Anda di halaman 1dari 10

PERILAKU TERCELA

JUDI

MAKALAH AKIDAH AKHLAK XI IPS 3


Disusun oleh :
1. Adelia Khairunissa
2. Dian Fadilah
3. Nayyara Alya Putri Dhani
4. Risa Anggreni
5. Septi Alivia Zahra
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang………………………………………………………………………………

1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………………...

1.3 Tujuan penulis………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pegertian perjudian………………………………………………………………………….

2.2 Macam-macam judi…………………………………………………………………………

2.3 Hukum judi dalam

islam…………………………………………………………………….

2.4 Akibat perjudian…………………………………………………………………………….

2.5 Bahaya besar perjudian bagi kehidupan pribadi dan

sosial…………………………………..

2.6 Menghindari

Perjudian………………………………………………………………………

2.7 Cara mencegah perbuatan judi di tengah

masyarakat………………………………………..

2.8 Hikmah Menghindari

Perjudian……………………………………………………………..

KESIMPULAN

SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Dapat kita kenal bahwa sejarah perjudian sudah muncul beribu-ribu tahun
yang lalau sejak dikenalnya sejarah manusia. Perjudian merupakan salah satu
bentuk penyakit masyarakat yang menimbulkan banyak dampak negatif dan
salah satu bentuk patologi sosial. Berbagai cara dilakukan dalam penanganan
perjudian yang saat ini tetap hidup dalam masyarakat.
Meski  pada hakekatnya perjudian merupakan perbuatan yang
bertentangan dengan norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum, namun
perjudian masih menunjukkan eksistensinya, dulunya hanya terjadi dikalangan
orang dewasa pria. Sekarang sudah menjalar ke berbagai elemen masyarakat
anak-anak dan remaja yang tidak lagi memandang pria maupun wanita.
Perjudian membahayakan bagi penghidupan dan kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara. Meski demikian berbagai perjudian terap berkembang
seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Macam dan bentuk
perjudian saat ini sudah merebak dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat
masalah perjudian sudah menjadi penyakit akut masyarakat, maka perlu upaya
penanggulangan yang sungguh-sungguh dan sistematis.

B.   Rumusan Masalah
1.     Apa Pengertian Judi ?
2.     Apa saja macam-macam dalam Judi?
3.     Bagaimana hukum Judi dalam Islam?
4.     Apa akibat dan bahaya judi?
5.     Hikmah Menghindari perjudian?

C.   Tujuan Penulisan
1.     Menjelaskan Pengertian Judi.
2.     Menjelaskan macam-macam dalam Judi.
3.     Menjelaskan hukum Judi dalam Islam.
4.     Menjelaskan akibat dan bahaya judi.
5.     Menjelaskan Hikmah Menghindari perjudian.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perjudian
Perjudian adalah permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu
pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar
dan menjadi pemenang.. Pemain yang kalah taruhan akan memberikan
taruhannya kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan
sebelum pertandingan dimulai.
Undian dapat dipandang sebagai perjudian dimana aturan mainnya adalah
dengan cara menentukan suatu keputusan dengan pemilihan acak. Undian
biasanya diadakan untuk menentukan pemenang suatu hadiah.
Contohnya adalah undian di mana peserta harus membeli sepotong tiket
yang diberi nomor. Nomor tiket-tiket ini lantas secara acak ditarik dan nomor
yang ditarik adalah nomor pemenang. Pemegang tiket dengan nomor pemenang
ini berhak atas hadiah tertentu.
Meskipun masalah perjudian sudah diatur dalam peraturan perundang-
undangan, tetapi baik dalam KUHP maupun UU No. 7 tahun 1974 ternyata
masih mengandung beberapa kelemahan. Kelemahan ini yang memungkinkan
masih adanya celah kepada pelaku perjudian untuk melakukan perjudian.
Adapun beberapa kelemahannya adalah :
Perundang-undangan hanya mengatur perjudian yang dijadikan mata
pencaharian, sehingga kalau seseorang melakukan perjudian yang bukan
sebagai mata pencaharian maka dapat dijadikan celah hukum yang
memungkinkan perjudian tidak dikenakan hukuman pidana.
Qimar sendiri asal artinya taruhan atau perlombaan. Hasbi ash-shiddieqy
mengartikan judi dengan segala bentuk permainan yang ada wujud kalah-
menangnya; pihak yang kalah memberikan sejumlah uang atau barang yang
disepakati sebagai taruhan kepada pihak yang menang. Syekh Muhammad
Rasyid Ridha menyatakan bahwa maisir itu suatu permaina dalam mencari
keuntungan tanpa harus bepikir dan bekerja keras. Menurur at-Tabarsi, ahli
tafsir Syiah Imamiah abad ke-6 Hijriah, maisir adalah permaian yang
pemenangnya mendapatkan sejumlah uang atau barang tanpa usaha yang wajar
dan dapat membuat orang jatuh kelembah kemiskinan.
Permaian anak-anak pun jika ada unsur taruhannya, termasuk dalam
kategori ini. Menurut Yusuf Qardlawy dalam kitabnya “Al-Halal Wal-Haram
Fil-Islam”, judi adalah setiap permainan yang mengandung taruhan. Definisi
maisir/judi menurut pengarang Al-Munjid, maisir/judi ialah setiap permaian
yang disyaratkan padanya bahwa yang menang akan mendapatkan/mengambil
sesuatu dari yang kalah baik berupa uang atau yang lainnya.
B.     Macam-Macam Judi
1.     Togel.
Permainan togel adalah permainan menebak angka yang akan dikeluarkan
bandar / rumah judi pada saat tertentu dengan imbalan yang sangat fantastis
tergantung ketepatan dan jumlah angka benar yang menjadi tebakan kita,togel
banyak disebut toto gelap.
2.     Sabung Ayam.
Sabung Ayam adalah kegiatan mengadu keberanian dan daya tempur juga
nyali dari ayam ayam yang menjadi jago atau gaco dengan cara mengadu
dengan ayam jago atau gaco orang lain,kegiatan adu ayam belum tentu langsung
menjadi kegiatan perjudian tergantung ada unsur taruhan atau tidak,karena ada
orang yang mengadu ayam hanya untuk kesenangan atau malah karena adat
istiadat yang turun temurun.
3.     SDSB
Permainan ini sama dengan togel tapi sekarang SDSB sudah tidak lagi
beraktifitas karena sudah ditutup oleh negara,awalnya SDSB ini untuk
sumbangan olah raga liat saja kepanjangan dari SDSB yaitu Sumbangan Dana
Sosial Berhadiah.
4.     Judi Kartu.
Permainan judi ini menggunakan media kartu untuk mengetahui siapa
yang menang dan siapa yang kalah,banyak sekali jenis permainan judi kartu
yang berkembang di masyarakat seperti judi menggunakan kartu
Domino,Poker,Gaple,Domino

C.    Hukum Judi dalam Islam


Dalam al-Qur'an, kata maysir disebutkan sabanyak tiga kali, yaitu dalam
surat al-Baqaraħ (2) ayat 219, surat al-Mâ`idaħ (5) ayat 90 dan ayat 91. Ketiga
ayat ini menyebutkan beberapa kebiasaan buruk yang berkembang pada masa
jahiliyah, yaitukhamar, al-maysir, al-anshâb (berkorban untuk berhala), dan al-
azlâm (mengundi nasib dengan menggunakan panah). Hadis Rasulullah saw.,
mengatakan: “Rasulullah saw., bersabda: Judi itu kotor maka jauhilah”
Penjelasan tersebut dilakukan dengan menggunakan jumlah khabariyyah
dan jumlah insya`iyyah. Dengan penjelasan tersebut, sekaligus al-Qur'an
sesungguhnya menetapkan hukum bagi perbuatan-perbuatan yang dijelaskan
itu. Di dalam surat al-Baqaraħ (2) ayat 219 disebutkan sebagai berikut:
‫ ُر ِمن‬jَ‫اس َو ِإ ْث ُمهُ َمآ َأ ْكب‬ ِ َّ‫افِ ُع لِلن‬jَ‫ك َع ِن ْال َخ ْم ِر َو ْال َمي ِْس ِر قُلْ فِ ْي ِه َما ِإ ْث ٌم َكبِ ْي ٌر َو َمن‬ َ َ‫يَ ْسَألُ ْون‬
‫ت لَ َعلَّ ُك ْم تَتَفَ َّكر ُْو َن‬ َ ِ‫ك َما َذا يُ ْنفِقُ ْو َن قُ ِل ْال َع ْف َو َك َذل‬
ِ ‫ك يُبي ُِّن هللاُ لَ ُك ُم اآْل يَا‬ َ َ‫نَّ ْف ِع ِه َما َو يَ ْسَألُ ْون‬
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada
keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu
apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "Yang lebih dari keperluan."
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir,
    Sehubungan dengan judi, ayat ini merupakan ayat pertama yang
diturunkan untuk menjelaskan keberadaannya secara hukum dalam pandangan
Islam. Setelah ayat ini, menurut al-Qurthubiy kemudian diturunkan ayat yang
terdapat di dalam surat al-Ma'idah ayat 91 (tentang khamar ayat ini merupakan
penjelasan ketiga setelah surat al-Nisa` ayat 43). Terakhir Allah menegaskan
pelarangan judi dan khamar dalam surat al-Ma'idah ayat 90.
Al-Thabariy menjelaskan bahwa "dosa besar" (‫ )إثم كبير‬yang terdapat pada
judi yang dimaksud ayat di atas adalah perbuatan judi atau taruhan yang
dilakukan seseorang akan menghalangi yang hak dan, konsekwensinya, ia
melakukan kezaliman terhadap diri, harta dan keluarganya atau terhadap harta,
keluarga dan orang lain.
Di dalam surat al-Mâ`idaħ (5) ayat 90 dan ayat 91 Allah berfirman sebagai
berikut:

‫ذين آ َمنُوا ِإنَّ َما ْال َخ ْم ُر َو ْال َمي ِْس ُر َو اَأْل ْنصابُ َو اَأْل ْزال ُم ِرجْ سٌ ِم ْن‬jَ َّ‫“ يا َأيُّهَا ال‬ 
َ ‫ْطان فَاجْ تَنِبُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح‬
‫ُون‬ jِ ‫َع َم ِل ال َّشي‬
90. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu beruntung.
‫ ِر‬j ‫ر َو ْال َمي ِْس‬j
ِ j‫ َو ْالبَ ْغضا َء فِي ْال َخ ْم‬jَ‫داوة‬َ ‫ْطان َأ ْن يُوقِ َع بَ ْينَ ُك ُم ْال َع‬
jُ ‫ِإنَّما يُري ُد ال َّشي‬
َ ‫ة فَهَلْ َأ ْنتُ ْم ُم ْنتَه‬jِ ‫هللا َو َع ِن الصَّال‬
‫ُون‬ ِ ‫ص َّد ُك ْم َع ْن ِذ ْك ِر‬
ُ َ‫َو ي‬
91. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan
kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan
menghalangimu dari mengingat Allah dan salat. Lalu (dengan semua larangan
itu) apakah kamu mau berhenti (dari mengerjakan pekerjaan itu)?

D.    Akibat Perjudian
Dalam surat al-Baqaraħ (2) ayat 219, Allah SWT menjelaskan bahwa
khamar dan al-maysir mengandung dosa besar dan juga beberapa manfaat bagi
manusia. akan tetapi dosanya lebih besar dari manfaatnya. Manfaat yang
dimaksud ayat itu, khususnya mengenai al-maysir, adalah manfaat yang hanya
dinikmati oleh pihak yang menang, yaitu beralihnya kepemilikan sesuatu dari
seseorang kepada orang lain tanpa usaha yang sulit. Kalaupun ada manfaat atau
kesenangan lain yang ditimbulkannya, maka itu lebih banyak bersifat manfaat
dan kesenangan semu.
Pada bentuk permainan al-mukhâtharaħ, pihak yang menang bisa
memperoleh harta kekayaan yang dijadikan taruhan dengan mudah dan bisa
pula menyalurkan nafsu biologisnya dengan isteri pihak yang kalah yang juga
dijadikan sebagai taruhan. Sedang pada bentuk al-tajzi`aħ, pihak yang menang
merasa bangga dan orang-orang miskin juga bisa menikmati daging unta yang
dijadikan taruhan tersebut. Akan tetapi, al-maysir itu sendiri dipandang sebagai
salah satu di antara dosa-dosa besar yang dilarang oleh agama Islam.
Penegasan yang dikemukakan pada suat al-Baqaraħ (2) ayat 219 bahwa
dosa akibat dari al-maysir lebih besar daripada manfaatnya memperjelas akibat
buruk yang ditimbulkannya. Di antara dosa atau risiko yang ditimbulkan oleh
al-maysir itu dijelaskan dalam surat al-Mâ`idaħ (5) ayat 90 dan 91. Kedua ayat
tersebut memandang bahwa al-maysir sebagai perbuatan setan yang wajib
dijauhi oleh orang-orang yang beriman. Di samping itu, al-maysir juga
dipergunakan oleh setan sebagai alat untuk menumbuhkan permusuhan dan
kebencian di antara manusia, terutama para pihak yang terlibat, serta
menghalangi konsentrasi pelakunya dari perbuatan mengingat Allah dan
menunaikan shalat. Al-Alusiy menjelaskan bahwa kemudaratan yang dapat
ditimbulkan oleh perjudian antara lain, selain perbuatan itu sendiri merupakan
cara peralihan (memakan) harta dengan cara yang batil, adalah membuat para
pecandunya memiliki kecenderungan untuk mencuri, menghancurkan harga
diri, menyia-nyiakan keluarga, kurang pertimbangan dalam melakukan
perbuatan-perbuatan yang buruk, berperangai keji, sangat mudah memusuhi
orang lain.
 Semua perbuatan itu sesungguhnya adalah kebiasaan-kebiasaan yang
sangat tidak disenangi orang-orang yang berfikir secara sadar (normal), tapi
orang yang sudah kecanduan dengan judi tidak menyadarinya, seolah-olah ia
telah menjadi buta dan tuli. Selain itu, perjudian akan membuat pelakunya suka
berangan-angan dengan taruhannya yang mungkin bisa memberikan
keuntungan berlipat ganda .

E.     Bahaya besar perjudian bagi kehidupan pribadi dan sosial


1.     Masuk dalam lingkaran syaiton yang merugikan pribadi dan orang lain
2.     Merugikan ekonomi karena ketidak pastian  usaha yang dilakukan
3.     Menimbulkan permusuhan dan kedengkian
4.     Menyebabkan kelalaian terhadap melaksanakan kewajiban
5.     Menutup kepekaan rasa manusiawi
6.     Menjadikan orang malas bekerja
7.     Menjadi penyebab terjadinya perbuatan yang dilarang agama
8.     Menghancurkan kestabilan, kerukunan, dan keharmonisan keluarga
9.     Menghilangkan rasa malu dan kasih saying
10.            Menimbulkan kesedihan dan penyesalan.
F.     Menghindari Perjudian
1.     Hendaknya ikhlas karena Allah untuk benar-benar tidak melakukan perbuatan
judi, dan memohon kepada-Nya setiap saat agar dijauhkan dari perbuatan
tersebut.
2.     Meyakini bahwa perbuatan judi hukumnya haram. Setiap perbuatan yang haram
bila dilanggar pasti akan membahayakan, baik di dunia maupun di akhirat.
Allah 'Azza wa Jalla berfirman, artinya: "Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya (meminum) khomer, berjudi, (berqurban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji yang termasuk amalnya
setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. (QS. al-Maidah [5]: 90)
3.     Hendaknya memahami bahwa bila penghasilannya haram maka do'anya tidak
akan diterima atau dikabulkan oleh Alloh Subhana wa Ta'ala. Dari Abu
Huroiroh Rodhiyallohu 'Anhu ia berkata: Rosululloh Shollallahu 'Alaihi wa
Sallam pernah bersabda, "Sesungguhnya Alloh itu baik. Dia tidak menerima
sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Alloh telah memerintahkan
kepada orang-orang mukmin sebagimana perintah-Nya kepada para Rosul.
Alloh berfirman, 'Wahai para rosul, makanlah dari segala sesuatu yang baik dan
kerjakanlah amal sholih.' (QS. al-Mukminun [23]: 51). Dan Dia berfirman,
'Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah
Kami berikan kepada kalian.' (QS. al-Baqoroh [2]: 172). Kemudian beliau
menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh,
rambutnya kusut dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit
seraya berdo'a, "Wahai Robbku, wahai Robbku," sementara makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram, dan (perutnya) dikenyangkan dengan
hal yang haram, maka bagaimana mungkin orang seperti ini dikabulkan
do'anya." (HR. Muslim 3/85)
4.     Memahami bahwa penghasilannya dari hasil judinya itu tidak akan berbarokah.

G. Cara mencegah perbuatan judi di tengah masyarakat


1.     Berusaha untuk mempelajari lebih dalam tentang bahaya berjudi bagi diri
sendiri, keluarga, dan masyarakat. Dengan begitu seseorang akan menyadari
pentingnya menghindari perjudian.
2.     Menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangannya.
3.     Bertaqwalah di mana engkau berada.
4.     Membaca Al-Qur'an dengan memahami isi dan maknanya.
5.     Mengisi waktu luwang dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
6.     Jangan sampai pernah mengunjungi tempat perjudian
Cara atau kegiatan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki orang yang
sering melakukan perbuatan judi
1.     Membantu orang biasa berjudi untuk mengakui dengan jujur bahwa dia
kecanduan judi.
2.     Membantu orang biasa berjudi untuk introspeksi bagaimana hidup Anda
berubah total setelah perjudian
3.     Membantu orang biasa berjudi untuk menemukan apa alasan sebenarnya dia
berjudi
4.      Terus terang dengan orang yang Anda percaya
5.      Dapatkan bantuan profesional
6.      Dan membantu menyadarkan dia bahwa berjudi hukumnya haram.

H.    Hikmah Menghindari Perjudian


1.     Orang akan dapat istiqomah menjalankan tanggung jawab yang diemban dalam
kaitannya dengan Allah ataupun sesama manusia.
2.     Perekonomian keluarga akan dapat distabilkan dengan berbagai usaha yang
nyata-nyata halal dan menghasilkan rizqi yang barokah
3.     Melatih diri untuk sabar dan tenang dalam menghadapi berbagai tipuan dunia
4.     Mantap dan khusyu’ dalam berdzikir dan beribadah kepada Allah
5.     Menyebabkan orang konsisten menjalankan kewajiban terhadap diri, orang lain
dan Penciptanya
6.     Menjadikan orang tekun dan bersemangat untuk terus berusaha sesuai dengan
kebenaran yang diyakini
7.     Meninggalkan perbuatan berjudi menjadi motivasi untuk mengamalkan agama
atau berkarya bagi nusa dan bangsa
8.     Bangunan kehidupan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya menjadi kokoh
dan mandiri karena jauh dari persengketaan
9.     Memupuk perasaan malu dan kasih sayang terhadap sesama manusia.
10.                        Menumbuhkan kedamaian dan kebahagiaan sebab meninggalkan
perbuatan judi dapat meningkatkan kepemilikan harta benda dan menjaga diri
seseorang.

 Kesimpulan

Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan satu


nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari adanya resiko dan
harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan,
perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya.
Cara mengatasi perjudian ialah melarang praktek judi disertai tindakan-
tindakan preventif dan punitif (hukuman dan sanksi) secara konsekuen, dan
tidak secara setengah-setengah.
Perilaku perjudian jelas sangat bertentangan dengan norma, nilai, dan
hukum yang bersumber dari agama dan hukum positif yang berlaku di
Indonesia. Hukum Judi dalam Islam adalah haram dan merupakan perbuatan
tercela.
Perjudian merupakan penyakit sosial yang berimplikasi buruk terhadap
lingkungan sosial masyarakat. Kemenangan yang diperoleh dari perjudian tidak
akan bertahan lama justru akan berakibat pada pengrusakan karakter individu
dan kehidupannya.

Saran
  

Perjudian sudah menjadi penyakit dalam kehidupan masyarakat sehari-


hari. Bahkan masalah perjudian sudah menjadi penyakit akut masyarakat, maka
perlu upaya yang sungguh-sungguh terlebih kepada aparat pemerintah agar
lebih memperhatikan permasalahan ini dan lebih efektif dalam melakukan
tindakan pemberantasan perjudian, dan dalam hal ini juga diperlakukan
partisipasi masyarakat guna menumbuhkan kesadaran untuk turut serta dalam
pemberantasan perjudian yang sudah membudaya dalam kehidupan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai