PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perjudian sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu dilakukan oleh masyarakat
kita. Pada mulanya pengertian perjudian menurut yang dikenal masyarakat adalah suatu
permainan, adapun bentuknya atau macamnya yang disertai dengan taruhan atau yang
dalam bahasa jawa disebut ”totohan”. Dari pengertian yang diberikan masyarakat itu
sering kali terjadi pengkaburan pengertian perjudian, karena bagi orang awam perjudian
adalah segala sesuatu yang berbau taruhan saja. Umumnya mereka tidak merasa kalau
telah melakukan perjudian, namun pada kenyataannya mereka telah melakukan perjudian
terebut, hal itu dilakukan karena untuk mengisi waktu yang senggang.
Dalam suatu masyarakat tanggapan tentang perjudian sangat berbeda antara
masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain, yang mana ada mereka yang
menolak perjudian tersebut karena menganggap perjudian sebagai suatu perbuatan setan
atau dosa, dan sifatnya haram. Namun ada yang menerimanya, bahkan menganjurkan
sebagai sumber penghasilan konvensional. Sedang ada pula yang bersifat netral saja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perjudian ?
2. Apa jenis-jenis perjudian ?
3. Apakah hambatan tindak pidana perjudian ?
4. Bagaimana perjudian dalam perspektif islam ?
5. Bagaiman perjudian di indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perjudian
Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan satu nilai atau
sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya resiko dan harapan tertentu
pada peristiwa-peristiwa permainan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak atau
belum tentu hasilnya.1 Menurut G.W.Bawengan perjudian adalah mempertaruhkan uang
atau benda berharga,mengharapkan keuntungan dengan dasar spikulasi belaka.
Mengharapkan keuntungan atau harapan untuk menang ialah yang merupakan daya tarik
bagi setiap perjudian.2
Perjudian sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu dilakukan oleh masyarakat
kita. Pada mulanya pengertian perjudian menurut yang dikenal masyarakat adalah suatu
permainan, adapun bentuknya atau macamnya yang disertai dengan taruhan atau yang
dalam bahasa jawa disebut ”totohan”. Dari pengertian yang diberikan masyarakat itu
sering kali terjadi pengkaburan pengertian perjudian, karena bagi orang awam perjudian
adalah segala sesuatu yang berbau taruhan saja. Umumnya mereka tidak merasa kalau
telah melakukan perjudian, namun pada kenyataannya mereka telah melakukan perjudian
terebut, hal itu dilakukan karena untuk mengisi waktu yang senggang.
Perjudian yang sekarang lagi marak adalah perjudian toto gelap (togel),
merupakan salah satu permasalahan yang paling utama diperhatikan oleh seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang terganggu dalam hal keamanan dan
kenyamanannya. Keberadaannya yang mulai merambah dan meresahkan semua lapisan
masyarakat ini, membuat para penegak hukum kesulitan dalam menyikapinya. Ini bukan
hal yang tabuh lagi bagi masyarakat akibat realita kemiskinan yang ada di Negara
Indonesia, sebagai salah satu faktor penyebab makin menjamurnya perjudian.
Dalam suatu masyarakat tanggapan tentang perjudian sangat berbeda antara
masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain, yang mana ada mereka yang
menolak perjudian tersebut karena menganggap perjudian sebagai suatu perbuatan setan
atau dosa, dan sifatnya haram. Namun ada yang menerimanya, bahkan menganjurkan
sebagai sumber penghasilan konvensional. Sedang ada pula yang bersifat netral saja.3
1
Kartini Kartono, 1981, Pathologi Sosial, Jakarta, Rajawali Jilid I, hal. 51.
2
G.W. Bawengan, 1977, Masalah Kejahatan Dengan Sebab dan Akibatnya, Jakarta, Pradnya Paramitha,
hal. 81.
3
Kartini Kartono,Op.cit. hal. 53
B. Jenis-Jenis Perjudian
Pada masa sekarang, banyak bentuk permainan yang sulit dan menuntut
ketekunan serta ketermpilan dijadikan alat judi. Umpamanya pertandingan-pertandingan
atletik, badminton, tinju, gulat, dan sepak bola. Juga pacuan-pacuan, misalnya: pacuan
kuda, anjing balap, biti-biri, dan karapan sapi. Permainan dan pacuan-pacuan tersebut
semula bersifat kreatif dalam bentuk asumsi yang menyenangkan untuk menghibur diri
sebagai pelepas ketegangan sesudah bekerja. Dikemudian hari ditambahkan elemen
pertaruhan guna memberikan insentif kepada para pemain untuk memenangkan
pertandingan. Disamping itu dimaksudkan pula untuk mendapatkan keuntungan
komersial bagi orang-orang atau kelompok-kelompok tertentu.
Dalam penjelasan atas peraturan pemerintah republik indonesia nomor 9 tahun
1981 tentang pelaksanaan undang-undang nomor 7 tahun 1974 tentang penertiban
perjudian, pasal 1 ayat 1, disebutkan beberapa macam perjudian yaitu:
1. Perjudian dikasino, antara lain:
a. Creps
b. Keno
c. Paykyu
d. Bacarat
e. Kiu-kiu
f. Hwa-hwe, dll
2. Perjudian ditempat-tempat keramaian, antara lain terdiri dari perjudian
dengan:
a. Lempar gelang
b. Lempar uang (coin)
c. Pancingan
d. Koin
e. Lempar bola
f. Adu kambing atau domba
g. Pacu kuda
h. Pacu anjing, dll4
3. Perjudian yang dikaitkan dengan alasan-alasan lain diantaranya perjudian
yang dikaitkan dengan kebiasaan-kebiasaan :
a. Adu ayam
b. Adu sapi
4
Apriyantyo, Dani, 1999 Judi dan Macamnya: Bandung.
c. Adu kerbau
d. Pacu kuda
e. Karapan sapi
f. Adu burung merpati, dll
1. Hambatan internal
2. Hambatan eksternal
Hambatan eksternalnya yaitu Kurangnya kepedulian masyarakat untuk
bekerjasama dengan kepolisian dalam mengungkap tindak pidana perjudian.
Judi dalam bahasa Arab yaitu maisir atau qimar Kata maisir berasal dari kata al-
yasr yang artinya keharusan, maksudnya adalah keharusan bagi siapa yang kalah dalam
bermain maisir untuk menyerahkan sesuatu yang dipertaruhkan kepada pihak yang
menang. Sedangkan menurut istilah maisir adalah suatu permainan yang membuat
ketentuan bahwa yang kalah harus memberikan sesuatu kepada yang menang, baik
berupa uang ataupun lainnya untuk dipertaruhkan.6
Berdasarkan definisi dapat disimpulkan bahwa judi adalah segala macam bentuk
permainan yang di dalamnya terdapat taruhan untuk mendapatkan keuntungan pelaku
tidak perlu bekerja keras. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, judi (kata benda)
merupakan sebuah permainan dengan memakai uang atau barang berharga sebagai
taruhannnya. Sedangkan berjudi (kata kerja) adalah mempertaruhkan sejumlah harta atau
benda dalam permainan tebakan berdasarkan kebetulan, dengan tujuan untuk
mendapatkan sejumlah harta atau benda yang lebih besar dari jumlah semula.7
E. Perjudian di Indonesia
5
https://media.neliti.com/media/publications/35568-ID-hambatan-penyidikan-terhadap-tindak-pidana-
perjudian-studi-di-kepolisian-resort.pdf. (diakses pada tanggal 21 november 2020, jam 15:54)
6
Ibrahim Hosen, Apakah Itu Judi, Jakarta: Lemabaga Kajian Ilmiah InstitutIlmu AlQur’an, 1987, hlm. 24-
25.
7
Pusat Bahasa Departeman pendidikan Nasional, Menurut Kamus Besar
Perjudian dilarang di Indonesia, negara Muslim yang berpenduduk lebih dari 90%
Muslim dari 237 juta jiwa. Karena Indonesia mempraktekkan hukum Islam, semua jenis
perjudian dilarang keras. Oleh karena itu, tidak ada kasino, poker room, ruang bingo atau
tempat judi yang legal karena semua jenis perjudian ini dianggap ilegal di Indonesia.
Namun, karena negara ini begitu besar, hanya sedikit yang bisa dilakukan oleh
pemerintah untuk menghentikan kesenangan yang adiktif ini. Di daerah tertentu,
kasino dan lingkaran perjudian olahraga bawah tanah dapat ditemukan terutama di kota-
kota besar di Indonesia, izin masuk hanya terbuka untuk anggota, dan sering tidak aman
karena adanya penggerebekan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu mempertaruhkan satu nilai atau
sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya resiko dan harapan tertentu
pada peristiwa-peristiwa permainan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak atau
belum tentu hasilnya.
Perjudian yang sekarang lagi marak adalah perjudian toto gelap (togel),
merupakan salah satu permasalahan yang paling utama diperhatikan oleh seluruh lapisan
masyarakat Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang terganggu dalam hal keamanan dan
kenyamanannya. Keberadaannya yang mulai merambah dan meresahkan semua lapisan
masyarakat ini, membuat para penegak hukum kesulitan dalam menyikapinya. Ini bukan
hal yang tabuh lagi bagi masyarakat akibat realita kemiskinan yang ada di Negara
Indonesia, sebagai salah satu faktor penyebab makin menjamurnya perjudian.