Anda di halaman 1dari 5

Tugas kelompok 1

Nama Anggota kelompok 1:

1. Juordan King Perkasa


2. Alifatul Izzah
3. Pahmi Cecep Kurniawan
4. Yolenda Pita Sari
5. Santaria
6. Ajeng Pujiana
7. Dina Febria Puspita
8. Istiqomah Dwi Purnama Sari
9. Poppy Hasanah
10. Muhammad Albiran Raja Norman
11. Putri Utami Damayanti
12. Wahyu Ramadi Sihombing
13. Dameana Damanik
14. Reli Ardiansah
15. Dheffa Pramudya Wilton
16. Sarah Dewi Kirani
17. Adhisty Rizka Afrinda
18. Putri oktaviani
19. Nurul Haliza
20. Isnenda Cendekiarti
21. Erik Marzanov
22. Muhammad Juan Syarin
23. Yogi Hottua Ambarita
Materi 1 : KONSEP KOMUNITAS DAN ORGANISASI

a. Komunitas

- Pengertian (definisi) Komunitas


1. Menurut Warren (dalam Netting et al., 1993 : 47) : Komunitas sebagai “combination
of social units and systems that perform the mayor social functions relevant to
meeting people’s need on a local level”. Yang artinya (Komunitas sebagai kombinasi
unit dan sistem sosial yang menjalankan fungsi sosial yang relevan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat di tingkat lokal”.)
2. Baker (dalam Ashman & Hull, 1993:122) : Komunitas sebagai “ a group of individual
having common interest or living in the same locality” artinya (Sekelompok individu
yang memiliki kepentingan bersama atau tinggal di tempat yang sama ).

- Dari kedua definisi tersebut memiliki makna yang sama :


1. Pertama, keduanya mengkaitkan sekelompok orang dalam hubungannya dengan
lokalitas tertentu.
2. Kedua, orang-orang tersebut memiliki kepentingan dan fungsi yang sama;
3. Ketiga, mereka berinteraksi secara bersama dalam berbagai level atau paling tidak
memiliki potensi untuk berinteraksi
4. Keempat, komunitas dapat diorganisasikan (beorganized) sehingga setiap warga dapat
berpartisipasi untuk memecahkan masalah bersama atau meningkatkan kondisi/kualitas
hidup mereka secara bersama;

- Warren maupun Baker sepakat, bahwa setiap komunitas setidaknya memiliki lima
fungsi, yaitu:
1. Produksi, distribusi, konsumsi.
2. Sosialisasi
3. Pengawasan sosial
4. Partisipasi sosial
5. Saling mendukung

- Menurut Daldjoeni (1978), suatu komunitas memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


a. Sekelompok manusia menempati wilayah geografis tertentu;
b. Mengenal pembagian kerja;
c. Memiliki kebudayaan dan sistem sosial bersama;
d. Sadar akan kesatuan dan kewargaan bersama;
e. Mampu bertindak secara kolektif

b. Organisasi dan organisasi sosial


Organisasi dirumuskan : “collectivities of individual gathered together to serve a particular
purpose” (Netting et al., 1993:122).
Tidak selamanya organisasi dapat menjalankan fungsi dan pelayanannya dengan baik, karena
itu organisasi menjadi lemah, kehilangan sense of mission and direction.
Karena itu, dalam situasi seperti itu pula ada re-vitalisasi dan re-empowering organisasi.

- Kata kuncinya adalah “purpose” atau “a specific goals”. Tujuan (goal) yang dimaksud
disini adalah : Serangkaian kebutuhan manusia (human needs).
Produksi dan profitabilitas pada organisasi ekonomi.
Peningkatan kualitas hidup manusia (quality of human life) pada organisasi
pelayanan kemanusiaan.

 Organisasi sosial secara sederhana dirumuskan oleh Bertrand (1974) adalah “an
organized network of social interaction”(jaringan interaksi sosial yang terorganisir.
 Perilaku individu dalam organisasi sosial merupakan produk dari pengelompokkan
manusia (product of group association) yang dapat dibedakan dengan karekteristik
individualnya.
 Secara sosiologis munculnya organisasi terkait erat dengan struktur sosial adalah kultur
(kebudayaan) dan organisasi sosial.
Kultur menyiapkan seperangkat nilai ideal sebagai pedoman bertindak atau disebut
“blueprint for action”, maka organisasi sosial menyiapkanseperangkat “tindakan aktual”
yang harus dilakukan warganya.

Beberapa pendapat teori organisasi, seperti :


a. Teori Human Relations (Max Weber)
b. Teori X dan Teori Y (D. McGregor)
c. Teori Management by Objectives (Peter Drucker)
d. Teori Decision Making (Herbert Simon)
e. Teori Z (William Ouchi)

1. Teori Human Relations : Faktor yang menggerakan organisasi bukan rasionalitas dan
struktural, tetapi hubungan kemanusiaan (human relations). Tiap organisasi, harus dipandang
sebagai “ institusi sosial”, karena itu faktor sosial seperti persahabatan, kebersamaan dan
solidaritas kelompok merupakan faktor-faktor yang yang sangat berpengaruh terhadap perilaku
setiap aktor organisasi.
Produktivitas (sense of responsibility)
2. Teori X dan Teori Y : Aktor organisasi, bukan hanya sekedar manusia sosial (social being),
tetapi manusia selalu ingin mengaktualisasikan dirinya (self-actualization being) yang
mempunyai tujuan pokok dalam organisasi untuk memenuhi tatanan kebutuhan yang tertinggi.
Teori X berasumsi :bahwa setiap pekerja akan berpartisipasi dalam kegiatan organisasi karena
alasan :

- Secara inherent manusia enggan untuk bekerja;


- Mereka harus dipaksa untuk bekerja;
- Kebanyakan pekerja memilih untuk diberitahu apa dan bagaimana cara bekerja;
- Imbalan uang merupakan dorongan utama pekerja;

Teori Y berasumsi:

- Bekerjasama halnya dengan istirahat atau bermain merupakan sesuatu yang alamiah
karena itu orang tidak harus dipaksa untuk bekerja;
- Pekerja akan giat (commit) dalam mencapai tujuan organisasi, sepanjang mereka
mampu memperoleh kebutuhannya;
- Pekerja akan menerima tanggungjawab untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan
kebutuhan mereka;

4. Teori Management by Objectives:

- Rasionalitas, struktur dan efisiensi diakui mampu meningkatkan produktivitas dan profit,
tetapi itu saja tidak cukup, karena perilaku organisasi harus diarahkan pada “outcome”
(tujuan yang lebih spesifik) dan “goal” (tujuan umum).
- Pengukuran keberhasilan organisasi akan didasarkan pada sejauhmana tujuan spesifik
tersebut telah tercapai.
- Pendekatan tersebut disebut sebagai MBO yang berlandaskan pada goal (specific)
oriented.

5. Teori Z :

- Teori Z merupakan suatu konsep Japanese-style management.


- Organisasi di Jepang bukan sekedar berorintasi pada struktur, rasionalitas dan goal-
oriented.
- Organisasi merupakan nafas dari kehidupan yang berwujud “lifetime employment”,
karenanya akan menyangkut aspek sosial, budaya praktik dan ekonomi negara.
- Filosofi dasar dan kata kuncinya adalah “keterlibatan atau komitmen dari para pekerja
secara total” merupakan kunci dalam meningkatkan produktivitas.
- Melalui kegiatan yang disebut “quality circk”, setiap pekerja dapat mengemukakan saran
dan pemikirannya, membahas berbagai cara untuk meningkatkan kualitas dan
poduktivitas organisasi.
(Sources.didit widiowati)

6.Teori Decision Making :

- Rasionalitas organisasi memiliki keterbatasan oleh karena itu “individual decision”


merupakan faktor dominan dalam menyelesaikan masalah organisasi.
- Organisasi, menurut Simon apat dikonseptualisasikan sbagai suatu “agresi keputusan
individual” dalam organisasi, karena itu keputusan organisasi dapat dilihat sebagai
perilaku atau tindakan untuk merespons stimuli tertentu.
- Kunci pemahaman terhadap keputusan organisasi adalah memahami hambatan
(constraints) yang membatasi pembuatan keputusan. Konsep ini disebut sebagai
“bounded rasionality”.
Bounded Rasionality terdiri atas tiga kategori:

1. Habit, kemampuan dan karekteristik personal.


2. Motivasi, nilai dan keyakinan individual.
3. Ketidakmampuan pengambil keputusan untuk memahami semua variabel dalam proses
keputusan atau konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil.

Anda mungkin juga menyukai