Anda di halaman 1dari 3

USULAN PROPOSAL

Mata Kuliah Seminar Psikologi Pendidikan dan Perkembangan


Nama Imamatus Zahroh
NPM 41183507160048

Judul Pengaruh Self Esteem dan Kesepian terhadap Kecendrungan


Nomophobia
Fenomena & Gangguan Nomophobia meningkat secara signifikan, berdasarkan
Masalah survei yang dilakukan oleh SecurEnvoy (2012), yaitu dari 53 % dari
tahun 2008 menjadi 66%, ini dilakukan melibatkan 1000 orang sebagai
partisipan. Lebih lanjut survei menemukan bahwa Nomophobia
terbanyak berada dalam kategori dengan rentang usia 18-24 tahun
(77%) dan disusul oleh responden berusia 25-34 tahun (68%). Jumlah
pengidap Nomophobia di Indonesia mengalami peningkatan yang
signifikan, pada tahun 2013 sekitar 75% dengan rentang usia 18-24
tahun (Mahendra, dkk., 2013) dan tahun 2014 pengidap Nomophobia
sekitar 84% direntang waktu 19-24 tahun (Mayangsari, 2014 dalam
(Rahayuningrum & Sary, 2019).
Tujuan Untuk mengetahui pengaruh antara self esteem dan rasa kesepian
terhadap kecendrungan nomophobia pada mahasiswa Universitas Islam
“45” Bekasi.
Definisi a. Menurut Coopersmith harga diri mengacu kepada evaluasi
Konseptual (teori) seseorang tentang dirinya sendiri baik positif maupun negatif dan
menunjukkan tingkat dimana individu meyakini dirinya sendiri
sebagai individu yang mampu, penting, berhasil, dan berharga
(Prawesti F.S & Damajanti K.D., 2016)
b. Kesepian adalah suatu reaksi emosional dan kognitif individu
terhadap sebuah kondisi dimana individu tersebut hanya mempunyai
sedikit hubungan sosial dan tidak memuaskannya karena tidak
sesuai dengan harapannya (Baron & Byrne, 2005; Archibald,
Bartholomew, & Marx, 1995; Peplau & Perlman, 1982 dalam
(Hidayati, 2015).
c. Menurut Pavithra et el., (2015) nomophobia mengacu pada
ketidaknyamanan, kegelisahan, kegugupan atau kesedihan yang
disebabkan karena tidak berhubungan dengan telepon seluler
(Widyastuti & Muyana, 2018)

Definisi a. Self esteem adalah pandangan atau evaluasi individu terhadap


Operasional dirinya, baik dalam rentang yang positif atau yang negatif, yang juga
berkaitan dengan motifasi, emosi, dll.
b. Kesepian merupakan suatu reaksi emosional dimana seseorang
merasa tidak puas terhadap hubungan sosialnya, karena tidak
berjalan sesuai harapannya.
c. Nomophobia adalah suatu jenis fobia yang ditandi dengan rasa takut
yang berlebih, khawatir, sedih, cemas, dan ketidaknyamanan akibat
jauh dari mobile phone.
Desain Penelitian Kuantitatif

No Judul Jurnal Hasil


1 Hubungan Hasil nilai reliabilitas yang didapatkan untuk instrumen kepercayaan
antara diri sebesar 0,944, sedangkan hasil nilai reliabilitas untuk instrumen
Nomophobia nomophobia sebesar 0,939. Hasil analisa data korelasi antara
dengan nomophobia dan kepercayaan diri menunjukkan nilai p = 0,626 > α =
Kepercayaan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
Diri nomophobia dengan kepercayaan diri (Sudarji, 2017).
2 Hubungan Pada hasil penelitian ini, diperoleh nilai korelasi antara tipe kepribadian
antara The extraversion dengan nomophobia sebesar 0.672, korelasi antara tipe
Big Five kepribadian agreeableness dengan nomophobia sebesar 0.538, korelasi
Personality antara tipe kepribadian conscientiousness sebesar 0.845, korelasi antara
dengan tipe kepribadian neuroticism sebesar 0.252, dan korelasi antara tipe
Nomophobia kepribadian openness dengan nomophobia sebesar 0.547. Hal ini
pada Wanita menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dari masing-masing lima
Dewasa Awal tipe kepribadian (big five personality) dengan nomophobia (Prasetyo &
Ariana, 2016).
3 Kesepian dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesepian
Harga Diri dan harga diri dapat menjadi prediktor terhadap kecanduan internet
sebagai pada remaja (Latief & Retnowati, 2018).
Prediksi dari
Kecanduan
Internet pada
Remaja
4 Hubungan Hasil uji hipotesis menunjukkan angka 0,014 dan koefisien korelasi
antara sebesar 0,250. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan
Kesepian positif yang lemah antara loneliness dengan Problematic Internet Use
dengan pada mahasiswa (Agusti & Leonardi, 2015)
Problematic
Internet Use
pada
Mahasiswa
5 Self Esteem Semakin tinggi tingkat self esteem individu maka semakin tinggi
dan Self tingkat self disclosurenyadan sebaliknya, semakin tinggi tingkat self
Disclosure disclosure yang dimiliki individu maka semakin tinggi juga tingkat self
Pada esteem individu tersebut. Jadi didapatkan simpulan bahwa terdapat
Mahasiswa hubungan antara self esteem dengan self disclosure pengguna jejaring
Psikologi sosial blackberry messenger pada mahasiswa psikologi Universitas
Pengguna Negeri Surabaya (Prawesti F.S & Damajanti K.D., 2016).
Blackberry
Messenger

Referensi :

Agusti, R. D. C. ., & Leonardi, T. (2015). Hubungan Antara Kesepian dengan Problematic


Internet Use pada Mahasiswa. Jurnal Psikolog Klinis Dan Kesehatan Mental, 04(4), 9–
13.
Hidayati, D. S. (2015). Self Compassion dan Loneliness. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan,
03(01), 154–164.
Latief, N. S. ., & Retnowati, E. (2018). INTERNET PADA REMAJA LONELINESS AND
SELF-ESTEEM AS PREDICTIONS OF INTERNET ADDICTION IN
ADOLESCENTS. Jurnal Ecopsy, 5(3), 130–137.
Prasetyo, A., & Ariana, A. D. (2016). Hubungan antara The Big Five Personality dengan
Nomophobia pada Wanita Dewasa Awal. Jurnal Psikologi Klinis Dan Kesehatan
Mental, 5(1), 1–9.
Prawesti F.S, & Damajanti K.D. (2016). Self Esteem dan Self Disclosure Pada Mahasiswa
Psikologi Pengguna Blackberry Messenger Ferdiana Suniya Prawesti 1 , dan Damajanti
Kusuma Dewi Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Psikologi
Teori & Terapan, 7(1), 1–8.
Rahayuningrum, D. C., & Sary, A. N. (2019). Studi Tingkat Kecemasan Remaja terhadap
No-Mobile Phone (NOMOPHOBIA) di SMA Negeri Kota Padang. Ensiklopedia of
Journal, 1(2), 34–37.
Sudarji, S. (2017). Hubungan antara nomophobia dengan kepercayaan diri. Jurnal Psikologi
Psibernetika, 10(1), 51–61.
Widyastuti, & Muyana, S. (2018). Potret Nomophobia ( No Mobile Phone Phobia ) di
Kalangan Remaja. Jurnal Fokus Konseling, 4(1), 62–71.

Anda mungkin juga menyukai