Anda di halaman 1dari 12

1

MAKALAH
PERJUDIAN
MATA KULIAH : FQIH

DOSEN PENGAMPU : RAMLI,M.Pd

DISUSUN OLEH

AYU FADILA

SEMESTER II

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI ARRIDHO
BAGANSIAPIAPI ROKAN HILIR
RIAU
TA. 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara yang berdasarkan pada hukum, maka idealnya
kedudukan hukum harus ditempatkan di atas segalanya, setiap orang dan perbuatannya
2

harus sesuai dengan aturan hukum tanpa terkecuali. Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar
1945 menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum (recht staat). Namun
kenyataannya, masih banyak orang di Indonesia yang melanggar hukum-hukum tersebut,
mereka tidak takut dengan hukum-hukum yang dibuat oleh manusia. Padahal hukum dibuat
untuk kemashlahatan umat manusia.
Perjudian merupakan penyakit sosial yang buruk. Kemenangan yang dihasilkan dari
perjudian tidak akan bertahan lama justru akan berakibat pada pengrusakan karakter
individu dan akan merusak kehidupannya. Banyak fakta menceritakan bahwa pemenang
judi tidak selalu memiliki hidup yang sejahtera, sebagian besar mengalami kemiskinan
yang begitu parah dan mengalami alienasi (keterasingan) dari keluarga dan masyarakat

B.       Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian perjudian ?

2.   Apa hukum perjudian dalam islam ?

3.  Apa saja yang termasuk dalam perjudian ?

4.   Apa dampak dari perjudian ?

5.   Bagaimana cara menghindari perjudian?

BAB. II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perjudian
3

Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di
antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang..
Pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si pemenang. Peraturan
dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai.
Undian dapat dipandang sebagai perjudian dimana aturan mainnya adalah dengan
cara menentukan suatu keputusan dengan pemilihan acak. Undian biasanya diadakan untuk
menentukan pemenang suatu hadiah.
Contohnya adalah undian di mana peserta harus membeli sepotong tiket yang diberi
nomor. Nomor tiket-tiket ini lantas secara acak ditarik dan nomor yang ditarik adalah
nomor pemenang. Pemegang tiket dengan nomor pemenang ini berhak atas hadiah tertentu.
Meskipun masalah perjudian sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan,
tetapi baik dalam KUHP maupun UU No. 7 tahun 1974 ternyata masih mengandung
beberapa kelemahan. Kelemahan ini yang memungkinkan masih adanya celah kepada
pelaku perjudian untuk melakukan perjudian. Adapun beberapa kelemahannya adalah :
Perundang-undangan hanya mengatur perjudian yang dijadikan mata pencaharian,
sehingga kalau seseorang melakukan perjudian yang bukan sebagai mata pencaharian maka
dapat dijadikan celah hukum yang memungkinkan perjudian tidak dikenakan hukuman
pidana.
B.         Macam-Macam Judi
 Togel.
Permainan togel adalah permainan menebak angka yang akan dikeluarkan bandar /
rumah judi pada saat tertentu dengan imbalan yang sangat fantastis tergantung ketepatan
dan jumlah angka benar yang menjadi tebakan kita,togel banyak disebut toto gelap.
  Sabung Ayam.
Sabung Ayam adalah kegiatan mengadu keberanian dan daya tempur juga nyali dari
ayam ayam yang menjadi jago atau gaco dengan cara mengadu dengan ayam jago atau gaco
orang lain,kegiatan adu ayam belum tentu langsung menjadi kegiatan perjudian tergantung
ada unsur taruhan atau tidak,karena ada orang yang mengadu ayam hanya untuk
kesenangan atau malah karena adat istiadat yang turun temurun
  SDSB
Permainan ini sama dengan togel tapi sekarang SDSB sudah tidak lagi beraktifitas
karena sudah ditutup oleh negara,awalnya SDSB ini untuk sumbangan olah raga liat saja
kepanjangan dari SDSB yaitu Sumbangan Dana Sosial Berhadiah.
  Judi Kartu.
4

Permainan judi ini menggunakan media kartu untuk mengetahui siapa yang menang dan
siapa yang kalah,banyak sekali jenis permainan judi kartu yang berkembang di masyarakat
seperti judi menggunakan kartu Domino,Poker,Gaple,Domino

C.         Hukum Judi dalam Islam


Dalam al-Qur'an, kata maysir disebutkan sabanyak tiga kali, yaitu dalam surat al-
Baqaraħ (2) ayat 219, surat al-Mâ`idaħ (5) ayat 90 dan ayat 91. Ketiga ayat ini
menyebutkan beberapa kebiasaan buruk yang berkembang pada masa jahiliyah,
yaitukhamar, al-maysir, al-anshâb (berkorban untuk berhala), dan al-azlâm (mengundi
nasib dengan menggunakan panah).
Penjelasan tersebut dilakukan dengan menggunakan jumlah khabariyyah dan jumlah
insya`iyyah. Dengan penjelasan tersebut, sekaligus al-Qur'an sesungguhnya menetapkan
hukum bagi perbuatan-perbuatan yang dijelaskan itu. Di dalam surat al-Baqaraħ (2) ayat
219 disebutkan sebagai berikut:
‫ل‬B‫ون ق‬B‫اذا ينفق‬B‫يسألونك عن الخمر والميسر قل فيهما إثم كبير ومنافع للناس وإثمهما أكبر من نفعهما ويسألونك م‬
‫العفو كذلك يبين هللا لكم اآليات لعلكم تتفكرون‬
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu supaya kamu berfikir,
Sehubungan dengan judi, ayat ini merupakan ayat pertama yang diturunkan untuk
menjelaskan keberadaannya secara hukum dalam pandangan Islam. Setelah ayat ini,
menurut al-Qurthubiy kemudian diturunkan ayat yang terdapat di dalam surat al-Ma'idah
ayat 91 (tentang khamar ayat ini merupakan penjelasan ketiga setelah surat al-Nisa` ayat
43). Terakhir Allah menegaskan pelarangan judi dan khamar dalam surat al-Ma'idah ayat
90.
Al-Thabariy menjelaskan bahwa "dosa besar" (‫ )إثم كبير‬yang terdapat pada judi yang
dimaksud ayat di atas adalah perbuatan judi atau taruhan yang dilakukan seseorang akan
menghalangi yang hak dan, konsekwensinya, ia melakukan kezaliman terhadap diri, harta
dan keluarganya atau terhadap harta, keluarga dan orang lain.

Di dalam surat al-Mâ`idaħ (5) ayat 90 dan ayat 91 Allah berfirman sebagai berikut:
5

‫ا‬BB‫ون إنم‬BB‫يا أيها الذين آمنوا إنما الخمر والميسر واألنصاب واألزالم رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلكم تفلح‬
‫ل أنتم‬B‫الة فه‬B‫ر هللا وعن الص‬B‫دكم عن ذك‬B‫يريد الشيطان أن يوقع بينكم العداوة والبغضاء في الخمر والميسر ويص‬
‫منتهون‬
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di
antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan
itu)”.
Judi atau al-Maysir (bahasa Arab), bambling (bhasa Inggris) adalah permainan
dengan memakai uang yang sebagai teruhan atau mempertaruhkan sejumlah uang atau
harta dalam permainan tebakanberdasarkan kebetulan, denagn tujuan mendapatkan
sejumlah uang atau harta semula dalam hal ini judi yang dimaksut dalam tulisan ini adalah
permainan yang mengandung unsure taruhan (semua bentuk taruhan) dan orang yang
menang dalam permainan itu berhak mendapatkan taruhan tersebut. Dalam AL-Qur’an kata
al-Maysir, disebutkan sebanyak tiga kali, yaitu dalam QS. Al- Baqarah (2) 219, dan QS. Al-
Maidah (5): 90-91 1. QS. Al-BAqarahg : 219 Artinya: “mereka bertanya kepadamu tentang
Khamar dan Judi. Katkanlah: pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat
bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya…” 2. QS. Al-Maidah : 90
Artinya : “hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) Khamar, berjudi,
(berkorban untuk) barhala, mengundi nasip dengan panah, adalah perbuatan kejih adalah
termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan- perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan” 3. QS. Al-Maidah : 91 Artinya: “Sesungguhnya setan itu bermaksut
hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum)
Khamar dan berjudi, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)”
D.        Akibat Perjudian
Dalam surat al-Baqaraħ (2) ayat 219, Allah SWT menjelaskan bahwa khamar dan
al-maysir mengandung dosa besar dan juga beberapa manfaat bagi manusia. akan tetapi
dosanya lebih besar dari manfaatnya. Manfaat yang dimaksud ayat itu, khususnya
mengenai al-maysir, adalah manfaat yang hanya dinikmati oleh pihak yang menang, yaitu
beralihnya kepemilikan sesuatu dari seseorang kepada orang lain tanpa usaha yang sulit.
Kalaupun ada manfaat atau kesenangan lain yang ditimbulkannya, maka itu lebih banyak
bersifat manfaat dan kesenangan semu.
6

Pada bentuk permainan al-mukhâtharaħ, pihak yang menang bisa memperoleh harta
kekayaan yang dijadikan taruhan dengan mudah dan bisa pula menyalurkan nafsu
biologisnya dengan isteri pihak yang kalah yang juga dijadikan sebagai taruhan. Sedang
pada bentuk al-tajzi`aħ, pihak yang menang merasa bangga dan orang-orang miskin juga
bisa menikmati daging unta yang dijadikan taruhan tersebut. Akan tetapi, al-maysir itu
sendiri dipandang sebagai salah satu di antara dosa-dosa besar yang dilarang oleh agama
Islam.
Penegasan yang dikemukakan pada suat al-Baqaraħ (2) ayat 219 bahwa dosa akibat
dari al-maysir lebih besar daripada manfaatnya memperjelas akibat buruk yang
ditimbulkannya. Di antara dosa atau risiko yang ditimbulkan oleh al-maysir itu dijelaskan
dalam surat al-Mâ`idaħ (5) ayat 90 dan 91. Kedua ayat tersebut memandang bahwa al-
maysir sebagai perbuatan setan yang wajib dijauhi oleh orang-orang yang beriman. Di
samping itu, al-maysir juga dipergunakan oleh setan sebagai alat untuk menumbuhkan
permusuhan dan kebencian di antara manusia, terutama para pihak yang terlibat, serta
menghalangi konsentrasi pelakunya dari perbuatan mengingat Allah dan menunaikan
shalat. Al-Alusiy menjelaskan bahwa kemudaratan yang dapat ditimbulkan oleh perjudian
antara lain, selain perbuatan itu sendiri merupakan cara peralihan (memakan) harta dengan
cara yang batil, adalah membuat para pecandunya memiliki kecenderungan untuk mencuri,
menghancurkan harga diri, menyia-nyiakan keluarga, kurang pertimbangan dalam
melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk, berperangai keji, sangat mudah memusuhi
orang lain.
Semua perbuatan itu sesungguhnya adalah kebiasaan-kebiasaan yang sangat tidak
disenangi orang-orang yang berfikir secara sadar (normal), tapi orang yang sudah
kecanduan dengan judi tidak menyadarinya, seolah-olah ia telah menjadi buta dan tuli.
Selain itu, perjudian akan membuat pelakunya suka berangan-angan dengan taruhannya
yang mungkin bisa memberikan keuntungan berlipat ganda .

E.         Menghidari Perjudian


1.         Hendaknya ikhlas karena Allah untuk benar-benar tidak melakukan perbuatan judi, dan
memohon kepada-Nya setiap saat agar dijauhkan dari perbuatan tersebut.
2.         Meyakini bahwa perbuatan judi hukumnya haram. Setiap perbuatan yang haram bila
dilanggar pasti akan membahayakan, baik di dunia maupun di akhirat. Allah 'Azza wa Jalla
berfirman, artinya: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khomer,
berjudi, (berqurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji
7

yang termasuk amalnya setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan. (QS. al-Maidah [5]: 90)
3.         Hendaknya memahami bahwa bila penghasilannya haram maka do'anya tidak akan
diterima atau dikabulkan oleh Alloh Subhana wa Ta'ala. Dari Abu Huroiroh Rodhiyallohu
'Anhu ia berkata: Rosululloh Shollallahu 'Alaihi wa Sallam pernah bersabda,
"Sesungguhnya Alloh itu baik. Dia tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan
sesungguhnya Alloh telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sebagimana
perintah-Nya kepada para Rosul. Alloh berfirman, 'Wahai para rosul, makanlah dari segala
sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal sholih.' (QS. al-Mukminun [23]: 51). Dan Dia
berfirman, 'Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah
Kami berikan kepada kalian.' (QS. al-Baqoroh [2]: 172). Kemudian beliau menceritakan
kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Dia
menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdo'a, "Wahai Robbku, wahai
Robbku," sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan
(perutnya) dikenyangkan dengan hal yang haram, maka bagaimana mungkin orang seperti
ini dikabulkan do'anya." (HR. Muslim 3/85)
4.         Memahami bahwa penghasilannya dari hasil judinya itu tidak akan berbarokah.

DAMPAK NEGATIF BERJUDI


Perjudian di kasino adalah hal yang menarik, sungguh itu adalah hal yang benar-benar
menarik. Siapa yang tidak ingin ke kasino? Saya rasa sebagian besar akan menjawab ingin
pergi ke kasino sebab disanalah tempat yang tempat untuk merasakan “surga dunia”. Apa
saja seakan-akan ada disini, permainan menarik, uang yang keluar masuk, wanita cantik,
minuman berkelas serta makanan enak semua ada dan bahkan konon katanya sekali kita
menginjakkan kaki ke lantai kasino, waktu terasa berhenti berjalan. Wah, hebat sekali sihir
dari kasino ya? Tentu saja, maka tak heran banyak orang yang ramai-ramai datang dengan
satu impian menjadi PEMENANG BESAR. Namun, dibalik keglamouran yang ditawarkan
tersebut, kasino juga menyimpan dampak negative buat anda dan lebih parahnya lagi anda
tidak menyadarinya. Daripada anda nantinya bingung seperti apa dampak negative tersebut,
ada baiknya saya paparkan hal itu dibawah. Diantaranya adalah :
1. Rasa Bingung
Seorang penjudi yang sering kalah dalam taruhan umumya akan menghapus rasa kesalnya
dengan tidur. Saat bangun, ia menjadi bingung dan gelisah serta mulai memikirkan cara
bagaimana agar memulihkan finansial keuangannya dari kerugian kekalahan. Tidak hanya
itu, ia akan berpikir bagaimana caranya agar berhasil dalam perjudian. Hingga tanpa ia
8

sadari, ia akan mengidap stress bekepanjangan yang kemudian menggerogoti hidup serta
akan menghambat kesehatannya. Saya ingatkan perjudian bukanlah suatu hal buruk apabila
anda memperlakukannya menjadi hal yang menyenangkan atau menghibur.
2. Sifat Kecanduan
Semua hal yang kita lakukan berawal dari kata “coba-coba”, kemudian “terbiasa” lalu
“kecanduan”, itulah hal yang dapat kasino berikan untuk anda. Pertama kali anda datang ke
kasino, saya rasa tidak mungkin anda langsung bertaruh dalam jumlah besar, pastinya anda
coba dari taruhan kecil dahulu bukan? Dari situ anda berhasil, kemudian coba lagi, dan lagi,
dan lagi, sampai anda lupa segalanya. Terlebih lagi anda telah menemukan permainan yang
mengasyikan, anda menjadi kecanduan bahkan lebih parahnya lagi pikiran anda tidak
pernah lepas dari kata judi.
3. Merasa Terkucilkan
Saat kerabat, teman dekat, tetangga, ataupun pihak keluarga mendengar bahwa anda
seorang penjudi berat pastinya mereka lambat laun akan meninggalkan anda. Mereka takut
sikap anda dalam perjudian ini akan berdampak pada finansial mereka, meminjam uang
contohnya. Bahkan para penjudi umumnya seperti terisolasi dan terlihat hidup menyendiri
dari ruang lingkupnya.
4. Berimbas ke anak-anak
Bagaimana perasaan anda saat anak tercinta anda mengetahui kalau anda seorang penjudi?
Pastinya mereka akan menjadi kecewa bukan? Sosok orang tua yang harusnya menjadi
panutan, tiba-tiba luntur karena judi. Di Amerika Serikat, ada kasus yang cukup heboh
ketika seorang anak berhenti mempercayai orang tua mereka dikarenakan melihat
kecanduan orang tuanya akan dunia judi. Hal ini tentu menjadi masalah serius nantinya.

5. Kekerasan dan Perkelahian


Anda kalah dalam judi? Selain uang melayang, apa yang didapat? Stress, cemas, dan
depresi kemudian berujung pada kekerasan dalam rumah tangga. Saat orang yang kalah
dalam perjudian, pikiran mereka seolah-olah dirasuki sesuatu hal yang negative, ia tidak
bisa berpikir jernih. Segala sesuatu ia lakukan dengan emosi dikarenakan ia depresi. Hal ini
umumnya sering ditemukan di dalam kehidupan penjudi kompulsif, kekerasan fisik dan
emosional pun meresapi rumah tangga mereka.
6. Resiko Bunuh Diri
Wah, kasus ini terbilang paling extreme. Merasa tidak ada pilihan lain dalam hidupnya,
seorang penjudi bahkan nekat untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Para penjudi yang bunuh
diri ini umumnya adalah orang-orang yang rentan terhadap alkohol berat, kokain atau
9

kecanduan obat terlarang. Selain bunuh diri, kasus mengancam bunuh diri atau melukai diri
sendiri kerap bisa terjadi di golongan penjudi kompulsif. Saya rasa ini adalah alasan jelas
tentang depresi berkelanjutan yang berujung maut.
7. Karir Terhalang
Saat para penjudi kompulsif ini sudah merasa dunia perjudian adalah bagian dalam
hidupnya, tentu saja nantinya akan berdampak pada karir. Pikiran sang penjudi kompulsif
akan selalu melayang-layang tidak karuan, dan bisa ditebak apa yang ia pikirkan saat itu.
Gara-gara perjudian, performa saat ia bekerja akan menurun. Saat masa itu tiba, akan susah
sekali untuk kembali ke jalan yang benar.
8. Kasus Penipuan
Perjudian resmi adalah suatu industri bisnis dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan
dapat memiliki pengaruh drastis pada pemerintah negara. Hingga saat ini ada banyak
laporan berita mengenai korupsi dan penipuan dalam lotere negara. Dalam kasus ini
sebagai bukti maka masyarakat miskin dan kurang beruntung yang nanti akan menjadi
korbannya. Tidak diragukan lagi, dalam hal ini tindakan perjudian yang disahkan adalah
kebijakan sosial yang buruk bagi masyarakat banyak.
9. Rekening mengalami “pendarahan”
Apakah anda tahu salah satu fakta menarik dibalik para penjudi kompulsif? Rata-rata
penjudi kompulsif memiliki hutang senilai lebih dari US$ 80.000. Jika mereka tidak
beruntung, maka setiap harinya mereka akan diganggu dengan kedatangan para rentenir
yang menyambangi rumah mereka. Faktor ini nantinya dikhawatirkan akan memicu
dampak seperti ketidakharmonisan rumah tangga yang berujung perceraian, penggelapan
dana di suatu perusahaan, pencurian serta keterlibatan dalam kejahatan yang terorganisir
yang dilakukan oleh penjudi potensial. Rekening anda akan terus mengucur deras keluar
jika anda tidak dapat menanganinya secara serius.
10. Masalah perjudian
Ketika aksi judi bermasalah sehingga menyebabkan kesulitan yang berkepanjangan bagi si
penjudi itu termasuk masalah perjudian. Biasanya orang-orang yang berurusan dengan
masalah judi ini akan mengidap yang namanya depresi, migraine, tekanan mental, cemas
dan lain sebagainya. Lihat saja, seorang penjudi kompulsif umumnya menenggak obat
penenang, obat terlarang atau mungkin memilih secangkir kopi. Inilah yang disebut
BAB III
PENUTUP
10

Permainan judi yang dilakukan oleh para mahasiswa merupakan hasil dari sebuah
interaksi sosial yang terjadi diantara mereka. Intensitas kebersamaan antar sesama
mahasiswa yang sering bertemu membuat hubungan mereka terjalin dengan baik, hal ini
membuat proses interaksi yang terjadi diantar mereka dapat berjalan dengan baik karena
satu sama lain saling memberikan respon atau tanggapan terhadap apa yang mereka
perbincangkan. Interaksi sosial ibaratkan sebuah mata uang yang memiliki dua sisi, apabila
dalam interaksi tersebut melibatkan berbagai hal yang membawa kepada ketaatan
peraturan, norma, serta nilai yang berlaku dalam masyarakat maka interaksi tersebut akan
memiliki dampak yang positif. Namun, interaksi juga memiliki sisi lain yang dapat
berdampak negatif, seperti yang terjadi pada para mahasiswa yang ikut dalam permainan
judi online. Dalam proses interaksi yang terjadi diantara mahasiswa terdapat proses tukar-
menukar informasi yang bersifat negatif, karena informasi tersebut berisikan sesuatu yang
lebih bersifat terhadap bentuk penyimpangan sosial. Dari proses interaksi tersebutlah awal
mula mahasiswa mengenal akan keberadaan permainan judi online.
A.  Kesimpulan
Perilaku perjudian jelas sangat bertentangan dengan norma, nilai, dan hukum yang
bersumber dari agama dan hukum positif yang berlaku di Indonesia. Motif berjudi
sebenarnya terobsesi oleh adanya insentif ekonomi yang bagi pelaku diekspektasikan akan
memperoleh keuntungan yang berlipat-lipat maka dengan tercetuslah perilaku judi yang
bila dianggap sebagai adiksi maka kemudian berubah menjadi kompulsif.
Dari uraian tersebut, dapat dberikan kesimpulan, bahwa:
1. Individu yang melakukan tindakan berjudi terdorong motif untuk memperoleh keuntungan
yang sebesar-besarnya (utility maximitation) bagi kesejahteraannya. Sekuensial dari
perilaku tersebut akan berefek kepada tindakan-tindakan yang menyimpang lainnya
(disfungtional behavior), tidak lagi mematuhi pranata-pranata social, norma, nilai, dan
hukum positif sehingga akan menimbulkan virus dalam masyarakat. Bagi kajian psikologi
sosial, perilaku berjudi dapat dianggap sebagai gangguan kejiwaaan yang termasuk dalam
Impulse Control Disorders bilamana perilaku tersebut cenderung melakukannya secara
masif dan intens dan sifatnya menetap dan sulit untuk dikendalikan ketergantungan
terhadap judi dapat dikategorikan sebagai adiksi kompulsif.

2.       Perjudian merupakan penyakit sosial yang berimplikasi buruk terhadap lingkungan sosial
masyarakat. Kemenangan yang diperoleh dari perjudian tidak akan bertahan lama justru
akan berakibat pada pengrusakan karakter individu dan kehidupannya. Banyak sudah fakta
menceritakan bahwa pemenang judi tidak selalu memiiki hidup yang sejahtera, sebagian
11

besar mengalami kemiskinan yang begitu parah dan mengalami alianasi (keterasingan) dari
keluarga dan masyarakat. Kehidupan yang semestinya dapat diperoleh dan dinikmati
dengan keluarga dapat berubah menjadi keburukan. Benar adanya bilamana Allah dalam al-
Quran surat al-Maidah [5]:90-91 menfirmankan bahwa judi adalah perilaku syaitan, bila
tidak dijauhi maka akan menimbulkan permusuhan dan kebencian.
3.      Karena keburukan yang ditimbulkannya maka diperlukan suatu perencanaan yang
strategis antar komponen, baik instansi pemerintah, aparat penegak hukum, dan tokoh-
tokoh masyarakat untuk selalu berikhtiar mengeliminir perilaku judi dan berbagai media
judi dengan berbagai tindakan. Tindakan yang dilakukan harus menyentuh akar masalah,
dengan melakukan kajian yang komrehensif akan memberikan gambaran secara holistik
persoalan dan bagaimana untuk mencegahnya. Terdapat beberapa alternatif produktif dalam
mengendalikan dan merehabilitasi perilaku perjudian tersebut. Namun langkah yang kecil
tetapi dapat memberikan kontribusi yang sangat besar adalah dengan memberikan edukasi
dan pemahaman dari orang tua kepada anak dan didukung dengan pemahaman agama yang
baik akan menjadi imunitas yang kuat untuk menangkal penyakit judi yang dianggap
sebagai patologi sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahid dan Mohammad Labib. 2005. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime).
Bandung: Refika Aditama.
12

Andi Hamzah. 2008. KUHP dan KUHAP-Edisi Revisi 2008. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Budi Suhariyanto. 2012. Tindak Pidana Teknologi Informasi (Cyber Crime)


Urgensi Pengaturan dan Celah Hukumnya. Jakarta: Raja Grafindo Pesada.

Burhan Bungin. 2008. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus


Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto. 2010. Sosiologi Teks Pengantar Dan
Terapan. Jakarta: Kencana.
Jokie M. S. Siahaan. 2009. Perilaku Menyimpang Pendekatan Sosiologi. Jakarta:
Malta Printindo. Kartini Kartono. 2009. Patologi Sosial. Jakarta: Rajawali Press.

Anda mungkin juga menyukai