Anda di halaman 1dari 3

DEKONTAMINASI ALAT DAN

STERILISASI

No. : /V/PMKP/2023
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal : Mei 2023
Terbit
Halaman : 1/2

KLINIK PRATAMA
Bondan Ricky Romadhon
POLRES METRO BEKASI KOTA Spd.,MM.,CH.,CHt
Jl. Pangeran Jayakarta No. 28
Kota Bekasi IPTU NRP 79080033

1. Dekontaminasi peralatan perawatan pasien adalah rangkaian


kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memutus rantai
penularan infeksi.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-langkah
dekontaminasi peralatan pasien.
3. Kebijakan SK Kepala Klinik Pratama Polres Metro Bekasi Kota.
Nomor : SK/ /V/PMKP/2023 Tentang Penyusunan indikator Klinis
dan Indikator Perilaku Pemberi Layanan Klinis di Klinik Pratama
Polres Metro Bekasi Kota.

4. Referensi KEPMENKES No. 27 tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan


pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan
5. Prosedur 1. Persiapan
a.Alat :
1). Kran air
2). Wadah larutan klorin
3). Sterilisator
b.Bahan :
1). Detergen
2). Larutan Klorin 0.5%
(cara membuat larutan klorin 0.5 % dari larutan klorin 5.25 % =
tambahkan 9 bagian air kedalam larutan klorin 5.25% 1 bagian )
3). Alkohol 70%
2. Sebelum melaksanakan dekontaminasi , bersihkan tangan
dengan air dan sabun atau dengan antiseptic berbasis alcohol
3. Gunakan sarung tangan non steril
4. Precleaning :
a. melakukan pensortiran alat yang tergolong kritikal ( alat yang
berhubungan dengan jaringan tubuh steril, system darah
sehingga merupakan resiko infeksi tingkat tertinggi). Semi kritikal
( alat yang berhubungan dengna mukosa dan area kecil di kulit
yang lecet ). Dan Non kritikal ( alat yang berhubungan dengan
kulit utuh yang merupakan resiko terendah ).
b. untuk alat yang telah terkontaminasi kotoran atau cairan tubuh,
dilakukan perendaman kedalam air dan detergen selama 5
menit.
5. Cleaning : cuci alat dengan sikat dan bilas dengan air mengalir,
lalu keringkan.
6. Untuk peralatan non kritikal ( contoh : thermometer, tensimeter,
stetoskop) kita lakukan desinfeksi tingkat rendah dengan
menggunakan alcohol 70%.
7. Untuk peralatan kritikal dilakukan Desinfeksi Tingkat Tinggi dan
sterilisasi. Seddangkan untuk perawatan semi kritikal dilakukan
desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi.
8. Desinfeksi Tingkat Tinggi ( DTT) dapat dilakukan secara fisik
dengan merebus atau dengan menggunakan uap air atau dengan
cara kimia menggunakan larutan klorin. Pada Klinik Pratama
Biddokkes Polda Jabar , DTT dilaksanakan dengan cara kimia
yakni dengan menggunakan larutan klorin 0.5 % . Alat yang
sudah kering direndam seluruhnya dalam larutan klorin 0.5 %
selama 10 menit , kemudian bilas dengan air lalu keringkan ,
setelah itu simpan alat pada wadah tertutup.
9. Setelah dilakukan DTT , alat di steril dengan menggunakan
sterilisator panas kering ( oven), letakan alat di oven panaskan
hingga 170 c selama 1 ( satu ) jam dan kemudian didinginkan
selama 2 – 2.5 jam atau 160 c selama 2 jam. Perlu diingat bahwa
waktu paapran dimulai setelah suhu dalam sterilisator telah
mencapai suhu sasaran. Tidak boleh memberi kelebihan beban
pada sterilisator karena akan merubah konveksi panas. Sisakan
ruang kurang lebih 7.5 cm antara bahan yang akan disterilisasi
dengan dindin sterilisator.
10. Alat dapan digunakan kembali.
6. Unit terkait 1. Ruang tindakan
2. Poli gigi
3. Ruang KIA

Anda mungkin juga menyukai