POLRESTABES MAKASSAR
OLEH :
ABDUL JALIL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ABSTRAK
i
ii
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ABSTRACT
The results of this study discuss the Quality of Service in the Makassar
Polrestabes Administrative Organizing Unit with five indicators, namely
Tangible (tangible) has been implemented well where it can be seen from the
facilities so far owned by the Makassar Polrestabes Administrative Organizing
Unit, Reliability has been implemented with good where this is in the
management of SIMs carried out by officers carried out with the help of
equipment, Responsiveness (Responsiveness) has been well implemented
where matters in the management of SIMs carried out by officers have really
implemented the correct public service system, Assurance (Guarantee) it has
been well implemented where the officers have really tried their best to serve
the community, Empathy has been well implemented where the officers when
serving the community prioritize the interests of the community.
iii
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
NIM : E011191001
karya pribadi dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah
Yang menyatakan,
ABDUL JALIL
iv
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
NIM : E011191001
MAKASSAR
Telah diperiksa oleh Pembimbing I, Pembimbing II dan Tim Penguji skripsi dan
dinyatakan sesuai dengan saran perbaikan Ujian Skripsi, Departemen Ilmu Administrasi
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Muh. Akmal Ibrahim, M.Si Prof. Dr. Badu Ahmad, M.Si
Mengetahui:
v
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
NIM : E011191001
Makassar
Departemen Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Hasanuddin.
Ketua ( )
vi
KATA PENGANTAR
yang belum sempat melihat anak bungsunya sarjana dan HJ. Marwiah yang
doanya tidak pernah putus untuk ku. Kepada Kakak-kakak ku Hasna Anwar,
Jamila Anwar, Rais Abd Rahman terimakasih atas bantuan dan support
Segala puji dan syukur terpanjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. Tidak lupa pula shalawat
telah mengantarkan kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
vii
benderang dengan karunia ilmu pengetahuan yang tiada batasnya seperti
saat ini.
ini kedepannya.
Pembuatan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis. Oleh karena itu
melalui kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis juga ingin
Hasanuddin.
2. Dr. Phill. Sukri, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
3. Prof. Dr. Alwi, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi FISIP
Universitas Hasanuddin.
5. Prof. Dr. H. Muh. Akmal Ibrahim, M.Si selaku Pembimbing I dan Prof.
viii
menyempatkan waktunya untuk memberi masukan, saran dan nasehat
6. Dr. Muhammad Yunus, MA dan Irma Ariyanti Arif, S.Sos., M.Si selaku
terima kasih atas ilmu yang telah diberikan semoga ilmu yang
8. Seluruh Staf Departemen Ilmu Administrasi (Ibu Rosmina, Pak Lili, Ibu
Mantasia dan Pak Andi Revi), dan staf di lingkup FISIP UNHAS tanpa
ix
12. Terima kasih kepada Teman Seperjuangan Saya di kampus TAU
13. Terima kasih kepada MIRACLE 2019 atas segala suka dan duka
yang kita harapkan dapat tercapai dan sukses selalu. Miracle Selalu
Bersama!
selama di kampus.
15. Terima kasih kepada teman-teman KKN UNHAS Gel.107 Gowa 9 atas
16. Serta semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu,
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................................
ABSTRACT....................................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................
BAB II..............................................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................
xi
II.2.3 Jenis-jenis pelayanan publik..............................................................................
BAB III..........................................................................................................................
METODE PENELITIAN.............................................................................................
BAB IV...........................................................................................................................
xii
IV.1 Deskripsi Dan Lokasi Penelitian............................................................
BAB V............................................................................................................................
PENUTUP.....................................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
xv
BAB I
PENDAHULUAN
yang maksimal kepada masyarakat. Hal ini diperlukan agar instansi dari
Adapun yang dimaksud masyarakat dalam konteks ini adalah orang yang
tertentu dan itu memberi dampak pada instansi publik. Kunci keberhasilan
instansi publik yang bergerak pada bidang jasa terletak pada pelayanan
terbangunnya interaksi antara masyarakat dan instansi publik dalam hal ini
1
hal yang diharuskan bagi setiap warga negara Indonesia yang hendak
dikatakan bahwa polisi sangat berperan dalam pelayanan publik. Salah satu
Mengemudi.
yang baik adalah hal yang penting dan sangat berpengaruh bagi pelanggan.
2
lebih responsif terhadap kepentingan publik karena adanya transparansi
hasil dalam penelitian terdahulu oleh Karlina (2017) di Kantor Polres Kota
pembuatan SIM karena kendala teknis dan non teknis. Di Kota Bontang
tersebut yakni peralatan yang kurang memadai seperti komputer uji teori,
3
Pelayanan SIM didaerah ini dijalan Gajah Mada, pelayanan yang di
Prosedur (SOP). Lalu untuk kendaraan yang digunakan untuk proses ujian
SIM. Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi masyarakat umum tentu sudah tidak
asing sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam berkendara.
4
Pembuatan SIM tiap Kota atau Kabupaten hanya terpusat pada satu tempat
Masalah utama dari proses pembuatan SIM adalah lamanya waktu yang
dari awal pendaftaran sampai dengan SIM tersebut diterima oleh pemohon.
lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan SIM tanpa harus menjalani
pengurusan sim terlalu ribet dan tahapan pembuatan SIM ini ada dua tahap
yaitu: ujian teori dan ujian praktek , jika masyarakat yang mengurus SIM
gagal dalam tes ujian maka harus mengulang 2-3 hari berikutnya dan batas
mengulang disetiap tes maximal 3 kali tes setelah itu masyarakat yang
mengurus SIM harus mengulang dari awal. Penelitian ini penting dilakukan
masyarakat sejauh ini. Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi masyarakat umum
tentu sudah tidak asing sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
dalam berkendara.
5
Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah di jelaskan maka
Makassar.
1. Manfaat Teoritis
6
2. Manfaat Praktis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
prasangka atau akal sehat, melainkan penjelasan yang rasional atau bersifat
8
menurut suatu prosedur atau proses tertentu yang disebut orang
administrasi, tidak ada satu pun teori administrasi yang khusus membahas
terdiri dari teori-teori yang sudah ada dalam ilmu-ilmu lain dan
dari pemikiran Henry Fayol (1841-1925). Henry Fayol disebut sebagai bapak
9
1. Teori Perspektif, teori yang menggambarkan perubahan-perubahan
realistis. Teori ini amat menekankan alat, teknik, dan peluang untuk
10
5. Teori Administrasi Publik adalah serangkaian konsep yang
melalui riset, dalam hal pencapaian tujuan secara efisien dan efektif.
produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-
adalah kegiatan antara dua orang atau sekelompok orang dengan faktor
kepentingan orang lain sesuai dengan haknya, jadi pelayanan publik tidak
lepas dari kepentingan publik. Definisi publik berasal dari Bahasa Inggris
membantu, menyiapkan, dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari
satu pihak ke pihak lain. Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah serangkaian
11
menyelesaikan atau mengurs apa yang diperlukan oleh orang lain
aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi
sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-
atau memberi manfaat kepada publik melalui penyediaan barang dan jasa
yang diperlukan oleh mereka. Pelayanan publik yaitu semua barang dan jasa
publik (public good and service) yang diatur atau diselenggarakan oleh
undangan bagi setiap warga Negara atas barang dan jasa, atau pelayanan.
Pelayanan publik atau publik service adalah salah satu wujud dari fungsi
12
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintahan di pusat,
daerah, dan du lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dalam
bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
perundang-undangan.
secara fisik.”
suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata
(tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara
permasalahan konsumen/pelanggan.
aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Dalam pelayanan publik
13
maupun barang dilaksanakan setengah publik.” Sedangkan, menurut
Ridwan dan Sudraja (dalam Mulyadi, 2009: 19) pelayanan publik merupakan
tanggung jawab dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada.
baik, yaitu baik secara jasa maupun barang atau administratif sebagai bagian
14
Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003 menyebutkan
sebagai berikut:
sah.
15
pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dalam
dan informatika.
16
1. Pelayanan Administratif, adalah jenis pelayanan yang diberikan oleh
sebagainya .
2004;85) yaitu:
17
4. Pelayanan pemerintahan adalah jenis pelayanan masyarakat yang
transportasi lokal
murah.
18
II.3 Kualitas Pelayanan Publik
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
(Tjiptono,2007)
antara lain:
proses.
19
4. Kemudahan mendapatkan pelayanan, misalnya banyaknya petugas
yang mempengaruhi kualitas jasa diantaranya : Ada dua faktor utama yang
perceived service sesuai dengan expected service, maka kualitas jasa yang
service lebih jelek dibandingkan dengan expected service, maka kualitas jasa
20
Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai kualitas
baik berupa pelayanan atau jasa yang diharapkan untuk memenuhi harapan
1. Trasparansi
Bersifat terbuka, mudah di akses oleh semua pihak yang membutuhkan dan
2. Akuntabilitas
perundang-undangan.
3. Kondisional
21
4. Partisipatif
5. Kesamaan Hak
Tidak disriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan,
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan kewajiban
yaitu:
tanggap
22
4. Jaminan (assurance) , mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat
yang dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya
Untuk dapat menilai sejauh mana mutu kualitas pelayanan publik yang
dapat dijelaskan bahwa kualitas pelayanan dapat diukur dengan lima dimensi
sebagai berikut :
23
5. Kemampuan pegawai menggunakan alat bantu pelayanan.
indikator ;
4. Tidak diskriminasi.
24
2. Realiability (kehandalan) terdiri dari kemampuan unit
dengan tepat.
memberikan layanan.
hubungan pribadi.
kepercayaan masyarakat.
pendekatan.
kepada masyarakat.
25
10. Understanding the customer, melakukan segala usaha untuk
dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin
pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD dalam bentuk barang maupun jasa
berwujud dan tidak dapat dimiliki. Dalam pelayanan yang disebut konsumen
oleh 13 organisasi atau petugas dari organisasi pemberi layanan (Lukman &
26
Sedangkan, hakikat dari customer service atau pelayanan nasabah
(Accountability).
27
1. Sikap (Attitude) Perilaku yang harus ditonjolkan ketika menghadapi
28
5. Penampilan (Appearance) Penampilan seseorang baik yang bersifat
fisik saja maupun fisik atau non fisik, yang mampu merefleksikan
empati (mendengarkan).
29
4. Ada pengakuan kepuasan dari pelanggan yang anda layani.Langkah:
anda.
yaitu :
1. Kesederhanaan
3. Keamanan
4. Keterbukaan
5. Efisien
6. Ekonomis
registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang
30
bermotor. Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan
wajib memiliki surat izin mengemudi sesuai dengan jenis kendaraan bermotor
yang dikemudikan. Izin yang bersifat pribadi, merupakan izin yang isinya
tergantung pada sifat atau kualitas pribadi dan pemohon izin misalnya izin
Peraturan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi, SIM
adalah tanda bukti legitimasi kompetensi, alat kontrol dan data forensik
Kepolisian bagi seseorang yang telah lulus uji pengetahuan, kemampuan dan
A. Dasar Hukum
31
2. Sebagai alat bukti
ini tercantum pada Pasal 18 (1) UU No. 14 Th 1992 tentang Lalu-lintas dan
1. Golongan SIM A
3. Golongan SIM B1
4. Golongan SIM B2
32
SIM untuk kendaraan bermotor yang menggunakan kereta tempelan
5. Golongan SIM C
6. Golongan SIM D
disabilitas/berkebutuhan khusus.
33
3. Assurance, mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat
dapat dipercaya yang dimiliki para karyawan; bebas dari bahaya fisik,
yang baik.
1. Realibilitas (Kehandalan)
3. Assurance (Jaminan)
4. Emphaty (Empati)
34
5. Tangibles (Bukti Fisik)
6.
Terwujudnya Kualitas Pelayanan Pembuatan Surat
Izin Mengemudi
35
BAB III
METODE PENELITIAN
merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandasan kokoh, serta
36
III.3 Fokus Penelitian
37
C. Responsivines (Ketanggapan), ditandai dengan kesanggupan untuk
38
III.4 Informan Penelitian
informannya yaitu:
Adapun sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan
1. Data Primer
Polrestabes Makassar.
39
2. Data Sekunder
langsung dari objek penelitian. Jadi data sekunder yaitu data yang
1. Wawancara
dua orang atau lebih (Peneliti dan Informan), sesuai dengan pedoman
2. Observasi
40
pada data yang diperoleh. Miles & Huberman (1992) mengatakan bahwa
yang tidak perlu, dan mengatur data hingga kesimpulan dapat diperoleh.
dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti yang kuat. Namun, jika
kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal didukung oleh data yang
41
BAB IV
lintas ini melayani dan bertanggung jawab untuk memberikan edukasi lalu
A. Visi
secara professional.
B. Misi
42
2. Membuat terobosan peningkatan pelayanan dibidang Satpas melalui
program ISO.
berlalu lintas.
sesuai aturan.
A. Tujuan
B. Pedoman
Republik Indonesia.
43
2. Undang – Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
pelayanan fungsi lantas (SIM, STNK dan BPKB ) kearah yang lebih baik.
Lintas.
5. PP No. 50 tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan
1. Kesederhanaan
mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan
formulir pengajuan SIM dan kartu tanda penduduk asli setempat yang
masih berlaku bagi WNI atau dokumen keimigrasian bagi WNA, surat
keterangan kesehatan dan mengikuti ujian teori dan praktek. SIM berlaku
44
untuk mengemudikan Ranmor dengan jumlah berat yang ditentukan
3. Kepastian waktu
ditentukan.
4. Akurasi
Produk pelayanan SIM diterima dengan benar, tepat dan sah sesuai
5. Keamanan
6. Tanggung Jawab
45
Kanit Regident
BA Loket – 1 (Benma)
2. Memberikan Blanko Biamin SIM (PNBP) kepada Pemohon SIM yang telah
BA Loket – 2 (Formulir)
46
3. Memberikan Formulir PNBP kepada Pemohon SIM yang telah mengambil
BA Loket – 3 (Pendaftaran)
persyaratan.
registrasi
47
BA Loket – 5 (Teori)
melaksanakan ujian.
pelaksanaan ujian.
Teori.
BA Loket – 6 (Praktek)
48
BA Loket – 7 (Foto Sim)
kelengkapannya.
BA Material – 9
3. Mendatakan Blanko SIM yang masuk dan yang telah terpakai untuk
produk.
49
4. Membuat Laporan Harian, Mingguan, Bulanan dan Tahunan.
BA Loket – 10 (Arsip)
2. Menyortir Berkas SIM sesuai dengan tanggal pembuatan dan Golo. SIM
BA Sim Keliling
50
BA Gerai SIM
3.500 kg.
kg
51
Golongan SIM Umum berdasarkan Pasal 82 UU No. 22 Tahun 2009:
barang dengan jumlah berat yang diperbolehkan tidak melebihi 3.500 kg.
umum dengan jumlah berat yang diperbolehkan lebih dari 3.500 kg.
nomor 9 tahun 2012 tentang surat izin mengemudi, berikut adalah sarana
1. Komputer.
(signature capture).
52
B. Prasarana pelayanan administrasi Satpas melliputi:
2. Ruang pencerahan.
6. Ruang tunggu.
Dalam sub bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian tentang
53
Pengurusan SIM di Kantor Polrestabes Makassar, penulis menggunakan 5
pelayanan telah ditetapkan maka dari itu Kehandalan ini penting mengingat
pelayanan.
54
Sumber: Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi Polrestabes Makassar
dan ketepatan dalam pelayanan sehingga pengurusan SIM tidak ada yang
salah dan sesuai prosedur yang ada. Dalam bertindak, petugas Satpas
bahwa:
“Kami sebagai pemohon SIM sangat merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh petugas Satpas Polrestabes Makassar. Saya pribadi sebagai
masyarakat merasakan petugas yang melayani itu ramah dan menguasai tugas
yang diberikan kepadanya. Selain itu, saya kurang mengerti menggunakan
teknologi saat melakukan pendataan untuk SIM. Namun, saya sangat terbantu
dengan adanya arahan dari petugas yang memberikan layanan kepada saya.
55
Dalam proses pengurusan SIM juga itu ada beberapa tahap, seperti daftar, foto,
praktek dan pencerahan hingga penerbitan itu saya rasakan bisa dilewati dengan
ringkas dan tidak ribet.”
Makassar handal dalam bertindak yang dalam hal ini bekerja sesuai dengan
prosedur penerbitan SIM. Hal lain yang disampaikan oleh informan inisial E
Cepat yang dimaksud adalah petugas cepat dalam melayani pemohon SIM
informasi dan penjelasan yang tepat kepada pemohon SIM sehingga tidak
Makassar memuaskan. Selain itu, kehandalan dari petugas juga dapat dilihat
56
IV.2.2 Responsiveness (Daya tanggap)
(Parasuraman, 2001:52).
“Salah satu tanggung jawab kami sebagai petugas adalah bisa memberikan
informasi kepada masyarakat yang hendak mengurus SIM. Semua yang
berkaitan dengan prosedur penerbitan SIM telah kami informasikan melalui
papan bicara/pengumuman yang dapat dilihat oleh masyarakat. Namun jika
57
masih terdapat masyarakat yang kebingungan, maka akan segera kami sapa
dan kemudian jelaskan secara langsung mengenai kendala yang didapatkan.
Namun jika dengan segala upaya yang telah dilakukan dan masih terdapat
masyarakat yang kebingungan ataupun ingin berkeluh kesah, maka kami telah
menyediakan posko aduan untuk menampung hal-hal yang seperti itu. Karena
saran dan keluhan juga kami perlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kami.”
sebisa mungkin Ketika ada pemohon SIM yang mengajukan akan dilayani
bahwa:
“Selama mengurus SIM di kantor ini, karena saya baru jadi ada hal yang belum
saya tau. Tapi Alhamdulillah bapak petugas disini ramah-ramah dan bisa
jelaskan semuanya ke saya dengan jelas. Ada satu hal yang menurut ku jadi nilai
plus di kantor ini. Jadi setelah petugas itu jelaskan semuanya dengan terang-
benderang, saya juga diarahkan untuk tetap memberikan kritik dan saran kalau
sepanjang proses penerbitan SIM ada hal yang kurang berkenan.”
tanggap tersebut berupa kesediaan dari para anggota organisasi dalam hal
58
ini petugas Satpas Polrestabes Makassar untuk memberikan informasi yang
jelas mengenai hal-hal yang diperlukan. Selain itu, daya tanggap dari petugas
tanggapan positif ataupun negative kepada pemberi layanan yang dalam hal
bebas dari bahaya, resiko, dan keragu- raguan. Jaminan adalah upaya
resiko yang apabila resiko itu terjadi akan dapat mengakibatkan gangguan
dalam struktur kehidupan yang normal. Hal wajar dimiliki setiap instansi demi
maka nama baik akan hilang, Dalam upaya untuk memperluas jangkauan
“Kami memberikan jaminan tepat waktu kepada pemohon SIM dan biaya yang
diberikan kepada pemohon SIM sesuai dengan peraturan yang ada sehingga
Pemohon SIM merasa sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh kami. Kemudian
59
kami menjamin keamanan dan kenyamanan pelanggan kami karena di kantor
kami terpas\ang cctv dan jika ada barang yang tertinggal kami akan menyimpan
barang pelanggan hingga pelanggan itu kembali. Selanjutnya mengenai
kompetensi dari petugas, kami di Satpas Polrestabes Makassar telah ada
beberapa dari petugas layanan SIM yang telah memeroleh sertifikat kompetensi
dari Jakarta sebagai pelayan SIM yang bermutu.
yang jujur dan tepat waktu. Jujur yang di maksud adalah petugas
memberikan biaya yang sesuai dengan peraturan yang ada kepada pemohon
keamanan dan kenyamanan dari pemohon selama berada dalam area kantor
bahwa:
“Untuk jaminan keamanan, sebagai pemohon SIM saya merasa sangat aman
karena yang pertama ini kita ada di kantor polisi. Selain itu, saya juga lihat
kamera CCTV itu ada dimana-mana. Jadi saya kira untuk keamanan itu sudah
terjamin. Kemudian jika berbicara kemampuan petugas, saya yakin petugas
disini sudah menguasai tugas masing-masing karena pasti sebelumnya sudah
menjalani Pendidikan dan mendapatkan arahan dari senior-seniornya”
dengan ramah, sopan, dan jujur kepada pemohon SIM sehingga pemohon
SIM merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas. Disisi
60
yang lain, masyarakat sebagai pemohon layanan penerbitan SIM juga
Polrestabes Makassar.
dengan sifat ramah, sopan santun, menghargai setiap pelanggan dan tidak
“Kami sangat menerima kritikan dan masukan yang diberikan oleh pemohon SIM
yang dimana kami menjadikan kritikan dan masukan tersebut sebagai alat
pendorong untuk terus maju dan memperbaiki kualitas pelayanan yang kami
61
berikan. Kami juga senantiasa sabar dalam menghadapi pemohon SIM yang
kurang sabar dalam pengurusan SIM dengan tetap memberikan pelayanan
maksimal dan memberikan pengertian terkait kondisi yang sedang terjadi pada
pemohon SIM.”
petugas dari Satpas Polrestabes Makassar sangat terbuka oleh kritikan dan
masukan yang diberikan oleh pemohon SIM, yang dimana kritik dan masukan
bahwa:
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah satu
62
sudah sangat baik dalam melayani masyarakat dan juga para petugas sangat
personal, dan media komunikasi dalam pelayanan. Jika ini dirasakan oleh
jika ini dirasakan oleh masyarakat buruk, maka masyarakat akan menilai
buruk dan tidak akan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan
“Dalam hal sarana dan prasarana untuk seperti parkiran, papan petunjuk, dan
sarana untuk disabilitas telah tersedia di kantor Satuan Penyelenggara
Administrasi Polrestabes Makassar. Selain itu, penampilan petugas senantiasa
dilakukan pengarahan untuk menunjang kesiapan petugas dalam melayani
masyarakat yang dimana dilakukan langsung oleh Komandan kami. Dalam hal
63
pengarahan Komandan berfokus pada masalah penampilan anggota khususnya
pakaian dinas yang digunakan, agar senantiasa berpakaian rapi.”
meningkat.
melakukan pengurusan SIM mulai dari ruang tunggu dan perlengkapan yang
digunakan saat pencetakan SIM, hal ini membuat pengurusan SIM jadi lebih
cepat.
64
bahwa kualitas Di Kantor Satpas Polrestabes Makassar sudah sangat baik
1 Komputer 24
2 Kamera 4
65
Tabel IV.2 Sarana dan Prasarana
3 Ruang pencerahan 1
4 Ruang tunggu 2
6 Ruang insabilitasi 1
7 Toilet 2
8 Musholla 1
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
66
melayani masyarakat saat melakukan pengurusan SIM dan membuat
dengan baik.
67
mengurus SIM dan sangat mempermudah masyarakat dalam
pengurusan.
B. Saran
orang. Sebaiknya peserta ujian teori bisa masuk lebih banyak lagi agar
di ruang tunggu.
pemohon SIM harus keluar Gedung untuk buang air kecil atau buang air
dimana calo itu bekerja sama dengan Oknum petugas kantor Satpas
68
Polrestabes Makassar. Sebaiknya Petugas harus transparan dalam
calo yang dimana biaya dari calo sangat beda jauh dari harga yang
berlaku.
69
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Badu. 2018. Buku Ajar Pelayanan Publik. Makassar: Phinisi Utama
Media (Phinatama Media).
Fandy Tjiptono, Ph.D dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran
Strategik.
Fandy, Tjiptono. 2004. Manajemen Jasa, Edisi Pertama, Yogyakarta, Andi
Offset. Frimayasa, A. (2017). Penerapan Pelayanan Prima Untuk
Memenuhi Harapan
Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik konsep, Dimensi, Indikator,
dan implementasinya. Yogyakarta : Gava Media.
Herdiyansyah.2011. Kualitas Pelayanan Publik,Gava Media, Yogyakarta
Kepmempan No 63/kep/M.PAN/2003 Tentang Penyelenggara Pelayanan
Publik.
Kepmempan No 81 Tahun 1993 Tentang Pedoman Tata Laksana
Pelayanan Umum
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 63 Tahun 2004.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun
2003 Tentang Pelayanan Publik.
Lewis, Carol W. & Stuart. C. Gilman. 2005. The Ethics Challenge in Public
Service : A Problem Solving Guide. Market Street, San Fransisco.
Jossey Bass
Maddy, Khairul, 2009, Hakikat dan Pengertian Pelayanan Prima, Jakarta ;
Chama Digit
Masyarakat Terhadap Layanan Publik Pada Kelurahan Makasar, Jakarta
Timur. Cakrawala-Jurnal Humaniora, 17(2), 179-188.
Milles & Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Ratminto & Atik Septi Winarsih. Manajemen Pelayanan : Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2005
Samsu, Metode Penelitian: Teori Dan Aplikasi Penelitian Kualitatif,
Kuantitatif, Mixed Methods, Serta Research & Development,
Diterbitkan Oleh: Pusat Studi Agama Dan Kemasyarakatan
(PUSAKA), 2017,86.
Suwithi, Ni Wayan, 1999, Pelayanan Prima (Costumer Care). Makalah
Penataran Guru Akomodasi Perhotelan Pada Pusat Pengembangan
Penataran Guru Kejuruan; Jakarta
Tjiptono, Fandy, & Anastasia Diana.1995. Total Quality Manajemen.Andi.
Yogyakarta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Palayanan Publik
Undang-undang No. 9 Tahun 2012 Ayat 2 Tentang Surat Izin Mengemudi.
Website Resmi Polri - SIM. (2021). Retrieved August 26, 2022, from
Polri.go.id website: https://polri.go.id/sim
Winarsih, 2006. Manajemen Pelayanan.Yogyakarta: Pustaka Belajar
Yogyakarta : Andi Offset.
L
A
M
P
I
R
A
N
I. Biodata Peneliti
Biodata
Identitas Diri :
E-mail : abduljalilanwar01@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
Universitas Hasanuddin
II. Dokumentasi