a. Komunitas
- Warren maupun Baker sepakat, bahwa setiap komunitas setidaknya memiliki lima
fungsi, yaitu:
1. Produksi, distribusi, konsumsi.
2. Sosialisasi
3. Pengawasan sosial
4. Partisipasi sosial
5. Saling mendukung
- Kata kuncinya adalah “purpose” atau “a specific goals”. Tujuan (goal) yang dimaksud
disini adalah : Serangkaian kebutuhan manusia (human needs).
Produksi dan profitabilitas pada organisasi ekonomi.
Peningkatan kualitas hidup manusia (quality of human life) pada organisasi
pelayanan kemanusiaan.
Organisasi sosial secara sederhana dirumuskan oleh Bertrand (1974) adalah “an
organized network of social interaction”(jaringan interaksi sosial yang terorganisir.
Perilaku individu dalam organisasi sosial merupakan produk dari pengelompokkan
manusia (product of group association) yang dapat dibedakan dengan karekteristik
individualnya.
Secara sosiologis munculnya organisasi terkait erat dengan struktur sosial adalah kultur
(kebudayaan) dan organisasi sosial.
Kultur menyiapkan seperangkat nilai ideal sebagai pedoman bertindak atau disebut
“blueprint for action”, maka organisasi sosial menyiapkanseperangkat “tindakan aktual”
yang harus dilakukan warganya.
1. Teori Human Relations : Faktor yang menggerakan organisasi bukan rasionalitas dan
struktural, tetapi hubungan kemanusiaan (human relations). Tiap organisasi, harus dipandang
sebagai “ institusi sosial”, karena itu faktor sosial seperti persahabatan, kebersamaan dan
solidaritas kelompok merupakan faktor-faktor yang yang sangat berpengaruh terhadap perilaku
setiap aktor organisasi.
Produktivitas (sense of responsibility)
2. Teori X dan Teori Y : Aktor organisasi, bukan hanya sekedar manusia sosial (social being),
tetapi manusia selalu ingin mengaktualisasikan dirinya (self-actualization being) yang
mempunyai tujuan pokok dalam organisasi untuk memenuhi tatanan kebutuhan yang tertinggi.
Teori X berasumsi :bahwa setiap pekerja akan berpartisipasi dalam kegiatan organisasi karena
alasan :
Teori Y berasumsi:
- Bekerjasama halnya dengan istirahat atau bermain merupakan sesuatu yang alamiah
karena itu orang tidak harus dipaksa untuk bekerja;
- Pekerja akan giat (commit) dalam mencapai tujuan organisasi, sepanjang mereka
mampu memperoleh kebutuhannya;
- Pekerja akan menerima tanggungjawab untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka;
- Rasionalitas, struktur dan efisiensi diakui mampu meningkatkan produktivitas dan profit,
tetapi itu saja tidak cukup, karena perilaku organisasi harus diarahkan pada “outcome”
(tujuan yang lebih spesifik) dan “goal” (tujuan umum).
- Pengukuran keberhasilan organisasi akan didasarkan pada sejauhmana tujuan spesifik
tersebut telah tercapai.
- Pendekatan tersebut disebut sebagai MBO yang berlandaskan pada goal (specific)
oriented.
5. Teori Z :