Prinsip Normalitas Dalam Pelayanan Kebidanan
Prinsip Normalitas Dalam Pelayanan Kebidanan
KEBIDANAN
a. Komunikasi
Cara berkomunikasi yang dipakai bidan melibatkan ibu dan keluarga. Informasi yang diberikan hanya sebatas pengertian
ibu, pengambilan keputusan sepenuhnya diberikan kepada ibu. Komunikasi akan mendekatkan antara bidan dan ibu, adanya
kesejajaran dalam proses asuhan antara ibu dan bidan, untuk mencapai tujuan asuhan bidan harus berempati (Rooks, 1999)
b. Kontrol
Hasil dari salah satu proyek penelitian menunjukkan bahwa ibu lebih menyukai bidan yang mendemonstrasikan lebih dulu
kemampuan dari ibu, memungkinkan ibu merasakan jadi special,dan menolong ibu untuk relaks dan tetap dalam kontrol dan
dapat menjadi aspek advokasi (Frager,1999)
Bidan dan praktisi lain yang praktek dalam model kebidanan diharapkan memberikan asuhan secara personal tradisional
seperti yang wanita inginkan.
Ada 4 (empat) Pandangan terhadap Asuhan Berkelanjutan. Caroline Flint (1993) menggunakan sebuah slogan
menggambarkan konsep dari asuhan yang berkelanjutan. Hal tersebut tertuang dalam bentuk ‘hati’ yang berarti
‘berkelanjutan’ dan memilik makna ganda yaitu ‘bidan sebaiknya mengetahui wanita atau wanita sebaiknya tahu bidan‘.
Praktek Sesuai Evidence Base / Bukti Ilmiah
Penting untuk memberikan asuhan yang sesuai evidence based bagi bidan professional. WHO mengungkapkan bukti yang
kuat untuk menolak intervensi dan praktek asuhan dengan 4 kategori yaitu:
Menghindari hal yang membahayakan dan tidak efektif seperti menghindari enema, episiotomi yang rutin, mencukur rambut
pubis. Sedangkan asuhan yang dikurangi meliputi:
c. Kurangnya penelitian untuk mengklarifikasi issue sehngga bukti kurang untuk mendukung rekomendasi yang jelas
d. Asuhan itu memang perlu untuk wanita tetapi tidak semua tepat untuk semua orang
TERIMA KASIH