Anda di halaman 1dari 120

Minzeeyonachi

Tidak untuk di sebar! DONT SPOILER.


JANGAN DI UPLOAD ULANG!
JANGAN DI PERJUAL BELIKAN.
ONESHOOT INI FREE untuk pembaca
mzy.chi
JIKA HARIMU BERAT, SEMOGA
CERITA INI BISA JADI PENGHIBUR MESKI
SESAAT.
RATE bijaklah dalam memilih
bacaan.

♥︎♥︎♥︎
1
Minzeeyonachi

“Aku sedang mencari calon istri. I


interested of you.”
Lyla mengerjap cepat. Ia memandangi
keadaan sekitar dimana setiap meja telah
dipenuhi pengunjung yang tengah
menikmati kudapan yang mereka pesan.
Seluruh mata mengawasinya. Berbisik
membicarakan bagaimana Lyla
menanggapi pernyataan konyol dari
salah satu pengunjung.
Lyla mempertahankan posisinya,
tetap mengirim senyum ramah, barang

2
Minzeeyonachi

kali pelanggan resto satu ini hanya


bergurau.
Memeluk nampan kosong di depan
dada Lyla hendak mengundurkan diri
setelah menata pesanan di meja serta
menjawab singkat bahwa ia perlu
mengantarkan pesanan yang lain saraya
membungkuk sopan.
Namun tangannya keburu di cekal
oleh pria yang tak di kenal ini. Lyla
terkejut, ia berharap ini hanyalah salah
satu acara experience dimana korban
akan di tunjukan kamera tersembunyi.
“Panggil manajermu, nona—Ahn—
Lyla.” Eja pria itu. Sementara darah Lyla

3
Minzeeyonachi

seketika berdesir mengapa tak ada satu


pun dugaan yang benar.
“M-maaf, pak—saya hanya bekerja.”
Tunduk Lyla.
Pria itu mengangguk. “Mau atau
tidak.”
“Manajer kami—,”
“Aku tidak tanya itu. Aku tanya mau
atau tidak?” Lyla bingung, tangannya tak
bisa lolos di tengah cengkerama orang-
orang tentang waiters yang mendapat
pernyataan cinta dari pengunjung
restoran. Pria itu berdiri, tinggi Lyla
sebatas pundak pria itu.
“Maaf!”

4
Minzeeyonachi

“Aku tidak butuh maaf, nona!” pria itu


mulai kehabisan kesabaran. “Ya atau
tidak. Katakan secepatnya.”
Lyla menggeleng skeptis, keadaannya
terjepit bila Lyla mengatakan tidak saat
ini, maka pria ini bisa saja akan malu. Tapi
jika menjawab sebaliknya maka ia bisa
menggiring cemooh besar akan
mudahnya menurut pada orang baru.
Terima saja nona. Masa depan
berubah karena kau berani ambil
keputusan, coba saja saling mengenal
dulu.
Benar kenalan saja dulu. Dia tampan,
kau beruntung jadi calon istri pilihan.

5
Minzeeyonachi

Aku pernah membaca satu kutipan di


sebuah buku. Orang di sekitarmu
berpengaruh besar dalam mengubah
takdir. Tak ada salahnya mencoba.
Sepertinya dia serius tertarik
denganmu nona. Pria kaya raya.
Hati-hati nona, banyak modus tak
terkira berawal dari kata tertarik. Kau
tidak memiliki fetish, kan Tuan.
Ketertarikanmu pada waiters patut jadi
pertanyaan besar.
Lyla menarik tangannya kasar.
“Maaf, maaf, tolong kembali ke
tempat duduk Anda.” Lyla

6
Minzeeyonachi

mempersilahkan pria itu untuk kembali


ke kursinya.
Demi kenyamanan pengunjung lain
Lyla menyudahi tingkah pria itu agar tak
semakin mengundang kegaduhan.
Kemudian begitu ia hendak
membereskan meja lain, manajer yang di
pertanyakan datang membungkuk sopan.
“Tuan Taehyung, apa ada sesuatu yang
mengganggu kenyamanan, Anda.” Ujar
sang Manajer menyapa.
Taehyung ternyata salah satu
pelanggan tetap restoran ini, hampir
semua karyawan kami mengenal
Taehyung. Pelanggan royal yang sering
menjamu rekannya di resto ini.
7
Minzeeyonachi

Sementara yang di tanya masih belum


melepaskan tatap dari sosok Lyla.
“Ah ini, pegawai baru, Tuan.
Kinerjanya buruk, kami perlu
membimbing lagi. Apa dia melakukan
kesalahan?”
Pria bernama Taehyung itu melempar
ujung jasnya kebelakang, mendekati
manajer Hang lalu ia berkata. “Semua
yang makan disini, totalkan ke bill-ku.”
Manajer tersenyum, seluruh orang
dari seluruh meja yang terisi bersorak
senang mendapat traktiran dadakan.

8
Minzeeyonachi

Selain rekan, katanya pria itu juga


sering mengadakan event atau
membawa keluarga saat akhir pekan.
Padahal ini bukan restoran mewah,
bukan pula restoran mahal, tetapi
kenyamanan, kebersihan serta cita rasa
variatif dari setiap hidangan membuat
pelanggan mereka tak bisa berpaling.
Selalu kembali tak jarang berakhir akrab.
Namun hari ini berbeda, Taehyung
membuat pernyataan tak terduga pada
karyawan mereka yang baru bekerja tiga
hari disini.
“Pecat dia,” kata Taehyung seperti
sebuah perintah. “Hari ini dia menjadi
tunanganku.”
9
Minzeeyonachi

Sebuah kotak beludru keluar dari saku


celana pria berpakaian coklat muda itu, ia
mendekati Lyla mengambil tangan gadis
itu untuk di pasangkan cincin di satu jari
manisnya.
Beberapa orang terheran akan
tindakan Taehyung, beberapa lagi
menganggap Taehyung tak memiliki
concent dan menilai itu sikap semaunya,
egois, sementara sisanya kagum ingin di
perlakukan sama, berharap di lamar pria
tampan secara tak terduga.
Sementara Lyla, sejujurnya hal gila ini
tak bisa ia terima. Akan tetapi gadis itu
memilih diam membiarkan Taehyung
menyelipkan cincin di jari manisnya.

10
Minzeeyonachi

Lebih tepatnya Lyla sengaja membuat


orang yang kemarin merundungnya di
dapur, kini menatap iri padanya.
Meski Lyla memiliki perasaan tak enak
akan hal yang terjadi selanjutnya. Tetapi
pria yang mereka bicarakan tiap hari itu
kini merangkulnya tanpa jarak.
Bolehkah Lyla mengeluarkan lidah
untuk membalas mereka, ah nanti saja. Ia
juga takut bila besok tak bernyawa lagi.
Lyla belum tahu ini akan membawa
kebahagiaan nanti atau malah
sebaliknya.
“Ganti pakaianmu, kau punyaku
sekarang.”

11
Minzeeyonachi

♡♡♡♡♡

Ini dongeng, bukan. Bukan, ini


halusinasi. Ah bukan juga, ini
kemustahilan, tetapi nyata sakit saat Lyla
mengetuk kepala dengan ganggang sikat
gigi. Entahlah Lyla pusing pada pikirannya
sendiri.

12
Minzeeyonachi

Bagaimana bisa Taehyung


mendeklarasi kepemilikan tanpa
persetujuan.
Kau punyaku sekarang.
Kata-kata itu teriang-ngiang di kepala.
Lyla bahkan belum mengatakan apapun
setelah mereka meninggalkan halaman
restoran sampai sekarang.
“Boleh aku tahu destinasi kita.”
Taehyung sama sekali tak bicara
apapun sejak tadi selain menggenggam
tangannya. Pria itu menoleh. Ibu jarinya
mengelus punggung tangan Lyla.
“Kau akan tahu nanti.”
“Kau seperti pria di novel mafia, pak.”

13
Minzeeyonachi

“Mafia? Mafia seperti apa yang ada di


novel itu.”
Pundak Lyla naik sesaat, “Seperti kau,
kau mengklaim aku punyamu tanpa
peduli aku setuju atau tidak. Bisa jadi saat
ini kau menculikku tanpa aku tahu
tujuannya. Kita akan pergi sebuah markas
mungkin lalu kau mengurungku di sana,
melarangku ini itu, mengikat tanganku di
belakang, dan—,”
Taehyung tenang mendengarkan,
dengusan tawa serta sudut bibirnya
tertarik tipis menghentikan ucapan Lyla.
“Novel apa yang kau baca.”

14
Minzeeyonachi

“365 day’s.” Kali ini suara tawa yang


terdengar berasal dari supir di depan
mereka.
“Kau tahu novel itu, bung.” Taehyung
menegur tenang.
“Maaf, Tuan.”
Lalu Taehyung kembali pada Lyla.
Tangan satunya meraih ikat rambut kuda
gadis itu, menarik bebas, membiarkan
rambut panjang Lyla terurai.
“Haruskah aku menyewa kapal pesiar
agar terlihat seperti mafia sungguhan.”
Lyla menoleh dengan semburat kejut,
gadis itu memiringkan posisi duduknya,
mendorong wajahnya mendekat seraya
berbisik. “Kau tahu scene yang itu.”

15
Minzeeyonachi

“Mau mencoba.” Balas Taehyung


berbisik pula.
“Jadi kau memang mafia.”
“Tergantung bagaimana kau
memikirkannya.”
Bola mata gadis bergulir ke atas,
berpikir sejenak lalu berdehem beberapa
kali. “Tadi itu, aku hanya bercanda.”
Gadis itu mengerjap lugu.
Taehyung membasahi bibir
bawahnya. “Aku jadi penasaran ayo
lakukan di atas kapal pesiar.”
“Tidak, tidak, itu jorok.”
“Kita akan ke markas.”
“Ini penculikan?”

16
Minzeeyonachi

“Ku pastikan dua tanganmu ter-


borgol, Lyla.”
Lyla membuka mulut lalu menutupnya
kembali. Mobil mereka berhenti di lampu
merah bersama remassan di punggung
tangannya menguat. Di angkatnya satu
tangan berisi cincin yang Taehyung
sematkan satu jam lalu di samping wajah.
“Itu keji, kau tidak boleh melakukan
kejahatan pada wanita, Pak. Lihat ini, aku
tunanganmu! Itu berarti kau harus baik
padaku.”
“Aku mafia.”
Lyla menggerakkan jari telunjuknya di
hadapan Taehyung. “Tuan Taehyung,
haruskah kita bernegosiasi.”

17
Minzeeyonachi

“Untuk?”
“Mau di telaah sekarang?” tanya Lyla
memastikan. “Berapa lama kita akan
sampai tujuan.”
“Satu kilo meter dari sekarang.”
“Begitu sampai, siapa aku
sebenarnya?”
“Maksudmu?”
“Aku siapa?”
“Kau lupa siapa dirimu.”
“Maksudku, aku siapa.”
“Kau Leela, Ahn Lyla.”
“Bukan itu, Pak! Aish—Entahlah.” Lyla
menarik punggung bersandar ke kursi
semula.

18
Minzeeyonachi

Tersisa rasa kesal lantaran ia kalah


bicara. Namun ada keingintahuan besar
akan kelanjutan nasib Lyla setelah ini.

♡♡♡♡

Rumah mewah milik Taehyung ini


ruang tamunya bisa di pakai bermain
tenis, memiliki lebih dari tiga kamar, satu
kolam renang semi jacuzzi ditengah-Nya,
di kelilingi pilar tinggi, aksesnya bisa

19
Minzeeyonachi

kemana saja, di bisa dilihat dari lantai


dua, terlihat dari dapur, ruang membaca,
dan mini playzone berisi banyak mainan
anak yang masih Lyla pertanyakan untuk
apa ini di buat.
Bila malam, suasananya jauh lebih
cantik. Penerangan dari lampu kristal
yang menggantung di tambah suara air
jacuzzi meningkatkan momen
romantisme sepasang pasutri bila tinggal
bersama.
Sayangnya mereka tidak begitu,
empat minggu tinggal bersama nyatanya
Taehyung tak pernah bertindak seperti
mafia yang Lyla khayalkan.

20
Minzeeyonachi

Taehyung memperlakukannya baik,


sangat baik, seolah ia tunangan
sungguhan, begitu pun sebaliknya, Lyla
memperlakukan Taehyung sebagai mana
layaknya pasangan meski tak ada cinta
yang tersirat dari keduanya.
Lyla bahkan tak segan memakai baju
tidur tipis dan memeluk pria itu dari
belakang. Sedikit menjinjit Lyla mengintip
apa yang Taehyung buat di pukul sepuluh
malam.
“Gril salmon?” tebak Lyla, Taehyung
mengusap tangan yang melingkar di
perutnya. “Belakangan ini kau mudah
lapar, ya.”

21
Minzeeyonachi

“Makan kau saja sepertinya sudah


cukup. Tapi aku di tolak terus.”
Lyla menyembunyikan wajahnya di
punggung Taehyung meredam suara
disana agar tidak terlalu terdengar pria
itu. “Aku belum pernah, ML. Takut nanti
kesannya memalukan.”
Taehyung menutup mulut menahan
kikikan, pria itu mendengarnya. Tingkah
Lyla menggelitik humornya.
“Aku buat dua salmon.”
“Tidak, aku sudah makan dua lembar
roti gandum.”

22
Minzeeyonachi

“Kau harus punya tenaga, aku mau


menyelinap ke kamarmu nanti malam.”
Tutur Taehyung.
Lyla melepas pelukannya, bersandar
pada keramik seraya melipat tangan.
“Niat baikmu boleh juga.” Lyla
menganggukkan kepala. “Menikah dulu
saja, bagaimana.”
Taehyung tak menjawab, ia sibuk
menata dua potong salmon ke atas piring
dan mengirisnya seukuran mulut.
Membawanya ke meja makan, di susul
Lyla duduk berhadapan. Taehyung
melahapnya dan memberi satu suapan
untuk Lyla. Mau tak mau Lyla menerima
meski dietnya tak pernah berjalan lancar.
23
Minzeeyonachi

“Kau bukan tipeku.” sahut Taehyung


tiba-tiba. Tak ada konotasi serius dari
nada bicaranya tetapi tak juga terdengar
bercanda. Lyla menyahut di tengah
lahapnya mengunyah.
“Ya, ya tapi kau dengan PD-nya
melamar pelayan restoran saat itu.”
“Ya, kau tunanganku, punyaku.”
“Kau juga.” Ujar Lyla tenang.
Taehyung mengangkat kepala
mendirus tatapan datar.
“Jangan mengklaim apapun
tentangku, Ly.” Jawabnya kemudian.
“Apa ini larangan?”
“Hm.”
24
Minzeeyonachi

“Baik,” Lyla kembali mengunyah


hidangan. “Biarkan aku punya pacar.”
Tanpa menunggu detik berikutnya
Taehyung menggebrak meja
membanting sendok serta pisaunya di
atas piring. Pertama kali Lyla terkejut
akan kejadian ini. Dari sorotnya Taehyung
tampak tidak senang. Rahang pria itu
bergetar. Giginya turut menggertak.
“Ya Tuhan, tunanganku seram sekali
kalau cemburu.” Titah Lyla mencairkan
suasana.
Lyla pergi mengambil jus mangga dari
lemari pendingin dan membawanya
untuk Taehyung. Lyla mengambil duduk
di sebelah pria itu.
25
Minzeeyonachi

“Minum dulu. Aku tahu pekerjaanmu


melelahkan.”
Taehyung menghela nafas besar,
meneguk habis jus pemberian Lyla meski
perasaannya dongkol. Lambat laun sorot
matanya tak setajam tadi, akan tetapi
tangan Lyla di genggam kuat seperti
sandera’an.
“Kau mau sesuatu?” tanya Lyla seolah
dapat membaca diamnya pria di
depannya ini.
Rambut ikal pria itu menutupi dahi
serta mata. Lyla lampirkan poni pria itu ke
samping. Dari cahaya temaram sekalipun
pria ini selalu tampan, tiap kali matanya
mendikte setiap inti wajah Taehyung,
26
Minzeeyonachi

Lyla akan menghunjam pujian dalam hati.


Bohong bila Lyla tak memiliki sedikit
hasrat untuk merasakan Taehyung.
“Tidur denganku.” Bisik pria itu.
“Ada dua maksud dari permintaanmu,
Tae. Kau butuh yang mana.”
“Hanya tidur.”
“Itu saja?” Taehyung mengangguk.
“Hanya tidur?” Pria itu kembali
mengangguk yakin. “Baiklah, tolong
jangan melakukan apapun sebelum kau
mencintaiku, Tae.”
“I love you.”
“Not, you not loving me.”

27
Minzeeyonachi

Lyla merapikan alat makan mereka


sebelum datang lagi untuk mengusap pipi
Taehyung layaknya Ibu yang membujuk
anaknya.
“If you wanna seks with me. Pastikan
dulu perasaanmu, Pak. Karena aku malas
menuntut keadilan atas satu tindakan
yang kau lakukan. Setidaknya jangan
membuatku ingin pergi dari sini.”
Lyla percaya, Taehyung selalu
menepati janjinya.

♡♡♡♡♡
28
Minzeeyonachi

“Aaaa... jantungku tidak mau


diam...kedengaran kan, berisik sekali.”
Lyla tak henti mengoceh sepanjang jalan,
meraba dada kirinya. Menerka apa yang
Taehyung siapkan untuknya.
Sementara tawa Taehyung tak
berkesudahan sepanjang ia membawa
kendaraannya membelah jalan.
“Kenapa harus tutup mata?! Aku tidak
bisa lihat Taehyung ku setampan apa hari
ini.” Lyla belum menyerah.

29
Minzeeyonachi

“Ini surprice, Ly, penasarannya di


simpan dulu.”
“Kau pakai baju apa?”
“Setelan kantor.”
“Warna?”
“Hijau mint.”
“Sudah potong rambut.”
“Sesuai keinginanmu.”
“Kalau kumis.”
“Semuanya.”
“Mau lihaat!” rengek Lyla manja.
Taehyung mengambil satu tangan Lyla
dan mengecup punggung tangan gadis
itu.

30
Minzeeyonachi

“Kau berisik, baby.”


“Pulang dari luar negeri tanpa
memberi tahu, sekarang aku di culik
mafia. Bagaimana bisa tenang. Dua
minggu tidak di beri kabar, lalu kau
muncul memintaku tutup mata.”
“Kau merindukanku.”
“Tidak, tuh. Aish, sial tidak bisa
bohong. Iya, rindu! Rumahmu seram di
tinggali sendirian.”
Taehyung tak bisa menyembunyikan
senyumnya. Lyla pelipur lelah terbaik
sejauh ini. Ia tak menyesal mengambil
penerbangan awal kembali untuk
gadisnya.

31
Minzeeyonachi

Pria berkarisma kuat, irit bicara, selalu


terlihat tenang namun di lain
kesempatan Taehyung dapat menjadi
pria paling mencintai pasangannya.
“Kita sampai.”
“Dimana?!”
“Turun dulu.”
“Tidak bisa, kalau jalanannya dekat
sungai gawat, aku pakai hills, sudah
cantik, tidak bisa berenang.”
“Astaga, kau ini benar-benar.”
Taehyung kehilangan kendali, gadis ini
benar-benar bisa membuatnya mati
menahan gemas.

32
Minzeeyonachi

Dengan gesit Taehyung menyelipkan


tangan di sisi leher Lyla dan mengecup
bibir yang sejak tadi berperan sebagai
penyiar radio.
Hanya kecupan lama, tetapi begitu
Taehyung menjauhkan wajah Lyla
menahan belakang kepala pria itu.
Menyelipkan satu hingga dua lumatan.
Lyla meraup bibir tipis lembab milik
prianya menuntun Taehyung membalas
lumatan tersebut. Dapat di katakan ia
juga merindukan Lyla selama dua minggu
sibuk di Rusia.
“Ini di kota, bukan pinggiran. Kita tidak
pergi sejauh itu. Berhenti mengkhayal,
baby.”
33
Minzeeyonachi

Kepulangannya di buat sebagai


kejutan, Taehyung ingin menghabiskan
waktu bersama Lyla dengan cara yang
jarang mereka pakai saat bersama.
“Kita lanjutkan nanti, lipstikmu bisa
berantakan.” Tutur Taehyung mengusap
bibir bawah Lyla.
“Beri aku clue. Aku takut.” Taehyung
diam-diam tertawa. Ia dan Lyla hanya
beda lima tahun tetapi ia seperti
mengasuh bocah sd.
“Kenapa kau mencurigaiku terus sih,
Ly.” Sambar Taehyung marah di buat-
buat.

34
Minzeeyonachi

“Bukan! Eh itu pokoknya gendong aku


sampai tujuan.”
“Jalan sendiri.” Setelah mengatakan
itu, Taehyung keluar dari porsche
putihnya. Meninggalkan Lyla yang
kesulitan meraba sekitar dalam keadaan
menutup mata.
“Aku harus kemana, hey.” Teriak Lyla.
Gadis mengendus pembau kalau-
kalau ia bisa mengikuti Taehyung dari
aroma parfum pria itu.
Serius. Lyla selucu itu.
Lyla meraba-raba arah, tentu
celotehnya ikut turut menuntun langkah
kecilnya.

35
Minzeeyonachi

Taehyung yang sejak tadi tak


menyahut panggilan Lyla datang
menyambut bahu gadis itu. Menarik
rapat tubuh Lyla ke dalam dada bidang
Taehyung.
“Awas selokan.” Bisik pria itu.
Lyla sontak memeluk Taehyung.
“Selokan? Besar? Kecil?”
“Hanya sejengkal.” Lyla menghela
lega, tetapi tangannya sukses memberi
perut Taehyung tanda cinta yang
membuat pria itu mendesis kesakitan.
“Kau jahat.”
“Aku memang bukan pria baik,” jawab
pria itu menuntun gadisnya memasuki

36
Minzeeyonachi

gedung, menekan tombol elevator.


Keduanya masuk setelah dentingan
elevator terbuka. Bisingnya keadaan
sekitar membuat Lyla menoleh tanpa
arah. Lyla memasang insting dari
rungunya menangkap frekuensi untuk
menebak tempat seperti apa yang
mereka datangi.
Sayangnya gagal, sekitarnya terlalu
bising. Taehyung sampai tidak melepas
rangkulan di pinggulnya.
“Penampilanku bagaimana?” Lyla
bertanya berputar melebarkan kecil
ujung dress satin putih sebatas dengkul,
ia memutar badan ke kanan kiri.

37
Minzeeyonachi

“Tetap cantik bagiku.” Lalu tangan


pria itu terselip di perutnya menarik
rapat.
“Di sini ramai, baby.” Bisiknya seduktif
menyematkan kecupan di bahu yang
hanya mengenakan segaris tali.
“Aku seperti sedang bermain di
festival pesta topeng.” Balas Lyla sama
pelannya.
“Kau pernah ke tempat seperti itu.”
“Belum, ajak aku ke us, Tae. Disana
ada acara semacam itu.” Taehyung
melirik orang yang baru saja melempar
tatapan padanya.

38
Minzeeyonachi

“Apa yang mereka lakukan disana?”


pundak Lyla naik sekejap.
“Peserta memakai topeng terbaik
mereka, lalu—aku sebenarnya tidak
terlalu tahu, tapi mereka memilih orang
untuk di jadikan pasangan lalu keluar
bersama dari room dan melepas topeng
masing-masing. Semacam mencari
jodoh.”
Pintu elevator terbuka, beberapa
orang meninggalkan lift dan menyisakan
Lyla dan Taehyung saja saat ini. Lagi-lagi
Taehyung memeluk tubuh gadisnya
mundur lantaran Lyla hendak pergi
darinya.

39
Minzeeyonachi

Saat mencapai lantai yang di tuju.


Taehyung setia menuntut Lyla sampai
mereka tiba di tempat yang mereka tuju.
Pintu kamar hotel yang telah
Taehyung pesan sebelumnya terbuka
lebar. Sebelum membuka penutup mata
Taehyung berhenti sesaat, mengambil
kedua tangan Lyla.
“Aku tidak akan membawamu ke
tempat itu.”
“Apa?”
“America? Pesta topeng? Tapi ada
satu tempat yang membuatku tertarik,
dance party, bisa kupikirkan nanti.”

40
Minzeeyonachi

“Ya, ya, kau mana rela melihatku


menggandeng pria lain.”
Ikatan penutup mata Taehyung tarik
dalam sekali gerak, meluruhkan kain
hitam itu ke lantai.
Kemudian keduanya hening, senyum
Lyla yang tadinya mengembang perlahan
menghilang.
Pandangannya berlarian mematri apa
yang baru saja ia lihat saat ini.
Lyla berbalik badan menghadap
Taehyung. Ia mencerna dengan baik apa
yang baru saja Taehyung suguhi.
Tenggorokannya mendadak kering. Lyla
meneguk ludahnya susah payah.

41
Minzeeyonachi

“Kau—ingin aku bereaksi seperti apa,


Pak.” Kalimat pertama Lyla tertelan
setelah terdiam lama.
“Jangan panggil aku, Pak. Itu yang
pertama. Kedua—tunjukkan saja apa
yang ingin kau tunjukkan padaku.”
“Apa saja?” Lyla memastikan dan
Taehyung menggoyangkan kepala naik
turun.
“Kau, sama sekali tidak akan kecewa.”
“Off course.”
Maka setelahnya Lyla berteriak
kencang, pekikannya melengking
menggema memenuhi ruangan,
membuat Taehyung mengambil langkah

42
Minzeeyonachi

mundur dan menyumbat telinga dengan


dua tangan. Di luar dugaan Lyla memberi
reaksi sebising ini. Taehyung terkejut
sekaligus lega.
Gadis itu lalu tertawa besar, tak kuasa
menutup kegirangannya saat ini.
Ekspresinya sangat alami. Gadis itu
melepas hills-nya buru-buru
membuangnya asal, berlari menaiki sofa
dan melompat kesana kemari seraya
mengucap terima kasih berulang kali.
“Taehyung, apa ini ulang tahun yang di
rayakan.” Seru gadis itu, melompat turun
dan mengalungkan tangan di lengan
Taehyung. Menarik pria itu mendekati
ranjang dan duduk di pinggirnya. “Kau
43
Minzeeyonachi

bahkan tidak pernah tanya kapan aku


lahir.”
“Kau menyukainya.”
“Kadonya boleh buka sekarang.”
“Nanti saja sekarang ucapkan sesuatu
untukku.” Pinta Taehyung yang masih
berdiri di depan Lyla. Membelai rahang
gadis itu.
Lyla menyambar tubuh Taehyung
rapat-rapat. Memeluk kuat,
menggoyangkan badan sebagai tanda ia
begitu bahagia hari ini. Lalu meraih pipi
Taehyung susah payah dan menghujani
kecupan gemas.

44
Minzeeyonachi

“I love you, Taehyung.” Katanya. Lalu


memeluk kembali. “Thank you for gift.”
Lyla menjauh, mengambil potongan
kue pertama dan menyendokkannya
untuk Taehyung. “Suapan pertama
untuk... tunanganku.”
Taehyung menerima suapan, lalu
mengirim kecupan di dahi serta pipi Lyla,
tak lupa mencuri satu di bawah rahang.
“Selamat ulang tahun, baby.”
“Ambil ini.” Lyla menggigit potongan
kue dan meminta Taehyung menerima
sisa di bibirnya.
Dengan senang hati, Taehyung
melakukannya. Meraup kue penuh krim

45
Minzeeyonachi

dari bibir Lyla dengan mulutnya. Menjilat


sisa krim di sudut bibir Lyla sampai bersih.
Kamar hotel berukuran president
sweet ini telah Taehyung preservasi
untuk hari bahagia Lyla yang ke 25.
Enam bulan menjalin hubungan
berlandasan tunangan nyatanya Lyla
terbilang jarang mempertanyakan status
pasti mereka.
Mengenai cinta? Seperti apa bentuk
cinta sesungguhnya. Mengatakan i love
you setiap saat saja tak bisa di
deklarasikan sebagai bentuk cinta.

46
Minzeeyonachi

Bagi Taehyung begini saja mungkin


sudah bisa membuat Lyla mengerti akan
perasaannya.
Selama cincin pemberiannya
terpasang di jari manis Lyla, maka
hubungan mereka memang sepasang
tunangan.
Bagi Lyla selagi Taehyung masih
memenuhi kebutuhannya, membiayai
apapun tanpa harus bekerja keras, maka
Lyla adalah milik Taehyung.
Di sudut dekat jendela, pemandangan
lampu kota terpapar indah. Taehyung
melonggarkan dasi dan membebaskan
dua kancing teratas menggulung lengan
kemeja sebatas siku.
47
Minzeeyonachi

Botol wine Taehyung buka, ia tuang


cairan merah pekat pada dua gelas.
Pria itu kemudian membawa
minumannya seraya duduk bersandar
dengan satu tangan di lebarkan pada
punggung sofa, tangan satunya lagi
mencekik gelas wine setelah memberi
satu untuk gadisnya.
Tidak membiarkan sisi sebelah
Taehyung kosong. Lyla duduk
merapatkan diri bersandar pada pundak
pria itu setelah wine-nya di teguk habis.
“Aku tidak pintar minum.” Ujarnya
jujur, menjulurkan kaki pada lengan kursi
yang tersisa. Mengernyit akan rasa pahit
yang tertinggal.
48
Minzeeyonachi

“Temani aku saja.”


“Taehyung—,” pria itu memainkan
rambut Lyla.
“Hm.”
“Kau punya pacar di Rusia?”
“Kenapa?”
Lyla mendongak. “Seorang wanita
mengirim banyak pesan saat kita tidur
bersama.”
“Kau membukanya.” Lyla
menggeleng.
“Hanya mengintip notifikasi, sedikit.”

49
Minzeeyonachi

Taehyung mengecup pundak kepala


Lyla. “Bukan pacar, tapi—aku menyukai
wanita cantik.”
“Aku memang cantik.”
“Wanita Rusia, bukan kau.”
Lyla melirik Taehyung dari sudut mata.
“Dadaku nyeri, Tae.”
“Kau cemburu.”
“Bukan, alkohol membuat dadaku
panas.”
Bagai timer yang telah di setel,
ditengah interaksi keduanya lampu
ruangan seketika meredup, lambat laun
keadaan gelap gulita, berganti lampu

50
Minzeeyonachi

strip temaram biru dan cahaya televisi


yang menyala tiba-tiba.
Tidak ada yang aneh, manakala Lyla
mulai merasa kepalanya berat. Matanya
menatap sekeliling sayu.
Sampai Taehyung bangkit dari
duduknya membuat Lyla hampir
terjungkal di sofa.
Pertama-tama Lyla terkejut tapi
setelahnya ia menertawakan tindakan
Taehyung. Ia tengkurap untuk melihat
gelagat panik prianya.
“Berengsek! Aku tidak minta mereka
menyetel porno.”

51
Minzeeyonachi

Taehyung meraba sudut sofa serta


meja kelabakan. Pria itu mengangkat
seluruh barang demi mencari remot tv di
tengah gelap sembari mengumpat.
Lyla tertawa puas, tak menemukan
apa yang di cari. Pria itu pergi
menghubungi room service.
“Taehyung tenang dulu.”
Taehyung tak menggubris, ia memang
meminta film romantis dewasa, tetapi
bukan full bersetubuh begitu.
Telepon terputus sebelum Taehyung
menjawab sapaan room boy, Lyla yang
menekan panel memutus
sambungannya.

52
Minzeeyonachi

Gadis itu tersenyum asimetris,


menggerakkan tangan mengisyaratkan
agar Taehyung berhenti.
“Tae, lihat mereka meraung,” Lyla
menunjuk layar ukuran lebar di depan
mereka. “Wanitanya kesakitan.”
Wajah Lyla memerah, peluhnya
terhias mengkilap matanya sayup.
Taehyung menyipit curiga, ia
menggulir pandangan pada meja tempat
mereka duduk tadi dan benar saja gelas
alkohol miliknya telah kosong.
Lyla mabuk.
“Kau mabuk.”

53
Minzeeyonachi

“Belum, aku masih sadar.”


Sangkalnya.
Lyla berguling di atas ranjang
membuat dress satinnya tersingkap. Lalu
menertawakan pria itu. “Taehyung—
lucu.” Bisiknya.
Taehyung diam di tempat, suara
desahan dari film membuat otaknya tak
dapat berpikir sinkron. Di tambah
kelakuan Lyla mengundang tindakan
kotor.
“Celanamu gembung.” Tunjuk Lyla,
gadis itu terkikik.
“Sebaiknya kau tidur, aku akan minta
mereka menghidupkan lampu.”

54
Minzeeyonachi

“Taehyuuuung.” Kali ini Lyla


memanggilnya manja. “Do you wanna
seks with me.” Ucapannya mulai tak jelas.
“Tidak.”
“Why? Im not your type?”
“Lyla—,”
“Aku mau—, mau lihat Taehyung
melepas pakaianku.”
“Shut up, Ly.”
“I wanna test your dick.”
“Fuck! You drunk, Lyla...” Taehyung
melepas kancing kemejanya tak sabaran.
Rasa panas mulai menguasai tubuhnya.
Perut bawahnya menyebar sensasi ngilu.

55
Minzeeyonachi

Kepalanya masih di paksa berpikir


rasional.
“Im, not.” Gadis itu merubah posisi
bersimpuh di ranjang tersenyum penuh
arti dan menuruni tali gaunnya sendiri.
“Taehyung.” Panggilnya sensual.
Taehyung memejam, menjilat bibir
bawahnya.
Sial, Lyla sialan. Pria itu mulai
merangkak mempertemukan tatap,
sementara Lyla memejam memajukan
bibir berniat menyambut ciuman pria itu.
Taehyung terpaku sesaat. Meniup
wajah gadisnya. Sekarang apa?

56
Minzeeyonachi

Pertunjukan erotis disana terus berjalan,


menggiring gairah orang di sekitarnya.
Taehyung memastikan Lyla setuju
untuk ini, untuk tindakan lebih lanjut. Ia
mempertahankan kewarasan di tengah
kondisi berantakan Lyla.
Lyla merengek, meluluhkan sisi
prianya. Semakin cantik, saat berantakan
Lyla cantik dimatanya.
Lyla beringsut lebih dulu, tanpa
sangka gadis itu mendorong pundak
Taehyung, menelentangkan tubuhnya
dan menaiki perut pria itu.
“Lyla tunggu! Kau dengar aku, kau
mabuk.” Lyla menggeleng.

57
Minzeeyonachi

“Im not drunk, really.” cicitnya tak


jelas kepalanya bahkan tidak tegak
sempurna. “Apa ini akan menyakitkan?”
“Aku saja yang mulai.”
“Aku ingin Taehyung.”
“Katakan. Katakan sekali lagi. Cepat.”
“Why not.”
“Ini pertamamu, Ly.” Taehyung
memastikan sekali lagi.
“Ah, Taehyung—,” Lyla mendesah
sebab miliknya tak sengaja bersentuhan
dengan milik benda keras di bawahnya.
Berengsek, Taehyung turut menggigit
bibir akan sensasinya.

58
Minzeeyonachi

“Shit. I gonna fucking you.”


Mendorong tubuh Lyla. Taehyung
berhasil menarik celana dalam merah
Lyla lolos dalam satu tarikan. Gaunnya di
lucuti tanpa melepas lumatan.
Taehyung menjamah Lyla tak sabaran.
Pikirannya kalut. Badannya menggigil.
Puas menciumi sampai menggigiti kulit
leher Lyla kemudian turun mengerjai dua
dada sekal milik gadisnya.
Lyla membusung membiarkan
Taehyung menindihnya. Menjilatinya.
Menyusu seperti bayi. Merangsang
putingnya.

59
Minzeeyonachi

Volume film porno semakin seru,


seiring Lyla mengeluh nikmat manakala
Taehyung melakukannya tergesa selepas
menanggalkan kain di tubuhnya.
“Ah—Taehyung, wait...” Lyla
menepuk punggung Taehyung. Pria itu
berada di antara pahanya yang terbuka.
“Aku ingin di atas.”
Posisi berganti. Kini Lyla berada di atas
Taehyung. Membiarkan Lyla memandu
permainan. Menuntun kejantanan pria
itu mengetuk labia nya.
Taehyung membiarkan Lyla
melakukannya. Kedua tangannya di
jadikan bantal bersandar pada punggung
ranjang.
60
Minzeeyonachi

“Sakit! I-ini sakit.” Lyla memejam


berusaha menekan pelan agar Taehyung
menyatu padanya.
Taehyung menggeram, satu
tangannya di pakai menangkup dada Lyla,
meremas geram. Memberi rangsangan
pada kedua dadanya.
“Jeda sejenak, sayang. Jangan di
paksa.” Seketika tubuh Lyla meremang
manakala Taehyung bermain pada dua
putingnya.
“Ah—Ly. Sedikit lagi.” Racau
Taehyung pusing.
Sementara Lyla mengatur nafas
setelah milik Taehyung berhasil

61
Minzeeyonachi

menerobos penuh. Ia mencengkeram


dada Taehyung mengalihkan rasa
sakitnya dan mengerang.
“Are you okey, baby?”
“Y-ya.” Jawabnya lemah. “Aku—
berdarah, Tae.” Kemudian tersenyum
tipis. “Kau— berdenyut.”
Lyla menerangkan keadaan batang
ereksi Taehyung terbius di dalam
miliknya.
Seperti adegan yang berputar di layar
besar sejajar dengan ranjang, Lyla meniru
gerakkan dimana wanita melekuk kan
pinggang seperti menunggang kuda. Ia
mulai menciptakan gerakkan naik turun

62
Minzeeyonachi

setelah mengais ketenangan. Memancing


erangan indah dari sela nafas pria di
bawahnya.
Lima menit memimpin, Taehyung
mengambil alih. Memeluk Lyla membawa
gadis itu telentang tanpa melepas
penyatuan.
“Giliranku.”
Lyla kembali meremang. Suaranya
berat Taehyung membuat kewarasannya
melayang. Tiap kali berbisik di belakang
telinga Lyla ingin menerkam pria itu
sampai puas.
Binal, tetapi Lyla tak seceroboh itu.

63
Minzeeyonachi

Pusatnya sesak di penuhi oleh


Taehyung. Sahutan Lyla seimbang
dengan teriakan wanita yang melawan
dua pria di film itu.
Agak perih, namun kenikmatan dari
gerakan Taehyung mengantar pada
kecanduan besar.
Gila, sensasi sengatan di setiap
hentakan meninggalkan candu. Kenapa
tidak dari dulu.
Nikmat. Taehyung nikmat. Lyla pasrah
dan semakin melebarkan kaki.
“Ah—Lyla.” Taehyung meracau. “I will
do this every day. Pagi dan sore kalau
perlu.”

64
Minzeeyonachi

“T-taehyung, please.”
“Kau suka ini. You like my dick.”
Taehyung menyelipkan dua jarinya ke
dalam mulut Lyla.
“Emp—.”
Bersama dengan itu Lyla mengejang,
mencengkeram kuku pada kulit lengan
Taehyung. Ia sampai kedua kalinya tanpa
sadar.
Taehyung tak menjeda, pria itu
mempercepat temponya menyusul Lyla.
Kepalanya pusing, ereksinya tersedot
dalam, di detik berikutnya Taehyung
mengentak kuat mengguncang tubuh
Lyla, menumpahkan banyak cairan di

65
Minzeeyonachi

dalam pembuangan hingga meluap


keluar.
Lyla menutup wajahnya ketika
Taehyung mendekatkan wajah. Pria itu
tersenyum asimetris di tengah cahaya
remang keunguan.
“Biar aku lihat sebentar.” Taehyung
menyingkirkan tangan Lyla.
“Jangan Tae, malu.” Taehyung
tertawa kecil, dengan usilnya pria itu
mendorong pinggulnya menyentak Lyla
membuat Lyla melolong seperti
sebelumnya, membusungkan dada
mendesah sensual. Kemudian Taehyung
mengumpulkan dua tangan Lyla di atas

66
Minzeeyonachi

kepala. Mematri wajah Lyla lamat-lamat


beruntung ronanya tidak begitu jelas.
“Jangan lihat seperti itu...” rengeknya.
“I love you.” Bisik Taehyung.
Lyla mengerjap mengais kesadaran
dalam hantaman alkohol. Gadis di bawah
Taehyung itu menggeleng. Menepis ilusi
yang baru saja ia dengar. Taehyung tak
mungkin sungguhan berkata love seserius
itu.
Setelah di tuntun membersihkan diri.
Lyla di antar merebah pada ranjang di
selimuti sampai dada tanpa fabrik.
Membiarkan gaunnya tercecer di lantai.

67
Minzeeyonachi

Sementara Taehyung hanya


mengenakan boxer ketat sedikit
membuka jendela lalu membakar rokok
setelah meminta room service
menormalkan penerangan dan
mematikan pertunjukan sialan itu.

♡♡♡♡♡♡

68
Minzeeyonachi

Terhitung puluhan kali Lyla mondar


mandir di depan aliran jacuzzi. Lyla baru
selesai menikmati waktu berendamnya.
Gadis itu duduk di salah satu kursi
santai, tubuh setengah basahnya di balut
bathrobe masih mencoba menghubungi
Taehyung.
Terakhir kali Taehyung mengirim
pesan tiga hari lalu, pria itu berjanji akan
menghubungi saat senggang. Namun
sampai detik ini nomor pria itu masih tak
dapat di hubungi.
Kapan rasa khawatir ini hadir. Tidak
tahu. Lyla tak mengingat pasti, akan
tetapi di tinggal tiga minggu lamanya
membuat ia mulai mencemaskan
69
Minzeeyonachi

Taehyung. Hari-hari berlalu untuk


memikirkan Taehyung.
Ia mulai menunggu kepulangan
Taehyung. Menanti kabar Taehyung.
Ingin dengar keluh kesah Taehyung.
Berharap Taehyung mengajaknya face
call satu kali menjelang tidur.
“Hubungi aku jika kau baik-baik saja,
pak.”
“Katakan ‘Lyla cantik’ jika
merindukanku.”
“Ketik 2 jika besok Taehyung pulang.”
“Sekali saja, kalau tidak sibuk. Balas
pesanku.”

70
Minzeeyonachi

Setelah mengirim beberapa pesan


singkat itu Lyla meloloskan kaus putih
serta hot pants. Mengambil potongan
melon dan membuka laptop mencari satu
hingga dua film untuk mengusir sepi.

♡♡♡♡♡

Satu minggu setelahnya. Taehyung


baru kembali. Tanpa menghubungi lebih

71
Minzeeyonachi

dulu. Tanpa membalas pesannya. Tanpa


secarik kabar apapun.
Taehyung berjanji hanya pergi dua
minggu waktu itu, tetapi ini ketiga kalinya
pria itu berbohong dan pulang satu bulan
setelahnya.
Mereka berpapasan di pintu masuk
ketika Lyla hendak keluar. Pakaiannya
rapi, Lyla juga mengenakan riasan tipis.
Celana jeans biru dongker dengan
atasan croptop lengan panjang membalut
tubuh mungil Lyla.
“Im come, baby.” Taehyung
melebarkan tangan tanpa semburat

72
Minzeeyonachi

bersalah pria itu menyambut Lyla. Lyla


sontak mengundurkan langkah. “Why?”
“Sorry, aku punya janji.”
Gadis itu melewati Taehyung sengaja.
Tetapi tak semudah itu mengabaikan
Taehyung.
“Kau marah.” Taehyung menahan
lengannya..
“Tidak, Tae.” Sahut Lyla lembut. “Aku
memang memiliki janji.”
“Siapa?”
Lyla menarik sudut bibirnya. “Teman
lama.”
“Laki-laki, perempuan.”

73
Minzeeyonachi

“Haruskah ku jawab?”
“Off course!” katanya tak sabaran.
“Laki-laki.” Jawab Lyla tanpa minat,
menyingkirkan tangan Taehyung dari
lengannya. “Aku tidak lama.”
“Oh—kau mulai terang-terangan
sekarang.” Lyla menghentikan
langkahnya. “Menemui pria selama aku
di Rusia.”
Lyla berbalik badan, tersenyum
asimetris. “Tadinya aku membeli
beberapa gaun malam untuk
menyambutmu, tetapi penantianku
terlalu sulit mendapat jawaban.”
“Aku sibuk!”

74
Minzeeyonachi

“I know. Kau baru tiba sebaiknya kau


istirahat. Aku akan pulang cepat.”
“Cih, kau marah?! Kau jelas marah.”
Taehyung berdecak menuduh.
Rahangnya menegang. “Kau sungguh
marah padaku, Ly.”
“Aku tidak punya kuasa sebesar itu
untuk marah padamu.”
“Jangan pergi kalau begitu, aku
melarangmu.”
Lyla menghela besar. “Taehyung,
kau—.”
Tanpa mengizinkan Lyla memprotes.
Lengannya di tarik paksa, Taehyung
membawa Lyla menuju kamar. Mengunci

75
Minzeeyonachi

pintu dari dalam, melepas kunci dan


mengantonginya.
Pria itu berbalik tatapannya bertemu
beberapa detik. Sampai akhirnya
Taehyung mengerjap, kesalahan ini ada
padanya.
“Maaf.” Cicit Taehyung setelahnya.
Pria itu menunduk setelahnya.
Lyla terdiam merintih kecil mengusap
lengannya. Cengkeraman Taehyung kuat
sekali.
Taehyung mendekat menghujam
kecupan bersalah pada lengan gadisnya.
Meniupnya penuh sayang. Lalu menarik
gadis itu masuk dalam pelukan.

76
Minzeeyonachi

“Maafkan aku.” ucap Taehyung


menyembunyikan wajah di ceruk
lehernya. “Ada banyak trouble yang
terjadi di Rusia.” Jelasnya lagi.
“Perusahaan di korupsi, aku
kehilangan ponsel. Sempat terjadi
kebakaran di kamar inap untungnya tidak
parah, aku bingung ingin menceritakan
padamu, tapi di sisi lain tak mau kau
kepikiran, Ly.”
Pria itu mempererat tubuhnya. Tubuh
Lyla hilang dalam dekapan. Aroma
feromon Taehyung menyembuhkan
risau.

77
Minzeeyonachi

“Taehyung.” Lyla menjeda. “Boleh aku


jujur?” Diam Taehyung di anggap
menyetujui.
“Ada satu hari dimana aku merasa
diriku terlalu kosong. Aku makan dengan
baik, tidur tepat waktu, sesekali
menghabiskan waktu di SPA. Hanya saja,
tiap kali bangun dari mimpi aku merasa
hampa itu terjadi berhari-hari...”
“...aku tidak benar-benar sendiri, aku
memiliki Taehyung tetapi, tetap saja
rasanya tidak ada yang mengisiku.”
Ungkapnya membalas pelukan Taehyung.
“Belakangan aku juga
mempertanyakan keberadaanku.

78
Minzeeyonachi

Posisiku. Kelanjutan hubungan kita. Dan


status ini.”
Lyla menarik nafas, gadis itu
mengusap kepala Taehyung.
“Setelah mendengar penjelasanmu,
sepertinya aku sedikit mengerti.”
“Apa?”
“Aku—, tidak se-berarti itu untukmu.”
“Kau berarti untukku! Jangan salah
menyimpulkan.”
“Begitukah? Tapi aku tidak merasakan
apa-apa.” Taehyung kesulitan meneguk
ludah. “Bulan pertama, kedua, sampai
yang ketiga kau pamit untuk pergi selama
dua minggu, tetapi ini di kali ke tiga pula

79
Minzeeyonachi

kau tidak menepati janjimu.


Menghubungiku saja, sesulit itu.” Lyla
menaikkan pundak.
“Lyla, jangan kekanakan.”
Lyla terkikik mengurai pelukan. “Ini
tidak seperti pikiranmu, kok. Aku hanya
mengutarakan saja.”
“Kau tunanganku.” Jawab Taehyung
membawa Lyla berbaring di ranjang
mereka.
Ranjang tempat mereka melepas
rindu. Tempat penyatuan mereka saat
Taehyung lelah dengan segala pekerjaan.
Tempat saat Taehyung membawa banyak

80
Minzeeyonachi

beban seperti saat ini. Tempat berbagi


keringat. Tempat berbagi kehangatan.
Taehyung memeluk Lyla dari
belakang. Hari ini, hanya sekedar ciuman
selamat datang saja, Taehyung enggan
meminta.
“Satu minggu lagi aku—, akan kembali
ke Rusia.” Lyla mengangguk beberapa kali
tanya melempar keingintahuan.
Ia tidak ingin tahu apapun. Tidak ingin
mempertanyakan hal yang bisa saja akan
membuatnya menangis. Atau
membuatnya meninggalkan Taehyung.
Lyla tidak mau. Sebaiknya ia tidak
tahu.

81
Minzeeyonachi

“Sebelum ulang tahunmu.”


Lyla sempat melirik Taehyung. Lalu
membalikkan badan agar dapat menatap
lama wajah lelah Taehyung. Kini pria itu
yang mengangguk.
“Ayo rayakan.”
“Ya, ayo rayakan.” Taehyung
menyetujui.
Lyla mengirim ciuman singkat pada
bibir ranum Taehyung sebagai bentuk
damai. Seketika Taehyung
menggulingkan posisi Lyla menindih Lyla
namun tak memberatkan beban pada
gadisnya.

82
Minzeeyonachi

Pria itu sempat berbisik maaf sebelum


menumpahkan rindu yang ia tahan lama.
Taehyung meraup bibir Lyla mengecap
semangat. Memiringkan wajah
bergantian mengabsen mulut gadisnya.
Tak peduli seberapa banyak rahasia
yang Taehyung sembunyikan. Lyla akan
terus berada bersama prianya sampai ia
lelah mengharap Taehyung memiliki hati
untuknya. Atau memang ia terlalu berat
untuk meninggalkan loyalitas yang
Taehyung suguhi.
Hidup dengan kemiskinan nyatanya
jauh lebih menyakitkan ketimbang
menjalin hubungan tanpa perasaan.

83
Minzeeyonachi

Dering ponsel Lyla memutus ciuman


keduanya. Menciptakan benang saliva
serta decakkan tak suka dari Taehyung.
Lyla mengusap pipi pria itu penuh sayang.
“Temanku sudah menunggu.” Lyla
melirik Taehyung. “Aku sudah boleh
pergi?”
Terlihat setengah hati Taehyung
berkata. “Jangan jatuh cinta pada pria
mana pun!”
“Aku calon istri Taehyung. Milik
Taehyung. Aku masih pakai cincinnya.”
Pria itu mau tak mau menyerahkan
kuncinya dengan bibir mengembang ke
depan.

84
Minzeeyonachi

♡♡♡♡♡

Dua hari menjelang ulang tahun


Taehyung. Lyla sibuk mendekorasi kamar
sebelah, kamar kosong itu Lyla sulap
menjadi ruangan pesta yang isinya hanya
mereka berdua saja nantinya.

85
Minzeeyonachi

Ia menata segalanya sendiri, saat


Taehyung pergi bekerja. Sebisa mungkin
Taehyung tak tahu akan hal ini. Lyla akan
menjadikan ini kejutan kecil.
Lyla memompa banyak balon
berwarna biru langit dan putih untuk di
hias di dinding. Membungkus beberapa
kado seperti yang Taehyung lakukan
padanya dulu.
Dekorasi sisanya Lyla serahkan pada
pekerja rumah. Sebab Lyla merasa tidak
enak badan.
Hari ini Taehyung pulang lebih cepat.
Pagi tadi pria itu janji akan makan malam
bersama di luar. Mereka mendatangi
restoran di tempat pertama mereka
86
Minzeeyonachi

bertemu dulu. Lyla sedikit pamer pada


pekerja disana akan keadaannya
sekarang setelah menjadi tunangan
Taehyung.
Pulangnya Lyla minta mampir ke toko
buku dan pusat skincare di myeongdong.
Taehyung juga membelikannya jaket
bulu karena tanpa di duga suhu malam
lebih dingin dari perkiraan.
Tak lupa, memborong beberapa
streetfood untuk camilan di perjalanan
pulang. Udara dingin membuat Lyla
mudah lapar.
Sesampainya di rumah Lyla
membersihkan badan lebih dulu,

87
Minzeeyonachi

membubuhi kulitnya dengan produk


kecantikan rutin dan menepati kasurnya.
Sementara Taehyung tiba dari dapur
membawa baskom berisi air hangat
bercampur garam.
Sepatu bertumit tinggi menyakiti
pergelangan kaki serta betis Lyla.
“Kakinya di rendam dulu.” Perhatian
Taehyung menimbulkan semu di pipi Lyla.
“Terima kasih, love.”
“Terima kasih saja.” Taehyung lalu
menekan remot memilih netflix untuk
menemani istirahat mereka.

88
Minzeeyonachi

“Pijat dulu, setelah itu—,” Lyla


menimang ucapannya, berdehem
beberapa kali. “Taehyung.”
“Hm.”
“Mau olahraga?” Taehyung melirik
bingung. “Olahraga dewasa.” Jelas Lyla.
Seperdetik kemudian tatapan
Taehyung berubah mesum. Alisnya naik
turun. Bibirnya di basahi sensual.
“Tenagaku sedang full. Kau bisa
tumbang, baby.”
“Mari coba dua ronde saja. Eh—tidak
sepertinya bisa sampai tiga. Ayo lakukan
tiga kali dalam waktu lama.”

89
Minzeeyonachi

Gigi Taehyung terjajar sempurna di


balik senyum lebarnya. Pria itu duduk di
pinggir ranjang selepas melucuti kaus
atasnya. Taehyung berkata. “Siapkan
dirimu, Ahn Lyla.”
Pria itu menukar lampu utama dengan
lampu tidur. Siap memijat Lyla pria itu
memulai mengusap seduktif permukaan
kulit Lyla.
Film zombie menemani aktivitas erotis
keduanya.
Bunyi kulit beradu serta ritme
entakkan dari belakang selaras dengan
teriakan pemain yang ketakutan.

90
Minzeeyonachi

Lyla di buat menungging menghadap


layar televisi berpegang pada buffet.
Bajingan. Lyla bersumpah Taehyung
sangat berengsek. Lyla pusing. Gairahnya
membara. Tetapi kenikmatannya
terganggu saat wajah zombie di zoom
tiba-tiba. Tepat di depan wajahnya.
“Fuck you, Tae.” Erang Lyla.
Taehyung tak mengidahkan, ia hanya
sibuk bergerak memanjakan miliknya
yang sebentar lagi akan mencapai surga.
“Lyla—sayang—mulut, keluar di
mulutmu.”
“Tidak! Jangan aneh-aneh.” Di tengah
sengal Lyla meremas tangan Taehyung

91
Minzeeyonachi

pada pinggulnya. Dengkulnya lemas,


mulai tak sanggup menopang.
“Please!”
“Dada—mandikan di dadaku saja.”
Taehyung mencabut ereksinya
membawa Lyla bersimpuh. Pelepasan
pertama di arahkan menembak wajah
Lyla. Taehyung mengocok penisnya
penuh tenaga, cairannya hampir
mengenai mata lalu berlumur turun
membasahi payudara.
Hangat. Kental. Dan banyak. Hanya
saja baunya terlalu menyengat.
Mengatur nafasnya Taehyung
melumuri pipi Lyla dengan cairannya.

92
Minzeeyonachi

Wajah berkeringat Taehyung


menggambarkan kepuasan.
“Seksi.” Puji Taehyung.
Padahal tubuh telanjang Taehyung di
hias otot tipis di perut dan lengan jauh
lebih seksi.
“Ahn Lyla, milikku.”
Setelah itu Taehyung memberikan
gadis itu tisu untuk membersihkan sisa
cairan yang ada sebelum melanjutkan ke
ronde berikutnya.

93
Minzeeyonachi

♡♡♡♡♡

Tubuh Lyla nyeri semua. Mereka baru


menyudahi bercinta di pukul tiga pagi.
Lalu sekarang ia terbangun dengan
keadaan kehilangan banyak tenaga.
Bisingnya teriakan membuat Lyla
terpaksa menyingkap mata. Ia mencerna
keadaan. Setelah sadar bahwa Taehyung
sudah tak berada di tempatnya. Lyla
buru-buru memungut kembali gaun
tidurnya.
94
Minzeeyonachi

Ia mengikat tali gaunnya asal, begitu


mendengar tangisan seorang anak di-
iringi teriakan Taehyung. Langkah Lyla
membesar. Wajahnya tak bisa menutupi
kekhawatiran.
Siapa yang bertengkar sepagi ini?
Di ruang tamu, Taehyung
menggendong seorang anak perempuan
berumur empat tahun, pria itu keluar
tanpa atasan. Wajah bantalnya tercetak
jelas. Hanya celana pendek yang melekat
pada pria itu.
Di hadapan Taehyung berdiri seorang
wanita cantik, dari parasnya wanita ini
bukan warga Korea. Tetapi bahasanya

95
Minzeeyonachi

fasih. Wanita itu menjinjing koper dan


satu tas berukuran sedang.
Lyla hendak menghampiri tetapi
kakinya terkunci di tempat.
“Ini! Ini yang membuat aku tidak
punya banyak kesabaran, kau tidak
pernah mendengarkanku, Anne.”
“Aku kesini untuk mengantarkan Thia.
Setidaknya Thia aman disini. Operasinya
akan tetap berjalan ada atau tidaknya,
kau, di Rusia.”
“Keras kepala!” Balas Taehyung. “Aku
mengambil keberangkatan besok!
Kenapa kau tidak sabaran sekali, Hah?!”
“Aku bisa melakukannya sendiri.”

96
Minzeeyonachi

“Terserah! Aku akan tetap datang!


Apa yang salah kalau aku turut
menemani?!”
“Aku tidak mau merepotkan
siapapun! Kau mengetahui itu, Taehyung.
Kau tahu, aku tidak pernah bicara
kesulitanku karena bagiku jika semua
orang tahu, aku hanya akan melihat
mereka menatapku dengan tatapan
kasihan, aku benci di kasihani.”
Tangisan Thia memenuhi ruangan.
Taehyung berusaha untuk tidak tersulut
emosi. Tubuhnya bergerak menenangkan
Thia. Pria itu berusaha menjaga nada
suaranya.
“Thia butuh Ibunya, Anne.”
97
Minzeeyonachi

“Dia juga memiliki, Ayah.” Taehyung


mengatur nafas.
“Kau harus tetap hidup.”
“Itu alasanku mengambil jalur
operasi.”
“Jangan menolak, Anne. Demi Thia.
Aku melakukannya demi Thia. Kapan kau
kembali ke Rusia?”
“Siang ini.” Taehyung mengangguk.
“Tunggu disini. Aku akan mengambil
barang-barangku.”
“Taehyung!” Anne mencegah.
“Kali ini saja. Tolong mengerti. Kita
belum benar-benar bercerai, Anne!

98
Minzeeyonachi

Biarkan aku dan Thia menemani mu!


Tunggu.”
Hari ini ulang tahun Taehyung. Tetapi
Lyla yang mendapat kejutan.
Ia berdehem beberapa kali
menetralkan sesak, mendongak
mengerjap mata mencegah sesuatu yang
hendak jatuh disana.
Tatapannya dan Taehyung terpaku
sejauh tiga meter. Lyla kembali ke kamar
lebih dulu setelah menarik sudut bibirnya
tipis.
Istri? Anak perempuan? Belum
bercerai.

99
Minzeeyonachi

Alasan Taehyung tak


menghubunginya saat di Rusia terjawab
sudah.
Lyla memandangi wajah bodohnya di
depan cermin kamar mandi. Tersenyum
kecut lalu tatapannya turun pada cincin
yang ia kenakan.
Tunangan di atas hubungan yang
belum tuntas. Tidak, ia lebih pantas di
sebut simpanan.
Harusnya ini bukan masalah besar,
kan. Ia tidak mencintai Taehyung. Tidak
apa-apa.

100
Minzeeyonachi

Setelah ini ia hanya perlu mencari


tempat tinggal baru. Taehyung akan pergi
meninggalkannya.
Mengatakan tak masalah sebanyak
mungkin. Nyatanya tak menghilangkan
sesak di dada.
Mengapa seperti ini, ini sakit serasa di
tikam benda tumpul. Air mata yang ia
tahan susah payah menerobos
bendungan.
Sakit. Sakit sekali. Menyesakkan. Lyla
merintih. Dadanya terluka.
“Ly...” Taehyung mengetuk tiga kali
pintu kamar mandi. “Boleh aku masuk.”

101
Minzeeyonachi

Tanpa di jawab Taehyung membuka


daun pintu yang memang tak di kunci.
“Aku ke Rusia hari ini.” Pamitnya. Lyla
mengunci bibir. “Akan jelaskan semuanya
nanti, Anne sakit dia harus menjalani
operasi.” Lyla hanya menunduk
membelakangi pria itu. “Maafkan, aku,
Ly. Tapi aku berjanji , aku akan pulang
secepatnya. Begitu operasinya berhasil,
aku segera pulang.”
Lyla melempar tawa lirih, kemudian ia
mengangkat kepala mempertemukan
tatapan pada pantulan kaca. Gadis itu
membesut air matanya kemudian
berbalik badan.
“Kau pergi?”
102
Minzeeyonachi

“Maafkan aku Thia—.”


“Aku sudah dengar semuanya.” Lyla
menghela berat. Kemudian melepas
cincinnya mengembalikannya pada
Taehyung. “ Maafkan aku, aku berhenti
disini.” Taehyung melebarkan mata
menangkap tangan Lyla.
“Ly...”
“Thia lebih butuh ayah, Tae.”
“Lyla...” bujuk Taehyung. “Proses
perceraianku dan Anne—.”
“Tidak.” Lyla memotong. “Tidak, Tae.
Aku tidak mau dengar apapun. Lebih baik
seperti ini.” Lyla menahan isaknya.
“Jangan menemuiku setelah ini.”

103
Minzeeyonachi

“Lyla, kau punyaku.”


“Iya aku memang milikmu, sebelum
aku tahu bahwa ada yang lebih berhak
atasmu. Sebelum aku tahu ada kepalsuan
pada tindakanmu Taehyung.” Lyla
tersenyum membenarkan kerah kemeja
Taehyung. “Kau membohongiku. Aku
tidak bisa bersama pria berkeluarga.”
Taehyung mengepalkan dua tangan di
sisi tubuh. Pikirannya kalut. Matanya
berpendar melihat Lyla. Lyla menangis.
Dadanya kesulitan mengais nafas. Ia baru
saja menyakiti wanitanya.
Kemudian Taehyung mengangguk,
meremas cincin yang ada di tangannya.
“Baik. Maafkan aku. Aku harus pergi.”
104
Minzeeyonachi

Selanjutnya Taehyung menarik koper


meninggalkan Lyla. Tanpa
mempertahankan apa yang Lyla
putuskan.
Lyla memandang kepergian Taehyung
hingga menghilang dari balik pintu.
Hatinya semakin sakit mendengar
suara anak memanggil prianya dengan
sebutan papa. Tubuhnya merosot ke
lantai.
Mengapa ia harus mengetahui
kenyataan sepahit ini. Mengapa Anne
harus datang. Mengapa Thia harus hadir.
Mengapa Taehyung tak bertindak
apapun saat ia meminta pisah. Batinnya
terkoyak.
105
Minzeeyonachi

Lyla mencintai Taehyung. Cinta sekali.


Selama ini ia membohongi diri. Lyla
takut terluka. Hari yang ia takuti sungguh
terjadi.
Rahasia tak selamanya dapat tertutup
rapat. Sejak awal Taehyung memang tak
pernah menganggap Lyla sebagai
miliknya. Satu tahun ini Lyla hanya
menemani Taehyung menepis masalah
beratnya. Lyla hanya teman saat
Taehyung jauh dari sosok rusuknya.

106
Minzeeyonachi

♡♡♡♡♡

Setelah menjalani kemoterapi


beberapa bulan lebih lama dari perkiraan
Anne telah di nyatakan membaik, tubuh
wanita itu sedikit lebih kurus dari
sebelum Taehyung pamit untuk kembali.
Ketok palu juga usai satu bulan lalu.
Setelahnya Taehyung langsung
kembali ke Korea, memboyong Thia
tentunya. Agar Anne lebih leluasa
istirahat.

107
Minzeeyonachi

Dua tahun lamanya berada di Rusia. Ia


kesulitan menghubungi Lyla. Nomor
gadis itu sudah tidak lagi terdaftar.
Selama itu pula Taehyung hidup di penuhi
keresahan.
Beberapa orang suruhan yang ia
kerahkan untuk memantau keadaan Lyla
gagal menemui keberadaan gadis itu.
Pernah satu kali mereka berhasil
menemukan orang yang mirip, tetapi
wanita itu sedang hamil.
Beruntung Thia bukan anak yang
rewel. Selepas minum susu, anak itu
tertidur pulas.

108
Minzeeyonachi

Bulu serta bola mata Thia di warisi


Taehyung. Paras serta rambut ikalnya
juga, sisanya milik Anne. Hidung bibir alis
milik wajah Rusia.
Taehyung menutup pintu kamarnya
pelan. Pria itu berniat berendam di
jacuzzi setelah ini.
Akan tetapi suara barang jatuh
diruang sebelah terpaksa membuatnya
berpaling.
Tanpa menunggu lama, Taehyung
membuka daun pintu ruangan tak
berpenghuni itu tanpa ragu. Dan ia
terperangah melihat isinya.

109
Minzeeyonachi

Dekorasi ulang tahun. Beberapa balon


yang sudah mengempis sisanya pecah.
Tumpukkan kado penuh debu. Kue
bertulisan namanya menghitam
barangkali ini terbuat sari sterofom. Dan
angka umurnya pada dinding sudah lepas
satu.
Hari itu ia ingat akan merayakan ulang
tahun ini bersama Lyla. Tetapi ia malah
meninggalkan gadis itu.
Taehyung mendekati empat buah
kado yang ada di meja. Meniup debunya
dahulu sebelum merobek bungkusnya
tanpa banyak berpikir.
Kado pertanya berisi foto. Fotonya
bersama Lyla tanpa bingkai. Fotonya saat
110
Minzeeyonachi

mereka jalan-jalan. Foto saat ia tidur dan


foto dengan aplikasi kumis. Kado kedua
dan ketiga beberapa lembar kaus couple,
sikat gigi elektrik, ia masih baru.
Kotak terakhir berukuran kecil, di
lapisi beludru seperti kalung namun
isinya sama sekali tak pernah terpikir
sebelumnya.
Stik tespek bergaris dua. Jantung
Taehyung seketika bergemuruh.
Nafasnya putus-putus. Matanya
berdenyar. Ia temukan secarik surat
meminta membuka amplop di atas
lemari.

111
Minzeeyonachi

Taehyung berlari sigap dan meraba


lemari pakaiannya. Ia membuka amplop
itu begitu menemukannya.
Hancur sudah. Hatinya benar-benar
hancur kala menemukan foto hasil usg
janin berusia tiga bulan.
Hamil. Janin ini anaknya. Pecah tangis
Taehyung saat ini.
Ia memukul dadanya, menjambak
rambutnya. Bisa-bisanya ia meninggalkan
gadisnya saat mengandung anaknya.
Dua tahun lama, anak itu sudah lahir
tanpa dirinya. Tanpa sosok suami, tanpa
sosok ayah. Terkutuklah ia membiarkan
dua anak hidup tanpa sosoknya.

112
Minzeeyonachi

Taehyung mengambil ponselnya


menghubungi orang suruhannya.
Mengatakan gadis hamil mirip Lyla itu
memang lah Lyla. Lyla mengandung
anaknya. Taehyung meminta mereka
mencari kediaman Lyla lagi. Kediaman
gadis yang pernah mereka temui.
Tepatnya satu bulan. Setelah
menjemput Thia pulang sekolah.
Taehyung melajukan roda empatnya ke
sebuah tempat yang di janjikan tim yang
ia bayar untuk mencari Lyla.
Salah satu dari mereka mengatakan
Lyla pindah dari Ilsan ke Gwanju satu
tahun lalu tetapi mereka tak menemukan
tempat tinggal pastinya.
113
Minzeeyonachi

Tetapi mereka mendapat kabar dari


warga Gwanju setempat, bahwa Lyla
mengalami kecelakaan beruntun saat
perjalanan pulang. Ia mengendarai saat
hujan badai membawa Lily ke klinik. Lily
anak perempuan Lyla yang usianya
delapan bulan saat itu, anak itu
mengalami step.
Di dalam gendongan Thia terus
membesut air mata sang Ayah dengan
tatapan penuh tanya sebab satu jam
sudah Thia bertanya mengapa papa
menangis?
Taehyung hanya memeluknya.
“Ini pemakanan siapa, papa?”

114
Minzeeyonachi

Thia menepuk punggung sang Ayah,


meletakkan bunga Lily di atas dua
pemakaman.
Lyla dan Lily tersemat nama itu di atas
nisan.
“Ini, mama.” Thia mengerjap lugu.
“Mama di Rusia. Mama sakit.”
“Mama Thia dua. Ini mama Lyla.” Jelas
Taehyung susah payah. Air matanya tak
terbendung.
Ia tak sanggup bersuara lagi demi
merincikan betapa berharganya Lyla
baginya.
Betapa ia mencintai Lyla. Ia ingin
menyatakannya sekali lagi. Ia ingin

115
Minzeeyonachi

mengatakan bahwa ia memang


mencintai Lyla sejak awal. Ingin melamar
Lyla dengan cara yang benar. Ingin
meminang Lyla dan menjadi Ayah dari
dua anak.
Sekarang apa. Alam menghukumnya.
Mencabut kebahagiaannya tanpa sisa.
Bahkan ia tidak di biarkan bertemu
langsung dengan buah hatinya. Tidak
diizinkan merasakan gendongannya.
Terlambat sudah. Kata penyesalan tak
akan membuat jarum jam berputar arah.
Ketulusan Lyla di balas
pengihanatannya. Penjelasannya pun tak
tersampaikan.

116
Minzeeyonachi

Ia hanya bisa memeluk nisan sambil


meraung penuh sesal. Bodoh. Ia adalah
laki-laki paling bodoh semasa hidupnya.
“Datang ke mimpiku, Ly.” Bisiknya
dengan mata membengkak. “Izinkan aku
meminta maaf sekali saja. Izinkan aku
melihat anak kita.”
Tenaga Taehyung tak lagi tersisa
untuk sekedar mengucapkan kalimat itu
sebelum ia memejam mata.
Layaknya manusia di kutuk akan
dosanya di masa lalu. Taehyung harus
menganggung segalanya sampai sisa
nafas yang ada.

117
Minzeeyonachi

-Tamat-

118
Minzeeyonachi

Ini gift untuk zeeyowerd harusnya


keluar saat bangtan anniv tapi
sayangnya kebiasaan buruk dan di buru
waktu yang bikin ini sampe di kalian hari
ini. Maaf dan terima kasih sudah hadir.

Ini bukan cerita sad. Kalian bisa ambil


ini sisi terbaik pandangan kalian sendiri.

Boleh minta sedikit waktu untuk


apresiasi dan gimana perasaan kamu
setelah tenggelam di Traped on Fakess.
Boleh DM aku atau taq aku di ig
@min_zeeyonachi

119
Minzeeyonachi

120

Anda mungkin juga menyukai