Luis Ahmad Lutfan A Psi (2293054020)
Luis Ahmad Lutfan A Psi (2293054020)
Tugas disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mata kuliah pengantar studi
islam
Dosen Pengampu:
Dr. Ita Rahmania Kusumawati, S.S., S.SI., M.A
Disusun oleh:
Luis Ahmad Lutfan Almustofa (2293054020)
A. Definisi
Jual beli juga merupakan salah satu bentuk muamalah yang memiliki ketentuan
tersendiri yang mana kebolehannya dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat
275. Dalam pelaksanaannya diperkuat dengan hadits dan pendapat para ulama’ terkait
syarat dan rukunnya. Hal ini berlaku baik secara tatap muka seperti jual beli pada
umumnya ataupun secara online sebagaimana praktik dari jual beli akun game online
seperti Free Fire, Mobile Legend, dan PUBG. Selain daripada itu ketentuan dari praktik
jual beli telah diatur dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) bahkan
keamanan dalam bertransaksi melalui media online juga telah dirancang pada Undang-
Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). (Dawwir, 2022, p. 826)
Secara tidak langsung disini kita dapat melihat bahwa penggunaan aplikasi game
online masa kini lebih memberikan banyak madharat daripada kemanfaatan dikarenakan
banyak nya waktu luang dalam sehari lebih dominan digunakan untuk bermain game
online sehingga konsentrasi berpikir dalam aktivitas lainnya terganggu. Maka
pentingnya penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman baik kepada diri
sendiri ataupun kepada para pembaca terkait makna dari menjaga agama, akal, harta,
keturunan, hingga jiwa manusia sebagaimana maksud tujuan Maqashid Asy-Syari’ah.
Sehingga berdasarkan pernyataan diatas timbulah pertanyaan apakah hukum jual beli
akun game online sama dengan jual beli Khamr? Jika iya lalu apakah tidak boleh
seseorang menghibur dirinya dengan melampiaskan pada game online tersebut?.
(Dawwir,2022,p.827)
1
kuesioner sebagai sarana responden dalam penelitian bahkan diskusi dengan beberapa
penjual dan pemain game online, begitupun dari segi kualitatif yang menggambarkan
dan menjelaskan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan jual beli akun game
online berdasarkan teori Maqashid Asy-syariyah. Dengan melihat dampak yang
ditimbulkan maka penulis menggunakan gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif
sebagai praktik di lapangan dan diseimbangi dengan bagaimana hukum itu berlaku.
(Dawwir, 2022, p.828)
Terkait upaya penggunaan identitas palsu dalam transaksi jual beli akun game
online disini Pasal 35 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik
menyebutkan bahwa praktik manipulasi data atau niat jahat lainnya pada transaksi jual
beli elektronik dapat dikenakan hukuman pidana karena terdapat unsur penipuan yang
merugikan orang lain. Akan tetapi dalam praktik jual beli akun game online ini
menggunakan sistem pembayaran selain bank yakni berupa aplikasi seperti Dana dan
Ovo keduanya merupakan aplikasi yang bersifat hak milik pribadi sehingga apabila
terjadi kecurangan dan menyebabkan kerugian pada pihak pembeli tentu upaya
pelaporan kepada pihak yang berwajib akan sangat sulit karena lemahnya alat bukti
yang dimiliki juga sulit nya menjangkau pelaku kejahatan tersebut.(Dawwir, 2022,
p.833)
2
a. Haram, apabila digunakan secara terus-menerus (berlebihan) larangan ini
sebagaimana bunyi ayat Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 31. Selain itu dapat
mempengaruhi kinerja otak dan mengganggu kesehatan psikologi seseorang jika
waktu yang dimanfaatkan tidak terkontrol dengan baik.
b. Mubah, apabila hanya digunakan sebagai hiburan sementara (seperlunya). Secara
interview dan jawaban atas kuesioner yang dibagikan dalam penelitian
memberikan gambaran bahwa pengaruh utama dalam bermain game online adalah
lingkungan sekitar sehingga memicu ketertarikan satu sama lain. Pada praktiknya
juga terbukti dapat menghibur diri para pemain game online sehingga
menimbulkan rasa keinginan bermain dengan waktu yang lebih lama atau
kecanduan.
Mayoritas dari para pemain game online ini hanya memperhatikan dampak positif
nya saja seperti menambah teman baru, memberikan rasa senang dan terhibur, bahkan
dapat memungkinkan untuk dijadikan sebagai profesi yang biasa disebut pro player
dengan gaji yang melebihi UMR.
F. Daftar pustaka
Salim, Muhammad Bafadhal. “Is’ad al-Rafiq Syarh Sulam al-Taufiq”. [Indonesia:
Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah, t. th.]. Juz II, h. 102
al-Bajuri, Ibrahim. “Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Fath alQarib”.[Singapura: Sulaiman
Mar’i, t. th.]. Jilid II, h. 309
al-Bajuri, Ibrahim. “Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Fath alQarib”[Singapura: Sulaiman
Mar’i, t. th.]. Jilid II, h. 310
Sarwat, Ahmad Lc., MA. 09 April 2019. “Maqashid Syariah”. Jakarta Selatan:
Rumah Fiqih Publishing. Cetakan Pertama
Syukri, Albani Muhammad Nasution dan Rahmat Hidayat Nasution. 2020.
“Filsafat Hukum Islam dan Maqashid Syariah”. Jakarta: Kencana, edisi pertama
Hadi, Ariskan. 2020. “Praktek Jual Beli Akun Game Online Free Fire Dalam
Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Dan Hukum Positif (studi kasus di komunitas free
fire kota Bengkulu). Bengkulu: Institute Agama Islam Negeri Bengkulu.
3
Bahsoan, Agil. Maret 2011 “Maslahah Sebagai Maqashid Al-Syariah (Tinjauan
Dalam Perspektif Ekonomi Islam)”. Gorontalo: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri
Gorontalo.
Yusuf , Arif. Maret 2018. “Jual Beli Account Game Online Perspektif Hukum
Islam (Studi Kasus di Budi Bodong Traitor Purwokerto)”. Purwokerto: Institut Agama
Islam Negeri Purwokerto.
Saputra, MR. 2018. “Perjanjian Jual Beli Akun Game Online Berdasarkan Buku
Ke III Burgerlijk Wetboek Juncto Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik”. Bandung: Universitas Komputer Indonesia, h. 69-75
4
Ringkasan Artikel Jurnal Era Kecerdasan Buatan dan Dampak terhadap
Martabat Manusia dalam Kajian Etis
A. Definisi
Kemajuan teknologi kecerdasan buatan yang disandingkan dengan Internet oThings
(IoT) telah mengubah pola pikir, tindakan, dan aktivitas harian manusia (Girasa, 2020).
Perubahan yang terjadi bagaikan arus deras yang terjadi dalam waktu yang lebih singkat
daripada yang pernah dibayangkan sebelumnya sehingga timbul disrupsi yang juga
mengubah cara pandang dan tingkah laku masyarakat di era kecerdasan buatan ini.
Tidak mengherankan jika sering terdengar frasa disrupsi AI atau disrupsi kecerdasan
buatan (Girasa, 2020; Pabubung et al., 2021). Disrupsi adalah keniscayaan yang terjadi
manakala suatu temuan baru mampu mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat yang
terjadi dalam kurun waktu yang tidak lama. Menurut Girasa (2020), disrupsi akan
semakin terasa jika temuan atau gagasan baru itu memasuki dunia pasar. Dalam dunia
pasar, persaingan menjadi hal yang pasti. Dalam dunia kecerdasan buatan, disrupsi
dalam dunia pasar akan tampak melalui persaingan antara manusia dan teknlogi
kecerdasan buatan itu sendiri dalam melakukan suatu pekerjaan dengan kalkulasi
untung-rugi bagi perusahaan atau pemberi kerja. Dalam disrupsi, kecemasan dan
ketakutan sudah menjadi hal yang pasti. Dengan sendirinya, banyak pekerjaan akan
digantikan oleh mesin-mesin cerdas. Namun, profesi-profesi baru juga sudah menunggu
di depan mata. Tinggal dibutuhkan upaya dan keterampilan untuk menyesuaikan diri
dengan tantangan dan peluang yang ada.
5
C. Metode yang di gunakan
Peneliti mengumpulkan data penelitian yang berupa artikel jurnal, buku-buku, dan
beritadari beragam media yang sifatnya purposive. Tujuannya adalah untuk mengkaji
asumsi yang sudah ada yakni adanya dua kutub antara yang menolak dan menentang
kecerdasan buatan. Metode ini dimaksudkan untuk membenarkan atau mengoreksi
asumsi yang sudah ada, sekaligus membenarkan atau mengoreksi asumsi yang ada
dalam penelitian ini. Alur gagasan ini akan ditata dalam tiga poin pokok sebagai bagian
penjabaran dari tema besar martabat manusia dan kecerdasan buatan. Susunan gagasan
ini merupakan metode analisis dan sintesis peneliti. Proses penyusunan alur gagasan ini
menyertakan secara komprehensif reductiondisplay untuk menghasilkan sintesis dan
kesimpulan sebagai bagian pokok dari alur gagasan peneliti (bdk. Sugiyono, 2011).
Sepanjang sejarah, perkembangan teknologi telah berdampak pada hidup manusia. Kita
mengenal adanya istilah revolusi industri yang mengacu pada suatu perubahan yang cepat dan
radikal dalam waktu yang singkat (Setyo et al., 2021). Revolusi Industri 1.0 dengan
ditemukannya mesin uap telah membuat manusia bekerja secara lebih cepat dan efisien, mampu
bepergian jauh karena dukungan dari temuan baru berupa mesin. Revolusi 2.0 dengan
ditemukannya listrik memungkinkan adanya produksi massal. Barang bisa didapatkan dengan
mudah dan murah. Hal yang pasti, banyak hal menjadi dimudahkan. Produksi massal semakin
dipermudah dengan ditemukannya komputer yang mengawali revolusi 3.0. Di era ini, makanan,
minuman, pakaian, kendaraan, dan beragam kebutuhan hidup dapat diperoleh dengan mudah.
Harganya pun hampir sama. Batas-batas sosial antarnegara semakin menipis karena informasi
dari satu tempat ke tempat lain mengalir dengan begitu cepat dengan hadirnya kecanggihan baru
bernama komputer. Orang bahkan merasa tidak lagi terikat pada negaranya masingmasing,
dalam artian nasionalisme sempit, tetapi sebagai masyarakat dunia (global citizen) (Setyo et al.,
2021). Kini kita mengenal adanya revolusi 4.0 di mana kecerdasan buatan menjadi komponen
penggerak dan pengubah utama. Kerja semakin mudah. Robot-robot bisa membantu pekerjaan
manusia yang (hampir) tidak lagi membutuhkan kerja berat karena adanya automasi untuk
pekerjaan-pekerjaan tertentu. Jika selama ini petugas administrasi atau customer service harus
dilayani oleh manusia, kini kecerdasan buatan (AI) bisa mengambil alih peranan itu. Di masa
pandemi, kecerdasan buatan semakin memudahkan untuk melacak individu-individu yang
positif Covid-19 seraya memberitahukan tindakan-tindakan atau langkahlangkah yang perlu
untuk dilakukan. Hidup juga semakin mudah. Smartphone yang ada di genggaman kita
seringkali sudah menjadi asisten pribadi yang kadangkala lebih tahu banyak hal daripada kita
sendiri. Beragam aplikasi yang mendiami smartphone kita telah mampu mengingatkan jika lupa
berolahraga atau juga menawarkan tempat-tempat yang oleh kebanyakan orang mampu
memberikan penyegaran dan inspirasi yang baru. Algoritma media sosial pun semakin mampu
mengenali penggunanya dengan menawarkan tampilan-tampilan atau konten-konten yang tidak
jauh dari selera setiap penggunanya. Semakin ke sini, algoritma ini semakin canggih, dan dalam
arti tertentu semakin ”pintar” karena ciri imersif-nya yang mampu menembus sekat-sekat hidup
privat penggunanya.
6
E. Anal isis dan kesimpulan
Setiap perkembagan selalu memberi dampak positif tetapi juga tak bisa mengelak
dari dampak negatif. Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) telah
memberikan banyak dampak positif. Akan tetapi, teknologi ini juga menyisakan dampak
negatif yang kadangkala tidak secara langsung dan tidak kasat mata. Dalam sorotan
martabat manusia, kecerdasan buatan sangat berpotensi untuk menghilangkan sekat-sekat
hidup privat yang menjadi hak setiap manusia. Ini menyangkut data setiap individu yang
sewaktu-waktu bisa disalahgunakan atau diambil tanpa seizin individu bersangkutan.
Kecerdasan buatan yang jatuh ke tangan pemimpin diktator dapat melumpuhkan
kebebasan yang menjadi konsekuensi logis dari adanya martabat manusia. Negara-negara
perlu bangkit bersama untuk menciptakan regulasi dalam memerangi pemanfaatan
kecerdasan buatan yang dapat melumpuhkan sendi-sendi martabat manusia. Perusahaan-
perusahaan megatech juga perlu terbuka dan menyatakan ketegasan untuk taat pada
regulasi yang melindungi martabat manusia. Dari sudut pandang etis, martabat luhur
manusia harus selalu menjadi bagian pertimbangan utama dalam setiap pengembangan
karena pengembangan atau kemajuan (teknologi) itu sendiri memang dimaksudkan untuk
kemajuan (kualitas) hidup manusia.
F. Daftar pustaka
Al Jazeera English. (2021). Pegasus Project: Malware Used against Journalists and
Dissidents.
Ashri, R. (2020). The AI-Powered Workplace. How Artificial Intelligence, Data, and
Messaging Platforms are Defining the Future of Work. Apress.
Cath, C. et al. (2018). Artificial Intelligence and the ‘Good Society’: the US, EU, and UK
approach. Science and Engineering Ethics, 24, 505–528.
https://doi.org/10.1007/s11948017-9901-7.
7
Ringkasan Artikel Jurnal Forex Trading
A. Definisi
Analisis Sistem Transaksi Valuta Asing atau Foreing Exchange (Forex) Tidak
ada suatu keseragaman dalam pasar valuta asing, denganadanya transaksi di luar bursa
perdagangan (over the counter). Sebagai pasartradisional dari perdagangan valuta asing,
banyak sekali pasar valuta asingyang saling berhubungan satu sama lainnya di mana
mata uang yang berbedadiperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa
tidak adakurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda
tergantungpada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi. Namun
dalampraktiknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis.
Transaksi forex adalah suatu metode transaksi mata uang asing yang
menggunakan prinsip analisis pergerakan harga dalam menentukan sikap untuk
mengambil keputusan melakukan trading/transaksi. Para analisator melakukan riset
dengan menggunakan data-data ekonomi, sosial, politik (fundamental) dan membaca
grafik/charts yang merekam pergerakan harga dan jumlah transaksi untuk
mengidentifiksi suatu pola pergerakan harga yang terjadi di pasar (teknikal). Artinya,
para Trader telah memiliki dasar pengambilan keputusan untuk melakukan trading. Jika
berdasar pada pendapat ulama Syafi’i maka transaksi ini termasuk dalam kategori
gharar sebab dengan hanya mengetahui sifat barang tidaklah cukup sebagai syarat
sahnya jual beli. Sedangkan menurut ulama Maliki dengan mengetahui sifat objek sudah
cukup menjadi syarat sahnya transaksi dengan syarat sifat objek tidak berubah sampai
barang diserahkan kepada konsumen.
F. Daftar pustaka
9
Ringkasan Jurnal Fenomena Judi Online di Kalangan Remaja dan
Faktor Penyebab Maraknya Serta Pandangan Hukum Positif dan Hukum
Islam
A. Definisi
Fenomena maraknya judi online khususnya di kalangan remaja kini juga berkembang
di lingkungan pelajar. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana hukum
bermain judi online di Indonesia perspektif hukum Positif dan hukum Islam (Maqashid
Syariah) dan faktor apa saja yang menyebabkan maraknya judi online di kalangan anak
muda termasuk pelajar. Jenis penelitian ini ialah penelitian Hukum Normatif, yaitu
penelitian hukum dengan pendekatan sastra yang bertujuan untuk melihat bagaimana
hukum Indonesia mengatur masalah perjudian. Ditambahkan dengan memakai data Primer
dan Sekunder untuk mendapatkan data terpercaya yang dapat dijadikan sumber dalam
penelitian ini
10
E. Analisis dan Kesimpulan
Judi online di kalangan remaja bisa menjadi sangat populer karena beberapa faktor,
salah satunya adalah perkembangan teknologi saat ini. Kemajuan teknologi, khususnya di
bidang komunikasi, merupakan salah satu bidang kehidupan manusia yang paling dinamis
& diterima. kemajuan teknologi komunikasi telah menciptakan berbagai fungsi dengan
kelebihan & kekurangannya masing-masing.Sanksi penyalahgunaan internet seperti judi
online di atur dalam Pasal 45(2) UU RI No 19 Tahun 2016 Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yang
menyatakan bahwa orang yang sengaja dan tidak punya hak
mendistribusikan,mentransmisikan,menyediakan informasi tentang elektronik lalu
menyalahgunakannya maka akan di kenakan sanksi pidana penjara/kurungan selama 6
tahun atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000.
F. Daftar Pustaka
Alaby. (2020). Media Sosial Whatsapp Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh Mata Kuliah Ilmu
Sosial Budaya
Dasar (ISBD). Ganaya:Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora.
al-Khadim, N. I. (2001). Ilmu Al Maqashid As Syari’ah. Riyadh: Maktabah al Abikan.
Al-Qurthubiy. (1372 H). Al-Jami' li Ahkam al-Qur'an. Kairo: Dar al-Syu'ub.
Arief. (2003). Kejahatan Ciber Crime atau Computer-Related Crime Menurut Perserikatan bangsa-
banga.
Jakarta: Rajawali Press.
Asriadi, A. (2021). Analisis Kecanduan Judi Online (Studi Kasus Pada Siswa SMK An Nas Mandai
Maros
Kabupaten Maros). Doctoral dissertation.
Bakri, A. J. (1996). Konsep Maqaṣid al-Syari‟ah Menurut al-Shatib. Jakarta: Pt. Raja Grafindo
Persada.
Hardjasoemantri, K. (2012). Hukum Tata Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Indonesia. (n.d.). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Ishaq, R. R. (2022). Judi Sepak Bola Online Pada Kalangan Mahasiswa Muslim Di Universitas Islam
Riau. Jurnal
Cakrawala Ilmiah.
Jazuli, A. (n.d.). Fiqh Jinayat (Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam).
Kartini, K. (1988). Patologi Sosial. Depok: Raja Grafindo Persada.
Marzuki. (2019). Penelitian Hukum. Jakarta: pranamedia group.
Muchtar, M. (2015). Sistem Peradilan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Banjarmasin: Prestasi
Pustaka.
Muhammad, R. (2007). Hukum Acara Pidana Kontemporer. Citra Aditya Bakti.
11
Ringkasan Jurnal Pendekatan Al-Qur’an dalam Merubah Mental Buruk Anak
Akibat Kecanduan Game Online
A. Definisi
Game online yaitu sesuatu (dalam video game) yang digunakan untuk bermain yang
harus menggunakan jaringan internet. Dalam kertas kerja ini, beberapa hal yang akan
dielaborasi dan ditelisik lebih dalam adalah pertama, apa sebenarnya game online tersebut,
kemudian apa saja dampak negatif akibat kecanduan game online, selanjutnya akan
diuraikan bagaimana cara melakukan pencegahan agar anak tidak kecanduan game online,
dan terakhir bagaimana pendekatan Al-Qur’an yang dapat dilakukan pada anak untuk
mengatasi mental buruk akibat kecanduan game online. Hal ini menjadi alasan yang kuat
bagi penulis dalam menulis lembar kerja ini, sehingga dapat memberi pemahaman bagi
pembaca terutama orang tua terhadap dampak negatif penggunaan gadget dan kecanduan
game online. Dalam lembar kerja ini juga berisi tentang cara penanggulangan kecanduan
game online dengan menggunakan pendekatan Al-Qur’an pada anak. Sehingga orang tua
mengetahui langkah untuk mengatasi anak jika kecanduan game online.
Di era saat ini sebagian besar anak-anak menghabiskan waktu bermainnya di depan
gadget, hal ini dikarenakan orang tua membebaskan anak dalam menggunakan gadget.
Sebagian besar anak jika diberikan gadget ia menggunakan untuk bermain game, Sehingga
anak menjadi kecanduan. Para peneliti berpendapat bahwa begitu banyak dampak negatif
dalam penggunaan gadget dan kecanduan game. Dampak negatif hal tersebut meliputi
aspek kesehatan, aspek kejiwaan anak, aspek sosial dan aspek akademik.
Dalam kertas kerja ini, beberapa hal yang akan dielaborasi dan ditelisik lebih dalam
adalah pertama, apa sebenarnya game online tersebut, kemudian apa saja dampak negatif
akibat kecanduan game online, selanjutnya akan diuraikan bagaimana cara melakukan
pencegahan agar anak tidak kecanduan game online, dan terakhir bagaimana pendekatan
Al-Qur’an yang dapat dilakukan pada anak untuk mengatasi mental buruk akibat
kecanduan game online.
12
bermain game online yang berlebihan ialah meliputi aspek kesehatan, aspek psikologi,
aspek sosial dan aspek pendidikan. Dampak yang dialami seorang anak ketika kecanduan
game online dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak.
F. Daftar Pustaka
Al Quranul Karim
http://www.manfaat.co.id/manfaat-menghafal-al-quran.
http://www.ranti.co.id/cara-agar-anak-gemar-membaca-al-quran
http//:www.pelangiblog.com/2015/12/bahaya-dan-dampak-buruk-akibat-game-online.
http://www.kompas.com/tren/read/2019/11/02/bagaimana-kecanduan-game-online-bisa-
sebab-gangguang-jiwa
13