Anda di halaman 1dari 3

Tali Temali

JENIS TALI MENURUT BAHANNYA

Pada kapal niaga untuk berbagai keperluan orang mempergunakan bermacam-macam tali yang
terdiri dari berbagai bahan dan ukuran. Menurut bahan pembuatannya, tali temali dapat
digolongkan sebagai berikut

1. Hewani

Dan beberapa jenis binatang dapat diambil otot-otot dan kulitnya yang dapat dipakai sebagai bahan
pembuat tali. Akan tetapi penggunaan tali ini sudah sangat terbatas dan langka

2. Nabati

Tumbuh-tumbuhan juga serat-seratnya dapat di pakai sebagai bahan pembuat tali temali. Serat-
serat ini pada umumnya di ambil dari bagian daun dan batang tumbuh-tumbuhan tersebut.

a. Tali Manila:

Tali jenis ini di buat dari pohon pisang liar (ABAKA) yang banyak terdapat di Philipina dan
Sumatra. Warnanya kuning muda berkilauan, sifatnya ringan, tahan basah, mudah lengkung.
elastis dan licin karena tidak banyak menyerap air. sehingga sukar untuk diberi lapisan tir.
Penggunaannya di atas kapal dari tali-tali yang terbesar hingga yang terkecil misalnya: tali kepil,
tali takal, lopor sekoci, sling-sling dan sebagainya

b. Tali Sisal

Tali jenis ini di buat dari serat pohon sisal (AGAVE) yang banyak terdapat di Afrika Timur, Mexico,
dan Indonesia. Warnanya kuning kecoklat coklatan, sifatnya kaku dan kasar, tidak tahan cuaca atau
lembab, sehingga untuk melindunginya sering diberi lapisan tir (aspal). Penggunaan di atas kapal
terbatas pada tali-tali kecil misalnya tali buangan, tali maskar dan tali kawat yang di seples.

c. Tali Rami

Tali jenis ini di buat dari tali pohon rami (HENNEP) yang banyak terdapat di India, Italia, Balkan dan
Selandia Baru. Warnanya putih kelabu perak, seratnya halus, sifatnya banyak menyerap air dan
mudah lapuk. Agar supaya tahan basah tari rami di beri lapisan tir, akan tetapi kekuatan dan
kelenturannya berkurang. Tali ini jarang di gunakan di atas kapal. Pada umumnya di gunakan untuk
tali pengikat sementara, misalnya sebagai pengikat lashing, standchion muatan dan sebagainya.
d. Tali Kapas

Tall jenis ini terbuat dari serat bunga kapas. Warnanya putih sehingga mudah kotor. Sifatnya sangat
menyerap air, harganya mahal. Penggunaan di atas kapal sangat terbatas, umumnya di pakai untuk
tali topdal, tali perum tangan dan tali bendera

e. Tali Serabut Kelapa

Tali jenis ini dari serat sabut kelapa (COCOS). Warnanya coklat kemerah merahan, sifatnya ringan
dan tahan air, daya regangnya besar sekali (50% lebih besar dari tali manila). Seratnya pendek-
pendek, sehingga tidak begitu kuat, penggunaan di atas kapal sangat terbatas misalnya untuk dapra.

f. Tall Yute.

Tali jenis ini di buat dari serat pohon yute yang banyak terdapat di India. Warnanya coklat muda,
sifatnya sangat banyak menyerap air, mudah lapuk dan tidak begitu kuat. Penggunaannya di atas
kapal juga sangat terbatas misalnya untuk tali layar dan tali maskar.

3. Mineral
Beberapa jenis mineral yang dapat di jadikan bahan untuk membuat tali, antara lain

a Kawat Tembaga

Ciri-cirinya :

1) Jenis tali ini bersifat lemas

2) Tidak cepat berkarat

3) Tahan panas

4) Penggunaannya di atas kapal sangat terbatas, misalnya untuk campuran

asbes/tali isolator panas dan antenna

b. Kawat Besi Ciri-cirinya :

1) Jenis tali ini mempunyai sifat-sifat lemas

2) Kecil nilai regangnya


3) Tahan panas

4) Penggunaannya sangat terbatas, misalnya untuk labrang.

c. Kawat Baja

Ciri-cirinya :

1) Jenis tali ini mempunyai sifat kaku

2) Kuat

3) Mudah melingkar

4) Mudak berkarat

5) Daya regangnya kecil, sehingga gampang putus bila mendapat tegangan mendadak

6) Penggunaannya diats kapal untuk reep bongkar muat, gai-gal spring. labrang, dan lain-lain Ada
beberapa keuntungan maupun kerugian dari penggunaan tali kawat dibandingkan dengan tali nabati
yaitu:

a Keuntungannya:

1) Pada kekuatan yang sama lebih tipis dan ringan

2) Lebih tahan lama

3) Dapat dipercaya kekuatannya.

b. Kerugiannya:

1) Mudah berlingkar (bertombol/kink)

2) Kaku

3) Daya regangnya sedikit/kecil, sehingga gampang putus jika mendapat tegangan sekonyong-
konyong.

Anda mungkin juga menyukai