Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah Vol.3 No.

2, November 2023 E-ISSN:2809-0292


DOI: https://doi.org/10.59270/jab.v3i2.206 P-ISSN:2809-0306

Jual Beli Akun Game di Komunitas Game Online Free


Fire Kuningan dalam Perspektif Hukum Islam

Mukhlis Bakri1)* dan Azmiyah Hidayati Fahman2)


1
Universitas Muhammadiyah Makassar
mukhlisbakri4@gmail.com
2 Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Husnul Khotimah (STISHK) Kuningan

ABSTRAK: Jual beli akun game online ini tidaklah berbentuk fisik, akan tetapi hanya
berbentuk sebuah akun yang terdiri dari id atau username dan password. Penjualan ini dalam
praktiknya belum ada kepastian hukum Islam yang mengaturnya, baik mengenai proses
transaksi jual belinya serta halal atau tidaknya jual beli tersebut. Pada penelitian ini terdapat dua
permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: 1) Bagaimana mekanisme jual beli akun game
online yang dilakukan pada komunitas game online free fire di Kuningan, 2) Bagaimana
Tinjauan Hukum Islam terhadap jual beli akun game online pada komunitas game online free
fire di Kuningan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui secara jelas bagaimana
mekanisme jual beli akun game online pada komunitas game online free fire di Kuningan dan
mengetahui hukum Islam terhadap jual beli akun game online tersebut. Dalam penelitian ini
metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Sumber data yang digunakan berupa data
primer, yaitu wawancara terhadap penjual dan pembeli akun game online free fire, serta data
sekunder sebagai pendukung diperoleh dari kajian pustaka seperti Al-Qur’an, hadits, buku,
jurnal dan lainnya. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi.
Teknik analisis data pada penelitian ini dengan cara deskriptif, yaitu data yang didapatkan
kemudian direduksi, disajikan dan disimpulkan dengan menggunakan dasar hukun Islam. Hasil
dari penelitian ini menjelaskan bahwa mekanisme jual beli akun game online free fire secara
umum hukumnya sah karena telah memenuhi rukun dan syarat jual beli. Adapun transaksi
online yang melibatkan pihak ketiga atau rekber (rekening bersama) dihukumi sebagai wakalah
bil ujrah dan status adminnya ialah sah secara syar’i serta rukun maupun syaratnya dalam
praktek jual belinya telah terpenuhi. Sehingga jual beli akun game online free fire dengan
menggunakan akad wakalah bil ujrah hukumnya boleh.

Kata Kunci: Akun, Game Online, Free Fire, Wakalah bil Ujrah

Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Akun 103 Mukhlis Bakri, et.al.
Game...
Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah Vol.3 No.2, Juni 2023 E-ISSN:2809-0292
DOI: https://doi.org/10.59270/jab.v3i2.206 P-ISSN:2809-0306

PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang universal, mengajarkan seluruh aspek kehidupan seperti
masalah ibadah, akhlak, dan tata cara dalam kehidupan sehari-hari yang sering disebut muamalah
(Syaikhu et al., 1981). Muamalah merupakan suatu ilmu yang mengatur bagaimana hubungan
antara manusia dalam kaitannya dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta benda (Jazil,
2014). Salah satu bentuk muamalah yang sangat fenomenal dari zaman dahulu hingga sekarang
adalah kegiatan jual beli. Dalam kegiatan ekonomi, jual beli merupakan suatu kegiatan transaksi
berupa pertukaran harta dengan harta dengan saling meridhai, atau pemindahan kepemilikan
dengan penukar dalam bentuk yang diizinkan (Sabiq, 2018). Dalam pandangan Islam bentuk jual
beli ada yang dihalalkan, diharamkan dan juga diperselisihkan hukumnya. Jual beli yang halal
merupakan suatu transaksi jual beli yang telah memenuhi syarat dan rukunnya.
Aturan tentang jual beli telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Seperti pada firman
Allah dalam QS. An-Nisa’ ayat 29, yaitu:

ِ ِ ٍ ‫اط ِل اََِّلا اَ ْن تَ ُكو َن ِِتارةً عن تَر‬


ِ ‫ٓاٰيَيُّها الَّ ِذين آمنُوا ََل ََتْ ُكلُاوا اَموالَ ُكم ب ي نَ ُكم ِِبلْب‬
ٰٓ ‫اض ٰمْن ُك ْم ۗ َوََل تَ ْقتُلُْاوا اَنْ ُف َس ُك ْم ۗ ا َّن‬
‫اّللَ َكا َن‬ َ َْ ََ ْ َ ْ َْ ْ َ ْ ْ ْ َ َْ َ
‫بِ ُك ْم َرِحْي ًما‬
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan
cara yang batil (tidak benar), kecuali berupa perniagaan atas dasar suka sama suka di antara
kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu.”

Dalam tafsir al-Munir, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa maksud ayat ini adalah janganlah
kalian mengambil harta orang lain dengan cara haram dalam jual beli, jangan pula dengan riba,
judi, merampas dan menipu. Akan tetapi dibolehkan bagi kalian untuk mengambil harta milik
selainmu dengan cara dagang yang lahir dari keridhaan dan keikhlasan hati antara dua pihak dalam
koridor syar’i. Tijarah adalah usaha memperoleh untung lewat jual beli. Sedangkan taradhi adalah
kesepakatan yang sama-sama muncul antara kedua pihak pelaku transaksi, jual beli tanpa ada unsur
penipuan (Zuhaili, 2016). Dari penjelasan tersebut dapat disimpukan bahwa transaksi jual beli
harus dilakukan secara suka sama suka, tidak ada unsur paksaan, pemalsuan dan penipuan yang
dapat merugikan orang lain.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan zaman terhadap teknologi semakin pesat dan
sangat mempengaruhi kehidupan serta kegiatan masyarakat. Dengan teknologi manusia dapat
berinteraksi secara langsung dan cepat di berbagai belahan dunia. Selain itu, teknologi juga sebagai
sarana hiburan seperti mendengarkan musik, main game dan menonton. Salah satu hiburan
teknologi yang banyak diminati dari berbagai kalangan ialah game online. Menurut Candra Zebeh
Aji, game online merupakan sebuah permainan video game yang dimainkan dengan menggunakan
koneksi internet. Dalam memainkan game online tidak hanya terpaku dalam penggunaan
perangkat, namun dapat dimainkan menggunakan laptop, komputer dan handphone yang
tersambung ke jaringan internet (Fauzan, 2020).
Ada beberapa game online yang yang sedang berkembang pesat dan banyak digemari salah
satunya adalah game online Free Fire (FF). Game FF merupakan permainan survival shooter
online ber-genre battle royal yang dikembangkan oleh 111 Dots Studio yang diterbitkan oleh
Garena pada 30 September 2017. Game ini adalah game adu tembak dengan musuh, bisa dimainkan
secara solo, duo ataupun squad. Jika pemain mampu bertahan hidup hingga akhir maka dialah
pemenangnya, kemudian pemenang tersebut akan mendapatkan poin untuk meningkatkan pangkat
mereka. Selain itu mereka juga bisa mendapatkan item gratis ataupun diskon dari event yang
diadakan game FF. Untuk memainkan game ini pemain menggunakan jaringan internet, kemudian
Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Akun 104 Mukhlis Bakri, et.al.
Game...
Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah Vol.3 No.2, Juni 2023 E-ISSN:2809-0292
DOI: https://doi.org/10.59270/jab.v3i2.206 P-ISSN:2809-0306

login game dengan cara memasukkan email dan password akun Google, Facebook atau VKontakte
(Barata, 2021).
Pada awalnya para gamers menjadikan game online ini sebagai hiburan untuk menghilangkan
rasa stres dan bosan. Akan tetapi saat ini banyak para gamers yang menggunakan game online
untuk menghasilkan rupiah dengan cara memperjual belikan akun game tersebut (Hadi, 2020).
Sehingga, game online ini tidak hanya menjadi sebuah objek untuk hiburan, namun juga bisa
menjadi objek untuk diperjualbelikan dan memperoleh keuntungan yang besar (Ikhsani, 2019).
Objek yang diperjual belikan pada game online yaitu akun dan item yang ada di dalamnya. Harga
yang ditawarkan sangat bervariasi tergantung berapa banyak jumlah karakter, skin senjata dan
item-item lain yang ada pada akun game tersebut. Setelah harganya disepakati maka pembeli akan
membayarnya dengan cara mentransfer atau bertemu langsung dengan penjualnya di tempat yang
telah ditentukan. Kemudian penjual memberikan id dan password akun game yang dijual dan
transaksi pun selesai.
Adapun resiko dalam praktik jual beli akun game online ialah adanya bentuk manipulasi data
yang mengakibatkan kerugian kepada penjual dan pembeli. Bahkan tak jarang terjadinya unsur
kecurangan, seperti ketika akun telah dijual ternyata tidak sama pada perjanjian atau kesepakatan
yang telah ditentukan, akun yang sudah diterima bisa saja di hack kembali oleh pihak penjual
karena pembeli masih awam dengan kegiatan ini. Sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap
salah satu pihak (Hadi, 2020).
Seperti pada kasus yang diterbitkan oleh iNewsMaluku.id, seorang pelajar berumur 16 tahun
di kota Ambon diamankan anggota Polda Maluku karena melakukan penipuan dengan menjual
akun game online palsu. Berdasarkan pengakuan korban, penipuan ini berawal ketika dia mencari
jasa penjual akun game online di media sosial instagram. Terjadi komunikasi antara korban dan
pelaku serta kesepakatan harga akun game online sebesar 2 juta. Namun game tersebut tidak sesuai
dengan keterangan saat dijual sehingga korban merasa tertipu. Setelah itu, korban langsung
mencari nomor kontak Polda Maluku di google pada aplikasi Salawaku Emarina dan langsung
melaporkan kejadian tersebut. Kemudian pelaku diamankan namun karena pelaku dan korban
masih di bawah umur sehingga penyelesaiannya dilakukan secara kekeluargaan dan pelaku juga
mengembalikan uang tersebut (Antara, 2022).
Jual beli game online ini tidaklah berbentuk fisik, akan tetapi hanya berbentuk sebuah akun
yang terdiri dari id atau username (nama pengguna) dan password (kata sandi). Penjualan akun
game yang dilakukan secara online dalam praktiknya belum ada kepastian hukum Islam yang
mengaturnya, baik mengenai proses transaksi jual belinya serta halal atau tidaknya jual beli
tersebut. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya penipuan yang dilakukan penjual dengan cara
mengganti password akun sebelum pembeli menggantinya (Saleh, 2018). Hal ini dapat merugikan
pihak pembeli akun game online tersebut. Selain itu, hal ini juga dapat membuat masyarakat ragu
untuk melakukan bisnis ini. Berdasarkan pada permasalahan-permasalahan tersebut, maka penulis
akan meneliti lebih lanjut dalam penelitian ini dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual
Beli Akun Game Online (Studi Kasus Pada Komunitas Game Online Free Fire di Kuningan)”.

TINJAUAN LITERATUR
Kajian pustaka yaitu suatu deksripsi yang ringkas mengenai kajian-kajian dari sebuah penelitian
yang sudah pernah dilakukan sebelumnya seputar masalah yang sudah diteliti, sehingga penelitian yang akan
dilakukan ini bukanlah suatu pengulangan dari kajian yang telah ada. Sebuah penelitian yang diteliti oleh
Alfi Husna “Analisa Jual Beli Akun Game Online Mobile Legends Menurut Fatwa DSN MUI Nomor 110
Tahun 2017 (Studi Kasus Squad Saints Indo 2)”. Penulis menggunakan penelitian yuridis normatif, yaitu
mengkaji penerapan kaidah atau norma dalam hukum positif dan syari’ah. Instrumen penelitian
menggunakan metode wawancara dengan bertanya langsung kepada responden. Hasil penelitian ialah jual

Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Akun 105 Mukhlis Bakri, et.al.
Game...
Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah Vol.3 No.2, Juni 2023 E-ISSN:2809-0292
DOI: https://doi.org/10.59270/jab.v3i2.206 P-ISSN:2809-0306

beli akun game online ini hukumnya mubah karena syarat dan rukun telah terpenuhi. Dampak negatif dari
bermain game online tersebut tidak serta merta membuat jual beli ini haram, karena efek yang disebabkan
dari game online ini tidak membuat akad jual belinya menjadi rusak atau fasid (Husna, 2019).
Penelitian berikutnya yaitu skripsi Arif Alamsyah tentang “Analisis Jual Beli Akun Game Online
(PUBG) Playerunknown’s Battlegrounds (Kajian Perbandingan Hukum Positif dan Hukum Islam)”.
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif
yang teknik pengumpulan datanya menggunakan bahan hukum primer, badan hukum sekunder, bahan
hukum tersier dan bahan non hukum terkait objek penelitian. Hasil penelitian bahwa transaksi jual belinya
sah karena telah memenuhi unsurnya, yaitu perikatan essensialia, naturalia dan accidentalia serta memenuhi
syarat sah berdasarkan Pasal 1320 BW (Alamsyah, 2021).
Penelitian berikutnya yaitu skripsi Mela Melani tentang “Analisa Jual Beli Akun Game Online Clash
Of Clans Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Muamalah
Angkatan Tahun 2013 Fakultas Syari’ah IAIN Raden Intan Lampung)”. Jenis penelitian ialah penelitian
lapangan (field research) dengan teknik pengumpulan data interview, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil
penelitian ialah diawali dengan kesenangan dalam bermain game kemudian dapat dijual dan ditawarkan
kepada pembeli yang berminat dengan sistem pembayaran melalui transfer atau secara langsung. Jual beli
ini telah sesuai dengan prinsip jual beli dalam hukum Islam, sedangkan menurut hukum positif
diperbolehkan apabila tidak ada unsur penipuan dan dapat merugikan konsumen (Meliani, 2017).
Kemudian kajian yang diteiliti oleh Hera Damar Chikawati tentang “Tinjauan Hukum Islam dan
Hukum Positif Transaksi Jasa dan Jual Beli Game Online Audition Ayodance (Studi Pada Forum Jasa dan
Jual Beli Ayodance)”. Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif empiris dan teknik pengumpulan data yang digunakan
ialah teknik wawancara, observasi, kepustakaan dan dokumentasi. Hasil penelitian pada tra nsaksi jual beli
akun diharamkan, disebabkan objek barang bukan milik penjual melainkan milik pihak pengembang game.
Selain itu transaksi ini menimbulkan sifat pemborosan dan resiko kemudharatan bagi pihak lain. Dalam
hukum positif, transaksi tersebut dinyatakan tidak sah karena objek tersebut tidak bisa diperdagangkan
sehingga hukumnya batal (Chikawati, 2021).

METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara atau sistem untuk mengerjakan sesuatu yang sistematik.
Metodologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari proses berfikir, analisis berfikir cara mengambil
kesimpulan dalam suatu penelitian (Saifuddin, 2005). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu
tampilan yang berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti serta benda yang diamati agar
dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen dan benda (Siyoto & Sodik, 2015).

B. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh peneliti adalah sumber data primer
dan sumber data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari wawancara terhadap responden dan
dokumentasi. Selain itu penelitian ini juga menggunakan data sekunder sebagai pendukung dan
penguat dari data primer, yaitu diambil dari Al-Qur’an, hadits, buku-buku, jurnal dan pustaka
penelitian lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

C. Teknik Pengumpulan Data


Dalam mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini peneliti menggunakan
teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Karena ingin menciptakan wawancara yang tidak terlalu
formal, maka dalam hal ini peneliti akan menggunakan interview semi terstruktur. Dimana peneliti akan

Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Akun 106 Mukhlis Bakri, et.al.
Game...
Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah Vol.3 No.2, Juni 2023 E-ISSN:2809-0292
DOI: https://doi.org/10.59270/jab.v3i2.206 P-ISSN:2809-0306

menyusun terlebih dulu pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, namun tidak menutup
kemungkinan diajukan pertanyaan lain sekiranya ditemukan data baru yang penting di lapangan. Adapun
yang menjadi sasaran wawancara yaitu para pedagang, pemilik lapak, dan pembeli lapak. Setelah kita
melakukan interview langkah selanjutnya adalah observasi, observasi yaitu melakukan (pengamatan)
langsung terhadap objek penelitian.

D. Analisis Data
Metode analisis data yang akan penulis uraikan adalah metoe deskriptif, yaitu suatu teknis
analisis data dimana menjabarkan data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dilapangan, kemudian
menganalisisnya dengan merujuk pada buku-buku dan pendapat ahli yang berkaitan dengan masalah
yang akan dipaparkan dalam skripsi ini, dengan menyimpulkan dan menimbang hasil yang didapatkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN: TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP


PELAKSANAAN JUAL BELI LAPAK PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR
MALANGBONG
Muamalah merupakan suatu ilmu yang mengatur bagaimana hubungan antara manusia
dalam kaitannya dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta benda (Jazil, 2014). Salah
satu bentuk muamalah yang sangat fenomenal dari zaman dahulu hingga sekarang adalah kegiatan
jual beli. Dalam kegiatan ekonomi, jual beli merupakan suatu kegiatan transaksi berupa pertukaran
harta dengan harta dengan saling meridhai, atau pemindahan kepemilikan dengan penukar dalam
bentuk yang diizinkan (Sabiq, 2018).
Aturan tentang jual beli telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Seperti pada firman
Allah dalam QS. An-Nisa’ ayat 29, yaitu:
ٍ ‫اط ِل اََِّلا اَ ْن تَ ُك ْو َن ِِتَ َارةً َع ْن تَ َر‬
‫اض ِٰمنْ ُك ْم ۗ َوََل تَ ْقتُلُْاوا‬ ِ ‫ٓاٰيَيُّها الَّ ِذين آمنُوا ََل ََتْ ُكلُاوا اَموالَ ُكم ب ي نَ ُكم ِِبلْب‬
َ ْ َْ ْ َ ْ ْ ْ َ َْ َ
ِ ِ ِ
ٰٓ ‫اَنْ ُف َس ُك ْم ۗ ا َّن‬
‫اّللَ َكا َن ب ُك ْم َرحْي ًما‬
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu
dengan cara yang batil (tidak benar), kecuali berupa perniagaan atas dasar suka sama suka
di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.”

Dalam tafsir al-Munir, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa maksud ayat ini adalah
Janganlah kalian mengambil harta orang lain dengan cara haram dalam jual beli, jangan pula dengan
riba, judi, merampas dan menipu. Akan tetapi dibolehkan bagi kalian untuk mengambil harta milik
selainmu dengan cara dagang yang lahir dari keridhaan dan keikhlasan hati antara dua pihak dalam
koridor syar’i. Tijarah adalah usaha memperoleh untung lewat jual beli. Sedangkan taradhi adalah
kesepakatan yang sama-sama muncul antara kedua pihak pelaku transaksi, jual beli tanpa ada unsur
penipuan (Zuhaili, 2016).
Hubungan ayat tersebut dengan penelitian ini ialah transaksi jual beli yang dilakukan dalam
bentuk apapun harus dilakukan secara suka rela serta adanya keridhaan dan keikhlasan. Sehingga
terhindar dari perilaku adanya unsur paksaan, pemalsuan dan penipuan yang dapat merugikan orang
lain pada transaksi jual beli khususnya terhadap jual beli akun game online Free Fire.
Dalam Islam kegiatan jual beli harus memenuhi rukun dan syaratnya sebagaimana yang telah
penulis jelaskan pada bab sebelumnya, yaitu adanya pelaku transaksi (penjual dan pembeli), objek
transaksi serta ijab dan qobul. Secara umum kegiatan jual beli akun game online free fire sama
seperti jual beli biasa dimana adanya pelaku transaksi, yaitu penjual mempromosikan akun
kemudian pembeli tertarik sehingga terjadinya tawar-menawar atau negosiasi antara penjual dan
pembeli. Objek transaksi atau barang yang diperjualbelikan juga terpenuhi dengan adanya akun
Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Akun 107 Mukhlis Bakri, et.al.
Game...
Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah Vol.3 No.2, Juni 2023 E-ISSN:2809-0292
DOI: https://doi.org/10.59270/jab.v3i2.206 P-ISSN:2809-0306

game online free fire sebagai, uang yang diberikan baik dalam bentuk transfer ataupun bertemu
secara langsung. Kemudian ijab dan qabul yang dilakukan dengan adanya pertemuan ataupun secara
virtual sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan antara penjual dan pembeli. Maka
pelaksanaan jual beli akun game online free fire sudah sesuai dengan rukun dan syaratnya dalam
Islam sehingga jual belinya sudah dianggap sah. Adapun jika terjadi penipuan, seperti ketika
pembeli telah mentransfer uangnya ke penjual tiba-tiba penjual memblokir pembeli sebelum
menyerahkan akunnya kepada pembeli maka ini merupakan kejahatan yang dilakukan penjual.
Namun dalam jual beli akun game free fire pada transaksi online terdapat cara yang
melibatkan pihak ketiga yaitu rekber atau rekening bersama dengan adanya tambahan biaya admin.
Transaksi ini bisa dianalisis atau dihukumi sebagai wakalah bil ujrah. Adapun rukun dan syaratnya
yang harus dipenuhi pada praktek jual beli akun game online free fire, ialah:
1. Adanya pihak muwakkil dan wakil, yaitu muwakkil merupakan orang yang memberikan
kuasa, sedangkan wakil ialah orang yang diberi kuasa. Maka disini kedudukan pembeli
adalah muwakkil dan rekber sebagai wakil.
2. Adanya tugas yang diserahkan, yaitu tugas yang diserahkan oleh muwakkil dengan adanya
unsur kejelasan tentang objeknya atau spesifikasinya, seperti jenis, kualitas, harga, ukuran
dan waktu serta kemampuan pihak wakil mampu untuk melaksanakan urusan tersebut.
Adapun pada jual beli akun game online free fire tugas rekber ialah mengamankan uang
yang diberikan oleh pembeli dan akun yang dijual oleh penjual. Kemudian rekber akan
memverifikasi atau mengecek apakah akun tersebut telah sesuai atau tidak. Jika akun game
tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditawarkan sebelumnya maka rekber akan
memberikan akunnya kepada pembeli dan uang yang telah pembeli serahkan ke rekber akan
diberikan kepada penjual.
3. Sighat, harus dinyatakan secara jelas, tegas dan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Hal ini dapat dilakukan dengan tulisan, lisan ataupun isyarat dan juga bisa berupa perbuatan
tindakan bahkan pada masa sekarang sighat dapat dilakukan dengan internet. Pada transaksi
rekber ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penipuan serta dilakukan secara online dan
sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
4. Upah, ini harus diberikan secara jelas dari segi kualitas maupun kuantitasnya begitu juga
dengan angka dan nominalnya yang harus diketahui oleh kedua belah pihak agar tidak ada
pihak yang dirugikan. Pada praktek jual beli akun game online free fire pembayaran rekber
ini terdapat biaya admin dan biaya tersebut tergantung dengan harga akunya, misalkan jika
harga akun 100.000-300.000 maka biaya jasa atau adminnya 15.000. Jika harga akun
300.000-500.000 maka biaya adminya 20.000. Dan jika harga akunnya 500.000-1.000.000
maka biaya adminnya 50.000. Namun ini tergantung bagaimana kesepakatan pembeli dan
rekber. Dalam hal ini biaya tambahannya merupakan biaya jasanya atau upah yang
diberikan pihak muwakkil kepada admin atau rekber.
5. 5) Berakhirnya wakalah bil ujrah yaitu jika tujuan yang terdapat pada wakalah sudah
terselesaikan. Dalam praktek jual beli akun game online free fire, tujuannya dianggap
terselesaikan ketika rekber telah menyerahkan akun kepada pembeli dan uang yang
diberikan pembeli telah diserahkan ke penjual.

Berdasarkan penjelasan di atas, hukum jual beli akun game online free fire telah memenuhi
rukun dan syaratnya sehingga jual belinya dikategorikan sah. Adapun pada transaksi menggunakan
rekening bersama status adminnya ialah sah secara syar’i serta rukun dan syaratnya dalam praktek
jual belinya telah terpenuhi. Sehingga jual beli akun game online free fire dengan menggunakan
akad wakalah bil ujrah hukumnya adalah boleh.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa dari Pandangan Hukum Islam terhadap
pelaksaan jual beli lapak di Pasar Malangbong tidak diperbolehkan karena belum sesuai dengan

Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Akun 108 Mukhlis Bakri, et.al.
Game...
Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah Vol.3 No.2, Juni 2023 E-ISSN:2809-0292
DOI: https://doi.org/10.59270/jab.v3i2.206 P-ISSN:2809-0306

tinjauan hukum Islam. Hal ini dikarenakan dalam melakukan jual beli bertentangan dengan prinsip-
prinsip jual beli dan status kepemilikan lapak atau tanahnya tidak dimiliki oleh penjual. Maka yang
menempeti tanah tidak berhak memperjual belikan lapak yang mereka tempati dimana hal ini
bertentangan dengan dalil Al Qur‟an surat An-Nisa ayat 29 tentang larangan memakan harta orang
lain.

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan sebelumnya terdapat beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
Pertama, mekanisme jual beli akun game online free fire biasanya dilakukan dengan
mempromosikan akun tersebut. Adapun cara mempromosikannya dengan memposting akun yang
akan dijual ke sosial media seperti instagram, facebook ataupun media sosial lainnya. Kemudian
postingan tersebut disertakan deskripsi atau spesifikasi akun yang akan dijual, misalkan
mencantumkan harga akunnya, keistimewaannya (koleksi baju, dan lainnya), ataupun kekurangan
akun tersebut.
Adapun cara transaksinya terdapat 2 alur, yaitu: Secara online. Transaksi ini terdapat dua cara,
yaitu: Pertama, pembeli akan mentransfer langsung uang kepada penjual, metode pembayarannya
bisa melalui transfer antar bank atau digital money seperti dana, gopay dan lainnya. Kedua,
menggunakan rekber atau rekening bersama yaitu menggunakan jasa admin sehingga nantinya
pembeli akan mentransfer uang ke admin, kemudian admin akan mengecek akun yang akan
diserahkan ke pembeli apakah telah sesuai yang dijual atau belum. Jika akun tersebut telah sesuai,
maka admin akan mentransfer uangnya ke penjual. Secara offline. Transaksi ini merupakan
pembayaran secara tatap muka atau bertemu langsung antara penjual dan pembeli. Biasanya yang
melakukan transaksi ini ialah mereka yang daerah rumahnya masih satu kota atau sedaerah sehingga
masih bisa dijangkau.
Kedua, jual beli akun game online free fire secara umum kegiatannya sama seperti jual beli
biasa dimana adanya pelaku transaksi (penjual dan pembeli), objek transaksi serta ijab dan qabul.
Kegiatan ini telah memenuhi rukun dan syaratnya sehingga jual belinya dikategorikan sah. Adapun
pada transaksi rekening bersama (rekber) akad yang digunakan adalah wakalah bil ujrah. Posisi
admin disini sebagai wakil dari pembeli untuk memastikan atau memeriksa kebenaran akunnya dan
pada prakteknya tersebut dikenakan fee atau ujrah. Sehingga jual beli akun menggunakan akad ini
pada transaksi rekber status adminnya sah secara syar’i serta rukun dan syaratnya dalam praktek
jual belinya telah terpenuhi, maka hukumnya adalah boleh.

DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, A. (2021). Analisis Jual Beli Akun Game Online (Pubg) Playerunknown’s Battlegrounds
(Kajian Perbandingan Hukum Positif Dan Hukum Islam) [Universitas Hasanuddin Makassar].
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/6170/
Alamsyah, A. (2021). Analisis Jual Beli Akun Game Online (Pubg) Playerunknown’s Battlegrounds
(Kajian Perbandingan Hukum Positif Dan Hukum Islam) [Universitas Hasanuddin Makassar].
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/6170/
Antara. (2022). Pelajar di Ambon Jual Akun Game Online Palsu Rp2 Juta, Korban Remaja asal
Samarinda. INewsMaluku.Id. https://maluku.inews.id/berita/pelajar-di-ambon-jual-akun-
game-online-palsu-rp2-juta-korban-remaja-asal-samarinda
Barata, B. (2021). Jual Beli Akun Game Online Garena Free Fire Di Facebook Perspektif Hukum
Bisnis Syariah [UIN Shultan Thaha Saifuddin Jambi].
http://repository.uinjambi.ac.id/9681/%0Ahttp://repository.uinjambi.ac.id/9681/%0Ahttp://rep
ository.uinjambi.ac.id/9681/1/JUAL BELI AKUN GAME ONLINE GARENA FREE FIRE DI
Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Akun 109 Mukhlis Bakri, et.al.
Game...
Jurnal Kajian Hukum Ekonomi Syariah Vol.3 No.2, Juni 2023 E-ISSN:2809-0292
DOI: https://doi.org/10.59270/jab.v3i2.206 P-ISSN:2809-0306

FACEBOOK PERSPEKTIF HUKUM BISNIS SYARIAH.pdf


Hadi, A. (2020). Praktek Jual Beli Akun Game Online Free Fire Dalam Perspektif Hukum Ekonomi
Syari’ah Dan Hukum Positif. Institut Agama Islam Negeri Bengkulu.
Husna, A. (2019). Analisis Jual Beli Akun Game Online Mobile Legends Menurut Fatwa Dsn Mui
Nomor 110 Tahun 2017. UIN Sumatera Utara Medan.
Ikhsani, A. (2019). Jual Beli Game Online Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Pada Komunitas
Game Online Banda Aceh). Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh.
Meliani, M. (2017). Analisis Jual Beli Akun Game oOnline Clash-of-Clans Dalam Perspektif Hukum
Islam dan Hukum Positif. UIN Raden Intan Lampung.
Sabiq, M. S. (2018). Fiqih Sunnah (M. I. Santosa (ed.); 1st ed.). Republika Penerbit (PT Pustaka Abdi
Bangsa).
https://books.google.co.id/books?id=pLHcDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#=onepa
ge&q&f=false
Saleh, M. (2018). Analisis Jual Beli Akun Game Online Ditinjau Dari Ekonomi Syariah (Studi Kasus
Komunitas Pemain Game Online Mobile Legends di Kecamatan Pare Kediri) [IAIN Kediri].
http://opac.iainkediri.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=24009
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. In Ayup (Ed.), Dasar Metodologi
Penelitian (cet. 1). Literasi Media Publishing.
Supriyatna, I. (2021). Bisnis Jual Beli Akun Game Online Cukup menjajikan. Suara.Com.
Syaikhu, Ariyadi, & Norwili. (1981). Fikih Muamalah Memahami Konsep dan Dialektika
Kontemporer. In R. Partajaya (Ed.), K-Media (Vol. 53, Issue 9). K-Media.
Zuhaili, W. (2011). Fiqih Islam Wa Adillatuhu. In Jilid 5 (cet. 1). Gema Insani & Darul Fikir.
Zuhaili, W. (2016). Tafsir al-Munir. Gema Insani.

Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Akun 110 Mukhlis Bakri, et.al.
Game...

Anda mungkin juga menyukai