Anda di halaman 1dari 4

Ideologi dan Identitas Koperasi

Oleh: Virtuous Setyaka

Pengantar

Pendidikan koperasi diselenggarakan dengan materi-materi dasar yaitu: (1) ideologi dan
identitas koperasi, materi ini mempelajari tentang historis dan filosofis-etis untuk
menemukan prinsip dan jati diri koperasi; (2) manajemen organisasi koperasi, materi ini
mempelajari penerjemahan historis dan filosofis-etis ke dalam manajemen organisasi untuk
mengelola keanggotaan untuk kesadaran anggota dalam berkoperasi; (3) manajemen bisnis
koperasi, materi ini untuk menerapkan prinsip filosofis-etis yang diterapkan dalam
manajemen keanggotaan dan keuangan untuk membantu para anggota koperasi dalam
berproses meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Manajemen Manajemen
Organisasi: Bisnis:
Ideologi dan
pengelolaan pengelolaan
Identitas: prinsip
keanggotaan usaha untuk
dan jati diri
untuk kesadaran kesejahteraan
anggota anggota

Pendahuluan Materi Ideologi dan Identitas Koperasi

Dalam diskursus atau wacana tentang ideologi dan identitas koperasi, International
Cooperative Alliance (ICA) atau Aliansi Koperasi Internasional menyatakan bahwa koperasi
adalah “asosiasi otonom dari orang-orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi
kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya bersama melalui perusahaan yang
dimiliki bersama dan dikendalikan secara demokratis”. Koperasi didasarkan pada nilai-nilai:
(1) swadaya, (2) tanggung jawab sendiri, (3) demokrasi, (4) kesetaraan, (5) pemerataan, dan
(6) solidaritas. Dalam tradisi pendirinya, anggota koperasi percaya pada (1) nilai-nilai etika
kejujuran, (2) keterbukaan, (3) tanggung jawab sosial dan (4) kepedulian terhadap sesama.
Prinsip-prinsip koperasi adalah pedoman yang dengannya koperasi mempraktekkan nilai-
nilainya: (1) keanggotaan sukarela dan terbuka; (2) kontrol anggota demokratis; (3)
partisipasi ekonomi anggota; (4) otonomi dan kemerdekaan; (5) pendidikan, pelatihan, dan
informasi; (6) kerjasama antar koperasi; dan (7) kepedulian terhadap masyarakat 1. Menjadi
pertanyaan menarik adalah bagaimana sampai pada definisi, nilai-nilai, kepercayaan, dan
prinsip-prinsip tersebut?

1
https://www.ica.coop/en/cooperatives/cooperative-identity
Manusia hidup di alam semesta dan menggunakan akal budinya untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberadaan alam semesta bagi manusia adalah situasi
yang material, keberadaan manusia di hadapan alam semesta adalah kondisi yang material.
Penggunaan akal budi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di hadapan alam
semesta disebut dengan proses belajar. Hasil dari penggunaan akal budi dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi itu, dan dari realitas relasinya dengan alam semesta itu,
manusia mendapatkan ide atau gagasan, dan dilanjutkan dengan bekerja untuk mengubah
kehidupan manusia itu sendiri. Inti kehidupan manusia yang bekerja adalah memproduksi,
mendistribusi, dan mengkonsumsi apapun yang disediakan alam semesta dan yang manusia
akhirnya ciptakan.

Institusi dalam Kehidupan Manusia

Natural
Sosial
Personal

Manusia menciptakan bidang-bidang kehidupan dan relasi-relasi di antara diri mereka


sendiri (personal), diri mereka dengan manusia lain (sosial), dan diri mereka dengan alam
semesta (natural). Bidang-bidang kehidupan manusia dapat dikenali dengan adanya: bidang
sosial, bidang ekonomi, bidang budaya, dan bidang politik. Bidang-bidang kehidupan
tersebut adalah ruang-ruang aktivitas bagi manusia. Bidang-bidang kehidupan manusia
tersebut berisikan relasi atau hubungan antar sesama manusia yang disebut dengan relasi
individual dan relasi sosial. Relasi individual menghasilkan sekumpulan individu, sedangkan
relasi sosial menghasilkan masyarakat. Relasi individual atau sekumpulan individu terjadi
ketika setiap orang tidak bersepakat untuk berbaur menjadi kesatuan, sedangkan relasi
sosial atau masyarakat terjadi ketika semua orang bersepakat untuk berbaur dan bersatu;
meskipun kedua jenis relasi ini bisa diorganisasikan untuk pengelolaan kehidupan bersama.
Pengelolaan kehidupan bersama sejatinya adalah transaksi antar sesama manusia.
Bidang & Relasi
Sosial

Bidang Bidang
& Relasi & Relasi
Ekonomi Budaya

Bidang & Relasi


Politik

Kehidupan bersama dapat diidentifikasi berdasarkan relasi atau hubungan antar sesama
manusia sebagai pengorganisasian dalam sebuah struktur yang menghasilkan sistem untuk
pengelolaan kehidupan hidup bersama2. Sehingga manusia mengenal konsep: organisasi,
struktur, dan sistem. Didasari dengan nilai-nilai yang disepakati, dengan pedoman hidup
bersama sebagai prinsip-prinsip, dan tujuan yang menjadi cita-cita bersama. Kesatuan
konsep-konsep yang terdiri dari nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan cita-cita dalam kehidupan
bersama itulah yang membuat manusia mengenal konsep ideologi. Keseluruhan dari semua
itu (organisasi, struktur, sistem, dan ideologi) disebut sebagai institusi.

Ideologi dalam Kehidupan Manusia

Bagaimana ideologi3 itu terbentuk? Di dalam setiap bidang dan setiap relasi yang mereka
ciptakan tersebut, manusia saling berinteraksi dan bertransaksi secara historis
(berkesadaran sejarah) dan dialektis (menghasilkan kesadaran dari benturan atau
kontradiksi). Dalam pengertian inilah liberalisme yang individualistik dan sosialisme yang
komunalistik dapat dipahami dan dibedakan. Ideologi sebagai manifestasi dari
pengorganisasian kehidupan bersama yang struktural dan sistemik.

2
Secara umum, struktur dipahami sebagai pengaturan dan pengorganisasian unsur-unsur yang saling terkait
dalam suatu objek material atau sistem, atau objek atau sistem yang terorganisasi (Oxford English Dictionary).
Struktur sosial adalah pola hubungan. Struktur ini juga adalah organisasi sosial individu dalam berbagai situasi
kehidupan. Struktur sosial dapat diaplikasikan kepada orang-orang dalam cara masyarakat sebagai suatu
sistem yang diorganisir oleh pola hubungan yang khas. Ini dikenal sebagai organisasi sosial kelompok (Lopez, J.;
Scott, J. (2000). Social Structure. Buckingham & Philadelphia: Open University Press. ISBN 9780335204960.
OCLC 43708597).
3
Ideologi atau adicita merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt
de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi
yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum
(lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok
ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama di balik ideologi
adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat
konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun
tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit (definisi ideologi Marxisme)
(https://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi).
Identitas dalam Kehidupan Manusia

Identitas adalah manifestasi dari situasi material, kondisi material, dan ideologis dalam
kehidupan bersama. Hasil dari setiap relasi, interaksi, dan transaksi manusia yang terbentuk
dan kemudian disebut sebagai institusi tersebut pada akhirnya menghasilkan identitas.
Sehingga ideologi dan identitas tidak bisa dipisahkan, keduanya ada dalam setiap diri
manusia. Ideologi ada pada setiap jiwa manusia, sedangkan identitas melekat pada setiap
raga manusia. Ideologi sebagai sesuatu yang abstrak dan laten, sedangkan identitas sebagai
sesuatu yang kongkrit dan manifes.

Bagaimana Manusia Bekerja?

Sebuah kerja untuk perubahan kehidupan bersama atau perubahan sosial membutuhkan:
(1) kapabilitas material, (2) ide-ide atau gagasan-gagasan, dan (3) institusi.

Institusi

Kapabilitas Ide atau


Material Gagasan

Koperasi adalah Organisasi Produksi untuk Mengubah Dunia

Inti dari organisasi produksi adalah kekuatan-kekuatan sosial (social forces) yang kemudian
dikelola menjadi kekuasaan (power) untuk membentuk organisasi politik yang lebih besar
kewenangannya dan lebih luas jangkauannya, dalam hal ini adalah negara (state), dan
orkestrasi dari negara-negara yang ada itulah yang akan menghasilkan tatanan dunia (world
order) yang dikehendaki.

Tatanan
Dunia

Organisasi Formasi
Produksi Negara

Semoga bermanfaat, dan mari berdiskusi.

Anda mungkin juga menyukai