Anda di halaman 1dari 2

3 Jalan Menuju Kursi Kesuksesan

11 Oct 2013 Hits : 862

Sebenarnya, bagaimana cara menjadi kaya? Warren Buffet, Elon Musk, Liliane Bettencourt, Oprah
Winfrey, dan Li Ka-Shing adalah beberapa orang terkaya di dunia. Tentunya, mereka adalah orang-orang
yang paling tahu bagaimana cara menjadi kaya. Apabila kita menganalisa perjalanan mereka sebelum
mendapatkan 1 milliar dollar pertamanya, mereka mempunyai beberapa kesamaan. Berikut adalah
beberapa hal yang membuat mereka bisa menjadi sangat sukses.

Memulai di Usia Muda

Orang-orang terkaya di dunia biasanya memulai bisnisnya di usia yang masih sangat muda. Warren
Buffet ketika masih SMA, membeli sebuah mesin pinball seharga 25 dollar, dan berhasil dijualnya
seharga 1200 dollar. Beliau juga membeli saham pertamanya di usia 11 tahun dan mulai membayar
pajak pada usia 13 tahun. Contoh lainnya adalah Elon Musk yang sering dijuluki sebagai Tony Stark-nya
dunia nyata (kalau Anda tidak tahu Tony Stark, keterlaluan. Coba tonton Ironman). Elon Musk menjual
program video game pertamanya di usia 12 tahun. Contoh terakhir, Liliane Bettencourt mulai bekerja di
Loreal sejak umur 15 tahun.

Berprestasi di Sekolah

Pada umur 17 tahun, Warren Buffet sudah masuk Wharton, salah satu sekolah elit di Amerika. Umur 19
beliau lulus dari Universitas Nebraska Lincoln di bidang bisnis. Cerita menarik hadir dari Oprah Winfrey.
Meskipun sempat memulai sekolahnya dengan kondisi buruk, Oprah berhasil menjadi juara 2 lomba
debat nasional dan mendapatkan beasiswa untuk belajar ilmu komunikasi di Universitas Tennessee
State. Elon Musk lebih gila lagi, pada umur 19, dia berhasil menyelesaikan kuliah di bidang ekonomi dan
fisika secara bersamaan di Wharton. Elon sempat juga mengejar Ph.D (S3 kalau di Indonesia) dalam
bidang fisika material di Stanford. Kemampuan Elon di bidang fisika dan ekonomi membuatnya berhasil
memimpin SpaceX dan Tesla, dua perusahaan paling Tony Stark di dunia ini.

Mampu Memanfaatkan Peluang


Titik balik kehidupan Li Ka-Shing, orang terkaya di Asia, dimulai ketika tahun 1967 terjadi kekacauan di
Hong Kong. Li membeli banyak sekali tanah dengan harga yang sangat murah. Ternyata, penurunan
harga di Hong Kong hanya terjadi sebentar, kemudian melonjak sangat tinggi. Li yang membeli tanah
dengan harga murah berhasil menjadi raja property di Hong Kong. Saat ini, 1 dari 12 rumah di Hong
Kong tidak lepas dari sumbangsih Li Ka-Shing.(bn)

Anda mungkin juga menyukai