Anda di halaman 1dari 6

JARINGAN HEWAN PADA BAGIAN EPITEL DAN

SARAF

1. Jaringan Epitel

jaringan epitel adalah jaringan terluar yang melapisi rongga dalam tubuh hewan . Jaringan epitel sendiri
terdiri dari ribuan sel.

Jaringan epitel memiliki tiga lapisan, jaringan yang melapisi permukaan luar tubuh disebut lapisan
epidermis. Selanjutnya jaringan yang membatasi antar organ hewan disebut mesotelium dan jaringan
yang membetasi organ dalam hewan dengan rongga tubuh disebut endotelium.

Fungsi Jaringan Epitel

Jaringan epitel pada hewan memiliki beberapa fungsi, yakni:

 Melindungi tubuh hewan dari serangan mikroorganisme lain


 Menerima nutrisi dari jaringan ikan yang tersusun di bawahnya secara difusi
 Transportasi zat-zat antar jaringan yang dipisahkan
 •Penyerapan zat nutrisi yang didapat dari makanan dari usus halus.
 •Komponen pelindung jaringan yang ada di bawahnya.
 Menghasilkan zat atau enzim dari membran epitelium atau kelendjar
 Membuang sisa-sisa metabolisme tubuh hewan seperti air, karbon dioksida dan garam-garam
tertentu.
 Menerima rangsangan dari lingkungan sekitar.

Ciri-Ciri Jaringan Epitel

Jaringan epitel pada tubuh hewan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Terdiri atas sel-sel yang memiliki banyak sudut (poligonal), dan terkadang memiliki bentuk yang
tidak teratur.
 Sel-sel tersusun rapat dengan sedikit atau bahkan tanpa substansi interseluler .

 Sel-sel pada jaringan epitel memiliki daya regenerasi yang tinggi untuk menggantikan sel -sel yang
rusak.
 Jaringan epitel tidak memiliki pembuluh darah dan pembuluh limfa , sehingga nutrisi makanan
diserap dengan cara difusi dari jaringan ikat yang berada di bawahnya.
Beberapa jenis jaringan epitel memiliki tonjolan yang disebut .

Bentuk Jaringan Epitel

Berdasarkan bentuk, jaringan epitel dikelompokkan menjadi empat bentuk , yakni Jaringan Epitel Pipih ,
Kubus, Transisional dan Batang.

Untuk penjelasan masing-masing bentuk, simak uraiannya di bawah ini.

1. Jaringan Epitel Pipih

Sesuai dengan namanya, jaringan epitel ini memiliki bentuk pipih dengan bagian nukleus berada di
tengah dan berbentuk bulat. Epitel pipih terbagi lagi ke dalam dua jenis, yakni:

 Epitel Pipih Selapis, yakni jaringan yang terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan sangat
rapat, memiliki fungsi pada saat proses difusi, osmosis, filtrasi dan sekresi. contoh : jaringan terdapat
pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limaf, glomerulus dan ginjal
 Epitel Pipih Berlapis Banyak, Jaringan yang terdiri lebih dari satu sel yang berbentuk pipih dan
tersusun sangat rapat. Jaringan epitel ini berperan sebagai pelindung tubuh hewan. Contoh : jaringan
terdapat pada kulit, rongga mulut, esofagus, anus dan vagina.

2. Jaringan epitel kubus

Jaringan epitel ini tersusun dari sel-sel yang memiliki bentuk kubus, jaringan ini memiliki nukleus
berbentuk bulat dan terletak ditengahnya.

Jaringan epitel kubus terbagi lagi dalam tiga jenis, yakni:

 Epitel Kubus Selapis, jaringan yang terbentuk dari selapis sel berbentuk kubus dan berperan sebagai
lapisan perlindungan dan sekresi, contohnya: lensa mata dan kelenjar tiroid.
 Epitel Kubus Berlapis Banyak, jaringan yang terdiri lebih dari satu sel kubus dan berperan sebagai
lapiran perlindungan, sekresi, ekskresi dan adsorbsi, contohnya: jaringan pada kelenjar minyak dan
keringat pada kulit hewan.
 Epitel Kubus Berlapis Banyak Semu, Jaringan yang terdiri dari selapis epitel batang , tetapi
ketinggian tiap sel berbebeda-beda sehingga membuat seperti epitel kubus berlapis banyak . Jaringan
ini berfungsi sebagai perlindungan, sekresi dan membantu pergerakan zat melalui permukaan ,
contoh: Trakea dan Rongga Hidung.

3. Jaringan Epitel Transisional


Jaringan epitel transisional merupakan jaringan yang tersusun atas sel yang memiliki bentuk yang dapat
berubah-ubah. Pada bagian dasar sel dapat memiliki bentuk kubus atau silindirs, sedangkan pada bagian
tengah memiliki bentuk kubus dan pada bagian atasnya berbentuk pipih.

Contohnya adalah jaringan epitel yang terletak pada kandung kemis, bentuknya dapat berubah -ubah yag
bertujuan unutk memberikan ruang dan menahan renggangan pada kantung kemih.

4. Jaringan Epitel Batang

Jaringan epitel batang terletak di dasar dasar sel yang memiliki bentuk seperti batang dengan nukleus
yang berbentuk bulan.

Jaringan epitel batang terbagi menjadi dua jenis, yakni:

 Epitel Batang Selapis, jaringan ini tersusun atas selapis sel berbentuk batang yang berperan dalam
proses sekresi, absorbsi dan pelumas sel goblet. Contoh: Jaringan yang terletak pada lambung, jontot
usus, kantung empedu dan saluran pernapasan bagian atas.
 Epitel Batan Berlapis Banyak, Jaringan yang tersusun lebih dari satu sel berbentuk batang dan
berfungsi sebagai pelindung, penghasil mukus dan salurah ekresi kelenjar ludah dan susu, contoh:
jaringan terletak di kelendar ludah, laring, faring dan uretra.

2. Jaringan saraf
Jaringan saraf pada hewan adalah sistem kompleks dari sel-sel saraf yang
terhubung satu sama lain dan memungkinkan hewan untuk merespons rangsangan
dari lingkungan mereka, memproses informasi, dan menghasilkan tindakan-
tindakan yang sesuai.
Selain itu, jaringan saraf pada hewan juga mengatur gerakan tubuh, pengaturan
suhu tubuh, serta fungsi-fungsi lainnya yang diperlukan bagi kelangsungan hidup
dan adaptasi hewan terhadap lingkungannya.
Letak Jaringan Saraf Pada Hewan
Secara umum jaringan saraf pada hewan terletak di seluruh tubuh mereka. Jaringan
saraf ini dapat ditemukan di bagian dalam tubuh (seperti dalam sistem saraf pusat )
dan juga tersebar di seluruh organ dan jaringan tubuh (seperti dalam sistem saraf
tepi).
 Letak Jaringan Saraf Sensorik pada Hewan
Jaringan saraf sensorik pada hewan terletak di berbagai bagian tubuh yang
terhubung langsung dengan lingkungan eksternal. Contohnya, indera seperti mata,
telinga, hidung, kulit, dan lidah memiliki kumpulan neuron sensorik yang
menerima sinyal dari rangsangan seperti cahaya, suara, bau, sentuhan, dan rasa.
 Letak Jaringan Motorik Saraf pada Hewan
Jaringan motorik saraf pada hewan terletak di sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Sinyal dari sistem saraf pusat, terutama otak dan sumsum tulang belakang,
dikirim melalui saraf motorik ke otot-otot dan organ-organ yang bertanggung
jawab atas gerakan dan respon fisik. Ini memungkinkan hewan untuk melakukan
berbagai tindakan, mulai dari pergerakan tubuh hingga respons terhadap
lingkungan.
Fungsi Jaringan Saraf Pada Hewan
Di dalam sistem saraf hewan, terdapat berbagai jenis saraf, salah satunya adalah
saraf sensorik. Tugas saraf ini adalah mengirimkan rangsang atau impuls dari
reseptor atau organ penerima rangsang menuju pusat pengaturan saraf, yang
meliputi otak dan sumsum tulang belakang.

Selain saraf sensorik, ada juga jenis saraf lain yang disebut saraf motorik.
Fungsinya adalah menghantarkan impuls dari pusat pengaturan saraf ke efektor,
seperti otot dan kelenjar, dalam tubuh hewan. Reaksi terhadap impuls ini
merupakan bagian penting dari respons tubuh hewan. Kemudian, ada juga yang
disebut sebagai saraf konektor. Saraf konektor adalah jenis lain dari saraf yang
hadir dalam sistem saraf hewan. Peran mereka adalah menghubungkan antara saraf
sensorik dan motorik. Meski terlihat sederhana, peran ini memiliki signifikansi
yang besar. Kehadiran saraf-saraf ini sangat penting dalam menjaga kelancaran
sistem saraf. Tanpa mereka, fungsi tubuh bisa terganggu, bahkan organ tertentu
mungkin berhenti berfungsi sepenuhnya.
Sel Jaringan Saraf Pada Hewan
1. Neuron
Neuron adalah sel yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal listrik
dalam sistem saraf. Neuron memiliki struktur unik yang memungkinkannya
mengambil, memproses, dan mengirim informasi dalam bentuk impuls listrik.
Neuron terdiri dari tiga bagian utama: dendrit, soma (badan sel), dan akson.
Dendrit berfungsi sebagai penerima sinyal dari neuron lain atau lingkungan, soma
mengintegrasikan sinyal tersebut, dan akson mengirimkan sinyal ke neuron lain
atau sel efektor seperti otot atau kelenjar.
2. Neuroglia
Neuroglia, atau dikenal juga sebagai sel glia, adalah sel pendukung yang
mendukung dan melindungi neuron. Neuroglia memiliki peran penting dalam
menjaga lingkungan kimia dan fisik di sekitar neuron, serta mendukung fungsi
neuron dengan memberikan nutrisi dan memperbaiki kerusakan.
Ada beberapa jenis neuroglia, termasuk sel Schwann (yang membungkus akson),
sel oligodendrosit (yang membentuk myelin di sistem saraf pusat), dan sel
astroglia (yang berperan dalam nutrisi neuron dan menjaga lingkungan kimia di
sekitarnya).
Jadi secara keseluruhan, neuron berfungsi sebagai unit pengirim dan penerima
informasi dalam sistem saraf, sedangkan neuroglia berperan dalam mendukung
dan melindungi kesehatan serta fungsi neuron.
Struktur Jaringan Saraf Pada Hewan
Dari segi struktur anatomi, komponen saraf terbagi menjadi dua kelompok utama:
1. Sistem Saraf Pusat (SSP), melibatkan medula spinalis dan otak.
2. Sistem Saraf Tepi, terdiri dari kumpulan sel saraf yang disebut ganglia serta
serat saraf.
Ini adalah kerangka struktur saraf hewan ketika dipandang dari segi anatomi.
Secara dasar, komponen ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Secara struktural, saraf terdiri dari dua tipe utama:
1. Neuron, sel saraf dengan banyak cabang panjang.
2. Berbagai jenis glia, yang memiliki cabang pendek yang berfungsi sebagai
pendukung dan pelindung neuron. Glia juga terlibat dalam aktivasi saraf,
pemeliharaan struktur saraf, dan pemberian nutrisi saraf.

Sesuai dengan gambar di atas, bisa dilihat bahwa setiap sel neuron memiliki
beberapa komponen kunci, seperti:
1. Axon (akson/neurit): Merupakan perpanjangan dari tubuh sel yang bertugas
mengirimkan impuls atau sinyal.
2. Cell body (badan sel): Bagian utama dari neuron yang berisi inti sel.
3. Dendrite (dendrit): Perpanjangan ke luar dari sel yang berfungsi menerima
impuls atau sinyal.
Secara lebih rinci, akson memiliki beberapa elemen:
1. Terminal akson, yaitu tempat di mana neuron berhubungan dengan neuron
lain.
2. Terminal akson juga mengandung sinapsis, tempat di mana dua akson bertemu.
Sinapsis ini berperan sebagai tempat dimana neurotransmitter, zat penghantar
sinyal, dilepaskan.
3. Neurotransmitter yang berfungsi mengirimkan impuls dari terminal akson
suatu neuron ke terminal akson neuron lain.
4. Selubung mielin, lapisan pelindung yang melapisi akson.
5. Selubung mielin terdiri dari sel-sel yang disebut sel Schwann.

Anda mungkin juga menyukai