1. Karakter tokoh Tegar dalam kutipan novel tersebut dapat diketahui melalui ....
A. pikiran tokoh
B. tindakan tokoh
C. dialog antartokoh
D. penjelasan langsung
E. tanggapan tokoh lain
2. Namun takdir berkata lain, dimalam sebelum pertunangan mereka, Bali terserang Bom dan
keluarga Rosie menjadi korban. Nathan meninggal, Rosie yang tak mampu menahan kehilangan,
depresi dan bersikap seperti orang gila.
Suasana yang terdapat dalam novel tersebut adalah ....
A. sedih
B. gunda
C. tegang
D. hening
E. khusyuk
3. Perhatikan kalimat berikut!
(1) Perahu terombang-ambing pelan (2) Jasmine memperbaiki posisi snorkel (3) Tegar
meneriakkan agar tidak jauh-jauh (4) Jasmine mengacungkan tangannya (5) Dari sini terlihat
betul betapa senangnya Jasmine.
Kalimat yang menunjukkan latar tempat terdapat dalam nomor ...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
4. Begitulah takdir membentuk suatu kisah yang sangat panjang hanya untuk menyatukan kedua
orang tersebut. Setelah melalui banyak kesedihan, waktu, akhirnya mereka diberi kesempatan
untuk bersama.
Kalimat dalam kutipan novel tersebut merupakan ...
A. orientasi
B. komplikasi
C. resolusi
D. koda
E. evaluasi
10. "Selesaikan pelajaranmu dulu, Manen. Zaman sekarang, seorang wanita sebaiknya dapat berdiri
sendiri, apalagi kalau ia dapat membangun masyarkat."
Amanat yang paling tepat untuk penggalan novel tersebut adalah ...
A. Wanita sebaiknya bisa mandiri
B. Wanita harus bermasyarakat
C. Pendidikan suami istri harus seimbang
D. Wanita tidak boleh kalah oleh pria
E. Cita-cita jangan sampai gagal
11. Rumah idaman di kampong Melayu yang tidak dapat dinamakan besar, sudah disambung dengan
pelampan ke muka, lalu dihiasi dengan daun-daun beringin dan bunga-bunga teratai. Bunga
kertas yang berumbai-umbai pun tidak pula ketinggalan, sebagai lazim diperbuat di kampong
tiap-tiap ada perhelatan.
Unsur intrinsik yang dominan pada penggalan novel tersebut adalah …
A. latar
B. tema
C. alur cetia
D. perwatakan
E. sudut pandang
12. Perhatikan kutipan novel berikut!
(1) Maka berhentilah Nurbaya sebentar: bertutur, karna hendak menyapu air matanya,
yang keluar tiada dirasainya. (2) Samsu tiadalah dapat berkata-kata, sebab sedih mendengar nasib
adiknya ini. "Oleh sebab itu, kupinta padamu, Sam" kata Nurbaya pula, "Bila engkau kelak
beranak perempuan, jangan sekali kali kau paksa kawin dengan laki-laki yang tidak disukainya.
(3) Karna telah kurasai sendiri sekarang ini, bagaimana sakitnya, susahnya dan tak enaknya,
duduk dengan suami yang tidak disukai. (4) Tak heran aku, bila perempuan, yang bernasib
sebagai aku ini melakukan pekerjaan yang tak baik, karna putus asa. (5) Aku ini, sudahlah: sebab
terpaksa akan menolong ayahku. Tetapi perempuan yang tiada semalang aku, aku janganlah
dipaksa, menerut kehendak hati ibu bapak, sanak saudara sahaja, tentang perkawinannya, dengan
tiada mengindahkan kehendak, kesukaan, umur, kepandaian, tabiat dan kelakuan anaknya.
Bukti bahwa Nurbaya adalah anak berbakti kepada orang tuanya terdapat pada nomor ...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Kutipan novel II
"Allah maha adil. Jika sempit dunia ini bagimu berdua, maka alam akhirat adalah lebih luas
dan lapang, di sanalah kelak makhluk menerima balasan dari kejujuran dan kesabarannya, bukan
mimpi dan bukan tonil. Kami pun dalam menunggu titah pula, sebab ada masanya datang dan ada
masanya pergi.
Bacalah Kutipan novel berikut untuk menjawab soal nomor 16 s.d. 17!
Kami gelagapan. (1) Tidak siap menjawab pertanyaan interogatif disenja bergerimis dalam keadaan
kepayahan ini.
“Apa salah kalian?” Berondongannya sekali lagi, tidak sabar. (2) Gerimis bercampur dengan pecikan
ludahnya . Mukanya maju. Napasnya mengerubuti mukanya. Aku katupkan mataku rapat-rapat. Apa
yang akan dilakukan Tyson ini padaku.
Melihat aku menutup mata, dia membentuk lebih keras, “Jangan takut dengan manusia, jawab!”
Aku tidak punya pilihan lain untuk memberanikan diri menjawab. Ragu-ragu,
Maaf… maaf… Kak, kami terlambat. (3) Tapi hanya sedikit Kak, lima menit saja.
(4)“Sudah berapa lama kalian resmi jadi murid di PM?” katanya memotong kalimatku.
“Dua…dua…Kak.” Jawabku terbata-bata.
“Barudua hari sudah melanggar. (5) Bukankah kemarin malam Qanun dibacakan dan kalian tahu
tidak terlambat.”
*PM= Pondok Madani
*Qanun=peraturan
(“Negeri 5 Menara”, Karya A, Faudi)
16. Penggambaran watak Tyson yang tegas diungkap melalui…
A. dialog antartokoh
B. pikiran-pikiran tokoh
C. tanggapan tokoh lain
D. keadaan di sekitar tokoh
E. secara langsung oleh pengarang
17. Pernyataan yang membuktikan latar waktu sore hari terdapat pada kalimat nomor….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
18. Cermati kutipan berikut!
Tiap-tiap pemuda yang bersekolah di Betawi dalam bertamasyadi Danau Singkarak atau
Sawahlunto dan singgah ke Solok, belum pernah mereka melampaui sebuah rumah kecil yang
amat bersih rupanya. Rumah itu dibeli oleh Ibu Hanafi dan disanalah ia tinggal bersama Rapiah
karena perlu menyekolahkan Syafei. Rapiah tidak suka bercerai lagi dengan mertuanya yang
sudah dipandangnya sebagai ibu kandungnya, sedangkan Ibu Hanafipun berkata hendak
menurutkan orang kedua itu ke mana perginya.
Rapiah tetap menolak hendak dipersuamikan. Ia berkata tak sampai hati akan memberi
ayah tiri pada Syafei. Ibu Hanafi memerlukan benar menyembelih ayam, tiap-tiap kedatangan
anak-anak sekolah dari betawi. Pemuda-pemuda itu senang sekali datang berkunjung ke rumah
orang yang peramah dan bijaksana itu.
(Salah Asuhan, Abdul Muis)
Hal dalam kutipan yang terkait dengan kehidupan bermasyarakat (relevansi) sekarang ini
adalah…
A. Jika bertamasya ke Danau Singkarak atau Sawahlunto singgah ke rumah sanak saudara di
sana.
B. Hendaklah kita mengunjungi keluarga kita yang ada di daerah.
C. Suatu Keluarga menyiapkan hidangan yang baik untuk menjamu tamu.
D. Ibu mertua dan anak menantu perempuan selalu bersama dalam melakukan sesuatu.
E. Tidak menikah lagi sesudah suami meninggal demi masa depan anak yang dicintai.