Judul Materi:
Aliran-Aliran Perilaku Dan Karakternya
Learning Outcomes
Mengenal, memahami, menganalisis dan membuat kesimpulan materi tentang
aliran-aliran yang membentuk dan mempengaruhi perilaku dan implementasinya
dalam kehidupan nyata
Secara filosofis, tingkah laku lahir dari paham-paham dan pandangan hidup
seseorang. Misalnya kiprah berpolitik seorang politisi merupakan cerminan dari
visi dan misi yang dirumuskannya, sedangkan visi dan misi itu merupakan lahir
dari ideologi yang dianutnya. Secara filosofis karakter manusia dapat dilihat dari
aliaran-aliran terdapat dalam filsafat. Yaitu sebagai berikut.
1
1. Positivisme
2. Organisme
2
mengatasnamakan rasio. Bagi organisme, individualisme akan menghancurkan
dasar-dasar tatanan sosial dengan merombak konsensus moral yang mengikat
individu yang terdapat dalam berbagai tradisi suatu masyarakat yang sudah
terakumulasi dan sudah menjadi hidup masyrakat secara turun-temurun.
3
sosial yaitu saling menghargai kelebihan orang lain karena hidup saling
membutuhkan. Kemudian terjalinnya hubungan antar individu menjadi bangunan
keluarga dan masyarakat. Oleh sebab itu, akhlak masyarakat menjadi sangat
normatif. Akhlak yang menyimpang dari kesepakatan dan tradisi normatif akan
menjadi virus jahat yang mempengaruhi bangunan utuh kemasyarakatan. Oleh
sebab itu, harus dijauhkan dari tatanan kehidupan sosial.
3. Pragmatisme
4. Humanisme
4
Karakter kaum humanis selalu mengedepankan kepentingan tertinggi adalah
manusia. Oleh sebab itu, ajaran agama, tuhan dengan segala tuntutannya kepada
manusia dan negara yang mengatur kebebasan manusia, semuanya harus
dilenyapkan karena telah mendahului kepetingan manusia. Di dunia ini tidak ada
lagi yang paling penting, kecuali manusia.
5. Kapitalisme
5
kejahatan-kejahatan, meskipun tidak dapat dipunahkan, bersifat benalu terhadap
yang baik. Kejahatan tidak hanya konflik dengan yang baik, tetapi juga dengan
kejahatan yang lain; kejahatan dilakukan demi pamrih berlawanan dengan sikap
tanpa pamrih, represif bertentangan dengan kebebasan, kejahatan bertentangan
dengak sikap produktif. Kebaikan bersifat universal, sedangkan kejahatan bersifat
partikular. (Franz Magnis, 1992:126)
Marxisme menolak jenis-jenis norma dan moral dari luar, dalam arti
menolak tuntutan-tuntutan hukum dan kewajiban yang datang dari agama,
penguasa dan apapun namanya. Moralitas sperti itu menunjukkan bahwa
masyarakat sudah tidak utuh, terasing dari hakikatnya. Manusia yang tunduk
pda moralitas eksternal adalah manusia yang tdiak etis dan gagal
memprtahankan moralnya yang asli. Masyarkat yang di cita-citakan Marxi
bersifat sosial, utuh, terbuka, dan berkarya mengikuti panggilan kemanusiaannya.
Negara yang mengatur moral manusia adalah kejahatan yang harus
dienyahkan.
6. Matrealisme
6
dunia adalah kehancuran materi. Oleh karena itu, tidak ada tuhan, jika yang
dimaksudkan bahwa tuhan bukan materi. Dari sinilah lahirlah ateisme.
7. Naturalisme
Tokoh utama aliran naturalisme adalah Zeno (340-284 SM) seorang ahli
pikir Yunani yang terkenal dengan perguruan dan aliran “Stoa”. Menurut
Naturalisme, akhlak yang baik adalah akhlak yang sesuai dengan fitrah
alamiah manusia. Fitrah adalah naluri kemanusiaan yang sudah ada sejak
manusia dilahirkan. Aliran naturalis bependirian bahwa segala sesuatu dalam
dunia ini menuju tujuan tertentu. Dengan memenuhi panggilan natur, setiap
sesuatu akan sampai pada kesempurnaan. Benda-benda dan tumbuh-tumbuhan
menuju tujuan yang satu, tetapi dapat dicapai secara otomatis tanpa pertimbangan
atau perasaan. Hewan menuju tujuan dengan naluri kehewanannya, sedangkan
manusia menuju tujuannya dengan akal pikirannya. Karena akan menjadi wasilah
bagi manusia untuk mencapai tujuan kesempurnaan, manusia harus melakukan
kewajibannya dengan berpedoman pada akal. (Hamzah Ya’ qub, 1988: 43)
Etika menurut naturalis dasar-dasar umum untuk bertindak dan hidup yang
tepat. Kemudian melaksankan dasar-dasar itu dalam kehidupan. Pelaksanaan yang
tepat dari dasar-dasar itu adalah jalan untuk mengatasi segala kesulitan dan
memperoleh kesenangan dalam penghidupan. Tujuan hidup yang tertinggi
adalah memperoleh harta yang terbesar nilainya, yakni kesenangan hidup.
Manusia menurut pembawaannya dapat berbuat lebih dari binatang. Ia dapat
membanding dan menentukan sesuai dengan sifatnya yang terletak pada
kemampuan menimbang secara rasional dengan tepat. Di sini manusia dapat
menjadi jahat karna kehidupannya tidak didasarkan pada naluri alamiahnya.
Kejahatan adalah penyakit dan negara wajib membasmi kejahatan karena akan
menghancurkan nilai-nilai kebahagiaan yang sejati dan alamiah.
8. Hedonisme
7
tanpa memiliki kekayaan dunia sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan
orang lain. Kesengan hidup berarti kesenangan badaniah dan rohaniah. Jika
badan terasa enak, jiwa merasa tentram. Kesenangan yang paling penting dan
paling mulia adalah kesenangan jiwa, karena kesenangan jiwa meliputi masa
sekarang, masa lampau dan masa yang akan datang.
9. Rasionalisme
10. Teologis
8
aliran teologis ini adalah aliran yang didasarkan pada keyakinan agama bukan
pemikiran rasional.
B. Tugas
1. Jelaskan jalan pikiran dari masing-masing aliran perilaku sebagaimana
yang disebutkan di atas!
2. Buatlah ringkasan dari aliran-aliran tersebut beserta contoh konkrit
dalam kehidupan sehari-hari anda, berbentuk narasi, masing-
masingnya minimal satu paragraph untuk 1 (satu) point!
3. Anda diminta mempresentasikannya pada petemuan berikutnya