islam
Tugas Akidah Ahklak Bab III
hp
10/12/2021
Sumber: https://aina1327.blogspot.com/2019/02/makalah-akidah-akhlak-tentang-judi-atau.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dapat kita kenal bahwa sejarah perjudian sudah muncul beribu-ribu tahun yang lalau
sejak dikenalnya sejarah manusia. Perjudian merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat
yang menimbulkan banyak dampak negatif dan salah satu bentuk patologi sosial. Berbagai cara
dilakukan dalam penanganan perjudian yang saat ini tetap hidup dalam masyarakat.
Perjudian membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Meski
demikian berbagai perjudian terap berkembang seiring dengan berkembangnya peradaban
manusia. Macam dan bentuk perjudian saat ini sudah merebak dalam kehidupan sehari-hari.
Mengingat masalah perjudian sudah menjadi penyakit akut masyarakat, maka perlu upaya
penanggulangan yang sungguh-sungguh dan sistematis.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perjudian
Judi dalam hukum syar’i disebut maysir dan qimar adalah “transaksi yang dilakukan oleh
dua belah untuk pemilikan suatu barang atau jasa yang menguntungkan satu pihak dan
merugikan pihak lain dengan cara mengaitkan transaksi tersebut dengan suatu aksi atau
peristiwa”.
Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara
beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang.. Pemain
yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah
taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai.
Undian dapat dipandang sebagai perjudian dimana aturan mainnya adalah dengan cara
menentukan suatu keputusan dengan pemilihan acak. Undian biasanya diadakan untuk
menentukan pemenang suatu hadiah.
Contohnya adalah undian di mana peserta harus membeli sepotong tiket yang diberi nomor.
Nomor tiket-tiket ini lantas secara acak ditarik dan nomor yang ditarik adalah nomor pemenang.
Pemegang tiket dengan nomor pemenang ini berhak atas hadiah tertentu.
Meskipun masalah perjudian sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan, tetapi baik
dalam KUHP maupun UU No. 7 tahun 1974 ternyata masih mengandung beberapa kelemahan.
Kelemahan ini yang memungkinkan masih adanya celah kepada pelaku perjudian untuk
melakukan perjudian. Adapun beberapa kelemahannya adalah :
1. Togel.
Permainan togel adalah permainan menebak angka yang akan dikeluarkan bandar / rumah
judi pada saat tertentu dengan imbalan yang sangat fantastis tergantung ketepatan dan jumlah
angka benar yang menjadi tebakan kita,togel banyak disebut toto gelap.
2. Sabung Ayam
Sabung Ayam adalah kegiatan mengadu keberanian dan daya tempur juga nyali dari ayam
ayam yang menjadi jago atau gaco dengan cara mengadu dengan ayam jago atau gaco orang
lain,kegiatan adu ayam belum tentu langsung menjadi kegiatan perjudian tergantung ada unsur
taruhan atau tidak,karena ada orang yang mengadu ayam hanya untuk kesenangan atau malah
karena adat istiadat yang turun temurun.
3. SDSB
Permainan ini sama dengan togel tapi sekarang SDSB sudah tidak lagi beraktifitas karena
sudah ditutup oleh negara,awalnya SDSB ini untuk sumbangan olah raga liat saja kepanjangan
dari SDSB yaitu Sumbangan Dana Sosial Berhadiah.
4. Judi Kartu.
Permainan judi ini menggunakan media kartu untuk mengetahui siapa yang menang dan
siapa yang kalah,banyak sekali jenis permainan judi kartu yang berkembang di masyarakat
seperti judi menggunakan kartu
C. Hukum
Dalam al-Qur'an, kata maysir disebutkan sabanyak tiga kali, yaitu dalam surat al-Baqaraħ
(2) ayat 219, surat al-Mâ`idaħ (5) ayat 90 dan ayat 91. Ketiga ayat ini menyebutkan beberapa
kebiasaan buruk yang berkembang pada masa jahiliyah, yaitukhamar, al-maysir, al-anshâb
(berkorban untuk berhala), dan al-azlâm (mengundi nasib dengan menggunakan panah). Hadis
”Rasulullah saw., mengatakan: “Rasulullah saw., bersabda: Judi itu kotor maka jauhilah
Terjemah Arti: Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih
dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,
Sehubungan dengan judi, ayat ini merupakan ayat pertama yang diturunkan untuk
menjelaskan keberadaannya secara hukum dalam pandangan Islam. Setelah ayat ini, menurut al-
Qurthubiy kemudian diturunkan ayat yang terdapat di dalam surat al-Ma'idah ayat 91 (tentang
khamar ayat ini merupakan penjelasan ketiga setelah surat al-Nisa` ayat 43). Terakhir Allah
menegaskan pelarangan judi dan khamar dalam surat al-Ma'idah ayat 90.
Al-Thabariy menjelaskan bahwa "dosa besar" ( )إثم كبيرyang terdapat pada judi yang
dimaksud ayat di atas adalah perbuatan judi atau taruhan yang dilakukan seseorang akan
menghalangi yang hak dan, konsekwensinya, ia melakukan kezaliman terhadap diri, harta dan
keluarganya atau terhadap harta, keluarga dan orang lain.
Di dalam surat al-Mâ`idaħ (5) ayat 90 dan ayat 91 Allah berfirman sebagai berikut:
90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah[434], adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan.
91. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
D.
1. Masuk dalam lingkaran syaiton yang merugikan pribadi dan orang lain
10.
F. Menghindari Perjudian
1. Hendaknya ikhlas karena Allah untuk benar-benar tidak melakukan perbuatan judi, dan
memohon kepada-Nya setiap saat agar dijauhkan dari perbuatan tersebut.
2. Meyakini bahwa perbuatan judi hukumnya haram. Setiap perbuatan yang haram bila dilanggar
pasti akan membahayakan, baik di dunia maupun di akhirat. Allah 'Azza wa Jalla berfirman,
artinya: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khomer, berjudi,
(berqurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji yang termasuk
amalnya setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. (QS. al-Maidah [5]: 90)
3. Hendaknya memahami bahwa bila penghasilannya haram maka do'anya tidak akan diterima
atau dikabulkan oleh Alloh Subhana wa Ta'ala. Dari Abu Huroiroh Rodhiyallohu 'Anhu ia
berkata: Rosululloh Shollallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda, "Sesungguhnya Alloh itu
baik. Dia tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Alloh telah
memerintahkan kepada orang-orang mukmin sebagimana perintah-Nya kepada para Rosul. Alloh
berfirman, 'Wahai para rosul, makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal
sholih.' (QS. al-Mukminun [23]: 51). Dan Dia berfirman, 'Wahai orang-orang yang beriman,
makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepada kalian.' (QS. al-Baqoroh [2]:
172). Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh,
rambutnya kusut dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdo'a,
"Wahai Robbku, wahai Robbku," sementara makanannya haram, minumannya haram,
pakaiannya haram, dan (perutnya) dikenyangkan dengan hal yang haram, maka bagaimana
mungkin orang seperti ini dikabulkan do'anya." (HR. Muslim 3/85)
4. Memahami bahwa penghasilannya dari hasil judinya itu tidak akan berbarokah.
1. Orang akan dapat istiqomah menjalankan tanggung jawab yang diemban dalam kaitannya
dengan Allah ataupun sesama manusia.
2. Perekonomian keluarga akan dapat distabilkan dengan berbagai usaha yang nyata-nyata halal
dan menghasilkan rizqi yang barokah
3. Melatih diri untuk sabar dan tenang dalam menghadapi berbagai tipuan dunia
4. Mantap dan khusyu’ dalam berdzikir dan beribadah kepada Allah
5. Menyebabkan orang konsisten menjalankan kewajiban terhadap diri, orang lain dan
Penciptanya
6. Menjadikan orang tekun dan bersemangat untuk terus berusaha sesuai dengan kebenaran yang
diyakini
7. Meninggalkan perbuatan berjudi menjadi motivasi untuk mengamalkan agama atau berkarya
bagi nusa dan bangsa
8. Bangunan kehidupan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya menjadi kokoh dan mandiri
karena jauh dari persengketaan
9. Memupuk perasaan malu dan kasih sayang terhadap sesama manusia.
10. Menumbuhkan kedamaian dan kebahagiaan sebab meninggalkan perbuatan judi dapat
meningkatkan kepemilikan harta benda dan menjaga diri seseorang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang
dianggap bernilai dengan menyadari adanya resiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-
peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum
pasti hasilnya.
Cara mengatasi perjudian ialah melarang praktek judi disertai tindakan-tindakan preventif
dan punitif (hukuman dan sanksi) secara konsekuen, dan tidak secara setengah-setengah.
Perilaku perjudian jelas sangat bertentangan dengan norma, nilai, dan hukum yang
bersumber dari agama dan hukum positif yang berlaku di Indonesia. Hukum Judi dalam Islam
adalah haram dan merupakan perbuatan tercela.
Perjudian merupakan penyakit sosial yang berimplikasi buruk terhadap lingkungan sosial
masyarakat. Kemenangan yang diperoleh dari perjudian tidak akan bertahan lama justru akan
berakibat pada pengrusakan karakter individu dan kehidupannya.
B. Saran
Perjudian sudah menjadi penyakit dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Bahkan masalah
perjudian sudah menjadi penyakit akut masyarakat, maka perlu upaya yang sungguh-sungguh
terlebih kepada aparat pemerintah agar lebih memperhatikan permasalahan ini dan lebih efektif
dalam melakukan tindakan pemberantasan perjudian, dan dalam hal ini juga diperlakukan
partisipasi masyarakat guna menumbuhkan kesadaran untuk turut serta dalam pemberantasan
perjudian yang sudah membudaya dalam kehidupan masyarakat.