Tradisi Ulur Antar Dalam Perkawinan Adat Jambi Menurut Hukum Islam
Tradisi Ulur Antar Dalam Perkawinan Adat Jambi Menurut Hukum Islam
ISLAM
A. RUMUSAN MASALAH
B. METODE PENELITIAN
1. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data yang terkait dengan tema penelitian ini, maka
penyusun menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Observasi
b. Wawancara
c. Studi Kepustakaan
2. Analisis Data
Untuk menganalisa yang telah terkumpul, maka analisa data yang digunakan
adalah metode kualitatif yang terdiri atas induktif dan deduktif. Metode induktif
yaitu pengambilan kesimpulan yang dimulai dari kesimpulan atau fakta khusus
menuju pada kesimpulan yang bersifat umum. Artinya menganalisa data yang
bersifat khusus kemudian diolah dan menjadi kesimpulan umum, dalam hal ini
melihat praktik larangan hubungan suami istri sebelum Ulur Antar di masyarakat
Desa Tl. Kecimbung yang dikaitkan dengan Hukum Islam. Sedangkan metode
deduktif yaitu metode yang dipakai dengan menarik fakta atau kesimpulan yang
bersifat umum, untuk dijadikan fakta atau kesimpulan yang bersifat khusus.
Artinya menganalisa data yang bersifat umum untuk diambil kesimpulan yang
bersifat khusus terhadap praktik larangan hubungan suami istri sebelum Ulur
Antar di Desa Tl. Kecimbung, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun,
Jambi.
C. Kesimpulan
Di dalam hukum Islam setelah akad nikah maka halal baginya untuk melakukan
hubungan suami istri antar keduanya. Akan tetapi dalam Islam juga ada ketentuan
diperbolehkannya mengutamakan pencegahan suatu perkara yang buruk dari pada
mengambil suatu perkara yang baik.
Dalam adat Desa Tl. Kecimbung, bagi setiap perkawinan, sebelum dilakukan Ulur
Antar jawat terimo, dilarang bagi kedua mempelai untuk melakukan hubungan suami
istri walaupun akad nikah sudah terlaksana. Alasan adat melarang hubungan semacam
tersebut, karena ada adat yang diadatkan, yang mana bertujuan tak lain
mengutamakan suatu kemaslahatan demi mencegah keburukan yang akan terjadi di
kemudian hari.
Dalam adat perkawinan Desa Tl. Kecimbung, ulur antar jawat terimo itu sangat
penting dilakukan, karena dipandang memiliki banyak kebaikan dan kemaslahatan,
salah satunya yaitu adanya tunjuk aja tegu sapo atau nasehat perkawinan dari
lembaga adat tuo tengganai nenek mamak atau sesepuh agar keduanya dapat
membina rumah tangga yang baik, tentram, dan sejahtera. Karena setiap orang yang
mendirikan rumah tangga tentu mereka menginginkan rumah tangga yang sakinah,
mawaddah dan warrahmah.