Anda di halaman 1dari 10

Perkerasan Jalan Raya

Perkerasan jalan raya adalah bagian jalan raya yang diperkeras dengan lapis
konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan, kekuatan, dan kekakuan, serta kestabilan
tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas diatasnya ke tanah dasar secara
aman.

Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak di antara lapisan tanah
dasar dan roda kendaraan, yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana
transportasi, dan selama masa pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan yang
berarti.

A. Jenis Konstruksi Perkerasan


Menurut Sukirman (1992) berdasarkan bahan pengikatnya, konstruksi perkerasan
jalan dapat dibedakan atas hal berikut.
1. Perkerasan kaku
Perkerasan kaku atau perkerasan beton semen adalah suatu konstruksi
(perkerasan) dengan bahan baku agregat dan menggunakan semen sebagai
bahan ikatnya. Pelat beton dengan atau tanpa tulangan diletakkan di atas tanah
dasar dengan atau tanpa lapis pondasi bawah. Pada perkerasan kaku daya
dukung perkerasan terutama diperoleh dari pelat beton.

2. Perkerasan Lentur

Perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan di atas tanah dasar
yang telah dipampatkan dan menggunakan aspal sebagai bahan ikatnya. Lapisan-
lapisan tersebut berfungsi untuk menerima beban lalu-lintas dan menyebarkan ke
lapisan di bawahnya.

3. Perkerasan komposit

Perkerasan komposit adalah kombinasi antara perkerasan kaku dengan


perkerasan lentur. Perkerasan lentur di atas perkerasan kaku, atau perkerasan
kaku di atas perkerasan lentur.

B. Fungsi Lapis Perkerasan


Supaya perkerasan mempunyai daya dukung dan keawetan yang memadai, tetapi
tetap ekonomis, maka perkerasan jalan raya dibuat berlapis-lapis. Lapis paling atas
disebut sebagai lapis permukaan, merupakan lapisan yang paling baik mutunya. Di
bawahnya terdapat lapis pondasi, yang diletakkan di atas tanah dasar yang telah
dipadatkan (Suprapto, 2004).

1. Lapis Permukaan (LP)


Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis
permukaan dapat meliputi:
a. Struktural :
Ikut mendukung dan menyebarkan beban kendaraan yang diterima oleh
perkerasan, baik beban vertikal maupun beban horizontal (gaya geser). Untuk
hal ini persyaratan yang dituntut adalah kuat, kokoh, dan stabil.
b. Non Struktural, dalam hal ini mencakup :
1) Lapis kedap air, mencegah masuknya air ke dalam lapisan perkerasan yang
ada di bawahnya.
2) Menyediakan permukaan yang tetap rata, agar kendaraan dapat berjalan
dan memperoleh kenyamanan yang cukup.
3) Membentuk permukaan yang tidak licin, sehingga tersedia koefisien gerak
(skid resistance) yang cukup untuk menjamin tersedianya keamanan lalu
lintas.
4) Sebagai lapisan aus, yaitu lapis yang dapat aus yang selanjutnya dapat
diganti lagi dengan yang baru.

Lapis permukaan itu sendiri masih bisa dibagi lagi menjadi dua lapisan lagi, yaitu:
1) Lapis Aus (Wearing Course)
Lapis aus (wearing course) merupakan bagian dari lapis permukaan yang
terletak di atas lapis antara (binder course). Fungsi dari lapis aus adalah :
a) Mengamankan perkerasan dari pengaruh air.
b) Menyediakan permukaan yang halus.
c) Menyediakan permukaan yang kesat.
2) Lapis Antara (Binder Course)
Lapis antara (binder course) merupakan bagian dari lapis permukaan yang
terletak di antara lapis pondasi atas (base course) dengan lapis aus (wearing
course). Fungsi dari lapis antara adalah :
a) Mengurangi tegangan.
b) Menahan beban paling tinggi akibat beban lalu lintas sehingga harus
mempunyai kekuatan yang cukup.

2. Lapis Pondasi Atas (LPA) atau Base Course


Lapis pondasi atas adalah bagian dari perkerasan yang terletak antara lapis
permukaan dan lapis pondasi bawah atau dengan tanah apabila tidak
menggunakan lapis pondasi bawah. Fungsi lapis ini adalah :
a. Lapis pendukung bagi lapis permukaan.
b. Pemikul beban horizontal dan vertikal.
c. Lapis perkerasan bagi pondasi bawah.

3. Lapis Pondasi Bawah (LPB) atau Subbase Course


Lapis Pondasi Bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis
pondasi dan tanah dasar. Fungsi lapis ini adalah :
a. Penyebar beban roda.
b. Lapis peresapan.
c. Lapis pencegah masuknya tanah dasar ke lapis pondasi.
d. Lapis pertama pada pembuatan perkerasan.

4. Tanah Dasar (TD) atau Subgrade


Tanah dasar (subgrade) adalah permukaan tanah semula, permukaan tanah
galian atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan dan merupakan
permukaan tanah dasar untuk perletakan bagian-bagian perkerasan lainnya.
(Fakhrul).

https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/55/perkerasan-jalan-raya
Admin DPU, Fakhrul
28 Maret 2023
Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kulon Progo

TAHAPAN PEKERJAAN JALAN


Tahapan Pekerjaan Jalan

1. Pembersihan lahan

Sebelum jalan dibangun maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah pembersihan
lahan, baik pembersihan dari pohon-pohonanmaupun akar-akar pohon,dan pemerataan tanah
dengan menggunakan alat-alat seperti excavator.

2. Pemerataan Tanah
Setelah lahan dibersihkan, kemudian dilakukan pekerjaan pemerataan tanah dengan mengunakan
buldozer. Untuk memindahkan tanah bekas galian digunakan dump truk

3. Penghamparan material pondasi bawah

Penghamparan material pondasi bawah berupa batu kali dengan mengunakan transportasi dump
truk kemudian diratakan dandipadatkan dengan mengunakan alat tandem roller. Pekerjaan
perataan dengan tandemroller dilakukan lagi pada saat pengamparan lapis pondasi atas dan lapis
permukaan gunanya untuk pemadatan. Pada saat penghamparan lapis pondasi
dilakukan pekerjaan pengukuran elevasiurukan dengan alat theodolit dan perlengkapanya.

4. Penghamparan lapisan asphalt.

Setelah selesai penghamparan material untuk lapisan pondasi bawah baru dilakukan proses
selanjutnya adalah penghamparan asphalt yangsebelumnya telah dipanaskan terlebih dahulu
hingga mencair.

Untuk menghamparkan asphalt digunakan alat asphalt finisher. Setelah asphalt berhasil
dilemparkan dengan elevasi jalan raya yang telahdiukur mengunakan theodolit sesuai pekerjaan
perencanaan selanjutnya adalah pemadatan dengan buldozer hingga memenuhi kepadatandan
elevasi yang direncanakan

5.Tahap finishing

Pekerjaan selanjutnya adalah finishing pemadatan dan perataan jalan raya dengan alat
peneumatic roller

Jalan raya sudah jadi dengan konstruksi sebagai berikut :

Keterangan: Perkerasan jalan raya dibuat berlapis-lapis seperti kue lapis, dengan tujuan untuk
dapat menerima beban dan menyebarkan beban serta meneruskan beban kebawahnya. Biasanya
material yang dipakai untuk perkerasan lapisan jalan raya adalah semakin kebawahsemakin
berkurang kwalitasnya. Karena lapisan yang ada dibawahnya semakin sedikit menerima beban.
Lapisan tersebut dapat dilihatseperti yang ada dibawah ini.

1.Lapisan Permukaan (Surface Course)

Lapisan permukaan ini terletak paling atas pada jalan raya. Lapisan yang langsung bersentuhan
dengan pijakan atau, lapisan yang langsung bersentuhan dengan ban kendaraan. Lapisan ini
berfungsi sebagai penahan beban roda kendaraan. Lapisan Permukaan tersebut jugamemiliki
stabilitas yang tinggi, kedap air untuk melindungi lapisan pondasi yang ada dibawahnya.
Sehingga air mengalir kesaluran samping bagian jalan raya, tahan terhadap kehausan akibat
gesekan rem kendaraan dan diperentukan untuk meneruskan beban kendaraan kelapisan bagian
bawahnya.
2.Lapisan Pondasi atas (Base Course)

Lapisan pondasi atas terletak pada bawah lapisan permukaan. Lapisan ini berfungsi terumata
untuk menahan gaya lintang akibat beban rodadan meneruskan kelapisan bawahnya, Sebagai
bantalan untuk lapisan permukaan, dan lapisan peresapan untuk lapisan pondasi bawahMaterial
yang digunakan untuk lapisan ini adalah harus material dengan kwalitas yang tinggi
sehingga kuat menahan beban untuk yangdirencanakan.

3.Lapisan Pondasi bawah (Subbace Course)

Lapisan Pondasi bawah adalah berada dibawah lapisan pondasi atas, dan diatas lapisan tanah
dasar. Lapisan ini berfungsi untukmenyebarkan beban lapisan pondasi bawah kelapisan tanah
dasar. Untuk menghemat material yang digunakan untuk lapisan atas, karena biasanya
menggunakan material yang lebih murah. Selain itu lapisan pondasi baawah juga berfungsi untuk
mencegah partikel halus yangmasuk kedalam material perkerasn dan melindungi air agar tidak
masuk kelapisan dibawahnya.

4.Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)

Lapisan Tanah Dasar adalah bagian terbawah dari lapisan pondasi jalan raya, Apabila
kondisi tanah pada lokasi pembangunan jalan yangspesipikasi yang direncanakan maka tanah
tersebut akanlangsung dipadatkan dengan mengunakan alat. Tebalnya berkisar diantara 50-
100cm. Fungsi utamanya adalah sebagai perletakan jalan Raya.

I.2 Maksud danTujuan


Maksud dan tujuandari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk menjelaskan secara garis besar
uraian tahapanpelaksanaan dari pekerjaan pekerjaanutama dan pekerjaan penunjang, sehingga
dapat dilihat keterkaitan darimasing masing pekerjaan maupun antar pekerjaan
terhadapspesifikasi yang telah disyaratkan. Dalam metode ini juga akan digambarkan
pelaksanaan pekerjaan dengan memperkecil gangguanterhadap lalulintas

I.3 Lokasi Pekerjaan dan Lingkup Pekerjaan

Lokasi pekerjaan ini berada di wilayah Propinsi Sumatera Utara, dengan lingkup pekerjaan
antara lain :

Pekerjaan persiapan yang meliputi pekerjaan mobilisasi, persiapan fasilitas penunjang,


pengukuran,pengujianbahan, dll.

Pekerjaan tanah yang akan meliputi pekerjaan pembersihan / pengupasan top soil, galian
dan timbunan tanahuntuk pekerjaan pelebaran jalandan bahu jalan.
Pekerjaanlapisankontruksiperkerasanpadapelebaranjalanyangterdiridaritimbunanpilihan,lapispondasiAgregatB,AgregatA,AC
Base,ACBlinderdanACWC.

Pekerjaan drainase yang meliputi pekerjaan galian untuk saluran drainase

Pekerjaan Overlay diatas existing jalan berupa AC BC dan AC WC, dimana pada beberapa
bagian jalansebelum dihampar AC-BC akandiratakan dengan menggunakan AC BC Leveling.

Pekerjaan bahu jalan yaitu menggunakan Aggregat S dan Latasir kelas A.

Pekerjaan Minor.

II. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metode pelaksanaan pekerjaan yang diuraikan dibawah ini akan dijelaskan mengenai tahapan
dan tata carapelaksanaan
yangmenggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir, yang disusun berdasarkan dokumenlelang, gambar tek
nis,dan spesifikasi. Penjelasan iniakanmeliputi:

Program Mobilisasi

Pengendalian Mutu Pekerjaan

Uraian Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

II.1 Program Mobilisasi

Program mobilisasi yang akan diuraikan didalam bagian ini adalah untuk memberikan penjelasan
dan penjabaranmengenai hal-hal yangakan dilakukan oleh PT. Seneca Indonesia didalam masa
mobilisasi, program mobilisasi inimeliputi :

1. Lokasi dan Lahan untuk Base camp

Dalam melaksanakan pekerjaan

Peningkatan Kapasitas Jalan Indrapura Lima Puluh B

ini PT. Seneca Indonesiaakan menggunakan base camp PT. Seneca Indonesia yang terletak di
Sumatera Utara, Kp. Yaman, LabuhanBatu.Lokasi base camp terletak di Km. 225+000 dan
lokasi ini berjarak ± 6.9 jam dengan kecepatan rata-rata40km/jam. Untuk menunjang pekerjaan
dilapangan, PT. Seneca Indonesia akan menyewa lahan dekat denganlokasi pekerjaan. Pada
lokasi base camp ini telah tersediafasilitas dan peralatan sebagai berikut :a.
KantorUnitProduksib.Gudangc.Laboratoriumd.,Workshop/bengkele.AsphaltMixingPlantf.StoneCrusherg.TruckScaleh.Generator
Seti.

DllSedangkan untuk kantor proyek / kantor lapangan yang akan memonitor jalannya pelaksanaan
pekerjaan, makaPT. Seneca Indonesiaakan mengadakan (penyewaan) lahan tambahan yang akan
dicari didekati lokasi proyek.

2. Laboratorium

Untuk melakukan pengendalian mutu pekerjaan dalam pelaksanaan paket proyek ini, maka PT.
SenecaIndonesia akan menggunakanlaboratorium utama yang telah dimiliki yang berlokasi di
Base camp PT. SenecaIndonesia di Sumatera Utara , Kp. Yaman Labuhan BatuKm 255+000.
Pada Laboratorium tersebut telahtersedia peralatan untuk pengujian tanah, pengujian agregat,
pengujian aspal dan pengujian beton. Untukmenunjang kecepatan didalam memonitor mutu hasil
pekerjaan di lapangan, maka PT. Seneca Indonesiaakan mengadakanlaboratorium tambahan
yang akan berlokasi di lahan kantor proyek. Pada laboratorium kedua ini akan dilengkapi dengan
beberapa peralatanlaboratorium untuk pengujian tanah dan pengujianbeton, termasuk peralatan
untuk pengujian kepadatan tanah / lapis pondasi agregat dilapangan dengansand cone.

3.DaftarMobilisasiPersonil

Pelaksanaanpekerjaanpaketproyekinimengusulkanstafintiproyekyangterdiridari:

General Super Intendent

HighwayEngineer

Material Engineer.

Quantity enginner.

Petugas K3Tenaga kerja yang akan diadakan / dimobilisasi ke lapangan untuk melaksankan pekerjaan paket
pyoyek ini,akan terdiri dari :a.

Mandorb.

Pekerja terlatihc.

Pekerja BiasaSeluruh staf inti proyek tersebut beserta staf lainnya sesuai dengan usulan di dalam
Struktur Organisasi Kerja,akandimobilisasikan ke lokasi proyek dalam kurun waktu 7
(tujuh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah MulaiKerja (SPMK). Sedangakanmobilisasi tenaga
kerja akan disesuaikan dengan kebutuhan yang tercermin dariRencana Kerja/Schedule.

4.MobilisasiPeralatan
Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk menunjang pelaksanaan
pekerjaan utamapada paket proyek ini, sesuaidengan kebutuhan alat untuk melaksanakan
pekerjaan.

. Pengukuran Lapangan dan Shop Drawing

Dalam periode mobilisasi ini, PT. Seneca Indonesia akan melakukan pengukuran berdasarkan
data titikdasar dan titik tetap ( Bench Mark )kerangka dasar eksisting, selanjutnya diikuti dengan
pemasangan BenchMark, pengukuran poligon, pengukuran sipat datar, pengukuran

situasi detail dan staking out. Hasil dariPengukuran ini akan disajikan dalam bentuk gambar
sesuai skala gambar yang ditentukan dalamspesifikasiteknis, yang akan menghasilkan gambar
kerja (shop drawings )

berupa gambar situasi, potongan memanjangdan usulan potongan melintang ( profil desain).
Gambar kerja tersebut akan dimintakan persetujuannya dariPengawas Proyek / Direksi. Gambar
kerja yang telah disetujui tersebut kemudian akan menjadi dasarpelaksanaan pekerjaan
dilapangan (Site Execution ).

6. Analisa Sumber Material (Quarry)

Uraian mengenai analisa sumber material ini dimaksudkan untuk memberi gambaran secara rinci
bagaimanabahan dan material dasar untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini diperoleh,
bagaimana dan dimanaproses pengelolahanpencampuran akan dilakukan serta bagaimana proses
pengangkutan material tersebutke lokasi proyek yang dikaitkan dengan pengendalian lalu lintas
(traffic management ).Pembahasananalisa sumber bahan ini akan dibatasi pada beberapa bahan/
material dasar utamayangdiperlukan antara lain :1.

BoulderBoulder yang akan digunakan diambil dari quarry silumajang dengan jarak rata-rata sekitar ± 24 km
dariBase camp. Boulder / BatuBelah yang sudah terseleksi kualitasnya tersebut akan diproses
untuk dijadikanbatu pecah (agregat kasar, agregat halus dan abu batu) yangkemudian akan
digunakan sebagai campuran :1.

ACWC2.

AC BC / AC BC Leveling3.

ACBase4.

AgregatKelasA5.

AgregatKelasB6.
Agregat Kelas SPemecahan boulder menjadi batu pecah akan menggunakan mesin pemecah batu (

Stone crusher) sedangkanuntuk pencampuran menjadi aspal panas (

hotmix) adalah menggunakan Asphalt Mixing Plant.2.

Batu untuk pekerjaan pasanganMaterial batu yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan
batu dengan mortar (saluran) danpasangan batu (tembok penahan tanah) akan diambil dari lokasi
quarry didaerah Kulu Serono. Material yangtelah terseleksi sesuai persyaratanspesifikasi akan
diangkat ke lokasi proyek dengan menggunakan angkutandari suplier (diterima ditempat).

3.

Pasir pasangMaterial pasir yang akan digunakan untuk pekerjaan pasangan batu akan diambil dari quarry di
daerahTanjung Balai yang berjaraksekitar ± 79 km ke lokasi pekerjaan. Material tersebut akan
diangkut denganangkutan dari suplier ( diterima ditempat ).4.

Timbunan biasa dan timbunan pilihanMaterial timbunan biasa diambil dari lokasi quarry
dengan jarak angkut 15 km ke lokasi pekerjaan.Sedangkan untuk material timbunan pilihan akan
diambil dari quarry yang berjarak 60 km ke lokasipekerjaan.5.

AspalAspal yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan campuran aspal adalah dari jenis
aspal minyakyang mempunyai titiklembek 48°C. Aspal Minyak tersebut akan diangkut dengan
menggunakan tangkiaspal langsung dari lokasi gudang supplier ke lokasi base camp utama PT.
Seneca Indonesia. Pengujian awalterhadap penetrasi dan titik lembek aspal akan selalu dilakukan
sebelum aspaltersebut dibongkar di basecamp, kemudian pemeriksaan kedua akan dilakukan lebih detail di
laboratorium, sebelum aspal tersebutdapatditerima.6.

BahanAditifAntiPengelupasanBahanAditifAntiPengelupasanyangakandigunakanuntukcampuranaspalpanasakan
diangkutlangsungdarilokasi gudang supplier ke lokasi base camp utama PT. Seneca Indonesia
(diterima ditempat).7.

Baja TulanganBaja tulangan akan didatangkan da di stock oleh supplier kelikasi penyimpanan bahan dekat
lokasikantor lapangan, yaitu setelahhasil pemeriksaan kwalitas baja tulangan tersebut lolo uji.

II.2PengendalianMutuBahanDasardanPekerjaan

Untuk memantau dan menjamin mutu bahan dan hasil pekerjaan, maka PT. Seneca Indonesia
akan mengusulkanlaboratorium utama di basecamp Kp. Yaman Labuhan Batu dan laboratorium
penunjang yang akan diadakan di lokasiproyek. Laboratorium ini dilengkapi denganminimal uji,
antara lain :a.

Pemeriksaan / pengujian tanah

Kepadatan laboratorium
CBR Laboratorium

Berat jenis tanah

Batas batas Atterberg

Analisasaringan

Kadar air

Kepadatan lapangan dengan metode kerucut (sand come)

Pemeriksaan / pengujian beton

Slumptest

Anda mungkin juga menyukai