Kel 6 Penganggaran
Kel 6 Penganggaran
(FUNGSI STABILISASI)
DOSEN PEMBIMBING : Esy Subroto, SKM, M.Kes
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
NAMA :
1. Khairunnisa 0801183505
2. Reni Mardhani 0801181165
3. Dina Amalia 0801183405
4. Ika Herawati Siregar 0801182193
5. Ayu Safitri 0801182302
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Kelompok VI
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Fungsi Stabilisasi ...........................................................3
B. Fungsi Stabilisasi APBN dan Contohnya ........................................4
C. Stabilisasi Perekonomian di Bidang Kesehatan ..............................7
Daftar pustaka...........................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian fungsi stabilisasi ?
2. Apa saja yang termasuk fungsi stabilisasi ?
3. Bagaimana stabilisasi perekonomian di bidang kesehatan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian fungsi stabilisasi
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi stabilisasi
3. Untuk mengetahui stabilisasi perekonomian di bidang kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bidang sandang dan pangan, dimana dalam melaksanakan program stabilisasi
ekonomi (pengendalian inflasi) dan program rehabilitasi (pemulihan produksi)
dipakai skala prioritas, yang salah satunya adalah pengendalian inflasi.APBN
mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan
stabilisasi. Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa APBN menjadi alat
untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian negara. Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran
yang menjadi kewajiban negara dalam tahun anggaran yang bersangkutan
harus dimasukkan dalam APBN.
Fungsi stabilisasi APBN untuk perekonomian Indonesia nyata terlaksana
di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat adanya berbagai peristiwa
dunia mulai dari tensi perdagangan hingga krisis Chile. Dalam menjalankan
fungsi ini APBN bersifat countercyclical yang memberikan stimulus fiskal
terhadap pertumbuhan ekonomi. Pengertian APBD sebagai fungsi stabilitas
berarti anggaran daerah dijadikan sebagai alat dalam memelihara dan menjaga
keseimbangan dasar perekonomian daerah setempat.
Pengertian APBN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara pasal 1, APBN atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
adalah sebuah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Rencana keuangan negara ini
ditetapkan setiap tahun yang dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung
jawab demi kemakmuran rakyat.
4
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan kalau APBN menjadi sebuah
daftar yang memuat rincian berbagai sumber pendapatan negara dan jenis-
jenis pengeluaran negara dalam satu tahun. APBN juga menjadi alat untuk
mengontrol kegiatan pemerintah sehingga pemerintah memiliki acuan
yang jelas mengenai pengeluaran dan pendapatan negara dalam kurun
waktu tersebut.
Fungsi APBN
Sebagai rancangan pengelolaan pendapatan dan pengeluaran negara,
APBN memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi APBN dilaksanakan agar pemerintah dapat membagi-bagi
pendapatan negara yang diterima sesuai dengan target atau sasaran yang
diinginkan. Misalnya, menetapkan besarnya anggaran untuk belanja gaji
pegawai, belanja barang, dan anggaran pembangunan suatu proyek.
Contohnya, pemerintah menetapkan berapa besar pendpatan yg
dialokasikan untuk gaji pegawai, belanja barang dan proyek pembangunan
negara.
Fungsi Distribusi
Fungsi APBN yang satu ini dibuat agar pemerintah dapat menyalurkan
pendapatan negara secara adil dan merata. Adanya fungsi ini diharapkan
membuat pemerintah mampu memperbaiki distribusi pendapatan
masyarakat. Contoh fungsi distribusi APBN yaitu memberikan subsidi
BBM, bahan pokok, dan listrik, atau memberi bantuan dana pendidikan
bagi masyarakat kurang mampu.
Fungsi Stabilisasi
Fungsi stabilisasi ini digunakan pemerintah untuk menstabilkan keadaan
ekonomi negara agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Misalnya, pada saat terjadi inflasi, harga barang dan jasa cenderung naik.
5
Maka, pemerintah dapat menstabilkan perekonomian dengan cara
menaikan pajak agar jumlah uang yang beredar dapat dikurangi dan harga-
harga dapat kembali turun.
Fungsi Otorisasi
Fungsi ini dibuat sebagai dasar pelaksanaan pendapatan dan belanja negara
pada tahun yang sedang berjalan. Adanya fungsi ini membuat
pembelanjaan dan pendapatan negara nantinya bisa
dipertanggungjawabkan pada rakyat.
Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan bisa menjadi acuan bagi negara untuk bisa
merencanakan berbagai kegiatannya dalam satu tahun. Artinya, jika
anggaran belanja sudah disusun rapi, negara bisa dengan mudah membuat
rencana kegiatan guna mendukung pembelanjaan tersebut.
Misalnya, ada anggaran proyek pembangunan jalan senilai Rp10 miliar,
maka pihak pemerintah bisa langsung melaksanakan proyek tersebut agar
nantinya berjalan lancar tanpa ada masalah.
Fungsi Pengawasan
APBN juga berfungsi sebagai pengawasan. Artinya, pembuatan rencana
anggaran bisa menjadi pedoman untuk menilai segala jenis aktivitas
penyelenggaraan pemerintah. Apakah sesuai dengan yang sudah
ditetapkan? Lewat fungsi ini, masyarakat pun akan mudah menilai
ketepatan pemerintah dalam menggunakan uang negara.
6
C. Stabilisasi Perekonomian di Bidang Kesehatan
Arora (2001) menggunakan angka harapan hidup saat lahir dan gaya hidup
orang dewasa sebagai indikator kesehatan di 10 negara industri. Penelitian
tersebut menemukan bahwa peningkatan variabel kesehatan akan meningkatkan
7
pertumbuhan ekonomi sebesar 30-40% dalam jangka panjang. Penelitian juga
menemukan bahwa tingginya penyakit dan angka kematian merupakan penyebab
utama terhambatnya pertumbuhan ekonomi di Negara berkembang dalam jangka
panjang.
Mutia Sari, dkk (2016) melihat pengaruh investasi, tenaga kerja dan
pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan
menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Dari hasil penelitian tersebut
menemukan bahwa investasi, tenaga kerja dan pengeluaran pemerintah secara
simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, investasi
secara parsial berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
8
Naeem Akram, dkk (2008) menganalisis dampak jangka panjang dan
dampak jangka pendek modal manusia terhadap pertumbuhan ekonomi di
Pakistan, menemukan bahwa usia, populasi, angka harapan hidup dan angka
kematian berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Pakistan. Menurut hasil
yang didapatkan di dalam penelitian bahwa kesehatan sangat memainkan
perannya dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Ini
dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa semua variabel
kesehatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
jangka panjang di Pakistan. Menurut peneliti jika Negara seperti Pakistan ingin
meningkatkan Produk Domestik Bruto per kapita maka juga di perlukan
peningkatan kesehatan pada sumber daya manusia.
Angka kelahiran merupakan jumlah bayi yang dilahirkan per 1000 wanita
dalam usia reproduksi, dari tahun ke tahun angka kelahiran di Indonesia selalu
mengalami penurunan, pada tahun 1985 sebesar 3,745 menurun hingga tahun
2015 yaitu sebesar 2,389 (World Bank 2018), ini mengindikasikan bahwa angka
kelahiran di Indonesia telah berhasil di tekan mengingat jumlah penduduk
Indonesia yang sudah terlalu padat. Sumber daya manusia merupakan faktor
9
penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dimana menurut sebagian
ahli jika jumlah penduduk yang banyak dan didukung oleh pemanfaatan sumber
daya alam yang baik maka pertumbuhan ekonomi akan terjadi. Namun, jika
dilihat dari jumlah penduduk indonesia yang sudah terlalu padat pertumbuhan
jumlah penduduk dianggap beban bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ahli
berpendapat (Mulyadi 2003) Tingginya angka pertumbuhan penduduk yang
terjadi di negara berkembang seperti Indonesia dapat menghambat proses
pembangunan. Jadi jika angka kelahiran dihubungkan dengan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia mempunyai hubungan yang negatif.
10
berikutnya dimana situasi politik dan perekonomian di Indonesia sudah berangsur
membaik terlihat dari data yang diperoleh investasi kembali meningkat
singnifikan hingga tahun 2015 yaitu sebesar 19.779 milyar US$, hal ini
mengasumsikan bahwa Indonesia tetap menjadi target investor dalam negeri
maupun asing dikarenakan mempunyai kualitas sumber daya alam yang melimpah
dan jumlah penduduk atau sumber daya manusia yang berpotensi. Investasi
merupakan faktor penting penggerak perekonomian, oleh sebab itu hubungan
antara investasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia memiliki hubungan yang
positif.
11
antar kelompok masyarakat, sangatlah penting untuk melihat angka harapan
hidup, seperti halnya dengan tingkat pendapatan tahunan. Di negara-negara yang
tingkat kesehatannya lebih baik, setiap individu memiliki rata-rata hidup lebih
lama, dengan demikian secara ekonomis mempunyai peluang untuk memperoleh
pendapatan lebih tinggi. Keluarga yang usia harapan hidupnya lebih panjang,
cenderung untuk menginvestasikan pendapatannya di bidang kesehatan dan
menabung. Dengan demikian, tabungan nasional dan investasi akan meningkat,
dan pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Naeem Akram dkk (2008) bahwa angka harapan hidup berpengaruh positif
dan signifikan di Pakistan. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Bloom dkk
(2004) menemukan bahwa angka harapan hidup dan sekolah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap PDB, peningkatan kesehatan meningkatkan output tidak
hanya melalui produktivitas tenaga kerja, tetapi juga melalui akumulasi modal.
12
sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.Masyarakat yang sehat tentunya akan
dapat melakukan aktifitas dengan kondisi yang prima sehingga produktifitasnya
pun dapat terjaga. Peningkatan biaya yang besar bagi intervensi kesehatan esensial
akan menyebabkan penurunan secara bermakna beban penyakit di negara-negara
berkembang.
Pada tingkat mikro yaitu pada tingkat individual dan keluarga, kesehatan
adalah dasar bagi produktivitas kerja dan kapasitas untuk belajar di sekolah.
Tenaga kerja yang sehat secara fisik dan mental akan lebih enerjik dan kuat, lebih
produktif, dan mendapatkan penghasilan yang tinggi. Keadaan ini terutama terjadi
di negara-negara sedang berkembang, dimana proporsi terbesar dari angkatan
kerja masih bekerja secara manual. Di Indonesia sebagai contoh, tenaga kerja laki-
laki yang menderita anemia menyebabkan kurang produktif jika dibandingkan
dengan tenaga kerja laki-laki yang tidak menderita anemia. Selanjutnya, anak
yang sehat mempunyai kemampuan belajar lebih baik dan akan tumbuh menjadi
dewasa yang lebih terdidik. Dalam keluarga yang sehat, pendidikan anak
cenderung untuk tidak terputus jika dibandingkan dengan keluarga yang tidak
sehat.
13
Faktor penyebab angka kesakitan berpengaruh positif dan signifikan
adalah masalah kesehatan penduduk meningkat sejalan dengan meningkatnya
usia, adapun keluhan kesehatan yang sering dialami masyarakat yaitu sakit panas,
pilek, sakit kepala, batuk, diare, asma/sesak nafas, dan sakit gigi. Penyakit
tersebut merupakan penyakit yang sering dikeluhkan oleh penduduk usia lanjut,
bukan penduduk pada usia produktif. Untuk itu penduduk usia lanjut mempunyai
angka morbiditas tertinggi sehingga tuntutan akan pelayanan kesehatan meningkat
pula. Angka kesakitan yang berpengaruh positif dalam penelitian ini juga
dikarenakan untuk tenaga kerja yang berkerja di bidang kesehatan, semakin
banyak keluhan penyakit akan meningkatkan pendapatan. Dapat dilihat dampak
angka kesakitan terhadap Produk Domestik Bruto, jadi apabila banyak keluhan
penyakit di masyarakat maka juga akan meningkatkan penjualan obat-obatan, dan
peningkatan penggunaan layanan kesehatan.
14
Sedunia (World Health Organization-WHO). Beberapa kesepakatan dalam
deklarasi tersebut adalah komitmen negara-negara anggota terhadap keadilan
kesehatan, lebih memfokuskan pelayanan kesehatan pencegahan (preventive) dan
peningkatan (promotive) dibandingkan dengan pengobatan (curative) dan
pemulihan (rehabilitative), meningkatkan kerjasama lintas sektoral, dan
meningkatkan partisipasi masyarakat.
Komisi telah menguji secara hati hati peningkatan sumber daya dalam
negeri, terutama sumber daya biaya yang dapat dimobilisasi untuk kesehatan di
negara-negara berpendapatan rendah. Berkaitan dengan sumber daya sektor
publik, kemampuan untuk meningkatkan anggaran kesehatan tentu akan berbeda
15
antar negara hal ini dipengaruhi oleh struktur ekonomi, kemampuan
mengumpulkan pajak, kemampuan bayar hutang, dan banyak faktor lainnya.
Masih terdapat beberapa kasus dimana pengeluaran publik untuk kesehatan yang
sangat rendah mungkin dapat dimobilisasi, tetapi komitmen politik sangat sulit
diperoleh. Jika masyarakat secara tegas dapat dibedakan secara geografis maupun
etnis, pemerintah cenderung memilih untuk mengalokasikan untuk kelompok
minoritas daripada untuk kelompok penduduk yang luas. Begitu pula halnya jika
terdapat diskriminasi yang merugikan terhadap perempuan yang bertanggung
jawab terhadap perawatan kesehatan keluarga, seringkali perhatian menjadi
kurang terhadap kelompok miskin secara keseluruhan.
16
Strategi dasar untuk reformasi pembiayaan kesehatan di negara-negara
berpendapatan rendah, Komisi menyarankan 6 langkah yaitu: (1) meningkatkan
mobilisasi pajak umum untuk kesehatan guna mencapai 1% dari GNP pada tahun
2007 dan 2% pada tahun 2015, (2) meningkatkan bantuan dari negara donor untuk
membiayai pengadaan barang publik guna menjamin akses penduduk miskin
terhadap pelayanan kesehatan esensial, (3) mengalihkan pengeluaran langsung ke
sistem pra bayar, termasuk program pembiayaan masyarakat yang didukung oleh
pembiayaan publik jika memungkinkan, (4) menggali inisiatif untuk membantu
negara-negara sangat miskin (HIPC), (5) mengatasi inefisiensi sumber daya
pemerintah dan digunakan untuk sektor kesehatan, (6) realokasi pengeluaran
biaya publik dari pengeluaran yang tidak produktif dan subsidi untuk sektor sosial
agar lebih fokus untuk penduduk miskin.
17
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah
menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian. Dalam stabilisasi tersebut pada dasarnya
dilihat dari dua hal, yaitu alat pengendali inflasi dan penstabil
pertumbuhan ekonomi. Kedua hal ini pada dasarnya memiliki hubungan
yang sangat erat.
Fungsi stabilisasi APBN untuk perekonomian Indonesia nyata
terlaksana di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat adanya
berbagai peristiwa dunia mulai dari tensi perdagangan hingga krisis Chile.
Dalam menjalankan fungsi ini APBN bersifat countercyclical yang
memberikan stimulus fiskal terhadap pertumbuhan ekonomi. Pengertian
APBD sebagai fungsi stabilitas berarti anggaran daerah dijadikan sebagai
alat dalam memelihara dan menjaga keseimbangan dasar perekonomian
daerah setempat.
A. SARAN
Makalah ini mungkin sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu
penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian, agar
menjadi masukan dan perbaikan bagi penulis sehingga kedepannya
makalah ini menjadi lebih baik dan lebih sempurna.
18
DAFTAR PUSTAKA
19