Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN (B3)


UPTD PUSKESMAS BERNUNG

A. PENDAHULUAN

Puskesmas sebagai institusi kesehatan sudah seharusnya dapat meminimalisir risiko


dan potensi berbahaya di lingkungan Puskesmas sehingga memberikan rasa aman dan nyaman
kepada pasien, petugas dan pengunjung serta lingkungan Puskesmas.
Dengan dasar tersebut maka Puskesmas harus dapat menerapkan manajemen risiko
untuk mengurangi dan mengontrol risiko, mencegah kecelakaan dan luka, dan memelihara alat
sesuai kondisi.
Fasilitas pelayanan kesehatan dalam hal ini Puskesmas sebagai sarana pelayanan
kesehatan adalah tempat berkumpulnya orang sakit maupun sehat, dapat menjadi tempat
sumber penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan
gangguan kesehatan, juga menghasilkan limbah yang dapat menularkan penyakit. Untuk
menghindari risiko tersebut maka diperlukan pengelolaan limbah di fasilitas pelayanan
kesehatan.
Puskesmas melakukan program pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3) meliputi
penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan
B3, sistem pelabelan B3, sistem pendokumentasian dan perizinan B3, penanganan tumpahan
dan paparan B3, sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau paparan,
pembuangan limbah B3 yang memadai, dan penggunaan APD sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

B. LATAR BELAKANG

Dengan banyaknya risiko dan potensi berbahaya di lingkungan Puskesmas yang


dihasilkan dari kegiatan-kegiatan Puskesmas, maka Puskesmas diharapkan dapat
meminimalisir risiko-risiko tersebut sehingga lingkungan menjadi aman dan nyaman untuk
keseluruhan pasien, petugas dan pengunjung.
Identifikasi risiko dan pembuatan peta risiko terhadap pengelolaan bahan berbahaya
dan beracun (B3), perlu mendapat perhatian bagi manajemen Puskesmas, dan perlunya tim
untuk dapat mengelola dengan baik.
Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi,
dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak Lingkungan Hidup,
dan/atau membahayakan Lingkungan Hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia
dan makhluk hidup lain.
Dengan program-program yang telah dibuat diharapkan dapat dilaksanakan sesuai
dengan yang telah direncanakan dan dapat meminimalisir terhadap risiko-risiko yang mungkin
terjadi dalam seluruh rangkaian kegiatan Puskesmas.

C. TUJUAN
TUJUAN UMUM
1. Puskesmas dapat meminimalisir risiko dan potensi berbahaya di lingkungan
Puskesmas sehingga memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien, petugas, dan
pengunjung serta lingkungan Puskesmas.
2. Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan masyarakat sekitar fasilitas
pelayanan kesehatan dari penyebaran infeksi dan cidera.
3. Membuang bahan-bahan berbahaya (sitotoksik, gas, limbah infeksius, limbah kimiawi
dan farmasi) dengan aman.

TUJUAN KHUSUS
1. Pengelolaan Limbah Medis Secara Internal
Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib melakukan pengelolaan limbah medisnya
secara internalmeliputi: pengurangan dan pemilahan, pengangkutan internal,
penyimpanan sementara dan pengolahan internal.
2. Sistem pengelolaan limbah medis baik limbah cair maupun padat

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Pengelolaan bahan dan limbah a. Identifikasi dan pembuatan peta risiko
berbahaya dan beracun (B3) b. Menetapkan tim pengelolaan bahan dan
limbah berbahaya dan beracun (B3)
c. Melakukan monitoring evaluasi (monev)
dan tindak lanjut (TL) minimal pertriwulan
d. Penetapan jenis dan area/lokasi
penyimpanan B3
e. Pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan
B3
f. Sistem pelabelan B3
g. Sistem pendokumentasian dan perizinan B3

h. Penanganan tumpahan dan paparan B3


i. Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi
tumpahan dan atau paparan
j. Pembuangan limbah B3 yang memadai
k. Penggunaan APD
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Cara melaksanakan kegiatan :
1. Petugas pengelola Bahan Berbahaya Beracun (B3) melaporkan kepada Kepala
Puskesmas rencana kerja yang akan dilaksanakan.
2. Kepala Puskesmas memberikan arahan kepada petugas Bahan Berbahaya Beracun
(B3).
3. Mengadakan monitoring kegiatan pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan
limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) sesuai dengan rencana kegiatan
4. Melakukan monitoring evaluasi dan tindak lanjut Bahan Berbahaya Beracun (B3) per
triwulan

F. SASARAN
Pasien, petugas dan pengunjung
G. Rincian kegiatan, sasaran khusus, cara melaksanakan kegiatan
CARA
N KEGIATAN SASARAN RINCIAN
SASARAN MELAKSANAKAN
O POKOK UMUM KEGIATAN
KEGIATAN
1 Pengelolaan Pasien, Identifikasi dan petugas Komunikasi dan
bahan dan petugas dan pembuatan peta koordinasi dengan
limbah pengunjung risiko petugas
berbahaya dan
beracun (B3) Pertemuan
Pembahasan terkait
Menetapkan tim petugas Ditetapkan oleh
pengelolaan bahan Kepala Puskesmas
dan limbah
berbahaya dan
beracun (B3)
Melakukan petugas Pertemuan triwulan
monitoring evaluasi
(monev) dan tindak
lanjut (TL)
minimal
pertriwulan
Penetapan jenis dan petugas Komunikasi dan
area/lokasi koordinasi dengan
penyimpanan B3 petugas

Pertemuan
Pembahasan terkait
Pengelolaan, petugas Komunikasi dan
penyimpanan dan koordinasi dengan
penggunaan B3 petugas

Pertemuan
Pembahasan terkait
Sistem pelabelan petugas Komunikasi dan
B3 koordinasi dengan
petugas

Pertemuan
Pembahasan terkait
Sistem petugas Komunikasi dan
pendokumentasian koordinasi dengan
dan perizinan B3 petugas

Pertemuan
Pembahasan terkait
Penanganan petugas Komunikasi dan
tumpahan dan koordinasi dengan
paparan B3 petugas

Sistem pelaporan petugas Komunikasi dan


dan investigasi jika koordinasi dengan
terjadi tumpahan petugas
dan atau paparan

Pertemuan
Pembahasan terkait
Pembuangan petugas Komunikasi dan
limbah B3 yang koordinasi dengan
memadai petugas

Pertemuan
Pembahasan terkait
Penggunaan APD petugas Komunikasi dan
koordinasi dengan
petugas

Pertemuan
Pembahasan terkait

H. JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Tahun 2022

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
II Pengelolaan
bahan dan
limbah
berbahaya
dan beracun
(B3)
1 Identifikasi x
dan
pembuatan
peta risiko
2 Menetapkan x
tim
pengelolaan
bahan dan
limbah
berbahaya
dan beracun
(B3)
3 Melakukan x x x x x x x x x x x x
monitoring
evaluasi
(monev) dan
tindak lanjut
(TL)
minimal
pertriwulan
4 Penetapan x
jenis dan
area/lokasi
penyimpana
n B3
5 Pengelolaan, x x x x x x x x x x x x
penyimpana
n dan
penggunaan
B3
6 Sistem x
pelabelan B3

7 Sistem x
pendokument
asian dan
perizinan B3

8 Penanganan x x x x x x x x x x x x
tumpahan
dan paparan
B3
9 Sistem x x x x x x x x x x x x
pelaporan
dan
investigasi
jika terjadi
tumpahan
dan atau
paparan
10 Pembuangan x x x x x x x x x x x x
limbah B3
yang
memadai
11 Penggunaan x x x x x x x x x x x x
APD

I. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN,


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Dilakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan untuk di evaluasi lebih lanjut.

Ditetapkan di : Bernung
Pada tanggal : Januari 2022
KEPALA UPTD PUSKESMAS BERNUNG

drg. Ida Farida.,M.Kes


NIP.19821118 200902 2 006

Anda mungkin juga menyukai