Anda di halaman 1dari 5

Tugas 3 Bahasa Indonesia

Nama : ROVIE FAJAR ANDREAN

NIM : 048896907

1. Menangkap hikmah bencana alam

Abstrak

Bencana alam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah


sesuatu yang menimbulkan kesusahan, kerugian, atau penderitaan yang
disebabkan oleh alam. Dampak negatif yang ditimbulkan bisa berupa kerugian
materi maupun nonmateri. Bencana alam tersebut bisa dicontohkan seperti
gempa bumi, terjadinya gempa bumi tentu membawa dampak pada alam dan
isinya. Banyak korban jiwa atau banyak yang menderita kesakitan. Dan pasti
ada kerusakan alam khususnya di daerah yang terjadi gempa bumi. Gempa
bumi bukanlah bencana alam yang terjadi begitu saja dengan sendirinya, hal
ini sudah kehendak Allah subhanahu wata'ala. Gempa bumi juga merupakan
peringatan dari Allah subhanahu wata'ala, bahwa manusia itu tidak berdaya,
dan tidak ada pelindung selain Allah subhanahu wata'ala.

Bencana alam merupakan sebuah fenomena kehidupan manusia yang


tidak dapat diketahui secara pasti kapan terjadinya. Manusia hanya mampu
mengenali gejala-gejala awal dan memprediksi terjadinya. Untuk itu sangat
dibutuhkan upaya-upaya untuk menekan timbulnya dampak bencana.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan membantu mengumpulkan data
kebutuhan di lokasi bencana dan menyalurkan bantuan yang diperlukan
dengan membangun Aplikasi Distribusi Bantuan Bencana Alam Berbasis Web.
metode yang digunakan untuk pembuatan dan perancangan sistem informasi
adalah metode Grapple (Guidelines for Rapid APPlication Engineering).

Aplikasi ini dibangun dengan tujuan agar dapat diakses oleh beberapa
orang yang ingin mendapatkan informasi tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan distribusi bantuan terhadap para korban bencana.
Dengan ada nya Aplikasi tersebut setidaknya mempermudah masyarakat
dalam memperoleh informasi agar bisa lebih cepat tanggap dalam
menyalurkan bantuan.

Kata kunci: bencana alam, distribusi bantuan, berbasis web

2. Kutipan Artikel

Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau
motif untuk menguasai suatu kompetensi guna menyelesaikan suatu masalah.
Hal tersebut dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah
dimiliki.

Seseorang yang sedang menjalankan kegiatan belajar mandiri lebih ditandai


dan ditentukan oleh motivasi yang mendorongnya belajar, bukan oleh
kemampuan fisiknya. Pembelajar mandiri dapat belajar sendiri/individu, atau
dalam kelompok. Apabila motivasi belajar seseorang adalah untuk menguasai
suatu kompetensi yang diinginkan, maka orang tersebut sedang menjalankan
belajar mandiri. Belajar mandiri jenis ini disebut Self-motivated Learning.
Penjelasan:
Berikut penjelasan mengenai perbaikan yang telah dilakukan:
1. Perbaikan pada kalimat pertama: Kata "guna untuk" diganti menjadi "guna
menyelesaikan" dalam Artikel perbaikan. Perubahan ini memberikan
kejelasan bahwa tujuan dari belajar mandiri adalah untuk menyelesaikan
suatu masalah dengan menguasai kompetensi yang diperlukan.
2. Perbaikan pada kalimat kedua: Kalimat "Seseorang yang sedang
menjalankan kegiatan belajar mandiri lebih ditandai dan ditentukan oleh
yang mendorongnya belajar" telah diperbaiki dengan mengganti "yang
mendorongnya belajar" menjadi "motivasi yang mendorongnya belajar". Hal
ini membuat kalimat menjadi lebih jelas bahwa motivasi menjadi faktor yang
lebih dominan dalam belajar mandiri daripada kemampuan fisik.
3. Perbaikan pada kalimat ketiga: Kata "sendiri/individual" dalam Artikel 1 telah
diganti menjadi "sendiri/individu" dalam Artikel perbaikan. Perubahan ini
bertujuan untuk konsistensi penulisan dan menghindari penggunaan tanda
slash ("/") yang kurang sesuai dalam konteks ini. Secara keseluruhan,
perbaikan yang dilakukan pada artikel tersebut bertujuan untuk
memperbaiki kesalahan penulisan dan memberikan kejelasan pada kalimat-
kalimat yang ada. Perbaikan tersebut tidak mengubah makna keseluruhan
dari artikel tersebut, namun meningkatkan kekompakan dan kejelasan
dalam menyampaikan informasi.

3. Berikut adalah penulisan ulang latar belakang masalah yang telah


diperbaiki:

Dampak internet bagi remaja

Latar belakang masalah


Pada era digital saat ini, internet telah menjadi bagian yang mudah dijangkau
dan melekat dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi kalangan remaja.

Pada dasarnya, internet mampu membantu dalam menyelesaikan berbagai


kegiatan manusia, seperti pekerjaan, pelajaran, dan komunikasi.

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa sosial media dan dunia maya yang ada
di internet juga memiliki sisi negatif yang dapat berdampak buruk bagi
penggunanya.

Remaja pada usia yang masih labil, termasuk dalam pengambilan keputusan
dan perilaku, sangat membutuhkan bimbingan orang tua dalam berbagai hal.
Dalam konteks ini, perlu dipahami bahwa penggunaan internet oleh remaja
memiliki dampak yang kompleks dan perlu diperhatikan dengan bijak.

Dengan memahami dampak positif dan negatif internet bagi remaja, dapat
diambil langkah-langkah yang tepat untuk mengoptimalkan manfaatnya dan
melindungi remaja dari dampak yang merugikan.

Penjelasan :
Dalam penulisan ulang latar belakang masalah, terdapat beberapa perbaikan
yang dilakukan untuk memperbaiki kesalahan ejaan, tanda baca, dan struktur
kalimat yang terdapat dalam versi sebelumnya.
Berikut adalah penjelasan mengenai perbaikan tersebut:
1. Penggunaan huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata
(termasuk unsur bentuk ulang utuh) seperti pada nama negara, lembaga,
badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas. Menurut KBBI Daring
(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/internet), penulisan “internet” ditulis
dengan huruf kecil semua.
2. Penggunaan tanda baca seperti titik, koma, dan tanda hubung ditempatkan
dengan benar untuk memisahkan kalimat dan memberikan keterbacaan
yang baik.
3. Pemilihan kata yang tepat, Beberapa kata dalam versi sebelumnya telah
digantikan dengan kata yang lebih tepat. Misalnya, "para kalangan remaja"
diganti dengan "kalangan remaja", "berbagai hal yang sangat bernilai
negatif" diganti dengan "sisi negatif yang dapat berdampak buruk", dan lain
sebagainya.
4. Penyusunan kalimat yang lebih jelas, Kalimat-kalimat yang kurang jelas
dalam versi sebelumnya diperbaiki agar memiliki struktur kalimat yang lebih
jelas dan mudah dipahami. Misalnya, kalimat "Pada usia menginjak remaja
tentu sangat masih labil dalam hal apapun baik untuk mengambil keputusan
dan melakukan apapun, tentu sangat dibutuhkan bimbingan orang tua
untuk melakukan banyak hal" disusun ulang menjadi "Remaja pada usia
yang masih labil, termasuk dalam pengambilan keputusan dan perilaku,
sangat membutuhkan bimbingan orang tua dalam berbagai hal."
Perbaikan tersebut dilakukan untuk memastikan latar belakang masalah
terdengar lebih jelas, terstruktur dengan baik, dan meminimalisir kesalahan
dalam penulisan. Hal ini penting agar pembaca dapat dengan mudah
memahami isi latar belakang dan melanjutkan membaca artikel dengan baik.

Sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai