIKEL MINERBA
LIPUTAN WARTA
LIPUTAN WARTA
SI MINO 39
44 Koordinasi
PENGATAR REDAKSI
3
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
MENINGKATKAN KINERJA
EMAIL: wartambp@minerba.esdm.go.id WEBSITE: www.minerba.esdm.go.id
Pembaca yang berbahagia, pegawai di lingkungan Ditjen Minerba. Juga Koordinasi dan Sosialisasi Mineral
Dalam Undang-Undang No 5 Tahun dan Batubara.
Pada Warta Edisi XVIII ini, kembali 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
kami sajikan berbagai informasi pen- dikatakan bahwa pengembangan Pada forum internasional, eksistensi
ting dan menarik. Dibuka dengan karir PNS bukan didasarkan pada Ditjen Minerba terlihat pada liputan
artikel mengenai Mengoptimalkan pangkat dan jabatan, melainkan pada keiikutsertaan Ditjen Minerba pada
Peran Ruang Pelayanan Informasi kompetensi yang bersangkutan. Uraian kegiatan ASEAN+3 Energy Fora di
dan Insvestasi Terpadu (RPIIT) sebagai selengkapnya dapat kita nikmati pada Kamboja.
Etalase Ditjen Minerba. Pelayanan artikel berjudul Integrasi Perencana,
publik perlu diperbaiki secara terus Perencanaan, dan Rencana. Dalam warta edisi XVIII ini, redaksi
menerus guna memberikan pelayanan menyajikan beberapa liputan kegiatan,
prima kepada publik dan menerapkan Ditjen Minerba terus melakukan diantaranya pembentukan kembali
PSPT terhadap semua pihak yang upaya peningkatan kinerja. Salah satu koperasi pegawai Ditjen Minerba,
membutuhkan pelayanan informasi bentuk upaya tersebut adalah melalui Lepas sambut Dirjen Minerba, Rapat
dan investasi subsektor mineral dan program penyamaan persepsi dengan kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII
batubara. melakukan sinkronisasi program dan DPR RI. Mino juga masih hadir dengan
kegiatan antara pusat dan daerah hal celotehnya bertema koordinasi.
Berkaitan dengan pelayanan publik ini dilakukan untuk sinergitas rencana
yang dilakukan oleh para Pegawai kerja pusat dan daerah di sektor ESDM. Semoga bermanfaat dan memberi
Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Dengan demikian diharapkan dapat informasi yang informatif.
Ditjen Minerba, bahwa kegiatan meningkatkan efisiensi pendanaan Salam hangat,
RPIIT ini memungkinkan sebagai dan program sehingga dapat lebih
pengembangan wawasan internal fokus untuk menyejahterakan rakyat. Redaksi
ETALASE
DITJEN MINERBA
Dr. La Ode Tarfin Jaya, ST.,MT Susanna Renna Ertanty, S.Si Dedy Afriyanto, ST
Staf Bagian Rencana dan Laporan Kasubbag Pengelolaan Informasi Staf Bagian Rencana dan Laporan
Setditjen Minerba
Sub Sektor Mineral dan Batubara adalah merupakan salah satu tulang punggung
(backbone) perekonomian nasional khususnya sebagai sumber penerimaan negara,
penggerak pembangunan daerah, neraca perdagangan, investasi, penyediaan energi
dan bahan baku domestik sehingga adanya perubahan lingkungan strategis misalnya
pelaksanaan otonomi daerah dan pemekaran wilayah secara langsung dan tidak langsung
menentukan arah baru tata kelola perizinan pertambangan mineral dan batubara.
Publik secara umum berpendapat bahwa terdapat relasi positif antara perbaikan
pelayanan perizinan dengan cerahnya iklim investasi yang pada gilirannya akan
mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Investor akan berbondong-bondong ke
suatu negara apabila bisa menghadirkan perizinan yang mudah, transparan, cepat dan
murah. Mengingat kualitas pelayanan perizinan merupakan salah satu komponen tata
kelola ekonomi (economic governance), maka seyogyanya sangat diperlukan inisiatif
dari pemerintah untuk melakukan penyempurnaan dan perbaikan berkesinambungan
(continous improvement) terhadap kualitas layanan perizinan termasuk didalamnya
percepatan dan penyederhaan prosedur perizinan.
ARTIKELMINERBA
05
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
B
eragam lembaga telah melakukan pemeringkatan Dimensi kualitas interaksi meliputi attitude (sikap),
berkaitan dengan kualitas pelayanan publik yang behaviour (perilaku), dan expertise (keahlian). Dimensi
dilakukan oleh instansi publik dengan beragam kualitas lingkungan fisik meliputi ambient conditions
kriteria/subkriteria serta parameter yang digunakan. (kondisi sekitar), design (desain), dan social factors
Diantaranya adalah seperti yang dilakukan oleh (faktor sosial). Dimensi terakhir kualitas hasil meliputi
World Bank dengan Rankings on the ease of doing waiting time (waktu tunggu), tangibles (kesan/bukti
business, KPK-RI melalui survey Integritas Pelayanan nyata), dan valence (rasa emosi). Ketiga dimensi tersebut
Publik, serta Komisi Ombudsman-RI yang menggelar dapat menjadi alat ukur bagi lembaga pemerintah
Survey Kepatuhan Kementerian dalam Pelaksanaan dalam menyelenggarakan pelayanan publik, terutama
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan berkaitan dengan pelayanan perizinan untuk menyikapi
Publik. Penilaian tersebut sangat membantu dunia dinamisasi lingkungan bisnis di sub sektor mineral dan
usaha sebagai quick look dalam memetakan risiko batubara.
sehubungan dengan investasi yang akan dilakukan di
suatu negara, termasuk Indonesia.
RPIIT dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan lonjakan yang cukup signifikan pada tahun 2013
pelayanan informasi publik di lingkungan Kementerian hingga sejumlah 8.535 (kira-kira 8 kali lipat) data
Energi dan Sumber Daya Mineral sesuai dengan yang pemohon selengkapnya ditunjukkan pada gambar di
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun halaman berikutnya.
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik serta
Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Faktor utama yang menjadi pertanyaan pemohon
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). (applicant) terhadap prosedur perizinan di RPIIT Minerba
adalah meliputi tiga hal yaitu: Persyaratan Perizinan;
Selain bertujuan untuk meningkatkan pelayanan Biaya Perizinan; dan Tata Kelola Waktu Perizinan.
informasi publik di lingkungan Kementerian Energi Kendala terbesar yang dihadapi pelaku usaha dalam
dan Sumber Daya Mineral, RPIIT dirancang juga untuk melakukan pelayanan publik di RPIIT Ditjen Minerba
dapat memberikan pelayanan prima kepada publik berkaitan perizinan sebagian besar adalah masalah
dan menerapkan PTSP terhadap semua pihak yang ketidakpastian (uncertainty) tentang tata kelola waktu
membutuhkan pelayanan informasi dan investasi perizinan sesuai dengan SOP yang ada.
subsektor mineral dan batubara.
e-Tracking http://www.minerba.esdm.go.id
ARTIKELMINERBA
07
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
Surat & Berkas 1 Surat & Berkas 2 Surat & Berkas 3 3a Surat Surat Surat
Permohonan Permohonan Permohonan Disposisi Permohonan Permohonan Permohonan
Administrasi
4 5 6 7 8
16 9
Disposisi Disposisi Disposisi
Pengajuan Surat & Berkas
3b
Kekurangan Permohonan
Dokumen
10
11
Draft Informasi Draft Surat Draft Surat
Surat Informasi 14 13 12 11b tdk
Kekurangan Informasi Informasi
Kekurangan BerkasLengkap
Kekurangan Kekurangan
ya 11a
Penyelesaian
22 21 20 19 18 17
Produk Draft Produk Draft Produk Draft Produk Draft Produk Draft Produk Draft Produk
Perizinan Perizinan Perizinan Perizinan Perizinan Perizinan Perizinan
*) Diagram ini berlaku untuk seluruh permohonan yang telah diterima oleh petugas front desk.
Apabila pada saat diproses oleh petugas front desk dokumen permohonan perizinan tidak lengkap
sesuai persyaratan maka permohonan tersebut ditolak dan tidak mengikuti diagram ini.
ARTIKELMINERBA
08
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
Daily
Briefing
yang merupakan kewenangan DJMB. Selain itu petugas melalui checklist kelengkapan dokumen dari petugas
frontdesk juga secara rutin dilakukan briefing selama frontdesk, yang dapat diakses pada website www.
30 menit pada pra-pelayanan untuk memastikan minerba.esdm.go.id.
kesiapan pelayanan harian serta briefing 15 menit
setelah pelayanan untuk evaluasi atas pelayanan yang Sistem e-tracking digunakan oleh pemohon perizinan
telah dilakukan. RPIIT Minerba yang telah mendapatkan tanda terima
permohonan diterima, dengan cara memasukkan
Briefing dilakukan secara tematik untuk semua jenis nomor pendaftaran untuk mengetahui status dokumen
perizinan (izin, persetujuan, rekomendasi dan sertifikasi) (selesai atau dalam proses evaluasi) tanpa datang secara
yang merupakan kewenangan DJMB. Selain itu petugas fisik ke RPIIT Minerba. Sistem e-tracking dapat berjalan
frontdesk juga secara rutin dilakukan briefing selama sesuai prosedur jika semua evaluator memasukkan hasil
30 menit pada pra-pelayanan untuk memastikan evaluasi berkas permohonan perizinan ke dalam Sistem
kesiapan pelayanan harian serta briefing 15 menit e-tracking.
setelah pelayanan untuk evaluasi atas pelayanan yang
telah dilakukan.
Terobosan Strategis Ke
3. IMPLEMENTASI SISTEM E-TRACKING Depan
Pada tahun 2013 Ditjen Mineral dan Batubara Untuk melakukan perbaikan terhadap pelayanan
melakukan kegiatan pengembangan sistem e-tracking perizinan sub sektor mineral dan batubara ke depan
untuk mendukung proses pelayanan perizinan di maka Ditjen Mineral dan Batubara dipandang perlu
RPIIT. Sistem ini merupakan sistem pelacakan status untuk mulai melakukan terobosan strategis diantaranya:
dokumen permohonan perizinan pada RPIIT Minerba
ARTIKELMINERBA
09
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
1. Direktorat Teknis lingkup DJMB yang saat ini langsung antara pemohon perizinan dengan
juga mengelola perizinan minerba harus siap petugas unit layanan maka dapat menekan bahkan
melakukan shifting dari model sebelumnya yaitu menghilangkan peluang adanya gratifikasi dan
pelayanan perizinan satu atap menuju ruang praktek-praktek percaloan di RPIIT.
RPIIT sebagai role model Pelayanan Terpadu Satu
Pintu/PTSP Minerba. Karena itu perlu dilakukan 3. Mengembangkan sistem rekam perizinan
penguatan kelembagaan melalui perubahan untuk mendukung sistem perizinan online dengan
organisasi RPIIT dari yang sifatnya ad-hoc menjadi melakukan digitalisasi terhadap semua dokumen
Satker tersendiri berupa Unit Pelayanan Perizinan/ applicant/pemohon yang disampaikan ke RPIIT
UPT Pusat/PTSP. Dengan bentuk kelembagaan bukan lagi dengan penyerahan dokumen hard
yang mandiri, akan memudahkan rekrutmen copy.
tersendiri untuk pegawai dan tidak tergantung
dari pasokan/BKO dari Unit-Unit/Direktorat serta 4. Melakukan reviu terhadap semua jenis perizinan
menghindari adanya duplikasi peran. sub sektor mineral dan batubara (justifikasi,
rasionalisasi, sinkronisasi perizinan eksisiting
2. Proses otomatisasi perizinan dengan pengemba- dengan tuntutan dunia usaha yang relatif
ngan system perizinan online. Menurut KPK-RI dinamis).
dalam penyusunan indeks integritas pelayanan
publik, setiap unit layanan publik harus 5. Melakukan relaksasi prosedur dan persyaratan
menciptakan suasana/desain/layout ruangan yang perpanjangan beberapa jenis perizinan yang
memungkinkan tidak terjadi kontak mata antara dibedakan dengan permohonan perizinan baru.
petugas dan pengguna serta SOP/sistem/aturan Selain itu harus ada rasionalisasi persyaratan
mengenai prosedur, waktu, biaya harus dapat perizinan (menghindari adanya duplikasi
diketahui/diumumkan kepada pengguna layanan persyaratan perizinan yang sering dikeluhkan oleh
saat mengurus layanan. Pemberian gratifikasi pelaku usaha).
dan maraknya penggunaan calo, rata-rata
media perantaranya adalah pertemuan langsung
antara pemohon perizinan dengan petugas unit
layanan. Jika keseluruhan prosedur perizinan
dilakukan secara online tanpa adanya pertemuan
ARTIKELMINERBA
10
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
Integrasi
Perencana, Perencanaan, dan Rencana
di Lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
P Dalam UU ASN
ada pertengahan Desember 2013, tentang Jabatan Aparatur Sipil Negara
RUU Tentang Aparatur Sipil Negara terdiri atas: Jabatan administrasi yang
(ASN) telah disahkan dalam sidang menggantikan: Eselon IV dan Eselon III;
memungkinkan
pleno DPR. UU tersebut disahkan menjadi Jabatan Fungsional meliputi: Fungsional pengembangan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tertentu dan Fungsional Umum; karir PNS bukan
Tentang ASN yang mengatur soal profesi serta Jabatan Pimpinan Tinggi yang
pegawai negeri sipil (PNS). menggantikan: Eselon I dan II. Dalam
didasarkan
Peraturan Menteri Energi dan Sumber pada pangkat
Selama ini Undang-Undang yang Daya Mineral Nomor 33 Tahun 2013 dan jabatan,
terkait dengan pegawai negeri tidak tentang Kelas Jabatan di Lingkungan
pernah menyebut profesi pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya
melainkan pada
negeri. Yang diatur hanya perihal proses Mineral, pada Lampiran II terlihat kompetensi
administrasi kepegawaian, seperti proses bahwa Jabatan Perencana merupakan yang
pengangkatan, penerimaan, penempatan, salah satu jabatan Fungsional Tertentu
promosi, dan pemberhentian atau di Lingkungan Kementerian ESDM.
bersangkutan.
pensiun pegawai negeri beserta hak-hak Lampiran II Permen MESDM No.33 Tahun
dan kewajibannya. Pada kenyataannya, 2013 tersebut memetakan antara Jabatan
di dalam PNS itu banyak sekali jabatan- Fungsional Tertentu dan kelas jabatan
jabatan profesi, seperti jaksa, hakim, masing-masing.
profesor, dokter, polisi, rektor, dan guru.
Tulisan ini menekankan pada bagaimana
Dalam UU ASN memungkinkan pengemba- perencana, sebagai salah satu jabatan
ngan karir PNS bukan didasarkan pada fungsional tertentu, dapat memposisikan
pangkat dan jabatan, melainkan pada dirinya dan memainkan peran penting
kompetensi yang bersangkutan. Hal itu dalam perencanaan, khususnya dalam
diatur dengan adanya Komisi Aparatur sub-sektor mineral dan batubara.
Negara (KASN) yang berfungsi sebagai
badan yang melindungi sistem merit.
Dalam UU ASN tersebut ditetapkan PERENCANAAN DAN
pula bahwa pelanggaran sistem merit RENCANA
akan dikenai sanksi pidana yang tegas.
Pasal 1 Ayat (1) UU N0. 25 Tahun
Hal itu misalnya, mengangkat pejabat
2004 Tentang Sistem Perencanaan
dan pegawai yang tidak terbuka dan
Pembangunan Nasional, disebutkan
didasarkan pada pertimbangan politik,
bahwa Perencanaan adalah suatu proses
bukan didasarkan atas kompetensi
untuk menentukan tindakan masa depan
individual calon yang dibutuhkan oleh
yang tepat melalui urutan pilihan dengan
kompetensi jabatan yang diisi.
memperhitungkan sumber daya yang
tersedia. Perencanaan (planning) adalah
Dalam Pasal 13, Pasal 14, dan Pasal 19
fungsi dasar (fundamental) manajemen,
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
ARTIKELMINERBA
12
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
karena organizing, staffing, directing, dan controlling Dari enam hal tersebut, dapat dilihat bahwa perencana-
pun harus terlebih dahulu direncanakan. an mempunyai maksud dan tujuan. Berdasarkan
beberapa buku manajemen, disebutkan bahwa maksud
Perencanaan merupakan proses yang dinamis. perencanaan (purpose of planning) sebagai berikut :
Perencanaan ditujukan pada masa depan yang penuh 1. Perencanaan adalah salah satu fungsi manajer
yang meliputi seleksi atas alternatif-alternatif
dengan ketidakpastian, karena adanya perubahan
tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-
kondisi dan situasi. Hasil perencanaan baru akan
prosedur, dan program-program.
diketahui pada masa depan. Agar risiko yang
2. Perencanaan pada asasnya adalah memilih dan
ditanggung relatif kecil, hendaknya semua kegiatan, persoalan perencanaan timbul jika suatu alternatif
tindakan, dan kebijakan direncanakan terlebih dahulu. cara bertindak ditemukan.
3. Perencanaan, sebagian besar merupakan usaha
Perencanaan adalah masalah memilih, artinya membuat hal-hal terjadi sebagaimana yang
memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai dikehendaki.
tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada. 4. Perencanaan adalah suatu proses pemikiran,
Tanpa alternatif, perencanaan pun tidak ada. Selain penentuan tindakan-tindakan secara sadar
itu perencanaan merupakan kumpulan dari beberapa berdasarkan keputusan-keputusan menyangkut
keputusan. tujuan, fakta, dan ramalan.
5. Perencanaan adalah usaha menghindari kekoso-
Bagaimana hubungan perencanaan (planning) dengan ngan tugas, tumpang tindih, dan meningkatkan
rencana (plan)? efektivitas potensi yang dimiliki.
Perencanaan diproses oleh perencana (planner), hasilnya Sedangkan tujuan perencanaan (objective of planning)
menjadi rencana (plan). Perencanaan merupakan sebagai berikut:
proses untuk menentukan rencana sehingga produk 1. Menentukan tujuan, kebijakan-kebijakan, prose-
dur, program, serta memberikan pedoman
dari perencanaan adalah rencana itu sendiri. Dalam
pelaksanaan yang efektif dalam mencapai tujuan.
suatu rencana ditetapkanlah tujuan yang ingin dicapai
2. Mengupayakan tindakan yang ekonomis karena
dan pedoman-pedoman untuk mencapai tujuan itu.
semua potensi yang dimiliki dapat diarahkan
Dalam Pasal 3 Ayat (2) disebutkan bahwa Perencanaan kepada tujuan dengan baik.
Pembangunan Nasional menghasilkan: rencana 3. Memperkecil risiko yang dihadapi pada masa
pembangunan jangka panjang disingkat RPJP, rencana yang akan datang.
pembangunan jangka menengah disingkat RPJMN, dan 4. Menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara
rencana pembangunan tahunan dinamakan rencana teratur dan bertujuan.
kerja pemerintah disingkat dengan RKP. 5. Memberikan gambaran yang jelas dan lengkap
tentang seluruh pekerjaan.
ARTIKELMINERBA
13
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
6. Membantu penggunaan suatu alat pengukuran langkah-langkah yang dijadikan semacam prosedur
hasil kerja. dalam melakukan perencanaan. Prosedur perencanaan
7. Menjadi landasan untuk pengendalian. yang baik dilakukan dengan cara sebagai berikut:
8. Menghindari mis-management dalam penem- 1. Menjelaskan dan merumuskan dahulu masalah,
patan karyawan. usaha, dan tujuan yang akan direncanakan.
9. Meningkatkan daya guna dan hasil guna organi- 2. Mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang
sasi. diperlukan secukupnya.
3. Menganalisis dan mengklasifikasikan data, infor-
Perencanaan merupakan proses yang ditempuh untuk masi, dan fakta serta hubungan-hubungannya.
menghasilkan suatu rencana sehingga perencanaan 4. Menetapkan perencanaan, premises, dan
semestinya merupakan proses yang berjalan dengan hambatan-hambatan serta hal-hal yang
baik. Perencanaan yang baik memiliki syarat-syarat mendorongnya.
sebagai berikut: 5. Menentukan beberapa alternatif.
1. Merumuskan terlebih dahulu masalah yang akan 6. Memilih rencana yang terbaik dari alternatif-
direncanakan sejelas-jelasnya. alternatif yang ada.
2. Perencanaan harus didasarkan pada informasi, 7. Menetapkan urutan-urutan dan penetapan waktu
data, dan fakta. secara terinci bagi rencana yang diusulkan itu.
3. Menetapkan beberapa alternatif dan premises- 8. Melaksanakan pengecekan tentang kemajuan
nya. rencana yang diusulkan.
kegiatan harus dikerjakan. Dengan demikian tersedia tersebut secara lengkap dinyatakan bahwa Jabatan
semua fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakannya. Fungsional mempunyai kedudukan yang menunjukkan
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang
Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi
WHEN (KAPAN) yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
Kapan rencana akan dilakukan, jadi penentuan waktu keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat
dimulainya rencana. Penjelasan waktu dimulainya mandiri. Menjadi Perencana artinya menjalani karir
pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian maupun untuk dengan jenjang jabatan yang setiap jenjangnya dapat
seluruh pekerjaan harus ditetapkan standar waktu diperoleh setelah dilakukan penilaian prestasi kerja
untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu. Alasan-alasan yang diukur dengan angka kredit.
memilih waktu itu harus diberikan sejelas-jelasnya.
Gambar di bawah ini memperlihatkan jenjang jabatan
Perencana terkait dengan pangkat/golongan dan angka
WHO (SIAPA) kredit sebagai prasyaratnya (harus dipenuhi kedua-
Siapa yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan duanya). Seorang Perencana sudah bisa dikatakan
penempatan karyawan, menetapkan persyaratan dan sebagai ahli jika telah menduduki jenjang jabatan
jumlah karyawan yang akan melakukan pekerjaan, Madya dan Utama dengan bidang spesialisasi Ekonomi,
luasnya wewenang dari masing-masing pekerja. Sosial (dan Budaya), atau Spasial.
akan melalui proses politik sehingga kemungkinan bagian dalam perencanaan dengan adanya suatu
akan terjadi penyesuaian dengan visi presiden terpilih tim atau kelompok kerja (Pokja).
untuk periode lima tahun ke depannya.
Masing-masing kemungkinan di atas tidak ada yang
Menjawab pertanyaan di atas, pada dasarnya semua dikatakan paling baik, tergantung pada masalah,
pelaksana pekerjaan manajerial, baik langsung atau kerahasiaan, dan pentingnya hal yang akan
tidak langsung, melakukan apa yang dinamakan direncanakan.
perencanaan. Dengan terbitnya UU No. 5 Tahun 2014 Undang-undang ASN menjadi payung hukum bagi
Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), menjadi penting para Perencana untuk lebih menunjukkan karya dan
untuk memastikan apakah pekerjaan manajerial eksistensinya dalam perencanaan pembangunan
berada pada Jabatan Administrasi (sebelumnya dikenal khususnya di sub-sektor mineral dan batubara.
dengan Eselon III dan Eselon IV) atau Pimpinan Tinggi Menurut penulis, eksistensi tersebut dapat dilakukan
(sebelumnya dikenal dengan Eselon I dan Eselon dengan cara menerapkan kemungkinan kelima yaitu
II). Jabatan Fungsional Perencana (JFP) berfungsi melalui Joint Participation Planning (JPP). Melalui JPP
sebagai pendukung fungsi perencanaan yang melekat inilah Perencana dapat membuat kelompok kerja
pada fungsi manajerial tersebut. Semakin tinggi (Pokja) yang dapat beranggotakan Pejabat Administrasi
posisi pejabat dalam unit organisasi, semakin luas dari berbagai unit kerja (subdirektorat). Diperlukan
bidang rencana yang disusunnya, misalnya rencana seorang koordinator yang secara formal mendapat
menyeluruh (master plan), rencana bagian dan rencana tugas dari Pejabat Pimpinan Tinggi untuk membentuk
teknis pelaksanaannya. Jenjang JFP terkait dengan Pokja tersebut berikut usulan sarana dan prasarananya.
dukungan perencanaan sesuai ruang lingkup atau
luas dari perencanaan yang harus dilakukan. Jika
pertanyaan sebelumnya sudah bisa dijawab, dapat USULAN DAN REKOMENDASI
kita umpamakan pemangku jabatan tersebut sebagai
Untuk mewujudkan perencana yang profesional
manajer. Terkait dengan manajer, kemungkinan yang
diperlukan komitmen pemerintah/pimpinan antara
dapat terjadi adalah:
lain memberikan kesempatan para perencana untuk
berperan secara nyata dalam kegiatan perencanaan
1. Manajer yang melaksanakan perencanaannya
dan pelaksanaan program pembangunan. Untuk
sendiri tanpa mengikutsertakan bawahan.
mengoptimalkan peran Perencana, perlu dibentuk
2. Manajer yang melaksanakannya tetapi disesuaikan
Pokja Perencanaan tersebut sehingga Joint Participation
dengan usul-usul para bawahan.
Planning (JPP) dapat dilakukan dengan efektif. Secara
3. Manajer yang menetapkan bagan, bawahan yang
formal melalui Pokja Perencana, JPP dapat dilakukan
merencanakan.
dalam kaitan perencanaan di tingkat Kementerian
4. Bawahan yang merencanakan dan yang
ESDM. Pokja Perencanaan dapat menjadi wadah yang
memutuskan manajer.
secara efektif dapat menjadi think-tank bagi Direktorat
5. Joint Participation Planning. Perencanaan jenis
Jenderal Mineral dan Batubara khususnya, dan
ini memungkinkan semua unit kerja mengambil
Kementerian ESDM pada umumnya.
EKONOMI
Fiskal/Keuangan Negara Pertanian
Moneter Industri
Investasi UKM
Tenaga Kerja Pariwisata
Perdagangan Sumber Daya Alam
Sinkronisasi
Program dan Kegiatan
antara Pusat dan Daerah
P
ada tanggal 26-28 Februari 2014, diselenggarakan Sedangkan pada tataran Kementerian/Lembaga akan
kegiatan Sinkronisasi Program dan Kegiatan disusun Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (RKKL).
Antara Pusat dan Daerah Sektor ESDM tahun
2015. Acara yang digelar di Hotel Mercure Jakarta Dalam menyusun RK-KL ada berbagai tahapan
tersebut dibuka oleh Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang yang melibatkan berbagai stakeholder, antara lain
Komunikasi dan Sosial Kemasyarakat oleh Ir. Ronggo pembahasan Rancangan RKP dalam Sidang Kabinet,
Kuncahyo, MM yang mewakili Sekjen Kementerian internal KESDM, sinkronisasi pusat dan daerah,
ESDM. Hadir pula perwakilan Dinas Energi dan Sumber trilateral meeting, rakorbangpus, musrenbangnas, serta
Daya Mineral Se Indonesia. pembahasan dengan Komisi VII dan Badan Anggaran
DPR RI.
Penyelenggaraan acara ini di bagi menjadi tahap
yang dibagi berdasarkan wilayah. Untuk perwakilan Beberapa isu strategis sektor ESDM yang bisa dijadikan
Indonesia Bagian Barat (Sumatera, Jawa dan Bali) sebagai dasar dalam penyusunan RKKL antara lain:
dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2014 dan Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap
Indonesia Bagian Timur (Sulawesi, Kalimantan, Maluku energi dan bahan baku dengan harga yang
dan Papua) tanggal 28 Februari 2014. terjangkau, termasuk peningkatan infrastruktur
energi untuk daerah tertinggal, pulau pulau kecil
Dalam sambutannya Ronggo Kuncahyo mengatakan dan perbatasan.
Pemerintah berkewajiban menyusun perencanaan Peningkatan produksi migas.
jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun), Diversifikasi energi termasuk peningkatan
dan perencanaan tahunan. Hal tersebut merupakan pengembangan energi alternatif.
amanah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 Peningkatan nilai tambah.
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pengembangan SDM dan kemampuan iptek/
Khusus untuk perencanaan tahunan, pada tataran litbang ESDM.
nasional akan disusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Pembinaan dan pengawasan untuk urusan yang
sudah didesentralisasikan.
ARTIKELMINERBA
17
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
CSR
PRO POOR
Penerimaan Negara (Pemerataan)
Investasi
ESDM untuk Ketenagakerjaan
PRO GROWTH PRO JOB
Nilai Tambah (Pertumbuhan) Kesejahteraan Rakyat (Lapangan Kerja)
Local Content
Neraca Perdagangan
(Produksi, Ekspor, dan
Domestik)
PRO ENVIRONMENT
(Lingkungan)
PRO JOB
Tenaga kerja: 726.710 orang
(Lapangan Kerja)
PEMBANGUNAN
NASIONAL
PRO ENVIRONMENT
Reklamasi lahan: 6.500 ha (Lingkungan)
ARTIKELMINERBA
19
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
Parlindungan Sitinjak, ST
Kepala Seksi Penyiapan Program Batubara
ASEAN+3
Energy Fora
ArtikelMinerba
21
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
D
elegasi Indonesia yang berjumlah enam orang mengikuti pertemuan ASEAN+3 Energy Fora
yang dilaksanakan di Kamboja. Kegiatan yang berlangsung tiga hari tersebut berisi dua
pertemuan berupa Workshop 2nd OSRM yang membahas roadmap masing-masing negara
untuk stockpile minyak dan 11th ASEAN+3 Energy Security Forum yang membahas isu-isu strategis
mengenai keamanan penyediaan energi.
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menghadiri Batubara, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi,
pertemuan ASEAN+3 Energy Fora pada tanggal 25-27 Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, dan Direktorat
Februari 2014 di Siem Reap, Kamboja. Pertemuan ini Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.
bertujuan untuk meningkatkan kerjasama di bidang Delri dipimpin oleh ketua delegasi yaitu Kasubdit
energi, khususnya dalam keamanan energi antara Penyimpanan Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Jenderal
negara anggota ASEAN serta negara Plus Three (+3) Minyak dan Gas Bumi. Delri yang berasal dari Direktorat
yaitu: China, Jepang, dan Korea Selatan. Jenderal Mineral dan Batubara berjumlah 2 orang yaitu:
Parlindungan Sitinjak dan Benny Hutabarat.
Kecuali Filipina, Seluruh negara ASEAN ikut serta
mengirimkan delegasinya mengikuti pertemuan ini. Pertemuan ASEAN+3 Energy Fora dijadwalkan
Delegasi dari Indonesia (Delri) berjumlah 6 orang yang berlangsung selama tiga hari (25-27 Februari 2014).
berasal dari perwakilan Direktorat Jenderal Mineral dan Kegiatan hari pertama berupa workshop mengenai
keamanan energi di negaranya masing-masing. kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
Sebagai contoh, Indonesia memiliki kekuatan oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
dalam sisi sumber daya dan cadangan batubara, kemakmuran rakyat.
namun memiliki kelemahan dalam infrastruktur.
Sebaliknya Jepang memiliki kelemahan dalam
sumber daya dan cadangan batubara, namun
memiliki kekuatan dalam infrastruktur.
MENGENAL
6. Untuk menghadapi ketergantungan ASEAN atas
impor energi, diperlukan upaya meningkatkan
kerjasama antara negara ASEAN+3 melalui:
pembuatan database harga minyak mentah,
penyusunan road map stockpile minyak, kajian
ASEAN+3
informasi jenis produk minyak (bensin dan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
diesel), pengembangan teknologi Coal Capture merupakan organisasi geo-politik dan ekonomi
Storage (CCS), pengembangan teknologi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
peningkatan nilai tambah batubara antara lain: Organisasi yang didirikan di Bangkok pada 8
low rank gasification dan upgrading brown coal, Agustus 1967 ini diprakarsai oleh lima negara,
serta teknologi peningkatan efisiensi pembangkit yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
listrik yang menggunakan batubara antara lain: Thailand.
Integrated Gasification Combined Cycle (IGCC)
ASEAN bertujuan untuk meningkatkan pertumbu-
dan Integrated Gasifiation Fuel Cell (IGFC).
han ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan
7. Peningkatan kebutuhan batubara dunia khususnya kebudayaan negara-negara anggotanya, memaju-
oleh Jepang yang semakin banyak menggunakan kan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya,
sumber energi yang berharga murah termasuk serta meningkatkan kesempatan untuk membahas
batubara. Indonesia merupakan negara kedua perbedaan di antara anggotanya dengan damai.
terbesar sumber impor batubara Jepang setelah
Australia. Untuk meningkatkan jaminan pasokan Saat ini jumlah anggota ASEAN bertambah menjadi
batubara untuk kebutuhan dalam negeri Jepang, total sepuluh negara. Kesepuluh negara tersebut
maka Jepang sedang memperluas sumber impor adalah Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja,
batubara dari negara-negara di Afrika. Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura,
Thailand, dan Vietnam.
8. Promosi penggunaan energi nuklir sebagai
sumber energi yang bersih bagi kehidupan
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi
masyarakat sipil untuk tujuan perdamaian dengan ditingkat regional maupun global, ASEAN menjalin
pelaksanaan training dalam bidang energi nuklir kerjasama dengan tiga negara Asia, yaitu China,
yang aman untuk tujuan perdamaian. Jepang, dan Korea Selatan.
Membangunkan
Koperasi Pegawai
Ditjen Mineral dan Batubara
M
enurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992 Jenderal Geologi berubah menjadi Direktorat Jenderal
dan telah diperbarui dengan Undang-undang Geologi dan Sumber Daya Mineral. Pada Tahun 2001
No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, 2005 reorganisasi kembali terjadi yang ditandai dengan
prinsip koperasi diantaranya adalah: keanggotaan digabungkannya Direktorat Jenderal Perrtambangan
bersifat sukarela dan terbuka, pengelolaan dilakukan Umum ke Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral,
secara demokrasi. Adapun jenis koperasi berdasarkan serta pembentukan Badan Litbang, dan Badan Diklat
tingkat dan luas daerah kerja: koperasi primer (minimal ESDM. Selanjutnya, reorganisasi yang dilakukan pada
memiliki anggota sebanyak 20 orang), koperasi tahun 2005 berupa pembentukan Ditjen Mineral,
sekunder (yang terdiri dari gabungan badan-badan Batubara dan Panas Bumi.
koperasi) serta memiliki cakupan daerah kerja yang
lebih luas dibandingkan koperasi primer. Koperasi Pegawai berdiri pada saat reorganisasi
Departemen Pertambangan dan Energi. Saat itu
Tujuan Koperasi didirikan untuk meningkatkan kesejah- Ditjen Pertambangan Umum dipecah menjadi Ditjen
teraan anggota pada khususnya dan masyarakat Pertambangan Umum dan Ditjen Geologi dan Sumber
pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak Daya Mineral.
terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang
demokratis dan berkeadilan. Koperasi Pegawai Ditjen Geologi dan Sumber Daya
Mineral (KPG) berdiri melalui Badan Hukum No.
Yang ingin penulis sampaikan disini adalah tentang 2888/B.H./I. tanggal 6 Mei 1992, yang beralamat di Jln.
keberadaan Koperasi Pegawai Direktorat Jenderal Prof. Dr. Soepomo, SH No. 10 Jakarta Selatan 12870.
Mineral dan Batubara. Koperasi ini didirikan dengan maksud untuk membantu
memenuhi kebutuhan sehari-hari serta kebutuhan lain
SEJARAH SINGKAT KOPERASI PEGAWAI para anggotanya.
DITJEN MINERBA Sesuai judul diatas, penulis ingin mengulas perjalanan
Koperasi Pegawai Ditjen Mineral dan Batubara dan
Pada kurun 1984 1992, terjadi reorganisasi di untuk dapat memberikan pelayanan kembali yang
lingkungan Departemen Pertambangan dan Energi. dibutuhkan oleh para anggotanya..
Salah satu hasil reorganisasi tersebut, Direktorat Jenderal
Pertambangan Umum dipecah menjadi Direktorat Seiring perjalanan reorganisasi Departemen
Jenderal Pertambangan Umum dan Direktorat Jenderal Pertambangan dan Energi, maka Koperasi Pegawai
Geologi. Kemudian, pada tahun 19922001 Direktorat Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral (KPG) tahun
1992, koperasi juga turut mengubah nama menjadi Pengurus dan Pengawas periode 20102012 yang
Koperasi Pegawai Ditjen Mineral, Batubara, dan Panas berlangsung pada tanggal 21 Oktober 2013. Dari
Bumi pada tahun 2010 hingga sekarang. RAT tersebut telah terjadi penggantian pengurus dan
pengawas untuk periode 20132016. Pengurus baru
kemudian mengadakan restrukturisasi dengan maksud
KONDISI KOPERASI PEGAWAI untuk penyegaran dan kelancaran usaha koperasi,
sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja
Pasang surut terjadi pada Koperasi Pegawai
koperasi.
Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral. Untuk
menjalankan usaha, koperasi bermodal dari simpanan
Dari laporan pertanggung jawaban pengurus dan
pokok dan simpanan wajib para anggota. Dari modal
pengawas periode 20102012, disampaikan bahwa
tersebut koperasi dapat memberikan keringanan akan
anggota koperasi pada tahun 2010 sebanyak 92 orang,
kebutuhan para anggota melalui pemberian pinjaman
kemudian pada tahun 2011 menjadi 99 orang, dan
ataupun dengan berbelanja di toko koperasi untuk
data terakhir tahun 2012 sebanyak 100 orang.
memenuhi kebutuhan pokok. Namun koperasi seperti
berjalan lambat, entah apa yang menjadi penyebabnya.
Dari kondisi tersebut seharusnya dari keanggotaan
koperasi bisa lebih ditingkatkan dengan cara mengajak
Pertambahan anggota yang tidak signifikan, modal
para pegawai di lingkungan Ditjen Mineral dan
kerja yang hanya mengandalkan dari simpanan pokok
Batubara untuk menjadi anggota koperasi. Himbauan
dan simpanan wajib, toko koperasi yang tadinya
untuk menjadi anggota koperasi bisa dilakukan melalui
berjalan, tiba-tiba tutup karena kurang diminati
pimpinan unit yang ada di dlingkungan Ditjen Mineral
oleh anggotanya, akhirnya koperasi hanya dapat
dan Batubara, yakni Set Ditjen Mineral dan Batubara,
menjalankan usahanya melalui pemberian pinjaman
Direktorat Pembinaan Program Mineral dan Batubara,
uang kepada para anggotanya.
Direktorat Pembinaan Pengusahaan Mineral, Direktorat
Pembinaan Pengusahaan Batubara, serta Direktorat
Setelah Koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan
Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara.
(RAT) dengan agenda Laporan Pertanggung Jawaban
Mengingat jumlah pegawai di lingkungan Ditjen sebagian kebutuhan para anggotanya khususnya
Mineral dan Batubara kurang lebih ada sekitar 370 kebutuhan pokok, serta kebutuhan lainnya. Kedepan
orang, maka potensi untuk meningkatkan keanggotaan bukan hanya anggota koperasi yang menjadi target
koperasi sangat besar. untuk dapat berbelanja di toko koperasi, namun
masyarakat di sekitar kantor Ditjen Mineral dan
Melalui pengurus baru tersebut, koperasi pegawai Batubara dapat pula menikmati keberadaan toko
Ditjen Mineral dan Batubara (KPM) berusaha untuk koperasi tersebut.
memulai usaha dengan membuka toko koperasi, dan
dengan bersusah payah akhirnya toko koperasi dapat Akhirnya penulis berharap, dengan kepengurusan
terwujud. Toko koperasi tersebut diresmikan oleh Dirjen koperasi saat ini, kiranya akan dapat memberikan
Mineral dan Batubara Bapak Dr. Ir. R. Sukhyar pada yang terbaik kepada para anggotanya dan mimpi
tanggal 17 Januari 2014. Saat peresmian toko koperasi koperasi pegawai Ditjen Mineral dan Batubara untuk
dengan pengguntingan pita, beliau didampingi oleh dapat menjadi koperasi nomor satu di lingkungan
para pejabat eselon II dan III di lingkungan Ditjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan
Mineral dan Batubara. dapat terwujud.
Toko koperasi menyediakan berbagai kebutuhan Mengingat keterbatasan penulis, maka kritik dan saran
anggota mulai dari makanan ringan, minuman, selalu terbuka demi perbaikan dimasa mendatang,
pakaian dan berbagai kebutuhan pokok lainnya seperti seperti pepatah tiada gading yang tak retak demikian
beras, minyak goreng, dan lain-lain. Toko koperasi juga pula dengan penulis.
menyediakan jasa foto copy serta melayani ticketing
untuk memenuhi kebutuhan pegawai yang akan
melakukan perjalanan dinas.
R. Sukhyar
Sebagai Dirjen Minerba
IINFOMINERBA
29
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
P
ada tanggal 20 Desember 2013, bertempat di Lepas sambut diisi dengan penayangan sekilas
Kantor Kementerian ESDM Jalan Medan Merdeka perjalanan hidup Thamrin Sihite termasuk selama
Selatan, Menteri ESDM Jero Wacik melantik R. berkarier sekitar 35 tahun di lingkungan Kementerian
Sukhyar sebagai Direktur Jenderal Mineral dan Batubara ESDM serta kesan dari para pegawai terhadap Thamrin
menggantikan Thamrin Sihite yang memasuki masa Sihite selama menjabat sebagai Dirjen Minerba. Dalam
purna bakti. sambutannya Thamrin Sihite menyampaikan selamat
datang kembali kepada R. Sukhyar yang pada tahun
Sebelum memangku jabatan sebagai Dirjen Minerba, 2005 pernah menjabat sebagai Sekretaris Ditjen
R. Sukhyar menjabat sebagai Kepala Badan Geologi Geologi dan Sumber Daya Mineral dan berharap agar
Kementerian ESDM sejak tahun 2008. Sementara itu, R. Sukhyar dapat mengemban amanah dengan baik
Thamrin Sihite telah memangku jabatan sebagai Dirjen sebagai Dirjen Minerba termasuk dalam pelaksanaan
Minerba selama hampir tiga tahun mulai dari Mei 2011. kebijakan peningkatan nilai tambah mineral.
Serah terima jabatan Dirjen Minerba dari Thamrin Sihite Selanjutnya R. Sukhyar dalam sambutannya me-
kepada R. Sukhyar dilaksanakan pada hari yang sama nyampaikan selamat kepada Thamrin Sihite yang
dengan penyerahan Memori Akhir Jabatan dari Thamrin telah memasuki masa purna bakti dengan baik serta
Sihite kepada R. Sukhyar. amanah dan tanggung jawab yang dipercayakan oleh
pemerintah kepada R. Sukhyar untuk mengemban
tugas sebagai Dirjen Minerba.
Lepas Sambut Dirjen Acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan
Minerba penyampaian ucapan selamat dari para pegawai dan
para pemangku kepentingan di sub sektor mineral dan
Acara lepas sambut Dirjen Minerba dilaksanakan pada
batubara kepada R. Sukhyar dan Thamrin Sihite.
tanggal 23 Desember 2013 yang dihadiri oleh para
pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Mineral dan
Selamat bertugas Pak R. Sukhyar sebagai Dirjen Minerba
Batubara serta para pemangku kepentingan di sub
dan selamat menikmati masa purna bakti Pak Thamrin
sektor mineral dan batubara.
Sihite.
LIPUTANWARTA
30
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
Rina Handayani
Staf Bagian Rencana dan Laporan
Sekretariat DIrektorat Jenderal Mineral dan Batubara
LIPUTANWARTA
31
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
Pada kesempatan kunjungan ke Australia, tim Warta TBS telah berhasil menyelesaikan beberapa proyek di
Minerba berkunjung ke beberapa lembaga pemerintah lebih dari 1.000 perusahaan di Australia serta di 40
dan perusahaan pertambangan untuk menggali negara di seluruh dunia. Ruang lingkup TBS mencakup
lebih dalam informasi berharga untuk mendukung penanganan dan pengolahan bahan curah dan massa
pelaksanaan kebijakan pertambangan di Indonesia. padatan di hampir semua industri mulai dari pembangkit
listrik, pengolahan kimia, pertanian, manufaktur,
Berikut catatan kunjungan Tim Warta Minerba ke produksi makanan dan farmasi, pertambangan dan
beberapa lokasi di Australia. pengolahan mineral.
LIPUTANWARTA
32
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
dan fasilitas sosial yang disediakan oleh pemerintahan CSR Indonesia mampu
untuk dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
memberikan kehidupan
Dalam hal ini Indonesia mampu melakukan hal yang lebih baik bagi masyarakat
lebih baik melalui penyaluran dana Corporate Social
Responsibility (CSR) yang tepat, yaitu dengan pemilihan
sekitar tambang.
bentuk penyaluran dana comdev yang mengena
langsung ke masyarakat sekitar tambang. Hingga saat
ini CSR Indonesia mampu memberikan kehidupan lebih
baik bagi masyarakat sekitar tambang.
LIPUTANWARTA
34
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
P
ada tanggal 6 Februari 2014, Direktorat Jenderal Selain itu pertemuan ini dimaksudkan juga dalam
Mineral dan Batubara mengadakan Koordinasi rangka koordinasi untuk mempercepat penyelesaian
dan Sosialisasi Mineral dan Batubara dengan tema penataan IUP yang sampai saat ini masih belum Clear
Nilai Tambah Mineral dan Penataan Pertambangan and Clean.
Untuk Kesejahteraan Rakyat.
Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut maka sejak
Pada kesempatan ini Wakil Menteri ESDM secara 12 Januari 2014 dilarang untuk menjual ke luar negeri
langsung membuka acara. Kegiatan ini dilaksanakan mineral dalam bentuk bijih (ore/raw material). Hasil
selama satu hari dengan mengundang gubernur, pengolahan komoditas mineral logam yang dapat dijual
bupati, walikota dan kepala dinas yang membidangi ke luar negeri yaitu: konsentrat tembaga, konsentrat
mineral dan batubara seluruh Indonesia. besi, konsentrat pasir besi/pelet, konsentrat mangan,
konsentrat timbal, dan konsentrat seng. Sedangkan
Maksud dan tujuan dari acara ini adalah untuk komoditas mineral logam timah, nikel, bauksit, emas,
memberikan pemahaman terhadap Peraturan perak, dan kromium hanya dapat dijual ke luar negeri
Pemerintah No. 1 Tahun 2014 dan Peraturan setelah dilakukan pemurnian.
Pelaksanaannya yang terkait dengan pengolahan
dan pemurnian mineral di dalam negeri. Kebijakan Mulai tahun 2017, pemegang KK dan IUP OP mineral
pelaksanaan peningkatan nilai tambah di dalam logam hanya dapat melakukan penjualan ke luar negeri
negeri ini merupakan tonggak sejarah bagi kemajuan hasil produksinya yang telah dilakukan pemurnian
pertambangan mineral dan batubara di Indonesia. sesuai batasan minimum pemurnian.
Pembukaan Acara Secara Resmi oleh Wakil Menteri ESDM dan Didampingi Dirjen Minerba.
Wakil Menteri ESDM sedang Menyampaikan Pidato Peserta Koordinasi dan Sosialisasi Mineral dan
dalam Acara Pembukaan Batubara
INFOMINERBA
39
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
$90.09
$88.35 $88.35
HBA tahun 2013
$87.55
$81.90
$80.44
Jan
Feb
$77.01
$74.81
Mar
HBA tahun 2014
Apr
Penyerahan
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Non Clear and Clean
kepada Pemerintah Daerah
P
ada tanggal 15 April 2014 di Denpasar, Direktur Sejak diselenggarakannya rekonsiliasi Nasional IUP
Jenderal Minerba secara resmi membuka kegiatan tahap I dan II pada tahun 2011 dan 2012 sampai
Penandatanganan Berita Acara Penyerahan dengan saat ini, telah teregistrasi sebanyak 10.922 IUP
Dokumen dan Penyelesaian Verifikasi Izin Usaha yang terdiri 6.042 IUP clear dan clean (CnC) serta 4.880
Pertambangan dan/atau Izin Pertambangan Rakyat IUP non clear dan clean (non CnC).
Mineral Dan Batubara Kategori NON CLEAR AND
CLEAN Kepada pemerintah daerah. Masih banyaknya perusahaan yang masih non CnC
mendorong pemerintah untuk melalukan percepatan
Tujuan dari dilakukannya Penyerahan Izin Usaha penyelesaian IUP non CnC. Hal ini ditempuh dengan
Pertambangan (IUP) Non Clear and Clean kepada menerbitkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber
pemerintah daerah adalah dalam rangka penye- Daya Mineral Nomor: 2021 K/30/MEM/2014 tentang
lenggaraan dekonsentrasi sebagaimana dimaksud Tim Koordinasi Penyelesaian Permasalahan Izin Usaha
dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Pertambangan Mineral dan Batubara. Tim tersebut
Mineral Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pelimpahan mempunyai tugas antara lain menginventarisasi dan
Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Energi mengidentifikasi permasalahan hukum terkait dengan
dan Sumber Daya Mineral kepada Gubernur sebagai lzin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral dan Batubara,
Wakil Pemerintah. Dalam peraturan menteri tersebut melakukan pembahasan guna menyelesaikan
dinyatakan bahwa salah satu urusan Pemerintahan di permasalahan baik aspek teknis, administratif, dan
bidang Mineral dan Batubara yang dilimpahkan kepada hukum terkait dengan IUP mineral dan batubara. Tim
Gubernur yaitu pembinaan dan pengawasan terhadap yang dibentuk tersebut terdiri dari lintas sektor yaitu
penerbitan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin KESDM, Kemenkum HAM, Kemendagri, Kejaksaan,
Pertambangan Rakyat (IPR) Mineral dan Batubara oleh POLRI, BPKP, BIG.
Pemerintah Kabupaten/Kota.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
LIPUTANWARTA
43
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
Rapat Kerja
Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI
Parlindungan Sitinjak, ST
Kepala Seksi Penyiapan Program Batubara
K
omisi VII DPR RI mengadakan Rapat Kerja (Raker) 9. Program percepatan 10.000 MW Tahap II: PLTP
dengan Menteri ESDM pada hari Rabu 29 Januari Patuha dengan kapasitas 55 MW akan beroperasi
2014 bertempat di Ruang Rapat Komisi VII DPR Juni 2014.
RI. Komisi VII DPR RI merupakan komisi di DPR RI yang 10. Renegosiasi KK dan PKP2B: terdapat 7 KK dan
membidangi energi sumber daya mineral, riset dan 15 PKP2B yang telah sepakat seluruh materi
teknologi, serta lingkungan hidup. Kementerian ESDM renegosiasi.
merupakan salah satu mitra kerja Komisi VII DPR RI. 11. Sebagai implementasi UU No 4 Tahun 2009, maka
sejak 12 Januari 2014 dilarang menjual mineral
Raker Komisi VII DPR RI dengan Menteri ESDM ini bijih (ore) ke luar negeri dan diterbitkannya PP
membahas tentang Evaluasi Kinerja Tahun 2013 No 1 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri ESDM
dan Rencana Kerja Tahun 2014 Sektor ESDM, serta No 1 Tahun 2014 tentang Peningkatan Nilai
penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan
2014 tentang Perubahan Kedua PP No 23 Tahun 2010 dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri. Saat ini
tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan sebanyak 66 perusahaan dalam proses pembangu-
Mineral dan Batubara. nan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral.
12. Realisasi mandatori penggunaan biodiesel
Raker dipimpin oleh Ketua Komisi VII Sutan Bathoegana bersubsidi sebesar 1,0 juta kilo liter dari rencana
yang dihadiri oleh Menteri ESDM Jero Wacik, Wakil 1,5 juta kilo liter.
Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, para anggota 13. Predikat Wajar Tanpa Pengecualian untuk
Komisi VII DPR RI, dan para pejabat di lingkungan pengelolaan anggaran Kementerian ESDM.
Kementerian ESDM. Dalam pemaparannya, Menteri 14. Pabrikasi rig coal bed methane.
ESDM menyampaikan pencapaian kinerja pada tahun 15. Geopark Batur sebagai geopark dunia pertama di
2013 antara lain: Indonesia.
1. Realisasi volume BBM bersubsidi 46,8 juta kilo liter 16. Pendirian Sekolah Tinggi Energi dan Mineral
dari rencana 48 juta kilo liter. Akamigas.
2. Subsidi energi sebesar 299,6 triliun rupiah dari
rencana 287,1 rriliun rupiah. Menteri ESDM Jero Wacik juga menyampaikan
3. Realisasi produksi minyak bumi 825 ribu barel per paparan tentang kemajuan pembangunan fasilitas
hari dari rencana 840 ribu barel per hari. pengolahan dan pemurnian mineral untuk mengolah
4. Realisasi produksi gas bumi 1.441 ribu setara barel dan memurnikan mineral di dalam negeri. Dalam sesi
minyak per hari dari rencana 1.240 ribu setara diskusi, para anggota Komisi VII DPR RI mengajukan
barel minyak per hari. pertanyaan dan saran kepada Kementerian ESDM atas
5. Realisasi produksi batubara sebesar 421 juta ton kinerja tahun 2013 dan rencana kerja 2014. Setelah
dari rencana 391 juta ton. melalui sesi diskusi yang menarik antara Komisi VII DPR
6. Rasio elektrifikasi 80,5% dari rencana 79,3%. RI dengan Menteri ESDM, pada akhir rapat disepakati
7. Kapasitas terpasang pembangkit 47.128 MW dari bahwa Komisi VII DPR RI dapat menerima kinerja tahun
rencana 48.101 MW. 2013 dan rencana kerja tahun 2014 Sektor ESDM.
8. Kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas
bumi (PLTP) 1.343 MW dari rencana 1.346 MW.
MINO&DINO
44
Koordinasi
Ayo mengejar
makhluk bernama
koordinasi
MINO&DINO
45
Warta Minerba Edisi XVIII - April 2014
Akibat cuaca yang tak menentu, Dino masih malas menggelengkan kepalanya. Pertanda ia tidak mengerti.
beranjak dari tempat tidurnya. Perasaannya sedang
galau berat, meskipun baru bangun tetapi ia merasa Nah... koordinasi itu pengertian umumnya suatu usaha
masih kurang segar. Maka, Dino pun memutuskan hari kerjasama pihak-pihak tertentu dalam pelaksanaan
ini adalah hari tidak mandi sedunia. tugas-tugasnya. Pihak-pihak yang dimaksud bisa
antara badan, instansi, atau unit-unit. Dengan begitu
Dalam kerundungan pagi yang masih enggan beranjak, terdapat saling mengisi, saling membantu dan saling
Mino masuk ke kamar Dino hampir tanpa tanda-tanda. melengkapi. Koordinasi itu bisa dilakukan dalam
Nyelonong begitu saja. Ia heran melihat temannya berbagai aspek baik aspek teknis/kebijakan atau non
Dino yang sedang terpuruk seolah tak berdaya di teknis.
kandangnya sendiri.
Seperti yang kita lakukan adalah koordinasi non teknis
Lah, tampang kamu kenapa begitu Din? Seperti kertas untuk menghasilkan penyampaian kebijakan menjadi
kusut saja, tanya Mino. lancar, acara yang akan kita laksanakan besok adalah
hasil koordinasi pelaku usaha pertambangan dengan
Tau nih, sepertinya gue sedang terkena virus galau Pemerintah maka muncullah pabrik smelter yang
berat nih Min, keluh Dino. Ia kembali menarik diharapkan dapat membuka lowongan pekerjaan,
selimutnya sambil menatap kosong keluar jendela. meningkatkan nilai komoditas mineral di Indonesia.
Kamu resah karena acara pembukaan smelter besok? Contoh lainnya, kantor pusat pertambangan
tebak Mino. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara telah
berkoodinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi
Kan kita sudah berhasil melaksanakan berbagai dalam menjalankan pembinaan dan pengawasan
kegiatan, masa masih gak yakin Din... Pasti sukses kok, terhadap perijinan juga pelayanan usaha mineral dan
yakin aja. Kita kan sudah berkoordinasi dengan baik, batubara dengan tujuan mendorong terciptanya tata
sambung Mino meneguhkan Dino. kelola pertambangan minerba yang efektif.
Ah kamu Min, koordinasi...koordinasi... kayak tau aja Untuk mencapai good governance, maka koordinasi
maksud dan tujuannya koordinasi itu. yang baik harus dilakukan.
Pasti taulah Din, aku kan sudah sering melaksanakan- Begitu Dino, kamu sudah mengerti sekarang?
nya. Kamu sendiri bagaimana, paham ga koordinasi
itu apa? Mino balas bertanya. Rasanya sudah, jawab Dino.
Sambil menghela Tetapi supaya lebih paham lagi, baiknya kamu belikan
nafas panjang, aku sarapan, kata Dino lagi.
Dino hanya
Ah... dasar kamu, sudah beberes sana. Hari ini kita
harus action. Manusia malah yang mengurung diri di
kamar akan didatangi Dinosaurus dalam mimpinya,
kata Mino.