Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

A. LATAR BELAKANG

Trash Overload merupakan fenomena dimana sampah dikumpulkan pada suatu tempat dengan volume
yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan. Fenomena ini telah
menjadi salah satu permasalahan terbesar di dunia saat ini. karena Trash Overload merupakan faktor
pendorong perubahan iklim, wabah penyakit, dan hilangnya habitat.

Di Indonesia sendiri, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa
produksi sampah nasional mencapai 175.000 ton per hari. Rata-rata satu orang penduduk Indonesia
menyumbang sampah sebanyak 0.7kg per hari. Jika dikalkulasi dalam skala tahunan, Indonesia
menghasilkan sampah sebanyak 64juta ton! hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil
sampah terbanyak keempat di dunia.

Banyaknya sampah di Indonesia disebabkan oleh sikap acuh masyarakat terhadap kelestarian
lingkungan. Hanya sedikit orang yang sadar akan pentingnya tata kelola sampah 3R, Reduce
(mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang). Selain itu, masyarakat juga
masih saja malas membuang sampah pada tempatnya. Mereka berfikir instan, sampah yang dibuang
sembarangan , akhirnya akan diambil oleh petugas kebersihan. Perilaku ini dinormalisasi, bahkan anak-
anak pun melakukannya karena mereka meniru tindakan orang tuanya. Tindakan dan cara berfikir inilah
yang sering disebut “Budaya Nyampah”

“Budaya Nyampah” menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banjir pada musim hujan dan gagal
panen akibat berkurangnya nutrisi dan pasokan air pada tanah pada musim kemarau. Volume sampah
yang berlebihan pada TPA ( tempat pembuangan Akhir) dan TPS (tempat pembuangan sementara) dapat
menyebabkan longsor sampah yang mematikan. Contohnya Melihat minimnya pengetahuan
masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan oleh “Budaya Nyampah”, sebagai generasi muda, kelompok
kami merasa terpanggil. Kami membuat sebuah film dokumentasi aktifitas pembelajaran P5 di SMAN 1
Purwosari. Film ini berisi tentang cara tata kelola sampah yang baik dan benar, melalui 3R, Reduce
(mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) dan juga pemilahan sampah.
Film ini juga berisi tentang kegiatan penghijauan sekolah.Film ini juga berisi tentang ajakan untuk
membuang sampah pada tempatnya.

Film yang kami buat berjudul “ Wasted Death” atau dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “Menyia-
nyiakan kehidupan”. Di era digital, film adalah media yang sangat efektif untuk melakukan kampanye
pelestarian lingkungan. Seperti halnya tujuan Project P5 kami, yaitu menumbuhkan kesadaran dan
kapabilitas pengelolaan sampah yang baik dan benar. Besar harapan kami, film ini juga akan mampu
menginspirasi siapapun yang melihatnya, untuk menghentikan “Budaya Nyampah”, kemudian mengikuti
langkah kami siswa – siswi SMAN 1 Purwosari dalam sebuah misi pelestarian lingkungan.

1|Wasted Death
B. MASALAH DAN TUJUAN

1. Masalah

 Mengapa Trash Overload menjadi masalah besar di Indonesia?


 Bagaimana efek tata kelola sampah yang salah bagi lingkungan?
 Mengapa “Budaya Nyampah ” dianggap lazim oleh masyarakat?
 Mengapa “Budaya Nyampah” begitu berbahaya?
 Bagaimana tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah yang ada di SMAN 1
Purwosari project P5?
 Bagaiman menciptakan lingkungan sekolah yang lebih hijau sehingga menghasilkan udara yang
lebih bersih?
 Bagaimana cara melakukan tata kelola sampah yang tepat di SMAN 1 Purwosari melalui P5?
 Mengapa kami memilih membuat film berjudul “Wasted Death” (menyia- nyiakan kehidupan)
sebagai projek P5?
 Bagaimana menginspirasi pemirsa untuk menghentikan "Budaya Nyampah " melalui film yang
kami buat?

2. Tujuan

 Untuk menjelaskan mengapa Trash Overload menjadi masalah besar di Indonesia.


 Untuk menjelaskan bagaimana efek tata kelola sampah yang salah bagi lingkungan.
 Untuk menjelaskan mengapa “Budaya Nyampah ” dianggap lazim oleh masyarakat.
 Untuk menjelaskan mengapa “Budaya Nyampah” begitu berbahaya.
 Untuk menjelaskan bagaimana tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah
yang ada di SMAN 1 Purwosari project P5.
 Untuk menjelaskan bagaimana menciptakan lingkungan sekolah yang lebih hijau sehingga
menghasilkan udara yang lebih bersih.
 Untuk menjelaskan bagaimana cara melakukan tata kelola sampah yang tepat di SMAN 1
Purwosari melalui P5.
 Untuk menjelaskan mengapa kami memilih membuat film berjudul "Wasted Death" (menyia-
nyiakan kedupan) untuk projek P5.
 Untuk menginspirasi pemirsa agar menghentikan "Budaya Nyampah " melalui film yang kami
buat.

2|Wasted Death
BAB II

A. TEMA PROGRAM

Tema program kami adalah tentang penglestarian lingkungan. Sebuah film pendek yang
menampilkan permasalahan Trash Overload di Indonesia, dimana “Budaya Nyampah” menjadi faktor
penggeraknya. Kami memaparkan bahaya yang ditimbulkan oleh “Budaya Nyampah” melalui film
pendek yang berjudul “Wasted Death” (menyia- nyiakan kehidupan) . Kami menampilkan cuplikan video
kegiatan P5, berisi scenes pemilahan sampah, ajakan membuang sampah pada tempatnya, kegiatan
menanam pohon, dan cuplikan mengubah sampah menjadi barang berguna. Film ini adalah bentuk
kampanye atau ajakan dari kelompok kami agar pemirsa mengikuti langkah yang telah kami laksanakan
dalam mengatasi permasalahan sampah di sekolah kami SMAN1 Purwosari.

B. METODE PEMBUATAN

1. Alat

 Kamera ponsel Samsung Galaxy M12 7E37

2. Bahan

 Aplikasi Pengeditan (Capcut)

3. Cara Pembuatan

 Membuat rumusan permasalahan tentang Trash Overload.


 Mengamati sebab dan akibat dari Sampah Berlebihan di lingkungan sekitar.
 Menulis poin-poin yang ingin dibahas dalam film.
 Menulis naskah untuk film tersebut.
 Merencanakan storyboard dengan bantuan skrip.
 Mendiskusikan hasil skrip dan storyboard dengan tim.
 Menyiapkan handphone untuk merekam.
 Mengambil adegan yang diperlukan untuk film.
 Menambahkan rekaman dari hasil dokumentasi selama kegiatan P5.
 Menyimpan adegan tersebut dalam folder dan masukkan ke dalam aplikasi pengeditan.
 Mendubbing dan mengedit adegan dengan koneksi Internet.
 Menyimpankan film dan mempublikasi pada youtube.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

Siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Purwosari :

 Syva Aisha Luvena A (32/ X-3’23)

3|Wasted Death
 Alifta Irmala Putri (02/ X-3’23)

 Cakra Buana (07/ X-3’23)

 Chiko Rifky Syahputra (08/ X-3’23)

 Nabila Ainurriyan Bilqis (19/ X-3’23)

 Najwa Allayda Eka Sari (20/ X-3’23)

D. LAMA WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

1. WAKTU

Lama pengerjaan 25 hari

(3 Oktober 2023 – 28 Oktober 2023 )

Detail Pengerjaan :

 3- 8 Oktober 2023 : Melakukan observasi lingkungan SMAN 1 Purwosari dan menganilisis


tema film
 9- 17 Oktober 2023 : Merangkum poin poin utama dari hasil observasi, membuat film,
merencanakan Storyboard dan setting lokasi, Shooting scenes untuk film
 18- 28 Oktober 2023 : Tahap Editing, dubbing dan mempublisikasi Film

2. TEMPAT

 Ruang Kelas X-3,SMA Negeri 1 Purwosari


 Taman depan ruang lobby, SMA Negeri 1 Purwosari
 Lapangan Volly, SMA Negeri 1 Purwosari

E. RENCANA ANGGARAN

 Paket Internet : Rp 10.000,00


 Penjilidan : Rp 4.000,00
 Total : Rp 14.000,00

4|Wasted Death
BAB III

ISI

A. JENIS KEGIATAN

1. 3- 8 Oktober 2023 : Melakukan observasi di lingkungan SMAN 1 Purwosari dan menganilisis


tema film
 Melakukan observasi di lingkungan SMAN 1 Purwosari dan menganilisis tema film

2. 9- 17 Oktober 2023 : Merangkum poin poin utama dari hasil observasi, merencanakan
Storyboard dan setting lokasi, Shooting scenes untuk film.
 Merangkum poin poin utama dari hasil observasi, merencanakan Storyboard dan setting
lokasi

 Shooting scenes film

5|Wasted Death
3. 18- 28 Oktober 2023: Tahap Editing, dubbing dan mempublisikasi Film

 Tahap Editing

 Tahap Dubbing

 Uploading atau publikasi ke Youtube

6|Wasted Death
B. TEMPAT DAN WAKTU PENGERJAAN

(3 Oktober 2023 – 28 Oktober 2023 )

 Ruang Kelas X-3,SMA Negeri 1 Purwosari


 Taman depan ruang lobby, SMA Negeri 1 Purwosari
 Lapangan Volly, SMA Negeri 1 Purwosari
 Editing dan Uploading di rumah editor, Desa Sengon Agung

C. PELAKSANA KEGIATAN

 Syva Aisha Luvena A (32/ X-3’23) ( Ketua Kelompok, Dubber, Editor )


 Alifta Irmala Putri (02/ X-3’23) ( Aktor, Pelaksana Lapangan 1 )
 Cakra Buana (07/ X-3’23) ( Aktor, Koordinator Lapangan )
 Chiko Rifky Syahputra (08/ X-3’23) ( Aktor, Juru kamera )
 Nabila Ainurriyan Bilqis (19/ X-3’23) (Aktor, Penata latar dan setting )
 Najwa Allayda Eka Sari (20/ X-3’23) ( Aktor, Pelaksana Lapangan 2 )

D. HAMBATAN DAN KESULITAN

Hambatan dan Kesulitan dalam pembuatan film ini antara lain :

 Singkatnya waktu untuk menyelesaikan proyek ( 25 hari) .


 Jaringan internet yang kurang stabil sehingga memperlambat proses editing dan uploading.
 Perekaman adegan menggunakan kamera handphone sehingga gambar kurang tajam.

E. HASIL KEGIATAN

Sebuah Film berdurasi 6,5 menit, dengan judul “Wasted Death” (Menyia- nyiakan kehidupan). Link
address https://youtu.be/4QEWPAw0ng0?si=TSo-9x5DTCj7RAPd

1) Alur Cerita :

 Scenes diawali dengan pemaparan kondisi bumi yang dipenuhi sampah (Trash
Overload).
 Scenes berikutnya menceritakan “Budaya Nyampah” yang dinormalisasi oleh masyarakat
Indonesia.
 Scenes selanjutnya menceritkan tentang dampak mematikan dari membuang sampah
sembarangan.

7|Wasted Death
 Scenes berikutnya berisi solusi untuk mengatasi dampak mematikan “Budaya Nyampah”.
Dengan menampilkan dokumentasi kegiatan P5, yang dilakukan di SMAN 1 Purwosari,
berupa pemilahan sampah, daur ulang sampah menjadi barang berguna, penghijauan, dan
ajakan membuang sampah pada tempatnya.
 Scenes selanjutnya berisi motivasi, meyakinkan pemirsa bahwa selama ada kemauan
keras untuk menyelamatkan lingkungan, maka disana akan ada jalan.
 Scenes berikutnya berisi ajakan dan harapan bahwa, pengelolaan sampah yang baik dan
benar, akan mewariskan lingkungan yang lestari, untukku, untukmu dan untuk masa
depan.
 Scenes penutup berisi video dan foto behind the scenes (dibalik layar). Bagian akhir film
ditutup dengan sebuah quotes tentang lingkungan dari seorang Anonymous “ Earth is
our mother. In spite of our desire to harm our mother, she will always love us forever” (
bumi adalah ibu kita. Terlepas dari keinginan kita untuk menyakiti ibu kita, dia akan
selalu mencintai kita selamanya ).

2) Tampilan Film Di Youtube :

Terlepas dari semua kesulitan yang kami alami, dengan kerja keras dan pertolongan Allah SWT, akhirnya
kami dapat menyelesaikan film “ Wasted Death” sebagai Program P5 kami.

8|Wasted Death
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

“Budaya Nyampah” yang dilakukan sebagian besar masyarakat menimbulkan dampak masif yang
mematikan. Seperti banjir, Longsor gunung sampah, pencemaran tanah, air dan udara, hingga munculnya
berbagai penyakit. Tata kelola sampah yang salah juga sangat berbahaya, membakar sampah mampu
menghasilkan CO2 yang merupakan penyebab utama pemanasan global sehingga menyebabkan
perubahan iklim. Di SMAN 1 Purwosari, kami melakukan tata kelola sampah yang baik melalui program
P5. Dengan cara memilah sampah, mendaur ulang menjadi barang berguna, melakukan penghijauan, dan
himbauan membuang sampah pada tempatnya. Di era digital, film adalah media yang sangat efektif untuk
melakukan kampanye pelestarian lingkungan. Seperti halnya tujuan Project P5 kami, yaitu
menumbuhkan kesadaran dan kapabilitas pengelolaan sampah yang baik dan benar. Besar harapan kami,
film berjudul “Wested Death” ini, juga akan mampu menginspirasi siapapun yang melihatnya, untuk
menghentikan “Budaya Nyampah”, kemudian mengikuti langkah kami siswa – siswi SMAN 1 Purwosari
dalam sebuah misi pelestarian lingkungan.

B. Saran

Saran Yang dapat kami sampaikan adalah :

1) Hentikan “Budaya Nyampah” atau membuang sampah sembarangan mulai saat ini.
2) Hindari membakar sampah, karena mampu menghasilkan karbon dioksida pemyebab perubahan
iklim.
3) Lakukan tata kelola sampah yang benar dengan cara memilah sampah, mendaur ulang sampah,
melakukan penghijauan dan membuang sampah pada tempatnya.
4) Buatlah konsep yang matang sebelum membuat film tentang pelestarian lingkungan.
5) Paparkan data untuk memperkuat argumentasi dalam film.
6) Pergunakan narasai yang kuat dan sugestif untuk meyakinkan pemirsa.
7) Dalam melakukan proses perekaman, usahakan menggunakan kamera dengan kualitas yang baik
sehingga gambar lebih jernih
8) Gunakan Software edit film premium sehingga hasil editing lebih sempurna
9) Gunakan koneksi internet yang lancar agar proses editing dan uploading berjalan cepat
10) Perhitungkan waktu pengerjaan dan deadline yang diberikan

9|Wasted Death
Daftar Pustaka

Ngoc Thanh, Tat Dinh. 2020. Salary strike has Hanoi choking on trash ahead of New Year.
Diakses pada 8 Oktober 2023 dari https://e.vnexpress.net/news/news/salary-strike-has-hanoi-
choking-on-trash-ahead-of-new-year-4214073.html

Setiawan, Anton. 2021. Membenahi Tata Kelola Sampah Nasional. Diakses pada 15 Oktober
2023 dari https://indonesia.go.id/kategori/indonesia-dalam-angka/2533/membenahi-tata-kelola-
sampah-nasional

Rofai, Ahmad. 2020. Agar Tragedi Longsornya Sampah di Leuwigajah Tidak Terulang. Diakses
pada 20 Oktober 2023 dari https://www.greenpeace.org/indonesia/cerita/4685/agar-tragedi-
longsornya-sampah-di-leuwigajah-tidak-terulang/

10 | W a s t e d D e a t h

Anda mungkin juga menyukai