DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... i
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................................ii
BUKU SATU PANDUAN PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA
AL JAM`IYATUL WASHLIYAH
BAB I NAMA, STATUS, AKIDAH, TEMPAT, DAN WAKTU SATUAN
KOMUNITAS PRAMUKA AL JAM‟ IYATUL WASHLIYAH ........................................... 1
BAB II ASAS , TUJUAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI.................................................. 1
BAB III SIFAT ......................................................................................................................... 2
BAB IV PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN ........................................................................... 2
BAB V ORGANISASI ............................................................................................................. 4
BAB VI MUSYAWARAH....................................................................................................... 7
BAB VII ATRIBUT ................................................................................................................. 8
BAB VIII HAK DAN KEWAJIBAN ....................................................................................... 9
BAB IX KEUANGAN DAN KEKAYAAN .......................................................................... 10
BAB X PEMBUBARAN ........................................................................................................ 10
BAB XII PENUTUP ............................................................................................................... 11
ii
BAB XII. RAPAT - RAPAT .................................................................................................. 21
BAB XIII PENDELEGASIAN .............................................................................................. 22
BAB XIV KRITERIA KHUSUS DAN PENJABARAN TUGAS PIMPINAN SAKO
PRAMUKA AL JAM`IYATUL WASHLIYAH .................................................................. 22
BAB XV PENUTUP ............................................................................................................. 23
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BUKU SATU PANDUAN PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS
PRAMUKA AL JAM`IYATUL WASHLIYAH
v
BAB I
NAMA, STATUS, AKIDAH, TEMPAT, DAN WAKTU SATUAN
KOMUNITAS PRAMUKA AL JAM’ IYATUL WASHLIYAH
Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Satuan Komunitas Pramuka Al Jam‟iyatul Washliyah yang selanjutnya
disingkat Sako Pramuka Al Washliyah.
2. Sako Pramuka Al Washliyah adalah organisasi pendukung Gerakan Pramuka yang memiliki
kesamaan agama.
3. Sako Pramuka Al Washliyah, beri‟tikad Ahlus Sunnah Waljama‟ah dalam fiqih bermazhab
Syafi‟i.
4. Sako Pramuka Al Washliyah berkedudukan di Kwartir Nasional, Kwartir Daerah dan Kwartir
Cabang
5. Sako Pramuka Al Washiyah ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengurus Besar Al Jam‟iyatul
Washliyah Nomor Kep-019/PB-AW/XXII/VI/2021 Tanggal 09 Juni 2021.
6. Sako Pramuka Al Washliyah didirikan di Jakarta 20 Juli 2021/10 Zulhijjah 1442 H untuk
masa waktu yang tidak ditentukan .
BAB II
ASAS , TUJUAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 2
Asas
Pasal 3
Tujuan
Pasal 4
Tugas Pokok
Sako Pramuka Al Washliyah mempunyai tugas pokok memberikan wadah bagi gugus depan [Gudep]
di lembaga pendidikan/Perguruan Tinggi/Panti Asuhan Al Jam`iyatul Washliyah untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi peserta didik dan mahasiswa Perguruan
Tinggi/Universitas Al Washliyah guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih
baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan serta membangun dunia yang
lebih baik.
Sako Pramuka Al Washliyah berfungsi sebagai pendorong, pengkoordinasi dan wadah kegiatan
pendidikan kepramukaan di lingkup Organisasi Al Jam`iyatul Washliyah
BAB III
SIFAT
Pasal 6
1. Sako Pramuka Al Washliyah adalah organisasi pendidikan pendukung Gerakan Pramuka yang
keanggotaannya terbatas dan mengikat bagi peserta didik di lingkungan Lembaga
Pendidikan/Perguruan Tinggi/Panti Asuhan Al Washliyah dan Pengurus Al Jam‟iyatul
Washliyah .
2. Sako Pramuka Al Washliyah bukan partai politik dan tidak berapliasi dengan partai
politik tertentu.
BAB IV
PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
Nilai, Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan Kode Kehormatan Pramuka
Pasal 7
Nilai
Pasal 8
Prinsip Dasar Kepramukaan
Pasal 9
Metode Kepramukaan
1. Metode Kepramukaan adalah metode belajar interaktif dan progresif yang dilaksanakan
melalui :
a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka.
b. Belajar sambil melakukan.
c. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi.
d. Kegiatan yang menarik dan menantang.
e. Kegiatan di alam terbuka.
f. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan.
g. Penghargaan berupa tanda kecakapan.
h. Satuan terpisah antara putra dan putri.
2. Dalam menjalankan Metode Kepramukaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
Sistem Among dan Kiasan Dasar.
Pasal 10
Sistem Among
Pasal 11
Kiasan Dasar
Pasal 12
Kode Kehormatan Pramuka
1. Pramuka dalam pendidikan kepramukaan.
2. Kode Kehormatan Pramuka terdiri dari Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
3. Kode Kehormatan Pramuka merupakan kode etik anggota Gerakan Pramuka baik dalam
kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.
4. Kode Kehormatan Pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan baik dalam
kehidupan pribadi maupun bermasyarakat secara sukarela dan ditaati demi kehormatan diri.
5. Satya Pramuka sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berbunyi:
“Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan
BAB V
ORGANISASI
Bagian ke satu
Keanggotaan
Pasal 13
Keanggotaan
Anggota Sako Pramuka Al Washliyah adalah semua anggota Al Washliyah yang berkecimpung
di bidang pendidikan, dakwah dan sosial yang terdiri dari:
1. Anggota biasa:
a. Anggota muda adalah anggota Sako Pramuka Al Washliyah yang berusia 7 sampai
dengan 25 tahun disebut peserta didik.
b. Anggota dewasa adalah anggota Sako Pramuka Al Washliyah yang berusia di atas 25
tahun yang terdiri dari tenaga pendidik, andalan, pengurus kwartir, pimpinan satuan
komunitas pramuka, dan majelis pembimbing
c. Anggota kehormatan adalah anggota yang diangkat karena jasanya kepada Sako Pramuka
Al Washliyah.
Bagian ke dua
Kelembagaan
Pasal 14
Kelengkapan Organisasi
Pasal 15
Anggota Sako Pramuka Al Washliyah
1. Anggota Sako Pramuka Al Washliyah adalah peserta didik golongan Siaga, Penggalang,
Penegak dan Pandega yang berada dalam lingkungan o r g a n i s a s i A l W a s h l i y a h .
2. Anggota Sako Pramuka Al Washliyah terdaftar dalam gugusdepan masing-masing.
Pasal 17
Gugusdepan
Pasal 18
Satuan Komunitas
1. Sako Pramuka Al Washliyah adalah satuan organisasi pengelola Gerakan Pramuka yang
dipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan, nasional, wilayah, daerah, cabang dan
ranting..
2. Sako Pramuka Al Washliyah terdiri atas:
a. Sako Pramuka Al Washliyah Nasional, yang mengkoordinasikan S a k o P r a m u k a A l
W a s h l i y a h t i n g k a t d aerah.
b. Sako Pramuka Washliyah Daerah,yang mengkoordinasikan Sako Pramuka Al Washliyah
tingkat cabang.
c. Sako Pramuka Al Washliah Cabang, yang mengkoordinasikan S a k o P r a m u k a A l
W a s h l i y a h di tingkat Ranting.
d. Sako Pramuka Al Washliah Ranting, yang mengkoordinasikan S a k o P r a m u k a A l
W a s h l i y a h di Gugusdepan.
Pasal 19
Kepengurusan Sako Al Washliyah
1. Kepengurusan Sako Pramuka Al Washliyah Nasional dipilih oleh pengurus Sako Pramuka Al
Washliyah Daerah secara demokratis melalui musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah
Nasional .
2. Kepengurusan Sako Pramuka Al Washliyah Daerah dipilih oleh pengurus Sako Pramuka Al
Washliyah Cabang secara demokratis melalui musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah
Daerah.
3. Kepengurusan Sako Pramuka Al Washliyah Cabang dipilih oleh pengurus Sako Pramuka Al
Washliyah Ranting secara demokratis melalui musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah
Cabang.
4. Kepengurusan Sako Pramuka Al Washliyah Ranting dipilih oleh pengurus Gugus depan secara
demokratis melalui musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah Ranting.
5. Kepengurusan Sako Pramuka Al Washliyah dapat juga ex -officio pimpinan organisasi
di lingkup Al Washliyah sesuai tingkatannya.
Pasal 21
Dewan Kehormatan
1. Dewan kehormatan adalah badan yang dibentuk oleh pengurus Sako Pramuka Al Washliyah
di semua tingkatan dan gugusdepan serta bertanggung jawab kepada Ketua Sako atau Ketua
Gugusdepan
2. Dewan kehormatan Sako Pramuka Al Washliyah berfungsi memberi pertimbangan kepada
Ketua Sako atau Ketua Gugusdepan dalam pemberian anugerah, penghargaan, sanksi dan
rehabilitasi
Pasal 22
Satuan Pengawas Internal
1. Satuan Pengawas Internal adalah badan yang dibentuk oleh Sako dan bertanggungjawab
kepada Ketua Sako.
2. Satuan Pengawas Internal berfungsi melakukan pengawasan dan pengendalian manajemen
sako.
Pasal 23
Dewan Kerja
1. Dewan kerja adalah badan yang Sako Pramuka Al Washlyah dibentuk oleh Sako Pramuka Al
Washliyah dan bertanggungjawab kepada satuan.
2. Dewan kerja Sako Pramuka Al Washliyah terdiri dari perwakilan Pramuka Penegak dan
Pramuka Pandega di wilayahnya
3. Dewan Kerja Sako Pramuka Al Washliyah berfungsi sebagai wadah kaderisasi kepemimpinan
dan bertugas membantu pimpinan Sako Pramuka Al Washliyah dalam mengelola kegiatan
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
4. Dewan Kerja Sako Pramuka Al Washliyah terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara dan
beberapa anggota yang berasal dari anggota Sako Pramuka Al Washliyah dan dipilih oleh
anggota melalui musyawarah
5. Pada hakekatnya fungsi Dewan Kerja Sako Pramuka Al Washliyah sama seperti Dewan Kerja.
6. Masa bakti Dewan Kerja Sako Pramuka Al Washliyah sama dengan masa bakti Sako Pramuka
Al Washliyah yang bersangkutan.
Pasal 24
Majelis Pembimbing
1. Pada setiap Gugusdepan dan Sako Pramuka Al Washliyah dibentuk Majelis Pembimbing.
BAB VI
MUSYAWARAH
Pasal 25
1. Musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah adalah forum tertinggi dalam Sako Pramuka Al
Washliyah , dan berbeda pelaksanaan dan waktunya dengan MUktamar Al jam‟iyatul
Washliyah.
2. Musyawarah Sako Pramuka Al Washiyah di tingkat nasional diselenggarakan 5 (lima) tahun
sekali.
3. Musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah di tingkat daerah diselenggarakan 4 (empat) tahun
sekali
4. Musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah diselenggarakan 4 (empat) tahun sekali.
5. Musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah di tingkat ranting diselenggarakan 3 (tiga) tahun
sekali.
6. Musyawarah tingkat gugusdepan diselenggarakan 3 (tiga) tahun sekali.
Pasal 26
Hal – hal Luar Biasa dan Mendesak
1. Dalam menghadapi hal-hal yang luar biasa, Sako Pramuka Al Washliyah dapat
menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa.
2. Dalam menghadapi hal-hal yang mendesak, Sako Pramuka Al Washliyah dapat meminta
persetujuan secara tertulis kepada Sako Pramuka Al Washliyah di bawahnya setelah
berkonsultasi dengan Majelis Pembimbing.
3. Persetujuan secara tertulis tersebut diterima jika memenuhi 50 persen ditambah 1 dari jumlah
suara.
Pasal 27
Atribut
Pasal 28
Lambang
1. Lambang Sako Pramuka Al Washliyah berbentuk segi lima beraturan dengan panjang sisi
masing-masing 5 cm
2. Isi lambang Sako Pramuka Al Washliyah terdiri atas :
a. Segi lima dengan dasar hijau tua
b. Bulan sabit bintang lima
c. Tulisan beraksara Arab, Al Jam‟iyatul Washliyah
d. Satu tunas kelapa diapit padi dan kapas.
e. Pita berwarna putih lis merah tertera tulisan Sako Pramuka Al Washliyah
Pasal 29
Bendera
1. Bendera Sako Pramuka Al Washliyah berbentuk empat persegi panjang berukuran tiga banding
dua.
2. Isi bendera terdiri dari:
a. Lambang Sako Pramuka Al Washliyah
b. Tulisan SAKO PRAMUKA AL WASHLIYAH berwarna putih
3. Ukuran bendera Sako Pramuka Al Washliyah adalah:
a. Tingkat Nasional 180 cm x 270 cm
b. Tingkat Daerah, 150 cm x 225 cm
c. Tingkat Cabang, 90 cm x 135 cm
d. Tingkat Ranting 60 cm x 90 cm
e. Warna hijau tua
Pasal 30
Himne dan Mars
BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN
Setiap Anggota Sako Pramuka Al Washliyah berhak :
1. Mengikuti kegiatan Sako Pramuka Al Washliyah dan kegiatan kepramukaan lainnya.
2. Menggunakan atribut pramuka
3. Menggunakan atribut Sako Pramuka Al Washliyah
Pasal 32
Hak Peserta Didik
Setiap Peserta Didik berhak :
1. Mengikuti pendidikan kepramukaan
2. Mendapatkan sertifikat atau tanda kecakapan kepramukaan.
3. Mendapatkan perlindungan selama mengikuti kegiatan kepramukaan.
Pasal 33
Kewajiban Peserta Didik
Pasal 34
Hak Orang tua Peserta DIdik
Orang tua peserta didik berhak mengawasi penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dan
memperoleh informasi tentang perkembangan anaknya
Pasal 35
Kewajiban Orang Tua Peserta Didik
Masyarakat berhak untuk berperan serta dan memberikan dukungan sumber daya dalam kegiatan
pendidikan kepramukaan.
BAB IX
KEUANGAN DAN KEKAYAAN
Pasal 37
Keuangan
Pasal 38
Kekayaan
1. Kekayaan Sako Pramuka Al Washliyah terdiri dari barang bergerak dan tidak bergerak serta hak
milik intelektual.
2. Pengelolaan kekayaan/aset yang tidak bergerak yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga harus
diputuskan melalui rapat pleno pengurus Sako Pramuka Al Washliyah dan mendapat
persetujuan dari Ketua Majelis Pembimbing Sako Pramuka Al Washliyah.
3. Pengalihan kekayaan/aset Sako Pramuka Al Washliyah yang berupa barang tidak bergerak,
harus diputuskan melalui rapat pleno pengurus Sako Pramuka Al Washliyah dengan
persetujuan Ketua Majelis Pembimbing Sako Pramuka Al Washliyah dan diinformasikan
dalam rapat kerja tahunan.
BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 39
1. Sako Pramuka Al Washliyah hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah Nasional Sako
Pramuka Al Washliyah.
2. Musyawarah Nasional tersebut harus diusulkan oleh sekurang-kurangnya 50 persen ditambah 1
dari jumlah Sako Pramuka Al Washliyah Daerah.
3. Usul pembubaran Sako Pramuka Al Washliyah diterima oleh musyawarah nasional jika
disetujui dengan suara bulat.
4. Jika Sako Pramuka Al Washliyah dibubarkan, maka cara penyelesaian kekayaan milik Sako
Pramuka Al Washliyah ditetapkan oleh Musyawarah Nasional yang memutuskan pembubaran
itu.
Panduan Penyelenggaraan Satuan Komunitas Pramuka Al Washliyah ini ditetapkan oleh rapat
Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah berdasar Skep PB Al Washliyah
N o m o r : K e p - 0 1 9 / P B - A W / X X I I / V I / 2 0 2 1 t a n g g a l 9 J u n i 2 0 2 1 / 2 8 S ya w a l 1 4 4 2
H , yang diselenggarakan secara virtual dari Jakarta 20 Juli 2021/10 Zulhijjah 1442 H.
Dr. H. Masyhuril Khamis, SH, MM Dr. Ir. H. Amran Arifin, MM., MBA Dr. H. M. Zarkasih, SH, MH., M.Si, Cra
Ketua Umum Sekretaris Jenderal Ketua
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Gerakan Pramuka di lingkungan Lembaga Pendidikan Al Washliyah memberi
kesempatan kepada para Pramuka yang tergabung dalam Satuan Komunitas Pramuka Al
Washliyah untuk membina diri menjadi kader pemimpin, baik di lingkungan Gugusdepan
Satuan Komunitas Pramuka Al Washliyah maupun lingkungan di luar Gugusdepan.
b. Salah satu usaha untuk melaksanakan hal tersebut, Kepengurusan Al Jam‟iyatul
Washliyah membentuk Satuan Komunitas Pramuka Al Washliyah.
c. Satuan Komunitas Pramuka Al Washliyah disingkat Sako P ram uk a Al W a sh l i y a h
adalah wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi kepemimpinan di lingkungan
Gerakan Pramuka di Lembaga Pendidikan Al
d. Jam‟iyatul Washliyah yang beranggotakan Pramuka Putera dan Puteri, Bersifat kolektif
dan kolegial.
e. Kolektif mengandung arti bahwa keputusan dan kebijakan di dalam Sako Pramuka Al
Washliyah adalah keputusan atau kebijakan organisasi SakoPramuka Al Washliyah yang
dilakukan secara bersama atau secaragabungan.
f. Kolegial mengandung arti bahwa segala pelaksanaan tugas pokok, kebijakan dan tanggung
jawab dalam prosesnya di dalam Sako Pramuka Al Washliyah dilaksanakan dalam
suasana kekeluargaan.
g. Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah terdiri atas Pimpinan Sako Pramuka Al
Washliyah dan Majelis Pembimbing Sako Pramuka Al Washliyah untuk mengelola Sako
Pramuka Al Washliyah.
h. Untuk keseragaman dalam pengelolaan organisasi Sako Pramuka Al Washliyah,
diperlukan adanya Buku Panduan Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Kerja Sako
Pramuka Al Washliyah yang ditetapkan dalam Musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah
sebagai pedoman yang berlaku.
3. Dasar
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka .
b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
c. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Gugusdepan Gerakan Pramuka.
d. Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Komunitas Nomor: 177 tahun 2012.
e. Surat Edaran Pengurus Besar Al Jam‟iatul Washliyah Nomor: Int-014/PB-
AW/XXII/VII/2021 tanggal 22 Juli 2021/12 Dzulhijjah 1442 H tentang Pembentukan
Sako Pramuka.
BAB II
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS SAKO AL
JAM`IYATUL WASHLIYAH
1. Tugas Pokok
a. Melaksanakan Keputusan Musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah.
b. Merancang program kegiatan
c. Mengurus dan mengatur kegiatan
d. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
e. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Majelis Pembimbing Sako
f. Menyelenggarakan Musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah
2. Fungsi
Dalam melaksanakan Tugas Pokok tersebut diatas, Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah
berfungsi sebagai penanggungjawab penyelenggaraan manajemen kegiatan :
a. Penyusunan perencanaan dan pengelolaan sumber daya informasi,perumusan kebijakan
dan pelaporan kegiatan.
b. Pengembangan dan pembinaan pendidikan kepramukaan Sako PramukaAl Washliyah
bagi anggota serta pengabdian kepada masyarakat.
c. Pengelolaan personil, logistik, keuangan, usaha dana dan aset milik SakoPramuka Al
Washliyah serta pembinaan organisasi.
d. Pengelolaan hubungan dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat.
3. Tanggung Jawab
Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas pokok Sako
Pramuka Al Washliyah kepada Musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah dan Majelis
Pembimbing Sako Pramuka Al Washliyah
1. Organisasi
a. Sako Pramuka Al Washliyah terdiri dari Pimpinan Sako dan Majelis PembimbingSako.
b. Sako P r a m u k a Al Washliyah adalah satu-satunya organisasi kaderisasi kepemimpinan
bagi Pramuka di lingkungan Organisasi Al Jam‟iyatul Washliyah..
2. Masa Bakti
a. Masa Bakti adalah kurun waktu berlangsungnya suatu kepengurusan SakoPramuka Al
Washliyah dalam melaksanakan tugasnya.
b. Masa bakti pengurus Sako Pramuka Al Washliyah sesuai dengan masa baktikwartir yang
bersangkutan.
c. Selama belum terbentuk dan disahkannya pengurus yang baru, maka pengurusSako
Pramuka Al Washliyah domisioner tetap melaksanakan tugasnya.
BAB IV
ADMINISTRASI, PENDAPATAN, KEKAYAAN
1. Administrasi
a. Sebagai organisasi kader kepemimpinan Sako Pramuka Al Washliyah , maka sistem
administrasi Sako Al Washliyah mengikuti sistem administrasi Organisasi Al Jam‟iyatul
Washliyah.
b. Sistem administrasi Gugusdepan mengikuti Petunjuk Pelaksanaan Administrasi Satuan
Gerakan Pramuka Nomor 041 Tahun 1995.
c. Sistem administrasi Sako Pramuka Al Washliyah diadakan guna menunjang aktifitas
Sako Pramuka Al Washliyah, meliputi:
1) Pengarsipan surat menyurat yang berkaitan dengan Sako Pramuka Al Washliyah.
2) Komunikasi dan informasi Sako Pramuka Al Washliyah dengan Organisasi Al
Jam‟iyatul Washliyah dan Kwartir.
3) Ketentuan-ketentuan administrasi yang bersifat teknis akan diatur dalam Panduan
Penyelenggaraan Administrasi Sako Al Washliyah atau panduan lain.
4) Panduan itu tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Gerakan Pramuka.
2. Pendapatan.
a. Keuangan
1) Keuangan diperoleh, dikelola dan dipertanggungjawabkan oleh Sako Pramuka Al
Washliyah dalam menjalankan fungsi dan tugas pokoknya.
2) Sumber Keuangan:
a) Dana Penunjang Pendidikan
b) Usaha dana pengurus Sako Pramuka Al Washliyah
3) Sumber dana yang berasal dari luar harus sepengetahuan Pimpinan Sako Pramuka Al
Washliyah
b. Usaha Dana
1) Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah dapat membuat badan usaha tetap antara lain:
usaha fasilitas jasa, Koperasi Pramuka, Kedai Pramuka dan lain-lain
2) Usaha dapat dilakukan dengan memberdayakan fasilitas yang dimiliki Sako Pramuka Al
Washliyah dan secara berkala menyampaikan laporan.
BAB V
KEANGGOTAAN
1. Anggota Sako Al Washliyah.
Anggota Sako Pramuka Al Washliyah adalah Pramuka yang berada di lingkungan Organisasi
Al Jam‟iyatul Washliyah.
BAB VI
KEPENGURUSAN
1. Pengurus.
a. Susunan pengurus Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah terdiri dari Pimpinan Sako
Pramuka Al Washliyah dan Majelis Pembimbing Sako PramukaAl Washliyah.
b. Komposisi pengurus dalam Pengurus Sako Al Washliyah disusun berdasarkan kondisi
satuan anggota Sako Pramuka Al Washliyah.
2. Pembidangan
a. Bidang – bidang yang dibentuk oleh Sako Pramuka Al Washliyah mempunyai tugas
memperlancar dan mengkordinasikan pelaksanaan program, pemecahan masalah dan saran
– usul pelaksanaan kegiatan.
b. Pembidangan dalam Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah tingkat Daerah,Cabang:
1) Pembinaan Anggota Muda
2) Pembinaan Anggota Dewasa
3) Organisasi dan Hukum
4) Keuangan, Usaha, Sarana dan Prasarana
5) Humas dan Abdimas
c. Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah dapat membentuk Sub Bidang Pelaksana Kegiatan
dengan tujuan memberi kesempatan kepada anggota untuk memperdalam keterampilan
khusus.
BAB VII
MUSYAWARAH SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA AL JAM`IYATUL
WASHLIYAH
1. Pengertian
a. Musyawarah Satuan Komunitas Pramuka Al Washliyah adalah suatu forum atau tempat
pertemuan bagi Sako Pramuka Al Washliyah sebagai wahana permusyawaratan untuk
menampung aspirasi Sako Pramuka Al Washliyah diorganisasi AL Jam‟iyatul Washliyah.
b. Hasil Musyawarah Satuan Komunitas Pramuka Al Washliyah selanjutnya disebut
Keputusan Musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah merupakan pedoman bagi anggota
Sako Pramuka Al Washliyah dalam melaksanakan tugaspokok dan fungsinya.
2. Kedudukan .
Musyawarah Satuan Komunitas Pramuka Al Washliyah adalah forum tertinggi Pramuka
Pramuka Al Washliyah di lingkungan organisasi Al Jam‟iyatul Washliyah.
4. Waktu Pelaksanaan
Musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah diselenggarakan sebelum musyawarah Kwartir yang
bersangkutan.
5. Penyelenggara
Penyelenggara adalah Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah
6. Peserta.
Peserta Musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah terdiri atas :
a. Pimpinan Sako Pramuka Al Washliyah,
b. Majelis Pembimbing Sako Pramuka Al Washliyah.
c. Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah jenjang di bawahnya.
d. Pembina Gugusdepan ( untuk Musyawarah Sako Pramuka tingkat Ranting)
BAB VIII
PEMBAGIAN TUGAS, FUNGSI DAN MEKANISME BIDANG
1. Pembagian tugas merupakan pembagian pekerjaan berdasarkan kedudukan anggota dalam
kepengurusan Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah.
2. Pembagian tugas dan fungsi diatur sebagai berikut:
a. Pimpinan Sako
1) Ketua Pimpinan Sako (Pinsako) bertugas:
a) Memimpin rencana sesuai masa baktinya.
b) Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Sako
Pramuka Al Washliyah.
c) Menentukan kebijakan pelaksanaan keputusan Musyawarah Sako Pramuka Al
Washliyah dan pelaksanaan kegiatan kepramukaan yang ditetapkan dalam Rencana
Kerja dan Program Kerja Sako Pramuka AlWashliyah.
d) Pengambil keputusan dalam menentukan kebijakan Sako Pramuka AlWashliyah.
b. Sekretaris
1) Sekretaris Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah disingkat Ses Sako Al Washliyah,
bertugas menyelenggarakan ketatalaksanaan serta administrasi organisasi terhadap seluruh
unsur di dalam Sako Pramuka Al Washliyah.
2) Sekretaris mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Penyaji gagasan dan materi untuk Pimpinan Sako Pramuka Al Washliyah.
b) Kordinator penyusunan program kerja
c) Bertindak sebagai Notulis dalam rapat Sako Pramuka Al Washliyah.
d) Bertindak sebagai wakil Pimpinan Sako Pramuka Al Washliyah apabilaberhalangan.
3) Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris bertanggungjawab kepada Pimpinan Sako
Pramuka Al Washliyah.
c. Bendahara.
2) Bendahara Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah disingkat Bendahara Sako Pramuka
Al Washliyah bertugas membuat kebijakan umum tentang pengelolaan keuangan Sako
PramukaAl Washliyah.
3) Bendahara mempunyai tugas sebagai berikut:
a) Mencairkan dana atas persetujuan atau surat perintah pengambilan uang dari
Pimpinan Sako Pramuka Al Washliyah.
b) Mengatur sirkulasi keuangan atas sepengetahuan Pimpinan Sako Pramuka Al
Washliyah.
c) Membimbing bendahara kegiatan dalam kepanitiaan.
BAB IX
TUGAS DAN FUNGSI PIMPINAN SAKO PRAMUKA AL JAM`IYATUL
WASHLIYAH DAN MAJELIS PEMBIMBING SAKO PRAMUKA
AL JAM`IYATUL WASHLIYAH
Tugas dan fungsi Pimpinan Sako Pramuka Al Washliyah dan Majelis Pembimbing Sako Pramuka Al
Washliyah telah dijelaskan dan diatur dalam:.
1. Buku Panduan – 1 Panduan Penyelenggaraan Satuan Komunitas Pramuka Al Washliyah.
2. Buku Panduan – 3 Panduan Penyelenggaraan Majelis Pembimbing Sako PramukaAl Washliyah.
BAB X
PANITIA KEGIATAN
1. Panitia Kegiatan adalah panitia yang terdiri dari beberapa Pengurus Sako Pramuka Al
Washliyah yang bertugas untuk melaksanaan kegiatan.
2. Kepanitiaan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Pimpinan Sako Pramuka Al Washliyah.
3. Kepanitian berkewajiban menyusun laporan pertanggungjawaban dan melaporkannya didalam
rapat bidang maksimal 1 (satu bulan) setelah kegiatanselesai.
BAB XI
FORMATUR
1. Pengertian
Formatur adalah peserta Musyawarah Sako P ra m uk a Al Washliyah yang diberi hak dan
kewajiban untuk memilih anggota pengurus.
2. Anggota Formatur terdiri dari :
a. Ketua Pimpinan Sako Pramuka Al Washliyah
b. Majelis Pembimbing Sako Pramuka Al Washliyah
c. 3 orang dari peserta Musyawarah Sako
3. Tugas dan Masa Tugas
a. Formatur bertugas untuk:
1) Memilih anggota Pengurus Sako Pramuka Al Washliyah.
2) Menyusun anggota terpilih dalam kepengurusan Sako Pramuka AlWashliyah.
b. Masa tugas Formatur sampai kepengurusan Sako Pramuka Al Washliyah terbentuk.
c. Bertanggung Jawab kepada Majelis Pembimbing Sako Pramuka Al Washliyah.
BAB XII.
RAPAT - RAPAT
1. Rapat – rapat
a. Pengertian
Rapat adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Pengurus untuk membahas hal- hal
yang berkenaan dengan pelaksanaan tugas pokok Sako Pramuka Al Washliyah.
BAB XIII
PENDELEGASIAN
1. Pendelegasian adalah pengiriman atau penugasan yang dilakukan oleh Sako Pramuka Al
Washliyah atas usulan Pimpinan Sako Pramuka Al Washliyah kepada seorang anggota atau
sekelompok anggota untuk menghadiri undangan, berpartisipasi dalam suatu kegiatan atau
pelatihan.
2. Untuk pendelegasian yang bersifat pelatihan diutamakan pemerataan untuk setiap anggota.
3. Untuk pendelegasian sesuai dengan porsi kesempatan yang ditentukan oleh Pengurus.
4. Laporan pertanggungjawaban pendelegasian selambat-lambatnya harus dilakukan 1 bulan
setelah kedatangannya dari pendelegasian.
BAB XIV
KRITERIA KHUSUS DAN PENJABARAN TUGAS PIMPINAN SAKO PRAMUKA
AL JAM`IYATUL WASHLIYAH
1. Kriteria Khusus.
a. Masih terdaftar sebagai kader Al Jam‟iyatul Washliyah.
b. Bersedia dicalonkan menjadi Pimpinan Sako Pramuka Al Washliyah.
c. Pernah mengabdi di organisasi Al Jam‟iyatul Washliyah.
d. Berpengalaman menjadi Pembina / Pembantu Pembina Pramuka Siaga,Penggalang atau
Penegak.
e. Sehat jasmani dan rohani.
BAB XV
PENUTUP
1. Masa Peralihan
Seluruh komponen pengurus diberikan kesempatan selama 1 (satu) bulan untuk mengadakan
penyesuaian dengan Panduan ini dalam masa peralihan sejak tanggal ditetapkannya Panduan ini.
2. Lain – lain.
Hal lain yang belum diatur dalam Panduan ini akan diatur kemudian oleh pengurus dengan
mempertimbangkan masukan anggota dan tetap memperhatikan perkembangan zaman dan
kebutuhan Gerakan Pramukaserta Sako Pramuka Al Jam`iyatul Washliyah.
Dr. H. Masyhuril Khamis, SH, MM Dr. Ir. H. Amran Arifin, MM., MBA Dr. H. M. Zarkasih, SH, MH., M.Si, Cra
Ketua Umum Sekretaris Jenderal Ketua
BAB I
PENDAHULUAN
1. UMUM
a. Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan bagi kaum muda di
lingkungan luar sekolah yang melengkapi pendidikan di lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah dengan tujuan:
1) Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader pembangunan yang beriman dan
bertakwa serta berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) Membentuk sikap dan perilaku positif, menguasai keterampilan dan kecakapan serta
memiliki ketahanan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik
sehingga menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada
kemampuan sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-
sama bertanggungjawab atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
b. Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Gerakan Pramuka, setiap gugusdepan, satuan
karya, Satuan Komunitas dan Kwartir membentuk Majelis Pembimbing yang berunsurkan
tokoh pemerintah dan masyarakat yang mampu memberikan bimbingan, bantuan,
konsultasi dan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain.
c. Kedudukan Majelis Pembimbing cukup strategis dalam memberikan kontribusinya kepada
jajaran Gerakan Pramuka, sehingga perlu diberdayakan secara optimal.
a. Maksud dari Panduan penyelenggaraan ini adalah memberikan suatu pedoman kepada,
Satuan Komunitas Pramuka Al Washliyah tingkat nasional, daerah, cabang, ranting, dan
Gugusdepan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Majelis Pembimbing.
b. Tujuan Panduan penyelenggaraan ini adalah agar semua Majelis Pembimbing dapat
memahami tugas dan fungsinya sehingga mampu berperan aktif dalam memberikan bantuan
kepada Gugusdepan dan Sako Pramuka Al Washliyah di tingkat masing- masing,
3. DASAR
4. PENGERTIAN
Majelis Pembimbing Sako Pramuka Al Washliyah, untuk selanjutnya disebut Mabisako adalah
suatu badan dalam Sako Pramuka Al Washliyah yang memberi bimbingan, bantuan moril,
BAB II
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN ORGANISASI
1. TUGAS POKOK
Tugas Pokok Mabisako adalah memberi bimbingan dan bantuan yang bersifat moral,
organisatoris, materiil, finansial dan konsultasi kepada gudep dan Sako Pramuka Al Washliyah
yang bersangkutan:
a. Kata-kata “memberi bimbingan” yang dimaksud di atas mengandung makna memberi
arahan, saran, nasehat, dan dukungan moral.
b. Kata-kata “memberi bantuan” yang dimaksud di atas mengandung makna membuka jalan,
mengusahakan kesempatan, fasilitas, dana serta memberi peluang agar Sako Pramuka Al
Washliyah mendapat akses untuk memperoleh bantuan dari pemerintah dan masyarakat.
c. Kata-kata “konsultasi” yang dimaksud di atas mengandung makna bahwa Gugusdepan dan
Pimpinan Sako Pramuka Al Washliyah dapat berkonsultasi mengenai permasalahan yang
dihadapi dalam upaya meningkatkan citra Sako Pramuka Al Washliyah.
2. FUNGSI
Fungsi Mabisako adalah memberi bimbingan, bantuan konsultasi kepada Gudep dan Satuan
Komunitas Pramuka Al Washliyah bersangkutan agar dapat:
a. Memecahkan masalah-masalah moral, mental, dan psikologis.
b. Memecahkan masalah-masalah organisatoris, termasuk meningkatkan jumlah dan mutu
anggota Sako Pramuka Al Washliyah.
c. Memecahkan masalah-masalah material, termasuk usaha memperoleh fasilitas, dana dan
sarana.
d. Menjalankan segenap usaha yang berkaitan dengan masalah-masalah finansial, terutama
usaha untuk mengumpulkan dana, agar dapat memperoleh subsidi dan pemberian lain dari
masyarakat yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka dan Panduan Penyelenggaraan Sako Pramuka Al Washliyah.
e. Menyampaikan aspirasi masyarakat untuk pengembangan pendidikan Sako Pramuka Al
Washliyah.
3. ORGANISASI
BAB III
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. Ketua Mabisako
a. Mengetuai dan memimpin Mabisako.
b. Bersama Ketua Gudep dan Pimpinan Sako menyusun pengurus Mabi.
c. Mengangkat, melantik dan memberhentikan para Wakil Ketua, Ketua Harian, Sekretaris,
dan para anggota Mabisako.
d. Mengukuhkan pengurus Gudep dan Pengurus Sako yang bersangkutan.
e. Mengatur pelaksanaan tugas dan fungsi Mabisako.
f. Mengatur pembagian tugas di antara anggota.
g. Memimpin sidang
h. Mengadakan koordinasi dengan Mabisako lainnya, baik secara vertical dengan Mabisako
jajarannya maupun dengan Mabisako lain bila dipandang perlu.
i. Mengadakan konsultasi dengan pengurus Gudep, Pengurus Sako yang bersangkutan dan
menerima pertanggungjawaban atas penggunaan bantuan yang diterima.
j. Mengirimkan wakilnya ke Musyawarah Sako Pramuka Al Washliyah sesuai dengan
ketentuan.
4. Sekretaris Mabisako
a. Membantu Ketua Mabisako di dalam menjalankan tugas sehari-hari.
b. Mendukung kelancaran tugas Mabisako dan menjamin kontinuitas hubungan ke dalam dan
ke luar Mabisako.
c. Menyusun perencanaan.
d. Mengumpulkan, menyimpan dan menilai data.
e. Memberikan pelayanan administrasi.
f. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari bila perlu dibantu oleh seorang staf Sako.
g. Bertanggungjawab kepada Ketua Mabisako
5. Anggota Mabisako
a. Mengajukan saran dan bahan informasi kepada Ketua Mabisako dalam rangka usaha
meningkatkan pemberian bimbingan, bantuan dan konsultasi serta pengawasan Mabisako
kepada gudep, Sako Pramuka Al Washliyah yang bersangkutan.
b. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua Mabisako.
c. Melaksanakan segala keputusan sidang Mabisako.
d. Mengikuti semua sidang Mabisako.
BAB IV
PEREKRUTAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN
PEMBERHENTIAN
1. Perekrutan Anggota
Rekrut dilaksanakan untuk mendapatkan anggota Mabisako yang memadai dan berkualitas serta
dapat meningkatkan kinerja Gugusdepan dan Sako Pramuka Al Washliyah.
Dalam perekrutan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Persyaratan:
1) Sehat jasmani dan rohani.
2) Peduli terhadap kaum muda, khususnya Gerakan Pramuka.
3) Bersedia menyumbangkan tenaga dan fikirannya untuk perkembangan Sako
Pramuka Al Washliyah.
4) Mempunyai waktu untuk kegiatan-kegiatan kepramukaan.
b. Sumber:
1) Pengurus Al Jam`iyatul Washliyah.
2) Tokoh masyarakat
3) Orangtua peserta didik
4) Kepala sekolah/guru.
5) Pengusaha
2. Pengangkatan
a. Pengangkatan merupakan tahap awal bergabungnya anggota dalam kepengurusan Mabisako
yang ditandai dengan surat keputusan dari Ketua Mabisako tentang pengangkatan sebagai
anggota Mabisako.
b. Pengangkatan Ketua Mabisako dilakukan oleh Ketua Sako di atasnya kecuali Ketua
Mabisako Nasional.
3. Pelantikan
Pengangkatan Ketua Mabisako dan anggota Mabisako ditindaklanjuti dengan acara pelantikan.
a. Pelantikan Ketua Mabisako oleh Ketua Kwartir jajaran di atasnya kecuali Ketua Mabisako
nasional.
b. Pelantikan merupakan acara formal yang secara garis besarnya diatur antara lain sebagai
berikut:
1) Pernyataan persetujuan terhadap isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka.
2) Pernyataan kesukarelaan yang ditandai dengan mengucapkan Tri Satya.
3) Mengucapkan dan menandatangani ikrar.
Hal tersebut di atas dilaksanakan dalam suatu rangkaian upacara yang diatur tersendiri.
4. Pemberhentian
Pemberhentian adalah tahapan akhir dari kepengurusan Mabisako.
a. Masa bakti kepengurusan Mabisako dapat disesuaikan dengan masa bakti di lingkungan
organisasi Al Washliyah setempat.
b. Untuk masa bakti Mabigus dapat disesuaikan dengan masa bakti kepengurusan Kwartir
yang bersangkutan.
c. Dalam satu masa bakti dapat diadakan pergantian antar waktu, yang antara lain disebabkan
karena:
1) berhenti dari jabatannya, pindah ke daerah lain dan mutasi.
2) mengundurkan diri.
3) meninggal dunia.
d. Karena telah menyelesaikan masa baktinya.
2. Peserta Sidang:
a. Sidang Mabisako dihadiri oleh Ketua, para Wakil Ketua, Ketua Harian, Sekretaris dan para
Anggota Mabisako.
b. Sidang koordinasi dan konsultasi dihadiri oleh Ketua Mabisako atau yang mewakilinya,
Sekretaris dan anggota yang diperlukan
c. Sidang dengan jajaran Mabi dihadiri oleh Ketua Mabi atau yang mewakilinya, Sekretaris
dan seluruh anggota.
3. Materi Sidang:
a. Sidang Mabisako:
4. Hasil-hasil Sidang Mabisako dicatat, dikompilasi dan didistribusikan oleh Sekretaris Mabisako
kepada Ketua, para Wakil Ketua, Ketua Harian dan para Anggota Mabisako serta kepada para
undangan
BAB VI
HUBUNGAN, KOORDINASI DAN KERJASAMA
1. Hubungan dengan Gugusdepan dan Sako Pramuka Al Washliyah.
a. Untuk dapat berperan nyata dan aktif, serta dapat memberi bimbingan, bantuan dan
konsultasi secara konsepsional, efektif dan efisien, masing-masing Mabisako dapat
menyelenggarakan suatu hubungan, koordinasi dan kerjasama dan saling memberi
informasi dengan gugusdepan, dan Sako Pramuka Al Washliyah.
b. Gugusdepan dan Sako Pramuka Al Wasshliyah wajib memberikan laporan penggunaan
fasilitas dan pemanfaatan fasilitas dana dari Mabisako secara periodik maupun insidentil
kepada Mabisako yang bersangkutan.
c. Gugusdepan dan Sako Pramuka Al Washliyah wajib mengundang Mabisako yang
bersangkutan bila menyelenggarakan musyawarah, rapat atau melaksanakan kegiatan yang
dianggap penting, contohnya Jambore Sako, Perkemahan Karya Bakti Sako, dll.
BAB VII
PENUTUP
Hal-hal lain tentang Mabisako yang belum diatur dalam petunjuk penyelenggaraan ini akan diatur
lebih lanjut oleh Mabi masing-masing bersama gudep, satuan dan kwartir yang bersangkutan.
STRUKTUR ORGANISASI
MAJELIS PEMBIMBING SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA AL WASHLIYAH
KETUA :
WAKIL KETUA :
KETUAN HARIAN :
SEKRETARIS :
ANGGOTA :
Dr. H. Masyhuril Khamis, SH, MM Dr. Ir. H. Amran Arifin, MM., MBA Dr. H. M. Zarkasih, SH, MH., M.Si, Cra
Ketua Umum Sekretaris Jenderal Ketua
WAKIL KETUA
KETUA HARIAN
SEKRETARIS
ANGGOTA
SATUAN KOMUNITAS
PRAMUKA AL JAM`IYATUL WASHLIYAH
2021-2026
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Satuan Komunitas Pramuka Al Washliyah adalah gerakan pendidikan kaum muda yang
menyelenggarakan kepramukaan dengan dukungan dan bimbingan anggota dewasa di
lingkungan Organisasi Al Jam‟iyatul Washliyah.
b. Sebagai gerakan, langkah-langkah pembinaan kaum muda bergerak maju menyesuaikan
perkembangan dan kebutuhan kaum muda, serta kebutuhan masyarakat dengan
memperhatikan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Gerakan
Pramuka, ketentuan-ketentuan pengembangan program peserta didik yang telah ditetapkan
oleh Kwartir Nasional dan tujuan pokok Organisasi Al Jam‟iyatul Washliyah.
c. Pembinaan anggota Sako Pramuka Al Washliyah dilaksanakan di gugusdepan, yang
merupakan kesatuan organik terdepan dalam Gerakan Pramuka dengan bersendikan Sistem
Among, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan untuk
mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
d. Guna menjamin keserasian, keselarasan dan kesinambungan dalam usaha pembinaan kaum
muda melalui kepramukaan, Sako Pramuka Al Washliyah berusaha mengadakan hubungan
yang erat dan kerjasama yang baik dengan organisasi pendidikan dan organisasi kaum muda
lainnya, tokoh -tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh pemerintah serta orang tua peserta didik.
3. Dasar
a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
b. Petunjuk Penyelenggaraan Gugusdepan Nomor 137 Tahun 1987.
c. Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan dan Pembinaan Gugusdepan yang berpangkalan di
Kampus Perguruan Tinggi Nomor 86 Tahun 1987.
d. Pokok -pokok Organisasi Gerakan Pramuka Nomor 220 Tahun 2007.
e. Petunjuk Penyelenggaraan Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Nomor 225 Tahun 2007.
f. Buku Satu, Panduan Penyelenggaraan Satuan Komunitas Pramuka Al Washliyah.
g. Buku Dua, Panduan Organisasi Tata Kerja Satuan Komunitas Pramuka Al Washliyah.
h. Buku Tiga, Panduan Penyelenggaraan Majelis Pembimbing Satuan Komunitas Pramuka Al
Washliyah.
i. Buku Empat, Panduan Gugusdepan Satuan Komunita Pramuka Al Washliyah.
4. Pengertian.
a. Gugus depan di Sako Pramuka Al Washliyah disingkat Gudep adalah suatu kesatuan
organik terdepan dalam Sako Pramuka Al Washliyah yang merupakan wadah untuk
menghimpun anggota Pramuka di organisasi Al Jam‟iyatul Washliyah dalam
penyelenggaraan kepramukaan, serta sebagai wadah pembinaan bagi anggota muda .
BAB II
TUJUAN, TUGAS POKOK, FUNGSI, SASARAN, PERAN DAN UPAYA
1. Tujuan
a. Gudep di Sako Pramuka Al Washliyah dibentuk dengan tujuan untuk membina dan
mengembangkan sumber daya kaum muda di Sako Pramuka Al Washliyah melalui
kepramukaan agar menjadi warga negara yang berakhlakul karimah, dengan menjalankan
Hablumminallah dan Hablumminannas, sehingga mampu memberikan sumbangan yang
positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat baik lokal, nasional, maupun
internasional.
2. Tugas Pokok
Sebagai organisasi terdepan dalam proses penyelenggaraan kepramukaan, maka gudep di Sako
Pramuka Al Washliyah mempunyai tugas pokok:
a. Menghimpun kaum muda di organisasi Al Jam‟iyatul Washliyah untuk bergabung dalam
Sako Pramuka Al Washliyah.
b. Menyelenggarakan kepramukaan yang bersendikan Sistim Among, dengan menerapkan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan di Gudep Sako Pramuka Al
3. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Gudep di Sako Pramuka Al Washliyah mempunyai
fungsi sebagait:
a. Wadah pembinaan kaum muda dalam kepramukaan .
b. Tempat pengabdian anggota dewasa dalam memberikan dukungan bagi pengembangan
pribadi kaum muda.
c. Tempat pengelolaan administrasi,keuangan, sarana, dan prasarana kepramukaan
4. Sasaran
Untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
a. Sasaran Gugusdepan
1) melaksanakan visi dan misi Gudep ;
2) merencanakan, melaksanakan program kegiatan peserta didik sesuai karakteristik
kaum muda;
3) menarik minat kaum muda untuk bergabung dan mempertahankan mereka agar tetap
bergabung di dalam nya;
4) mengusahakan kemandirian;
5) menyediakan sarana dan prasarana kegiatan;
b. Sasaran Kepramukaan di Sako Pramuka Al Washliyah.
Mempersiapkan kader Al Washliyah yang:
1) memiliki kepribadian dan kepemimpinan yang berjiwa Pancasila;
2) berdisiplin dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku tertib dan taat dalam
beribadah;
3) sehat dan kuat mental, moral, dan fisiknya;
4) memiliki jiwa patriot yang berwawasan luas dan dijiwai nilai-nilai kejuangan yang
diwariskan oleh para pejuang bangsa;
5) berkemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian, semangat kebersamaan,
kepedulian, bertanggungjawab, berfikir kreatif, inovatif, dapat dipercaya, berani dan
mampu menghadapi tugas-tugas serta memiliki komitmen.
6) berakhlakul karimah, dengan menjalankan Hablumminallah dan Hablumminannas,
sehingga mampu memberikan sumbangan yang positif bagi kesejahteraan dan
kedamaian masyarakat baik lokal, nasional maupun internasional.
c. Sasaran Kegiatan
Kegiatan Kepramukaan dilaksanakan agar pramuka memiliki:
1) Keyakinan agama yang kuat, senantiasa menghormati dan mengamalkan ajaran agama
Islam dengan istiqomah.
2) Kepedulian terhadap bangsa, tanah air, sesama hidup dan alam seisinya serta terhadap
diri pribadinya.
3) Keterampilan yang meliputi antara lain:
a) keterampilan kepramukaan.
b) keterampilan hidup
c) kepemimpinan
d) teknologi
5. Peran
Sebagai ujung tombak Gerakan Pramuka, Gudep Sako Pramuka Al Washliyah mempunyai peran
sebagai berikut:
a. Memasyarakatkan Gerakan Pramuka dan kepramukaan.
b. Menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta serta organisasi
kemasyarakatan lainnya untuk mendapatkan bantuan dan dukungan .
c. Mengadakan kemitraan dan kerjasama dengan organisasi bagian Al Jam`iyatul Washliyah,
Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA), Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH),
Angkatan Puteri Al Washliyah (APA) dan lainnya.
d. Memupuk dan mengembangkan semangat kepeloporan dan pengabdian masyarakat.
6. Upaya
Untuk mencapai tujuan dan sasaran diupayakan:
a. Menanamkan dan menumbuhkan akhalaqul karimah dengan cara memantapkan mental,
moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, fisik, pengetahuan, keterampilan, dan
memperkaya pengalaman melalui kegiatan:
1) Keagamaan, untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
2) Kerukunan hidup antar umat beragama.
3) Penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memantapkan jiwa Pancasila dan
mempertebal kesadaran sebagai warga negara yang bertanggungjawab terhadap
kehidupan dan masa depan agama, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
[NKRI].
4) Kepedulian terhadap sesama hidup dan alam seisinya.
5) Pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuan teknologi berdasar keimanan
dan ketakwaan.
b. Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada NKRI dan bangsa serta
meningkatan ketahanan dan kepedulian terhadap budaya bangsa.
c. Memupuk dan mengembangkan persatuan dan kebangsaan.
d. Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik nasional maupun
internasional.
e. Menumbuh kembangkan pada para anggota rasa percaya diri, sikap dan perilaku yang
kreatif dan inovatif, rasa tanggung jawab dan disiplin.
f. Menumbuhkembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan.
g. Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan.
h. Membina dan melatih jasmani, panca indera, daya pikir, penelitian, kemandirian, dan sikap
otonom, keterampilan, dan hasta karya.
i. Menyelenggarakan berbagai kegiatan kepramukaan:
1) Menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam pertemuan dan perkemahan baik lokal,
nasional maupun internasional untuk memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan
perdamaian.
2) Menyelenggarakan kegiatan bakti masyarakat dan ekspedisi.
3) Mengadakan kemitraan,kerjasama dengan organisasi kepemudaan lain untuk memupuk
dan mengembangkan semangat kepeloporan dan pengabdian kepada masyarakat, baik
lokal, nasional maupun internasional.
4) Mengadakan kerjasama baik dengan instansi pemerintah maupun swasta untuk
berpartisipasi dalam pembangunan nasional.
5) Memasyarakatkan Gerakan Pramuka dan kepramukaan terutama di Al Jam`iyatul
Washliyah.
2. Struktur Organisasi
Gugusdepan lengkap dalam satuan pramuka terdiri atas:
a. Perindukan Siaga
1) Perindukan Siaga idealnya terdiri atas usia antara 18-24 Pramuka Siaga yang dibagi
menjadi 3 - 4 kelompok kecil yang disebut Barung. Jika terdapat jumlah peminat untuk
menjadi Pramuka Siaga cukup banyak, gudep dapat mempertimbangkan untuk
membentuk perindukan baru.
2) Barung
b. Pasukan Penggalang
1) Pasukan Penggalang idealnya terdiri atas usia 24 – 32 Pramuka Penggalang yang
dibagi menjadi 3-4 kelompok yang disebut regu.
2) Regu adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 11-15 tahun yang
disebut Pramuka Penggalang.
3) Satu regu jumlah anggotanya yang terbaik adalah 6 - 8 Pramuka Penggalang.
4) Pembentukan regu dilakukan oleh para Pramuka Penggalang sendiri. Pembina dan
Pembantu Pembina tidak ikut menanganinya, kecuali bila diperlukan dapat ikut
membantu.
5) Keanggotaan regu bersifat tetap dan mempunyai keterikatan yang kuat.
6) Setiap regu memiliki nama yang dipilih sendiri oleh anggotanya. Regu putra
menggunakan nama binatang dan regu putri menggunakan nama bunga atau tumbuh-
tumbuhan.
7) Nama regu merupakan identitas regu dan mengandung kiasan dasar yang memotivasi
kehidupan regu.
8) Setiap regu memiliki bendera regu yang bergambar sesuai dengan nama regu dan
menjadi ciri khas yang menandai regu tersebut. Bendera regu dipegang oleh Pemimpin
Regu dengan tongkat setinggi 160 cm dengan ukuran bendera 25 cm x 35 cm.
9) Contoh bendera regu periksa lampiran III.
10) Sistem kelompok dalam golongan Pramuka Penggalang diwujudkan dalam system
beregu yang merupakan unsur metode kepramukaan yang sangat penting, karena
merupakan poros metode kepramukaan untuk golongan Pramuka Penggalang.
c. Ambalan Penegak
1) Ambalan Penegak idealnya terdiri atas usia 12-32 Pramuka Penegak yang dibagi
menjadi 3 - 4 kelompok yang disebut Sangga.
2) Ambalan Penegak menggunakan nama dan lambang yang dipilih mereka sesuai
aspirasinya dan mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi kehidupan ambalan.
3) Sangga
a) Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16-20 tahun
yang disebut pramuka Penegak.
d. Racana Pandega
1) Racana Pandega maksimal 30 anggota pramuka Pandega dan tidak dibagi dalam
kelompok kecil.
2) Untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas, Racana Pandega dapat membentuk
kelompok yang disebut Sangga Kerja, anggotanya terdiri atas anggota racana yang
sifatnya sementara sampai tugas selesai.
3) Racana Pandega menggunakan nama yang dipilih mereka sesuai aspirasinya dan
mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi kehidupan racana.
f. Pembina Gugusdepan
1) Pembina Gugusdepan disingkat Pembina Gudep terdiri atas Ketua Gudep dibantu oleh
Pembina Satuan dan Pembantu Pembina Satuan.
2) Ketua Gudep dipilih dari para Pembina Pramuka yang ada dalam gugusdepan yang
bersangkutan pada Musyawarah Gugusdepan.
BAB IV
PIMPINAN
1. Gugusdepan
a. Gudep dikelola secara kolektif oleh para pembina gudep yang dipimpin oleh Ketua Gudep.
b. Ketua Gudep dipilih oleh musyawarah gudep untuk satu kali masa jabatan dan dapat dipilih
kembali pada musyawarah gudep berikutnya.
c. Masa bakti Ketua Gudep maksimal dua periode berturut - turut..
d. Ketua Gudep terpilih mengkoordinasikan Pembina Satuan dan selanjutnya menunjuk
anggota Pembina Gudep lainnya yang diambil dari para Pembina Satuan dan Pembantu
Pembina Satuan.
e. Ketua Gudep dapat merangkap sebagai Pembina Satuan.
f. Ketua Gudep ex-officio menjadi anggota Mabigus.
3. Pasukan Penggalang
a. Pasukan dipimpin oleh seorang Pembina Pasukan Penggalang disingkat Pembina
Penggalang dibantu Pembantu Pembina Penggalang. Pembina Penggalang sedikitnya
berusia 21 tahun, sedang Pembantunya berusia sekurang-kurangnya 20 tahun.
b. Pembina dan Pembantu Pembina Pasukan Penggalang Putra harus dijabat oleh pria,
sedangkan Pembina dan Pembantu Pembina Penggalang Putri harus dijabat oleh wanita.
c. Regu dipimpin secara bergantian oleh seorang Pemimpin Regu yang dipilih oleh dan dari
para anggota regu dalam musyawarah Dewan Regu .
d. Untuk membantu Pemimpin Regu, ditunjuk seorang Wakil Pemimpin Regu oleh
Pemimpin Regu dari anggota regunya.
e. Di antara Pemimpin Regu dipilih salah seorang dari mereka untuk melaksanakan tugas di
tingkat pasukan yang disebut Pemimpin Regu Utama, dipanggil Pratama. Pratama
tersebut tetap memimpin regunya.
f. Dewan Regu.
1) Dewan Regu adalah wadah pengembangan kepemimpinan, kebersamaan dan
demokrasi bagi para penggalang dalam satu regu.
2) Dewan Regu terdiri atas:
a) Pemimpin Regu
b) Wakil Pemimpin Regu
c) Penulis
d) Bendahara
e) Perlengkapan
f) Kegiatan
g) Juru masak
h) Perawatan
Susunan tersebut dapat disederhanakan sesuai dengan jumlah anggota regu.
3) Tugas Dewan Regu:
a) Menyusun dan menyetujui kegiatan regu
b) Mengevaluasi kegiatan regu
c) Memilih Pinru
d) Menetapkan tugas dalam regu dan menilai kinerjanya
e) Mengelola sumberdaya regu
4. Ambalan Penegak
a. Ambalan Penegak dipimpin oleh seorang Pembina Ambalan Penegak yang disingkat
Pembina Penegak berusia sekurang - kura ngnya 25 tahun, dibantu oleh Pembantu Pembina
Penegak yang berusia sekurang-kurangnya 23 tahun.
b. Pembina Penegak dipilih oleh Dewan Penegak diantara para Pembina Penegak, dan
Pembina Penegak lainnya menjadi Pembantu Pembina Penegak.
c. Pembina Penegak dan Pembantu Pembina Penegak putra harus dijabat oleh seorang pria,
sedangkan untuk putri dijabat oleh seorang wanita.
d. Sangga dipimpin secara bergantian oleh seorang Pemimpin Sangga yang dipilih oleh dan
dari para anggota Sangga.
e. Diantara Pemimpin Sangga dipilih salah seorang dari dan oleh mereka untuk melaksanakan
tugas di tingkat Ambalan yang disebut Pradana.
f. Pradana tersebut tetap memimpin Sangga nya.
g. Dewan Penegak
1) Untuk mengembangkan kepemimpinan dan mengikutsertakan dalam pengambilan
keputusan bagi Pramuka Penegak, dibentuk Dewan Ambalan Penegak disingkat Dewan
Penegak yang dipimpin oleh Ketua disebut Pradana dengan susunan sebagai berikut:
a) Seorang Ketua yang disebut Pradana
b) Seorang Pemangku Adat
c) Seorang Kerani
5. Racana Pandega
a. Racana Pandega dipimpin oleh Ketua Dewan Racana Pandega didampingi oleh seorang
Pembina yang berusia sekurang-kurangnya 28 tahun .
b. Pembina Racana Pandega putri harus dijabat oleh seorang wanita,
c. sedangkan Pembina Racana Pandega putra harus dijabat oleh seorang pria.
d. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, Sangga Kerja dapat meminta narasumber ahli sesuai
kebutuhan kepada Pembina Pandega.
e. Dewan Pandega.
1) Untuk mengembangkan kepemimpinan di racana dibentuk Dewan Racana Pandega
disingkat Dewan Pandega yang dipimpin oleh seorang Ketua, dengan susunan sebagai
berikut:
a) Seorang Ketua
b) Seorang Pemangku Adat
c) Seorang Sekretaris
d) Seorang Bendahara
e) Beberapa orang anggota
Dewan Pandega tersebut dipilih oleh para anggota racana.
2) Masa bakti Ketua Dewan Pandega adalah 1 tahun
3) Tugas Dewan Pandega:
6. Pembina Gudep
Gugusdepan dikelola secara kolektif oleh pembina gugusdepan yang dipimpin oleh Ketua
Gugusdepan. Pembina Gugusdepan mempunyai tugas dan tanggungjawab:
a. Mengelola gugusdepan selama masa baktinya di gugusdepan.
b. Melaksanakan ketetapan Kwartir Cabang dan Kwartir Ranting dalam pelaksanaan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Gugusdepan dan
ketentuan lain yang berlaku .
c. Meningkatkan jumlah dan mutu anggota gugusdepan nya :
1) Peserta didik
a) Menyiapkan rencana kerja gugusdepan untuk disampaikan kepada mabigus guna
mendapat dukungan.
b) Menjamin bahwa program kegiatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dengan
memperhatikan keamanannya.
c) Menjadikan semua anggota gugusdepannya sebagai insan kehumasan Gerakan
Pramuka.
2) Anggota Dewasa
a) Mengusahakan agar para pembina memiliki keterampilan, kemampuan dan
komitmen yang baik.
BAB V
HUBUNGAN PEMBINA DENGAN PESERTA DIDIK DAN TANDA
KECAKAPAN
1. Hubungan pembina dengan peserta didik.
Hubungan antara pembina dengan peserta didik menggunakan sistim among.
a. Sistim among berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka menjadi insan merdeka jasmani,
rohani, dan pikiran, disertai rasa tanggung jawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra
dengan orang lain.
b. Sistim among mewajibkan para pembina pramuka melaksanakan prinsip -prinsip
kepemimpinan sebagai berikut:
1) Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan.
2) Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan.
3) Tut wuri handayani maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang
baik ke arah kemandirian.
c. Dalam melaksanakan tugasnya pembina wajib bersikap dan berperilaku berdasarkan:
1) Cinta dan kasih sayang, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan
berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
2) Disiplin disertai inisiatif dan tanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama manusia,
negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggung- jawab kepada Allah
SWT.
d. Hubungan Pembina dengan peserta didik merupakan hubungan khas, yaitu setiap pembina
wajib memperhatikan perkembangan peserta didiknya secara pribadi agar perhatian
terhadap pembinaannya dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan kepramukaan.
2. Kecakapan Pramuka.
Kecakapan kepramukaan adalah kemampuan dan keterampilan tertentu yang dimiliki oleh
peserta didik. Kecakapan terdiri atas:
a. Kecakapan Umum
Kecakapan umum adalah jenjang kecakapan dasar yang wajib dimiliki oleh calon dan
peserta didik yang diperoleh melalui proses pendidikan nilai dan norma kepramukaan serta
ujian, atas dasar usaha peserta didik yang bersangkutan.
Kecakapan Umum masing-masing golongan tingkatannya sebagai berikut:
1) Tingkat Kecakapan Umum untuk Pramuka Siaga ;
a) Siaga Mula, yaitu tingkatan kecakapan umum bagi Pramuka Siaga yang telah
memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Siaga Mula.
b) Siaga Bantu, yaitu tingkatan kecakapan umum bagi Pramuka Siaga yang telah
memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Siaga Bantu.
c) Siaga Tata, yaitu tingkatan kecakapan umum bagi Pramuka Siaga yang telah
memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Siaga Tata.
2) Tingkat Kecakapan Umum untuk Pramuka Penggalang;
a) Penggalang Ramu, yaitu tingkatan kecakapan umum bagi Pramuka Penggalang
yang telah memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Penggalang Ramu.
b) Penggalang Rakit, yaitu tingkatan kecakapan umum bagi Pramuka Penggalang
yang telah memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Penggalang Rakit.
c) Penggalang Terap, yaitu tingkatan kecakapan umum bagi Pramuka Penggalang
yang telah memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Penggalang Terap.
3) Tingkat Kecakapan Umum untuk Pramuka Penegak.
a) Penegak Bantara, yaitu tingkatan kecakapan umum bagi Pramuka Penegak yang
telah memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Penegak Bantara.
b) Penegak Laksana, yaitu tingkatan kecakapan umum bagi Pramuka Penegak yang
telah memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Penegak Laksana
4) Tingkat Kecakapan Umum untuk Pramuka Pandega.
Dalam pandega hanya ada satu tingkatan kecakapan umum Pramuka Pandega yang
dicapainya setelah memenuhi syarat kecakapan umum Pandega.
Untuk berpindah golongan tidak harus menyelesaikan tingkat kecakapan tertinggi dalam
golongannya, tetapi tergantung dari usianya.
b. Kecakapan Khusus
Kecakapan Khusus, adalah kecakapan, kepandaian, kemahiran, ketangkasan, keterampilan
dan kemampuan di bidang tertentu,yang dapat dijadikan sebagai bekal kehidupan yang
dimiliki seorang peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya , serta diperoleh melalui
proses pelatihan dan proses ujian atas dasar pencapaian hasil.
1) Bidang Kecakapan Khusus.
BAB VI
PEREKRUTAN
1. Perekrutan Pembina
Rekrut dilaksanakan untuk mendapatkan Pembina yang memadai dalam jumlah dan mutu serta
memiliki komitmen yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kinerja satuan dan gudep.
Dalam perekrutan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Persyaratan:
1) menjadi contoh pribadi yang baik bagi Pramuka atau peserta didik;
2) mampu bekerja sama dengan orang lain;
3) menyetujui isi AD/ART Gerakan Pramuka (terutama tujuan, sifat, prinsip dasar dan
metode kepramukaan);
4) dapat berkomunikasi dengan kaum muda dan orang dewasa ;
BAB VII
TATA KERJA
1. Pembentukan Gudep
a. Pembentukan Gudep di Sako Pramuka Al Washliyah dibentuk berdasarkan surat edaran PB
Al Washliyah Nomor: Int-014/PB-AW/XXII/VII/2021 tanggal 22 Juli 2021/12 Zulhijjah
1442 H, mengenai instruksi pembentukan satuan komunitas Pramuka Al Washliyah serta
Pembentukan Gugusdepan yang ditujukan kepada pengurus wilayah Al Washliyah se-
2. Musyawarah Gugusdepan.
Musyawarah Gugusdepan disingkat Mugus adalah pemegang kekuasaan tertinggi di setiap
Gugusdepan Sako Pramuka Al Washliyah.
a. Ketentuan Mugus
1) Mugus diadakan setiap 3 tahun sekali.
2) Diantara dua waktu Mugus jika ada hal-hal yang bersifat mendesak dan luar biasa dapat
diadakan Mugus Luar Biasa.
3) Mugus dan Mugus Luar Biasa dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua
pertiga dari jumlah utusan.
4) Yang berhak hadir dalam Mugus terdiri atas:
b. Persiapan Mugus
Langkah-langkah persiapan Mugus adalah sebagai berikut:
1) Menyusun laporan pertanggungjawaban Gudep sesuai dengan ketentuan yang berlaku .
2) Menyampaikan bahan tertulis Mugus termasuk visi dan misi Gudep yang akan dicapai
selama 3 tahun.
3) Menyusun rencana kerja untuk mencapai visi dan misi.
4) Menyampaikan nama-nama calon yang akan ikut dalam pemilihan Ketua Gudep.
5) Menghimpun usul-usul dan saran dari peserta.
c. Acara Mugus
1) Acara Acara Mugus Pokok Mugus adalah:
a) Laporan pertanggungjawaban Ketua Gudep selama masa baktinya, termasuk
pertanggungjawaban keuangan.
b) Menetapkan rencana kerja gudep termasuk visi dan misi untuk masa bakti
berikutnya.
c) Memilih Ketua Gudep untuk masa bakti berikutnya.
d) Pelantikan Ketua Gudep terpilih oleh Ketua Presidium Mugus
2) Acara laporan pertanggungjawaban Gudep termasuk laporan pertanggungjawaban
keuangan harus diselesaikan sebelum acara yang lain.
3) Laporan pertanggungjawaban keuangan Gudep selama masa baktinya yang dibuat oleh
Ketua Gudep dengan bantuan seorang ahli administrasi keuangan, sebelum diajukan pada
Mugus diteliti dan disyahkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Gudep (BPKG).
3. Hubungan Kerja
a. Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab Pembina Gudep, perlu diselenggarakan
rapat Gudep secara periodik yang dipimpin oleh Ketua Gudep dan diikuti oleh para
Pembina Satuan serta para Pembantu Pembina. Jika dipandang perlu dapat mengundang
unsur Mabigus.
b. Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan dan kegiatan kepramukaan di tingkat Gudep,
perlu diadakan hubungan dan kerjasama dengan tokoh –tokoh masyarakat yang dilakukan
dengan pendekatan pribadi secara pramuka, sehingga dapat terwujud “silih asah, silih asih
dan silih asuh”.
c. Agar Mabigus dapat berperan nyata dan aktif, serta dapat memberi bimbingan dan bantuan
secara konsepsional, efisien dan efektif, maka perlu dibina hubungan kerja yang serasi dan
erat antara Pembina Gudep dengan Mabigus.
d. Mabigus bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam waktu enam bulan, dipimpin oleh
Ketua Mabigus. Jika dianggap perlu dapat mengundang unsur Tim Pembina Satuan.
5. Pelaksanaan latihan/kegiatan
a. Pelaksanaan latihan/kegiatan golongan peserta didik masing-masing dilakukan secara
terpisah, dengan praktek dan secara praktis .
b. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak mungkin dengan praktek, berupa kegiatan nyata
yang memberi kesempatan kepada peserta didik menerapkan pengetahuan dan kecakapan
yang sesuai dengan usia, kemampuan jasmani dan rohaninya.
c. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara praktis, yaitu sederhana, mudah, memanfaatkan
sumber daya yang ada dan menghemat biaya, tetapi berhasil guna dan bertepat guna.
d. Penerapan pelaksanaan kegiatan harus selalu mengingat metode kepramukaan.
BAB VIII
ADMINISTRASI DAN PUBLIKASI
1. Administrasi
Gudep sebagai pusat gerak dan wadah pembinaan pramuka perlu adanya dukungan administrasi
secara tertib namun sederhana. Agar pelaksanaan administrasi dapat teratur, tertib dan
berkesinambungan diperlukan buku -buku catatan sebagai berikut:
a. Buku catatan pribadi peserta didik.
Buku tersebut dipegang oleh Ketua Gudep dan harus selalu dimutahirkan. Buku catatan
pribadi berisi:
1) Nama Lengkap, nama kecil/nama panggilan.
2) Tempat dan tanggal lahir.
3) Agama.
4) Tanggal masuk mejadi anggota Gerakan Pramuka.
5) Sifat baik yang perlu dikembangkan .
6) Sifat kurang baik yang perlu dikurangi/dihilangkan .
7) Kepemimpinan yang pernah dialami/diikuti.
8) Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi peserta didik (sebutkan peristiwa penting,
tanggal dan tempatnya, misalnya: dilantik menjadi Siaga, Siaga Mula, Bantu, Tata,
Garuda, naik Golongan Penggalang, dilantik menjadi Penggalang, Ramu, Rakit,
Terap, Garuda dan seterusnya).
9) Observasi terhadap pribadi anggota (kecerdasan, gotong royong, disiplin,
kegembiraan, suka menolong/membantu, loyalitas, kejujuran, inisiatif,
kepribadian/mentalitas, kreatifitas, pengabdian dan sebagainya).
10) Kegiatan kepramukaan atau kegiatan lain yang pernah diikuti.
11) Penyakit/ganggunan kesehatan yang pernah dan atau diderita.
12) Mutasi anggota, dan sebagainya.
b. Buku registrasi peserta didik berisi:
1) Nama Lengkap, jenis kelamin (putra/putri).
2) Tempat dan tanggal lahir.
3) Agama.
4) Nama Orang tua/Wali.
5) Pekerjaan Orang tua/Wali.
6) Alamat rumah.
7) Anak ke....., dari jumlah saudara putra/putri ... orang .
8) Golongan darah.
9) Sekolah .
10) Bakat dan hobby.
3. Penghasilan
Penghasilan Gudep diperoleh dari:
a) Iuran anggota yang besarnya ditentukan oleh Mugus.
b) Bantuan dari Pemerintah.
c) Bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat.
d) Lain -lain sumber yang tidak bertentangan dengan Perundang-undangan Negara, AD/ART
Al Jam`iyatul Washliyah, AD/ART Gerakan Pramuka.
4. Iuran
a) Anggota Pramuka, Pembina Pramuka, dan anggota Mabigus wajib membayar iuran bulanan
kepada gudepnya, sesuai peraturan yang berlaku.
b) Gudep wajib membayar iuran bulanan kepada Kwarran.
5. Tanda Anggota
a) Anggota pramuka menerima Tanda Anggota Gerakan Pramuka setelah pelantikan.
b) Para Pembina Pramuka, para anggota Mabigus menerima Tanda Anggota Gerakan
Pramuka dari Kwarcab atas usulan gudep
2. Bendera Gugusdepan
a) Bendera Gudep berbentuk segi empat panjang dan berukuran 60 cm x 90 cm, berwarna
dasar putih, ditengah-tengahnya terdapat lambing Gerakan Pramuka berwarna merah,
menghadap ke arah tiang bendera.
b) Pada bagian atas dan bagian bawah bendera terdapat jalur merah dengan ukuran lebar 1/10
dari lebar bendera, letaknya 1/10 dari lebar bendera dari sisi atas dan sisi bawah.
c) Pada bagian tepi tempat tali bendera terdapat jalur merah sepanjang lebar bendera dengan
ukuran lebar 1/8 dari panjang bendera dengan tulisan nama Kwartir dan nomor gudepnya.
3. Stempel Gudep
Gudep membuat stempel masing-masing dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Berbentuk segi empat panjang yang pada setiap sudutnya membentuk garis lengkung.
b) Ukuran garis bagian luar 32 x 44 mm.
c) Ukuran garis bagian dalam 29 x 41 mm.
d) Pada bagian tengah terdapat lambang Gerakan Pramuka menghadap ke arah kiri.
e) Pada bagian bawah lambang terdapat tulisan dengan menggunakan huruf kapital yang
berbunyi Gerakan Pramuka, Gugusdepan, nama Kwarcab/wilayah dan nomor gudep.
Contoh gambar pada lampiran III.
1. Pada hakikatnya segala usaha, tindakan dan kegiatan Sako Pramuka Al Washliyah diarahkan
kepada pembinaan dan pengembangan Gugusdepan, karena pembinaan dan pendidikan kaum
muda melalui Gerakan Pramuka diselenggarakan di Gugusdepan.
2. Hal-hal lain yang belum diatur dan atau diperlukan dalam Panduan Penyelenggaraan ini akan
ditentukan kemudian.
3. Pada saat mulai berlakunya panduan penyelenggaraan ini, segala ketentuan yang mengatur
tentang Gugusdepan Gerakan Pramuka tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
panduan penyelenggaraan ini.
4. Petunjuk penyelenggaraan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Dr. H. Masyhuril Khamis, SH, MM Dr. Ir. H. Amran Arifin, MM., MBA Dr. H. M. Zarkasih, SH, MH., M.Si, Cra
Ketua Umum Sekretaris Jenderal Ketua
LAMPIRAN III
3. Bendera Regu
Catatan – Lambang Sako Pramuka Al Washliyah ini terinspirasi dengan sejumlah lambang Pramuka Washliyah di
Sumatera Utara dan DKI Jakarta. Kemudian didesain ulang oleh Iskhak Sidiq, staf PB Al Washliyah dan disempurkan
oleh Kak Ratnawati, anggota Sako Pramuka Al Washliyah, pada medio Juli 2021. Dengan maksud bahwa lambang dan
bendera Sako Pramuka Al Washliyah seragam secara nasional di jajaran Al Jam`iyatul Washliyah se-Indonesia.
[Syamsir/sekbid kader]
JABATAN
NO NAMA ALAMAT RUMAH ALAMAT KANTOR
MABINAS FUNGSIONAL
1. KETUA
2. Waka Bid Perencanaan
dan Pengembangan
3. Anggota
4. Anggota
20. Sekretaris
DEWAN PENASEHAT
SAKO
- Ketua
- Anggota
- Anggota
- Anggota
- Anggota
JABATAN
NO NAMA ALAMAT RUMAH ALAMAT KANTOR
MABI CABANG FUNGSIONAL
1. KETUA
2. Waka Bidang Pembinaan
Anggota Muda dan Anggota
Dewasa
3. Anggota
4. Anggota
14. Sekretaris
DEWAN PENASEHAT SAKO
- Ketua
- Anggota
- Anggota
- Anggota
- Anggota
1. KETUA
C. KOMISI PEMBINAAN
ANGGOTA DEWASA
Bidang Pendidikan dan
17.
Pelatihan
Buku Panduan Sako Pramuka | 72
18. Bidang Pengembangan SDM
D. KOMISI ORGANISASI DAN
HUKUM
19. Bidang Keanggotaan
20. Bidang Kerumahtanggaan
Bidang Kerja sama Antar
21.
Lembaga
Bidang Kerja sama Antar
22.
Bangsa
E. KOMISI ASET DAN USAHA
23. Bidang Aset
24. Bidang Usaha Dana
F. KOMISI HUMAS DAN
INFORMATIKA
25. Bidang Kehumasyan
26. Bidang Kominfo
G. KOMISI PENGABDIAN
MASYARAKAT
27. Bidang Bakti Masyarakat
28. Bidang Satgas Bencana
KORDINATOR WILAYAH
29. Sumatera
Jawa, Bali, NTB, NTT
Kalimantan , Sulawesi
Papua, Papua Barat, Maluku
dan Maluku Utara
LEMBAGA PEMERIKSA
KEUANGAN
Ketua
Sekretaris
Anggota
Ketua
6. Sekretaris
7. Bendahara
Ketua
Sekretaris
Anggota
Ketua
7. Pengabdian Masyarakat
8. Sekretaris Jenderal
9. Bendahara
8. Sekretaris Jenderal
9. Bendahara
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Ketua
Wakil Ketua
6. Sekretaris
7. Bendahara
Ketua / Anggota
Ketua
Sekretaris
Anggota