Anda di halaman 1dari 60

Warta Bea Cukai

MENGATASI
SAMPAH
PLASTIK
LEWAT
CUKAI

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 1


VOLUME 53 | NOMOR 08 | AGUSTUS 2021 | ISSN 0126-2483 Pindai & Unduh WBC
Informasi tepercaya
kepabeanan dan cukai
Warta Bea Cukai

2 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


DARI
REDAKSI

Sebagaimana filosofi pengenaan cukai terhadap suatu barang yang


salah satunya adalah instrumen pengendalian, Bea Cukai telah
mengusulkan pengenaan cukai terhadap kantong plastik untuk
mengendalikan konsumsinya demi meningkatkan kualitas lingkungan
hidup. Pembahasan ekstensifikasi Barang Kena Cukai (BKC) berupa
kantong plastik terus dilanjutkan dengan melibatkan berbagai pihak.
Sampai sejauh mana rencana penerapan cukai untuk kantong plastik
ini? Selengkapnya, simak Laporan Utama Warta Bea Cukai Edisi Agustus
2021.

Pada rubrik Profil Kantor kali ini, Warta Bea Cukai mengulas Bea Cukai
Babo yang mengalami perubahan nomenklatur menjadi Bea Cukai
Fakfak. Selain itu, simak juga rubrik Feature yang membahas reformasi
ekosistem logistik untuk mewujudkan peningkatan investasi dan daya
saing ekonomi Indonesia. Serta jangan lewatkan rubrik menarik lainnya.

Selamat membaca!

Pimpinan Redaksi
Tubagus Firman Hermansjah

PENGARAH
Drs. R. Syarif Hidayat, M.Sc.

PEMIMPIN REDAKSI
Tubagus Firman Hermansjah

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI


Terbit Sejak 1968 Budi Sulistiyo, Sudiro, Setiawan Rosyidi, Teddy Triatmojo
Izin Direktur Perkembangan Pers No. 332/Dir.PK/II tanggal 25 April
1968 dan diperbaharui dengan Keputusan Menteri Penerangan REDAKTUR
Nomor 01331/SK/DIRDJEN-PG/SIT/1972 tanggal 20 Juni 1972 Yella Meisha Indika, Nur Iman, Rezky Ramadhani,
Piter Pasaribu, Aris Suryantini, Desi Andari Prawitasari,
Andi Tria Saputra, Kitty Hutabarat, Supriyadi Widjaya,
MAJALAH WARTA BEA CUKAI DITERBITKAN OLEH Dina Susanti
SUBDIREKTORAT KOMUNIKASI DAN PUBLIKASI
DIREKTORAT KEPABEANAN INTERNASIONAL DAN ANTAR LEMBAGA
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI - KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DESAIN GRAFIS
Deo Agung Sembada, Henry Mahardhika Putra, Emha
Redaksi menerima kiriman untuk keperluan konten rubrik majalah Warta Bea Cukai. Khoerul Anam, Shifa Nabila Mustika Hapsari, Siti Nur
Kirim ke wartabeacukai@gmail.com Fatimah, Hafizh Muhammad Rasyid
Dengan disertai identitas lengkap pengirim dan nomor telepon yang dapat dihubungi, serta
menuliskan nama pada kolom subjek surat elektronik.
FOTOGRAFER
Dovan Wida Perwira, Bagus Yuliandri Nugroho, Rizki Putra
ALAMAT REDAKSI Agusta
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta Timur
Telp. (021) 489 0308 Ext. 222 SEKRETARIAT
E-mail : wartabeacukai@gmail.com Muhamad Irvan Darajat, Bangkit Bakti Dewantara, Swastika
Alun Nirpungkas, Reza Supriyadi

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 1


Dari Redaksi / 01

Daftar Isi / 02

Profil Kantor / 04
Daftar Isi
Bea Cukai Babo Menjadi Bea Cukai Fakfak

Opini / 07
Peranan Pabean dalam Menunjang Logistik

Sisi Pegawai / 11
Bhaharrudincandra, Best PLI Officer Bea Cukai
2021

Laporan Utama-Main Report / 14


Mengatasi Masalah Sampah Plastik Lewat
Pengenaan Cukai

Tackling Plastic Waste Problem with Excise

Wawancara / 24
Penerapan Cukai Kantong Plastik, Menunggu
Perkembangan Situasi

Hobi dan Komunitas / 28


Merawat Anggrek, Melatih Kesabaran dan
Ketelatenan

Feature / 31
Reformasi Logistik Meningkatkan Investasi
dan Daya Saing Ekonomi

2 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


Travel Notes / 34
Lebih Mengenal Tjilik Riwut

Info Kepatuhan / 37
Ide Baru, Syarat Mutlak untuk Mendapat Predikat
Sangat Baik

Sosok / 39
Sri Wuningsih, Bugar dan Enerjik di Masa Lansia

Ruang Kesehatan / 41
Sakit Gigi di Tengah Pandemi

Ragam / 43
Integritas di Tapal Batas (Bagian 1)

Peraturan / 46
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/
PMK.04/2021

Infografis / 48
Mengapa Cukai Plastik?

Galeri Foto / 50
Penduduk Lereng Gunung Sumbing
Daftar Isi
BC Menjawab / 56
Form E ACFTA

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 3


PROF I L KA NTO R

Bea Cukai Babo


Menjadi
Bea Cukai Fakfak

Dihapuskannya kantor Bea Cukai tipe pratama yang dipimpin pejabat setingkat eselon IV
menjadi hanya sampai pada kantor Bea Cukai tipe madya yang dipimpin pejabat setingkat
eselon III di Bea Cukai, menyebabkan adanya kantor Bea Cukai tipe pratama yang dinaikkan
statusnya menjadi kantor Bea Cukai tipe madya dan ada pula yang harus dihapus dan
bergabung dengan kantor lain.

Salah satu kantor yang dinaikkan statusnya ialah Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea
Cukai Tipe Madya Pabean C Babo atau Bea Cukai Babo, yang diresmikan pada tahun 2017.
Kantor ini merupakan gabungan dari tiga kantor pratama, yaitu Bea Cukai Babo, Bea Cukai
Fakfak, dan Bea Cukai Kaimana. Pengguna jasa utama Bea Cukai Babo seluruhnya berasal
dari pengguna jasa kantor pratama Babo, sehingga nama kantor yang dipilih untuk menjadi
tipe madya pabean adalah Babo.

Wilayah pengawasan Bea Cukai Babo meliputi Kabupaten Fakfak, Kaimana, dan Teluk
Bintuni. Dari tiga wilayah tersebut, lokasi yang paling strategis untuk dijadikan tempat
berkantor adalah di wilayah Fakfak, dengan pertimbangan sudah tersedia bangunan
kantor yang memadai, tersedianya kebutuhan hidup sehari-hari seperti air, listrik, dan
tempat tinggal, serta akses informasi/komunikasi dan transportasi dari dan menuju lokasi
pelayanan yang lebih baik dari daerah lainnya.

“Kami berkantor di Fakfak akan tetapi tidak menggunakan nama Fakfak melainkan nama Bea
Cukai Babo. Hal ini sedikit banyak berpengaruh bagi kami sebagai bagian dari masyarakat
Fakfak. Misalkan, saat mengundang maupun menghadiri undangan dari Pemda Fakfak,

4 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


PROFI L KANTOR

kami sering mendapat pertanyaan maupun


kritikan, demikian juga dengan media sosial kami
yang menggunakan nama Bea Cukai Babo akan
tetapi pengikutnya dari Fakfak, dan berbagai hal
lainnya. Untuk itu diupayakanlah penggantian
nomenklatur dari Bea Cukai Babo menjadi Bea
Cukai Fakfak,” jelas Kepala Kantor Bea Cukai
Fakfak, Irwan.

Dalam rangka persiapan perubahan nomenklatur


dari Bea Cukai Babo menjadi Bea Cukai Fakfak,
menurut Irwan telah disusun kajian atas
implementasi PMK Nomor 188/PMK.01/2016
tentang organisasi dan tata kerja instansi vertikal
Bea Cukai dalam kaitannya dengan nomenklatur
dan lokasi Bea Cukai Babo pada tahun 2019 dan
menyampaikannya kepada Kepala Kanwil Bea
Cukai Khusus Papua dan Papua Barat. Irwan
Kepala Kantor Bea Cukai Fak-Fak
Selanjutnya, Bea Cukai Fakfak telah
mengomunikasikan perubahan atas nomenklatur
ini, baik kepada para pengguna jasa kepabeanan Kegiatan pengawasan yang dilakukan Bea
maupun kepada masyarakat kota Fakfak, melalui Cukai Fakfak di antaranya kegiatan patroli laut,
forum sosialisasi dan Whatsapp group pengguna patroli darat, operasi pasar barang kena cukai/
jasa. Selain itu, komunikasi juga dilakukan melalui BKC, surveilans, surveilans siber, pengawasan
media sosial kantor berupa akun Instagram @ atas barang ekspor dan impor, pemeriksaan
bcfakfak serta laman Facebook Bea Cukai Fakfak. fisik barang, pengecekan lokasi untuk nomor
pokok pengusaha barang kena cukai/NPPBKC,
Nama Bea Cukai Babo berubah menjadi Bea pengecekan lokasi penimbunan, pemeriksaan
Cukai Fakfak diresmikan dengan Keputusan sarana pengangkut (boatzoeking, planezoeking),
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP- serta pengawasan pemuatan barang ekspor.
81/BC/2021 tentang peresmian unit satuan
kerja Bea Cukai Fakfak. Acara peresmian serta Pada bidang pengawasan terdapat inovasi
upacara pelantikan dan pengambilan sumpah/ berupa kegiatan surveilans siber, yaitu pegawai
janji jabatan dilaksanakan pada tanggal 14 April Bea Cukai Fakfak aktif mencari indikasi adanya
2021 di Ruang Rapat Entikong, Lantai 5 Gedung pelanggaran kepabeanan dan cukai di media
Kalimantan, Kantor Pusat Bea Cukai secara sosial. Sementara dari sisi pengawasan terhadap
virtual dengan aplikasi Zoom. Dari Bea Cukai pegawai telah dijalankan survei atas pelaksanaan
Fakfak, acara peresmian dan pelantikan diikuti tugas kumandah yang diharapkan dapat
secara virtual oleh pejabat struktural dan meningkatkan kinerja dan integritas pegawai
pejabat fungsional dan diwakili secara fisik di saat memberikan pelayanan.
Kantor Pusat Bea Cukai oleh satu orang pejabat
fungsional. Pada tahun anggaran 2020, Bea Cukai Fakfak
pernah memperoleh penghargaan sebagai
Bea Cukai Fakfak melakukan pengawasan Kantor dengan Pengelolaan Kinerja Terbaik
dan pelayanan di bidang ekspor, impor, dan dalam Lingkup Kanwil Bea Cukai Khusus Papua.
cukai. Pelayanan yang paling dominan adalah Untuk tahun anggaran 2021, Bea Cukai Fakfak
pengawasan dan pelayanan ekspor. Ada ekspor meraih penghargaan sebagai Satuan Kerja
LNG/liquefied natural gas oleh BP Berau Ltd dan Terbaik Pertama Lingkup Kantor Pelayanan
ekspor olahan kayu oleh PT BUMWI yang turut Perbendaharaan Negara Sorong dengan
menyumbangkan bea keluar pada penerimaan indikator kinerja pelaksanaan anggaran untuk
negara. Sementara itu, untuk impor relatif tahun anggaran 2020.
sedikit dan biasanya merupakan impor yang
telah mendapatkan fasilitas pembebasan. Dikatakan Irwan, ke depan Bea Cukai Fakfak ingin

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 5


PROF I L KA NTO R

lebih meningkatkan eksistensinya di Kabupaten ekspor hasil laut, serta komoditas lokal lainnya
Fakfak, Kabupaten Kaimana, serta Kabupaten yang akan menambah devisa negara dari sektor
Teluk Bintuni sehingga kehadiran Bea Cukai dapat non-migas.
dirasakan dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Salah satu program Bea Cukai Fakfak yang terus Kendala yang dihadapi dalam pelayanan,
didorong adalah klinik ekspor, yang dengan pengawasan, dan dalam rangka pencapaian target
berbagai upaya, baik sosialisasi maupun koordinasi, penerimaan, menurut Irwan yang dirasakan
diharapkan dapat memunculkan calon-calon adalah daerah pengawasan yang sangat luas,
eksportir baru di tiga kabupaten tersebut, sehingga sementara tidak semua daerah dapat dengan
dapat meningkatkan kesejahteraan daerah. mudah dijangkau dengan moda transportasi
yang tersedia, sekalipun tersedia biayanya luar
Walaupun klinik ekspor ini sebenarnya ada juga di biasa mahal.
kantor-kantor Bea Cukai yang lain, tetapi satuan-
satuan kerja di Papua memiliki indikator kinerja Sebagai kepala kantor, untuk kemajuan Bea Cukai
utama (IKU) mandatori dari Kanwil yang kurang Fakfak ke depan Irwan beharap agar dapat lebih
lebih IKU itu bertujuan untuk meningkatkan devisa meningkatkan fasilitasi industri dan perdagangan
ekspor non migas. Caranya ialah dengan melakukan internasional di wilayah Kabupaten Fakfak,
koordinasi dan sosialisasi dengan masyarakat, Kaimana, dan Teluk Bintuni, meningkatkan
pelaku usaha, dan pihak-pihak terkait, sehingga perlindungan bagi masyarakat di wilayah
bisa muncul calon-calon eksportir baru daerah, pengawasan Bea Cukai Fakfak dari peredaran
walaupun tantangannya memang tidak mudah, barang ilegal, dapat lebih mengoptimalkan
apalagi dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini. penerimaan negara dari sektor non-migas,
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia
Kepala Kantor Bea Cukai yang menjaga pintu dan sarana prasarana yang dimiliki oleh kantor,
gerbang di Indonesia bagian timur ini juga serta lebih dapat merangkul dan mendekatkan
menjelaskan bahwa walaupun jumlah target diri kepada masyarakat di Kabupaten Fakfak,
penerimaan pada kantor yang dipimpinnya tidak Kaimana, dan Teluk Bintuni.
terlalu besar, tetapi sejak terbentuknya Bea Cukai
Fakfak target selalu tercapai. Tahun 2018, target Irwan juga menyampaikan bahwa Bea Cukai
penerimaan sekitar Rp3,5 miliar dan terealisasi Fakfak memiliki sebuah jargon yaitu “TOMANG”,
Rp3,9 miliar. Tahun 2019, target Rp6,2 miliar akronim dari Totalitas Melayani dan Mengawasi,
terealisasi Rp6,7 miliar sedangkan tahun 2020, dari yang berarti Bea Cukai Fakfak mampu
yang ditargetkan Rp3,4 miliar terealisasi Rp6 miliar. mengerahkan seluruh aspek yang dimiliki dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya. “Semoga
Untuk ke depannya, Bea Cukai Fakfak sedang dengan jargon tersebut dapat meningkatkan
mengupayakan eksportir baru di tiga kabupaten semangat dan integritas pegawai,” pungkasnya.
dalam wilayah pengawasannya, khususnya untuk (Piter)

6 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


OPI NI

Peranan Pabean dalam


Menunjang Logistik

Wirawan Sahli
Ketua Komite Kepabeanan Kadin Indonesia. Pensiunan Bea Cukai

Berdasarkan data Bank Dunia tentang Global Logistic Performance Index tahun 2018, Indonesia berada
di urutan ke-51 dari 160 negara yang disurvei. Sedangkan Vietnam pada posisi di urutan ke-45 lebih
bagus daripada kita. Yang menjadi dasar penilaian mengenai kepabeanan adalah tingkat otomatisasi
atau elektronik sistem dan digunakannya risk assesment. Jika tingkat penggunaan sistem elektronik
tinggi akan dinilai bagus tapi jika masih banyak prosedur manual dinilai tidak bagus. Jika sudah secara
penuh memakai risk assessment dinilai bagus tapi jika ada kegiatan yang tidak memakai risk assessment
dinilai tidak bagus.

Skor kepabeanan untuk Vietnam sebesar 2,86 sedangkan Indonesia hanya 2,69. Jika skornya tinggi
menunjukkan pelayanan pabeannya lebih bagus dalam menunjang logistik. Biaya logistik di Vietnam
lebih rendah daripada kita karena ditunjang antara lain oleh Sistem Kepabeanan mereka yang lebih
bagus daripada kita.

Berikut urutan skor kepabeanan negara Asean (hanya ditampilkan 6 negara):

World Bank Logistic Performance Index 2018

Lantas mengapa Vietnam lebih unggul dari kita di bidang kepabeanan? Saya kira karena mereka rajin
melakukan studi banding ke negara lain dan bisa mengambil mana yang terbaik. Tahun 2001 Bea Cukai
Vietnam juga studi banding ke Indonesia dan negara-negara lain. Namun mereka bisa dengan cepat
meninggalkan kita. Mestinya kita juga harus sering studi banding ke negara lain untuk mendapatkan
sistem yang terbaik. Tulisan ini membahas bagian-bagian dari prosedur kepabeanan kita yang perlu
diperbaiki untuk meningkatkan pelayanan kepabeanan dalam menunjang logistik.

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 7


O PINI

Pemberitahuan Ganda Di negara lain organisasi Bea Cukai di Kanwil


Banyak prosedur pabean kita yang harus atau kantor pelayanan hanya empat unit yaitu
melewati dua kali pemberitahuan. Seharusnya unit umum, unit impor, unit ekspor dan tempat
pemberitahuan pabean cukup diajukan sekali penimbunan berikat, unit pencegahan. Dengan
namun demikian dalam praktiknya banyak pembagian organisasi seperti ini beban pekerjaan
prosedur yang harus ditempuh dua kali yaitu: seimbang. Tidak Nampak ada pegawai yang
menganggur. Mereka lebih effisien. Sebaliknya di
Pertama, orang yang akan melakukan impor Bea Cukai kita unit organisasi di Kanwil maupun
sementara diwajibkan membuat surat kantor pelayanan banyak sekali sehingga ada
permohonan terlebih dulu kepada kepala kantor. yang sibuk dan ada yang banyak menganggur.
Setelah disetujui baru boleh membuat PIB dan
menyerahkan jaminan. Di negara lain untuk Di negara lain wewenang Menteri Keuangan
prosedur impor sementara orang bisa langsung (Menkeu) didelegasikan kepada Dirjen Bea Cukai
membuat PIB Impor Sementara tanpa membuat sehingga Menkeu tidak membuat peraturan
surat permohonan. Mereka langsung menghitung kepabeanan. Di Indonesia sampai tahun 1970
sendiri berapa besar jaminan yang diperlukan. semua peraturan impor ekspor ditangani Dirjen
Ada prosedur manual sebelum pemberitahuan Bea dan Cukai. Semua masalah dari daerah
elektronik. diajukan kepada Dirjen kemudian Dirjen membuat
Surat Edaran yang berlaku untuk seluruh Kantor
Kedua, orang yang ingin membawa keluar barang Bea Cukai. Pada zaman Belanda surat edaran ini
impor (mesin) dari Kawasan Berikat (KB) untuk disebut Kennisgeving, artinya pemberitahuan.
direparasi keluar KB (di DPIL) dan juga orang yang Sejak tahun 1974 Menteri Keuangan mulai
akan mereparasi mesin keluar negeri juga harus membuat peraturan kepabeanan yaitu sistem
membuat surat permohonan seperti ini kepada ban berjalan. Sampai sekarang Menkeu membuat
kepala kantor. Di negara lain hal-hal seperti ini peraturan dan Dirjen Bea Cukai juga membuat
tidak perlu membuat surat permohonan tapi bisa peraturan meskipun hampir sama. Hal ini
langsung membuat dokumen pabean. Di negara menyebabkan peraturan menjadi banyak. Bahkan
lain untuk impor sementara akan digunakan satu materi yang sama ditulis berulang-ulang. Di
risk assessment jika importirnya termasuk low Malaysia, Menkeu mendelegasikan wewenangnya
risk barang tidak diperiksa tetapi jika importir kepada Dirjen Bea Cukai. Di sana Menkeu tidak
termasuk high risk barangnya akan diperiksa. Di membuat peraturan impor dan ekspor melainkan
sini semua impor sementara baik itu importir low hanya menangani masalah yang bersifat fiskal
risk atau high risk sama-sama diperiksa, tidak saja misalnya tentang penetapan besarnya Tarif
ada risk assessment dan selection. Bea Masuk dan tentang pembebasan Bea Masuk.
Mengenai peraturan impor dan ekspor ditangani
Pengorganisasian dan Penanganan Pelanggaran oleh Dirjen Bea Cukai. Produk hukumnya
Adanya perbedaan pendapat di antara PFPD adalah amar atau perintah yang singkat tidak
terutama soal nilai pabean. Tidak ada pembagian dalam bentuk peraturan yang panjang seperti
barang berdasarkan nomor HS di PFPD sehingga kita. Di sana yang dijadikan pegangan untuk
keputusan PFPD bisa berbeda antara satu bekerja adalah Handbook (Buku Petunjuk) yang
dengan yang lain atas barang yang sama. Suatu secara berkala direvisi berdasarkan amar yang
barang dikenakan tambah bayar oleh seorang diterbitkan oleh Dirjen. Hal ini menyebabkan
PFPD tapi minggu depan barang itu masuk lagi di Indonesia orang merasa sulit membaca
tapi nilai barang bisa diterima oleh PFPD lain. peraturan karena banyaknya produk peraturan,
Keputusan PFPD tidak seragam tergantung orang harus membaca dua peraturan yaitu
penilaian masing-masing. Di Negara lain barang Permenkeu dan Perdirjen Bea Cukai.
impor dikelompokkan berdasarkan nomor HS
dan ada supervisor yang mengepalai kelompok Termasuk ada penomoran PIB ganda yaitu
tersebut sehingga keputusan atas suatu jenis nomor AJU dan NOPEN. Di negara lain hanya ada
barang pasti sama. Kalau misalnya keputusan satu nomor yaitu nomor AJU. Adanya dua nomor
tidak sama importir bisa datang ke supervisor ini menyulitkan karena importir menggunakan
tersebut untuk minta penjelasan atas keputusan nomor AJU sedangkan Bea Cukai menggunakan
yang tidak sama. Nopen. Jika menggunakan nomor yang sama
akan lebih mudah bagi importir maupun Bea

8 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


OPI NI

Cukai, zaman dulu tahun 1970an kita hanya PLB karena mereka mengikuti negara yang lebih
memakai satu nomor saja. Nomor PIB begitu saja maju. Mereka punya PLB sudah 10 tahun yang
tidak ada nomor AJU dan NOPEN. Adanya dua lalu.
nomor ini juga menyulitkan bagi importir karena
harus membuat dua catatan. Banyak Peraturan
Setelah berlaku UU Kepabeanan No. 10 Tahun
Jika terjadi pelanggaran di sini barang akan 1995 peraturan makin banyak dan makin detail.
disegel oleh Bea Cukai. Pengusaha akan Sebelumnya perundang-undangan Belanda
dipanggil dan diperiksa oleh P2. Setelah berkas sangat ringkas karena yang ditetapkan hanya
selesai ditentukan besarnya denda yang harus norma-norma saja bukan langkah-langkah
dibayar. Setelah dibayar barulah barang dilepas. teknis yang detail. Misalnya dalam pasal tentang
Meskipun kesalahan itu dilaporkan sendiri oleh entrepot disebutkan bahwa barang impor dalam
pengusaha sebelum ditemukan oleh Bea Cukai entrepot bisa dipindahtangankan dengan izin
tetap diproses dan dikenakan denda. Karena Kepala Kantor Bea Cukai. Dengan norma seperti
diproses oleh P2 makan waktu lama sehingga ini berarti dalam entrepot dimungkinkan adanya
menyebabkan tertundanya proses produksi. Di jual beli. Namun apakah semua jual beli barang
negara lain UU Pabean mereka mengatur jika di situ akan diizinkan oleh Bea Cukai tentu
orang memberitahukan kesalahan sendiri dengan tergantung pertimbangan kepala kantor. Jika
itikad baik sebelum kesalahan itu ditemukan oleh penjualnya importir yang punya utang kepada
Bea Cukai tidak didenda. Penyelesaian kasus- Bea Cukai tentu akan ditolak dan barang tersebut
kasus seperti ini disana cukup diurus oleh pejabat bahkan akan dilelang untuk membayar utangnya
level bawah dan bisa selesai dalam satu atau dua tapi jika penjual tidak ada utang kepada Bea
jam saja sedangkan di sini harus diajukan kepada Cukai tentu akan diizinkan. Kalau kasus seperti
kepala kantor dan melalui proses yang panjang. ini dibuat peraturan yang rinci seperti sekarang
Untuk menekan biaya logistik penyelesaian maka butuh peraturan yang panjang lebar. Kalau
perkara seperti ini cukup ditangani oleh pejabat zaman dulu kita memahami semua peraturan
pada level bawah. secara komprehensif, dihubungkan dengan
peraturan atau pasal lain.
Pusat Logistik Berikat
Sebetulnya Pusat Logistik Berikat (PLB) itu sama Peredaran Bebas
dengan entrepot umum dan entrepot partikelir Istilah Peredaran Bebas (vrij verkeer) sekarang
berdasarkan Reglemen A pada zaman Belanda. tidak dipakai padahal pabean seluruh negara
Zaman Belanda entrepot yang menimbun memakai istilah ini. Ini istilah standar dalam Kyoto
barang milik pihak lain sudah berjalan. Namun Convention. Peredaran bebas artiya tempat di
demikian setelah Indonesia merdeka tidak ada mana tidak kontrol pabean secara langsung.
lagi entrepot umum maupun partikelir untuk Kita membuat istilah sendiri Daerah Pabean
menimbun barang milik pihak lain. Baru tahun Indonesia Lain (DPIL) atau sekarang Tempat Lain
2015 ada peraturan Pusat Logistik Berikat (PLB) Dalam Daerah Pabean (TLDDP) istilah yang orang
yang menyerupai entrepot umum di mana barang asing tidak mengerti. Kalau bicara dengan orang
milik pihak lain boleh ditimbun di dalamnya. asing menyebut Free Circulation mereka bisa
mengerti. Karena istilah di sana seperti itu. Kalau
Berbeda dengan kita, Malaysia dan Singapore dulu kita belajar Douane Stelsel atau Konsep
setelah perang dunia II tidak langsung merdeka Pabean yang dipakai adalah istilah peredaran
tetapi Inggris kembali memerintah sehingga bebas artinya barang sudah lepas (release)
aparat-aparatnya kembali mengatur kepabeanan. dari pelabuhan. Dengan dihapuskannya istilah
Juga pebisnisnya kembali berbisnis di situ peredaran bebas menjadikan kita sulit menyusun
sehingga PLB yang digunakan untuk menimbun peraturan. Kalau peredaran bebas definisinya
barang pihak lain tetap ada. Pebisnis dan Bea tempat di mana tidak ada kontrol pabean
Cukai Inggris tetap ada di situ dan bisnis PLB secara langsung tetapi DPIL atau TLDDP tidak
mereka berkelanjutan. Malaysia dan Singapura pernah didefinisikan sehingga bisa menimbulkan
tidak mengalami putus benang merah sedangkan ketidakpastian. Nampaknya munculnya istilah ini
pabean kita putus benang merah ketika Belanda juga pengaruh dari luar instansi pabean.
meninggalkan Indonesia sehingga tidak ada
PLB. Vietnam lebih dulu daripada kita punya Di negara lain tidak ada peraturan tentang

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 9


O PINI

pemeriksaan 20%, 50% atau 100% seperti kita. Yang diatur hanya normanya saja bahwa apabila
dianggap perlu akan dilakukan pemeriksaan oleh pabean. Seberapa jauh pemeriksaan dilakukan
tergantung supervisor atau ketua tim pemeriksa. Tidak ditentukan persentase jumlah kemasan yang
harus dibuka seperti di sini. Bea Cukai di negara lain bekerja dengan menggunakan handbook yang
dibuat oleh Dirjen. Ada handbook untuk Impor Umum, Bonded Warehouse, Pencegahan dan lain-lain.
Handbook ini diajarkan di Pusdiklat dan digunakan ketika bertugas di lapangan.

Perizinan KB, GB dan PLB Hanya Satu


Di Indonesia ada izin Penyelenggara KB, GB dan PLB tapi ada juga izin Pengusaha KB, GB dan PLB. Di
negara lain hanya ada satu izin saja yaitu izin pengusaha KB, GB atau PLB yaitu pihak yang menimbun
barang impor di situ. Yang memerlukan izin itu hanya pihak yang bertanggungjawab atas bea masuk
barang impor yang ditimbun di situ. Kalau orang punya lahan disewakan untuk KB, GB atau PLB maka
hanya yang mengusahakan atau pengusaha KB, GB dan PLB yang harus punya izin. Pemilik bangunan
yang menyewakan tidak perlu izin dari pabean. Mereka dianggap pengusaha properti dan tidak
bertanggungjawab atas bea masuk barang impor yang ditimbun di situ. Karena kita mengenal dua
macam izin maka membuat peraturan dan memahami peraturannya menjadi lebih sulit.

Di negara lain semua institusi itu disebut Bonded Warehouse. Gudang Berikat yang khusus untuk
menimbun barang milik sendiri disebut Private Bonded Warehouse (kalau di sini GB). Kalau Bonded
Warehouse untuk menimbun barang pihak lain disebut Public Bonded Warehouse (Kalau di sini PLB).
Kalau Bonded Warehouse untuk pengolahan disebut Factory Bonded Warehouse (kalau di sini KB).
Karena namanya sama yaitu Bonded Warehouse peraturannya satu bisa untuk tiga macam institusi.
Private Bonded Warehouse, Public Bonded Warehouse dan Factory Bonded Warehouse bisa disatukan
pengaturannya. Di sana dokumennya sama disebut Bonded Transportation. Kita mengatur KB, GB
dan PLB secara terpisah. Masing-masing punya aturan tersendiri dan dokumen sendiri menjadikan
peraturan di Bea Cukai makin banyak. Jika pengaturan disatukan bisa mengurangi jumlah peraturan
sehingga pelayanan kepabeanan makin mudah.

10 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


SI S I PEG AWAI

Bhaharrudincandra
Best PLI Officer
Bea Cukai 2021

Perasaan syukur dan bangga membuncah dalam Bhahar mengungkapkan keberhasilannya dalam
diri Bhaharrudincandra Mahendra, ketika dirinya meraih penghargaan tak lepas dari kerja sama
terpilih menjadi juara pertama kategori Best PLI tim yang berada di balik layar. Sebelum meraih
Officer dalam acara Penyuluhan dan Layanan penghargaan, Bhahar menyebutkan dalam ajang
Informasi (PLI) Award. Penghargaan tersebut ini ia dihadapkan dengan tujuh challenge yang
merupakan salah satu penghargaan yang harus ia selesaikan. Tanpa kerja sama tim PLI Bea
diberikan dalam ajang tahunan kehumasan Bea Cukai Tanjung Perak yang optimal dan persiapan
Cukai untuk mengasah kemampuan para insan yang matang ia merasa tidak akan bisa mengikuti
humas Bea Cukai, terutama pegawai milenial di perlombaan tersebut, “Jika tidak ada persiapan
seluruh Indonesia, yang diadakan oleh Direktorat ya seperti sudah menyiapkan kekalahan.
Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Tenggat waktu pengerjaan challenge pun sangat
Bea Cukai. PLI Award atau disebut PLI Milenial berdekatan, tetapi hal itu tidak membuat kami
Season 3 tahun ini dilaksanakan pada 23 s.d 24 patah semangat.”
Februari 2021 lalu dengan tema All Around You.
Bhahar dan rekan-rekannya di Seksi PLI Bea
Dalam wawancara dengan WBC, pegawai Cukai Tanjung Perak mengawali ajang PLI Milenial
milenial yang akrab dipanggil Bhahar ini dengan mengadakan rapat untuk menyusun
menceritakan bagaimana dirinya bisa mengikuti strategi dan melakukan pembagian tugas. “Selain
ajang yang ditunggu-tunggu humas Bea Cukai distribusi tugas, hal yang tidak kalah pentingnya
setiap tahunnya ini. Sebelum mengikuti Season adalah merumuskan tantangan di masa pandemi
3, Bhahar pernah menjadi wakil kantornya, Bea saat ini. Kami dituntut untuk bisa menghasilkan
Cukai Tanjung Perak dalam PLI Award Season 2, karya yang maksimal dengan menerapkan
walaupun saat itu dirinya terbilang baru di dunia protokol kesehatan dan tidak melibatkan banyak
kehumasan, yakni baru satu bulan ditempatkan orang dalam proses pengerjaan,” tutur Bhahar.
di Seksi PLI Bea Cukai Tanjung Perak. Selang satu
tahun dan dianggap sudah memiliki pengalaman Meskipun pernah mengikuti season sebelumnya,
yang cukup, Bhahar kembali ditunjuk sebagai tetapi ia mengaku masih mendapat banyak
representasi PLI Bea Cukai Tanjung Perak dalam pelajaran dan pengalaman baru kala mengikuti
ajang yang sama di tahun 2021. ajang tahun ini. Apalagi penilaian Best PLI Officer

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 11


SISI PEGAWA I

di season ini terbilang cukup kompleks bila tim yang sedang merasa down dengan tekanan
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang ada, kami saling memberi semangat dan
karena banyak sekali aspek yang dinilai. menguatkan. Pada akhirnya, kami berhasil
menikmati prosesnya dengan enjoy, itulah
Bersama teman-temannya, Bhahar belajar untuk mengapa kami bisa meraih lima penghargaan
berkompetisi sekaligus berkolaborasi. Tentunya dalam ajang PLI Award Season 3 tahun ini,”
tiap kantor ingin menonjol dengan menunjukkan ungkap Bhahar.
kemampuan maksimal dalam penyelesaian
challenge, bukan dengan menjatuhkan kantor Mengemban tugas sebagai pegawai humas masa
yang lain. Agar kompetisi yang berlangsung kini tidaklah mudah, terutama di lingkungan
menjadi lebih sehat dan tidak merugikan pihak pemerintah. Menurut Bhahar, humas atau
manapun, diperlukan adanya kolaborasi. kehumasan itu seperti seni membangun citra.
Ada dua unsur dalam pengertian humas, yaitu
“Alih-alih memberikan hate speech atau seni dan citra. Dimulai dari membangun citra,
komentar buruk yang menjatuhkan saat melihat tugas humas adalah menciptakan citra, reputasi,
hasil kantor lain, kami malah saling berbagi tips dan komunikasi yang baik untuk organisasi.
dan trik untuk masukan masing-masing. Toh juga
muara dari kompetisi ini adalah satu, yakni untuk Kepada masyarakat, seorang praktisi humas
Bea Cukai makin baik dan nilai moral tersebut dituntut untuk bisa menyamakan persepsi
yang saya dapatkan,” ujarnya. masyarakat dan instansi dengan cara
menjembatani kemauan masyarakat dan
Banyak pengalaman menarik yang juga kemauan instansi. Dari proses membangun citra
didapatkannya saat mengikuti kompetisi. ini tentunya ada upaya yang dilangsungkan secara
Sebagai contoh, adanya challenge tambahan yang
memicu adrenalin, karena periode pengerjaannya
berdekatan. Hal ini yang membuat tim PLI Bea
Cukai Tanjung Perak harus bisa bergonta-ganti
konsep agar tidak terlihat sama dengan challenge
yang lain.

Dalam ajang PLI Award 2021 ini pula, Bhahar


meraih penghargaan Best Congeniality. Di
nominasi ini setiap peserta diminta untuk
memilih satu kandidat yang memenuhi kriteria
bersahabat, ramah, aktif dalam berbagi
informasi, dan suportif atau peserta dengan
“the most pleasant personality”. Bukan hanya 1st
Winner Best PLI Officer dan Best Congeniality,
untuk kategori satuan kerja, Bhahar dan PLI Bea
Cukai Tanjung Perak berhasil meraih 4th Runner
Up Best PLI, 1st Winner Best Design, dan Finalis
Sayembara Event di ajang yang sama.

“Ada banyak sekali kategori yang diperebutkan


di sini, dengan waktu persiapan dua minggu
untuk menghasilkan enam buah karya tentunya
bukan hal yang mudah. Namun kami selalu
ingin memberikan yang terbaik, dan saya
bersyukur memiliki tim yang kompak dan solid.
Kami membagi tugas, menggabungkan ide-
ide gemilang dan menuangkannya menjadi
suatu karya bersama, dan tentunya kami
membuat perencanaan waktu agar semua dapat
diselesaikan sesuai jadwal. Di saat ada anggota

12 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


SI S I PEG AWAI

terencana, terukur, dan berkesinambungan. massa, maupun maya, dan juga pengukuran
Mulai dari pengelolaan media sosial, media performa untuk mengulas apakah strategi yang
massa, media ruang, dan lainnya. dilaksanakan sudah sesuai dengan target atau
belum.
“Humas memegang peran penting di instansi
seperti Bea Cukai. Banyak yang bilang kalau Di samping itu, Bhahar juga aktif dalam
humas adalah “wajah”-nya Bea Cukai, jadi baik merancang dan melaksanakan acara kantor,
buruknya instansi bisa jadi tergantung humas, seperti sosialisasi, coffee morning, focus group
bagaimana kita mendandani wajah tadi supaya discussion, dan customs goes to campus. Dari
terlihat menarik dengan cara atau protokol yang semua itu, tugas Bhahar yang paling melekat
baik dan benar, karena itulah yang akan menjadi padanya yakni sebagai desainer grafis Bea Cukai
citra di masyarakat,” jelasnya. Tanjung Perak, baik untuk social media, banner,
maupun video animasi.
Walaupun tidak ada karakter ideal, tetapi
menurut Bhahar, pegawai humas yang baik Saat ini, Bhahar merasa banyak kemampuan baru
adalah yang passionate dengan pekerjaannya, yang harus ia kembangkan, karena sesuai dengan
ikhlas dalam “berburu konten”, dan merasa moto “Be evolve so they won’t left you behind”
kalau itu adalah panggilan dari alam bawah yang menjadi pegangan hidupnya untuk siap
sadarnya, bahwa tugas sebagai humas ini menghadapi perubahan yang tak terprediksi,
adalah menjalin hubungan yang harmonis apalagi pada masa pandemi seperti saat ini. Ia
dengan masyarakat dan menjaga citra instansi, juga berencana akan masuk ke dunia desain
apapun dan bagaimanapun caranya. Dengannya, profesional, karena selain dapat meningkatkan
seorang praktisi kehumasan juga dituntut untuk kemampuan desainnya secara signifikan, ia
mengombinasikan karakter yang unik antara pun percaya terjun ke dunia profesional dapat
intuisi, nalar, empati, emosi, serta kreativitas meningkatkan kemampuan negosiasi dan etika
yang tak ada batas (limitless). dalam berbisnis.

Mulai tahun 2020, bersama dengan tim PLI “Bekerja dengan hati dan lebih semangat untuk
Tanjung Perak Bhahar mengelola media dapat berbagi informasi dan mengedukasi
sosial kantornya. Pengelolaan itu mulai dari khalayak banyak juga akan tetap masuk ke
menentukan tujuan apa yang ingin dicapai dari bucket list saya dalam bekerja. Selain itu,
penggunaan media sosial, mengenali “to whom” ke depannya saya juga berharap dan masih
dampak penyampaian informasi, merancang berusaha untuk dapat menyebarkan kampanye
konten apa saja yang sesuai dengan iklim #setiapkitaadalahhumas,” kata Bhahar menutup
media sosialnya, memilih saluran, baik ruang, perbincangan dengan WBC. (Desiaprawita)

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 13


LAPO R A N UTA M A

Mengatasi Masalah
Sampah Plastik Lewat
Pengenaan Cukai

Pemerintah berencana menerapkan cukai untuk kantong plastik. Sampai sejauh ini Kementerian
Keuangan, dalam hal ini Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
sudah menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Barang Kena Cukai (BKC) Berupa
Kantong Plastik. RPP tersebut sudah melalui tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM.

Menurut Kasubdit Potensi Cukai dan Kepatuhan plastik ini memang mengkhawatirkan jika terus
Pengusaha BKC, Teddy Himawan, persetujuan dibiarkan. Bahkan, dampaknya tidak hanya bagi
penerapan cukai plastik oleh DPR bulan Februari lingkungan di darat, melainkan juga berdampak
lalu tidak terlepas dari sejarah panjang awal mula pada ekosistem di laut akibat pembuangan
usulan itu di tahun 2016. Rencana kebijakan sampah plastik ke sungai dan berakhir di laut.
ekstensifikasi barang kena cukai produk plastik
dilatarbelakangi oleh adanya keprihatinan Selanjutnya pembahasan ekstensifikasi BKC
pemerintah dan masyarakat terhadap banyaknya tetap dilanjutkan dengan melibatkan berbagai
sampah plastik. pihak termasuk Yayasan Lembaga Konsumen
Indonesia (YLKI), Badan Perlindungan Konsumen
Berdasarkan penelitian Jambeck, dkk (2015), Nasional (BPKN), dan asosiasi pengusaha seperti
Indonesia menempati urutan kedua sebagai GAPMMI (Gabungan Pengusaha Makanan dan
negara penghasil sampah plastik ke laut Minuman Seluruh Indonesia), ASRIM (Asosiasi
terbesar di dunia. Pada tahun 2010 Indonesia Industri Minuman Ringan), dan ASPADIN
menghasilkan 3.2 juta ton sampah plastik dan (Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan)
sekitar 1.29 juta ton dibuang ke laut. Sekitar yang menghasilkan prakarsa penyusunan RPP
83 persen sampah di Indonesia tidak dikelola tentang Pengenaan Cukai terhadap Kemasan
dengan baik, dilihat dari banyaknya sampah yang Plastik Berisi Minuman.
dibuang sembarangan dan tempat pembuangan
akhir yang tidak memadai. Timbulan sampah

14 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


MAI N REPORT

TacklingPlastic
Tackling Plastic
Waste Problem
Waste Problems
WithExcise
with Excise

The government plans on implementing an excise tariff for plastic bags. So far, the Fiscal Policy
Agency (BKF) and Directorate General of Customs and Excise (DGCE), on behalf of the Ministry
of Finance, have proposed the bill of Government Regulation regarding Excise for Plastic Bags.
The bill had completed the harmonization process carried out by the Ministry of Law and
Human Rights.

According to the Head of Sub Directorate impact on the land but also the sea ecosystem
of Excise Potential and Excise Operator because the plastic waste disposed at rivers
Compliance, Teddy Himawan, the House of would end up at sea.
Representatives' approval of the bill came
through after a long process started in 2016. The discussion of excise object extensification
The plan to extend plastic bags as an excise also involves other related parties, including
object was also based on the surging amount the Indonesian Consumers Organization
of plastic waste. (YLKI), Indonesian Consumers Protection
Agency (BPKN), and business associations
Based on the research conducted by Jambeck such as The Indonesian Food & Beverage
in 2015, Indonesia ranked second place as the Association (GAPPMI), Soft Drink Industry
country that generated the most plastic waste Association (ASRIM), and Bottled Water
to the sea. In 2010, Indonesia produced 3,2 Industry Association (ASPADIN). It brought
million tons of plastic waste, 1,29 million tons the idea of imposing excise tariff on the
of which were disposed to the sea. Around 83% plastic package for beverages.
of waste is still not well managed, considering
the number of trash found in many places and With the same mission to control plastic
inadequate landfills. If it continues to happen, bags waste, the Ministry of Environment
the waste would have not only an adverse and Forestry supported by YLKI, BPKN, and

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 15


LAPO R A N UTA M A

Di luar usulan cukai dari Kemenkeu, dengan


spirit yang sama KLHK didukung YLKI, BPKN,
dan APRINDO mengeluarkan kebijakan dalam
rangka pengendalian sampah plastik yaitu
kantong plastik berbayar sebesar minimal
Rp200/lembar setiap kali konsumen berbelanja
di retail modern. Kebijakan yang dituangkan
dalam surat Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah,
dan B3 nomor S.1230/PSLB3-PS/2016 tersebut
diujicobakan mulai 21 Februari s.d. 31 Mei 2016
di 23 kota dan terjadi penurunan penggunaan
kantong plastik sebesar 25-30% yang secara
bertahap akan mengurangi timbulan sampah di
tempat pemrosesan akhir (TPA), sungai, dan laut.
Masyarakat juga memberikan respons positif
dengan indikasi dukungan sebesar 87,2% dan
91,6% masyarakat bersedia membawa kantong
belanja sendiri.

Puncak pembahasan ekstensifikasi BKC terjadi


di kantor Sekretariat Negara pada Juni 2016
dengan melibatkan lebih banyak instansi yaitu
Kemenko Perekonomian, Sekretariat Kabinet,
BKPM, Sekretariat Kabinet, KLHK, Kemenperin,
dan Kemendag dengan kesimpulan pengenaan
cukai atas kemasan plastik berisi minuman
kurang tepat karena masih mempunyai nilai
ekonomi yang lebih tinggi sehingga sampah yang
ditimbulkannya relatif sedikit (habis dipungut di lapangan dan membingungkan regulator
oleh pemulung) dan kantong plastik (berupa dalam menegakkan aturannya. Pada akhirnya
kresek) lebih layak dipungut cukai karena nilai semua bisa sepakat bahwa kantong plastik yang
ekonominya rendah serta dengan recycle rate dimaksud adalah kantong belanja plastik atau
sangat rendah sehingga timbulan sampahnya yang umum disebut kantong kresek.
paling banyak hingga mencapai 62% dari total
sampah plastik. Tantangan lainnya, pembedaan jenis kantong
plastik berdasarkan kriteria ramah lingkungan.
Setelah rapat tersebut, lanjut Teddy, fokus Di sisi eksternal, pihak industri masih ada yang
pembahasan ekstensifikasi BKC kemasan plastik keberatan mengenai rencana pengenaan cukai
diarahkan pada kantong plastik. Cukai kantong kantong plastik ini. Untuk mengakomodasi
plastik sejatinya bukan hal yang baru, konsepnya berbagai keluhan dan masukan, Bea Cukai sudah
serupa dengan kantong plastik berbayar. berdiskusi dengan perwakilan asosiasi industri
Hanya saja, pemungutannya dilakukan di hulu sekaligus memberikan pemahaman mengenai
(pabrikan dan importir) dan pemungutnya adalah tujuan dan pokok-pokok kebijakan yang
pemerintah sehingga pendapatan yang diperoleh dirumuskan.
masuk kas negara dan dikelola sesuai dengan
tujuan pengenaan cukainya. Tantangan berikutnya yang harus diantisipasi
adalah tantangan yang akan timbul di masa yang
Beberapa tantangan operasional dihadapi pada akan datang, yaitu bagaimana mengeksekusi
saat merumuskan RPP, yaitu saat merumuskan atau melaksanakan dan mengawal kebijakan
definisi kantong plastik. Kementrian/Lembaga pemungutan cukai terhadap kantong plastik
yang menjadi anggota Panitia Antar Kementrian tersebut.
atau PAK mempunyai pandangan beragam. “Kami dan seluruh pembaca WBC tentunya
Penetapan definisi ini sangat penting agar berharap agar kita semua dapat menjalankan
tidak menimbulkan interpretasi beragam kebijakan tersebut dengan lancar dan tepat

16 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


MAI N REPORT

the tax would be collected by the government


from excise operators and importers. Therefore,
the excise revenue from plastic bags would
contribute to state revenue and be distributed as
stipulated in accordance with excise law.

During the process of the bill formulation,


different definitions of plastic bags came up
among the ministries and agencies involved.
The agreement of the definition became crucial
to provide clarity and avoid misinterpretation
of policy implementation. The parties involved
confirmed that the definition referred to non-
reusable plastic bags, known as ‘kantong kresek’.
Plastic bags must also be classified based on eco-
friendly level.

Even though the regulators had reached the


agreement, the external parties such as plastic
industries still objected to the bill. Nevertheless,
DGCE continuously accommodated criticism and
suggestions spoken by the association of plastic
industries, while disseminating information
about the purpose of the bill formulation.

Once the bill passes into law, the government,


including DGCE, also needs to anticipate
and watch over the implementation of excise
Indonesia Retailers Association (APRINDO) imposition on plastic bags. “We expect that
stipulated a policy, which charged consumers the implementation would be accurate and run
Rp200 for every usage of plastic bags in the smoothly, thus the idea to create a sustainable
modern retail stores. The implementation trial environment may come true,” said Teddy
of the policy, started from February 21 until May
31, 2016 in 23 cities, managed to reduce plastic The Involvement of Plastic Industries
bags usage up to 30%. It also brought impact to
the gradual reduction of waste disposed to the During the discussion of the bill, associations of
final processing site, river, and sea. The policy plastic industries were facilitated by DGCE and
received positive response from the community, the Ministry of Industry to give inputs. “BKF
indicated by up to 91.6% of people preferring to and DGCE have intensely conducted various
bring a personal shopping bag rather than pay discussions with the associations of the plastic
for it. industry for their inputs about this bill,” said
Teddy.
The discussion of excise object extensification
in 2016, carried out by the Ministry of State The associations asked the government to
Secretariat and involved more ministries and give incentives for producing eco-friendly or
agencies, brought the conclusion that plastic- recyclable plastic bags. The request would be
package beverages shall not be regulated as an accommodated by earmarking concept which has
excise object. Despite generating plastic waste, been provisioned on the bill. It is stated that the
it has a higher economic value compared with excise revenue from plastic bags would be used
plastic bags that contributed up to 62% of plastic as the baseline of budget allocation for activities
waste with a very low recycling rate. such as: pollution and/or contamination
prevention; environment recovery; recyclable
The concept of excise imposition is generally plastic industry development; and/or plastic
similar to paid plastic bags. The difference is substitution innovation.

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 17


LAPO R A N UTA M A

sasaran, sehingga tujuan dari dari kebijakan


tersebut, yaitu untuk menciptakan lingkungan
hidup yang berkelanjutan dapat terwujud,”
demikian harapannya.

Kalangan Industri Plastik Juga Dilibatkan

Dalam diskusi kebijakan cukai kantong plastik,


asosiasi pengusaha industri plastik diberikan
kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya
melalui kegiatan yang difasilitasi oleh Bea Cukai
sendiri maupun Kementerian Perindustrian
selaku instansi pembina industri.

Cukup banyak rapat formal atau diskusi yang telah


dijalani, baik rapat atau diskusi yang diinisiasi
oleh BKF maupun yang diinisiasi oleh Bea Cukai.
Di luar rapat atau diskusi formal tersebut. “Secara
intens kami juga menjalin komunikasi informal
dengan asosiasi-asosiasi yang terkait dengan
industri kantong plastik. Kami selalu terbuka
dan menerima jika ada anggota asosiasi yang
akan berdiskusi dengan kami atau memberikan
masukan kepada kami,” imbuh Teddy.

Dalam hal ini, aspirasi dari pelaku usaha, baik


yang disampaikan secara langsung maupun
melalui Kementerian Perindustrian ditampung
dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
pembuatan regulasi pelaksanaan pemungutan
cukai kantong plastik yang kemudian dibahas
di forum Panitia Antar Kementerian (PAK).
Aspirasi antara lain usulan agar industri yang
memproduksi plastik ramah lingkungan atau
daur ulang diberikan insentif. Terhadap aspirasi
ini, pemerintah telah berupaya mengakomodasi
dengan memasukkan konsep earmarking
dalam ketentuan RPP, yaitu bahwa penerimaan
negara dari cukai kantong plastik ini akan
dipergunakan sebagai dasar perhitungan alokasi
anggaran untuk kegiatan yang berkontribusi
terhadap penanggulangan pencemaran dan/
atau kerusakan; pemulihan lingkungan;
pengembangan industri daur ulang plastik; dan/
atau inovasi produk pengganti plastik.

Definisi Kantong Plastik yang Dipungut Cukai

Dalam forum PAK disepakati definisi kantong


plastik, yaitu kantong belanja yang terbuat dari
plastik dengan ketebalan 75 µ (tujuh puluh lima
mikron) atau kurang yang diproduksi untuk
mewadahi, membawa, dan/atau memindahkan
barang. Dalam kehidupan sehari-hari kantong

18 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


MAI N REPORT

The Definition of Plastic Bags as an Excise


Object

Inter-ministerial committee agreed that the


definition of plastic bags imposed by excise
is a bag made of plastic to contain, bring, or
move goods, which thickness is 75 micron
or less and commonly used for shopping.
Therefore, plastic bags which thickness is
more than 75 micron is not an excise object.
Furthermore, there are certain categories of
plastic bags which would not be charged by
excise as stipulated in the bill.

However, certain conditions would allow


plastic bags to be given an excise facility.
There are two types of facility, based on the
article 8 and article 9 of Excise Law, namely
discharge of excise, and exemption of excise.

The excise may not be collected from plastic


bags categorized as an excise object, provided
that meet certain conditions: originating from
abroad that is only transited or transhipped
to outside customs territory; intended for
export; brought into other plastic factory;
used as a raw or auxiliary materials to
manufacture an excise object as the final
product; or, destroyed or damaged prior to
the release from factory, storage place, or
prior to the approval of import for personal
use.

Meanwhile, excise exemption for plastic


bags would be granted given to these
circumstances: used as a raw or auxiliary
materials to manufacture final goods which
are not categorized as an excise object;
used for research and educational purpose;
used by foreign countries representatives
and their officials who work in Indonesia
under reciprocal principles; required by
foreign experts who work for international
organizations in Indonesia; brought by
passengers, crew of means of transport,
border crossers or consignment from abroad
in specified number; used for social purposes;
or, brought into the bonded storage.

Even though those facilities are similar,


they are philosophically different based
on the Excise Law. The law stated that the
time of imposing excise is when the goods
are completely manufactured or when it is

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 19


LAPO R A N UTA M A

plastik yang dimaksud sering disebut kantong sudah terutang cukai, tetapi dalam perjalanannya/
kresek. Dari definisi tersebut maka, kantong perkembangannya bisa terjadi kondisi di mana
kantong belanja plastik yang tebalnya lebih dari aspek pemungutan cukai tidak dipenuhi, yaitu:
75 µ (tujuh puluh lima mikron) bukan merupakan
objek cukai, sehingga tidak dipungut cukai. Lebih Pertama, aspek tujuan penetapan barang sebagai
jauh dari itu, tidak semua kantong plastik dengan objek cukai, misalnya barang ditetapkan sebagai
ketebalan 75 µ (tujuh puluh lima mikron) atau objek cukai karena konsumsinya perlu dikendalikan
kurang akan dipungut cukainya. atau dibatasi. Karena suatu sebab objek cukai tidak
dikonsumsi, misalnya barang kena cukai telah
Sejalan dengan pasal 8 dan pasal 9 Undang- musnah atau rusak sebelum dikeluarkan dari pabrik
Undang Cukai, terdapat dua mekanisme suatu atau sebelum diberikan persetujuan impor untuk
barang yang sudah ditetapkan sebagai barang dipakai.
kena cukai, tetapi cukainya menjadi tidak perlu
dilunasi, yaitu mekanisme tidak dipungut cukai Kedua, aspek lokasi, yaitu lokasi di mana peristiwa
dan mekanisme pembebasan cukai. dari tujuan penetapan objek cukai terjadi. Dalam
hal terjadinya peristiwa bukan berada di wilayah
Kantong plastik yang merupakan barang kena di mana undang-undang Cukai berlaku (bukan di
cukai, tidak dipungut cukai dalam hal kantong wilayah NKRI), misalnya barang kena cukai diekspor.
plastik memenuhi kriteria sebagai berikut:
yang berasal dari luar negeri diangkut terus Dua aspek tersebut yang menjadi alasan cukai yang
atau diangkut lanjut dengan tujuan luar daerah terutang pada suatu obyek cukai menjadi tidak
pabean; diekspor; dimasukkan ke dalam pabrik relevan untuk dipungut cukainya. Cukai juga tidak
kantong plastik lainnya; digunakan sebagai bahan dipungut karena menghindari pemungutan yang
baku atau bahan penolong dalam pembuatan berulang/ganda terhadap suatu objek cukai yang
barang hasil akhir yang merupakan barang kena sama, misalnya ada objek cukai yang digunakan
cukai atau telah musnah atau rusak sebelum sebagai bahan baku atau bahan penolong dalam
dikeluarkan dari pabrik atau sebelum diberikan membuat barang kena cukai lainnya. Dalam kasus
persetujuan impor untuk dipakai. ini, maka cukai akan dikenakan pada produk akhir
yang juga merupakan barang kena cukai.
Kantong plastik dapat dibebaskan dari kewajiban
membayar cukai dalam hal: digunakan sebagai Sedangkan alasan pembebasan cukai yaitu karena
bahan baku atau bahan penolong dalam pembuat undang-undang, yaitu DPR dan pemerintah
pembuatan barang hasil akhir yang bukan sepakat bahwa, walapun aspek pemungutan cukai
merupakan barang kena cukai; untuk keperluan dipenuhi, tetapi karena digunakan untuk tujuan
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan; tertentu atau digunakan oleh tertentu, pemungutan
untuk keperluan perwakilan negara asing cukai yang seharusnya dibayar menjadi ditiadakan.
beserta para pejabatnya yang bertugas di
Indonesia berdasarkan asas timbal balik; untuk
keperluan tenaga ahli bangsa asing yang bertugas Sistem Tarif Cukai, Mekanisme Pemungutan Cukai
pada badan atau organisasi internasional di Serta Pengawasan
Indonesia; dibawa oleh penumpang, awak sarana
pengangkut, atau pelintas batas yang datang dari Seperti yang kita ketahui, tarif cukai bisa ditetapkan
luar negeri sebagai wadah/pembungkus barang berdasarkan tarif cukai advalorum, tarif cukai
bawaannya; dipergunakan untuk tujuan sosial; spesifik, atau gabungan dari tarif cukai advalorum
atau dimasukkan ke dalam tempat penimbunan dengan tarif cukai spesifik. Tarif cukai advalorum
berikat. yaitu tarif cukai yang ditetapkan dalam persentase
tertentu dari nilai dasar. Dalam Undang-Undang
Walaupun sama-sama meniadakan pembayaran Cukai, terdapat dua nilai dasar, yaitu harga jual
cukai, terdapat perbedaan secara filosofis antara pabrik dan harga jual eceran. Sedangkan tarif cukai
“cukai tidak dipungut” dengan “cukai dibebaskan”. spesifik, yaitu tarif cukai yang ditetapkan dalam
Sesuai Undang-Undang Cukai, objek cukai suatu nilai rupaih tertentu per jumlah satuan
terutang cukai pada saat selesai dibuat atau pada tertentu, misalnya taif cukai etil alkohol saat ini Rp
saat diimpor. Walaupun pada objek cukai tersebut 20.000 per liter;

20 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


MAI N REPORT

Excise Tariff, Settlement Mechanism, and


Supervision

As we all know, excise tariff can be determined


based on three methods: ad valorem, specific,
or combination thereof. Ad Valorem tariff is
established in a certain percentage based on
the base price—there are two types of base price
based on the Excise Law, namely factory selling
price and retail price. Meanwhile, a specific tariff
uses a certain value of currency for a certain
number of units. For example, excise for ethyl
alcohol is determined at Rp20.000/liter.

Having considered the advantages and


disadvantages of both tariff systems, DGCE
proposed a specific tariff, in which the excise
would be imposed at a certain value of rupiah
per kilogram of plastic bag. DGCE considered
proposing the specific tariff due to the simplicity
of implementation, characteristics of plastic
bags, and business practice of plastic industries.

imported. However, there are some aspects The excise shall be collected and paid by the
where, despite the said conditions are met, the excise operator using self-assessment method.
collection of excise is not performed. For domestic products, the excise must have
been paid before being released from the factory.
The first aspect is the purpose of deciding Meanwhile, imported plastic bags must have
a certain good as an excise object. Excise paid the excise before leaving customs territory.
imposition is meant to control and limit
consumption of a certain good. However, if the “For the simplicity of law implementation, we
goods are damaged or destroyed prior to the (DGCE) have proposed a single-layer tariff for
release from the factory or before the approval plastic bags. However, in the future, there’s a
of import, the object shall not be imposed by the possibility of using a multi-layer tariff based on
excise. The second one is the location of excise plastic bags’ raw materials—whether it’s made
object determination. The excise shall not be from eco-friendly or recyclable attributes.”
imposed if the location is not under Excise Law
jurisdiction, for an excise object made for export. Plastic bag factory operators would be given
These two aspects would cause excise imposition facility in the form of periodic payment, in which
of an excise object becoming irrelevant. the excise due for current month production
may be settled next month. The facility would
The discharge of excise shall be initiated to allow the excise settlement sign, such as an
prevent multiple or redundant excise collection excise tape, to not be attached on the products.
from the same excise object. For example, excise
is not charged to an excise object used as a raw or DGCE will conduct supervision on several
auxiliary material for producing another excise aspects, namely during the registration of excise
object; whereas, the excise would be imposed to goods operator identification number (NPPBKC)
the final product categorized as an excise object. and excise documents report. Furthermore,
Meanwhile, excise exemption is granted under DGCE will also perform an audit and spot-check
certain circumstances and specific purposes investigation in the factory.
which have been agreed by the regulators,
despite the condition to impose excise is met. The revenue from plastic bags excise, which
is a component in the state revenue, would be

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 21


LAPO R A N UTA M A

Sistem tarif cukai advalorum maupun spesifik demikian, sesuai dengan tujuan awal pengenaan
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing- cukai kantong plastik yang menitikberatkan pada
masing. Dengan memperhatikan karakteristik aspek lingkungan, maka sebagian penerimaan
barang, praktik atau kebiasaan bisnis kantong cukai kantong plastik akan diarahkan atau
plastik dan memperhatikan kemudahan dipergunakan sebagai dasar perhitungan alokasi
penerapan, sistem tarif cukai yang diusulkan anggaran untuk kegiatan yang berkontribusi
adalah menggunakan sistem tarif spesifik yaitu terhadap penanggulangan pencemaran dan/
tarif cukai dalam jumlah rupiah untuk setiap atau kerusakan; pemulihan lingkungan;
kilogram kantong plastik. pengembangan industri daur ulang plastik;
dan/atau inovasi produk pengganti plastik.
Sedangkan mekanisme pemungutan cukainya Untuk perencanaannya akan dikoordinasikan
dan cara pembayarannya, bahwa cukai akan oleh kementerian dan/atau lembaga yang
dilunasi oleh pengusaha pabrik kantong plastik menyelenggarakan urusan pemerintahan di
secara self assesment sebelum kantong plastik bidang perindustrian dan lingkungan hidup
dikeluarkan dari pabrik untuk produksi dalam serta ketentuan mengenai tata cara perhitungan,
negeri, dan sebelum dikeluarkan dari daerah pengalokasian anggaran, dan perencanaan
pabean untuk kantong plastik yang diimpor. tersebut akan diatur dengan Peraturan Menteri
Keuangan.
“Sejauh ini, untuk kemudahaan pelaksanaan,
hanya ada satu layer tarif cukai untuk kantong Sebagai tindak lanjut atas persetujuan DPR
plastik. Belum ada pembedaan tarif cukai, kepada pemerintah untuk mengenakan cukai
misalnya berdasarkan bahan bakunya, atau terhadap produk plastik secara luas, ungkap
apakah kantong plastik tersebut lebih ramah Teddy, pihaknya terus membuat kajian terhadap
lingkungan, maupun apakah kantong plastik kemungkinan produk plastik lainnya yang dapat
tersebut berdasarkan dari plastik daur ulang. dikenakan cukai. Untuk memberikan masukan
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan kepada pimpinan, termasuk juga membuat kajian
adanya layering tarif cukai kantong plastik di untuk barang-barang lain selain kantong plastik.
masa yang akan datang,” ujarnya.
“Agar kami mempunyai lebih banyak alternatif
Terkait dengan kantong plastik, tentu pemerintah pilihan barang yang bisa kami buatkan kajiannya,
tidak akan memberikan tanda lunas cukai kami sangat berharap masyarakat untuk dapat
berupa pita cukai yang dilekatkan pada kantong memberi masukan kepada kami, barang-barang
plastik. Pengusaha pabrik kantong plastik dapat apa yang layak ditetapkan sebagai barang kena
diberikan kemudahan pelunasan cukai berupa cukai,” ujar Teddy.
pembayaran berkala, yaitu kantong plastik yang
dikeluarkan dalam satu bulan dibayar cukainya Usulan dapat diajukan dengan memperhatikan
sekaligus pada bulan berikutnya. empat karakteristik barang yang dapat ditetapkan
sebagai BKC, seperti yang diatur dalam Undang-
Mengenai mekanisme pengawasannya akan Undang Cukai. Sejauh ini pihaknya sudah
dilakukan Bea Cukai menggunakan beberapa membuat beberapa kajian terkait kelayakan
pendekatan, yaitu pada saat registrasi untuk pengenaan cukai terhadap jenis produk plastik
memperoleh NPPBKC terhadap pabrik kantong lainnya. Kajian yang sudah dibuat, yaitu kemasan
palstik, pemeriksaan atau audit, melalui dokumen dan wadah plastik sekali pakai, diapers, dan alat
cukai, dan spot check di pabrik. makan dan minum sekali pakai. “Dalam waktu
dekat ini, dalam membuat kajian, kami prioritaskan
Penerimaan cukai dari kantong plastik akan pada produk-produk plastik sekali pakai.”
dimasukkan dalam APBN digunakan untuk (ariessuryantini)
pengeluaran umum pemerintah, seperti halnya
penerimaan-penerimaan lainnya. Namun

22 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


MAI N REPORT

used to fund state expenditures. However, the in general, would be used as an input to create a
original purpose of plastic bags excise is stressed policy by the regulators.
on environmental aspects. Therefore, there is a
budget that will be used to fund environmental- “We would like to have more alternatives of
care-related programs such as environmental goods for the study. We do hope that citizens
pollution prevention; ecological restoration; would be able to give us recommendations
plastic recycling industries advancement; and/ about goods that may fit the criteria as an excise
or plastic substitute products development. object,” said Teddy.
The Ministry of Finance will discuss the design,
allocation, and calculation procedure of the The recommendation can be accommodated
budget with the Ministry of Industry and the provided that it has the characteristics of an
Ministry of Environment and Forestry. excise object as stated in the Excise Law. So far,
DGCE has conducted studies on imposing excise
DGCE is currently conducting studies on the upon disposable plastic packages, disposable
prospect of imposing excise toward other plastic utensils, and diapers. “Our priority in the near
products and other goods. The studies, which future is conducting a study on excise imposition
is a response to the House of Representatives’ on disposable plastic products,” said Teddy.
approval on excise imposition to plastic products

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 23


WAWA NC A R A

Penerapan Cukai
Kantong Plastik,
Menunggu
Perkembangan Situasi
Nirwala Dwi Heryanto
Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai

Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Barang Kena Cukai Berupa


Kantong Plastik sudah melalui tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan
HAM untuk selanjutnya disampaikan kepada Presiden untuk ditandatangani.
Lantas, kapan waktu penerapan cukai plastik akan diberlakukan? Apa
harapan dengan diterapkannya cukai pada barang kena cukai baru ini? Simak
ulasan wawancara dengan Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai, Nirwala Dwi
Heryanto.
-------------------------------------
Sampai sejauh mana rencana penerapan cukai untuk kantong plastik?
Sampai saat ini, Kementerian Keuangan, dalam hal ini Badan Kebijakan Fiskal
(BKF) dan Bea Cukai, sudah menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah
(RPP) tentang Barang Kena Cukai Berupa Kantong Plastik. RPP tersebut
sudah melalui tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM. Sebagai
persiapan ketika RPP tersebut ditandatangani oleh Presiden, Bea Cukai
sedang menyiapkan regulasi teknisnya, berupa Peraturan Menteri Keuangan
dan peraturan turunannya. Regulasi tersebut akan dijadikan sebagai pedoman
teknis bagi petugas Bea Cukai dan bagi pengusaha produsen dan importir
kantong plastik.

Apa saja kajian ilmiah yang telah dilakukan oleh Bea Cukai dalam rangka
rencana penerapan cukai pada kantong plastik?
Bea Cukai secara aktif telah menyusun kajian penerapan cukai pada kantong
plastik dengan mempertimbangkan aspek filosofis, aspek legal, dan aspek
operasionalnya. Dalam kajian yang kami buat, kami juga memasukkan aspek
best practice penerapan cukai kantong plastik di negara lain serta gambaran
willingness to pay atau kemampuan membayar masyarakat atas cukai kantong
plastik. Kajian yang telah dibuat tersebut kami komunikasikan dan diskusikan
dengan Badan Kebijakan Fiskal dan dengan Kementerian atau lembaga terkait.
Badan Kebijakan Fiskal telah memberikan pengayaan dalam kajian tersebut,
khususnya yang terkait dengan pengaruh pengenaan cukai pada kantong
plastik terhadap perekonomian secara makro. Kementerian/Lembaga terkait
juga telah memberikan masukan-masukan yang sangat bermanfaat dalam
penyempurnaan kajian tersebut.

Melibatkan siapa saja dalam melakukan kajian ilmiah tersebut?


Dalam konteks penyusunan kajian, Bea Cukai berkolaborasi dengan BKF,
didukung dengan data-data dari instansi lain. Dalam membuat kajian, kita

24 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


WAWANCARA

harus paham bahwa BKF tentunya mempunyai mengkhawatirkan jika terus dibiarkan. Bahkan,
pengetahuan dan penguasaan yang lebih luas dampaknya tidak hanya bagi lingkungan di darat,
dan komprehensif terkait pengaruh kebijakan melainkan juga berdampak pada ekosistem
fiskal terhadap perekonomian negara secara di laut akibat pembuangan sampah plastik ke
makro. Bea Cukai mempunyai pengalaman dan sungai dan berakhir di laut.
penguasaan yang baik terkait dengan aspek
operasional di bidang cukai. Apakah pengenaan cukai kantong plastik ini
bisa menekan dampak kerusakan lingkungan
Apa tantangannya saat membahas rencana yang diakibatkan oleh limbah sampah kantong
pengenaan cukai kantong plastik? plastik?
Pada saat rencana pengenaan cukai pada Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi uji
kantong plastik akan diterapkan, kementerian coba penerapan kantong belanja plastik sekali
Keuangan, dalam hal ini Bea Cukai bersama pakai tidak gratis oleh KLHK pada tahun 2016
dengan BKF harus dapat meyakinkan pengenaan menunjukkan adanya pengurangan penggunaan
cukai pada kantong plastik dapat berkontribusi kantong plastik sebesar 25-30%. Respons
pada pengendalian limbah kantong plastik. masyarakat cukup besar dengan indikasi 87,2%
Pemerintah dan masyarakat bersama-sama masyarakat mendukung dan 91,6% masyarakat
harus menanganinya. Industri dan Kementrian/ bersedia membawa kantong belanja sendiri
Lembaga terkait harus dapat diyakinkan bahwa dari rumah. Selanjutnya, hasil survei Yayasan
pengenaan cukai bukan untuk mematikan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tahun 2016
industri tetapi mengendalikan konsumsi, industri di 25 gerai dari 15 retail terkemuka di wilayah DKI
tidak akan dimatikan dengan dikenakannya cukai Jakarta menunjukkan bahwa terdapat penurunan
pada produk mereka. Dengan dikenakannya jumlah konsumsi kantong plastik pada konsumen
cukai, justru akan ada mendorong tumbuhnya dengan rata-rata penggunaan kantong plastik
produk-produk alternatif yang lebih ramah per konsumen per transaksi tidak lebih dari 3
lingkungan. Uang yang didapat dari pemungutan kantong (sebelumnya rata-rata 3 kantong). Selain
cukai tersebut, sebagian dapat dialokasikan itu, best practice di negara lain (Irlandia, Wales,
untuk mendorong pengembangan produk yang dan Denmark) juga konsisten menunjukkan
ramah lingkungan dan mendorong upaya- adanya penurunan penggunaan kantong plastik
upaya pengelolaan sampah plastik yang lebih setelah dikenakan pungutan tertentu.
baik. Alhamdulillah, tantangan pertama bisa
kita lewati dengan komunikasi yang intens, Dengan pengendalian konsumsi kantong
akhirnya, Kementerian Keuangan, Bea Cukai plastik konvensional melalui mekanisme cukai
bersama dengan BKF di bawah komando Menteri juga diharapkan akan mendorong tumbuhnya
Keuangan, dapat meyakinkan para pelaku industri kantong non plastik seperti kantong
industri, meyakinkan Kementerian/Lembaga blacu, telobag (kantong berbahan pati singkong),
terkait dan meyakinkan anggota-anggota DPR. dan sejenisnya.

Apa yang melatarbelakangi rencana pengenaan Bagaimana koordinasi dengan instansi terkait
cukai pada kantong plastik? dalam hal ini KLHK yang konsern untuk
Rencana kebijakan ekstensifikasi barang kena mengurangi kerusakan lingkungan akibat
cukai produk plastik dilatarbelakangi oleh limbah plastik?
adanya keprihatinan pemerintah dan masyarakat Sejak bergulirnya wacana kebijakan cukai kantong
terhadap banyaknya sampah plastik, baik yang plastik, kami selalu berkoordinasi dengan KLHK
berserakan maupun menumpuk di TPA. Secara baik secara formal maupun informal, karena
nasional, timbulan sampah plastik meningkat kami menyadari bahwa KLHK lebih memahami
dari 14% (2013) menjadi 16% (2016) atau naik isu-isu dan data mengenai lingkungan.
dengan rata-rata 0,67% per tahun. Kalau misalnya
dalam satu tahun jumlah sampah plastik yang Apakah lembaga lain selain KLHK ada juga yang
dihasilkan sebanyak 3,2 juta ton maka potensi terlibat?
timbulan sampah tahun berikutnya adalah 21 Selain KLHK, bersama BKF kami aktif berdiskusi
ribu ton. Kalau kita membayangkan, angka ini dengan instansi lain seperti Kementerian
setara dengan 60-an bobot pesawat Boeing Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,
747. Jadi timbulan sampah plastik ini memang Badan Standardisasi Nasional, Kementerian

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 25


WAWA NC A R A

Koordinator Bidang Perekonomian, Sekretariat Apakah juga ada jenis kantong plastik yang
Negara, Sekretariat Kabinet, Kementerian tidak dikenakan cukai ?
Perindustrian, dan Kementerian Kelautan dan Merujuk pada definisi kantong plastik di RPP
Perikanan. maka kantong plastik yang mempunyai ketebalan
lebih dari 75 µ (tujuh puluh lima mikron) bukan
Dalam rangka membangun awareness di tengah termasuk objek yang dikenakan cukai. Selain itu,
masyarakat, kita juga menggandeng Gerakan kantong plastik yang diekspor atau digunakan
Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) yang untuk kegiatan sosial juga tidak akan dikenakan
merupakan perkumpulan nasional yang memiliki cukai sesuai dengan ketentuan tidak dipungut
misi untuk mengajak masyarakat agar lebih bijak dan pembebasan cukai dalam UU Cukai.
dalam menggunakan kantong plastik.
Apakah rencana pengenaan cukai pada kantong
Untuk tahap awal penerapan cukai pada plastik ini juga akan diikuti pengenaan cukai
kantong plastik apakah semua jenis kantong pada produk plastik lainnya mengingat Komisi
plastik akan dikenakan cukai? XI DPR RI menyetujui rencana pemerintah
Tidak semua jenis kantong plastik akan untuk melakukan penambahan jenis barang
dikenakan cukai. Sesuai dengan RPP yang telah kena cukai berupa produk plastik (ekstensifikasi
disusun, kantong plastik yang akan dikenakan cukai plastik)?
cukai adalah kantong belanja yang terbuat dari Mengingat persetujuan DPR adalah pengenaan
plastik dengan ketebalan 75 µ (tujuh puluh lima cukai terhadap produk plastik, yang lebih luas dari
mikron) atau kurang yang diproduksi untuk usulan awal pemerintah, maka konsekuensinya
mewadahi, membawa, dan/atau memindahkan perlu ada kajian lanjutan mengenai jenis
barang. Dalam bahasa awam biasa disebut produk plastik lain yang dapat dikenakan cukai.
kantong kresek. Berdasarkan statistik yang ada, permasalahan

26 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


WAWANCARA

sampah plastik ini tidak hanya disebabkan oleh kantong plastik, melainkan juga jenis produk plastik
sekali pakai lainnya seperti sedotan, wadah dan alat makan minum yang terbuat dari styrofoam atau
plastik, kemasan sachet, dan sebagainya.

Ketika Komisi XI DPR RI meminta pemerintah untuk melakukan penambahan jenis barang kena
cukai berupa produk plastik apakah Bea Cukai telah melakukan semacam kajian akademis untuk
membahas hal tersebut?
Dalam rangka menindaklanjuti persetujuan DPR, Bea Cukai sudah mulai menyusun kajian pengenaan
cukai terhadap produk plastik lainnya. Untuk tahap awal, dalam membuat kajian, Bea Cukai konsentrasi
pada produk-produk plastik sekali pakai, antara lain kemasan dan wadah plastik sekali pakai, alat
makan dan minum sekali pakai dan diapers.

Dalam rangka membuat kajian ini, kami sangat berharap masukan dari para pembaca Warta Bea Cukai
untuk memberikan masukan barang-barang apa saja yang layak untuk ditetapkan sebagai barang kena
cukai, yang sebaiknya kita prioritaskan untuk disiapkan kajiannya.

Tentang cukai kantong plastik ini apakah juga menjadi beban target cukai?
Dalam dokumentasi APBN, penerimaan cukai dari kantong plastik dan kebijakan ekstensifikasi lainnya
termasuk dalam komponen penerimaan cukai dengan nama “Pendapatan Cukai Lainnya” dan sejak
tahun 2017 sudah ditargetkan.

Kira-kira kapan waktu penerapan pengenaan cukai pada kantong plastik ini?
Secara prosedural, setelah RPP dilakukan harmonisasi di kementerian Hukum dan HAM, selanjutnya
disampaikan kepada presiden untuk ditandatangani. Namun demikian, mengingat situasi pandemi
Covid-19 yang terus berlanjut hingga saat ini, pemerintah mempunyai prioritas lain untuk pemulihan
ekonomi nasional akibat dampak pandemi ini sehingga mengenai waktu penerapannya masih
menunggu perkembangan situasi.

Apakah ada informasi lain yang akan Bapak sampaikan kepada seluruh pembaca Warta Bea Cukai?
Begini, pembahasan ekstensifikasi cukai berupa kantong plastik memerlukan waktu yang panjang,
tetapi berkat kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak, baik pihak-pihak di internal Kementerian
Keuangan maupun dari Kementerian/lembaga terkait, akhirnya rencana pengenaan cukai kantong
plastik, sebagai salah satu kontribusi Kementerian Keuangan untuk ikut membantu mengatasi
persoalan limbah atau sampah plastik, akhirnya bisa disetujui DPR.

Saya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota DPR, khususnya anggota komisi
XI DPR, yang bisa memahami maksud pemerintah tersebut yang akhirnya menyetujui rencana
pemerintah untuk menetapkan kantong plastik sebagai barang kena cukai, lebih dari itu, anggota DPR
malah memberikan persetujuan lebih luas dari apa yang diajukan pemerintah. DPR menyetujui untuk
mengenakan cukai terhadap produk plastik.

Kita semua tentunya berharap, implementasi penetapan produk plastik sebagai barang kena cukai
dapat berjalan dengan lancar. Mohon dukungannya. (ariessuryantini)

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 27


HOBI DA N KO M UNI TAS

Merawat Anggrek,
Melatih Kesabaran
dan Ketelatenan

Setiap bunga memiliki keindahan tersendiri, memelihara anggrek bulan di Youtube, hingga
termasuk bunga anggrek. Bagi pencinta tanaman akhirnya anggrek bulan yang ia tanam berhasil
bunga, belum komplit rasanya kalau belum tumbuh dan berkembang.
mengoleksi bunga anggrek. Indonesia pun
dikenal sebagai negeri yang memiliki koleksi “Tidak terasa, sudah tiga tahun saya menekuni
bunga anggrek dengan varian paling banyak di hobi menanam bunga anggrek,” kata Ari,
dunia. Jenis yang banyak dikoleksi dan diminati mengawali perbincangan.
pencinta bunga anggrek adalah Dendrobium.
Selain harganya yang terjangkau, anggrek jenis Dikatakan Ari, saat pertama ia menanam dari
ini mempunyai banyak warna, perawatannya anakan/seedling, ia merasa puas. Menunggu
pun mudah. anggrek berbunga dari seedling memang butuh
waktu yang cukup lama. Untuk jenis Dendrobium
Ari Purwanti, pegawai Bea Cukai Tanjung bulat, mulai berbunga kurang lebih delapan
Emas, ialah seorang pencinta bunga anggrek. hingga sepuluh bulan, jenis Dendrobium spesies
Hobinya mengoleksi bunga tersebut berawal hybrida (silangan) keriting bisa lebih dari dua
dari ketertarikannya akan unggahan sosial media tahun. Jadi menurutnya harus sabar dan telaten.
salah seorang teman yang mengoleksi tanaman Tidak semua percobaan tanam pun berjalan
anggrek. Lalu, ia pun mencoba menanam seedling sukses, karena melakukan budi daya anggrek di
(bibit/anakan) anggrek. Percobaan pertamanya green house tidak semudah menanam anggrek di
ialah menanam jenis anggrek Dendrobium, udara terbuka, aklimatisasi (nutrisi, aerasi, dan
jenis yang paling mudah pemeliharaannya, kelembapan) di dalam green house harus lebih
dan anggreknya pun berhasil tumbuh bagus. diperhatikan karena bisa-bisa anggrek stres atau
Kemudian, ia mencoba jenis Phalaenopsis terserang penyakit.
(anggrek bulan), tetapi di kali pertama ia belum
berhasil. Tak menyerah, ia lanjut membaca “Pada percobaan green house pertama saya
artikel tentang anggrek dan melihat tutorial cara gagal, ratusan seedling anggrek spesies hybrida

28 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


HOBI DAN KOM UNI TAS

saya mati terserang jamur. Agak membuat down juga, tetapi setelah berbagai perbaikan kondisi green
house dan telaten melakukan pengobatan pada anggrek yang sakit, akhirnya kondisi tanaman mulai
membaik kembali dan saya tidak patah semangat untuk melakoni hobi ini,” ungkapnya.

Hikmah yang ia dapat dari kesabaran itu adalah berhasilnya ia dalam bercocok tanam anggrek. Tetapi
kesuksesannya tersebut tidak otomatis membawanya berhasil dalam membudidayakan anggrek.
Banyak hal yang masih harus dipelajari, karena banyak faktor lingkungan (habitat) yang harus lebih
diperhatikan, mengingat anggrek adalah tanaman budidaya. Saat ini, Ari mengaku ingin belajar
mengembangbiakkan anggrek dari biji/buah sendiri karena stok buah anggrek di rumah cukup
banyak. Ia pun berkata ingin belajar menyilang anggrek, sebagai rencana jangka panjangnya. Untuk
mewujudkan hal tersebut, ia harus melalui pelatihan dan mencurahkan waktunya di luar jam kerja.

Sampai saat ini, ia telah memiliki kurang lebih lima ratus tanaman anggrek (seedling, remaja, dan
dewasa). Beberapa jenis anggrek yang ia tanam, di antaranya Dendrobium bulat, Dendrobium spesies
hybrida (silangan) keriting, Dendrobium uniflorum, Dendrobium laxiflorum, Dendrobium secundum,
Dendrobium macrophyllum, Dendrobium anosmum, Phalaenopsis, Cymbidium, Vanda, Cattleya,
Grammatophyllum, Oncidium, Coelogyne, Ascocentrum, Spectabile, Rhynchostylis retusa, Arundina
graminifola (anggrek bambu), Catasetum, Bulbophyllum, Spathoglottis plicata (anggrek tanah), dan
Epidendrum.

Pada dasarnya, Ari mengakui suka semua anggrek karena mempunyai keunikan tersendiri, tetapi
yang paling ia favoritkan adalah Dendrobium spesies hybrida keriting. Jenis anggrek ini menurutnya
merupakan jenis anggrek silangan, jadi namanya bermacam-macam. Bunganya pun bermacam-
macam, dan harganya lumayan mahal. Apalagi yang sudah mulai langka, harganya bisa jutaan rupiah.
“Makanya kalau jenis ini mulai berbunga saya taruh di kebun belakang, takut hilang,” ujar lulusan
program diploma (Prodip) III Bea Cukai angkatan tujuh tahun 1991 ini.

Untuk menanam anggrek, Ari memakai media kebanyakan, yaitu dari arang, ada juga pakis, kayu
kopi, kayu pinus cacah, batu batu, kerikil, sabut kelapa, coco fiber dan moss, tergantung jenis anggrek
dan usia tanaman. Setiap hari ia menyiram anggrek minimal sekali, pada pagi atau sore hari, kecuali
untuk tanaman FSFR (full sun full rain/ditanam di udara terbuka), penyiraman tergantung cuaca, dan
dipupuk seminggu dua kali.

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 29


HOBI DA N KO M UNI TAS

“Tanaman anggrek saya ada di kebun belakang dan halaman rumah. Di samping rumah juga ada green
house untuk anggrek. Untuk penyiraman, tiap hari saya dibantu asisten yang khusus merawat kebun,
dan untuk pemupukan saya sendiri yang melakukan tiap hari Senin dan Kamis setelah subuh. Selain
rutin mengecek kondisi tanaman anggrek, juga untuk formula pupuk berdasarkan kebutuhan anggrek,
jadi harus saya sendiri yang meracik. Setiap akhir pekan apabila tidak ada acara, saya seharian
mengurus kebun, bisa dari pagi hingga sore,” ujar Ari menceritakan kegiatannya merawat anggrek.

Ari mengatakan bahwa keluarganya mendukung hobinya karena termasuk kegiatan positif. Hanya
saja, pada awalnya anaknya sempat protes, karena ia terlalu sering belanja anggrek. Akhirnya, agar
semakin nyaman menjalani hobinya, ia pun menjadikan hobinya ini sebagai kegiatan bisnis yang
memberikan keuntungan, yaitu dengan budidaya anggrek. Ia membeli bibit anggrek botolan, kemudian
diaklimatisasi dan dibesarkan. Ia juga belanja seedling (anakan) untuk dijual kembali setelah masuk
remaja (kurang lebih empat hingga enam bulan).

“Dukungan suami saya sangat besar. Demi mendukung kegiatan saya, suami buatkan green house
sederhana untuk budidaya anggrek. Kebetulan anak-anak saya belum ada yang suka tanaman, jadi
kalau pulang ke rumah orang tua, saya suka bawa bibit anggrek dan saya tanam di pohon-pohon.
Melihat anggrek mulai berbunga, adik-adik saya akhirnya ikut-ikutan suka menanam anggek,” ujar Ari
yang juga hobi mendaki gunung, menjahit, dan merajut.

Sebagai pencinta anggrek, Ari mengaku tidak tergabung dalam komunitas khusus, ia hanya aktif
di media sosial saja. Terkadang, kalau ia pergi ke suatu daerah dan ada nursery anggrek, ia akan
berkunjung dan belajar secara langsung, tetapi ia lebih sering browsing di internet untuk mengetahui
cara budidaya anggrek, atau bertanya ke nursery anggrek langganannya.

Menanam anggrek menurutnya melatih kesabaran dan ketelatenan, karena tidak semua tanaman
berhasil tumbuh sehat dan berbunga. Ada kalanya anggrek terkena penyakit dan penanganannya
harus segera agar tidak menular ke anggrek lain, atau ada jenis-jenis anggrek yang susah berbunga
hingga harus ditunggu bertahun-tahun. Namun, ia selalu merasa kegiatan memupuk anggrek, atau
memberi nutrisi pada anggrek menjadi rutinitas yang menyenangkan, apalagi melihat bunganya
tumbuh subur dan sehat.

Ari bersyukur sekarang ia sudah mulai merintis usaha kecil-kecilan dengan nama @nena.orchid yang
ia pasarkan di akun Instagram-nya. “Alhamdulillah saya mulai menjual anggrek-anggrek tanaman
saya. Meski kadang sering ada perasaan sayang pas menjualnya, karena khawatir yang beli tidak bisa
ngopeni, sayang kalau mati. Saya tipe penjual yang baperan sepertinya hehehe,” ujar Ari menutup
perbincangan. (Dina Susanti)

30 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


FEAT URE

Reformasi Logistik
Meningkatkan Investasi dan
Daya Saing Ekonomi

Masalah logistik nasional merupakan salah satu yang tepat dengan didukung sistem teknologi
unsur yang sangat menentukan daya kompetisi informasi yang mampu menciptakan kolaborasi
perekonomian Indonesia. Untuk itu, pemerintah digital atas seluruh proses logistik dalam satu
terus berupaya menghilangkan hambatan platform.
dan mengurangi biaya arus barang dalam
perdagangan internasional serta domestik. Bila Adapun proses logistik yang dikolaborasikan
dibandingkan dengan negara lain, terutama dalam satu platform tersebut mulai dari proses
di kawasan Asean, Indonesia masih dianggap penyelesaian dokumen pengangkutan laut atau
memiliki biaya logistik yang lebih tinggi. Performa udara, customs clearance, perizinan, penyelesaian
dari logistik Indonesia, terutama mengenai dokumen pengeluaran dari pelabuhan (SP2),
waktu penyelesaian proses logistik dalam Ease of serta pencarian alat angkut, sampai dengan
Doing Business, juga cenderung stagnan. kesediaan gudang.

Oleh karena itu, reformasi di bidang logistik Performa atas seluruh rangkaian dari proses
nasional menjadi keharusan. Reformasi tersebut tersebut dapat dipantau dan diukur oleh semua
dilakukan guna meningkatkan kinerja sistem entitas yang terkait dengan rantai logistik.
logistik, memperbaiki iklim investasi, dan Selain itu, NLE memudahkan setiap entitas
meningkatkan daya saing ekonomi. Salah satunya terkait untuk melihat proses logistik sesuai
melalui penerapan National Logistic Ecosystem dengan kewenangannya. Pada hakikatnya, NLE
(NLE). NLE adalah suatu ekosistem logistik mengenalkan suatu konsep kolaborasi digital
yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan yang memungkinkan entitas logistik terhubung
dokumen internasional sejak kedatangan sarana dengan pemerintah dan platform logistik lainnya.
pengangkut hingga barang tiba di gudang. Selain itu, NLE memperkaya peran Indonesia
National Single Window (INSW) yang sudah
Program NLE berorientasi pada kerja sama dibangun sejak 2007. Kendati INSW berhasil
antarinstansi pemerintah dan swasta melalui mengintegrasikan perizinan lebih dari 15 (lima
3 (tiga) strategi utama. Pertama, menciptakan belas) Kementerian/Lembaga (K/L), sistem
regulasi yang efisien dan standar layanan yang ini belum berhasil membentuk ekosistem yang
prima dengan penerapan simplifikasi serta mempermudah transaksi dengan para pelaku
penghapusan repetisi dan duplikasi proses bisnis. usaha. Pasalnya, INSW lebih mengakomodasi
Kedua, kolaborasi layanan pemerintah dengan koordinasi antar-K/L di lingkungan pemerintah
platform pelaku usaha di bidang logistik. Ketiga, (government to government/G to G).
menciptakan strategi penataan ruang logistik

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 31


FEATU R E

Sementara itu, NLE tidak hanya mampu mengakomodasi kolaborasi G to G, tetapi juga mampu
memfasilitasi kolaborasi platform business to business (B to B) dari entitas logistik yang tumbuh
saat ini. Pada intinya, NLE mampu menyediakan layanan logistik dari hulu ke hilir. NLE tidak hanya
memfasilitasi arus logistik barang dari luar kawasan pabean sampai dengan masuk ke wilayah
Indonesia, lebih luas dari itu, NLE juga memfasilitasi proses arus logistik barang ke luar negeri, serta
pergerakan barang di dalam negeri.

Penerapan NLE setidaknya dapat memberikan 9 (sembilan) keuntungan. Pertama, tidak menghilangkan
kewenangan, proses bisnis, dan sistem layanan yang sudah dimiliki masing-masing entitas yang
memutuskan untuk terintegrasi atau berkolaborasi dengan NLE. Kedua, NLE menghubungkan secara
komprehensif proses logistik dari hulu (kedatangan kapal) sampai ke hilir (warehouse/pabrik), baik
proses ekspor dan impor. Proses integrasi tersebut dilakukan dengan cara menghubungkan output
dari satu sistem menjadi input bagi sistem lainnya.

Ketiga, kolaborasi NLE memungkinkan diterapkannya single submission untuk layanan perizinan,
dokumen ekspor/impor, dan dokumen pengangkutan (manifes). Single submission ini memungkinkan
pihak terkait, misalnya agen pelayaran, menginput data sekali saja dan kemudian data tersebut
langsung terdistribusi ke setiap K/L terkait. Keempat, kolaborasi NLE memungkinkan diterapkannya
single billing untuk penerimaan negara yang meliputi pembayaran pajak, bea masuk dan penerimaan
negara bukan pajak (PNBP). Kelima, memungkinkan diterapkannya single payment channel untuk
pembayaran lainnya dengan mengolaborasikan Bank.

Keenam, memungkinkan diterapkannya single risk management antar-K/L karena profil yang
dimiliki satu K/L atas kliennya dapat dibagikan kepada K/L lain. Ketujuh, NLE dapat menjadi alat
untuk memonitor janji layanan yang ditetapkan dalam masing-masing peraturan perundangan,
sekaligus sebagai alat kontrol kepatuhan dalam implementasinya. Kedelapan, NLE dapat mendorong
standardisasi layanan dan standar teknis lainnya seperti standar biaya, standar kelayakan (truck,

32 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


FEAT URE

forklift), sertifikasi profesi (supir, operator kompetisi yang sehat, menggiring kebiasaan
forklift). Dan yang terakhir kesembilan, ekosistem proses bisnis logistik untuk masuk ke era digital,
yang terkolaborasi sangat memudahkan proses serta mempercepat proses logistik di Batam.
bisnis importir, eksportir, dan pelaku logistik
lainnya. Setelah Batam, pada April 2021 pemerintah juga
meresmikan Papua Logistic Ecosystem (PLE). PLE
NLE merupakan kolaborasi yang luas antara ini akan mendorong kegiatan ekspor di wilayah
seluruh K/L yang terkait dengan arus logistik Papua dan Papua Barat. Realisasi ekspor Papua
barang, sistem perbankan, sistem lembaga dapat terwujud dengan sinergi bersama dalam
transportasi pergudangan, dan lembaga lain yang upaya membangun ekosistem ekspor yang baik
termasuk dalam NLE. NLE mencakup seluruh dan sesuai dengan kearifan lokal masyarakat
proses dari hulu hingga ke hilir dan arus logistik Papua. Pengembangan kegiatan ekspor di
barang domestik ataupun internasional. Sistem Papua dan Papua Barat bertujuan menaikkan
NLE diharapkan dapat mempermudah eksportir, perekonomian dan mempercepat pemulihan
importir, atau pelaku logistik karena tidak perlu ekonomi nasional.
lagi memasukkan data secara berulang ke K/L
yang berbeda-beda. Selain itu, NLE membuat Beberapa program kerja Bea Cukai dalam
proses bisnis lebih efisien melalui kolaborasi rangka mendorong ekspor lewat PLE ini antara
platform dengan penyedia transportasi, shipping, lain memfokuskan penguatan internal dan
gudang, dan akses layanan lainnya. daerah dengan mengubah mindset pegawai dan
komitmen semua unsur dalam membangun
Ekosistem Logistik Batam dan Papua Jadi klinik ekspor reborn serta menguatkan sistem
Percontohan untuk percepatan pelayanan. Selain menguatkan
sistem untuk percepatan pelayanan, juga
Pada Maret 2021 pemerintah meresmikan Batam meningkatkan sinergi dengan pihak terkait mulai
Logistic Ecosystem (BLE) atau Ekosistem Logistik dari pelaku usaha, masyarakat, kementerian
Batam dalam rangka menciptakan iklim usaha dan lembaga lain, pemerintah daerah, layanan
yang lebih baik guna mendorong pertumbuhan logistik, lembaga pembiayaan dan media.
ekonomi. Ini merupakan wujud kolaborasi dan Mengoptimalisasi pendataan dan pembinaan
sinergi antar K/L, pemerintah daerah dan sektor pelaku usaha dengan menyusun big data dan
swasta dalam membangun ekosistem logistik pertukaran data dengan para stakeholders,
yang lebih baik. membina pelaku usaha dengan mengutamakan
sinergi dan solusi, serta meningkatkan intensitas
BLE ini sebagai upaya perbaikan, penyederhanaan penyampaian informasi.
proses bisnis, penataan infrastruktur logistik,
dan harmonisasi kebijakan fasilitasi dalam suatu Diharapkan dengan menerapkan manajemen
ekosistem logistik yang membutuhkan kerja logistik yang baik akan meningkatkan ekspor di
sama dengan semua pihak. BLE merupakan Papua. Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut
bagian dari National Logistics Ecosystem. BLE pada April 2021 dilakukan ekspor perdana oleh
berusaha menghubungkan sektor permintaan salah satu perusahaan dengan komoditas barang
dan penawaran tidak hanya berfokus pada berupa ikan tenggiri segar dan ikan kerapu segar
kolaborasi sistem antar pemerintahan (G to G), dengan tujuan Singapura.
tetapi juga antar pemerintahan dan bisnis, serta
antarbisnis (G to B to B). Ke depan tentu bukan hanya Batam dan Papua,
platform ekosistem logistik nasional nantinya
Beberapa layanan yang sudah dapat akan diterapkan di seluruh pelabuhan dan
dimanfaatkan di dalam BLE saat ini adalah bandara di Indonesia, sehingga koordinasi jauh
pemesanan kapal, pengiriman barang sampai lebih mudah, transparan dan memberi kepastian
dengan proses pembayarannya. Fasilitas ini bagi dunia usaha yang pada akhirnya akan
akan tumbuh dan berkembang ke depannya menciptakan efisiensi nasional sekaligus akan
dengan menambah layanan-layanan baru seperti jadi bagian dari program pemulihan ekonomi
pergudangan dan depo. Pengimplementasian nasional pasca pandemi Covid-19 serta dapat
BLE akan menciptakan efisiensi, transparansi meningkatkan investasi. (Piter)
dan peningkatan kualitas layanan melalui

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 33


T RAVE L NOT ES

Jika Anda pernah berkunjung ke Palangkaraya ibukota

Lebih
Kalimantan Tengah, nama Tjilik Riwut pasti sering anda
temukan baik sebagai nama jalan raya, nama patung, restoran
bahkan bandar udara di kota ini diberi nama Bandara Tjilik

Mengenal
Riwut. Namun disayangkan tidak banyak orang yang tahu siapa
itu Tjilik Riwut meski namanya telah diabadikan menjadi bandar
udara di Palangkaraya. Padahal, ia adalah sosok yang sangat
berjasa bagi Indonesia dan merupakan tokoh hebat dari suku

Tjilik Riwut
Dayak, Kalimantan.

Tjilik Riwut tidak hanya aktif di bidang militer, ia juga menjadi


sosok yang berjasa di balik bersatunya Kalimantan dengan
Indonesia. Tjilik Riwut sempat menjabat sebagai Gubernur
Kalimantan Tengah pada tahun 1958. Rumah dinas Tjilik Riwut
sebagai Gubernur sampai sekarang masih seperti aslinya
yang diperuntukkan sebagai rumah makan sekaligus museum
tentang perjalanan hidup Tjilik Riwut. Berikut ini 10 (sepuluh)
fakta tentang kehidupan Tjilik Riwut tokoh hebat tersebut.

1. Pria tangguh yang mengelilingi Kalimantan hanya dengan


jalan kaki
Tjilik Riwut adalah orang asli Kalimantan yang berasal dari suku
Dayak Ngaju. Dengan bangga ia menyebut dirinya sebagai orang
hutan karena terbiasa hidup di alam liar Kalimantan. Bahkan
semasa hidupnya, ia sudah tiga kali mengelilingi pulau Borneo
tersebut hanya dengan jalan kaki serta menggunakan sampan.

Sejak kecil ia memang merupakan sosok yang sangat dekat


dengan alam. Tanpa ragu ia akan memasuki hutan tanpa baju
dan alas kaki serta hanya mengenakan celana panjang. Mungkin
hal itu pula yang membuatnya begitu lincah bertempur di
medan perang meski harus berada di dalam hutan.

2. Pernah bekerja sebagai wartawan yang menyuarakan


perjuangan nasional
Ketertarikannya dalam dunia tulis menulis membuatnya
memutuskan untuk menjadi wartawan. Tahun 1940, ia sudah
menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Suara Pakat. Di kurun
Koleksi foto bersejarah di rumah Tjilik Riwut.
waktu yang sama, ia juga bekerja sebagai koresponden Harian
Pemandangan.

Dalam bidang jurnalisme itulah Tjilik Riwut turut


menyumbangkan tenaga dan pikiran dengan menyebarkan
berita seputar pergerakan nasional di Jawa, Sumatera, dan
Kalimantan. Tapi kiprahnya di dunia pers tidak berlangsung
lama karena Jepang mendarat di Balikpapan tahun 1942.

3. Mengumpulkan informasi dengan bekerja pada intelijen


Jepang
Ketika Jepang menguasai Indonesia, Tjilik Riwut beralih profesi
menjadi intelijen militer Jepang. Tugasnya adalah untuk
mengumpulkan data-data tentang keadaan di Kalimantan,
tapi bukan berarti dia sedang berkhianat. Dia melakukan tugas
penting demi Indonesia.

34 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


T RAVEL NOT ES

Ia mendapatkan jabatan dari pemerintah pendudukan Jepang


yang membuatnya punya akses ke seluruh daerah di Kalimantan.
Hal inilah yang ia manfaatkan untuk menjalin komunikasi dan
koordinasi dengan beragam suku di Kalimantan. Tjilik Riwut
meyakinkan mereka agar tetap setia dan mendukung perjuangan
kemerdekaan Indonesia.

4. Menjadi wakil Kalimantan setelah Indonesia merdeka


Indonesia akhirnya merdeka dan Tjilik Riwut dipercaya menjadi
Perwakilan Dewan Pimpinan Penyelenggaraan Ekspedisi ke
Borneo di Yogyakarta. Tahun berikutnya, ia mewakil 185 ribu
rakyat Dayak di pedalaman Kalimantan yang terdiri dari 142 suku,
145 kepala kampung, 12 kepala adat, 4 kepala suku, 3 panglima,
10 patih, 2 tumenggung, dan 2 kepala burung untuk menyatakan
sumpah setia kepada Republik Indonesia.

Sumpah ini berarti Kalimantan telah menjadi wilayah Negara


Kesatuan Republik Indonesia. Para anggota suku ini juga
bersumpah akan mempertahankan daerahnya masing-masing
dari serangan tentara NICA yang berusaha merebut kembali
Indonesia.

5. Terjun di bidang militer demi mempertahankan kemerdekaan


Tjilik Riwut kemudian terjun ke dunia militer dan menjadi
Komandan Pasukan MN 101 Mobiele Brigade MBT/TNI
Kalimantan. Ia jua mencatatkan prestasi di bidang militer karena
kesuksesannya sebagai Komando Penerjung Payung Pertama
AURI pada 17 Oktober 1947. Sejak saat itu 17 Oktober diperingati
sebagai hari Pasukan Khas TNI-AU.

Sebagai tentara, ia memiliki pengalaman perang di sebagian


besar pulau Kalimantan dan Jawa. Pangkat terakhirnya di bidang
militer adalah Marsekal Pertama Kehormatan TNI-AU. Setelah
era peperangan telah berakhir dan Belanda mengakui kedaulatan
Indonesia, Tjilik Riwut beralih ke dunia politik demi membangun
Kalimantan.

6. Tekad besar demi membangun Kalimantan


Salah satu jasa Tjilik Riwut yang masih dikenang di bidang
pembangunan adalah membuka hutan serta membangun
daerah di sekitar Desa Pahandut menjadi Palangkaraya, Ibukota
Kalimantan Tengah. Pembangunan kota Palangkaraya ini adalah
salah satu obsesi Tjilik Riwut yang berhasil tercapai. Obsesi
lainnya yaitu membangun dua bandara internasional, meski saat
ini yang terwujud baru satu bandara saja.

Tekad besar dan loyalitas Tjilik Riwut pada Kalimantan tidak


hanya terbukti dari pembangunan yang ia pimpin saja. Ia bahkan
menyumbangkan harta dan uang pribadinya untuk memberi
makan orang yang ikut membangun Palangkaraya. Keluarganya
sendiri bahkan sampai kehabisan jatah beras yang diperuntukkan
baginya sebagai gubernur karena ia membagikan beras tersebut
pada orang-orang yang bekerja. Tjilik Riwut juga ikut turun Patung Tjilik Riwut sebagai ikon
langsung menebang pohon bersama dengan para pekerja lainnya. Palangkaraya

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 35


T RAVE L NOT ES

Negeri di era Sukarno dalam film dokumenter


yang sama. Alkisah, dalam satu forum Dewan
Nasional mengemuka gagasan memindahkan
Ibu Kota. Tjilik Riwut pun mengajukan nama
Palangkaraya, dan bersambut respons positif
dari Bung Karno.

9. Angka 17
Ada beberapa orang yang memiliki angka favorit.
Misalnya kayak Cristiano Ronaldo aja. Di klub
sepakbola mana pun dia pasti pakai nomor 7. Nah,
Tjilik Riwut juga begitu, beliau sangat fanatik
dengan angka 17. Entah kebetulan atau bukan,
Kalimantan Tengah menjadi Provinsi ke-17 yang
lahirnya bertepatan dengan Pemerintahan RI
Kabinet ke-17. Belum lagi, Desa Pahandut yang
Rumah Tjilik Riwut.
menjadi cikal bakal Ibu Kota Kalimantan Tengah,
merupakan Desa ke-17 dihitung dari Sungai
Kahayan (Sungai Dayak Besar).
7. Memegang teguh dan melestarikan
kebudayaan Kalimantan 10. Jurnalis yang produktif menerbitkan buku
Bukan saja nasionalis, ia juga sangat menjunjung Sebelum terjun di bidang militer Tjilik Riwut
tinggi kebudayaan leluhurnya. Ia selalu memutuskan menjadi wartawan. Pada tahun
menekankan pentingnya untuk tetap mengingat 1940, beliau menjadi Pemimpin Redaksi dari
asal-usul kita sebagai manusia. Baginya, majalah Suara Pakat. Di tahun yang sama
kebudayaan adalah sebuah identitas yang harus pula, beliau menjadi koresponden Harian
dipelihara. Pemandangan. Ketertarikannya dalam dunia
penulisan tidak berhenti meski di tahun 1942 saat
Ideologinya ini tertuang dalam beberapa karyanya pendudukan Jepang, ia mulai berhenti berkiprah
berupa buku yaitu Kalimantan Memanggil (1958), di dunia pers karena Jepang datang. Setelah
Kalimantan Membangun (1979), dan Manaser Indonesia merdeka, ia sempat menuangkan
Panatau Tatu Hiang: Menyelami Kekayaan pemikirannya dalam beberapa buku seperti
Leluhur (2003). Lewat tulisannya, ia banyak Kalimantan Memanggil (1958), Kalimantan
mengenalkan dan mengabadikan kebudayaan Membangun (1979), dan Manaser Panatau Tatu
suku Dayak yang perlahan mulai luntur. Hiang: Menyelami Kekayaan Leluhur (2003).

8. Dekat dengan Presiden Soekarno Itulah sosok yang namanya kini telah diabadikan
Menurut Ida Riwut, bapaknya memang dekat sebagai Bandar Udara di Palangkaraya. Sebagai
dengan Bung Karno, relasi keduanya laksana seorang warga negara Indonesia, ia memiliki jiwa
"bapak dan anak". "Mungkin karena Kalimantan nasionalis yang tinggi dan turut berperan dalam
Tengah ini Provinsi termuda, jadi keduanya persatuan Republik Indonesia. Sebagai anak
sering berkomunikasi dan jadi sangat dekat," kata dari suku Dayak, ia memiliki komitmen tinggi
Ida Riwut. dan lebih mementingkan kemajuan daerahnya.
Tidak heran jika beliau menjadi sosok yang
Dalam film dokumenter 17 Tahun Mengenang begitu dihormati karena perilakunya yang mulia
Wafatnya Tjilik Riwut (Keluarga Tjilik Riwut, tersebut. (Piter)
2004), Arnold Achmad Baramuli pernah
mengungkapkan kedekatan Sukarno dan Tjilik
Riwut. "Tjilik Riwut itu paling disayang oleh Bung
Karno," kata Gubernur Sulawesi Utara dan Tengah
pertama itu. Di hadapan Bung Karno, Tjilik Riwut
pernah mengusulkan pemindahan Ibu Kota ke
Palangkaraya. Cerita itu disampaikan Ruslan
Abdulgani Menteri Penerangan dan Menteri Luar

36 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


I NFO KEPAT UHAN

Ide Baru, Syarat Mutlak


untuk Mendapat Predikat
Sangat Baik
Subdirektorat Pengelolaan Kinerja

Melanjutkan bahasan terdahulu mengenai perubahan sasaran kerja pegawai (SKP) dan
penilaian kinerja PNS tahun 2021, pada artikel bulan lalu telah disampaikan penjelasan
bahwa untuk memperoleh predikat sangat baik, seorang PNS harus memiliki nilai kinerja
dengan angka 110-120 dan harus menciptakan ide baru dalam peningkatan kinerja yang
memberi manfaat bagi organisasi atau negara.

Nilai kinerja adalah penjumlahan hasil penilaian SKP (bobot 60%) dan hasil penilaian
perilaku kerja (bobot 40%). Sedangkan ide baru dalam PermenPAN RB Nomor 8 Tahun
2021 merupakan gagasan kreatif pegawai atau sekelompok pegawai yang dapat digunakan
untuk pemecahan masalah atau perbaikan metode dan proses kerja yang sudah berjalan
sehingga memberikan manfaat atau dampak pada lingkup tim kerja/unit kerja/instansi/
daerah/nasional.

Pada artikel bulan ini kita akan mengulas lebih lanjut mengenai gambaran ide baru, apa
dan bagaimana implementasinya sesuai ketentuan PermenPAN RB Nomor 8 Tahun 2021.

Ide Baru adalah Inisiatif

Dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan dan pengawasan


kepabeanan dan cukai, yang kemudian diukur kinerjanya dengan menggunakan indikator
kinerja utama (IKU), seorang PNS sering menghadapi masalah dalam pencapaian sasaran
strategis karena IKU yang ditetapkan harus menghasilkan output/outcomes, misalnya IKU
tingkat efisiensi waktu dan biaya pelayanan impor dan ekspor yang ukuran keberhasilannya
sebagian besar di luar kendali Bea Cukai karena ditentukan oleh kinerja instansi lain. Dalam
menyikapi masalah tersebut, pegawai dihadapkan pada beberapa pilihan, yang pertama
pasrah, yang kedua menyampaikan masalah tersebut kepada pimpinan untuk mendapat
arahan, atau yang ketiga melakukan analisis untuk mencari solusi pemecahan masalah.
Apabila yang dipilih adalah yang ketiga, maka hal tersebut dapat menjadi ide baru,
karena yang pertama solusi tersebut merupakan inisiatif/gagasan pegawai dan bukan
karena arahan atau perintah dari pimpinan. Kedua, solusi tersebut merupakan perbaikan
metode dan proses kerja yang sudah berjalan apabila solusinya berupa terobosan atau
inovasi, dan yang ketiga solusi tersebut berdampak positif untuk organisasi. Bahkan dapat
meningkatkan reputasi nasional karena tingkat efisiensi waktu dan biaya pelayanan impor
dan ekspor akan memengaruhi skor kemudahan berusaha atau ease of doing business yang
setiap tahun dirilis oleh World Bank.

Ide Baru Harus Orisinal

Ide tersebut harus benar-benar baru, karena dalam PermenPAN RB Nomor 8 Tahun 2021
harus memenuhi aspek orisinalitas. Solusi yang diusulkan merupakan gagasan baru yang
sebelumnya belum pernah ada, belum pernah diterapkan oleh organisasi. Oleh karena itu,
dalam perumusan ide baru harus melalui proses analisis data dan informasi yang dilakukan
secara cermat agar mendapat solusi yang tepat untuk pemecahan masalah. Termasuk
meneliti apakah solusi tersebut memenuhi aspek orisinalitas yang diharapkan memberi

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 37


INFO KE PAT UH A N

efek kejut, sehingga perlu memerhatikan aspek penganggaran dan aspek kemanfaatan
agar ide baru tersebut nantinya dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.

Ide Baru Harus Diselenggarakan dengan Dokumen dan Administrasi yang Tertib

Ide baru bukan sekadar ide yang berlalu begitu saja. Agar dapat diklaim untuk mendapat
predikat sangat baik, dalam PermenPAN RB Nomor 8 Tahun 2021 setiap ide baru harus
diselenggarakan menggunakan dokumen formal yang diadministrasikan secara tertib,
mulai dari pengajuan ide baru kepada atasan langsung untuk mendapat rekomendasi,
selanjutnya diajukan untuk mendapat penetapan dari pejabat sesuai lingkup ide baru,
misalnya kepala kantor, direktur jenderal, menteri, atau bahkan presiden apabila ruang
lingkup ide baru tersebut bersifat nasional yang melibatkan peran antar kementerian dan
lembaga, seperti halnya program national logistic ecosystem yang telah ditetapkan dengan
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pengembangan Sistem Logistik Nasional.

Ide Baru akan Mendorong Kinerja Bea Cukai menjadi Makin Baik

Tujuan ide baru diciptakan tidak hanya untuk pemecahan masalah dan/atau perbaikan
metode dan proses kerja yang sudah berjalan, tetapi juga untuk peningkatan kinerja
yang memberi manfaat bagi organisasi atau negara. Oleh karena itu, semakin banyak ide
baru diciptakan pegawai, maka akan mendorong kinerja Bea Cukai menjadi makin baik
dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. Setiap sasaran strategis dan IKU dapat
dilaksanakan secara optimal, walaupun pegawai menghadapi berbagai macam kendala dan
masalah dalam pencapaiannya sesuai target yang ditetapkan dalam kontrak kinerja.

Setiap PNS Bea Cukai Memiliki Banyak Peluang untuk Menciptakan Ide Baru

Ide baru dapat diusulkan oleh setiap pegawai, baik secara individu maupun berkelompok
dalam sebuah tim kerja/unit kerja organisasi pada semua level di kantor pusat, kantor
vertikal, pangkalan sarana operasi, dan balai laboratorium Bea Cukai.

Semisal dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, dengan berlakunya kebijakan pembatasan
kegiatan masyarakat telah berdampak pada melemahnya kemampuan ekonomi pelaku
usaha di berbagai sektor non formal, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Hal tersebut merupakan sebuah tantangan yang menjadi peluang bagi setiap pegawai
untuk menciptakan ide baru dalam situasi pemulihan ekonomi nasional, berupa gagasan-
gagasan baru yang dapat mendorong optimalnya penerimaan negara, kemudahan
pelayanan impor dan ekspor, dan pemberian insentif fiskal melalui fasilitas kepabeanan
yang dapat meningkatkan kemampuan ekonomi pelaku usaha, sehingga dapat bertahan
dan produktif di tengah situasi pandemi Covid-19.

Ide Baru adalah Sebuah Pilihan

Kalau mau dapat predikat sangat baik, maka harus menciptakan ide baru. Namun, itu semua
merupakan pilihan PNS termasuk pegawai Bea Cukai sendiri. Kuncinya adalah kreativitas,
bagaimana kita bisa menyikapi dengan berpikir positif yang akan mendorong kita menjadi
kreatif untuk menciptakan gagasan-gagasan baru yang bermanfaat untuk organisasi dan
negara. Terakhir, satu hal yang paling penting bahwa ide baru akan menentukan peran
pegawai dalam organisasi, dan menentukan kinerja Bea Cukai yang makin baik.

38 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


S OS OK

Sri Wuningsih,

Bugar & Enerjik


di Masa Lansia
Di tengah kesibukannya mengajar PPJK di
wilayah sekitar Bandara Soekarno-Hatta, Nuning
Sri Wuningsih, tokoh sosok kita kali ini masih
menyempatkan untuk berkebun tanaman hias.
Pensiun dari Bea Cukai pada 1 Oktober 2010 dengan
penempatan terakhir di Bea Cukai Purwakarta, ia
mengaku sejak menjelang pensiun dirinya aktif
mengajar di beberapa kampus, dan beberapa kursus
PPJK, baik yang diselenggarakan BUMN maupun
swasta.

“Saya mengajar PPJK di seputaran Bandara Soekarno


Hatta, tetapi sebelumnya juga mengajar di satu
Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta. Di samping itu
juga menjalani hobi saya berkebun tanaman hias,”
ujarnya sosok yang akrab dipanggil bu Nuning.

“Saya coba menjalani masa pensiun dengan


melakukan apa yang saya senangi, seperti mengajar
dan berkebun tanaman hias untuk disewakan
ke beberapa perkantoran,” ujar wanita kelahiran
Purwokerto, 29 September 1954.

Dari mengajar lanjutnya, membuat dirinya tetap


aktif bergaul dengan kawula muda dan harus selalu
update dengan kebijakan kepabeanan yang terbaru.
Sedangkan dari hasil berkebun, tanaman hias yang
ia miliki bisa dijualnya atau diberikan kepada orang-
orang yang ia cinta. Kedua kegiatan ini, mengajar dan
berkebun tanaman hias sudah dijalaninya menjelang
usia 40 tahun .

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 39


SOSOK

Sri Wuningsih bersama kolega saat masih aktif sebagai pegawai

Selain mengajar, Nuning juga aktif di organisasi diketahui dapat meningkatkan kebugaran
Perkumpulan Purnabhakti Bea Cukai (PPBC), fisik dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Selain aktif di PPBC juga aktif di Paguyuban Terutama jalan kaki, menurutnya jenis olahraga
Ketupat (Keluarga Tujuh Empat) perkumpulan ini baik untuk dilakukan selama 25 menit per
BC angkatan 1974. hari sebagai aktivitas fisik dengan intensitas
sedang. Jika dilakukan secara rutin, kebiasaan ini
Begitu juga aktif di beberapa perkumpulan akan membantu tubuh lebih kuat dan mencegah
atau organisasi non-formal, seperti grup Kancil berbagai risiko penyakit yang mengancam. Jalan
(Kanca Cilik) sewaktu SR Susteran sekolah asal kaki juga bisa meningkatkan suasana hati.
kotanya yang rutin mengadakan traveling jelajah
nusantara. Termasuk juga aktif di Paguyuban Terlebih lagi, jika melakukan aktivitas ini
Serulingmas (Seruan Eling Banyumas), sebuah bersama pasangan, anggota keluarga lain, atau
wadah persatuan orang-orang ex Karesidenan teman juga bisa meningkatkan interaksi sosial
Banyumas yang merantau di Jakarta). yang mendukung kesejahteraan dan kesehatan
mental. Aktivitas jalan kaki bersama keluarga
“Sering reunian dan jalan jalan serta mengenang atau teman juga baik untuk meningkatkan fungsi
masa-masa di sekolah akan membuat kita otak pada lansia.
semakin sehat dan awet muda. Tetapi Berhubung
sekarang pandemi maka reunian bisa dilakukan “Namun, sejak pandemi covid-19 ia membatasi
melalui zoom,” begitu tips dari Nuning yang diri pada aktivitas fisiknya, lebih mengusahakan
mengaku saat ini ia lebih meningkatkan hubungan untuk tetap berolahraga seperti berjalan kaki
dengan yang mahakuasa (habluminallah), dan berkebun,” demikian ungkap Nuning yang
bermotokan hidup lakukan yang terbaik,
Terlihat lincah dan sehat di usianya yang dan bantulah sesamamu, InsyaAllah akan
tidak muda lagi, rahasianya adalah terbiasa memberikan kemudahan kepada hambanya.
berolahraga jalan kaki, bersepeda dan berenang. (supriyadi)
Melakukan olahraga jalan kaki secara rutin,

40 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


RUANG KESEHATAN

Sakit Gigi
di Tengah Pandemi

Sakit gigi merupakan suatu keadaan yang sangat tidak nyaman


dan mengganggu. Dalam kondisi normal, keluhan tersebut bisa
dengan mudah kita konsultasikan ke dokter gigi. Namun, di tengah
kondisi pandemi Covid-19, amat jarang rumah sakit atau klinik yang
membuka pelayanan poliklinik gigi dan mulut.

Persatuan Dokter Gigi Seluruh Indonesia (PDGI) pun telah


memutuskan bahwa dokter gigi dilarang melakukan tindakan medis
kedokteran gigi, kecuali dalam keadaan darurat, saat pandemi ini.
Sehingga, banyak dokter gigi yang tidak membuka praktik atau
membatasi jumlah kunjungan pasien, serta menerapkan protokol
kesehatan yang ketat.

Dokter gigi memang merupakan profesi yang rentan tertular


Covid-19. Ditambah, penularan virus ini melalui aerosol yang berasal
dari rongga mulut, sehingga risiko penularan tidak hanya pada
dokter gigi dan asistennya saja, tetapi juga pada pasien dan orang
yang berada dalam ruang praktik termasuk ruang tunggu praktik.
Dengan kondisi seperti ini, maka masyarakat sebaiknya mengetahui
bagaimana cara melakukan penanganan secara mandiri di rumah
dalam mengatasi sakit gigi.

Kita awali dengan cara termudah sebelum kita mengetahui apa


tindakan yang dapat kita lakukan. Cara ini sangat sederhana dan
murah, dengan bahan yang mudah didapat dan tidak membahayakan,
yaitu kita gunakan air garam untuk meringankan nyeri.

Saat merasakan nyeri pada gigi, berkumur air garam


ternyata bisa membantu meredakan sakitnya. Air garam
sudah terbukti bisa meredakan rasa nyeri ketika sakit gigi.
Air garam memiliki sifat basa, sedangkan area di dalam mulut
memiliki sifat asam. Oleh karena itu, berkumur dengan air garam
dapat menetralkannya.

Dengan cara di atas, bila keluhan teratasi, tetapi masih ada


keluhan atau khawatir keluhan kembali muncul maka bisa dicoba

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 41


RUANG KES E H ATA N

Untuk menghindari penularan Covid-19


yang dapat terjadi, jangan lupa kita harus
memperhatikan protokol keamanan untuk kita
pada waktu ke rumah sakit/klinik dokter gigi,
antara lain:
1. Jangan lupa gunakan masker.
2. Bawa hand sanitizer.
3. Sebaiknya tidak membawa anggota keluarga
yang rentan (anak-anak atau lanjut usia) jika
mereka tidak memerlukan perawatan gigi
dan mulut.
4. Saat berada di rumah sakit, jaga jarak dengan
pasien lain, hindari menyentuh benda-benda
di sekitar yang tidak diperlukan, hindari
menyentuh, mulut, hidung, dan mata.
5. Hindari makan/minum di area rumah sakit.
6. Setelah meninggalkan ruang perawatan, cuci
dengan memanfaatkan konsultasi daring. Saat tangan menggunakan air dan sabun, atau
ini, beberapa rumah sakit, klinik, dan platform hand sanitizer.
kesehatan lain menyediakan layanan konsultasi 7. Saat melakukan pembayaran, disarankan
daring bersama dokter/dokter gigi dan tenaga menggunakan metode cashless.
kesehatan lainnya. 8. Setelah sampai di rumah, segera mandi
dan cuci pakaian yang habis dipakai ke
Masyarakat bisa mencoba layanan konsultasi rumah sakit.
daring ini untuk mendapatkan solusi terbaik dan 9. Bagi pasien yang terpaksa harus mengunjungi
mengatasi keluhan yang ada. Resep obatnya pun dokter gigi, dianjurkan untuk pergi
bisa ditebus secara daring. Dengan demikian, seorang diri. Kalau pun ditemani, orang
kita dapat mengatasi keluhan tanpa harus ke yang menemani sebaiknya ikut ke dalam
rumah sakit/ klinik. ruang perawatan. Jika fasilitas ruang tunggu
klinik tidak memadai, sebaiknya yang
Namun, ada beberapa kondisi darurat yang mengantar tunggu di luar. Hal ini dapat
mengharuskan kita ke praktik dokter gigi, antara menghindari risiko penyebaran virus korona.
lain: Di samping itu, simpan nomor kontak
1. Sakit gigi yang parah dalam kurun waktu RS/klinik/dokter gigi, jika kita mungkin
24 jam. Dalam ukuran skala 1-10, sakit gigi memerlukan untuk konsultasi daring/ada
di bawah skala lima dianggap masih bisa tindakan emergency yang kita butuhkan.
diatasi dengan minum obat penghilang
rasa sakit. Adapun sakit gigi di atas skala
lima secara umum adalah sakit yang terjadi Namun perlu diingat, mencegah selalu lebih baik
terus-menerus dan intens, hingga membuat daripada mengobati. Oleh karena itu, jangan lupa
seseorang sulit tidur. untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut
2. Gusi bengkak selama 3-7 hari terakhir. agar terhindar dari masalah gigi selama pandemi
3. Pendarahan yang disebabkan oleh proses Covid-19.
pencabutan atau operasi gusi.
4. Infeksi gigi dikarenakan gigi berlubang yang
menyebabkan sakit gigi. Drg. M.A. Ika Mauliana S.
5. Gigi patah yang menyebabkan sakit. Poliklinik Gigi Kantor Pusat Bea Cukai
6. Untuk perawatan ortodonsia, yang
dikategorikan darurat seperti terdapat
kawat gigi yang lepas dan menyebabkan
tertusuknya bagian gusi. Kondisi ini bisa
menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman di
dalam mulut.

42 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


RAG AM

Integritas
di Tapal Batas Bagian 1
Suwatno, KPPBC TMP C Palangkaraya

Aku terbangun dari tidur yang tidak begitu lelap lihat. Empat orang petugas Bea Cukai menenteng
ketika mendengar suara dari pelantang sebuah senapan mengelilingi kami.
kapal cepat. Lampu sorotnya menembus celah-
celah dinding kapal kayu kami, berkelebat di “Ebony, nDan!!” teriak salah satu petugas kepada
dalam kabin kecil tempat aku dan lima orang orang yang duduk di kursi samping kemudi
lainnya beristirahat. kapal patroli, setelah ia menyingkap ujung terpal
penutup muatan kapal kami. Sejurus kemudian,
“KM. Alameng, di sini kapal patroli Bea Cukai sosok laki-laki berbadan tegap, tidak terlalu
BC15024, segera matikan mesin, tambatkan tali tinggi, menggunakan rompi hitam dan topi baret
ke kapal. Semua awak kapal KM. Alameng harap keluar dari kapal patroli dan melompat ke kapal
berbaris di geladak depan termasuk nakhoda. kami. Di pinggangnya menyembul sesuatu, yang
Kami akan melakukan pemeriksaan!”. Suara itu kusadari belakangan adalah pistol. Ia berjalan
menggelegar di sunyi malam, diulangi berkali- pelan melewati barisan kami. Ketika sosok itu
kali, semakin lantang seiring dekatnya kapal itu hendak melewatiku, dengan memicingkan mata
dengan kami. aku membaca nama yang terbordir di rompinya,
Arvin.
Dalam keadaan setengah sadar aku keluar dari
dalam kabin. Aku berjalan limbung dengan Itu adalah momen pertama kali aku bertemu
berkerudung sarung kumal. Ombak malam dengannya. Sosok yang kemudian menjadi orang
itu tak terlalu tinggi, cenderung tenang, yang sangat berarti dan berjasa di hidupku.
mengombang-ambing pelan kapal kami. Ketika Namanya adalah Arvin Cahyanta.
sampai di geladak aku masuk dalam barisan para
awak kapal, memutar mata ke sekeliling mencuri ***

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 43


RAGAM

Namaku Hasanuddin, tapi orang biasa memanggilku Acho’. Aku anak ke enam dari enam bersaudara.
Aku dilahirkan di Enrekang, sebuah daerah berbukit di Sulawesi Selatan. Ketika belum genap umur
delapan dan keadaan ekonomi keluarga tidak menentu, Ibu mengirimku untuk tinggal bersama adik
laki-lakinya di Ujung Tanah, sebuah kecamatan di Makassar. Aku tidak pernah benar-benar mengenal
sosok bapak. Dibesarkan oleh paman, membuat aku tumbuh menjadi pribadi remaja yang haus
perhatian dan pujian

Aku memutuskan tidak melanjutkan ke jenjang SMP setelah tahu rasanya menerima upah dari
pekerjaan menjadi kuli panggul di pelabuhan Paotere, dekat rumah pamanku.

Para mandor kuli di pelabuhan kerap memakai jasaku. Aku pikir mereka suka dengan pribadiku yang
tak banyak omong. Aku tak pernah menolak pekerjaan yang mereka tawarkan. Setelah tujuh tahun aku
hidup di sana, hampir semua pekerjaan kasar sudah pernah aku jajal. Dari berdagang jalangkote, kuli
panggul, penyelam kerang hijau, membersihkan ikan di pasar, sampai menjadi “koki” di kedai depan
pelabuhan.

Kabar tentang upah besar dari menjadi awak kapal kayu hitam ke Malaysia santer beredar kala itu.
Beberapa awak kapal yang singgah di kedai kami selalu nampak berapi-api ketika menceritakannya.

Kapan aku bisa ikut berlayar ya, pikirku kala itu. Tentu saja bukan semata upahnya yang membuatku
bergairah, tetapi bayangan menjadi pelaut muda lah yang lebih dominan saat itu. Maka ketika tawaran
dari seorang kawan datang, tanpa pikir panjang aku berpamitan kepada paman untuk ikut menjadi
koki di KM. Alameng, sebuah kapal yang memuat kayu Ebony dari pedalaman sulawesi ke Tawau, kota
pelabuhan kecil di Malaysia.

Tak pernah ku sangka pelayaran pertamaku berakhir “tragis” ketika malam itu kapal kami akhirnya
diberhentikan di perairan Sulawesi di atas pulau Tarakan dan mengubah seluruh hidupku.

***

Bersama empat orang awak KM. Alameng yang lain, aku duduk di lantai buritan kapal patroli, dekat
dengan mesin kapal. Duduk dikelilingi moncong senapan, tidak terdengar suara kami bercengkerama,
hanya bunyi mesin kapal yang berderu melindas air. Di belakang, nampak nakhoda kapal kami
mengemudikan kapal mengikuti buih yang ditinggalkan kapal patroli dengan tiga mesin itu.

Ketika akhirnya kapal bersandar di pelabuhan Malundung, kota Tarakan dan kami semua digiring
menuju Kantor Bea Cukai Tarakan baru aku tahu bahwa kayu hitam yang kami muat adalah komoditas
terlarang.

***

Nahkoda dan awak kapal yang lain terlihat lemas ketika keluar dari ruang wawancara, tak menyangka
sebegitu berat ancaman hukuman pidana yang disangkakan kepada mereka. Di antara kami semua aku
lah yang lolos dari jeratan pidana penyelundupan itu, karena di hadapan hukum aku masih di bawah
umur.

Ya, aku berlayar pertama kali ketika belum genap berumur enam belas tahun.

Momen-momen ini lah yang menjadi kisah pembuka perjalanan hidupku bersama Bang Arvin, sosok
yang darinya aku belajar bagaimana menjalani dan memaknai kehidupan.

***

44 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


RAG AM

“Mohon izin, nDan. Pak Adul sudah terlalu tua, saya pikir kita bisa memanfaatkan si Acho untuk
jadi volunteer di kapal patroli kita, nDan. Nanti saya yang akan bertanggung jawab mengawasi dia”,
ujar Bang Arvin kepada atasannya kala itu. Aku mencuri dengar beberapa percakapan mereka dari
dalam ruangan yang pintunya tidak benar-benar tertutup itu. Entah apa yang Ia lihat dariku sehingga
membuatnya berkata seperti itu.

Ku kira Ia seorang yang naif belaka.

“Engga tahu, pak. Mungkin saya bisa kerja di pelabuhan sini. Ikut bantu bongkar muat. Nanti saya pikir
setelah keluar dari sini. Yang jelas aku tidak akan pulang ke Makassar”, jawabku sekenanya ketika salah
seorang pegawai yang memeriksaku bertanya rencanaku selepas proses administrasi penyidikan.

Bang Arvin menghampiriku yang duduk di ruang tunggu tamu.

“Cho’, kamu mau bantu aku buat bersih-bersih kapal patroli?” tanya Bang Arvin.

“Emang boleh kah, Pak?” jawabku.

Bang Arvin hanya tersenyum mendengar pertanyaannya ku jawab dengan pertanyaan. Mungkin
jawabanku itu membuat Ia melihat kepolosan dalam diriku.

Yang ku ingat kemudian adalah hari itu aku “resmi” menjadi bagian dari keluarga besar Bea Cukai
Tarakan.

Bersambung...

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 45


PE RAT UR A N

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.04/2021 Tanggal


24 Juni 2021 tentang Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai
dengan Pelayanan Segera (Rush Handling)

Dasar Hukum

1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 3612)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
4. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 98);
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1862) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1745).

Latar Belakang dan Gambaran Umum

Barang-barang impor yang mempunyai sifat peka waktu, berpotensi merusak lingkungan ataupun
barang yang mudah busuk akan memiliki penanganan importasi yang berbeda dan perlu mendapatkan
perilaku khusus agar nilai ekonomi dan manfaat atas barang tersebut tidak hilang ataupun berkurang.
Di Indonesia sendiri, atas importasi barang-barang dengan karakteristik tersebut diberikan layanan
kepabeanan dengan berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 148/PMK.04/2007
tentang Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai Dengan Pelayanan Segera (Rush Handling).

Berdasarkan PMK Nomor 148/PMK.04/2007, layanan Rush Handling diberikan terhadap 7 (tujuh) jenis
barang impor yang telah ditetapkan ditambah dengan barang-barang lainnya yang dapat diberikan
layanan tersebut dengan meminta izin terlebih dahulu kepada Kepala kantor Bea dan Cukai tempat
pemasukan barang impor dengan memenuhi kriteria untuk diberikan layanan Rush Handling.

Dalam implementasi PMK tersebut, muncul beberapa permasalahan pelaksanaan di lapangan di


antaranya:
1. Pengaturan di PMK existing tidak detail (hanya 4 Pasal), sehingga beberapa praktik di lapangan
berbeda-beda dan belum ada payung hukumnya.
2. Pelayanan dilaksanakan secara manual.
3. Proses RH tidak dilengkapi dengan jaminan dengan pertimbangan importir memiliki fasilitas
pembebasan BM dan PDRI.
4. Enforcement lartas dilakukan secara manual oleh petugas BC.

46 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


PERAT URAN

Selain itu terdapat masukan dari pihak eksternal Bea Cukai untuk membangun sistem Rush Handling
untuk otomasi layanan. Menindaklanjuti hal tersebut serta mempertimbangkan masukan dari unit
vertikal yang terlibat langsung dalam pelayanan dan pengawasan Rush Handling serta masukan dari
beberapa unit Eselon II lainnya di lingkungan Kantor Pusat Bea Cukai, Bea Cukai telah merumuskan
peraturan baru untuk mengganti PMK 148/PMK.04/2007 tersebut. Hal-hal baru yang diatur dalam
PMK baru ini antara lain:
a. Otomasi Layanan: Prosedur layanan Rush Handling yang selama ini manual diubah menjadi
otomasi menggunakan SKP, sesuai rekomendasi APF. Pengguna jasa mengajukan permohonan
melalui sistem yang dapat diakses di laman resmi Bea Cukai www.beacukai.go.id.
b. Penambahan jenis barang yang secara langsung/otomatis dapat diberikan Rush Handling yaitu:
1) Banknotes dan
2) Vaksin atau obat-obatan untuk manusia.
c. Penyerahan Jaminan: Importir tidak wajib menyerahkan jaminan jika: a) memiliki keputusan
pembebasan bea masuk atau tarif pembebanan bea masuk atas barang adalah 0%, dan b) memiliki
fasilitas impor terkait PDRI.
d. Permohonan Rush Handling diperlakukan sebagai pemberitahuan pabean. Dengan diperlakukan
sebagai pemberitahuan pabean, Pejabat BC dapat melakukan penetapan tarif dan nilai pabean
dalam rangka pengamanan keuangan negara serta tertib administrasi.
e. Janji layanan paling cepat 2 jam.

Pokok-pokok isi Peraturan Menteri Keuangan

1. Ketentuan umum yang berisi antara lain definisi Kawasan Pabean, Kantor Pabean, Pelayanan
Segera (Rush Handling), Dokumen Pelengkap Pabean, dan Pejabat Bea Cukai;
2. Ruang lingkup pelayanan segera (Rush Handling);
3. Tata cara pengeluaran dari Kawasan Pabean, yang terdiri dari permohonan pelayanan segera
(Rush Handling) dan penyampaian dokumen pelengkap pabean, penyerahan jaminan, pemeriksaan
pabean dan pengeluaran barang;
4. Tata cara penyelesaian pelayanan segera (Rush Handling);
5. Ketentuan lain-lain;
6. Ketentuan peralihan;
7. Ketentuan penutup.

Konsekuensi Publik atas Penerbitan PMK

Penerbitan Peraturan Menteri Keuangan ini meningkatkan pelayanan terhadap pengeluaran barang
impor untuk dipakai dengan pelayanan segera (Rush Handling) sehingga menjadi lebih efektif, efisien,
modern, dan akuntabel. Selain itu kemudahan dan kecepatan prosedur di dalam PMK ini selaras
dengan kebijakan pemerintah yang saat ini tengah gencar menerapkan National Logistic Ecosystem
(NLE). Jika dalam NLE semua platform logistik seperti trucking, warehousing, shipping, forwarder, baik
domestik maupun global bergabung untuk kolaborasi dalam rangka mewujudkan sistem logistik di
Indonesia yang efisien, transparan, dan terintegrasi, maka Rush Handling merupakan partner yang
tepat dari sisi kecepatan penanganan barang impor di bandara/pelabuhan. Dengan terbitnya PMK
ini diharapkan Rush Handling sesuai proporsinya dapat turut berkontribusi dalam mempercepat arus
logistik barang impor di Indonesia.

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 47


INFOGR A F I S

MENGAPA
CUKAI PLASTIK?
Proses penguraian sampah plastik baik yang ada di
daratan maupun di lautan menghabiskan puluhan
bahkan ratusan tahun dan proses pengolahannya
juga menimbulkan toksik dan bersifat karsinogenik
(zat yang menyebabkan kanker)

INDONESIA DARURAT SAMPAH PLASTIK

187,2 ton
Indonesia merupakan pemasok sampah plastik
terbesar kedua di dunia

16 %
dari total timbunan
17 %
di kota-kota besar
sampah nasional seperti Jakarta

60-70 %
ditimbun di TPA
10-15 %
didaur ulang

15-30 %
terbuang ke sungai,
9,85 miliar lembar
produksi kantong belanja plastik per tahun
danau, pantai dan laut

48 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


I NFOG RAFI S

Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan


CUKAI terhadap barang-barang tertentu yang
mempunyai sifat atau karakteristik:
Konsumsinya perlu dikendalikan
Peredarannya perlu diawasi
Pemakaiannya dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat
atau lingkungan hidup
Pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara demi keadilan
dan keseimbangan

Pengenaan cukai kantong plastik di beberapa


negara:

Denmark
Denmark
- Rp46.768
- Rp46.768

Afrika
Afrika
Selatan
Selatan
- Rp41.471
- Rp41.471

Taiwan
Taiwan
- Rp84.239
- Rp84.239

Irlandia - Rp322.990

Wales
Wales
- Rp85.534
- Rp85.534

Malaysia
Malaysia- Rp63.503
- Rp63.503

Vietnam
Vietnam--Rp24.793
Rp24.793

Hongkong - Rp82.942
Hongkong - Rp82.942

Inggris - Rp85.534
Inggris - Rp85.534

Kenya
Kenya--Rp16.763
Rp16.763

Kamboja - Rp127.173
Kamboja - Rp127.173

kantong belanja yang terbuat dari plastik dengan


CUKAI PLASTIK ketebalan 75 µ (tujuh puluh lima mikron) atau
kurang yang diproduksi untuk mewadahi,
membawa, dan/atau memindahkan barang.
(dalam keseharian biasa disebut kantong kresek)

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 49


GALER I FOTO

Penduduk Lereng Gunung Sumbing

Penduduk Indonesia tersebar di berbagai


daerah salah satunya bertempat tinggal di
lereng gunung. Penduduk lereng gunung
banyak yang berprofesi sebagai petani
dengan menggantungkan hidupnya dengan
cara bercocok tanam sayur mayur.

kebanyakan sayur mayur ditanam di


daerah pegunungan karena suhu dan
tanahnya cocok untuk bercocok tanam.
selain itu di daerah pegunungan memiliki
tanah yang subur. Daerah Pegunungan
juga banyak menjadi tujuan destinasi
wisata salah satunya di Wisata Terasiring
Sitegong, Sukomakmur, Magelang ini yang
menyuguhkan pemandangan alam lereng
gunung sumbing yang begitu indah.

Rizki Putra Agusta


Direkatorat Kepabeanan Internasional
dan Antar Lembaga

50 | Volume 52,
53, Nomor 8,
08,Agustus
Agustus2020
2021- -Warta
WartaBea
BeaCukai
Cukai
G AL ERI FOTO

ISO 100 | F 16 | SS 1/20s

Volume 53, 2020 - Warta Bea Cukai | 51


52, Nomor 8, Agustus 2021 51
GALER I FOTO
ISO 720 | F 2.8 | SS 1/4000 s

52 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


G AL ERI FOTO

ISO 640 | F 2.8 | SS 1/4000s

Volume 52, 2021 - Warta Bea Cukai | 53


53, Nomor 8, Agustus 2020
GALER I FOTO
ISO 100 | F 9 | SS 1/200 s

54 | Volume 52,
54 53, Nomor 8,
08,Agustus
Agustus2020
2021- -Warta
WartaBea
BeaCukai
Cukai
G AL ERI FOTO

ISO 100 | F 2.8 | SS 1/2000 s

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 55


?
BC MENJAWA
GALER I FOTO B

? PE RTANYAAN

Perkenalkan, saya Roy, dari PT Safatama,

DJ
ingin menanyakan seputar Form E ACFTA.

BC
Apakah Form E ACFTA tetap berlaku apabila
pengiriman impor barang melalu transit ke
negara lain seperti Hongkong atau Macau,
jadi tidak langsung dari China ke Indonesia?

Informasi lebih lanjut silakan kontak kami di linktr.ee/bravobeacukai

JAWA B A N

Terima kasih telah menghubungi Bravo Bea Cukai, sehubungan dengan pertanyaan Saudara/Saudari
mengenai barang impor transit dan/atau transshipment, dapat kami sampaikan sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor PMK-109/PMK.04/2019 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.04/2017 tentang Tata Cara Pengenaan Tarif
Bea Masuk atas Barang Impor Berdasarkan Perjanjian atau Kesepakatan Internasional menjelaskan
bahwa:

1. Tarif preferensi dapat diberikan jika barang impor dikirimkan langsung dari wilayah negara
anggota pengekspor ke negara anggota pengimpor.
2. Hal-hal berikut dianggap memenuhi persyaratan kriteria pengiriman langsung, yaitu:
a. Barang impor dikirim langsung dari negara anggota pengekspor ke negara anggota
pengimpor, atau
b. Barang impor dikirim melalui satu atau lebih negara anggota pengekspor dan negara
anggota pengimpor, atau melaui selain negara anggota, dengan syarat sebagai berikut:
• Transit dan/atau transshipment barang dimaksud semata-mata ditujukan untuk alasan
geografis atau pertimbangan khusus terkait persyaratan pengangkutan;
• Barang tersebut tidak diperdagangkan atau dikonsumsi di negara tujuan transit dan/
atau transshipment; dan
• Tidak mengalami proses produksi selain bongkar muat dan tindakan lain yang diperlukan
untuk menjaga agar barang tetap dalam kondisi baik.
3. Dalam hal pengiriman barang impor melalui transit atau transshipment di satu atau lebih negara
bukan anggota, kriterian pengiriman langsung wajib dibuktikan dengan dokumen sebagai
berikut:
a. Through Bill of Lading atau Air Way Bill atau dokumen pengangkutan lainnya yang
diterbitkan di negara pengekspor yang menunjukan keseluruhan rute perjalanan dari negara
pengeskpor, termasuk kegiatan transit atau transshipment, sampai ke daerah pabean;
b. SKA Form E yang diterbitkan oleh instansi penerbit SKA Form E di negara anggota
pengekspor;
c. Invoice dari barang yang bersangkutan; dan
d. Dokumen pendukung lainnya yang membuktikan transit dan/atau transshipment.

56 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai


Warta Bea Cukai

Kirim Artikel dan karyamu


ke Redaksi Warta Bea Cukai
melalui wartabeacukai@gmail.com

Opini
Galeri Foto

Sastra Puisi
Kelengkapan Profil Penulis
Cerita Pendek Nama Lengkap (nama asli sesuai KTP)
Nomor Telepon/HP
Tuliskan Nama Rubrik dan Judul Tulisan/Karya di Subjek Email
Cerita Bersambung Apabila ada gambar/ilustrasi yang relevan dengan tulisan
yang dikirim, silakan kirim juga file gambar tersebut dengan
Karya lainnya saran ukuran minimal 1280x720 pixel dalam format JPG serta
sumber gambarnya

Volume 53, Nomor 8, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai | 57


Mengatasi Sampah Plastik Lewat Cukai
Volume 53|Nomor 08|Agustus 2021|ISSN 0126-2483

58 | Volume 53, Nomor 08, Agustus 2021 - Warta Bea Cukai

Anda mungkin juga menyukai