JUDI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pegertian perjudian………………………………………………………………………….
islam…………………………………………………………………….
sosial…………………………………..
2.6 Menghindari
Perjudian………………………………………………………………………
masyarakat………………………………………..
Perjudian……………………………………………………………..
KESIMPULAN
SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dapat kita kenal bahwa sejarah perjudian sudah muncul beribu-ribu tahun
yang lalau sejak dikenalnya sejarah manusia. Perjudian merupakan salah satu
bentuk penyakit masyarakat yang menimbulkan banyak dampak negatif dan
salah satu bentuk patologi sosial. Berbagai cara dilakukan dalam penanganan
perjudian yang saat ini tetap hidup dalam masyarakat.
Meski pada hakekatnya perjudian merupakan perbuatan yang
bertentangan dengan norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum, namun
perjudian masih menunjukkan eksistensinya, dulunya hanya terjadi dikalangan
orang dewasa pria. Sekarang sudah menjalar ke berbagai elemen masyarakat
anak-anak dan remaja yang tidak lagi memandang pria maupun wanita.
Perjudian membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara. Meski demikian berbagai perjudian terap berkembang
seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Macam dan bentuk
perjudian saat ini sudah merebak dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat
masalah perjudian sudah menjadi penyakit akut masyarakat, maka perlu upaya
penanggulangan yang sungguh-sungguh dan sistematis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Judi ?
2. Apa saja macam-macam dalam Judi?
3. Bagaimana hukum Judi dalam Islam?
4. Apa akibat dan bahaya judi?
5. Hikmah Menghindari perjudian?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Pengertian Judi.
2. Menjelaskan macam-macam dalam Judi.
3. Menjelaskan hukum Judi dalam Islam.
4. Menjelaskan akibat dan bahaya judi.
5. Menjelaskan Hikmah Menghindari perjudian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perjudian
Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu
pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar
dan menjadi pemenang.. Pemain yang kalah taruhan akan memberikan
taruhannya kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan
sebelum pertandingan dimulai.
Undian dapat dipandang sebagai perjudian dimana aturan mainnya adalah
dengan cara menentukan suatu keputusan dengan pemilihan acak. Undian
biasanya diadakan untuk menentukan pemenang suatu hadiah.
Contohnya adalah undian di mana peserta harus membeli sepotong tiket
yang diberi nomor. Nomor tiket-tiket ini lantas secara acak ditarik dan nomor
yang ditarik adalah nomor pemenang. Pemegang tiket dengan nomor pemenang
ini berhak atas hadiah tertentu.
Meskipun masalah perjudian sudah diatur dalam peraturan perundang-
undangan, tetapi baik dalam KUHP maupun UU No. 7 tahun 1974 ternyata
masih mengandung beberapa kelemahan. Kelemahan ini yang memungkinkan
masih adanya celah kepada pelaku perjudian untuk melakukan perjudian.
Adapun beberapa kelemahannya adalah :
Perundang-undangan hanya mengatur perjudian yang dijadikan mata
pencaharian, sehingga kalau seseorang melakukan perjudian yang bukan
sebagai mata pencaharian maka dapat dijadikan celah hukum yang
memungkinkan perjudian tidak dikenakan hukuman pidana.
Qimar sendiri asal artinya taruhan atau perlombaan. Hasbi ash-shiddieqy
mengartikan judi dengan segala bentuk permainan yang ada wujud kalah-
menangnya; pihak yang kalah memberikan sejumlah uang atau barang yang
disepakati sebagai taruhan kepada pihak yang menang. Syekh Muhammad
Rasyid Ridha menyatakan bahwa maisir itu suatu permaina dalam mencari
keuntungan tanpa harus bepikir dan bekerja keras. Menurur at-Tabarsi, ahli
tafsir Syiah Imamiah abad ke-6 Hijriah, maisir adalah permaian yang
pemenangnya mendapatkan sejumlah uang atau barang tanpa usaha yang wajar
dan dapat membuat orang jatuh kelembah kemiskinan.
Permaian anak-anak pun jika ada unsur taruhannya, termasuk dalam
kategori ini. Menurut Yusuf Qardlawy dalam kitabnya “Al-Halal Wal-Haram
Fil-Islam”, judi adalah setiap permainan yang mengandung taruhan. Definisi
maisir/judi menurut pengarang Al-Munjid, maisir/judi ialah setiap permaian
yang disyaratkan padanya bahwa yang menang akan mendapatkan/mengambil
sesuatu dari yang kalah baik berupa uang atau yang lainnya.
B. Macam-Macam Judi
1. Togel.
Permainan togel adalah permainan menebak angka yang akan dikeluarkan
bandar / rumah judi pada saat tertentu dengan imbalan yang sangat fantastis
tergantung ketepatan dan jumlah angka benar yang menjadi tebakan kita,togel
banyak disebut toto gelap.
2. Sabung Ayam.
Sabung Ayam adalah kegiatan mengadu keberanian dan daya tempur juga
nyali dari ayam ayam yang menjadi jago atau gaco dengan cara mengadu
dengan ayam jago atau gaco orang lain,kegiatan adu ayam belum tentu langsung
menjadi kegiatan perjudian tergantung ada unsur taruhan atau tidak,karena ada
orang yang mengadu ayam hanya untuk kesenangan atau malah karena adat
istiadat yang turun temurun.
3. SDSB
Permainan ini sama dengan togel tapi sekarang SDSB sudah tidak lagi
beraktifitas karena sudah ditutup oleh negara,awalnya SDSB ini untuk
sumbangan olah raga liat saja kepanjangan dari SDSB yaitu Sumbangan Dana
Sosial Berhadiah.
4. Judi Kartu.
Permainan judi ini menggunakan media kartu untuk mengetahui siapa
yang menang dan siapa yang kalah,banyak sekali jenis permainan judi kartu
yang berkembang di masyarakat seperti judi menggunakan kartu
Domino,Poker,Gaple,Domino
ذين آ َمنُوا ِإنَّ َما ْال َخ ْم ُر َو ْال َمي ِْس ُر َو اَأْل ْنصابُ َو اَأْل ْزال ُم ِرجْ سٌ ِم ْنjَ َّ“ يا َأيُّهَا ال
َ ْطان فَاجْ تَنِبُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح
ُون jِ َع َم ِل ال َّشي
90. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu beruntung.
ِرj ر َو ْال َمي ِْسj
ِ j َو ْالبَ ْغضا َء فِي ْال َخ ْمjَداوةَ ْطان َأ ْن يُوقِ َع بَ ْينَ ُك ُم ْال َع
jُ ِإنَّما يُري ُد ال َّشي
َ ة فَهَلْ َأ ْنتُ ْم ُم ْنتَهjِ هللا َو َع ِن الصَّال
ُون ِ ص َّد ُك ْم َع ْن ِذ ْك ِر
ُ ََو ي
91. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan
menghalangimu dari mengingat Allah dan salat. Lalu (dengan semua larangan
itu) apakah kamu mau berhenti (dari mengerjakan pekerjaan itu)?
D. Akibat Perjudian
Dalam surat al-Baqaraħ (2) ayat 219, Allah SWT menjelaskan bahwa
khamar dan al-maysir mengandung dosa besar dan juga beberapa manfaat bagi
manusia. akan tetapi dosanya lebih besar dari manfaatnya. Manfaat yang
dimaksud ayat itu, khususnya mengenai al-maysir, adalah manfaat yang hanya
dinikmati oleh pihak yang menang, yaitu beralihnya kepemilikan sesuatu dari
seseorang kepada orang lain tanpa usaha yang sulit. Kalaupun ada manfaat atau
kesenangan lain yang ditimbulkannya, maka itu lebih banyak bersifat manfaat
dan kesenangan semu.
Pada bentuk permainan al-mukhâtharaħ, pihak yang menang bisa
memperoleh harta kekayaan yang dijadikan taruhan dengan mudah dan bisa
pula menyalurkan nafsu biologisnya dengan isteri pihak yang kalah yang juga
dijadikan sebagai taruhan. Sedang pada bentuk al-tajzi`aħ, pihak yang menang
merasa bangga dan orang-orang miskin juga bisa menikmati daging unta yang
dijadikan taruhan tersebut. Akan tetapi, al-maysir itu sendiri dipandang sebagai
salah satu di antara dosa-dosa besar yang dilarang oleh agama Islam.
Penegasan yang dikemukakan pada suat al-Baqaraħ (2) ayat 219 bahwa
dosa akibat dari al-maysir lebih besar daripada manfaatnya memperjelas akibat
buruk yang ditimbulkannya. Di antara dosa atau risiko yang ditimbulkan oleh
al-maysir itu dijelaskan dalam surat al-Mâ`idaħ (5) ayat 90 dan 91. Kedua ayat
tersebut memandang bahwa al-maysir sebagai perbuatan setan yang wajib
dijauhi oleh orang-orang yang beriman. Di samping itu, al-maysir juga
dipergunakan oleh setan sebagai alat untuk menumbuhkan permusuhan dan
kebencian di antara manusia, terutama para pihak yang terlibat, serta
menghalangi konsentrasi pelakunya dari perbuatan mengingat Allah dan
menunaikan shalat. Al-Alusiy menjelaskan bahwa kemudaratan yang dapat
ditimbulkan oleh perjudian antara lain, selain perbuatan itu sendiri merupakan
cara peralihan (memakan) harta dengan cara yang batil, adalah membuat para
pecandunya memiliki kecenderungan untuk mencuri, menghancurkan harga
diri, menyia-nyiakan keluarga, kurang pertimbangan dalam melakukan
perbuatan-perbuatan yang buruk, berperangai keji, sangat mudah memusuhi
orang lain.
Semua perbuatan itu sesungguhnya adalah kebiasaan-kebiasaan yang
sangat tidak disenangi orang-orang yang berfikir secara sadar (normal), tapi
orang yang sudah kecanduan dengan judi tidak menyadarinya, seolah-olah ia
telah menjadi buta dan tuli. Selain itu, perjudian akan membuat pelakunya suka
berangan-angan dengan taruhannya yang mungkin bisa memberikan
keuntungan berlipat ganda .
Kesimpulan
Saran