Anda di halaman 1dari 29

“ MENGENAL PASAR MODAL ”

(Disusun guna memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Pasar Uang
dan Pasar Modal)
Dosen Pengampu : Dr. Murtiadi Awaluddin, S.E., M. Si

Disusun Oleh Kelompok 4 :


Hamriana (90200121003)
St. Fatimah Febriana R. (90200121015)
Sulhijjah (90200121025)
Fardi Naufal Junaidi (90200121030)
Kiky Reski Rahayu (90200121031)
Putri Wahdah Djafar (90200121036)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2023
MENGENAL PASAR MODAL

A. Pengertian Pasar Modal


Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memeroleh modal.
Penjual dalam pasar modal adalah perusahaan yang memerlukan modal (emiten),
sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek di pasar modal. Sedangkan
pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di perusahaan untuk
memeroleh keuntungan.

Modal yang diperdagangkan dalam pasar modal merupakan modal yang bila
diukur dari waktunya merupakan modal jangka panjang. Oleh karena itu, bagi
emiten sangat menguntungkan mengingat masa pengembaliannya relatif panjang,
baik yang bersifat kepemilikan maupun bersifat utang. Modal bersifat kepemilikan
jangka waktunya sampai perusahaan dibubarkan. Sedangkan modal yang bersifat
utang, jangka waktunya relatif terbatas, dalam waktu tertentu dan dapat pula
dialihkan ke pemilik lain jika memang sudah tidak dibutuhkan lagi sebagaimana
halnya modal yang bersifat kepemilikan.

Instrumen pasar modal yang diperdagangkan berbentuk surat-surat berharga


yang dapat diperjualbelikan kembali oleh pemiliknya, baik instrumen pasar modal
yang bersifat kepemilikan diwujudkan dalam bentuk saham, sedangkan yang
bersifat utang diwujudkan dalam bentuk obligasi.

1. Mengapa Pasar Modal Dijumpai di Banyak Negara


Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan
fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena
pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua
kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak
yang memerlukan dana (issuer). Fungsi keuangan, karena pasar modal
memberikan kemungkinan dan kesempatan memeroleh imbalan (return)
bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
2. Manfaat Keberadaan Pasar Modal
Keberadaan pasar modal memberikan manfaat sebagai berikut :
a) Sumber pembiayaan Menyediakan sumber pembiayaan (jangka
panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber
dana secara optimal.
b) Wahana investasi Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus
memungkinkan upaya diversifikasi.
c) Penyebaran kepemilikan. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai
lapisan masyarakat menengah.
d) Keterbukaan dan profesionalisme Keterbukaan dan profesionalisme,
menciptakan iklim berusaha yang sehat.
e) Lapangan kerja Menciptakan lapangan kerja/profesi menarik.

B. Pasar Modal Indonesia

Kehadiran pasar modal Indonesia dengan sejarah yang sangat panjarig Bursa di
Indonesia berdiri tahun 1912, lebih dahulu dari Bursa Singapura yang baru lahir
bulan Juni 1930. Perkembangan bursa efek di Indonesia tidak terlepas dari pasang
surutnya iklim politik, ekonomi, dan keuangan negara ini. Bursa Efek Indonesia
mengalami kemunduran aktivitasnya di tahun 1940, dan dibuka kembali pada tahun
1977 dengan pengawasan oleh Bapepam.

1. Penggabungan BEJ dan BES Menjadi Bursa Efek Indonesia


Kebijakan untuk menggabungkan BEJ (Bursa Efek Jakarta) dan BES
(Bursa Efek Surabaya) sudah menjadi harapan lama pemerintah yaitu dalam
hal ini Bapepam-LK. Tujuan utama penggabungan ini, yaitu untuk
memperkuat pasar modal Indonesia yang dipandang beberapa pihak
termasuk lemah dibandingkan dengan pasar modal negara tetangga.
Gagasan penggabungan ini memiliki alasan-alasan logis untuk diterapkan,
yaitu :
a) Pasar modal Indonesia termasuk yang tertinggal dibandingkan dengan
bursa-bursa dari negara lain termasuk negara tetangga baik dari nilai
kapitalisasinya, jumlah emiten, produk investasi serta masih rendahnya
kompetisi investor lokal yang ikut bermain;
b) Keinginan untuk menciptakan pasar modal yang kuat dan mampu
bertarung dengan bursa lain di kawasan Asia;
c) Fenomena penggabungan berbagai bursa di seluruh dunia dengan dasar-
dasar seperti ingin menciptakan efisiensi dan menghadapi persaingan
global;
d) Menjadikan BEI sebagai wadah yang dapat membangkitkan semangat,
menciptakan, dan menggunakan pasar modal sebagai ajang membangun
ekonomi Indonesia yang lebih merata dan lebih baik.

Hasil penggabungan kedua bursa tersebut, yaitu Bursa Efek Indonesia


(BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX). Bursa hasil penggabungan
ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007 dengan menggunakan sistem
perdagangan yang disebut dengan Jakarta Automated Trading System
(ATS) yang sudah ada sejak 22 Mei 1995 digunakan dengan menggantikan
sistem manual yang digunakan sebelumnya. BEI berpusat di Gedung Bursa
Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman 52-53,
Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dengan adanya penggabungan antara BEJ dan BES, terdapat beberapa


manfaat, yaitu :

 Menyederhanakan dalam biaya teknologi komputerisasi, sehingga


menjadi lebih efisien dan memudahkan dalam pemutakhiran teknolog
yang digunakan
 Mempermudah jika ingin mengembangkan produk investasi;
 menghemat biaya pencatatan tahunan bagi emiten;
 Menghemat pembayaran wajib bagi para anggota bursa dan partisipan
yang dahulu dua bursa, saat ini hanya satu bursa saja, yaitu BEI,
 Meningkatkan nilai capital gain karena jumlah yang terlibat menjadi
jauh lebih tinggi, yaitu diperkirakan 334 menjadi 500 emiten;
 Mempermudah investor dalam memilih investasi saham;
 Meningkatkan efisiensi kerja, baik operasional maupun investasi serta
menurunkan beban kerja;
 Terciptanya suatu efisiensi dan efektivitas bursa yang lebih terintegrasi
baik dari sistem perdagangan dan aturan mainnya.

2. Struktur Pasar Modal Indonesia

(Mekanisme pengawasan di Pasar Modal Indonesia)

INVESTOR

a. Lembaga SRO (Bursa Efek,


LKP, LPP) EMITEN
OTORITAS JASA KEUANGAN
b. Perusahaan Efek

PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL


3. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) yang terhitung mulai 31 Desember 2012, maka tugas
dan fungsi Bapepam-LK berpindah ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tugas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Pasar Modal Indonesia
sesuai dengan UU Pasar Modal Nomor 8 Pasal 3, yaitu :
a. Melakukan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal
b. Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, dan
efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
1) Teratur, maksudnya adalah menjamin bahwa seluruh pelaku pasar
modal wajib mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan
bidangnya masing-masing dan melaksanakannya secara konsisten.
2) Wajar, maksudnya adalah seluruh pelaku pasar modal melakukan
kegiatannya dengan memerhatikan standar dan etika yang berlaku di
dunia bisnis serta mengutamakan kepentingan masyarakat banyak.
3) Efisien, maksudnya adalah kegiatan pasar modal dilakukan secara
cepat dan dapat dengan biaya yang relatif murah.

Selain itu, OJK juga memiliki wewenang sebagai berikut.

a. Memberikan izin usaha kepada Bursa Efek. Lembaga Kliring dan


Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana,
Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, dan Biro Administrasi Efek
b. Memberikan izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin Emisi Efek,
Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil Manajer Investasi, dan Wakil
Agen Penjual Reksa Dana.
c. Memberikan persetujuan bagi bank kustodian
d. Mewajibkan pendaftaran kepada profesi penunjang pasar modal
meliputi Notaris, Konsultan Hukum, Penilai, dan Akuntan Publik
e. Menetapkan persyaratan dan tata cara pendaftaran.
f. Melakukan pemeriksaan dan penyidikan.
Akan tetapi, terdapat pula beberapa tugas dan fungsi Bapepam-LK yang
tetap dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan (tidak berpindah ke OJK).

a. Fungsi Pengaturan, meliputi :


1) Mewakili pemerintah dalam mengajukan Rancangan Undang-
Undang terkait bidang tugas OJK kepada DPR. Saat ini terdapat
RUU yang masih memerlukan proses penyelesaian, antara lain
RUU Lembaga Keuangan Mikro, RUU perasuransian, RUU Dana
Pensiun, RUU Jaring Pengaman Sektor Keuangan, RUU
Penjaminan, dan RUU Penjaminan Polis;
2) Memberikan masukan kepada pejabat ex officio OJK dari
Kementerian Keuangan atas substansi draft Peraturan OJK untuk
memastikan bahwa Peraturan OJK sejalan dengan kebijakan
pemerintah.
b. Fungsi Kesekretariatan Forum Koordinasi Stabilitas Sektor Keuangan.
Dalam Pasal 44 ayat (2) Undang-Undang OJK dinyatakan bahwa
“Forum Koordinasi Stabilitas Sektor Keuangan dibantu kesekretariatan
yang dipimpin salah seorang pejabat eselon I di Kementerian
Keuangan”, sehingga fungsi tersebut harus diakomodasikan dalam unit
pengganti eks Bapepam-LK.
c. Fungsi Hubungan Internasional, diperlukan untuk mengakomodasi
kepentingan OJK dalam hubungan internasional yang bersifat
Goverment to Goverment.
d. Penanganan dokumen dan permasalahan eks UP3 (Unit Pelaksana
Penjaminan Pemerintah).
e. Perizinan dan Pengawasan Aktuaris, karena cakupan jasa aktuaris
sangat luas, tidak terbatas pada industri jasa keuangan, sehingga
perizinan dan pengawasannya tidak tepat berada pada OJK, melainkan
pada Kementerian Keuangan bersama dengan profesi lainnya, yaitu
akuntan dan penilai.
f. Pembinaan atas jaminan sosial dan dana pensiun PNS, di mana saat ini
menjadi salah satu tugas Biro Dana Pensiun.
g. Pelaksanaan dana pertanggungjawaban wajib kecelakaan penumpang
dan dana pertanggungjawaban wajib kecelakaan lalu lintas jalan sesuai
dengan UU No. 33 dan 34 Tahun 1974.
h. BPJS.

4. Bursa Efek Indonesia


Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan
sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek
pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.
Pemegang saham terdiri dari perusahaan efek yang telah memeroleh izin
usaha sebagai Perantara Pedagang Efek. Tugas Bursa Efek Indonesia, yaitu:
a. Menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien;
b. Menyediakan sarana pendukung serta mengawasi anggota bursa efek
c. Menyusun rancangan anggaran tahunan dan penggunaan laba bursa
efek, dan melaporkannya kepada Bapepam – LK;
d. bursa efek Indonesia fokus pada perdagangan saham dan obligasi.

5. Kliring Penjaminan Efek Indonesia


Di pasar modal Indonesia, KPEI berperan sebagai Central Counterparty
(CCP), yakni sebagai perantara untuk melakukan inovasi dalam penjaminan
penyelesaian transaksi bursa. Novasi adalah pengalihan hukum antara
Anggota Bursa (AB) jual dengan AB beli menjadi hubungan hukum antara
AB jual dengan KPEI sebagai pembeli, dan AB beli dengan KPEI sebagai
penjual. Sehingga, KPEI akan selalu berinteraksi dengan seluruh AB dalam
menjamin penyelesaian transaksi bursa yang telah dilakukan oleh masing.
Masing AB. Kliring adalah proses perhitungan hak dan kewajiban yang
timbul dari transaksi yang telah dilakukan AB di Bursa Efek Indonesia, dan
bagian akan diselesaikan pada tanggal penyelesaian. Dalam menjalankan
proses kliring, KPEI melaksanakan dengan 2 (dua) cara yaitu :
(1) Netting adalah pemenuhan hak dan kewajiban AK dengan menyerahkan
atau menerima sejumlah efek tertentu yang ditransaksikan dan untuk
menerima atau membayar sejumlah uang untuk seluruh efek yang
ditransaksikan;
(2) per transaksi (trade for trade – TFT) adalah pemenuhan hak dan
kewajiban AK untuk setiap transaksi oleh AK jual dan AK beli yang
dilakukan secara langsung atas efek yang ditransaksikan.

Pemilihan metode kliring di atas tergantung dari jenis pasar di mana


transaksi bursa dilakukan.

6. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)


PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia, yang c.
Didirikan di Jakarta, pada tanggal 23 Desember 1997 dan memeroleh izin
operasional pada tanggal 11 November 1998. Dalam kelembagaan pasar
modal Indonesia, KSEI merupakan salah satu dari Self Regulatory
Organization (SRO), selain Bursa Efek Indonesia (BEI) serta Lembaga
Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Berdasarkan ketentuan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, KSEI
menjalankan fungsinya sebagai LPP di pasar modal Indonesia dengan
menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi efek yang
teratur, wajar, dan efisien.

Pemegang Rekening KSEI terdiri dari perusahaan efek dan bank


kustodian. Pemegang rekening menggunakan jasa KSEI, salah satunya
untuk mengadministrasikan portofolio investor yang menjadi nasabah
mereka dengan membuka Sub Rekening Efek di KSEI. Dengan dibukanya
Sub Rekening Efek, nasabah pemegang rekening dapat melihat langsung
portofolio mereka yang tersimpan di KSEI.
Emiten yang efeknya terdaftar di KSEI menggunakan jasa KSEI untuk
mengadministrasikan efek yang telah mereka keluarkan, antara lain untuk
memeroleh data pihak-pihak yang menjadi pemegang efeknya dan sebagai
bagian dari proses distribusi aksi korporasi. Sementara itu, BAE (Biro
Administrasi Efek) sebagai pihak yang mengelola efek emiten
menggunakan jasa KSEI dalam membantu mereka mengelola efek emiten
yang tersimpan di KSEL. Jasa KSEI yang digunakan oleh BAE salah
satunya adalah penyediaan informasi mengenai data kepemilikan efek
emiten yang dikelolanya.

Secara garis besar, jasa yang diberikan oleh KSEI, dibagi menjadi
sebagai berikut.

a. Jasa Pengelolaan Aset


Dalam jasa ini, KSEI menyediakan empat jasa, meliputi pendaftaran
pembukaan rekening efek, perubahan data pemegang rekening,
penutupan pemegang rekening, dan pemblokiran/lepas blokir pemegang
rekening.
b. Jasa Kustodian Sentral
Aktivitas yang dilakukan KSEI dalam mengelola jasa kustodian, antara
lain penyetoran (deposit) efek/dana, penarikan efek, dan rekonsiliasi
efek/dana.
c. Jasa Penyelesaian Transaksi
1) Penyelesaian transaksi bursa, terbagi menjadi empat pasar, yaitu
a) Pasar reguler, penyelesaiannya dilakukan pada T+3;
b) Pasar segera, penyelesaiannya dilakukan pada T+1;
c) Pasar tunai, penyelesaiannya dilakukan pada T+0;
d) Pasar negosiasi yang penyelesaiannya dilakukan berdasarkan
kesepakatan.
2) Penyelesaian transaksi di luar bursa (Over The Counter-OTC),
Penyelesaian transaksi di luar bursa dilakukan dengan cara
pemindahbukuan rekening efek dan dana di KSEI.
d. Jasa Aksi Korporasi
Tindakan korporasi yang diproses oleh KSEI, yaitu
1) Tindakan Korporasi Wajib. Tindakan Korporasi Wajib adalah
Tindakan korporasi atau Corporate Action (CA) yang tidak
Memerlukan tindakan atau instruksi dari Pemegang Rekening Yang
akan mendapatkan hak CA melalui C-BEST. Jenis CA yang terjadi
pada tindakan korporasi adalah pembayaran bunga obligasi,
pembayaran pokok obligasi, dividen tunai, dividen saham,
distribusi Ha Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), saham
bonus, distribusi waran, dan mandatory converion (merger dan
akuisisi serta stock split/reverse split);
2) Voluntary Corporate Action atau Tindakan Korporasi Sukarela
Kegiatan ini antara lain, pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) dan waran, dan proxy voting (perhitungan
jumlah suara yang tercatat pada RUPS).
e. Jasa Lainnya, seperti IPO, dan penawaran tender atas efek.

Seluruh kegiatan KSEI dioperasikan melalui sistem penyimpanan dan


penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan, yang dinamakan The
Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST). Sistem
in merupakan platform elektronik terpadu yang mendukung penyelesaian
transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar modal Indonesia.

KSEI berkomitmen untuk memberikan pelayanan dengan


mengembangkan layanan jasa yang baru. Penyebaran informasi kepada
seluruh pemakai jasa juga dilakukan KSEI dalam rangka menunjang
keberhasilan pasar modal, seperti menyediakan layanan penyebaran
informasi mengenai aksi korporasi dan perkembangan lain yang efektif dan
update melalui sarana surat elektronik (e-mail) serta akses informasi
bernama emiten area. Fasilitas ini memungkinkan emiten untuk memeroleh
berbagai informasi terkait dengan efek emiten tersebut, termasuk data
perubahan kepemilikan efek secara harian, daftar pemilik efek, hingga
informasi efek dalam status agunan. Hal ini dibuktikan dengan
perkembangan layanan yang diberikan oleh KSEI, yaitu :

a. Bulan Juni 2002, KSEI menuntaskan program konversi seluruh saham


yang tercatat di bursa efek dari warkat menjadi scripless;
b. Bulan September 2004, KSEI menyediakan fasilitas yang dikenal
sebagai Online Research and Centralized Historical Data (ORCHID),
yaitu fasilitas online system yang menyediakan data historis (historical
data) dari kegiatan yang dilakukan oleh pemegang rekening di C-BEST
Melalui ORCHID, pemegang rekening dapat memeroleh dan mengolah
data jika sewaktu-waktu diperlukan, di antaranya untuk keperluan
pembuatan analisis, pelaporan, maupun audit;
c. Bulan Mei 2006, KSEI menjadi Sub Registry Bank Indonesia, sehingga
dapat memberikan layanan penyimpanan dan penyelesaian transaksi
untuk Surat Utang Negara (SUN). Selain itu, pada bulan Agustus di
tahun yang sama, KSEI juga mulai menyediakan fungsi tata usaha untuk
Obligasi Ritel Indonesia (ORI);
d. Bulan Maret 2007, KSEI menambah layanan jasa penyimpanan dan
penyelesaian transaksi efek berjenis Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
e. Pada akhir tahun 2007, KSEI turut mendukung rencana implementasi
penerbitan Exchange Traded Fund (ETF) di pasar modal Indonesia,
yang hingga saat ini tersimpan di C-BEST dan dapat ditransaksikan di
BEI;
f. Tahun 2008, KSEI juga merilis layanan penyimpanan dan penyelesaian
transaksi untuk efek baru, yaitu Efek Beragun Aset (EBA). Februari
2009 KSEI telah menyediakan layanan jasa penyimpanan dan
penyelesaian transaksi Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk
Ritel);
g. Bulan Juli 2009, KSEI turut mengembangkan layanan jasa bagi
penyimpanan instrumen baru Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT)
sebagaimana mengacu pada Peraturan Badan Pengawasan Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor IV.C.5 tanggal 14
Februari 2008. RDPT merupakan wadah investasi untuk menghimpun
dana dari pemodal profesional yang selanjutnya diinvestasikan oleh
manajer investasi pada portafolio efek
h. Hingga pertengahan tahun 2012, C-BEST dapat melakukan
penyimpanan atas berbagai jenis efek, seperti Saham, Waran, ETE, Unit
Penyertaan RDPT, Obligasi Korporasi, Obligasi Pemerintah, Sukuk,
SBI, Surat Berharga Syariah Negara, Medium Term Notes, Promissory
Notes dan EBA. Dengan semakin beragamnya jenis efek yang tercatat
di C-BEST, diharapkan dapat meningkatkan manfaat kepada pemakai
jasa secara keseluruhan atas penyelenggaraan layanan jasa Kustodian
Sentral oleh KSEI.

7. Emiten dan Perusahaan Publik


Yang dapat melakukan penawaran umum hanyalah emiten yang telah
menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM – LK untuk
menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat dan pernyataan
pendaftaran tersebut telah efektif. (UU Pasar Modal No. 8, Tahun 1995,
Pasal 70, Pernyataan Pendaftaran). Setiap prospektus dilarang memuat
keterangan yang tidak benar tentang fakta materiil atau tidak memuat
keterangan yang benar tentang fakta materiil yang diperlukan agar
prospektus tidak memberikan gambaran yang menyesatkan. (UU Pasar
Modal No. 8, Tahun 1995, Pasal 78, Prospektus dan Pengumuman). Jika
pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum memuat informasi
yang tidak benar tentang fakta materiil atau tidak memuat informasi tentang
fakta materiil sesuai dengan ketentuan undang-undang ini dan atau
peraturan pelaksanaannya sehingga informasi dimaksud menyesatkan
maka:
1. Setiap pihak yang menandatangani pernyataan pendaftaran;
2. Direktur dan komisaris emiten pada waktu pernyataan pendaftaran
menjadi efektif;
3. Penjaminan pelaksana emisi efek; dan
4. Profesi penunjang pasar modal atau pihak lain yang memberikan
pendapat atau keterangan dan atas persetujuannya dimuat dalam
pernyataan pendaftaran; wajib bertanggung jawab, baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama, atas kerugian yang timbul akibat perbuatan
dimaksud.

(UU Pasar Modal No. 8, Tahun 1995, Pasal 80, Tanggung Jawab atas
Informasi yang tidak benar atau menyesatkan).

Terkait dengan dokumen utama sehubungan dengan Go-Public, yaitu

1. Akuntan : Laporan Keuangan & Audit Opinion


2. Konsultan Hukum : Dokumen Legal Audit & Legal Opinion
3. Penilai : Hasil Penilaian
4. Notaris : Perubahan-perubahan Anggaran Dasar dan
Pengesahan-pengesahan Perjanjian

8. Investor di Pasar Modal


Investor dalam pasar modal meliputi perorangan domestik atau asing
Dan/atau institusi domestik atau asing.

9. Perusahaan Efek
Perusahaan efek adalah pihak yang melakukan kegiatan sebagai
Perantara Pedagang Efek (Broker-Dealer), Penjamin Emisi Efek
(Underwriter), dan Manajer Investasi (Invesment Manager).

10. Perantara Pedagang Efek


Perantara pedagang efek atau sering juga disebut dengan pialang
saham atau broker atau dealer adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha
jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain. Efek y yang
diperjualbelikan dapat berupa saham, obligasi, reksa dana atau produk
derivatif lainnya. Untuk dapat melakukan perdagangan pada suatu bursa
efek, perantara pedagang efek tersebut umumnya harus terdaftar sebagai
anggota bursa pada bursa efek yang bersangkutan. Ketentuan keanggotaan
suatu bursa efek biasanya ditetapkan oleh otoritas bersama (Self Regulatory
Organization) di mana bursa efek berada. Di Indonesia SRO bursa efek
adalah OJK dan Bursa Efek Indonesia serta ditunjang oleh KPEI dan KSEI.

Perantara Pedagang Efek (PPE) merupakan perantara yang


menghubungkan investor dengan sistem perdagangan di Bursa Efek
Indonesia agar investor dapat melakukan perdagangan efek khususnya
saham di bursa. Perantara pedagang efek ini dapat berupa perusahaan efek
(perusahaan sekuritas) maupun individu, namun untuk individu harus
bekerja pada satu perusahaan efek, jika individu tersebut tidak bekerja pada
perusahaan efek selama 2 tahun lebih maka izin PPE-nya akan dicabut.

Perantara pedagang efek sebagai perantara yang hubungannya dekat


dengan investor wajib memiliki kualitas dan pengetahuan yang cukup
tentang dunia pasar modal terutama yang berhubungan dengan penjualan.
Efek seperti saham. Jika perantara pedagang efek itu melakukan
pelanggaran seperti penipuan kepada investor, maka izinnya dapat segera
dicabut dan pihak tersebut akan mendapat reputasi buruk (blacklist) di dunia
pasar modal.

Jadi, untuk berprofesi sebagai pialang atau broker di pasar modal


membutuhkan kualitas yang baik untuk pengetahuan maupun kepribadian
dari pihak atau individu itu sendiri. Karena kepercayaan sangat penting di
dunia pasar modal tentunya investor hanya mau mempercayakan asetnya
kepada orang yang terpercaya dan memiliki pengetahuan yang lengkap akan
pasar modal. Perantara pedagang efek memiliki kewajiban sebagai berikut.

a. Mendahulukan kepentingan nasabah sebelum melakukan transak untuk


kepentingan sendiri.
b. Dalam memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk membeli atau
menjual efek wajib memerhatikan keadaan keuangan dan maksud serta
tujuan investasi dari nasabah.
c. Membubuhi jam, hari, dan tanggal atas semua pesanan nasabah pada dip
formulir pemesanan.
d. Memberikan konfirmasi kepada nasabah sebelum berakhirnya hari yan
bursa setelah dilakukan transaksi.
e. Menerbitkan tanda terima setelah menerima efek atau uang dari
nasabah.
f. Menyelesaikan amanat jual/beli dari pemberi amanat.
g. Menyediakan data dan informasi bagi kepentingan para pemodal.
h. Membantu mengelola dana bagi kepentingan para pemodal
i. Memberikan sarana kepada para pemodal.

Beberapa nama perusahaan efek dari 30 perusahaan efek yang terdafta


di OJK, sebagai berikut.

a. PT Aldiracita Corpotama
b. PT Bahana Securities (DX)
c. PT Batavia Prosperindo Sekuritas (BZ)
d. PT BCA Sekuritas
e. PT BNI Securities (NI)
f. PT Bumiputera Sekuritas
g. PT Ciptadana Securities (KI)
h. PT Danareksa Sekuritas (OD)
i. PT CIMB Securities Indonesia
j. PT Bosowa Sekuritas (SA)

11. Penjamin Emisi Efek


Penjamin emisi efek (underwriter) atau Penjamin Emisi Efek (PEE)
adalah pihak yang membuat kontrak emiten untuk melakukan penawaran
umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk
membeli sisa efek yang tidak terjual. Berbeda dengan PPE, PEE lebih
berfungsi untuk membantu mempersiapkan perusahaan yang ingin
melakukan IPO (Initial Public Offering) atau penawaran umum. Uniknya,
PEE diperbolehkan melakukan kegiatan sebagai PPE, namun PPE tidak
dapat melakukan apa yang dapat dilakukan oleh PEE. Dengan kata lain,
seseorang yang memiliki izin underwriter boleh melakukan kegiatan
sebagai broker, namun izin broker tidak dapat melakukan kegiatan sebagai
underwriter. Penjamin emisi efek memiliki kewajiban sebagai berikut.
a. Mematuhi semua ketentuan dalam kontrak penjamin emiten.
b. Mengungkapkan dalam prospektus adanya hubungan hubungan afiliasi
antara perusahaan efek dan emiten.

12. Manajer Investasi


Manajer Investasi atau Manajer Investasi (MI) adalah pihak yang
kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah (reksa
dana), kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan
sendiri kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
Kewajiban dari manajer investasi, yaitu
a. Mengadakan riset;
b. Menganalisis kelayakan investasi;
c. Mengelola dana portofolio.

13. Biro Administrasi Efek

Biro Administrasi Efek (BAB) merupakan pihak yang berdasarkan


kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan
pembagian hak yang berkaitan dengan efek untuk mendaftarkan dan
mengadministrasikan saham yang pemodal beli menjadi atas nama pemodal
tersebut, diperlukan biaya sesuai yang ditetapkan oleh BAE. Daftar biro
administrasi efek yang terdaftar pada OJK.

a. PT Blue Chip Mulia


b. PT BSR Indonesia
c. PT Datindo Entrycom
d. PT EDI Indonesia
e. PT Ficomindo Buana Registrar
f. PT Raya Saham Registrar
g. PT Sharestar Indonesia
h. PT Sinartama Gunita
i. PT Sirca Datapro Perdana
j. PT Bima Registra
k. PT Admintra Jara Korpora

14. Kustodian

Bank kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dar
harta lain berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen
bunga, dan hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegan
rekening yang menjadi nasabahnya. Jasa yang diberikan kustodian, yaitu :

a. Menyediakan TPH yang aman bagi surat-surat berharga (efek);


b. Mencatat dan membukukan semua penitipan pihak lain secara cermat
(jasa administrasi);
c. Mengamankan semua penerimaan dan penyerahan efek untuk
kepentingan pihak yang diwakilinya;
d. Mengamankan pemindahtanganan efek;
e. Menagih dividen saham, bunga obligasi, dan hak-hak lain yang
berkaitan dengan surat berharga yang dititipkan.

15. Wali Amanat

Kegiatan usaha sebagai Wali Amanat dapat dilakukan oleh bank umum
dan pihak lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah, wajib terdaftar
dahulu di Bapepam-LK, dan persyaratan dan tata cara pendaftaran wali
amanat diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
16. Instrumen di Pasar Modal

Jenis-jenis efek di Pasar Modal Indonesia

Efek bersifat Efek bersifat Instrument Efek Lain-


utang ekuitas dervat lain

Berdasarkan peraturan PT Bursa Efek Indonesia Nomor 1.A tentang


ketentuan umum pencatatan efek, terdapat jenis efek (surat berharga) yang
dicatatkan di Bursa, Meliputi :
a. Efek bersifat Ekuitas, yaitu :
1) Saham, termasuk saham reksa dana;
2) Efek bersifat ekuitas selain saham, meliputi Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD), dan turunan saham lainnya.
3) Warrant
b. efek bersifat utang, yaitu :
1) Surat utang yang dapat maupun yang tidak dapat dikonversi
menjadi efek bersifat ekuitas
2) Surat utang yang diterbitkan dalam mata uang rupiah maupun mata
uang asing
3) Surat utang yang diterbitkan oleh swasta, BUMN, BUMD,
Koperasi, Pemerintah pusat atau Pemerintah daerah dan pihak lain
yang telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM.
c. Unit penyertaan;
d. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia;
e. Efek lainnya yang ditetapkan oleh BAPEPAM sebagai efek
C. Jenis Pasar Modal
Terdapat empat jenis pasar modal yang akan dibahas di bawah ini.
1. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten
kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit
(issuer) sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder.
Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya enam hari kerja. Harga
saham di pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan
yang go-public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang
bersangkutan.

Dalam pasar perdana, perusahaan akan memeroleh dana yang


diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk
mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi
barang dan jasa. Selain itu, dapat juga digunakan untuk melunasi utang dan
memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap,
pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan
komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.

2. Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham di


antara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana,
dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah izin emisi diberikan maka
efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Dengan adanya pasar sekunder para
investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sementara itu,
manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk
menghimpun investor lembaga dan perseorangan. Harga saham pasar
sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspektasi pasar, pihak yang
berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan
pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka
waktunya tidak terbatas. Pasar sekunder terjadi di dua tempat.
a. Bursa Regular
Bursa Reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Indonesia
(BEI).
b. Bursa Paralel
Bursa Paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan
efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar
sekunder yang diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan
Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh
Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara penjual dan
pembeli tidak dilakukan di suatu tempa tertentu tetapi tersebar di
antara kantor para broker atau dealer.

3. Pasar Ketiga (Third Market)


Pasar ketiga merupakan pasar perdagangan surat berharga pada saat
pasar sekunder tutup. Pasar ini dijalankan oleh broker yang
mempertemukan penjual dan pembeli pada saat pasar sekunder ditutup.

4. Pasar Keempat (Fourth Market)


Pasar keempat merupakan pasar modal yang dilakukan di antara
institusi berkapasitas besar untuk menghindari komisi broker. Pasar
keempa umumnya menggunakan jaringan komunikasi untuk
memperdagangkan saham dalam jumlah blok yang besar.

D. Proses Go-Public

Pada mulanya, perusahaan yang belum go-public atau perusahaan tertutup,


saham-sahamnya hanya dimiliki oleh manajer-manajernya dan sebagian lagi oleh
pegawai-pegawai kunci serta sejumlah kecil dimiliki oleh investor. Setiap
perusahaan yang berkembang tentunya akan membutuhkan modal baik bertujuan
untuk mengembangkan perusahaan, membuat inovasi produk, dll tentunya akan
membutuhkan modal yang cukup besar Kebutuhan akan modal tersebut dapat
diperoleh dengan cara berutang atau menerbitkan saham baru. Salah satu cara untuk
mendapatkan modal, yaitu dengan menawarkan saham kepada publik. Proses
perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka disebut IPO (Initial Public
Offering).

Go-public atau sering disebut juga Penawaran Umum adalah kegiatan


penawaran saham yang dilakukan oleh perusahaan kepada masyarakat (publik).
Dengan menawarkan saham kepada publik, maka perusahaan tersebut akan tercatat
di bursa menjadi perusahaan publik/terbuka, sehingga mempermudah bagi
perusahaan untuk mendapatkan modal untuk memenuhi kebutuhan modalnya
ataupun meningkatkan citra perusahaan terutama jika harga saham perusahaannya
semakin meningkat.

Keuntungan yang ditawarkan dengan adanya go-public yang dapat dirasakan


baik emiten maupun investor dan kelemahan dari perusahaan go-public sebagai
berikut.

1. Keuntungan Perusahaan Go-Public


a. Kemudahan meningkatkan modal di masa mendatang
Dengan menjadi perusahaan terbuka, tentunya perusahaan akan melakukan
keterbukaan informasi keuangan maupun non- keuangan kepada publik,
sehingga memudahkan investor untuk menilai perusahaan tersebut untuk
membuat keputusan investasi. Informasi keuangan yang dipublikasikan pun
harus dilaporkan secara berkelanjutan dan sudah dilakukan audit atau
pemeriksaan oleh akuntan publik.
b. Meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham
Pemegang saham pada perusahaan terbuka akan lebih mudah untuk menjual
sahamnya karena sudah memiliki pasar untuk memperjualbelikan saham.
c. Memberikan kesempatan melakukan diversifikasi
Dengan banyaknya perusahaan yang go-public, maka tersedia berbagai
pilihan investasi bagi investor, terutama untuk meminimalkan risiko yang
ada dengan cara menganekaragamkan atau diversifikasi pilihan
investasinya pada dua atau lebih saham perusahaan yang go-public.
d. Memberikan kesempatan kepada publik untuk dapat menilai perusahaan
secara transparan
Perusahaan go-public akan mempublikasikan pengungkapannya
(disclosure) baik yang wajib maupun sukarela kepada publik, sehingga
Masyarakat dapat menilai secara langsung perusahaan dengan Transparan.
e. Nilai pasar perusahaan diketahui
Nilai pasar perusahaan perlu untuk diketahui untuk alasan-alasan Tertentu.
Misalnya, jika perusahaan ingin memberikan insentif dalam bentuk opsi
saham kepada manajer-manajernya, maka nilai sebenar dari opsi tersebut
perlu diketahui. Jika perusahaan tertutup, akan sul mengetahui nilai pasar
perusahaan, karena nilai pasar diketahui da harga saham yang berlaku di
pasar.

2. Kelemahan Perusahaan Go-Public


a. Biaya laporan meningkat
Untuk perusahaan go-public, setiap kuartal dan tahunannya harus
menyerahkan laporan-laporan kepada regulator. Laporan ini tentunya akan
membutuhkan biaya yang tidak sedikit terutama bagi perusahaan kecil.
Misalnya, laporan keuangan yang harus diaudit.
b. Keterbukaan informasi
Pengungkapan yang dilakukan perusahaan merupakan bentuk dan
keterbukaan informasi yang harus dilakukan oleh perusahaan ge public agar
investor memeroleh informasi yang lengkap. Akan tetapi, pemilik akan
enggan mengungkapkan informasi tentang saham yang dimilikinya karena
publik akan mengetahui besarnya kekayaan yang dimiliki.
c. Ketakutan untuk diambil alih
Manajer perusahaan yang memiliki hak veto kecil, akan khawatir jika
perusahaan diambil alih oleh perusahaan lain, sehingga menimbulkan
ketakutan posisinya akan digantikan oleh manajer yang baru.
Seluruh keputusan untuk go-public atau tidak, akan menjadi privasi
perusahaan. Hanya saja, ketika memilih untuk menjual sahamnya ke publik,
maka isu utama yang akan muncul adalah tipe saham apa yang akan dilempar,
berapa harga saham per lembarnya dan kapan waktu yang paling tepat untuk
menerbitkan saham.

3. Tahap Penawaran Saham

Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten
menawarkan saham kepada masyarakat (penawaran saham di pasar perdana
atau IPO). Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen- agen penjual
yang telah ditunjuk. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor
terpenuhi dalam membeli saham perusahaan yang akan go-public. Misal, saham
yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin
dibeli seluruh investor berjumlah 500 juta saham. Maka terdapat kelebihan
permintaan (oversubscribed). Supaya adil maka biasanya dilakukan penjatahan
(allotment).

4. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek


Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham
tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Investor yang tidak kebagian di
pasar perdana, bisa membeli di pasar sekunder di Bursa Efek Indonesia.
E. Sistem Perdagangan BEI

Transaksi perdagangan di BEI menggunakan order driven market system dan


sistem lelang kontinu (continuous auction system). Dengan order driven market
system berarti bahwa pembeli dan penjual sekuritas yang ingin melakukan transaksi
harus melalui broker. Investor tidak dapat langsung. Melakukan transaksi di lantai
bursa. Hanya broker yang dapat melakukan transaksi jual dan beli di lantai bursa
berdasarkan order dari investor. Di samping itu, broker dapat juga melakukan
transaksi untuk dirinya sendiri untuk membentuk portofolionya. Masing-masing
perusahaan broker mempunyai staf yang ditugaskan di lantai bursa. Staf ini disebut
dengan securities dealer-broker-refrensentative atau Wakil Perantara Pedagang
Efek WPPE).

Tugas securities dealer-broker refrensentative atau wakil perantara pedagang


efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan
sendiri atau pihak lain. Efek yang diperjualbelikan dapat berupa saham, obligasi,
reksa dana, atau produk derivatif lainnya. Untuk dapat melakukan perdagangan
pada suatu bursa efek, perantara pedagang efek tersebut umumnya harus terdaftar
sebagai anggota pada bursa efek yang bersangkutan. Ketentuan keanggotaan suatu
bursa efek biasanya ditetapkan oleh Otoritas Bersama (Self Regulatory
Organization) di mana bursa efek berada.

1. Mekanisme Perdagangan Saham


Mekanisme perdagangan pada BEI adalah sistem lelang. Mekanisme lelang
terbuka ini akan mempertemukan order beli dan jual berdasarkan prioritas
harga dan prioritas waktu.
2. Prioritas Harga
Permintaan beli harga yang lebih tinggi memiliki prioritas lebih tinggi
dibandingkan permintaan beli pada harga yang lebih rendah. Sedangkan
penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas lebih tinggi
dibandingkan penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
3. Prioritas Waktu
Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama.
JATS memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual
yang diajukan terlebih dahulu. Berdasarkan prioritas harga pelaku pasar
yang melakukan pembelian di harga yang lebih tinggi akan mendapat
antrean beli lebih awal. Demikian pula, pelaku pasar yang menjual di harga
termurah akan mendapat antrean jual lebih awal ketimbang yang memasang
order penawaran jual di harga lebih mahal.
4. Tampilan RTI

5. Tampilan Buy Sel Order

6. Tampilan Harga Dan Volume yang sudah Matched


7. Tampilan Nama Saham Yang Aktif Diperdagangkan Pada Waktu Tertentu

F. Indeks Pasar Modal


Suatu indeks diperlukan sebagai sebuah indikator untuk mengamati
pergerakan harga dari sekuritas-sekuritas. Di BEI, terdapat beberapa indeks
yang bisa kita gunakan untuk menganalisis perkembangan pasar modal pada
periode tertentu. Salah satu indeks yang sering digunakan para pelaku pasar
modal adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

G. Indeks Harga Saham


 Tabel Kode Indeks Konstituen

No Kode Indeks Keterangan


1 Composite Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
2 MBX Indeks Harga Saham papan utama (main board)
3 LQ45 Indeks Harga Saham yang masuk daftar LQ45 atau 45
perusahaan yang aktif di perdagangkan
4 JII Indeks Harga Saham yang masuk daftar JII (Jakarta Islamic
Index)
5 Kompas 100 Kerja sama BEI dengan harian kompas. Terdiri dari 100
saham yang dipilih berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi
pasar
6 Bisnis-27 Kerja sama BEI dengan harian bisnis Indonesia. Terdiri dari
27 saham dipilih berdasarkan likuiditas dan kapitalis pasar
7 Pefindo-25 Kerja sama BEI dengan PEFINDO. Terdiri dari 25 saham
kecil dan menengah, dipilih berdasarkan kriteria tertentu
8 Sri-Kehati Kerja sama BEI dengan yayasan kehati. Terdiri dari 25
saham kecil dan menengah yang kriteria utamanya memiliki
kesadaran lingkungan hidup
9 IDX30 Terdiri dari saham yang masuk daftar IDX 30
10 Investor33 Terdiri dari saham yang masuk daftar investor 33
11 ISSI Indeks saham syariah Indonesia terdiri dari seluruh saham
yang masuk dalam kategori syariah, berdasarkan DES
12 SMInfra18 Terdiri dari saham yang masuk daftar SMI Infra 18
13 MNC36 Indeks yang bekerja sama dengan MNC group yang
termasuk dalam daftar MNC 36
14 Indeks Infobank 15 Menggunakan 15 emiten yang dipilih dari sub sector bank
di dalam sektor keuangan
15 DBX Indeks harga saham papan pengembang

 Tabel Kode Indeks Sektoral

No Kode Indeks Keterangan


1 CONSUMER Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
2 AGRI Indeks Harga Saham papan utama (main board)
3 MISC-IND Indeks Harga Saham yang masuk daftar LQ45 atau 45
perusahaan yang aktif di perdagangkan
4 MANUFACTUR Indeks Harga Saham yang masuk daftar JII (Jakarta Islamic
Index)
5 MINING Kerja sama BEI dengan harian kompas. Terdiri dari 100
saham yang dipilih berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi
pasar
6 INFRASTRUC Kerja sama BEI dengan harian bisnis Indonesia. Terdiri dari
27 saham yang dipilih berdasarkan likuiditas dan kapitalis
pasar
7 TRADE Kerja sama BEI dengan PEFINDO. Terdiri dari 25 saham
kecil dan menengah yang dipilih berdasarkan kriteria
tertentu
8 FINANCE Kerja sama BEI dengan yayasan kehati. Terdiri dari 25
saham kecil dan menengah yang kriteria utamanya memiliki
kesadaran lingkungan hidup
9 PROPERTY Terdiri dari saham yang masuk daftar IDX 30
10 BASIC-IND Terdiri dari saham yang masuk daftar investor 33
Kesimpulan :

Pasar modal merupakan tempat bertemunya para penjual dan pembela untuk
melakukan transaksi dalam rangka memeroleh modal. Modal yang diperdagangkan
dalam pasar modal merupakan modal jangka panjang Manfaat adanya pasar modal,
yaitu sebagai sumber pembiayaan, wahana investasi, penyebaran kepemilikan,
keterbukaan dan profesionalisme, dan menciptakan lapangan pekerjaan/profesi
yang menarik. Pasar modal di Indonesia disebut dengan Bursa Efek Indonesia
(BED).

Perdagangan di BEI akan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang
dahulu diawasi oleh Bapepam-LK. Saat ini Bapepam-LK berada dalam tubuh OJK.
Perdagangan di BEI melibatkan beberapa lembaga terkait, seperti Kliring Penjamin
Efek Indonesia (KPEI), Perusahaan Efek, Penjamin Emisi Efek, Manajer Investasi,
Biro Administrasi Efek dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Profesi
penunjang lainnya, yaitu akuntan akuntan publik, konsultan hukum, jasa penilai,
notaris, perantara pedagang efek (broker), dan lain-lain.

Jenis-jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal, yaitu efek bersifat utang,
efek bersifat ekuitas, instrumen derivatif, dan efek lainnya. Jenis- jenis pasar modal,
yaitu pasar perdana, pasar reguler, pasar ketiga dan pasar keempat. Di dalam pasar
modal juga terdapat indeks pasar modal yang dipergunakan sebagai indikator untuk
mengamati pergerakan harga dari sekuritas-sekuritas. Indeks yang sering
dipergunakan adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dan indeks-indeks
lainnya, seperti LQ4S, Jakarta Islamic Index (II), Indeks Papan Utama, Indeks
Kompas 100, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai