Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Abdur Rohman NIM: 191560003444, 2023, Pemenuhan Nafkah Istri Perspektif UU


Perkawinan (Studi Kasus Di Desa Kramat Sukoharjo Kecamatan Tanggul
Kabupaten Jember). Program Studi Hukum Keluarga Islam, Sekolah Tinggi Agama
Islam Miftahul Ulum Lumajang, pembimbing Zainal, M.Pd,
KATA KUNCI : Nafkah, Istri Sirri, UU Perkawinan

Pokok permasalahan dalam penelitian ini di fokuskan terhadap pemenuhan nafkah istri
sirri dimana masih ada beberapa orang di Desa Kramat Sukoharjo Kecamatan Tanggul
Kabupaten Jember yang masih belum tercatat pernikahannya, Khususnya pada pernikahan
yang masih berstatus santri. Rumusan masalah dalam penelitian ini Pertama, Bagaimana
Praktek pemenuhan nafkah istri sirri di Desa Kramat Sukoharjo Kecamatan Tanggul
Kabupaten Jember. Kedua, Bagaiman pendapat UU perkawinan mengenai pemenuhan nafkah
istri sirri.
Dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan yuridis empiris dengan
melakukan pendekatan studi kasus. Dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Penelitian ini termasuk penelitian jenis penelitian kualitatif (menampilkan
data penelitian dengan kata perkata, analisis, deskripstif atau lebih dominan pada uraian kata-
kata). Sumber data yang digunakan adalah sumber primer meliputi tanah tanpa sertifikat dan
sekunder meliputi foto, transkip pedoman wawancara.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwasanya Pemberian nafkah suami masih
terbilang kurang maksimal baik dari ekonomi maupun dzohir karena mereka masih aktif
dalam pesantren. Sehingga untuk memenuhi nafkah batin terhadap istrinya harus menunggu
liburan pesantren. Pasal 2 ayat (1) UU Perkawinan menyatakan, Perkawinan adalah sah,
apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu. dari
pasal tersebut maka memberi nafkah adalah wajib karena pernikahan siri itu sah dan sudah
memenuhi syarat dan rukunnya.

Anda mungkin juga menyukai