Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MERINGKAS ARTIKEL JURNAL

Tugas disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mata kuliah pengantar studi
islam
Dosen Pengampu:
Dr. Ita Rahmania Kusumawati, S.S., S.SI., M.A

Disusun oleh:
Luis Ahmad Lutfan Almustofa (2293054020)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM ASY`ARI
TEBUIRENG JOMBANG
2023
ii
Ringkasan Artikel Jurnal Jual Beli Akun Game Online Dalam Perspektif
Maqashid Asy- Syariah

A. Definisi
Jual beli juga merupakan salah satu bentuk muamalah yang memiliki ketentuan
tersendiri yang mana kebolehannya dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat
275. Dalam pelaksanaannya diperkuat dengan hadits dan pendapat para ulama’ terkait
syarat dan rukunnya. Hal ini berlaku baik secara tatap muka seperti jual beli pada
umumnya ataupun secara online sebagaimana praktik dari jual beli akun game online
seperti Free Fire, Mobile Legend, dan PUBG. Selain daripada itu ketentuan dari praktik
jual beli telah diatur dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) bahkan
keamanan dalam bertransaksi melalui media online juga telah dirancang pada Undang-
Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). (Dawwir, 2022, p. 826)

B. Masalah yang di teliti


Adapun relevansi terhadap jual beli akun game online baik yang seringkali
dimainkan oleh anak-anak hingga dewasa mulai dari Free Fire, Mobile Legend, dan
PUBG disini kita dapat menganalisis dengan mengqiyaskan terhadap ayat yang
menjelaskan diharamkan nya jual beli Khamr dalam Q.S AlBaqarah : 219, dimana
dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa sejatinya Khamr mengandung manfaat
bagi manusia hanya saja madharat atau kerusakan yang diperoleh dari minuman Khamr
tersebut lebih besar daripada manfaatnya sehingga disitulah Allah mengharamkan
segala sesuatu yang banyak merugikan bagi kehidupan manusia.

Secara tidak langsung disini kita dapat melihat bahwa penggunaan aplikasi game
online masa kini lebih memberikan banyak madharat daripada kemanfaatan dikarenakan
banyak nya waktu luang dalam sehari lebih dominan digunakan untuk bermain game
online sehingga konsentrasi berpikir dalam aktivitas lainnya terganggu. Maka
pentingnya penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman baik kepada diri
sendiri ataupun kepada para pembaca terkait makna dari menjaga agama, akal, harta,
keturunan, hingga jiwa manusia sebagaimana maksud tujuan Maqashid Asy-Syari’ah.
Sehingga berdasarkan pernyataan diatas timbulah pertanyaan apakah hukum jual beli
akun game online sama dengan jual beli Khamr? Jika iya lalu apakah tidak boleh
seseorang menghibur dirinya dengan melampiaskan pada game online tersebut?.
(Dawwir,2022,p.827)

C. Metode yang di gunakan


Setelah mengamati praktik jual beli akun game online dari beragam jenis
terdapat ketertarikan untuk melakukan wawancara kepada para penjual akun game
online tersebut dan mengindentifikasi terkait proses dan tata cara bagaimana game
online tersebut dimainakan juga banyak diminati oleh para remaja mulai dari anak-anak
hingga dewasa. Penelitian ini berjenis penelitian kombinasi dengan sifat analisis data
baik dalam segi kuantitatif yang dibuktikan dengan survey lapangan melalui penyebaran

1
kuesioner sebagai sarana responden dalam penelitian bahkan diskusi dengan beberapa
penjual dan pemain game online, begitupun dari segi kualitatif yang menggambarkan
dan menjelaskan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan jual beli akun game
online berdasarkan teori Maqashid Asy-syariyah. Dengan melihat dampak yang
ditimbulkan maka penulis menggunakan gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif
sebagai praktik di lapangan dan diseimbangi dengan bagaimana hukum itu berlaku.
(Dawwir, 2022, p.828)

D. Kasus-kasus atau peristiwa


Riset menunjukkan separuh dari 50 (lima puluh) laki-laki yang sudah baligh dan
memiliki kebiasaan bermain game online yang saat ini masih sangat populer mulai dari
jenis game online Free Fire, Mobile Legend, dan PUBG mereka menyatakan bahwa
pernah meninggalkan waktu sholat hanya karena terlalu fokus bermain game online.
Mereka juga menjawab bahwa dengan bermain game online dapat merasakan
kenyamanan, kebahagiaan, relaksasi, bahkan dapat berpenghasilan melalui perlombaan
yang ada di dalamnya. Ketiga jenis game tersebut memiliki ciri khas masing-masing
namun ketiganya sama-sama berupa bentuk perlawanan terhadap musuh seperti
peperangan. Ketertarikan pada praktik jual beli akun game online dikarenakan pembeli
lebih memilih untuk melanjutkan level lama dari suatu game dibandingkaan harus
mendownload dan bermain game mulai dari awal, level lama yang dimaksud adalah
tingginya tahapan perolehan daripemain game online sebelumnya sehingga pembeli
akun tersebut dapat melanjutkan ke tahapan yanglebih tinggi sebagaimana keinginan
mereka disertai skill dan kemampuan yang sudah dimiliki. Pembeli juga beranggapan
bahwa alasan pada praktik jual beli akun ini cenderung lebih murah daripada memulai
permainan dari awal yang membutuhkan proses lama pada tahapan-tahapannya.
(Dawwir, 2022,p.830)

Terkait upaya penggunaan identitas palsu dalam transaksi jual beli akun game
online disini Pasal 35 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik
menyebutkan bahwa praktik manipulasi data atau niat jahat lainnya pada transaksi jual
beli elektronik dapat dikenakan hukuman pidana karena terdapat unsur penipuan yang
merugikan orang lain. Akan tetapi dalam praktik jual beli akun game online ini
menggunakan sistem pembayaran selain bank yakni berupa aplikasi seperti Dana dan
Ovo keduanya merupakan aplikasi yang bersifat hak milik pribadi sehingga apabila
terjadi kecurangan dan menyebabkan kerugian pada pihak pembeli tentu upaya
pelaporan kepada pihak yang berwajib akan sangat sulit karena lemahnya alat bukti
yang dimiliki juga sulit nya menjangkau pelaku kejahatan tersebut.(Dawwir, 2022,
p.833)

E. Analisis dan kesimpulan


Maraknya penggunaan teknologi modern oleh para remaja hingga dewasa. Hal ini
didasarkan pada meningkatnya penggunaan akun game online yang seringkali dijadikan
sebagai hiburan pribadi bahkan pelatihan skill untuk memperoleh keuntungan finansial
(E-sport). Maka atas landasan teori Maqashid Asy-Syariah praktik jual beli akun game
dan bermain game online dapat dihukumi sebagai berikut:

2
a. Haram, apabila digunakan secara terus-menerus (berlebihan) larangan ini
sebagaimana bunyi ayat Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 31. Selain itu dapat
mempengaruhi kinerja otak dan mengganggu kesehatan psikologi seseorang jika
waktu yang dimanfaatkan tidak terkontrol dengan baik.
b. Mubah, apabila hanya digunakan sebagai hiburan sementara (seperlunya). Secara
interview dan jawaban atas kuesioner yang dibagikan dalam penelitian
memberikan gambaran bahwa pengaruh utama dalam bermain game online adalah
lingkungan sekitar sehingga memicu ketertarikan satu sama lain. Pada praktiknya
juga terbukti dapat menghibur diri para pemain game online sehingga
menimbulkan rasa keinginan bermain dengan waktu yang lebih lama atau
kecanduan.

Mayoritas dari para pemain game online ini hanya memperhatikan dampak positif
nya saja seperti menambah teman baru, memberikan rasa senang dan terhibur, bahkan
dapat memungkinkan untuk dijadikan sebagai profesi yang biasa disebut pro player
dengan gaji yang melebihi UMR.

Sedangkan pada perspektif Maqashid Asysyariah yang menjadi pertimbangan


dalam suatu perbuatan bukan hanya sekedar dilihat atau ditinjau dari sisi positif nya
dan kemudian melupakan sisi negatif. Diantara kedua sisi tersebut Maqashid
Asysyariah memberikan pertimbangan dengan tinjauan secara lebih komprehensif
mengenai tinggi atau rendahnya manfaat yang diperoleh sebagaimana tujuan syariat
yang mendahulukan maslahat. Seperti halnya larangan jual beli khamr yang ditujukan
kepada penjual dan pembeli karena madhorot yang diperoleh lebih besar daripada
manfaat namun larangan ini dapat menjadi mubah apabila penggunaan khamr
dibutuhkan dalam keadaan mendesak atau darurat seperti dijadikan obat dengan syarat
dapat dikonsumsi ala kadarnya atau sesuai kebutuhan. Larangan jual beli khamr dapat
dijadikan qiyasan pada praktik jual beli akun game online seiring perkembangan dan
kecanggihan teknologi. Dimana tujuan dari Maqashid Asy-syariah ialah memelihara
kepentingan dan kemanfaatan bagi manusia itu sendiri

F. Daftar pustaka
Salim, Muhammad Bafadhal. “Is’ad al-Rafiq Syarh Sulam al-Taufiq”. [Indonesia:
Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah, t. th.]. Juz II, h. 102
al-Bajuri, Ibrahim. “Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Fath alQarib”.[Singapura: Sulaiman
Mar’i, t. th.]. Jilid II, h. 309
al-Bajuri, Ibrahim. “Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Fath alQarib”[Singapura: Sulaiman
Mar’i, t. th.]. Jilid II, h. 310
Sarwat, Ahmad Lc., MA. 09 April 2019. “Maqashid Syariah”. Jakarta Selatan:
Rumah Fiqih Publishing. Cetakan Pertama
Syukri, Albani Muhammad Nasution dan Rahmat Hidayat Nasution. 2020.
“Filsafat Hukum Islam dan Maqashid Syariah”. Jakarta: Kencana, edisi pertama
Hadi, Ariskan. 2020. “Praktek Jual Beli Akun Game Online Free Fire Dalam
Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Dan Hukum Positif (studi kasus di komunitas free
fire kota Bengkulu). Bengkulu: Institute Agama Islam Negeri Bengkulu.

3
Bahsoan, Agil. Maret 2011 “Maslahah Sebagai Maqashid Al-Syariah (Tinjauan
Dalam Perspektif Ekonomi Islam)”. Gorontalo: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Negeri
Gorontalo.
Yusuf , Arif. Maret 2018. “Jual Beli Account Game Online Perspektif Hukum
Islam (Studi Kasus di Budi Bodong Traitor Purwokerto)”. Purwokerto: Institut Agama
Islam Negeri Purwokerto.
Saputra, MR. 2018. “Perjanjian Jual Beli Akun Game Online Berdasarkan Buku
Ke III Burgerlijk Wetboek Juncto Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik”. Bandung: Universitas Komputer Indonesia, h. 69-75

4
Ringkasan Artikel Jurnal Era Kecerdasan Buatan dan Dampak terhadap
Martabat Manusia dalam Kajian Etis

A. Definisi
Kemajuan teknologi kecerdasan buatan yang disandingkan dengan Internet oThings
(IoT) telah mengubah pola pikir, tindakan, dan aktivitas harian manusia (Girasa, 2020).
Perubahan yang terjadi bagaikan arus deras yang terjadi dalam waktu yang lebih singkat
daripada yang pernah dibayangkan sebelumnya sehingga timbul disrupsi yang juga
mengubah cara pandang dan tingkah laku masyarakat di era kecerdasan buatan ini.
Tidak mengherankan jika sering terdengar frasa disrupsi AI atau disrupsi kecerdasan
buatan (Girasa, 2020; Pabubung et al., 2021). Disrupsi adalah keniscayaan yang terjadi
manakala suatu temuan baru mampu mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat yang
terjadi dalam kurun waktu yang tidak lama. Menurut Girasa (2020), disrupsi akan
semakin terasa jika temuan atau gagasan baru itu memasuki dunia pasar. Dalam dunia
pasar, persaingan menjadi hal yang pasti. Dalam dunia kecerdasan buatan, disrupsi
dalam dunia pasar akan tampak melalui persaingan antara manusia dan teknlogi
kecerdasan buatan itu sendiri dalam melakukan suatu pekerjaan dengan kalkulasi
untung-rugi bagi perusahaan atau pemberi kerja. Dalam disrupsi, kecemasan dan
ketakutan sudah menjadi hal yang pasti. Dengan sendirinya, banyak pekerjaan akan
digantikan oleh mesin-mesin cerdas. Namun, profesi-profesi baru juga sudah menunggu
di depan mata. Tinggal dibutuhkan upaya dan keterampilan untuk menyesuaikan diri
dengan tantangan dan peluang yang ada.

B. Masalah yang di teliti


Tujuan utama dari kajian ini adalah memberi sumbangan pemikiran etis terhadap
dampak negatif yang ditimbulkan oleh AI khususnya mengenai martabat manusia.
Penelitian ini hendak menjawab sebuah pertanyaan penting: bagaimana dampak
kecerdasan buatan terhadap eksistensi martabat manusia jika disorot dari sudut pandang
yang etis? Penelitian ini sangat relevan untuk menanggapi kebutuhan global
kontemporer khususnya dalam cara hidup yang semestinya di zaman AI (Herzfeld,
2002). Relevansi terhadap kebutuhan global ini berefek pada dua pihak (1) pengguna
teknologi, dan (2) para pengembang dan pengambil keputusan. Para pengguna bisa
disadarkan untuk semakin peka terhadap sisi positif dan negatif AI yang berdampak
bagi kehidupan sebagai manusia, bahkan tidak bisa lepas dari kehidupan. Maka,
dibutuhkan kebijaksanaan tertentu untuk menilai dan mengambil sikap, khususnya
berkaitan dengan martabat manusia yang semestinya selalu dipelihara. Selanjutnya, para
pengembang (developer) bisa disadarkan untuk selalu menempatkan dimensi-dimensi
humanitas sebagai tujuan dalam segala karya mereka. Itu artinya, dimensi etis dalam
setiap kemajuan harus selalu mendapat prioritas (Pabubung et al., 2021). Para
pengambil kebijakan pun diharapkan bisa mempertimbangkan otonomi, kebebasan, dan
privasi setiap warga negara sebagai elemen dasar dalam topik tentang hak-hak
manusiawi (human rights), serta tidak memantik ancaman keamanan dan menciptakan
tirani baru atas dasar kontrol AI (Ryan, 2020).

5
C. Metode yang di gunakan
Peneliti mengumpulkan data penelitian yang berupa artikel jurnal, buku-buku, dan
beritadari beragam media yang sifatnya purposive. Tujuannya adalah untuk mengkaji
asumsi yang sudah ada yakni adanya dua kutub antara yang menolak dan menentang
kecerdasan buatan. Metode ini dimaksudkan untuk membenarkan atau mengoreksi
asumsi yang sudah ada, sekaligus membenarkan atau mengoreksi asumsi yang ada
dalam penelitian ini. Alur gagasan ini akan ditata dalam tiga poin pokok sebagai bagian
penjabaran dari tema besar martabat manusia dan kecerdasan buatan. Susunan gagasan
ini merupakan metode analisis dan sintesis peneliti. Proses penyusunan alur gagasan ini
menyertakan secara komprehensif reductiondisplay untuk menghasilkan sintesis dan
kesimpulan sebagai bagian pokok dari alur gagasan peneliti (bdk. Sugiyono, 2011).

D. Kasus-kasus atau peristiwa

Sepanjang sejarah, perkembangan teknologi telah berdampak pada hidup manusia. Kita
mengenal adanya istilah revolusi industri yang mengacu pada suatu perubahan yang cepat dan
radikal dalam waktu yang singkat (Setyo et al., 2021). Revolusi Industri 1.0 dengan
ditemukannya mesin uap telah membuat manusia bekerja secara lebih cepat dan efisien, mampu
bepergian jauh karena dukungan dari temuan baru berupa mesin. Revolusi 2.0 dengan
ditemukannya listrik memungkinkan adanya produksi massal. Barang bisa didapatkan dengan
mudah dan murah. Hal yang pasti, banyak hal menjadi dimudahkan. Produksi massal semakin
dipermudah dengan ditemukannya komputer yang mengawali revolusi 3.0. Di era ini, makanan,
minuman, pakaian, kendaraan, dan beragam kebutuhan hidup dapat diperoleh dengan mudah.
Harganya pun hampir sama. Batas-batas sosial antarnegara semakin menipis karena informasi
dari satu tempat ke tempat lain mengalir dengan begitu cepat dengan hadirnya kecanggihan baru
bernama komputer. Orang bahkan merasa tidak lagi terikat pada negaranya masingmasing,
dalam artian nasionalisme sempit, tetapi sebagai masyarakat dunia (global citizen) (Setyo et al.,
2021). Kini kita mengenal adanya revolusi 4.0 di mana kecerdasan buatan menjadi komponen
penggerak dan pengubah utama. Kerja semakin mudah. Robot-robot bisa membantu pekerjaan
manusia yang (hampir) tidak lagi membutuhkan kerja berat karena adanya automasi untuk
pekerjaan-pekerjaan tertentu. Jika selama ini petugas administrasi atau customer service harus
dilayani oleh manusia, kini kecerdasan buatan (AI) bisa mengambil alih peranan itu. Di masa
pandemi, kecerdasan buatan semakin memudahkan untuk melacak individu-individu yang
positif Covid-19 seraya memberitahukan tindakan-tindakan atau langkahlangkah yang perlu
untuk dilakukan. Hidup juga semakin mudah. Smartphone yang ada di genggaman kita
seringkali sudah menjadi asisten pribadi yang kadangkala lebih tahu banyak hal daripada kita
sendiri. Beragam aplikasi yang mendiami smartphone kita telah mampu mengingatkan jika lupa
berolahraga atau juga menawarkan tempat-tempat yang oleh kebanyakan orang mampu
memberikan penyegaran dan inspirasi yang baru. Algoritma media sosial pun semakin mampu
mengenali penggunanya dengan menawarkan tampilan-tampilan atau konten-konten yang tidak
jauh dari selera setiap penggunanya. Semakin ke sini, algoritma ini semakin canggih, dan dalam
arti tertentu semakin ”pintar” karena ciri imersif-nya yang mampu menembus sekat-sekat hidup
privat penggunanya.

6
E. Anal isis dan kesimpulan
Setiap perkembagan selalu memberi dampak positif tetapi juga tak bisa mengelak
dari dampak negatif. Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) telah
memberikan banyak dampak positif. Akan tetapi, teknologi ini juga menyisakan dampak
negatif yang kadangkala tidak secara langsung dan tidak kasat mata. Dalam sorotan
martabat manusia, kecerdasan buatan sangat berpotensi untuk menghilangkan sekat-sekat
hidup privat yang menjadi hak setiap manusia. Ini menyangkut data setiap individu yang
sewaktu-waktu bisa disalahgunakan atau diambil tanpa seizin individu bersangkutan.
Kecerdasan buatan yang jatuh ke tangan pemimpin diktator dapat melumpuhkan
kebebasan yang menjadi konsekuensi logis dari adanya martabat manusia. Negara-negara
perlu bangkit bersama untuk menciptakan regulasi dalam memerangi pemanfaatan
kecerdasan buatan yang dapat melumpuhkan sendi-sendi martabat manusia. Perusahaan-
perusahaan megatech juga perlu terbuka dan menyatakan ketegasan untuk taat pada
regulasi yang melindungi martabat manusia. Dari sudut pandang etis, martabat luhur
manusia harus selalu menjadi bagian pertimbangan utama dalam setiap pengembangan
karena pengembangan atau kemajuan (teknologi) itu sendiri memang dimaksudkan untuk
kemajuan (kualitas) hidup manusia.

F. Daftar pustaka

Al Jazeera English. (2021). Pegasus Project: Malware Used against Journalists and
Dissidents.
Ashri, R. (2020). The AI-Powered Workplace. How Artificial Intelligence, Data, and
Messaging Platforms are Defining the Future of Work. Apress.
Cath, C. et al. (2018). Artificial Intelligence and the ‘Good Society’: the US, EU, and UK
approach. Science and Engineering Ethics, 24, 505–528.
https://doi.org/10.1007/s11948017-9901-7.

France 24 English. (2021). Pegasus Project: Macron Chairs Emergency Meeting on


Spyware.
Gillis, T. B., & Spiess, J. L. (2019). Big Data and Discrimination. The University of
Chicago Law Review. Vol. 86, No. 2, Symposium: Personalized Law, 459-488.
Girasa, R. (2020). Artificial Intelligence as a Disruptive Technology. Palgrave Macmillan.
Herzfeld, N. (2002). Creating in Our Own Image: Artificial Intelligence and the Image of
God. Zygon, 2(2), 303-316.
Kant, I. (2002). Groundwork for the Metaphysics of Morals. Allen W. Wood (ed. and
trans.). Yale University Press.
Kateb, G. (2009). Patriotism and Other Mistakes. Yale University Press.
Kateb, G. (2011). Human Dignity. The Belknap Press of Harvard University Press.
Kateb, G. (2015). Lincoln’s Political Thougths. Harvard University Press.

7
Ringkasan Artikel Jurnal Forex Trading

A. Definisi
Analisis Sistem Transaksi Valuta Asing atau Foreing Exchange (Forex) Tidak
ada suatu keseragaman dalam pasar valuta asing, denganadanya transaksi di luar bursa
perdagangan (over the counter). Sebagai pasartradisional dari perdagangan valuta asing,
banyak sekali pasar valuta asingyang saling berhubungan satu sama lainnya di mana
mata uang yang berbedadiperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa
tidak adakurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda
tergantungpada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi. Namun
dalampraktiknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis.

B. Masalah yang di teliti

Transaksi forex adalah suatu metode transaksi mata uang asing yang
menggunakan prinsip analisis pergerakan harga dalam menentukan sikap untuk
mengambil keputusan melakukan trading/transaksi. Para analisator melakukan riset
dengan menggunakan data-data ekonomi, sosial, politik (fundamental) dan membaca
grafik/charts yang merekam pergerakan harga dan jumlah transaksi untuk
mengidentifiksi suatu pola pergerakan harga yang terjadi di pasar (teknikal). Artinya,
para Trader telah memiliki dasar pengambilan keputusan untuk melakukan trading. Jika
berdasar pada pendapat ulama Syafi’i maka transaksi ini termasuk dalam kategori
gharar sebab dengan hanya mengetahui sifat barang tidaklah cukup sebagai syarat
sahnya jual beli. Sedangkan menurut ulama Maliki dengan mengetahui sifat objek sudah
cukup menjadi syarat sahnya transaksi dengan syarat sifat objek tidak berubah sampai
barang diserahkan kepada konsumen.

C. Metode yang di gunakan


Metode penelitian iniadalah Quasi Eksperimental dengan rancangan yang
digunakan adalah rancangan Pre And Post Test Without Control.(Wiulin Setiowati,
2020, p. 80)
D. Kasus-kasus atau peristiwa
Transaksi forex adalah suatu metode transaksi mata uang asing yang
menggunakan prinsip analisis pergerakan harga dalam menentukan sikap untuk
mengambil keputusan melakukan trading/transaksi. Para analisator melakukan riset
dengan menggunakan data-data ekonomi, sosial, politik (fundamental) dan membaca
grafik/charts yang merekam pergerakan harga dan jumlah transaksi untuk
mengidentifiksi suatu pola pergerakan harga yang terjadi di pasar (teknikal). Artinya,
para Trader telah memiliki dasar pengambilan keputusan untuk melakukan trading. Jika
berdasar pada pendapat ulama Syafi’i maka transaksi ini termasuk dalam kategori
gharar sebab dengan hanya mengetahui sifat barang tidaklah cukup sebagai syarat
sahnya jual beli. Sedangkan menurut ulama Maliki dengan mengetahui sifat objek sudah
8
cukup menjadi syarat sahnya transaksi dengan syarat sifat objek tidak berubah sampai
barang diserahkan kepada konsumen.

E. Analisis dan kesimpulan


Sistem transaksi valuta asing atau forex merupakan transaksi jual beli kurs mata
uang secara online atau disebut e-commerce. Untuk dapat memenuhi transaksi tersebut
ada beberapa memaknisme yang harus ditempuh; pertama, mendaftarkan diri (nama,
alamat, tempat tanggal lahir sesuai biodata KTP) pada broker yang kredibel; kedua,
memverifikasi kartu identitas (KTP, tagihan rekening listrik, slip gaji dan nomor
rek.bank); ketiga, download dan instal Metatrader4 (aplikasi trading); kelima, deposit
sejumalah uang (minimal $1) kepada broker melalui rekening yang sudah didaftarkan
kepada nomor rekening broker yang suda disediakan; keenam, latihan akun demo; dan
keenam, transaksi akun real, perdagangan dilakukan di pasar forex diperantarai oleh
broker. Adapun alurnya sebagai berikut; (1) daftar (sesuai biodata); (2) verifikasi (KTP
dan rek. bank); (3) download dan instal MT4; (4) deposit uang; (5) latihan akun demo;
dan (6) trading real.

F. Daftar pustaka

Anshori, Abdul Ghofur (2009). Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta:


Gadjah Mada Universiti Press.
Bernhard Yawan, Jefri, Rudy Jozef Victor (2010). Cara Mudah Bermain Forex
Trading Online.Yogyakarta: STIH Manokwari.
Budi, Triton, Prawira (2008). Revolusi investasi di Era Cyber dengan Forex
On-Line Trading, Yogyakarta: Cemerlang Publishing.
Hayat, Abdul (2016). Ushul Fiqh Dasar-dasar untuk memahami Fiqh Islam.
Jakarta: Rajawali Pers.
Hidayatulah, Rizki (2020). “Penemuan Hukum Oleh Hakim Perspektif
Maqashid Syariah”. TERAJU 2
Herman Darmawi (2006). Pasar Finansial dan Lembaga-lembaga Finansial.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hudiyani, Zulfa (2019). “Kontribusi Maslahah Al-Thufi Dalam Pembaharuan
Hukum Islam Di Era Kontemporer”. TERAJU 1
Ichwan, M. Sam (2014), Himpunan Fatwa Keuangan Syariah Dewan Syariah
Nasional MUI, Jakarta: Erlangga.
Loen, Boy, Sonny Ericson (2008). Manajemen aktiva pasiva Bank Devisa.
Jakarta: Grasindo.
Sitanggang, Lucius M., Yulika Indrawati (2007). Forex Trading Real Income
Psycho on Trading, Yogyakarta: Andi.
Pilliangsani, Hiqmad Muharman (2010). Cara Mudah Memulai Bisnis Forex di
Internet dengan US$ 1. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sudanto, Sudanto (2020). “Pelarangan Riba Dan Bunga Dalam Sistem Hukum
Kontrak Syariah”. TERAJU 1
T. Suharto, Frento (2012). Mengungkap Rahasia Forex. Jakarta: Kompas
Gramedia.

9
Ringkasan Jurnal Fenomena Judi Online di Kalangan Remaja dan
Faktor Penyebab Maraknya Serta Pandangan Hukum Positif dan Hukum
Islam
A. Definisi
Fenomena maraknya judi online khususnya di kalangan remaja kini juga berkembang
di lingkungan pelajar. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana hukum
bermain judi online di Indonesia perspektif hukum Positif dan hukum Islam (Maqashid
Syariah) dan faktor apa saja yang menyebabkan maraknya judi online di kalangan anak
muda termasuk pelajar. Jenis penelitian ini ialah penelitian Hukum Normatif, yaitu
penelitian hukum dengan pendekatan sastra yang bertujuan untuk melihat bagaimana
hukum Indonesia mengatur masalah perjudian. Ditambahkan dengan memakai data Primer
dan Sekunder untuk mendapatkan data terpercaya yang dapat dijadikan sumber dalam
penelitian ini

B. Masalah Yang Diteliti


Topik yang diangkat adalah peran Hukum Positif di Indonesia dan Hukum Islam
(maqashid syariah) dalam mengatasi dampak kecanduan dan judi online pada generasi
muda saat ini. Kecanduan judi online memiliki banyak dampak negatif, baik secara
psikologis, fisik maupun sosial. Dari segi psikologis, orang yang kecanduan judi online
dapat mengalami banyak hal seperti depresi, stres, perasaan putus asa, tidak berdaya
bahkan kemampuan untuk merugikan diri sendiri dan orang lain. Satu-satunya alasan
mengapa judi online harus diberantas adalah judi online merugikan pikiran masyarakat
terutama generasi muda (remaja), dan membuat orang yang menggunakan judi online
menjadi malas dan mendapatkan keuntungan tanpa kerja keras. Dan dalam kasus perjudian
ini sebenarnya sudah diatur dalam KUHP pasal 303 dan 303 bis tentang delik terhadap
akhlak yang baik.

C. Metode Yang Digunakan


Penelitian ini merupakan suatu tulisan yang membahas tentang fenomena judi online
& bagaimana pandangan hukum tentang judi online.penelitian ini merupakan penelitian
tentang hukum dengan menggunakan metode Yuridis Normative.Di tambah dengan
memakai pengumpulan data Primer & Sekunder.

D. Kasus Atau Peristiwa


Faktor ini juga yang menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan remaja karena bisa
menguntungkan jika bisa menang dalam permainan judi online. Dan tidak sedikit remaja
yang rela merogoh kocek yang tidak sedikit dengan harapan mendapatkan keuntungan
yang lebih banyak lagi. Oleh karena itu, para pemain sering melihat jenis perjudian ini
sebagai cara untuk menghasilkan uang dengan cepat tanpa melihat nilai dan standar yang
berlaku di masyarakat. Lalu penjudi online juga merasa sulit untuk meninggalkan
aktivitas ini karena berpikir selalu ada peluang untuk menang. Pemain biasanya sangat
yakin akan kemenangannya, padahal peluangnya sangat tipis, karena kepercayaan yang
ada hanyalah ilusi yang datang dari pikirannya sendiri (Siahaan, 2009).

10
E. Analisis dan Kesimpulan
Judi online di kalangan remaja bisa menjadi sangat populer karena beberapa faktor,
salah satunya adalah perkembangan teknologi saat ini. Kemajuan teknologi, khususnya di
bidang komunikasi, merupakan salah satu bidang kehidupan manusia yang paling dinamis
& diterima. kemajuan teknologi komunikasi telah menciptakan berbagai fungsi dengan
kelebihan & kekurangannya masing-masing.Sanksi penyalahgunaan internet seperti judi
online di atur dalam Pasal 45(2) UU RI No 19 Tahun 2016 Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yang
menyatakan bahwa orang yang sengaja dan tidak punya hak
mendistribusikan,mentransmisikan,menyediakan informasi tentang elektronik lalu
menyalahgunakannya maka akan di kenakan sanksi pidana penjara/kurungan selama 6
tahun atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000.

F. Daftar Pustaka

Alaby. (2020). Media Sosial Whatsapp Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh Mata Kuliah Ilmu
Sosial Budaya
Dasar (ISBD). Ganaya:Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora.
al-Khadim, N. I. (2001). Ilmu Al Maqashid As Syari’ah. Riyadh: Maktabah al Abikan.
Al-Qurthubiy. (1372 H). Al-Jami' li Ahkam al-Qur'an. Kairo: Dar al-Syu'ub.
Arief. (2003). Kejahatan Ciber Crime atau Computer-Related Crime Menurut Perserikatan bangsa-
banga.
Jakarta: Rajawali Press.
Asriadi, A. (2021). Analisis Kecanduan Judi Online (Studi Kasus Pada Siswa SMK An Nas Mandai
Maros
Kabupaten Maros). Doctoral dissertation.
Bakri, A. J. (1996). Konsep Maqaṣid al-Syari‟ah Menurut al-Shatib. Jakarta: Pt. Raja Grafindo
Persada.
Hardjasoemantri, K. (2012). Hukum Tata Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Indonesia. (n.d.). Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Ishaq, R. R. (2022). Judi Sepak Bola Online Pada Kalangan Mahasiswa Muslim Di Universitas Islam
Riau. Jurnal
Cakrawala Ilmiah.
Jazuli, A. (n.d.). Fiqh Jinayat (Upaya Menanggulangi Kejahatan dalam Islam).
Kartini, K. (1988). Patologi Sosial. Depok: Raja Grafindo Persada.
Marzuki. (2019). Penelitian Hukum. Jakarta: pranamedia group.
Muchtar, M. (2015). Sistem Peradilan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Banjarmasin: Prestasi
Pustaka.
Muhammad, R. (2007). Hukum Acara Pidana Kontemporer. Citra Aditya Bakti.

11
Ringkasan Jurnal Pendekatan Al-Qur’an dalam Merubah Mental Buruk Anak
Akibat Kecanduan Game Online

A. Definisi
Game online yaitu sesuatu (dalam video game) yang digunakan untuk bermain yang
harus menggunakan jaringan internet. Dalam kertas kerja ini, beberapa hal yang akan
dielaborasi dan ditelisik lebih dalam adalah pertama, apa sebenarnya game online tersebut,
kemudian apa saja dampak negatif akibat kecanduan game online, selanjutnya akan
diuraikan bagaimana cara melakukan pencegahan agar anak tidak kecanduan game online,
dan terakhir bagaimana pendekatan Al-Qur’an yang dapat dilakukan pada anak untuk
mengatasi mental buruk akibat kecanduan game online. Hal ini menjadi alasan yang kuat
bagi penulis dalam menulis lembar kerja ini, sehingga dapat memberi pemahaman bagi
pembaca terutama orang tua terhadap dampak negatif penggunaan gadget dan kecanduan
game online. Dalam lembar kerja ini juga berisi tentang cara penanggulangan kecanduan
game online dengan menggunakan pendekatan Al-Qur’an pada anak. Sehingga orang tua
mengetahui langkah untuk mengatasi anak jika kecanduan game online.

B. Masalah yang Diteliti

Di era saat ini sebagian besar anak-anak menghabiskan waktu bermainnya di depan
gadget, hal ini dikarenakan orang tua membebaskan anak dalam menggunakan gadget.
Sebagian besar anak jika diberikan gadget ia menggunakan untuk bermain game, Sehingga
anak menjadi kecanduan. Para peneliti berpendapat bahwa begitu banyak dampak negatif
dalam penggunaan gadget dan kecanduan game. Dampak negatif hal tersebut meliputi
aspek kesehatan, aspek kejiwaan anak, aspek sosial dan aspek akademik.

C. Metode yang Digunakan

Dalam kertas kerja ini, beberapa hal yang akan dielaborasi dan ditelisik lebih dalam
adalah pertama, apa sebenarnya game online tersebut, kemudian apa saja dampak negatif
akibat kecanduan game online, selanjutnya akan diuraikan bagaimana cara melakukan
pencegahan agar anak tidak kecanduan game online, dan terakhir bagaimana pendekatan
Al-Qur’an yang dapat dilakukan pada anak untuk mengatasi mental buruk akibat
kecanduan game online.

D. Kasus dan Peristiwa


Dampak-dampak buruk yang timbul dari aktivitas bermain game online yang
berlebihan ialah meliputi aspek kesehatan, aspek psikologi, aspek sosial dan
aspekpendidikan.
Al-Qur’an merupakan Kalamullah yang salah satu isi nya tentang segala nasehat
dalam mendidik anak. Mengajarkan Al-Qur’an pada anak merupakan solusi utama dalam
pembentukan karakter yang mulia dalam diri anak.

E. Analisis dan Kesimpulan


Game online yaitu sesuatu (dalam video game) yang digunakan untuk bermain yang
harus menggunakan jaringan internet. Dampak-dampak buruk yang timbul dari aktivitas

12
bermain game online yang berlebihan ialah meliputi aspek kesehatan, aspek psikologi,
aspek sosial dan aspek pendidikan. Dampak yang dialami seorang anak ketika kecanduan
game online dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak.

F. Daftar Pustaka

Al Quranul Karim
http://www.manfaat.co.id/manfaat-menghafal-al-quran.
http://www.ranti.co.id/cara-agar-anak-gemar-membaca-al-quran
http//:www.pelangiblog.com/2015/12/bahaya-dan-dampak-buruk-akibat-game-online.
http://www.kompas.com/tren/read/2019/11/02/bagaimana-kecanduan-game-online-bisa-
sebab-gangguang-jiwa

13

Anda mungkin juga menyukai