Anda di halaman 1dari 60

MAKNA DAN LAMBANG PANCASILA

Penggambaran Garuda Pancasila pada poster; setiap sila-sila Pancasila ditulis di samping atau bawah
lambangnya.
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: पञ्च
"pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berikut adalah lima ideologi utama penyusun Pancasila adalah 5 sila Pancasila, yang tercantum pada
alinea ke-4 dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945:
Dalam perisai itu, terdapat simbol-simbol yang melambangkan sila-sila Pancasila. Berikut ini 5 makna
lambang Pancasila:

1. Simbol gambar bintang


Simbol gambar bintang berwarna kuning yang bersudut lima dengan latar belakang warna hitam
terletak di bagian tengah perisai dijadikan sebagai dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.
Hal ini mengandung maksud bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius yaitu bangsa yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing.
Simbol gambar bintang dijadikan sebagai lambang sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi
Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Simbol gambar rantai


Gambar rantai dengan latar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar Kemanusiaan yang Adil dan
beradab.
Simbol gambar rantai ini dijadikan sebagai lambang sila kedua dari Pancasila. Rantai yang berjumlah
17 dan saling sambung menyambung tidak terputus, ini melambangkan generasi penerus yang turun
temurun.

3. Simbol gambar pohon beringin


Simbol ini terletak di bagian atas sebelah kiri gambar bintang dijadikan sebagai dasar Persatuan
Indonesia.
Simbol gambar pohon beringin ini dijadikan sebagai lambang untuk sila ketiga Pancasila. Pohon
beringin melambangkan sebagai tempat berteduh atau berlindung.

4. Simbol gambar kepala banteng


Simbol gambar kepala banteng terletak di sebelah atas gambar bintang. Gambar Kepala Banteng
dijadikan sebagai dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan.
Kepala banteng diartikan sebagai tenaga rakyat dijadikan sebagai lambang sila keempat Pancasila.

5. Simbol gambar padi dan kapas


Simbol gambar padi dan kapas melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan. Simbol gambar padi
dan kapas dijadikan sebagai dasar Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Simbol gambar padi dan kapas ini terletak di sebelah kanan bawah dari gambar bintang dan dijadikan
sebagai lambang sila kelima Pancasila. (AA/ER)

Pengertian Nilai
Nilai adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Nilai mengandung cita-cita, harapan,
dambaan, dan keharusan. Nilai terdiri atas nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian, seperti
dilansir dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas VI oleh
Tim Tunas Karya Guru.
Nilai material adalah semua yang berguna bagi kehidupan jasmani atau ragawi manusia.
Nilai vital adalah semua yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.
Nilai kerohanian adalah semua yang beguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian terdiri atas:
1. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, dan cipta) manusia
2. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan manusia
3. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa) manusia
4. Nilai religius merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak, serta bersumber pada kepercayaan
atau keyakinan manusia

NILAI – NILAI PANCASILA


Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila yakni sebagai berikut.
1. Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai ketuhanan
2. Sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai kemanusiaan
3. Sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia mengandung nilai persatuan
4. Sila keempat Pancasila, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan mengandung nilai kerakyatan
5. Sila kelima Pancasila, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai keadilan

Baca juga:5 Urutan Lambang Pancasila Sila 1-5 dan Maknanya


Contoh nilai-nilai Pancasila dari sila 1 sampai 5
Contoh penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yakni sebagai berikut.

 Nilai ketuhanan pada sila pertama Pancasila

Sila pertama Pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama Pancasila memiliki lambang
bintang emas dengan latar hitam. Sila pertama Pancasila mengandung nilai ketuhanan.
Contoh-contoh penerapan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Membina kerukunan hidup antara sesama manusia.
2. Tidak melakukan penistaan agama. Penistaan terhadap agama adalah perilaku menghina atau
merendahkan agama, seperti melakukan pembakaran rumah ibadah.
3. Mengembangkan siap saling menghormati dan menjaga kebebasan orang dalam beribadah sesuai
agama dan kepercayaannya.
4. Menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai kebaikan yang diajarkan tuhan dalam agama dan
keyakinan.
5. Tidak memaksakan sebuah agama atau kepercayaan pada orang lain.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati, bekerja sama, dan tolong-menolong tanpa
mendiskriminasi karena agama atau kepercayaan yang dianutnya.
7. Bersikap toleran kepada umat beragama atau berkeyakinan lain.
8. Mempersilakan dan memudahkan umat beragama lain menyelenggarakan hari raya agama atau
keyakinannya.
 Nilai kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila

Sila kedua Pancasila berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua Pancasila memiliki
lambang rantai emas bermata persegi dan bulat yang berkaitan satu sama lain dengan latar warna
merah. Sila kedua Pancasila mengandung nilai kemanusiaan.
Contoh penerapan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, warna kulit, kedudukan sosial, dan lainnya.
2. Sigap membantu orang yang mengalami kesusahan tanpa pilih kasih.
3. Mengembangkan sikap saling mengasihi antara sesama manusia.
4. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan
Tuhan.
5. Tidak bersikap semena-mena.
6. Mendukung dan aktif dalam kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial, membantu korban bencana
alam, berbagi makanan pada yang membutuhkan, membantu panti asuhan dan panti jompo, dan
lainnya.
7. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
8. Menjunjung tinggi hak asasi manusia.
9. Membela kebenaran.
10. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

 Nilai persatuan dalam sila ketiga Pancasila

Sila ketiga Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia. Sila ketiga Pancasila memiliki lambang pohon
beringin dengan latar warna putih. Sila kedua Pancasila mengandung nilai persatuan.
Contoh pengamalan sila ke-3 dalam kehidupan sehari-hari:
1. Mengembangkan sikap saling menghargai keanekaragaman budaya.
2. Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa.
3. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Mengembangkan persatuan asal dasar Bhinneka. Tunggal Ika, yaitu 'berbeda-beda tetapi satu'.
5. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.
6. Mengembangkan sikap bangga dan cinta. terhadap tanah air dan bangsa.
7. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.

 Nilai kerakyatan dalam sila keempat Pancasila

Sila keempat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Sila keempat Pancasila memiliki lambang kepala banteng warna hitam
dan putih dengan latar warna merah. Sila kedua Pancasila mengandung nilai kerakyatan.
Contoh pengamalan sila ke-4 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan
permasalahan.
2. Menghargai hasil musyawarah.
3. Menjalankan hasil musyawarah dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
4. Tidak memaksakan kehendak atau pendapat pada orang lain.
5. Menghargai masukan orang lain.
6. Berjiwa besar untuk menerima keputusan yang dihasilkan melalui musyawarah.
7. Bekerja sama untuk mempertanggungjawabkan keputusan musyawarah.
8. Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada.
9. Memberikan kepercayaan pada wakil rakyat yang dipilih.
10. Wakil rakyat harus mampu membawa aspirasi rakyat.
11. Menghindari hasil walk out dalam musyawarah.

Baca juga:20 Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila terhadap Hewan dan Tumbuhan

 Nilai keadilan dalam sila kelima Pancasila


Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila kelima Pancasila
memiliki lambang padi dan kapas dengan latar warna putih. Sila kelima Pancasila mengandung nilai
keadilan.
Contoh sikap yang mencerminkan sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Tidak bergaya hidup mewah
2. Tidak bersifat boros
3. Bekerja keras
4. Menghormati hak-hak orang lain
5. Peduli dan membantu mengurangi penderitaan yang dialami orang lain
6. Menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan gotong royong
7. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
8. Mendukung kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial, seperti membantu akses pendidikan bagi
siapa saja, dan membantu akses sandang, pangan, dan papan yang merata.

TOLERANSI DENGAN PASAL-PASALNYA


Salah satunya pada Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi:
"Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu".
Kandungan kebebasan beragama dan berkeyakinan ini adalah pasal hak asasi manusia (HAM) yang
tegas dan diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-3 berbunyi "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan
dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya".
Alinea ini memiliki arti keyakinan bangsa Indonesia, bahwa kemerdekaan yang diraih bukan hasil
perjuangan rakyat semata, tetapi juga berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa.
Selain itu, alinea ke-4 memuat tentang kedaulatan Indonesia yang tercantum dalam Pancasila, dengan
kalimat pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Melihat ketentuan ini, bukan berarti Indonesia
adalah negara yang didasarkan oleh agama tertentu. Sebaliknya, Indonesia adalah negara multikultural
yang di dalamnya memiliki berbagai suku, budaya, adat istiadat, dan agama.
Agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat Indonesia sangat beragam. Seperti yang detikers
ketahui, ada penduduk penganut agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu.
Dalam Pasal 22 UU tersebut menyebutkan: "Setiap orang mempunyai kebebasan berpikir,
berkeyakinan dan beragama." Lebih lanjut lagi, Indonesia sebagai negara yang menjamin hak
kebebasan beragama meratifikasi International Covenant on Civil and Political Rights (CCPR) atau
Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik 1966 melalui Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2005.
Dalam Pasal 18 UU 12/2005 dinyatakan bahwa:
1. Setiap negara berhak atas kebebasan berpikir, keyakinan dan beragama. Hak ini mencakup
kebebasan untuk menetapkan agama atau kepercayaan atas pilihannya sendiri dan kebebasan, baik
secara sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, baik di tempat umum atau tertutup, untuk
menjalankan agama dan kepercayaannya dalam kegiatan ibadah, pentaatan, pengamalan dan
pengajaran.
2. Tidak seorangpun dapat dipaksa sehingga terganggu kebebasannya untuk menganut atau menetapkan
agama atau kepercayaan sesuai dengan pilihannya.
3. Kebebasan menjalankan dan menentukan agama atau kepercayaan seseorang hanya dapat dibatasi
oleh ketentuan berdasarkan undang-undang, dan yang diperlukan untuk melindungi keamanan,
ketertiban, kesehatan, atau moral masyarakat, atau hak-hak dan kebebasan dasar orang lain.
4. Negara pihak dalam Kovenan ini berjanji untuk menghormati kebebasan orang tua dan apabila
diakui, wali hukum yang sah untuk memastikan bahwa pendidikan agama dan moral bagi anak-anak
mereka sesuai dengan keyakinan mereka sendiri..
Tak lupa, ada kewajiban yang harus dijalani menurut pasal tersebut. Diantaranya seperti kewajiban
untuk menghargai semua umat beragama, menjaga kerukunan antar umat beragama, menghormati
orang yang beribadah, serta saling membantu dan kerja sama antar umat beragama.
Nah, setelah detikers mengetahui hak kebebasan beragama seperti dalam pasal 29 ayat 2 UUD 1945,
apa sudah siap melaksanakan kewajibannya? Agar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap
terjaga, jadilah warga negara yang baik dengan menjalankan hak dan kewajiban secara seimbang, ya.
PASAL TENTANG PENDIDIKAN
Pasal 31 UUD 1945 tentang Pendidikan menjadi salah satu pasal yang mendapatkan amandemen. Isi
atau bunyi Pasal 31 sebelum maupun sesudah Amandemen 1945 berpotensi muncul sebagai soal Tes
Wawasan Kebangsaan (TKD) dalam Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Jika dirunut dari awal,
UUD 1945 sudah mendapatkan amandemen sebanyak empat kali dari 1999 sampai 2002. Proses
amandemen dilakukan melalui Sidang Umum atau Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR).

Baca selengkapnya di artikel "Bunyi Pasal 31 Sebelum & Sesudah Amandemen UUD 1945 untuk Tes
CPNS", https://tirto.id/f8T1
Amandemen UUD 1945 pertama dilakukan pada Sidang Umum MPR 14-21 Oktober 1999, mencakup
Pasal 5, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 20, dan Pasal 21. Amandemen
kedua melalui Sidang Tahunan MPR 7-18 Agustus 2000, meliputi 5 Bab dan 25 Pasal. Amandemen
UUD 1945 ketiga dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR 1-9 November 2001, mencakup beberapa
pasal dan bab mengenai Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan,
Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman, dan lainnya. Amandemen UUD 1945
keempat dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR 1-11 Agustus 2002. Dalam sidang ini
menyempurnakan penyesuaian untuk perubahan-perubahan sebelumnya, termasuk penghapusan atau
penambahan pasal/bab. Amandemen UUD 1945 Pasal 31 Perubahan atau penambahan Pasal 31 UUD
1945 dilakukan dalam amandemen keempat pada Sidang Tahunan MPR tanggal 1-11 Agustus 2002.
Penambahan ini bertujuan untuk melengkapi isi Pasal 31 UUD 1945 versi awal. Pasal 31 ditambahkan
dengan ayat yang mengatur tentang kewajiban melaksanakan pendidikan dasar bagi warga negara dan
semua biaya ditanggung negara. Negara juga berkewajiban mengusahakan dan menyelengggarakan
sistem pendidikan nasional. Selain itu, turut dirumuskan juga anggaran untuk pendidikan nasional agar
dapat terselenggara dengan baik. Maka, dalam Pasal 31 ditambahkan ayat yang menegaskan bahwa
pendidikan di Indonesia akan ditunjang dengan anggaran minimal 20 persen. Tambahan dana itu
diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Anggaran tersebut dipakai untuk memenuhi segala kebutuhan yang
diperlukan dalam penyelenggaran pendidikan nasional.

Baca selengkapnya di artikel "Bunyi Pasal 31 Sebelum & Sesudah Amandemen UUD 1945 untuk Tes
CPNS", https://tirto.id/f8T1

Pasal 31 UUD 1945 Sebelum Amandemen

(1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.


(2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur
dengan undang-undang.

Pasal 31 UUD 1945 Setelah Amandemen

(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.


(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Baca selengkapnya di artikel "Bunyi Pasal 31 Sebelum & Sesudah Amandemen UUD 1945 untuk Tes
CPNS", https://tirto.id/f8T1
PROKLAMASI
Dikutip dari buku Tematik Kelas 6 Tema 2 dengan judul "Persatuan dalam Perbedaan",
berikut beberapa makna proklamasi kemerdekaan Indonesia:

1. Sebagai Puncak Perjuangan Indonesia

Selama bertahun-tahun, bangsa Indonesia telah dijajah oleh negara-negara Eropa sampai Jepang.
Bangsa Indonesia dengan latar belakang penduduk yang berbeda-beda, bersatu untuk melawan
penjajah.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah hasil dari perjuangan para pahlawan.

2. Pengakuan Kepada Dunia Luar

Indonesia mengumumkan bahwa kita adalah negara yang merdeka kepada dunia luar dengan
membacakan teks proklamasi.
Pengakuan ini (de facto) diikuti oleh pengakuan dari negara lain (de jure).

3. Menaikkan Martabat Bangsa

Teks proklamasi yang dibacakan memberikan pesan keapada negara lain bahwa Indonesia adalah
negara yang bebas dari penjajahan, negara yang memiliki martabat, dan negara yang mandiri.

4. Perjuangan sebagai Negara Baru

Negara Indonesia adalah negara yang tidak bergantung kepada negara lain, atau yang bisa disebut
negara mandiri.
Negara Indonesia merupakan negara yang dibangun oleh rakyat dan untuk rakyat.

5. Tonggak Sejarah Negara Indonesia

Awal dari masa kemerdekaan Indonesia yang terbebas dari belenggu penjajahan adalah pada saat
pembacaan teks proklamasi.
Sebelumnya, Kemerdekaan Indonesia diawali dari peristiwa dijatuhkannya bom atom oleh tentara
Amerika Serikat.
Bom tersebut dijatuhkan pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima.
Pada tanggal 9 Agustus 1945 bom tersebut dijatuhkan di kota Nagasaki.
Bangsa Indonesia menjadikan peristiwa tersebut sebagai kesempatan untuk segera membebaskan diri
dari penjajahan bangsa Jepang.
Setelah teks proklamasi ditulis dan ditandatangani, pada tanggal 17 Agustus 1945, teks tersebut
dibacakan oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks.
Teks Proklamasi dibacakan di kediaman soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 pada pukul 10.00
WIB.
Pembacaan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 dihadiri oleh Soewirjo, Wilopo, Gafar
Pringgodigdo, Tabrani, dan Trimurti.
Kemudian, setelah pembacaan teks proklamasi, bendera Merah Putih dikibarkan.
Bendera Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati.

METAMORFOSIS
Metamorfosis adalah perubahan bentuk yang terjadi pada hewan. Berikut ini pengertian dan
tahap-tahap metamorfosis yang perlu kalian ketahui saat belajar biologi .
Proses tersebut dialami sejumlah hewan sebagai tahap pertumbuhan dan perkembangan hidup.
Ada hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan ada pula yang melalui metamorfosis
tidak sempurna .
Pengertian Metamorfosis
Lebih jelasnya, metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi yang meliputi
perubahan fisik dan struktur hewan tanpa melalui kelahiran maupun penetasan. Perubahan
tersebut terjadi akibat pertumbuhan dan diferensiasi sel.

Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak Sempurna


Hewan dikatakan mengalami metamorfosis sempurna jika mengalami empat tahap. Contoh
metamorfosis sempurna, salah satunya terjadi pada kupu-kupu . Tahapan telur, larva, pupa, dan
kupu-kupu dewasa.
Sementara ada juga hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna atau disebut juga
dengan metamorfosis sederhana. Jenis metamorfosis ini hanya melalui tiga tahap yakni telur,
larva.atau nimfa, dan imago atau wujud dewasa.
Metamorfosis tidak sempurna dialami oleh beberapa serangga contohnya kutu daun, jangkrik,
belalang, belalang sembah kecoa, rayap, capung, dan kutu rambut.
Dikutip dari www.amentsoc.org, metamorfosis tidak sempurna adalah jenis metamorfosis yang
membuat serangga menetas dari telur dan kemudian berubah ke nimfa. Pada tersebut nimfa
terlihat seperti versi kecil dari dewasa tetapi semakin besar seiring bertambahnya usia.
Pada tahap nimfa akhir serangga kemudian berganti kulit menjadi bentuk dewasa. Bentuk
dewasa seringkali hanya dapat dibedakan dari nimfa berdasarkan ukuran dan keberadaan sayap.
Tahap-tahap Metamorfosis Tidak Sempurna
Jelasnya simak tahap-tahap metamorfosis tidak sempurna berikut ini.
 Telur
Seekor serangga akan bertelur di tempat yang cocok dan aman untuk pertumbuhan embrio.
Embrio tersebut dilindungi oleh struktur telur dengan cangkang yang diliputi zat kitin.
Setelah menunggu beberapa waktu telur-telur tersebut akan menetas menjadi nimfa.
 Nimfa
Nimfa adalah hewan muda yang menyerupai bentuk hewan dewasa. Ukurannya lebih kecil
dan struktur organ-organnya belum sempurna. Semakin lama nimfa mengalami
perkembangan yang membuat dimensi tubuhnya menjadi lebih besar. Seiring
pertumbuhannya organ reproduksinya pun semakin matang.
 Imago
Imago adalah wujud dewasa dari serangga yang telah matang dari bentuk dan organ-
organnya. Hewan ini telah matang secara reproduksi sehingga sudah mampu melakukan
perkawinan. Setelah tahap ini fase pun kembali ke fase awal lagi yakni telur.
GAYA GESEKAN

Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan benda Arah
gaya gesekan berlawanan dengan arah gerak benda. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh kehalusan
atau kekasaran permukaan benda yang bersentuhan.
Manfaat gaya gesek Dilansir dari situs Kemdikbud, gaya gesek bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari. Beberapa manfaatnya yakni: Membuat benda bergerak tanpa tergelincir Contohnya ketika kita
sedang berjalan. Jika tak ada gaya gesek yang ditimbulkan kaki kita dengan lantai, maka kita bisa
tergelincir. Menghentikan benda yang sedang bergerak Contohnya pada kendaraan. Tanpa gaya gesek,
ban pada motor atau mobil bisa berjalan sendiri karena licin.

Macam-macam Gaya Kerugian gaya gesek


Di sisi lain, gaya gesek juga bisa merugikan. Beberapa contoh gaya gesek yang merugikan yakni:
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Mengikis permukaan benda
Karena ban bergesekan terus dengan jalan, lama-lama permukaan ban akan aus atau menjadi tipis.
Menghambat gerakan benda Saat menggeser perabotan, benda kadang sulit didorong karena gaya gesek
yang besar. Begitu pula gesekan udara, kadang menyebabkan hewan sulit berjalan atau terbang ketika
angin kencang. Untuk mendapat manfaat dan menghindari kerugian, gaya gesek bisa diperkecil atau
sebaliknya, diperbesar.

Memperkecil gaya gesek

Cara memperkecil gaya gesek yakni: Memasang roda di perabotan atau benda untuk memudahkan
perpindahan Memberi pelumas pada mesin sehingga mesin kendaraan tidak cepat aus

Memperbesar gaya gesek

Sementara untuk memperbesar gaya gesek yaitu: Membuat permukaan luar ban beralur. Permukaan
ban yang halus membuat ban mudah selip atau tergelincir. Menggunakan pul atau tonjolan pada sepatu
bola

ENERGI POTENSIAL
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena ketinggian dari kedudukan/posisi benda.
Semakin tinggi posisi benda dari permukaan tanah, besar nilai energi potensial akan semakin besar.
Begitu juga sebaliknya, besar nilai energi potensial akan semakin kecil ketika ketinggian benda
semakin rendah.
Besar energi potensial akan maksimal saat berada pada ketinggian maksimal (h = h max). Nilai besar
energi potensial akan sama dengan nol jika posisi benda berada tepat diatas permukaan tanah (h = 0).
Selain tinggi benda, besar energi potensial juga dipengaruhi oleh massa benda (m) percepatan gravitasi
bumi (g). Massa benda yang semakin berat akan membuat energi potensial yang dihasilkan semakin
besar. Sebaliknya, massa benda yang semakin ringan akan membuat besar energi potensial semakin
kecil. Besar gravitasi bumi mempunyai nilai rata–rata yang hampir sama pada setiap permukaan bumi
yaitu 9,8 m/s2 atau sering dibulatkan dengan 10 m/s2. Sehingga, pengaruh gravitasi bumi tidak
berpengaruh pada perbandingan energi potensial dua benda yang terletak di tempat berbeda dengan
ketinggian yang sama.
ABRASI
Abrasi adalah suatu proses perubahan bentuk pantai atau erosi pantai yang disebabkan oleh gelombang
laut, arus laut, dan pasang surut laut. Abrasi merupakan salah satu peristiwa alam yang terjadi di daerah
pantai. Namun, abrasi yang terjadi terus-menerus akan menimbulkan kerusakan lingkungan.

Proses Terjadinya Abrasi


Secara garis besar, proses abrasi dapat terjadi karena dua faktor, yaitu faktor alam dan manusia.

Faktor Alam
Proses terjadinya abrasi karena faktor alam disebabkan oleh angin yang bertiup di atas lautan yang
menimbulkan gelombang dan arus laut sehingga mempunyai kekuatan untuk mengikis daerah pantai.
Dampaknya adalah gelombang yang tiba di pantai dapat menggetarkan tanah atau batuan yang lama
kelamaan akan terlepas dari daratan.

Faktor Manusia
Abrasi juga disebabkan oleh faktor manusia, misalnya penambangan pasir. Penambangan pasir sangat
berperan banyak terhadap abrasi pantai, baik di daerah tempat penambangan pasir maupun di daerah
sekitarnya karena terkurasnya pasir laut akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan arah arus laut
yang menghantam pantai.

Dampak Abrasi Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain; Penyusutan lebar pantai
sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir pantai. Kerusakan hutan bakau di
sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong angin kencang begitu besar. Kehilangan tempat
berkumpulnya ikan-ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau.

Pencegahan Abrasi

Ada berbagai macam cara untuk mencegah terjadinya abrasi. Dilansir dari laman resmi kemdikbud,
terdapat empat cara yaitu: Penanaman kembali hutan bakau Yaitu melalui rehabilitasi lingkungan
pesisir yang hutan bakaunya sudah punah, baik akibat dari abrasi itu sendiri maupun dari pembukaan
lahan tambak. Pelarangan penggalian pasir pantai Perlu peraturan baik tingkat pemerintah daerah
maupun pusat yang mengatur pelarangan pasir pantai secara besar besaran yang tidak memperhatikan
kelestarian lingkungan. Pembuatan pemecah gelombang Pemecah gelombang perlu dibuat di pesisir-
pesisir karena dapat mengurangi kekuatan gelombang yang menerjang pantai. Pelestarian terumbu
karang Terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi kekuatan gelombang yang sampai ke pantai.
Oleh karena itu perlu pelestarian terumbu karang dengan membuat peraturan untuk melindungi
habitatnya.

HUKUM NEWTON
Hukum Newton 1, 2, 3 erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari dan dapat dihitung gayanya
menggunakan rumus tertentu. Nama Sir Isaac Newton sangat berjasa dalam ilmu fisika yang berkaitan
dengan dinamika. Dari pengamatan dan percobaan, dia menemukan Hukum Newton yang terbagi
menjadi tiga bagian. Hukum Newton menemukan adanya pengaruh gaya pada suatu benda saat
bergerak.

Hukum Newton 1
Hukum Newton 1 menyatakan, apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol,
benda yang awalnya diam akan selamanya diam. Sementara benda yang awalnya bergerak lurus
beraturan juga akan selamanya lurus beraturan dalam kecepatan tetap. Pada Hukum Newton 1, menurut
laman M-edukasi Kemdikbud, sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaannya disebut
dengan sifat kelembaman atau inersia. Hukum Newton 1 lantas disebut pula Hukum Kelembaman.

Rumus Hukum Kelembaman: ∑F = 0 atau Resultan Gaya (kg m/s2)

Bentuk dari momen inersia beragam seperti momen inersia linear, momen inersia massa, momen
inersia polar atau kutub. Besaran tegangan-tegangan pada bahan seperti tegangan lengung dan tegangan
puntir, menghitungnya berdasarkan momen inersia. Contoh Hukum Newton 1 adalah saat naik mobil
yang bergerak cepat lalu direm, maka penumpang otomatis terdorong ke depan. Contoh lain yaitu
ketika mobil berjalan pelan lalu digas mendadak maka penumpang di dalamnya terdorong ke arah
belakang. Kemudian, sebuah koin yang ditaruh di atas kain lalu kain itu ditarik cepat dan koin tetap
berada di tempatnya, juga menerapkan Hukum Newton I

Hukum Newton 2

Hukum Newton 2 menyatakan, percepatan sebuah benda akan berbanding lurus dengan gaya total yang
bekerja padanya serta berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan akan sama dengan arah
gaya total yang bekerja padanya.

Melalui hukum ini, gaya benda menjadi semakin besar ketika mendapatkan dorongan gaya searah laju
arah benda tersebut. Sebaliknya, jika diberikan gaya berlawanan (gaya tolak) melawan gaya benda itu,
laju gaya akan melambat atau mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan perubahan laju. Besar
kecilnya perlambatan atau percepatan yang diberikan pada benda maka memengaruhi arah gerak
benda.

Rumus Hukum Newton 2: F = m.a, dengan "F" adalah gaya (N), "m" adalah massa benda (kg), dan "a"
adalah percepatan (m/s2).

Contoh Hukum Newton 2 yaitu terlihat pada waktu melempar batu secara vertikal ke atas. Awalnya
batu melaju konstan ke atas, lalu melambat dan berhenti akibat adanya gaya gravitasi. Batu tersebut
selanjutnya turun ke Bumi dengan kecepatan dari massa batu ditambah gaya gravitasi yang
mempercepatnya.

Hukum Newton 3
Hukum Newton 3 menyatakan, tiap aksi akan menimbulkan sebuah reaksi. Apabila suatu benda
memberi gaya pada benda lain, benda yang mendapat gaya itu akan memberikan gaya yang besarnya
sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya akan berlawanan. Dari hukum ini
diketahui tiap aksi berkonsekuensi memunculkan reaksi, atau bisa dikatakan ada sebab dan akibat.
Pemberian gaya sebab, menghasilkan gaya akibat. Gaya aksi reaksi bekerja saling berlawanan dan
bekerja pada benda yang berbeda-beda.

Rumus Hukum Newton 3 ada tiga jenis yaitu:

1. Rumus gaya gesek: Fg = u x N, dengan Fg = gaya gesek (N), u = koefisien gesekan, dan N =
Gaya normal (N).
2. Rumus gaya berat: w = m x g, dengan w = Gaya berat (N), m = massa benda (kg), dan g =
gravitasi Bumi (m/s2)
3. Rumus berat sejenis: s = p x g, dengan s = berat jenis (N/m3),p = massa jenis (kg/m3), dan g =
berat benda (N).

Contoh penerapan Hukum Newton 3 bisa dilihat saat memukul paku memakai palu. Palu adalah
gaya aksi dan gaya dari paku merupakan gaya reaksi dari pemukulan melalui palu.

Contoh Soal dan Jawaban


1.) Hukum Newton I
Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 N) digantung dengan tali dan diikatkan pada atap.
Jika balok diam maka berapakah tegangan talinya?

Penyelesaian:
Diketahui: w = 50 N
Ditanya: T?
Jawab:

ΣF = 0 T – w = 0 T – 50 = 0 T = 50 N

Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok tersebut adalah 50 Newton.

2.) Hukum Newton II

Mobil-mobilan bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi gaya tertentu dan
bergerak dengan percepatan 10m/s2. Berapakah gaya yang diberikan pada mobil-mobilan?

Penyelesaian:
Diketahui: m = 2 Kg a = 10 m/s2
Ditanya: F ?
Jawab: F = m.a = 2 Kg . 10 m/s2 = 20 N

Jadi, gaya yang diberikan pada mobil-mobilan tersebut adalah sebesar 20 Newton.

ALAT YANG MENGUBAH CAHAYA


MATAHARI MENJADI LISTRIK
Pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS adalah pembangkit listrik yang mengubah energi
surya menjadi energi listrik. Fotovoltaik mengubah secara langsung energi cahaya menjadi
listrik menggunakan efek fotoelektrik.

SEL SOLAR / SOLAR SEL / PANEL SURYA

FUNGSI EMPEDU
Fungsi cairan empedu. Secara umum, ada dua fungsi empedu bagi manusia. Fungsinya dalam
pencernaan adalah membantu penguraian lemak. Kegunaan lainnya adalah membantu fungsi hati
dalam pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh.

1. Membantu kerja fungsi enzim pencernaan


Fungsi empedu dalam pencernaan salah satunya adalah menetralkan asam lambung. Proses ini
membantu enzim pencernaan untuk bekerja dengan baik di suasana yang lebih netral. Umumnya enzim
akan bekerja lebih maksimal pada pH netral. Enzim pencernaan yang berperan di usus halus dapat
bekerja optimal dalam kondisi basa sedangkan zat makanan yang masuk ke usus memiliki sifat asam.
Di sinilah fungsi empedu diperlukan oleh tubuh, empedu memiliki sifat basa (pH antara 7,5-8,05). Sifat
asam pada usus halus memicu pengeluaran hormon sekretin dari kelenjar pankreas. Hormon kemudian
akan merangsang empedu untuk menyerap air dan natrium bikarbonat sehingga pH empedu semakin
tinggi jika dibandingkan ketika masih berada di kantong empedu.

Dengan pH yang dimilikinya, empedu membantu optimalisasi kerja fungsi enzim pencernaan dengan
cara menetralisir sifat asam dan menciptakan kondisi basa yang membuat kerja enzim pencernaan lebih
optimal. Semakin asam sifat makanan yang masuk ke dalam usus, maka makin banyak pula empedu
yang disekresikan.

2. Empedu berperan sebagai pengencer lemak


Fungsi empedu selanjutnya adalah dapat membantu mengemulsi lemak. Tidak semua jenis lemak yang
masuk ke dalam sistem pencernaan bisa langsung diserap oleh usus. Tubuh membutuhkan zat yang
mampu untuk menguraikan lemak tersebut. Beberapa jenis zat mungkin dapat dengan mudah larut
dalam air, namun tidak begitu dengan lemak.

Lemak lebih mudah untuk diserap oleh tubuh ketika dalam bentuk partikel yang lebih kecil. Di sinilah
fungsi empedu. Keberadaan empedu sangatlah penting untuk proses penyerapan lemak, termasuk juga
dalam proses penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan
vitamin K.

Proses emulsifikasi lemak awalnya terjadi di lambung melalui kontraksi lambung dan adanya asam
lambung. Proses emulsifikasi kembali terjadi setelah lemak melewati lambung dan garam empedu
mulai bekerja untuk mengemulsifikasi lemak hingga terbentuklah butiran lemak atau micelle. Lemak
kemudian akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol dibantu oleh enzim lipase.

3. Membantu fungsi enzim lipase


Fungsi empedu pada tubuh manusia selanjutnya adalah untuk membantu fungsi enzime lipase. Empedu
membantu kerja enzim lipase dengan membentuk misel-misel. Misel membantu menambah luas
permukaan partikel sehingga enzim lipase lebih cepat merombak lemak. Enzim lipase memiliki fungsi
dalam merombak lemak menjadi dua molekul asam lemak dan gliserol.

4. Mengeluarkan racun dalam tubuh


Fungsi empedu selanjutnya adalah untuk membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Makanan yang
masuk ke dalam tubuh manusia akan diolah untuk kemudian dapat diserap oleh usus. Setelah itu zat-zat
penting akan diserap oleh darah untuk dapat membantu kerja sel-sel dalam tubuh.

Zat-zat yang tidak baik atau zat beracun yang masuk ke dalam tubuh, biasanya akan disaring oleh hati
agar tidak terserap oleh darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Zat-zat tersebut akan dibawa oleh hati
untuk dikeluarkan dari tubuh melalui empedu. Zat-zat berbahaya tersebut akan dikeluarkan bersama
dengan urine atau feses.

Menurunnya kinerja empedu akan sangat berisiko bagi tubuh, karena proses penyerapan zat berbahaya
juga tentunya tidak bisa dilkakukan dengan maksimal.

5. Melindungi tubuh dari bakteri


Fungsi empedu lainnya adalah mampu untuk menjadi bakterisida. Sulit sekali untuk dapat terbebas dari
berbagai macam mikroba yang mungkin masuk ke tubuh kita. Salah satu cara paling potensial untuk
mikroba masuk adalah melalui makanan. Dalam sekali makan, mikroba yang masuk ke dalam tubuh
lewat makanan jumlahnya tidak terhitung.

Di sinilah peran sistem imun tubuh berperan. Selain sistem imun, sistem pencernaan memiliki
mekanisme pertahanan sendiri seperti empedu. Fungsi empedu menciptakan kondisi basa yang dapat
mematikan atau menghambat mikroba yang masuk ke dalam tubuh.
Cara menjaga kesehatan empedu
Seperti organ lainnya, empedu juga bisa mengalami gangguan. Beberapa masalah seperti batu empedu
atau kanker kantung empedu tentunya bisa menimbulkan gejala berbahaya yang sangat mengganggu
kerja sistem pencernaan.
Untuk itu, hindari risiko penyakit tersebut dengan menjaga kesehatan organ ini melalui pola makan dan
gaya hidup sebagai berikut.
1. Mengonsumsi makanan yang menyehatkan empedu
Makanan yang menyehatkan bagi empedu adalah makanan yang rendah lemak dan kolesterol, serta
tinggi serat dan protein. Karenanya, Anda disarankan mengonsumsi makanan seperti:
 biji-bijian utuh seperti gandum dan beras merah,
 ikan, ayam, dan daging merah rendah lemak,
 buah-buahan dan sayuran,
 produk susu rendah lemak, serta
 kacang kenari, biji rami (flaxseed), dan minyak nabati.
Mengingat hati dan empedu yang bekerja dengan saling berhubungan, Anda sebaiknya menjalani pola
makan yang juga sehat untuk organ hati. Cobalah konsumsi makanan yang berlemak tak jenuh tunggal
seperti buah alpukat.
Selain itu, perhatikan pula seberapa sering Anda makan. Makanlah di waktu yang teratur dan dengan
porsi secukupnya. Bila Anda hanya makan satu kali dan dalam porsi yang sangat banyak, kebiasaan ini
bisa menimbulkan risiko batu empedu.
2. Membatasi jenis makanan tertentu
Jika terdapat makanan yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan empedu, maka ada pula makanan
yang dapat menimbulkan efek sebaliknya. Jenis makanan ini banyak mengandung karbohidrat olahan
dan lemak jenuh.
Jenis makanan yang sebaiknya dihindari antara lain:
 makanan yang diolah berkali-kali,
 makanan yang digoreng,
 daging merah tinggi lemak, serta
 produk susu tinggi lemak seperti es krim, keju, dan mentega.
3. Menjaga berat badan ideal
Obesitas, operasi penurunan berat badan, dan jenis diet tertentu dapat menghambat fungsi empedu.
Sedapat mungkin, pertahankan berat badan ideal Anda dan mulailah lebih aktif bergerak agar empedu
Anda senantiasa sehat.
Bila berat badan Anda berlebih, cobalah menguranginya secara perlahan. Tidak perlu diet ketat demi
menurunkan berat badan secara drastis, sebab hal ini akan merangsang hati untuk mengeluarkan lebih
banyak kolesterol menuju empedu.
4. Memperbaiki gaya hidup
Salah satu gangguan yang umum terjadi pada empedu adalah refluks empedu. Kondisi ini ditandai
dengan naiknya cairan empedu ke lambung atau kerongkongan. Tak jarang, refluks empedu terjadi
bersamaan dengan refluks asam lambung (GERD).
Di samping menjalani pola makan yang menyehatkan empedu, Anda juga bisa mencegah refluks
empedu dengan memperbaiki gaya hidup. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan di antaranya:
 makan dengan porsi lebih kecil,
 menjaga badan tetap tegak selama 2 – 3 jam setelah makan,
 tidur dengan bantal tinggi,
 tidak merokok,
 menghindari konsumsi alkohol, serta
 menjaga tubuh tetap rileks.
Empedu adalah cairan dengan fungsi yang tak terpisahkan dari sistem pencernaan manusia. Tanpa
cairan ini dan kantung yang menampungnya, proses penyerapan makanan tidak dapat berjalan secara
optimal.

LISTRIK STATIS MENGGOSOK ROL PLASTIK DENGAN RAMBUT


Saat kita menggosokkan sisir atau penggaris listrik ke rambut yang kering, benda itu mendapatkan
muatan listrik, teman-teman. Nah, karena muatan listrik itulah, sisir atau penggaris plastik jadi bsa
mengerahkan kekuatan pada kertas dan menariknya mendekat. Muatan ini disebut listrik statis

MENGUBAH ENENRGI AIR MENJADI LISTRIK


Sumber daya air tersebut digunakan untuk membangkitkan listrik yaitu dengan cara pemanfaatan
deras air dari sumbernya atau dari bendungan untuk menggerakkan dinamo atau yang lebih dikenal
dengan turbin pembangkit listrik, turbin ini akan berputar karena adanya deras air yang mengalir
sehingga terjadi perubahan energi .
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkanenergi
potensial dan kinetik dari airuntuk menghasilkan energi listrik. Energilistrik yang dibangkitkan ini
biasa disebut sebagai hidroelektrik.
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang
digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya
terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang
menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak. Hidroelektrisitas adalah
sumber energi terbarukan.

ORGAN PENCERNAAN
Berikut organ-organ yang menyusun sistem pencernaan manusia dan fungsinya.
1. Mulut. Proses pencernaan dimulai di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan mekanik dan
kimiawi. ...
2. Kerongkongan (esofagus) ...
3. Lambung. ...
4. Usus halus. ...
5. Usus besar. ...
6. Rektum dan anus.

Proses Pencernaan Manusia

Secara umum, proses pencernaan terdiri atas 2 jenis, yaitu proses pencernaan mekanis dan kimiawi.

Proses Pencernaan Mekanik

Proses pencernaan mekanik merupakan proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan gerakan-
gerakan seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas makanan. Pencernaan
mekanik bertujuan untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil.

Proses Pencernaan Kimiawi

Proses pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim. Pencernaan
kimiawi ini bertujuan buat mengubah partikel makanan yang kecil-kecil jadi bentuk yang siap diserap
sama tubuh

Organ-Organ Pencernaan
Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Berikut adalah ilustrasi sistem
pencernaan di dalam tubuh manusia:

Mulut

Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan. Ini karena di
dalam mulut, terjadi pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase.

Gigi akan menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga memudahkan enzim
amilase bekerja. Enzim amilase lalu akan menguraikan kandungan pati atau amilum dalam makanan,
menjadi gula sederhana yang dapat diserap tubuh. Nah, enzim amilase diproduksi oleh kelenjar ludah
ya. Selain itu, di mulut ada juga lidah, yang akan mengaduk makanan sehingga bisa bercampur dengan
enzim amilase.

Faring dan Esofagus

Tenggorokan (faring) merupakan saluran pencernaan yang menghubungkan rongga mulut ke


kerongkongan (esofagus). Makanan yang ditelan dari mulut masuk melalui Faring dan diteruskan ke
kerongkongan. Pada dinding kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas-
remas yang mendorong makanan menuju lambung.
Lambung

Di lambung terjadi pencernaan kimiawi, dimana makanan dicerna oleh enzim dalam getah lambung
yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung. Getah lambung terdiri dari:

1. Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi pepton


2. Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri pada
makananan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

fungsi lambung untuk:

1. Mencerna protein
2. Menyimpan makanan (selama 2-5 jam)
3. Mematikan mikroorgansime berbahaya yang ada di lambung karena ada asam lambung

Setelah melalui pencernaan di lambung, makanan akan perlahan-perlahan didorong masuk ke usus
halus.

Pankreas, Hati dan Empedu

Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan membentuk cairan empedu yang
diperlukan dalam proses pencernaan lemak. Empedu tersebut lalu akan ditampung di kantung empedu,
sebelum digunakan di usus halus.

Jadi, kantung empedu fungsinya menyalurkan empedu ke usus halus ya. Kalau hati yang akan
menghasilkan empedu.

Nah, kalau pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan untuk mencerna karbohidrat,
protein dan lemak di usus halus. Selain itu, pankreas juga akan menghasilkan senyawa bikarbonat,
yang akan menetralkan makanan dari lambung yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding
usus halus.
Usus Halus

Usus halus merupakan organ pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Bentuknya
berupa saluran dengan panjang sekitar 670 cm sampai 760 cm. Nah, usus halus bisa dibedakan lagi
menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.

Duodenum (usus dua belas jari) berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan secara kimiawi.
Caranya, makanan dari lambung yang masuk ke duodenum akan dinetralkan dulu oleh senyawa
bikarbonat dari pankreas. Lalu, lanjut dicerna menggunakan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari
pankreas, serta enzim maltase yang dihasilkan usus halus itu sendiri.

Amilase akan memecah amilum jadi maltosa. Maltosanya lalu lanjut dipecah jadi glukosa oleh enzim
maltase. Kalau lipase memecah lemak jadi asam lemak dan gliserol. Ini dilakukan dengan bantuan
empedu ya, yang akan mengemulsikan lemak sehingga enzim lipase bisa bekerja. Sementara itu, tripsin
akan memecah pepton jadi asam amino.

Nah, glukosa, asam lemak, gliserol, dan asam amino tadi merupakan bentuk zat gizi sederhana yang
siap diserap tubuh. Penyerapannya terjadi di bagian usus halus berikutnya yaitu jejunum dan ileum.
Berarti jejunum (usus kosong) dan ileum (usus penyerapan) sama-sama berfungsi sebagai tempat
penyerapan sari makanan atau zat gizi sederhana. Makanya, strukturnya dipenuhi vili atau jonjot usus
yang berfungsi memperluas area penyerapan sari makanan.

Usus Besar

Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus. Sisa makanan yang tidak bisa
dicerna dan diserap tubuh lalu akan diteruskan ke usus besar. Ini karena usus besar berfungsi untuk
membusukkan sisa makanan tadi membentuk feses, dengan dibantu oleh bakteri Escherichia coli.

Nah, di usus besar terdapat beberapa bagian, yaitu:

1. kolon sebagai tempat pemadatan feses atau penyerapan kembali air dari zat sisa makanan
2. rektum sebagai tempat menyimpan feses sementara waktu.
Selain itu, ada pula umbai cacing, yaitu bagian yang berbentuk memanjang seperti cacing. Bagian ini
bisa membengkak jika ada sisa makanan yang tersumbat di dalamnya, lalu menimbulkan penyakit usus
buntu.

Anus

Berfungsi sebagai tempat pembuangan zat sisa makanan atau feses.

Gangguan Sistem Pencernaan

Gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti bakteri pada makanan, stress, atau infeksi.
Seperti:

 Sariawan : disebabkan oleh luka tergigit, kekurangan vitamin C, dll.


 Konstipasi (sembelit) : kesukaran dalam proses defekasi (buang air Abesar)
 Diare : feses yang sangat cair akibat peristaltik terlalu cepat
 Apendisitis : radang usus buntu
 Peritonitis : infeksi pada rongga perut
 Sirosis hati : radang pada hati
 Dll.

ORGAN PERNAFASAN
Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia
Dalam Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia adalah istilah respirasi. Pernahkan kalian
mendengar istilah Respirasi? Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas yang terjadi di tubuh
mahkluk hidup. Ada tiga proses dasar dalam respirasi manusia.

1. Bernapas atau vertilisasi paru-paru adalah menghirup udara (inhalasi) dan menghembuskan
udara (ekhalasi) yang melibatkan alveolus paru-paru.
2. Respirasi ekternal adalah pertukaran gas antara alveolus paru-paru dengan darah di dalam
pembuluh kapiler paru-paru. Pada proses ini darah dalam pembuluh kapiler mengikat O2 dari
alveolus dan melepaskan CO2 menuju alveolus.
3. Respirasi Internal adalah pertukaran gas-gas antara darah di dalam pembuluh kapiler jaringan
tubuh dengan sel-sel atau jaringan tubuh. Pada proses ini darah melepaskan O2 dan mengikat
CO2. Dalam sel tubuh O2 digunakan untuk reaksi metabolism tubuh, selama proses ini di
hasilkan energi berupa ATP dan sisa metabolism berupa CO2. Proses tersebut terjadi di dalam
sel yang disebut Respirasi Seluler.

Organ Pernapasan Manusia

Sistem Pernapasan Manusia


Organ pernapasan manusia tersusun atas hidung,faring (tekak),laring (ruang suara),trakea
(tenggorokkan),Bronkus,Bronkiolus,Alveolus dan Paru-paru. Organ penyusun sistem pernapasan
tersebut dapat di kelompokkan berdasarkan fungsinya maupun strukturnya. Secara struktural sistem
pernapasan tersusun atas dua bagian utama. Pertama, Sistem pernapasan bagian atas, meliputi hidung
dan faring. Kedua, Sistem pernapasan bagian bawah meliputi laring (ruang suara),trakea
(tenggorokkan),Bronkus,Bronkiolus,Alveolus dan Paru-paru.

1. Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung berhubungan dengan udara luar. Hidung
juga di lengkapi dengan rambut-rambut hidung,selaput lendir dan konka. Rambut hidung
berfungsi untuk menyaring kotoran yang masuk bersama udara. Selaput lender berfungsi
sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirup saat bernapas misalnya virus,debu, dan
bakteri. Konka berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu tubuh
atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru. Konka mempunyai banyak kapiler darah.
2. Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga hidung hingga
rongga mulut dan di atas laring (superior). Faring berfungsi sebagai jalur masuknya udara dan
makanan,ruang resonasi udara,serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan
tubuh dalam melawan benda asing. Dinding faring tersusun atas otot rangka yang dilapisi oleh
membran mukosa. Kontraksi otot tersebut dapat membantu proses menelan makanan.
3. Laring atau ruang suara adalah organ pernapasan yang menghubungkan faring dengan trakea.
Di dalam laring redapat epiglotis dan pita suara. Udara yang melewati laring dapat
menggetarkan pita suara sehingga dihasilkan gelombang suara. Tinggi rendah suara di kontrol
oleh pita suara. Berkurangnya tegangan pada pita suara akan menyebabkan pita suara bergetar
lebih lamban, sehingga menghasilkan nada suara yang rendah. Akibat adanya hormon
andgrogen (hormon kelamin pria). Pita suara pada laki-laki biasanya lebih tebal dan lebih
panjang. Shingga pita suara akan bergetar lebih lamban. Hal ini yang menyebabkan nada suara
laki-laki memiliki rentang nada yang lebih rendah daripada rentag nada suara wanita.
4. Trakea (batang tenggorokkan) adalah saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus.
Panjang trakea sekitar 10-12 cm dengan lebar 2 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin
tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri dari jaringan epitelium bersilia yang berfungsi
untuk menyaring benda-benda asing ke dalam saluran pernapasan.
5. Bronkus atau percabangan trakea,masing-masing bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-
paru kiri. Struktur bronkus hamper sama seperti trakea tetapi lebih sempit. Bentuk tulang
rawannya tidak teratur tetapi berselang-seling dengan otot polos.
6. Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus. Pada ujung bronkiolus terdapat
gelembung-gelembung kecil pada ujung-ujungnya dan berdinding tipis yang disebut alveolus.
7. Alveolus adalah ujung bronkiolus yang terdapat gelembung-gelembung kecil pada ujung-
ujungnya dan berdinding tipis. Dinding alveolus terdiri atas satu lapis jaringan epitel pipih.
Struktur ini memudahkan molekul-molekul gas melaluinya. Adanya gelembung alveolus
memungkinkan pertambahan luas permukaan untuk proses pertukaran gas. Luas permukaan
alveolus 100 kali luas permukaan tubuh manusia. Besarnya luas permukaan seluruh alveolus
dlam paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen lebih efesien.
8. Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terbagi dua yakni paru-paru kanan
(pulmo dekster) yang terdiri dari tiga lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas
dua lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut pleura. Pleura berfungsi
melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis. Pleura berupa kantung
tertutup berisi cairan limfa.

Mekanisme Pernapasan Manusia


Pada saat bernapas terjadi dua mekanisme yanki

1. Menghirup udara (inspirasi) adalah diafragma dan otot dada berkontraksi,volume rongga dada
membesar,paru-paru mengembang dan udara masuk ke paru-paru
2. Mengembus udara (ekpirasi) adalah diafragma dan otot dada berelaksasi,volume rongga dada
kembali normal,paru-paru kembali normal,dan udara keluar dari paru-paru.

Satu kali pernapasan terdiri atas satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi. Berdasarkan aktivitas otot-
otot pernapasan,bernapas dengan membesarkan dan mengecilkan volume rongga dada disebut
pernapasan dada. Mebesarkan dan mengecilkan volume rongga perut disebut pernapasan perut.
Volume Pernapasan
Volume udara yang digunakan dalam proses pernapasan ada beberapa macam sebagai berikut.

1. Volume tidal yaitu volume udara yang keluar masuk paru-paru saat tubuh melakukan inspirasi
atau ekpirasi biasa (normal). Volumenya sekita 500 ml.
2. Volume cadangan ekspirasi merupakan volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara
maksimal dari paru-paru setelah melakukan eksiprasi biasa. Volume cadangan ekpirasi sekitar
1.500 ml.
3. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara yang dapat dimasukkan ke dalam paru-paru
setelah melakukan inspirasi secara biasa. Volume cadangan inspirasi sekitar 1.500 ml.
4. Volume residu yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru meskipun telah
melakukan ekspirasi secara maksimal. Volumenya sekita 1000 ml
5. Kapasitas vital paru-paru yaitu total dari volume tidal + Volume cadangan ekspirasi + Volume
cadangan inspirasi. Kapasitas Vital Paru-parus memiliki volume sekitar 3.500 ml.
6. Kapasitas total paru-paru yaitu volume udara yang dapat ditampung secara maksimal dalam
paru-paru. Volume kapasitas total paru-paru yaitu Kapasitas vital paru-paru + volume residu.
Volumenya sekitar 4.500 ml.

Soal dan Pembahasan Materi Struktur, Organ, Fungsi dan Mekanisme Sistem Pernapasan
Manusia
Untuk membantu lebih memahami tentang materi struktur, organ, fungsi dan mekanisme sistem
pernapasan manusia, admin mencoba memberikan beberapa contoh soal dan pembahasan tentang
struktur, organ, fungsi dan mekanisme sistem pernapasan manusia.
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Berikut ini yang bukan fungsi hidung dalam proses pernapasan adalah…
A. Mengatur suhu udara yang masuk ke dalam paru-paru
B. Sebagai tempat pertukaran gas oksigen & karbondioksida
C. Mengatur kelembapan udara yang masuk ke dalam paru-paru
D. Menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama udara
2. Struktur pada laring yg berfungsi mencegah masuknya partikel makanan atau minuman ke dalam
laring & trakea adalah…
A. Silia
B. Tonsil
C. Epiglotis
D. Pita suara
3. Struktur yg berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang & mengempis adalah…
A. Diafragma
B. Alveolus
C. Pleura
D. Lobus Paru-paru
4. Apakah kelainan yg disebabkan oleh menyempitnya saluran pernapasan dalam paru-paru, sehingga
seseorang dapat mengalami kesulitan bernapas?
A. Asma
B. Asfiksi
C. Influenza
D. Bronkitis
5. Paru-paru seseorang pasien penuh dengan cairan. Setelah dianalisis ternyata juga ditemukan bakteri
Streptococcus pneumoniae. Pasien tersebut terserang penyakit…
A. Asma
B. Tuberkulosis
C. Pneumonia
D. Kanker Paru-paru

PERKEMBANGBIAKAN HEWAN

Hewan berkembang biak dengan tiga cara yaitu, ovipar, vivipar, dan ovovivipar. Materi kali ini akan
membahas ciri-ciri hewan ovipar, ovipar adalah cara berkembang biak dengan cara bertelur.
Proses perkembangbiakan hewan secara ovipar adalah saat sel telur betina dibuahi oleh sel jantan.
Perkembangbiakan hewan merupakan salah satu karakteristik dasar yang dimiliki hewan
sebagai makhluk hidup. Perkembangbiakan ini perlu dilakukan oleh hewan untuk terhindar dari
kepunahan.
Pada dasarnya, terdapat dua cara perkembangbiakan hewan , yaitu generatif (seksual) dan
vegetatif (aseksual). Nah, ingin tahu lebih banyak tentang ciri-ciri perkembangbiakan
generatif dan vegetatif? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Perkembangbiakan Generatif
Cara perkembangbiakan hewan yang pertama adalah perkembangbiakan generatif atau seksual
atau perkawinan. Perkembangan ini terjadi ketika sel kelamin jantan (spermatozoid) bertemu
dan membuahi sel kelamin betina (sel telur). Perkembangbiakan generatif terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu ovipar , vivipar , dan ovovivipar .

1. Ovipar (bertelur)
Ovipar berasal dari kata ovum yang artinya telur. Bertelur dilakukan oleh hewan seperti
unggas, reptil, dan ikan. Dalam proses pembuahannya, terdapat dua jenis pembuahan, yaitu
secara internal dan eksternal. Pembuahan internal terjadi di dalam tubuh induk betina,
sedangkan eksternal terjadi di luar tubuh induk.
Contoh hewan ovipar adalah ayam, bebek, penyu, komodo dan burung. Sementara contoh
hewan ovipar adalah ikan dan katak.

2. Vivipar (beranak)
Hewan yang berkembang biak secara Vivipar biasa disebut juga dengan hewan mamalia atau
menyusui. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim hewan betina sehingga induk
hewan akan mengandung selama beberapa bulan. Contoh hewan yang melakukan
perkembangbiakan secara vivipar adalah anjing, kucing, kambing, sapi, dan kelinci.

3. Ovovivipar (bertelur dan beranak)


Perkembangbiakan Ovovivipar merupakan kombinasi dari Ovipar dan Vivipar. Adapun
pembuahannya terjadi di dalam tubuh induk hewan. Saat berada di dalam tubuh induknya, telur
itu berkembang hingga menjadi hewan baru. Setelah menetas, calon anak tersebut akan
dilahirkan keluar dari tubuh induk hewan. Adapun contoh hewan ovovivipar adalah ikan hiu ,
buaya, kadal,dan beberapa jenis ular .

Perkembangan Vegetatif
Cara perkembangbiakan hewan selanjutnya adalah vegetatif atau aseksual. Perkembangbiakan
ini terjadi tanpa adanya perkawinan. Pada umumnya, perkembangbiakan vegetatif terjadi
pada hewan tingkat rendah.
Hewan tingkat rendah yang dimaksud memiliki struktur tubuh yang tidak sempurna. Adapun
ada tiga cara perkembangbiakan vegetatif, yaitu tunas, fragmentasi , dan membelah diri .

1. Tunas
Tunas kecil akan muncul pada tubuh induk hewan. Ketika sudah cukup umur, tunas tersebut
akan berpisah dengan tubuh induknya dan akan membentuk individu baru. Contoh hewan yang
berkembang biak dengan tunas adalah Poryfera dan Hydra.

2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara hewan berkembang biak dengan memotong atau memutuskan bagian
tubuhnya. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah Planaria dan beberapa
jenis cacing.

3. Membelah diri
Perkembangbiakan secara membelah diri dilakukan oleh hewan bersel satu
seperti amoeba . Cara induk hewan membelah diri adalah dengan membagi tubuhnya menjadi
dua bagian sama besar. Ukuran hewan amoeba sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat dengan
menggunakan mikroskop saja.

SIMBIOSIS RAMAH LINGKUNGAN


(CARA MENANGGULANGI TIKUS)
Tikus adalah hama penyebab kerusakan dan kehilangan produksi jagung di indonesia.
Banyak alat dan racun serangga yang ditemukan untuk menghalau tikus. Tetapi jika
petani tidak memahami cara penggunaan racun hama tersebut maka akan berbahaya
untuk lingkungan, kesehatan dan ketahanan hama itu sendiri. Salah satu solusi untuk
memecahkan pemasalahan tersebut adalah dengan ”Brotokol” yang merupakan
perpaduan antara brotowali dan jengkol brotowali (Tinospora crispa) dan merupakan
tumbuhan yang mempunyai senyawa kimia antara lain zat pahit pikroretin-barberin,
hijau daun (chlorofil), alkoloid, dan senyawa tinokrisposid. Diseluruh bagian tanaman,
dari akar, batang ,sampai daun yaitu berkhasiat sebagai obat. Dalam gagasan ini,
kami mengambil batangnya, sebagai senyawa kimia pahit (pikroretin dan alkaloid
berberina) berfungsi untuk pengahalau tikus. Brotokol dibuat dalam bentuk cair
berfungsi sebagai pengganti racun tikus yang alami, sehingga aman digunakan baik
itu untuk lingkungan (tanah, udara, dan perairan) maupun penggunanya. Dilihat dari
segi ekonomi pun, brotokol juga punya kelebihan yaitu bahan-bahan banyak terdapat
di lingkungan sekitar dengan harga yang sangat terjangkau serta dapat dibuat sendiri.
Dalam penyelengaraan pembuatannya bekerjasama dengan melibatkan para petani,
Dinas Pertanian, Pemerintah Daerah, dan KUD agar terjalin adanya pemberdayaan
masyarakat suatu daerah, penyuluhan dan pemantauan yang tepat dari dinas terkait
serta lebih teratur dalam pembuatan maupun sosialisasinya. Cara pembuatannya
cukup mudah, hanya merendam jengkol kemudian menghaluskannya bersama
brotowali lalu diberi air secukupnya. Setelah itu dengan alat penyemprot brotokol
disemprotkan ke tanaman jagung. Dengan terciptanya brotokol maka terdapat
sebuah trobosan baru dalam pembasmian hama tikus yang efektif, murah, mudah dan
ramah lingkungan sehingga diharapkan dapat mencegah kegagalan panen petani
serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Macam-Macam Simbiosis

1. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme adalah sebuah hubungan antara dua individu atau lebih.

Di dalam kelompok atau hubungan, akan terjalin dan diberikan keuntungan antara satu sama lain,
dengan begitu sesama individu akan merasa setara dan impas.

Contoh dari simbiosis mutualisme adalah jamur dan akar pohon pinus.

Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan akar dari pohon pinus mendapatkan garam
mineral dan juga air.

Hal ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak sama-sama diuntungkan.

2. Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme adalah sebah hubungan yang memiliki tujuan untuk menguntungkan satu
pihak atau satu individu.

Maksudnya adalah kedua individu bekerja sama, tetapi hanya satu individu yang mendapatkan
keuntungan.

Sedangkan individu lain tidak mendapatkan kerugian, contohnya adalah tanaman anggrek dengan
pohon mangga.

Walaupun kedua jenis tumbuhan ini sangat berbeda, ternyata taman anggrek mendapatkan keuntungan
berupa tempat tinggal atau tempat hidup.

Sedangkan pohon mangga sendiri tidak mengalami kerugian atau keuntungan karena dihinggapi oleh
tumbuhan anggrek.

"Simbiosis mutualisme adalah jenis simbiosis yang menguntungkan satu sama lain."

3. Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua individu, di mana hanya satu pihak mendapatkan
keuntungan.

Sedangkan pihak individu lain akan mengalami kerugian bahkan kematian dari individu tersebut,
sebagi contoh simbiosis parasitisme adalah kutu rambut dan kita sebagai manusia.

Kutu rambut sendiri mengambil darah kita dengan cara mengisap untuk mendapatkan makanan.

Sedangkan kita sebagai manusia dirugikan karena terganggu akibat rasa gatal dan rasa sakit akibat
kutu.

Dengan kerugian yang dialami manusia dan keuntungan yang didapatkan kutu rambut, maka hal ini
bisa disebut dengan simbiosis parasitisme.
JARAK, WAKTU, KECEPATAN

Kecepatan adalah perpindahan yang ditempuh oleh manusia maupun sebuah benda di dalam jangka
waktu tertentu yang dinyatakan di dalam satuan meter per sekon (satuan ukuran panjang per satuan
ukuran waktu). Untuk mengetahui kecepatan, maka dibutuhkan jarak yang nantinya akan dibagi dengan
waktu. Di bawah ini adalah rumus kecepatan, rumus kecepatan rata-rata, rumus untuk menghitung
jarak, dan rumus untuk menghitung waktu beserta contoh pengerjaannya yang dilansir dari buku
Kumpulan Rumus Terlengkap Matematika-Fisika-Kimia: (Chapter 2 Fisika), Wahyu Utama,
(2015:166).

Rumus Kecepatan Rata-rata, Kecepatan, Jarak, dan Waktu


1. Kecepatan = v = s / t
2. Jarak = s = t x v
3. Waktu = t = S / v
4. Kecepatan rata-rata =
_
v = (s2 - s1) / (t2 - t1)

Contoh Pengerjaan

1. Alia mengemudikan mobil dari rumah ke kantor yang berjarak sekitar 30 km dengan waktu 2 jam di
perjalanan. Maka berapakah kecepatan dari mobil doni tersebut ?
Diketahui:
s = 30 km
t = 2 jam
Di tanya: v
Dijawab:
V=s/t
V = 30 km / 2 jam
V = 15 km/jam
Jadi, kecepatan dari mobil Alia adalah 15 km/jam.

2. Surya berjalan kaki dengan kecepatan rata – rata nya 2 meter per detik. Jadi, berapa jarak yang
ditempuh Surya usai berjalan kaki selama 2 jam?
Diketahui:
v = 2 meter/detik
t = 2 jam = 2 x 60 x 60 = 7200 detik.
Ditanya: s
Dijawab:
s=vxt
s = 2 meter/detik x 7200 detik
s = 14.400 meter = 14,4 km
Jadi, jarak yang ditempuh Surya usai berjalan kaki selama 2 jam adalah 14,4 km.

3. Sebuah pesawat terbang dengan kecepatan 500 km/jam. Berapa lama waktu untuknya terbang dari
kota A ke kota B apabila jarak kedua kota itu adalah 1.500 kilometer?
Diketahui:
s = 1.500 km
v = 500 km/jam
Ditanya: t dari kota A ke kota B
Dijawab:
t=s/v
t = 1500 km / 500 km/jam
t = 3 jam
Jadi, waktu yang dibutuhkan pesawat itu untuk terbang kota A ke kota B adalah 3 jam.

4. Wildan mengendarai mobil dengan dari kota A ke kota B yang berjarak sekitar 20 km selama 2 jam
lalu melanjutkan perjalanan 40 km menuju kota C selama 3 jam. Berapa kecepatan rata-rata yang telah
ditempuh mobil Wildan?
Diketahui:
s2-s1 = 40 km - 20 km = 20 km
t2 - t1 = 3 jam - 2 jam = 1 jam
Ditanya: kecepatan rata-rata
Dijawab:
v = (s2 - s1) / (t2 - t1) = 20 km/jam
Jadi, kecepatan rata-rata yang telah ditempuh mobil Wildan adalah 20 km/jam.

AKSI DAN REAKSI SAAT BURUNG TERBANG


Hukum III Newton atau ya ng sering disebut hokum aksi-reaksi. Pada saat burung
terbang mengepakkan sayap, fenomena tersebut merupakan gaya aksi keudara, maka sesuai hukum III
newton, aka nada “balasan” berupa gaya reaksi dari udara ke sayap burung, yang besar gayanya sama
besar.

Perhatikan posisi burung yang sedang terbang bebas seperti pada gambar di bawah ini !

Saat terbang di udara burung tersebut menerapkan Hukum III Newton dengan cara memanfaatkan sifat
gesekan udara. Berdasarkan fakta tersebut, maka perbandingan besarnya gaya aksi reaksi antara burung
dengan udara yang benar adalah ....

Pembahasan Soal:
Hukum III Newton disebut hukum aksi-reaksi.
Hukum III Newton berbunyi "Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama,
dengan arah terbalik, dan segaris."
Artinya, jika benda A memberi gaya pada benda B (aksi) maka benda B akan memberikan gaya
kepada benda A (reaksi). Gaya yang diberikan kedua benda tersebut besarnya sama, namun arahnya
berbeda.
Kepakan sayap burung memiliki peranan penting. Pada saat burung mengepakan sayap, fenomena
tersebut merupakan gaya aksi ke udara, maka sesuai hukum III newton, akan ada balasan berupa gaya
reaksi dari udara ke sayap burung dengan gaya yang sama besarnya. Saat mengepakan sayap,
burung mendorong udara di sekitarnya ke bawah. Hal tersebut menyebabkan udara mendapatkan
gaya aksi ke bawah, sehingga udara akan memberi gaya reaksi ke atas yang kemudian digunakan
untuk mengangkat tubuh burung sehingga burung dapat terbang dengan stabil.
Dengan demikian perbandingan gaya aksi reaksi antara burung dan udara adalah sama,
sehingga burung dapat terbang stabil di udara.

CIRI-CIRI LIPAN
 Memiliki sepasang antena di kepala.
 Memiliki mata sederhana.
 Memiliki rahang dan maksila.
 Sistem pernapasan terjadi melalui sistem trakea.

Pertanyaan
Sebutkan ciri morfologi dan klasifikasi lipan (myriapoda) !
Pembahasan Soal:
Lipan merupakan anggota kelompok Arthropoda subfilum Myriapoda. Ciri-ciri lipan antara lain tubuh
hewan hanya terdiri atas kepala dan badan. Pada bagian kepala terdapat satu pasang mata tunggal, satu
alat peraba yang berbuku-buku, mulut dan alat peraba kecil yang berada pada rahang belakang.
Tubuhnya bersegmen, tiap segmen berukuran hampir sama dan memiliki sepasang kaki yang berbuku-
buku. Berikut klasifikasi lipan:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Subfilum : Myriapoda
Kelas : Chilopoda
Ordo : Scolopendromorpha
Famili : Scolopendridae
Genus : Scolopendra
Spesies : Scolopendra gigantea

CARA MEMBUAT BUBUR KACANG HIJAU


Bahan :

 100 gr kacang hijau


 65 ml santan instan
 Selembar daun pandan
 Gula pasir sesuai selera
 Sedikit garam
 Jahe sesuai selera

 650 ml air
Cara Membuat :

 Rendam kacang hijau selama 1 jam atau semakin lama lebih baik.Tiriskan kacang hijau.
 Masak air sampai mendidih lalu masukan kacang hijau yang sudah direndam.
 Kemudian masukan daun pandan dan jahe. Masak dalam air mendidih selama 5 menit.
 Tutup panci dan matikan api. Diamkan selama 30 menit.
 Nyalakan kembali api dan campurkan santan instan beserta gula pasir.
 Masak santan instan dan gula pasir selama 7 menit dan aduk terus sambil dicek tingkat
kemanisannya.
 Jika sudah pas, matikan api.

 Bubur kacang hijau siap disajikan.

CARA MEMBUAT ROTI


Bahan–bahan :

 tepung protein tinggi (bisa pakai Cakra atau Komachi) sebanyak 400 gram
 tepung protein sedang (bisa pakai Segitiga Biru) sebanyak 100 gram
 gula pasir sebanyak 100 gram
 ragi instant (bisa pakai merk Fermipan atau Saf Instant atau Baker Bonus)
sebanyak 11 gram
 bread improver (bisa pakai Baker Bonus A) 1/2 sendok teh
 susu bubuk full cream (bisa pakai Dancow) sebanyak 25 gr
 4 butir kuning telur agar lebih lembut
 Air es atau susu dingin sabanyak 250 ml air tuang sedikit demi sedikit,
tidak harus terpakai semua, jika adonan sudah mengumpal dengan baik,
penambahan air hentikan
 margarin 80 gr
 garam 1 sendok teh

b. Tambahan selama pengulenan:


Siapkan sekitar 6 sendok makan (tidak harus terpakai semua) tepung Cakra untuk
tambahan selama pengulenan, tambahkan sedikit demi sedikit hingga adonan
terasa enak diuleni, jangan banyak karena hasil roti bisa keras.
c. Bahan olesan:
Susu murni yang telah dipanaskan bebrapa waktu atau 1 butir kuning telur larutkan
dengan 2 sdm air atau susu UHT cair.
Cara Membuat

1. Campur bahan kering sperti terigu, gula pasir, ragi instant, bread improver,
susu bubuk hingga rata.
2. Masukan kuning telur dan campur dengan menggunakan tangan agar rata
kemudian air es sedikit demi sedikit sambil diuleni, hentikan
penambahannya jika adonan sudah bisa menyatu dan tidak lengket di
wadah.
3. Masukkan butter, mentega dan garam secara bersamaan dan uleni hingga
kalis elastis, bentuk bulat dalam wadah yang diolesi minyak supaya tidak
lengket saat pengambilan, diamkan 30 menit atau sampai adonan
mengembang 2 kali semula dan kempiskan.
4. Bagilah adonan tersebut sesuai selera yang diinginkan, rounding sampai
permukaan adonan halus dan udara didalamnya keluar, cirinya adonan
menjadi padat halus lentur, istirahatkan 15 menit.
5. Ambillah sebuah adonan, giling pipih dan beri isi dan bentuk sesuai selera.
6. Diamkan adonan selama 60 menit, olesi dengan evaporate susu atau
kuning telur, kemudian panggang dengan suhu 175 derajat selama 20-30
menit, dinginkan diatas cooling rack .
7. Setelah matang akan bewarna coklat keemasan, angkat dan taruh di rak
kawat agar uap panasnya hilang.
8. Masukkan ke dalam wadah kedap udara agar roti empuk bertahan lama.

NEGARA ASEAN

ASEAN

Apa kalian tahu bahwa ASEAN (Association of South East Asian Nations) berdiri pada 8 Agustus
1967 di Bangkok, Thailand? ASEAN adalah organisasi yang beranggotakan negara-negara di Asia
Tenggara. ASEAN didirikan oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand. Wow hebat ya negara kita itu salah satu negara pendiri.

Tahukah kalian Sebagian besar negara ASEAN memiliki wilayah laut dengan luas sekitar 5.060.100
km². Adapun luas wilayah daratannya ± 4.817.000 km. Mayoritas negara-negara di ASEAN memiliki
iklim tropis karena dilewati oleh garis khatulistiwa.

Berdasarkan letak geografis, ASEAN terletak di antara dua samudra yaitu Hindia dan Pasifik, dan
terletak diantara dua benua yaitu Asia dan Australia. Tahukah kalian bahwa negara-negara di ASEAN
memiliki 4 karakteristik yang unik lho, yuk mari kita bahas!

Baca Juga: Mengenal Kategori Keberagaman Masyarakat Multikultural

 Compact, yaitu berbentuk hampir seperti lingkaran. Contohnya negara Kamboja.


 Fragmented, yaitu berbentuk kepulauan yang terpisah-pisah. Contohnya Indonesia.
 Elongated, yaitu bentuk memanjang. Contohnya negara Vietnam.
 Protruded, yaitu bentuknya lebih kompleks dan beragam, biasanya terdapat tangan yang
memanjang. Contohnya Thailand dan Myanmar.

Sejarah Terbentuk ASEAN


Bermula dari adanya keinginan kuat dari para pendiri ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia
Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera. Menurut laman resmi ASEAN, pada era 1960-an
kawasan Asia Tenggara tengah dihadapkan pada situasi rawan konflik. Berupa perebutan pengaruh
ideologi negara-negara besar dan konflik antar negara di kawasan.
Hal ini dimulai dari situasi perang dingin antara Amerika Serikat dengan Rusia yang membawa
dampak stabilitas keamanan pada negara-negara di Asia Tenggara. Apabila dibiarkan terus-menerus
akan menghambat pembangunan kawasan negara tersebut.
Kondisi tersebut membuat negara-negara Asia Tenggara merasa memerlukan sebuah wadah atau
organisasi yang bisa melindungi negara-negara di Asia Tenggara.
Dalam membuat wadah atau lembaga yang menaungi negara-negara Asia Tenggara ternyata tidaklah
mudah. Namun, ASEAN berhasil terbentuk karena dilatarbelakangi oleh persamaan-persamaan antara
negara-negara anggotanya.
Melansir dari buku Mengenal ASEAN dan Negara Negaranya karya Tri Prasetyono. Persamaan-
persamaan yang dimiliki dari negara-negara ASEAN adalah sebagai berikut.
1. Secara geografis terletak di kawasan Asia Tenggara;
2. Negara-negara di kawasan Asia Tenggara pernah dijajah bangsa barat;
3. Mempunyai kepentingan mencegah pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet;
4. Memiliki dasar kebudayaan Melayu Austronesia;
5. Mempunyai kepentingan dalam menangani berbagai permasalahan di bidang politik.
Setelah kesepakatan tanggal 8 Agustus 1967, negara Brunei Darussalam mulai masuk menjadi
angggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984. Kemudian disusul oleh Vietnam pada 28 Juli 1995.
Myanmar dan Laos mulai masuk bersamaan pada 23 Juli 1997. Kemudian anggota terakhir yang masuk
dalam ASEAN adalah Kamboja pada 30 April 1999.
Hingga saat ini, negara-negara ASEAN yang masih aktif adalah Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.

Ibukota Negara - Negara ASEAN:


1. Indonesia ibukota Jakarta
2. Malaysia ibukota Kuala Lumpur
3. Singapura ibukota Singapura
4. Brunei ibukota Bandar Sri Begawan
5. Timor Leste atau Timor - Timur ibukota Dili
6. Thailand ibukota Bangkok
7. Myanmar ibukota Naypyidaw
8. Filipina ibukota Manila
9. Vietnam ibukota Hanoi
10. Laos ibukota Viantiane
11. Kamboja ibukota Phnom Penh

Mata Uang Negara ASEAN dan Kode ISO Mata Uang


1. Indonesia mata uang Rupiah (IDR).
2. Malaysia mata uang Ringgit (MYR).
3. Singapura mata uang Dolar Singapura (SGD).
4. Brunei mata uang Brunei Dollar (BND).
5. Timor Leste mata uang Dolar Amerika (USD).
6. Thailand mata uang Baht Thai (THB).
7. Myanmar mata uang Kyat (MMK).
8. Filiphina mata uang Peso (PHP).
9. Vietnam mata uang Dong (VND)
10. Laos mata uang Kip (LAK).
11. Kamboja mata uang Riel (KHR).

Bahasa Resmi Negara - Negara ASEAN


1. Indonesia bahasa resmi Indonesia
2. Malaysia bahasa resmi Melayu
3. Singapura bahasa resmi Inggris
4. Brunei bahasa resmi Melayu
5. Timor Leste bahasa resmi Portugis dan Tetum
6. Thailand bahasa resmi Thai
7. Myanmar bahasa resmi Myanmar
8. Filipina bahasa resmi Tagalog dan Inggris
9. Vietnam bahasa resmi Viet
10. Laos bahasa resmi Lao
11. Kamboja bahasa resmi Khmer

ORGANISASI ASEAN
Bendera ASEAN melambangkan ASEAN yang stabil, penuh perdamaian, bersatu, dan dinamis.
Ikatan rumpun padi melambangkan harapan para tokoh pendiri ASEAN agar asosiasi ini secara
bersama-sama terikat dalam persahabatan dan kesetiakawanan sosial.

Lingkaran melambangkan kesatuan ASEAN.

Biru melambangkan perdamaian dan stabilitas.

Merah melambangkan semangat dan kedinamisan.

Putih melambangkan kesucian.

Kuning melambangkan kemakmuran.


Hymne ASEAN
Hymne ASEAN
Hymne ASEAN (ASEAN Anthem) ialah The ASEAN Way yang diciptakan oleh Payom
Valaiphatchra dan musiknya oleh Kittikhun Sodpraset dan Sampow Triudom. Ketiganya
berkebangsaan Thailand. Lagu ini dipilih melalui kompetisi yang diikuti oleh peserta dari 10 negara
anggota ASEAN tahun 2008.
ASEAN dibentuk tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand oleh lima negara pendiri, yaitu
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok.
Negara-negara anggota ASEAN, berdasarkan tanggal menjadi anggota, adalah Indonesia (8 Agustus
1967); Malaysia (8 Agustus 1967); Singapura (8 Agustus 1967); Thailand (8 Agustus
1967); Filipina (8 Agustus 1967); Brunei Darussalam (8 Januari 1984); Vietnam (28 Juli
1995); Laos (23 Juli 1997); Myanmar (23 Juli 1997); Kamboja (30 April 1999).
Adanya keinginan kuat dari para pendiri ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang
damai, aman, stabil dan sejahtera. Hal tersebut mengemuka karena situasi di kawasan pada era 1960-an
dihadapkan pada situasi rawan konflik, yaitu perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan
konflik antar negara di kawasan yang apabila dibiarkan dapat mengganggu stabilitas kawasan sehingga
menghambat pembangunan.
Prinsip ASEAN
ASEAN memiliki Prinsip yang dipegang teguh yakni :
 Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas nasional
seluruh negara anggota ASEAN;
 Komitmen bersama dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan,
dan kemakmuran di kawasan ASEAN;
 Menolak agresi, ancaman, penggunaan kekuatan, atau tindakan lainnya dalam bentuk apa pun
yang bertentangan dengan hukum internasional;
 Mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai, tidak mencampuri urusan dalam negeri
negara anggota ASEAN, dan menghormati kebebasan yang mendasar, pemajuan dan pelindungan
hak asasi manusia, serta pemajuan keadilan sosial.
Semboyan ASEAN
Satu Visi, Satu Identitas, Satu Masyarakat
KONDISI PEREKONOMIAN ASEAN
Setiap negara-negara di ASEAN mempunyai potensi ekonomi masing-masing. Setiap negara di
ASEAN rata-rata mempunyai sumber daya yang sama, tapi setiap negara juga punya sumber daya dan
komoditas unggulan.

Indonesia mempunyai sumber daya dan komoditas yang ditawarkan seperti tembaga, timah, besi,
minyak, gas, dan nikel.

Selain itu, Indonesia juga unggul dalam memproduksi karet, kopi, kelapa sawit, pupuk, tembakau, ikan
tuna, udang, dan teh.

Brunei Darussalam terkenal sebagai penghasil minyak mentah, hasil minyak, dan gas alam. Di
Malaysia banyak hasil sumber daya dan komoditas yang dihasilkan dari pertanian, pertambangan, dan
perindustrian.

Malaysia penghasil biji timah terbesar di dunia, lo. Lalu, ada Singapura , yang menghasilkan mesin,
alat elektronik, dan alat transportasi.

Negara Thailand unggul dalam sumber daya dan komoditas yang meliputi kehutanan, pertambangan,
dan pertanian.

Thailand adalah negara penghasil beras terbesar di Asia. Negara Filipina, unggul di bidang pertanian,
industri, dan pertambangan.
Thailand salah satu dari negara ASEAN adalah penghasil beras.

Komoditas terbesarnya adalah penghasil kayu, nanas, kopra, dan gula. Sedangkan, negara Vietnam
unggul di bidang pertanian, pertambangan, dan tekstil.

Komoditasnya ada semen, kaca, pupuk, emas, dan seng. Negara Kamboja memenuhi kebutuhan
ekonominya dengan sektor pertanian.

Negara Laos, mengandalkan sektor pertanian seperti beras, tembakau, jagung, jeruk, dan kopi.

Lalu ada negara Myanmar, yang menghasilkan kayu jati, pupuk, dan beras.

Berikut perbedaan kegiatan ekonomi negara Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya:

Perbedaan:

1. Indonesia bergantung dari hasil ekspor pertanian dan mengandalkan impor barang-barang industri,
sedangkan negara Singapura bergantung pada hasil ekspor elektronik.

2. Komoditas pertanian Indonesia yang diekspor adalah kakao, sawit, dan batu bara. Sedangkan,
Singapura komoditas ekspornya mesin, makanan, dan barang jadi.

3. Negara tujuan Indonesia untuk mengekspor adalah Amerika, Jepang, dan China. Sedangkan negara
Singapura tujuannya Indonesia, China, Hong Kong, dan Malaysia.

Persamaan:

1. Sama-sama melakukan kegiatan ekspor dan impor barang untuk memenuhi kebutuhan negara.

2. Sama-sama di jalur perdagangan internasional.

3. Sama-sama negara yang terletak di Asia Tenggara.


4. Sama-sama membutuhkan pelabuhan untuk kegiatan ekspor dan impor.

PERANG DI SEMARANG, AMBARAWA,


SURABAYA, BANDUNG
SEMARANG

Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan salah satu dari serangkaian pertempuran maupun
perlawanan rakyat Indonesia dalam mempertahankan status kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pertempuran yang terjadi pada 15 Oktober 1945 dan berakhir pada 20 Oktober 1945 ini
terjadi antara warga Semarang melawan tentara Jepang. Pertempuran ini disebut sebagai
Perlawanan Lima Hari di Semarang karena lamanya pertempuran selama lima hari.
Pertempuran Lima Hari di Semarang ini terjadi ketika amarah para pemuda tersulut oleh kabar
tewasnya dr. Kariadi oleh tentara Jepang dimana dr. Kariadi pada waktu itu tengah melakukan
perjalanan ke Reservoir Siranda guna memastikan berita bahwa Jepang telah meracuni sumber air
tersebut.

Pertempuran ini makin memanas ketika pada tanggal 17 Oktober 1945, tentara Jepang mengumumkan
genjatan senjata, namun diam-diam juga melaksanakan serangan ke berbagai kampung. Pada tanggal
19 Oktober 1945, pertempuran sengit dan intens terus terjadi di seluruh penjuru kota Semarang.
Pertempuran yang berlangsung Hingga lima hari ini memakan korban sebanyak 2.000 jiwa warga
Semarang dan sebanyak 850 tentara Jepang.
Adapun guna memperingati juga mengenang semangat perjuangan para pemuda dan para pejuang kota
Semarang lainnya maka dibangun sebuah Monumen bernama Tugu Muda. Monumen Tugu Muda ini
dibangun pada tanggal 10 November 1950 dan diresmikan oleh Presiden RI Ir. Sukarno pada tanggal
20 Mei 1953.

AMBARAWA

Pada tanggal 11 Desember 1945, Kol. Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor
TKR dan Laskar. Pada tanggal 12 Desember 1945 jam 04.30 pagi, serangan mulai dilancarkan.
Pembukaan serangan dimulai dari tembakan mitraliur terlebih dahulu, kemudian disusul oleh
penembak-penembak karaben. Pertempuran berkobar di Ambarawa. Satu setengah jam kemudian, jalan
raya Semarang-Ambarawa dikuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR. Pertempuran Ambarawa berlangsung
sengit. Kol. Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik gelar supit urang,
atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-benar terkurung. Suplai dan
komunikasi dengan pasukan induknya diputus sama sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada
tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan
Sekutu dibuat mundur ke Semarang.

SURABAYA

Jakarta, CNN Indonesia -- Peristiwa 10 November 1945 merupakan peristiwa penting dalam menjaga dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini dikenal juga dengan pertempuran Surabaya.
Pertempuran Surabaya adalah peperangan antara tentara Indonesia melawan tentara Inggris yang terjadi
pada 27 Oktober - 20 November 1945 di Surabaya. Sedangkan, peristiwa 10 November adalah puncak
pertempuran Surabaya. Hari ini pun diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pahlawan.

Berikut sejarah peristiwa 10 November

Tentara Inggris mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Mereka tergabung dalam tentara sekutu
atau Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI). Selain tentara Inggris, tentara Belanda yang
tergabung dalam Netherlands Indies Civil Administration (NICA) juga ikut membonceng mendarat di
Surabaya. Pada awalnya, tujuan AFNEI datang adalah untuk melucuti senjata tentara Jepang dan
membebaskan tawanan perang. Namun, mereka juga punya maksud tersembunyi membantu Belanda
merebut kemerdekaan Indonesia.
Penyebab Pertempuran Surabaya

Pertempuran Surabaya dipicu insiden Hotel Yamato. Saat itu, tentara Belanda mengibarkan bendera
Belanda di puncak Hotel Yamato. Peristiwa ini membuat kegaduhan di kalangan penduduk Surabaya.

Residen Soedirman bersama Sidik dan Hariyono bertemu dengan tentara Belanda WVC Ploegman di
Hotel Yamato dan meminta mereka menurunkan bendera berwarna merah putih biru itu.

Namun, Ploegman menolak permintaan itu. Dia bahkan mengancam dan mengeluarkan pistol. Perkelahian
di lobi hotel itu pun tak terelakkan. Ploegman tewas dicekik Sidik dan Sidik pun tewas di tangan tentara
Belanda lainnya.
Soedirman dan Hariyono berhasil keluar Hotel Yamato. Hariyono dan seorang pemuda bernama Koesno
Wibowo memutuskan untuk memanjat ke puncak Hotel Yamato. Mereka pun merobek warna biru di
bendera Belanda sehingga menjadi bendera berwarna merah putih.

Sejak peristiwa itu, suasana pun mulai memanas antara tentara Indonesia, NICA, dan AFNEI.

Selang beberapa waktu, komandan militer Inggris Jenderal Mallaby tewas saat melewati Jembatan Merah.
Kematian Mallaby membuat tentara Inggris marah besar

Robert Mansergh yang menggantikan posisi Mallaby, mengeluarkan ultimatum bahwa pada 10 November
1945 Indonesia harus menyerahkan semua persenjataan dan menghentikan perlawanan terhadap Inggris
dan Belanda. Ultimatum itu tidak membuat tentara dan masyarakat Surabaya takut. Tentara dan arek-arek
Suroboyo justru siap berperang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Saat itu Sutomo atau yang lebih dikenal dengan Bung Tomo membakar semangat para pejuang.

"Merdeka atau mati!" teriak Bung Tomo.

Pada pukul 06.00 pagi tanggal 10 November, Inggris melancarkan serangan. Peperangan pun terjadi.
Ribuan pejuang Indonesia meninggal dunia. Indonesia kalah dalam perang ini.
Meskipun kalah, perlawanan ini dianggap berhasil memukul tentara Inggris dan mendapatkan perhatian
internasional. Indonesia tetap berhasil mempertahankan kemerdekaan.

BANDUNG

Dalam perjuangan kemerdekaan di Indonesia, ada banyak peristiwa heroik yang menandakan adanya
perlawanan sengit para pejuang terhadap penjajah di tengah keterbatasan yang ada. Salah satunya
adalah peristiwa heroik yang terjadi di Bandung, Jawa Barat yang dikenal dengan Sebutan “Bandung
Lautan Api”.

Mungkin sebagian dari kalian ada yang sudah mendengar dan mengetahuinya, namun tidak salah bila
kita refresh kembali untuk mengetahui sejarah singkat dari peristiwa heroik Bandung Lautan Api.
Selain untuk menambah pengetahuan, mengingat perjuangan para pahlawan juga dapat menumbuhkan
kecintaan terhadap tanah air.

Bandung Lautan Api adalah peristiwa dibumi hanguskannya kota Bandung provinsi Jawa Barat pada
23 Maret 1946. Hal ini terjadi karena mencegah tentara sekutu dan tentara Netherlands Indies Civiele
Administration (NICA) Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis
militer dalam perang Kemerdekaan Indonesia.

Pada awalnya, pasukan Inggris bagian dari Brigade MacDonald tiba di Bandung pada 12 Oktober 1945.
Sejak semula hubungan sekutu (Inggris) dengan pemerintah Indonesia sudah tegang, dimana mereka
menuntut agar semua senjata api yang ada di tangan penduduk kecuali Tentara Keamanan Rakyat
(TKR) diserahkan kepada pihak sekutu.

Orang-orang Belanda yang baru dibebaskan dari tawanan mulai melakukan tindakan-tindakan yang
mulai mengganggu keamanan. Akibatnya, bentrokan bersenjata antara Inggris dan TKR tidak dapat
dihindari. Pada 21 November 1945 malam, TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan
terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian utara yang digunakan sebagai markas.

Setelah penyerangan tersebut, maka MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa
Barat agar Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia termasuk pasukan bersenjata dengan
alasan menjaga keamanan. Namun, ultimatum ini tidak diindahkan oleh Tentara Republik Indonesia
(TRI), maka dikeluarkan kembali ultimatum kedua oleh Sekutu pada 23 Maret 1946 untuk
mengosongkan seluruh kota Bandung.

Melihat peristiwa ini, pemerintah Republik Indonesia di ibukota Jakarta menginstruksikan


pengosongan Bandung agar tidak terjadi pertumpahan darah. Hal ini justru mendorong TRI untuk
melakukan operasi “bumi-hangus” karena tidak rela bila Bandung dimanfaatkan oleh pihak sekutu dan
NICA. Akhirnya, pada 23 Maret 1946 Kolonel Abdoel Haris Nasoetion selaku Komanda Divisi III TRI
memerintahkan evakuasi kota Bandung.

TRI menyerang markas sekutu dan membakar habis Bandung selatan sebelum meninggalkannya.
Dimana-mana asap hitam mengepul membumbung tinggi di udara dan semua listrik mati. Bandung
sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud agar sekutu tidak dapat menggunakan
Bandung sebagai markas strategis militer.

Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot sebelah selatan Bandung, di mana terdapat
gudang amunisi besar milik tentara sekutu. Gudang tersebut berhasil diledakan menggunakan dinamit,
sehingga meledak dan terbakar. Kurang lebih pukul 24.00 Bandung selatan telah kosong dari penduduk
dan TRI tetapi api masih membumbung membakar kota, sehingga Bandung pun menjadi lautan api.

Pembumi-hangusan Bandung tersebut dianggap merupakan strategi yang tepat dalam perang
kemerdekaan Indonesia karena kekuataan TRI dan milisi rakyat tidak sebanding dengan kekuatan pihak
sekutu dan NICA yang berjumlah besar. Peristiwa ini diabadikan oleh pemerintah dengan membangun
Monumen Bandung Lautan Api dan mengilhami Ismail Marzuki dalam lagunya yang berjudul Halo
Halo Bandung.

EKONOMI NEGARA INDONESIA


MENUMBUHKAN EKONOMI SAAT COVID
LINGKLUNGAN ALAM
LINGKUNGAN SOSIAL
PENULISAN EYD

MENYUSUN DAFTAR PUSTAKA

 Syamsuddin, Hameed. 1997. Penerawangan Alam Bawah Sadar. Jombang:


Hipnologi.

Berikut adalah urutan sebuah referensi dari buku.


1. Nama. Nama penulis ditulis paling awal. ...
2. Tahun Terbit. Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan
sebagai referensi. ...
3. Judul Buku. Tuliskan judul bukumu secara lengkap. ...
4. Kota dan Nama Penerbit.

KALIMAT EFEKTIF
Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain dengan tepat. Kalimat yang
dimaksud bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Pada cerita di atas, bentuk kalimat yang dipakai adalah lisan. Jelita sebagai pendengar tidak mampu
memahami dengan tepat apa yang diucapkan oleh pembicara yaitu Jenandra. Berarti kalimat yang
diucapkan Jenandra tidak efektif.
Begitu pula untuk kalimat berbentuk tulisan. Jika pembaca tidak mengerti makna dari kalimat yang
ditulis oleh orang lain (penulis) dengan tepat, berarti kalimat yang ditulis tersebut tidak efektif.

Syarat Kalimat Efektif

Terdapat beberapa syarat agar suatu kalimat bisa disebut sebagai kalimat efektif. Apa saja syaratnya?

Kesepadanan Struktur

Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu keseimbangan antara gagasan dengan
struktur yang dipakai. Nah, untuk memiliki kesepadanan struktur yang baik, ada poin-poin yang harus
dipenuhi, nih!

Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan menghindari
penggunaan kata depan sebelum penyebutan subjek.

Tidak terdapat subjek ganda

Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga maknanya menjadi sulit
dipahami.

Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’

Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam sebuah kalimat.

KATA BAKU
Kata baku adalah kata yang penggunaanya sudah sesuai dengan kaidah atau
pedoman bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Pengertian lain dari kata
baku adalah sebagai kata yang sudah benar dari segi aturan maupun ejaan
kaidah bahasa Indonesia.

JENIS PARAGRAF, NARASI,


DESKRIPSI, PERSUASIF
Paragraf Persuasi: karangan yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang
agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.

Paragraf Narasi: menceritakan atau mengisahkan suatu kejadian/peristiwa sehingga


tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa itu.

Paragraf Deskripsi: Menggambarkan sesuatu (objek) secara terperinci atau mendetil


sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat, mendengar, dan merasakannya sendiri.

Paragraf Argumentasi: mengungkapkan ide, gagasan/pendapat penulis dengan disertai


bukti dan fakta
JARING-JARING BANGUN RUANG
Jaring-jaring Bangun Ruang

1. Jaring-Jaring Kubus

Jaring-jaring kubus diperoleh dari model kubus yang diiris pada beberapa rusuknya. Lalu, kubus yang telah diiris direbahkan
di atas bidang datar.

2. Jaring-jaring Balik

Jaring-jaring balok diperoleh dari model balok yang diiris pada beberapa rusuknya, kemudian direbahkan di atas bidang
datar.

3. Jaring-jaring Prisma

Jaring-jaring prisma diperoleh dari model prisma yang diiris pada beberapa rusuknya, kemudian direbahkan di atas bidang
datar.
4. Jaring-Jaring Limas

Jaring-jaring limas diperoleh dari model prisma yang diiris pada beberapa rusuknya, kemudian direbahkan di atas bidang
datar.

5. Unsur-unsur pada Bangun Ruang Sisi Lengkung

Bangun ruang sisi lengkung mempunyai sisi berupa bidang lengkung. Jenis-jenis bangun ruang sisi lengkung antara lain
sebagai berikut.

No. Bangun Ruang Unsur-unsur


a. 1. Memiliki tiga sisi
Tabung
2. Tidak memiliki titik puncak

3. Memiliki dua rusuk lengkung

4. Selimut tabung berbentuk


persegi panjang
1. Memiliki dua sisi
b. Kerucut
2. Memiliki satu titik puncak
3. Memiliki satu rusuk lengkung

4. Selimut kerucut berbentuk


juring lingkaran
1. Dibatasi oleh sebuah kulit bola
c. Bola
2. Tidak memiliki titik sudut dan
rusuk

Volume dan Luas Permukaan

1. Tabung

2. Kerucut
3. Bola

Keterangan:

OPERASI BILANGAN BULAT


Bilangan bulat, bersumber dari Encyclopedia Britannica, adalah kumpulan bilangan yang
terdiri dari bilangan cacah, nol, dan bilangan bulat negatif.
Bilangan bulat disimbolkan dengan huruf Z. Bilangan seperti desimal dan pecahan tidak
masuk dalam himpunan atau kumpulan bilangan bulat.
Bilangan cacah terdiri dari bilangan nol (0) dan bilangan bulat positif. Contoh dari
bilangan bulat positif adalah 1, 2, 3, dan seterusnya.
Sedangkan bilangan bulat negatif contohnya adalah -3, -10, dan sebagainya. Nol
merupakan bilang tersendiri dan tidak masuk dalam bilangan cacah atau bilangan bulat
negatif.
Melansir dari Lumen Learning, dalam garis bilangan, angka nol terletak di tengah-tengah.
Di sebelah kanan adalah bilangan cacah dan di sebelah kiri adalah bilangan bulat negatif.
Semakin ke kanan bilangan cacah di garis bilangan maka nilainya semakin besar.
Sebaliknya semakin ke kiri bilangan negatif, maka nilainya semakin kecil.
Operasi hitung bilangan bulat Dalam operasi hitung bilangan bulat, ada beberapa aturan
yang perlu diperhatikan. Bersumber dari Byjus, operasi hitung pada bilang bulat
diantaranya PENJUMLAHAN, PERKALIAN, PEMBAGIAN, PENGURANGAN

LUAS BANGUN RUANG


Rumus bangun ruang merupakan salah satu materi pelajaran matematika yang harus
dipahami. Bangun ruang merupakan bangun tiga dimensi yang memiliki ruang dan dibatasi
oleh sisi-sisinya. Bangun ruang memiliki volume, isi, dan tiga komponen, yaitu sisi, rusuk,
dan titik sudut. Terdapat rumus-rumus bangun ruang yang dibagi menjadi dua macam,
yakni bangun ruang sisi datar dan lengkung.
Bangun ruang sisi datar merupakan bangun tiga dimensi yang memiliki sisi berbentuk
datar. Bangun ruang sisi lengkung merupakan bangun tiga dimensi dengan bagian sisi
berbentuk melengkung. Kategori bangun ruang sisi datar,
meliputi kubus , balok , prisma segitiga, dan limas . Sementara itu, yang termasuk dalam
bangun ruang sisi lengkung, yakni tabung, kerucut , dan bola.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut rumus bangun ruang dan contoh soalnya.
1. Rumus Bangun Ruang Kubus

Bangun ruang kubus memiliki 6 sisi, 12 rusuk, dan 8 titik sudut.


a. Luas Kubus
Rumus Luas Kubus, yaitu: L = 6 x s
b. Keliling Kubus
K = 12 x s
c. Volume Kubus
Rumus volume kubus, yaitu: V = s x s x s (s3)
L adalah luas, V merupakan volume, s yaitu sisi.
Contoh soal rumus kubus:
Soal: Sebuah kotak kapur memiliki sisi 10 cm, berapa luas, keliling, dan volumenya?
Jawab:
L = 6 x s = 6 x 10 = 60 cm2.
K = 12 x s = 12 x 10 = 120 cm.
V = s x s x s = 10 x 10 x 10 = 1000 cm3.
2. Rumus Bangun Ruang Balok
Balok merupakan bangun ruang yang terdiri atas 6 sisi, 12 rusuk, dan 8 titik sudut.
 Luas balok , yaitu: L = 2 x [(p x l) + (p x t) + (l x t)]
 Keliling balok = K = 4 x (p + l + t)
 Volume balok , yaitu: V = p x l x t
P merupakan panjang, l adalah lebar, K sama dengan keliling, dan t yaitu tinggi.
Contoh soal rumus balok:
Sebuah bangun ruang memiliki panjang 24 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm. Berapa
volume bangun ruang tersebut?
Pembahasan:
L = 2 x [(p x l) + (p x t) + (l x t)]
= 2 x [(24 x 10) + (24 x 5) + (10 x 5)]
= 2 x [240 + 120 + 50] = 820 cm2.
K = 4 x (p + l + t) = 4 x (24 + 10 + 5) = 156cm
V = p x l x t = 24 x 10 x 5 = 1.200 cm3
3. Rumus Bangun Ruang Prisma Segitiga
Prisma segitiga memiliki 2 sisi, 9 rusuk, dan 6 titik sudut.
Rumus Luas dan Volume Prisma Segitiga:
 L = (2 x luas alas) + (keliling alas x tinggi prisma) atau L = [2 x ((alas x tinggi) : 2)] +
(keliling alas x tinggi prisma).
 K = (2 x keliling alas) + (3 x keliling sisi)
 V = [(alas x tinggi) : 2] x tinggi prisma.
Contoh soal: Sebuah bangun ruang prisma memiliki tinggi 12 cm, panjang sisi alas segitiga
6 cm, 8 cm, dan 10 cm. Berapa luas dan volume bangun tersebut?
Pembahasan:
V = [(alas x tinggi) : 2] x tinggi prisma = [(6 x 8) : 2] x 12 = 288 cm3.
L = [2 x ((alas x tinggi) : 2)] + (keliling alas x tinggi prisma) = [2 x ((6 x 8) : 2)] + (6 + 8 +
10) x 12 = 336 cm2.
4. Rumus Ruang Limas dengan alas Persegi
Bangun ruang limas dengan alas berbentuk persegi memiliki 5 sisi, 8 rusuk, dan 5 titik
sudut.
Rumus Limas Persegi
 Luas Limas = jumlah luas sisi tegak + luas alas persegi = 4 x (1/2 x a x t) + (s x s)
 Volume limas = 1/3 x luas alas x tinggi
 Keliling limas = 4 x s
Contoh Soal: Sebuah bangun ruang berbentuk limas segi empat memiliki panjang alas 18
cm, tinggi sisi 24 cm, dan tinggi limas 12 cm. Berapa volume dan luasnya?
Jawab: Volume limas = 1/3 x (sisi x sisi) x tinggi = 1/3 x (18 x 18) x 12 = 1/3 x 324 x 12 =
1.296 cm³
L = 4 x (1/2 x a x t) + (s x s) = 4 (1/2 x 18 x 24) + (18 x 18) - 4 (864 + 324) = 4752 cm2.
5. Rumus Bangun Ruang Tabung
Bangun ruang limas dengan alas berbentuk persegi memiliki 3 sisi, 2 rusuk, dan 0 titik
sudut.
Rumus Tabung:
 Luas alas = luas lingkaran = πr^2
 Keliling alas tabung = 2 x π x r atau π x d
 Rumus Volume tabung = luas alas (lingkaran) x tinggi = (π x r2) x t
π yaitu phi = 3,14 atau 22/7
r yaitu rusuk
d yaitu diameter, 2 x rusuk
6. Rumus Bangun Ruang Kerucut
 V = 1/3 x π x r^2 x t
 L = π x r x (r + S).
 K alas = 2 x π x r atau π x d
7. Rumus Bangun Ruang Bola
 V = 4/3 x π x r^3
 L = 4 × π × r²
Itulah beberapa rumus bangun ruang dan penjelasannya, mulai dari kubus, balok, prisma,
limas, kerucut, tabung dan bola.

KELILING LINGKARAN
Menghitung keliling lingkaran sebenarnya tidaklah sulit. Untuk menghitung keliling dari
lingkaran, setidaknya ada dua cara yang bisa kamu gunakan. Yaitu, jika diketahui jari-jari (r),
atau jika diketahui diameter (d atau 2r). Rumus keduanya adalah seperti berikut ini:
 Jika diketahui jari-jari, maka rumusnya adalah K = 2 x π x r
 Jika diketahui diameter, maka rumusnya adalah K = π x d

Contoh Soal Rumus Keliling Lingkaran


1. Sebuah lingkaran memiliki jari-jari 7 cm, berapakah keliling lingkaran tersebut?
Maka jawabannya adalah menggunakan rumus Keliling = π x 2 x jari-jari. Jadi, K = 22/7 x
2 x 7 = 44 cm.
2. Sebuah kolam berbentuk lingkaran dengan panjang diameter 10 m, berapakah keliling
dari kolam ikan tersebut?
Jawabannya adalah menggunakan rumus Keliling = π x d. Jadi, K = 3,14 x 10 = 31,4 m.

MENGHITUNG KECEPATAN DAN JARAK

Rumus Mencari Kecepatan, Jarak, dan Waktu


Berikut adalah simbol dari ketiganya:
v= kecepatan
s= jarak tempuh
t= waktu tempuh
v= s / t
s=v x t
t= s / v
Satuan dari kecepatan adalah meter per sekon (m/s) atau kilometer per jam (km/jam), kemudian satuan
dari jarak tempuh adalah meter atau kilometer, sementara satuan dari waktu tempuh adalah menit atau
jam.

Contoh Soal dan Penyelesaiannya


1. Motor Dodi melaju selama 5 jam dengan kecepatan 80 km per jamnya. Berapakah jarak
yang telah Dodi tempuh?
Diketahui:
v= 80 km/jam
t= 5 jam
Ditanya: s
Dijawab:
s= v x t = 80 km/jam x 5 jam = 400 km
Jadi, jarak yang telah Dodi tempeh adalah 400 km.
2. Jarak dari kota A ke kota B adalah 60 km. Bella menaiki sepedanya dengan kecepatan 15 km per jam
tanpa henti. Berapa waktu yang diperlukan Bella untuk menempuh perjalanan dari kota A ke kota B?
Diketahui:
s= 60 km
v= 15 km/jam
Ditanya: t
Dijawab:
t= s / v = 60 km / 15 km/jam = 4 jam
Jadi, waktu yang diperlukan Bella untuk menempuh perjalanan dari kota A ke kota B adalah 4 jam.

3. Jarak dari rumah A ke rumah B adalah 120 km. Jarak tersebut ditempuh oleh Andre di dalam waktu
2 jam. Berapa kecepatan Andre di dalam menempuh jarak tersebut?
Diketahui:
s= 120 km
t= 2 jam
Ditanya: v
Dijawab:
v= s / t = 120 km / 2 jam = 60 km/jam
Jadi, kecepatan yang Andre tempuh adalah 60 km/jam.

PENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA LEWAT TAMPILAN DIAGRAM
STATISTIKA
PERNYATAAN PERTIDAKSAMAAN DARI SUATU VARIABEL
PENAMPAKAN BANGUN RUANG DARI ATAS, SAMPING, DEPAN, BELAKANG
SINTAK PEMBELAJARAN PJBL,
INQUIRY, DISCOVERY LEARNING, PBL
Sintak Model Pembelajaran Discovery, PBL, dan PjBL
Salah satu kompetensi guru yang tertuang dalam Permendiknas no 16 tahun 2007 adalah kompetensi
nomor 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dan 2.2. “
menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara
kreatif dalam mata pelajaran yang diampu”.
Pada kesempatan ini tidak akan dijelaskan pengertian masing-masing istilah tersebut, tetapi akan
diberikan contoh sintak beberapa model pembelajaran yang disarankan dalam pembelajaran IPA pada
permendikbud nomor 103 tahun 2014, yaitu: Model discovery learning, Project Based Learning,
Problem dan Problem Based Learning.
1. Disccovery Learning
Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode discovery learning di kelas,ada beberapa
prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut:
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama pelajar dihadapkan pada fenomena yang mengandung permasalahan, sesuatu yang
menimbulkan kebingungannya dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai
kegiatanpembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam
mengeksplorasi bahan.
b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
c.Data collection (pengumpulan data)
Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada para
siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknyayang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis.Data dapat diperoleh melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara
dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
d. Data processing (pengolahan data ) Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan
mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan.
e. Verification (pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang telah ditetapkan,dihubungkan dengan hasil data processing. Berdasarkan hasil
pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan
terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakahterbukti atau tidak.
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk semuakejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil
verifikasi.Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.
2. Problem Based Learning (PBL)
a. Mengorientasikan Siswa pada Masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas aktivitas yang akan
dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan
rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses
pembelajaran. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu sebagai berikut.
1) Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih
kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa yang
mandiri.
2) Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah
masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan.
3) Selama tahap penyelidikan, siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi.
4) Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa akan didorong untuk menyatakan ide-idenya secara
terbuka dan penuh kebebasan.
b. Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong
siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama
dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan
membentuk kelompok-kelompok siswa dimana masing-masing kelompok akan memilih dan
memecahkan masalah yang berbeda.
c. Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik
penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni
pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan.
Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru
harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun
aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar
peserta didikmengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri.
d. Mengembangkan dan Menyajikan Artefak (Hasil Karya) dan Mempamerkannya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran. Artefak lebih dari
sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan
yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program
komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir
siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai
organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru,
orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
e. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri
dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta
siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
3. Pembelajaran berbasis Proyek (PjBL)
Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.
a. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapatmemberi penugasan
peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia
nyata dan dimulai dengan sebuah investigas mendalamdan topik yang diangkat relevan untuk para
peserta didik.
b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta
didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main,
pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses
untuk membantu penyelesaian proyek.
c. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat
deadline penyelesaian proyek, (3)membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4)
membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek,dan
(5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)
Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama
menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap
proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar
mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas
yang penting.
e. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam
mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik,memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
f. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama
menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki
kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnyy ditemukan suatu temuan baru (new
inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran

MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21

Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang memperhatikan pengembangan keterampilan


abad 21 dalam proses pelaksanaanya. Keterampilan abad 21 ini antara lain pengembangan
keterampilan 4C (critical thinking, creative thinking, collabortive, commuincative).

Selain itu, pembelajaran abad 21 juga mengarahkan pada pengasahan literasi media, literasi teknologi,
dan literasi informasi. Dengan demikian pembelajaran yang dilaksanakan akan melibatkan teknologi
sebagai sarana penunjang pembelajaran.
Pembelajaran abad 21 dan pendekatan saintifik

Pembelajaran abad 21 menghadirkan proses pembelajaran yang memperhatikan langkah penemuan dan
pengembangan konsep secara mandiri oleh siswa. Proses tersebut mengikuti langkah pendekatan
saintifik yang mengharapkan proses dan hasil pembelajaran lebih bermakna dibanding hanya sekedar
transfer pengetahuan dari guru kepada siswa.

Pembelajaran abad 21 dan penilaian autentik

Pembelajaran abad 21 menghadirkan penilaian yang autentik dan komprehensif. Keberhasilan siswa
dalam pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil akhir saja, melainkan semua aktivitas yang
dilaksanakan oleh siswa selama pembelajaran menjadi bagian yang dinilai.

Selain itu, penilaian tidak terpaku pada penilaian hasil belajar aspek pengetahuan saja. Aspek
keterampilan pun menjadi bagian penilaian dari siswa, bahkan produk yang dihasilkan siswa dalam
pembelajaran pun menjadi objek penilaiannya.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka pembelajaran abad 21 ini memiliki beberapa prinsip yang harus
menjadi acuan dan dasar dalam pelaksanaan pembelajaran abad 21. Berikut penjelasan prinsip
pembelajaran abad 21.

Prinsip Pembelajaran Abad 21

Prinsip pembelajaran abad 21 ini harus menjadi acuan dan dasar dalam pengembangan serta
pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Pendekatan pembelajaran harus berfokus pada peserta didik

Pembelajaran abad 21 harus mengubah pembelajaran dengan pendekatan berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa harus diberikan keleluasaan dan kesempatan yang besar
untuk mengembangkan berbagai kemampuan selama proses pembelajaran.

Aktivitas pembelajaran pun harus banyak menghadirkan aktivitas hands on dan minds on yang
dilakukan oleh para siswa. Pada konteks yang lebih luas, sumber informasi ketika pembelajaran pun
tidak lagi berpusat dari guru, melainkan dari berbagai sumber, termasuk dari siswa itu sendiri.

Pembelajaran harus bersifat kolaborasi

Pembelajaran abad 21 harus melatihkan keterampilan kolaborasi pada diri siswa dalam proses
pembelajaran dan penyelesaian projek pembelajaran. Siswa juga wajib diajarkan bagaimana caranya
untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain. Berkolaborasi juga bisa dengan orang-orang yang berbeda
baik itu dalam sosial, latar budaya, dan nilai-nilai yang dianutnya.

Pada saat menggali informasi dan membangun makna dalam sebuah pembelajaran, siswa perlu
didorong agar dapat berkolaborasi dengan teman-teman yang berada di dalam kelasnya. Dalam
mengerjakan suatu projek, siswa perlu diajarkan cara menghargai kekuatan dan kelebihan setiap orang
serta cara mengambil peran dan menyesuaikan diri secara tepat dalam dinamika kelompok.
Pembelajaran abad 21 harus kontekstual

Pembelajaran pada abad 21 harus menghadirkan pembelajaran yang mampu menjembatani antara
tekstual yang dipelajari di kelas dengan kontekstual yang dialami oleh siswa dalam kehidupan sehari-
hari.

Untuk menghadirkan pembelajaran yang demikian, maka pembelajaran yang dilakukan di kelas harus
berbasis kontekstual yang mengangkat isu-isu dan tema yang sering dijumpai oleh siswa dalam
kehidupan sehari-hari.

Pada pelaksanaannya, guru harus membantu siswa agar dapat menemukan nilai, makna dan keyakinan
atas apa yang sedang dipelajarinya serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Selain
itu, guru juga harus melakukan penilaian kinerja siswa yang dikaitkan dengan dunia nyata yang bersifat
autentik.

Selanjutnya, prinsip pembelajaran abad 21 ini harus diperhatikan ketika pemilihan metode dan model
pembelajaran. Lalu seperti apa metode pembelajaran yang bisa dipilih untuk menghadirkan
pembelajaran abad 21? Mari simak penjelasannya.

LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Trianto (2010: 98) langkah-langkah model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah sebagai
berikut:
1. Orientasi siswa kepada masalah: guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik
yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah,
memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar: guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok: guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk
berbagai tugas dengan temannya. 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah:
guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan.
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Inkuiri
Metode inkuiri memiliki prosedur pembelajaran yang terstruktur sesuai dengan karakteristiknya.
Hosnan (2014: 342-344) mengemukakan langkah pembelajaran dengan metode inkuiri yakni sebagai
berikut.
1. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran
yang responsif. Guru mengondisikan siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru
merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.
2. Merumusakan masalah Langkah yang membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung
teka teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir
memecahkan masalah dan mencari jawaban yang tepat.
3. Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji
dan perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus
memiliki landasan berpikir yang kokoh sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional
dan logis.
4. Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam metode inkuiri, mengumpulkan data
merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Oleh karena itu,
tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaanpertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5. Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji
hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang
diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung data yang ditemukan
dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan
yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan tujuan
akhir dalam proses pembelajaran.
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013
Langkah-langkah dalam kurikulum 2013 menitikberatkan pada keaktifan siswa di dalam kelas. Bagan
di bawah ini adalah langkah pembelajaran dalam kurikulum 2013.

Secara umum langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.


a. Pembukaan
 Guru memberikan salam pembuka kepada siswa, demikian pula siswa kepada guru.
 Guru memberikan apersepsi, mengaitkan keadaan sekitar, keadaan siswa, atau pengetahuan
awal siswa dengan ilmu yang akan dipelajari.
 Guru memberikan pengantar materi berupa materi dasar yang akan membantu siswa untuk
menemukan konsep dalam kegiatan inti.
 Guru memberi motivasi belajar kepada siswa.
b. Kegiatan inti
 Siswa mengamati segala sumber belajar yang akan mengantarkan siswa menemukan konsep
(mengamati tumbuhan, gerak hewan, sinar matahari dsb).
 Setelah mengamati akan muncul pertanyaan dalam benak siswa sehingga akan timbul tanya
jawab antar siswa untuk memecahkan permasalahan, guru dapat memberikan pertanyaan awal agar
siswa terpacu untuk berpikir dan berdiskusi dengan siswa lain.
 Siswa akan menalar kejadian yang terjadi berdasarkan pemahaman yang mereka ketahui dan
menemukan konsep awal. Guru dapat membantu siswa yang kesulitan dalam memahami konsep
awal dengan memberikan penjelasan-penjelasan singkat.
 Siswa akan mencoba mempraktikkan pengetahuan untuk menemukan konsep pengetahuan
(melalui praktikum, mengerjakan soal-soal aplikasi dsb).
 Kegiatan-kegiatan di atas (Berdasarkan aktivitas interpersonal dan intrapersonal) menjadikan
siswa dapat mencipta pemahaman berdasarkan pengalaman langsung, membangun kerjasama
dengan siswa lain, berkomunikasi aktif, dan dapat mengimplementasikan pemahaman yang mereka
peroleh.
c. Penutup
 Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan inti dari proses pembelajaran yang telah
berlangsung, merupakakan tahapan untuk menyamakan konsep yang diperoleh semua siswa.
 Guru memberikan motivasi dan ucapan penghargaan karena kinerja siswa.
 Guru dapat memberikan pengayaan.
 Guru dan siswa saling mengucapkan salam penutup.

Dibawah ini akan saya paparkan bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam
proses pembelajaran berbasis K-13.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Awal
Pembukaan
Dalam Kurikulum K-13 langkah yang pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah
pembukaan. Pembukaan yang dimaksud adalah memberikan salam, mengajak siswa untuk berdo’a
bersama, memberikan apresiasi, memberikan pengantar materi, serta memberikan motivasi awal. Hal
ini bertujuan agar peserta didik memiliki gambaran tentang materi apa yang akan disampaikan, dan
peserta didik juga akan lebih memiliki persiapan serta merasa nyaman dalam proses pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1. Obeserving(Mengamati)
Mengamati adalah proses awal dari serangkaian tahapan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Dalam proses mengamati ini diharapkan dapat melatih dalam hal kesungguhan dan ketelitian dalam
mencari sebuah informasi. Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan : melihat, menyimak,
mendengar dan membaca yang diformulasikan pada sekenario proses pembelajaran. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan
(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek (Permendikbud No. 81a
Th. 2013).
Contoh kegiatan mengamati yang bisa dilakukan adalah sebegai berikut :
 Membaca sumber dari buku siswa
 Mendengarkan pembacaan puisi atau narasi
 Melihat tayangan video
 Melihat demonstrasi
2. Questioning(Menanya)
Menanya melatih peserta didik untuk mengembangkan kreativitas rasa ingin tahun, rasa penasaran, rasa
percaya diri, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Dalam kegiatan menanya guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai fakta, konsep, prinsip atau prosedur yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru
perlu membimbing peserta didik untuk dapat menanya atau mengajukan pertanyaan: Pertanyaan
tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta,
konsep, prosedur, atau pun hal lain yang abstrak. Siswa harus dilatih agar bisa menanya hal-hal yang
bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik
dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan
pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.
(Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Contoh menanya yang bisa dilakukan oleh peserta didik antara lain:
 Peserta didik menanyakan penjelasan tambahan terhadap informasi yang didapat dari proses
mengamati.
 Peserta didik mencari penjelasan tambahan sendiri berdasarkan informasi hasil-hasil kegiatan
mengamati.
 Peserta didik menanyakan fenomena-fenomena yang tidak diketahuinya dalam langkah
mengamati objek
 siswa mengklarifikasi informasi yang didapatnya dari tahap mengamati.
3. Experimenting (Mencoba)
Mengumpulkan informasi melatih siswa mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat
(Permendikbud No. 81a Th. 2013)
Contoh mencoba yang bisa dilakukan :
 Peserta didik melakukan eksperimen
 Peserta didik membaca sumber lain selain buku teks
 Peserta didik mengamati objek/kejadian/aktivitas
 Peserta didik mewawancarai narasumber
 Peserta didik mengakses internet
 Peserta didik mengumpulkan data melaluli angket/questioner
5. Associating(Menalar)
Mengasosiasi adalah kegiatan mengolah informasi yang mampu melatih peserta didik untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
Kegiatan menalar dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
 Menganalisis data dalam bentuk membuat kategori
 Mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan
 mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terdiri dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi
 Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
 Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi untuk
menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan
informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
5. Creating Networking Communication Implementating (Mengkomunikasikan)
Mengkomunikasi dapat melatih siswa untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tahapan
mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Contoh kegiatan mengkomunikasikan adalah sebagai berikut :
 Menyajikan laporan dalam bentuk bagan
 Menyajikan laporan dalam bentuk diagram
 Menyajikan laporan dalam bentuk grafik
 Menyusun laporan tertulis
 Menyajikan laporan meliputi proses, hasil dan kesimpulan secara lisan, grafis, dan multi media.
c. Kegiatan Akhir
Penutup
Pada kegiatan penutup ini guru memberikan simpulan dari apa yang sudah dipelajari pada hari itu,
memberikan motivasi akhir, memberikan pengayaan, serta memberikan salam dan berdo’a bersama.
Dengan adanya kegiatan penutup ini peserta didik akan diajak menginat kembali pembelajaran yang
sudah dilakukan serta peserta didik akan mendapatkan point pokok dari materi yang sudah dipelajari.
Dengan demikian diharapkan peserta didik akan memilik daya ingat yang kuat, sehingga materi yang
sudah didapatkan dapat dipahami secara keseluruhan dan berkelanjutan.

Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif


Karli dan Yuliariatiningsih (2002: 72) mengemukakan langkah-langkah dalam pembelajaran
kooperatif, yaitu: Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target
pembelajaran yang ingin dicapai. Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar
secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil. Guru mengarahkan dan membimbing siswa
baik secara individu maupun kelompok. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempersentasekan hasil kerjanya.
Keempat langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif di atas diuraikan sebagai berikut:
1. Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang
ingin dicapai oleh guru sesuai dengan tuntutan materi pembelajaran. Guru juga menetapkan sikap
dan keterampilan-keterampilan sosial yang diharapkan dapat dikembangkan oleh guru selama
berlangsungnya proses pembelajaran. Selain itu, guru juga mengorganisir materi tugas-tugas yang
dikerjakan bersama-sama dalam dimensi kerja kelompok oleh siswa melalui keaktifan semua
anggota kelompok.
2. Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara bersama-sama dalam
kelompok-kelompok kecil. Dalam penyampaian materi pelajaran, pemahaman dan pendalamannya
akan dilakukan siswa ketika belajar secara bersama-sama dalam kelompok. Pemahaman dan
konsepsi guru terhadap siswa secara individual sangat menentukan kebersamaan dari kelompok
yang dibentuk oleh guru dalam proses pembelajaran.
3. Dalam melakukan kegiatan observasi terhadap siswa, guru mengarahkan dan membimbing
siswa, baik secara individual maupun kelompok, dalam pemahaman materi maupun mengenai
sikap dan perilaku siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran.
4. Langkah selanjutnya adalah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mempersentasekan hasil kerjanya. Guru juga memberikan penekanan terhadap nilai, sikap, dan
perilaku sosial yang dikembangkan dan dilatih oleh para siswa dalam kelas.
Ibrahim (2000: 10) mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif yang terdiri atas 6
langkah, yaitu:
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
2. Menyajikan informasi
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
5. Evaluasi
6. Memberikan penghargaan

TEORI GAGNE
Teori belajar yang dikemukakan oleh Robert M Gagne (1985) merupakan perpaduan antara konsep
behaviorisme dan kognitivisme, yang berpangkal pada teori proses informasi. Menurut Gagne, cara
berpikir seseorang tergantung pada:
 Keterampilan apa yang telah dipunyainya,
 Keterampilan serta hirearki apa yang diperlukan untuk mempelajari suatu tugas.
Selanjutnya Gagne berpendapat bahwa di dalam proses belajar terdapat dua fenomena, yaitu: (1)
keterampilan intelektual yang meningkat sejalan dengan meningkatnya umur serta latihan yang
diperoleh individu, dan (2) belajar akan lebih cepat apabila strategi kognitif dapat dipakai dalam
memecahkan masalah secara lebih efisien.
Gagne (1985), menyebutkan adanya lima macam hasil belajar yaitu:
(1) Keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang mencakup belajar diskriminasi,
konsep, prinsip, dan pemecahan masalah, yang kesemuanya diperoleh melalui materi yang disajikan
di sekolah. Menurut Gagne (1985), terdapat hierarki keterampilan intelektual yang berbeda. Setiap
keterampilan pada hierarki tersebut merupakan prasyarat yang harus dikuasai siswa untuk
mempelajari keterampilan-keterampilan berikutnya. Keterampilan intelektual sederhana ke kompleks
adalah sebagai berikut.

(2) Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan
mengatur proses internal masing-masing individu dalam memperhatikan, belajar, mengingat dan
berpikir. Sebagai contoh apabila siswa menggunakan metode kata kunci untuk mengingat arti dari
istilah-istilah dalam biologi, maka siswa akan menggunakan strategi kognitif untuk pengkodean
informasi tersebut.
Kondisi belajar yang harus diperhatikan ketika proses belajar adalah sebagai berikut.
 Siswa harus memiliki beberapa materi atau masalah untuk dapat bekerja sehingga dapat
dilatihkan.
 Siswa harus mendapat kejelasan dari deskripsi strategi yang memungkinkan dipilih.
 Siswa harus berlatih strategi kognitif dalam berbagai situasi dan dengan permasalahan baru.
(3) Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata dengan jalan
mengatur informasi-informasi yang relevan. Kondisi internal yang harus diperhatikan guru adalah
bahwa siswa harus memiliki suatu kumpulan pengetahuan yang terorganisasi (struktur kognitif) dan
strategi–strategi untuk memroses (encoding) informasi baru. Sedangkan kondisi eksternal yang
harus diperhatikan guru antara lain adalah tujuan belajar informasi verbal harus jelas dan materi
baru harus disajikan secara bermakna, sehingga siswa dapat memprosesnya.
(4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-
gerakan yang berhubungan dengan otot. Dalam keterampilan motorik, terdapat dua komponen, yaitu
komponen pertama adalah aturan yang menggambarkan bagaimana membuat gerakan, sedangkan
komponen kedua adalah memperagakan gerakan itu sendiri, misalnya menggunakan mikroskop.

Kondisi belajar yang harus diperhatikan guru, adalah:


 Memberikan arahan, seringkalidalam bentuk verbal, penjelasan urutan dari langkah-langkah
suatu kegiatan/gerakan.
 Memberikan umpan balikyang segeraterhadap penampilan yang tepat yang telah diperagakan
siswa.
 Memberikan latihan sesering mungkin untuk menanggulangi gerakan.

(5) Sikap, yaitu suatu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang, dan didasari
oleh emosi, kepercayaan-kepercayaan serta faktor intelektual.
Belajar menurut Gagne tidak merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah, tetapi hanya akan
terjadi dengan adanya kondisi tertentu , yaitu kondisi internal dan kondisi eksternal. Kondisi internal,
antara lain yang menyangkut kesiapan siswa dan apa yang telah dipelajari sebelumnya (prerekuisit),
sedangkan kondisi eksternal merupakan situasi belajar dan penyajian stimulus yang secara sengaja
diatur oleh guru dengan tujuan memperlancar proses belajar. Tiap-tiap jenis hasil belajar tersebut di
atas memerlukan kondisi-kondisi tertentu yang perlu diatur dan dikontrol.

TEORI AUSUBEL
Teori Belajar Bermakna Ausubel dan Prinsip Penerapannya dalam Pembelajaran
Amongguru.com. David Ausubel merupakan seorang ahli psikologi pendidikan yang terkenal dengan
teori belajar bermakna.
Ausubel memberikan penekanan pada pentingnya pembelajaran yang bermakna dan pentingnya
pengulangan sebelum dimulainya pembelajaran.
Menurut Ausubel, belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan
dengan cara informasi atau materi yang disajikan pada siswa melalui penerimaan atau penemuan.
Dimensi kedua menyangkut tentang bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi tersebut pada
struktur kognitif yang telah ada, yang meliputi fakta, konsep, dan generalisasi yang telah dipelajari dan
diingat oleh siswa.
Menurut Ausubel, pada tahap pertama belajar, informasi dapat dikomunikasikan kepada siswa dalam
bentuk belajar penerimaan dengan menyajikan informasi dalam bentuk final atau mengharuskan siswa
untuk menemukan sendiri materi yang akan diajarkan.
Pada tingkat kedua, siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi tersebut pada pengetahuan yang
telah dimilikinya, dalam hal ini terjadi proses belajar bermakna.

Teori Belajar Bermakna Ausubel


Belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang
relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang. Di dalam belajar bermakna, informasi baru
diasimilasikan pada subsume-subsume yang ada.
Ausubel membedakan antara belajar menerima dengan belajar menemukan. Pada belajar menerima,
siswa hanya menerima sehingga tinggal menghapalnya.
Pada belajar menemukan, konsep sudah ditemukan oleh siswa, sehingga siswa tidak menerima materi
pelajaran begitu saja.
Selain itu, Ausubel juga berpendapat bahwa terdapat perbedaan mendasar antara belajar menghapal
dengan belajar bermakna.
DI dalam belajar menghapal, siswa menghapalkan materi yang sudah diperolehnya, sedangkan pada
belajar bermakna, materi yang telah diperoleh tersebut tersebut dikembangkan sehingga belajarnya
menjadi lebih dimengerti.
Menurut Ausubel, prasyarat belajar bermakna ada dua, sebagai berikut: (1) Materi yang akan dipelajari
harus bermakna secara potensial; dan (2) Siswa yang akan belajar harus bertujuan untuk melaksanakan
belakar bermakna.

Prinsip Penerapan Teori Belajar Bermakna


Sesuai pendapat Ausubel, faktor penting yang memengaruhi belajar adalah apa yang sudah diketahui
siswa. Jadi agar terjadi belajar bermakna, konsep atau informasi batu harus dikaitkan dengan konsep-
konsep yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa.
Di dalam menerapkan teori Ausubel dalam belajar, terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan,
sebagai berikut.
1. Pengaturan awal (advance organizer)
Pengaturan awal mengarahkan siswa ke materi yang akan dipelajari dan mengingatkan siswa pada
materi sebelumnya yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam menanamkan konsep baru.
2. Diferensiasi progresif
Pengembangan kosep berlangsung paling baik jika unsur-unsur yang paling umum, paling inklusif dari
suatu konsep diperkenalkan terlebih dahul, baru kemudian diberikan hal-hal yang lebih spesifik dan
khusus dari konsep tersebut.
3. Belajar superordinat
Selama informasi diterima dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kogniif (subsumsi), maka
konsep tersebut tumbuh dan mengalami diferensiasi.
Belajar superordinat dapat terjadi apabila konsep-konsep yang telah dpelajari sebelumnya dikenal
sebagai unsur-unsur dari sebuah konsep yang lebih luas dan lebih inklusif.
4. Penyesuaian integratif (rekonsiliasi integratif)
Guru harus mampu memperlihatkan secara eksplisit bagaimana arti-arti baru dibandingkan dan
dipertentangkan dengan arti-arti sebelumnya yang lebih sempit, dan bagaimana konsep-konsep yang
tingkatannya lebih tinggi selanjutnya mengambil arti baru.
Di dalam menerapkan teori Ausubel dalam pembelajaran, maka perlu digunakan dua fase, yaitu fase
perencanaan dan fase pelaksanaan.
Fase perencanaan terdiri dari menetapkan tujuan pembelajaran, mendiagnosis latar belakang
pengetahuan siswa, membuat struktur materi dan memformulasikan pengetahuan awal.
Sedangkan fase pelaksanaan, dalam pembelajaran terdiri dari pengaturan awal, diferensiasi progresif,
dan rekonsiliasi integratif.
Demikian ulasan mengenai teori belajar Bermakna Ausubel dan prinsip penerapannya dalam
pembelajaran. Semoga bermanfaat.

TEORI PIAGET
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah
seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang
memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental.

Perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan Perubahan yangterjadi dalam rentang kehidupan


manusia untuk memahami,mengolah informasi, memecahkan masalah dan mengetahuisesuatu. Jean
Piaget adalah salah satu tokoh yang menelititentang perkembangan kognitif dan mengemukakan
tahapantahapanperkembangan koginitif. Tahapan-tahapan tersebutadalah tahap sensory motorik (0–2
tahun), pra-operasional (2–7tahun), operasional konkret (7–11 tahun) dan operasional formal(11–15
tahun). Dalam memahami dunia secara aktif, anakmenggunakan skema, asimilasi, akomodasi,
organisasi danequilibrasi. Pengetahuan anak terbentuk secara berangsur sejalandengan pengalaman
tentang informasi-informasi yang ditemui.Menurut Piaget, anak menjalani urutan yang sudah pasti
daritahap-tahap perkembangan kognitif. Pada setiap tahap, baikkuantitas maupun kualitas kemampuan
anak menunjukkanpeningkatan.
TEORI EDGAR DALE
Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale itu memberikan gambaran bahwa
pengalaman belajar dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses
mengamati, dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa.

KERUCUT PENGALAMAN (CONE OF EXPERIENCE) EDGAR DALE


Posted on 6 Juli 2014 by radianbagus • Tinggalkan komentar

Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat


pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi,
yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu
terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknologi
Pembelajaran.
Pemikiran Edgar Dale tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) ini merupakan upaya awal
untuk memberikan alasan atau dasar tentang keterkaitan antara teori belajar dengan komunikasi
audiovisual. Kerucut Pengalaman Dale telah menyatukan teori pendidikan John Dewey (salah satu
tokoh aliran progresivisme) dengan gagasan – gagasan dalam bidang psikologi yang tengah populer
pada masa itu.
Sedangkan, James Finn seorang mahasiswa tingkat doktoral dari Edgar Dale berjasa dalam
mengusulkan bidang komunikasi audio-visual menjadi Teknologi Pembelajaran yang kemudian
berkembang hingga saat ini menjadi suatu profesi tersendiri, dengan didukung oleh penelitian, teori dan
teknik tersendiri. Gagasan Finn mengenai terintegrasinya sistem dan proses mampu mencakup dan
memperluas gagasan Edgar Dale tentang keterkaitan antara bahan dengan proses pembelajaran.
Dale dalam Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone Experience) mengatakan:
“hasil belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada
dilingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal
(abstrak). Semakin keatas puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan itu. Proses belajar
dan interaksi mengajar tidak harus dari pengalaman langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman
yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan
mempertimbangkan situasi belajar”. Pengalaman langsung akan memberikan informasi dan gagasan
yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indera penglihatan, pendengaran,
perasaan, penciuman, dan peraba”.
Dale berkeyakinan bahwa symbol dan gagasan yang abstrak dapat lebih mudah dipahami dan diserap
manakala diberikan dalam bentuk pengalaman konkrit. Kerucut pengalaman merupakan awal untuk
memberikan alasan tentang kaitan teori belajar dengan komunikasi audiovisual. Pengalaman Langsung
(Direct – Purposeful Experiences)
Dasardari pengalaman kerucut Dale ini adalah merupakan penggambaran realitas secara langsung
sebagai pengalaman yang kita temui pertama kalinya. Ibarat ini seperti fondasi dari kerucut
pengalaman ini, dimana dalam hal ini masih sangat konkrit.Dalam tahap ini pembelajaran dilakukan
dengan cara memegang, merasakan atau mencium secara langsung materi pelajaran. Maksudnya seperti
anak Taman Kanak-Kanak yang masih kecil dalam melakukan praktik menyiram bunga. Disini anak
belajar dengan memegang secara langsung itu seperti apa, kemudian menyiramkannya kepada bunga.
Pengalaman Tiruan (Contrived Experiences)
Tingkat kedua dari kerucut ini sudah mulai mengurangi tingkat ke-konkritannya. Dalam tahap ini si
pebelajar tidak hanya belajar dengan memegang, mencium atau merasakan tetapi sudah mulai aktif
dalam berfikir.Contohnya seperti seorang pebelajar yang diinstruksikan membuat bangunan atau
gedung. Disini pebelajar tidak membuat gedung sebenarnya melainkan gedung dalam artian suatu
model atau miniature dari gedung yang sebenarnya.

Dramatisasi (Dramatized Experiences)


Kita tidak mungkin mengalami langsung pengalaman yang sudah lalu. Contohnya seperti pelajaran
sejarah. Apakah kita mengalami lansung sejarah itu? Tentu tidak. Maka dari itu drama berperan dalam
hal ini. Sejarah yang kita pelajari bisa kita jadikan drama untuk pembelajaran. Mengapa drama? Karena
dengan drama si pebelajar dapat menjadi semakin merasakan langsung materi yang dipelajarkan.Jika
kita bisa membagi dua bagian ini, maka bagian akan terbagi menjadi partisipasi dan observasi.
Partisipasi merupakan bentuk aktif secara langsung dalam suatu drama, sedangkan observasi
merupakan pengamatan, seperti menonton atau mengamati drama tersebut.

Demonstrasi (Demonstrations)
Demonstrasi disini merupakan gambaran dari suatu penjelasan yang merupakan sebuah fakta atau
proses. Seorang demonstrator menunjukkan bagaimana sesuatu itu bisa terjadi. Misalnya seperti
seorang guru kimia yang mendemonstrasikan bagaimana hydrogen bisa terpisah dari oksigen dengan
menggunakan elektrolisis. Atau seorang guru matematika yang mendemonstrasikan bagaimana
menghitung dengan menggunakan sempoa.
Karya Wisata (Field Trip)
Jika kita berkarya wisata, biasanya kita melihat kegiatan apa yang sedang dikalukan orang llain. Dalam
karya wisata ini pebelajar mengamati secara langsung dan mencatat apa saja kegiatan mereka.
Pebelajar lebih mengandalkan pengalaman mereka dan pemelajar tidak perlu memberikan banyak
komentar, biarkan mereka berkembang sendiri.
Dari uraian-uraian yang dikemukakan pada bagian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa berbagai jenis
media tersebut pada dasarnya dapat digolongkan dalam tiga kelompok besar, yaitu media cetak, media
elektronik dan objek nyata atau realita.
1. Media Cetak
Bagi kebanyakan orang, istilah “media cetak”, biasanya diartikan sebagai bahan yang diproduksi
melalui percetakan professional, seperti buku, majalah, dan modul. Sebenarnya, disamping itu masih
ada bahan lain yang juga dapat digolongkan ke dalam istilah “cetak”, seperti tulisan/bagan/gambar
yang difoto kopi ataupun hasil reproduksi sendiri.
Meskipun akhir-akhir ini masyarakat banyak tertarik oleh dunia elektronik yang lebih modern
tampaknya bahan-bahan cetak tidak akan ditinggalkan sebagai media pengajaran. Artinya, bahan-bahan
cetak ini akan selalu memegang peranan penting dalam prndidikan dan pelatihan. Kecenderungan yang
ada menunjukkan, di masa yang akan datang media cetak dan media komunikasi lainnnya akan
berbagai tugas dalam melayani kepentingan belajar para siswa di sekolah. Tentu saja dengan
diperkenalkan proses percetakan yang baru, cepat, dan ekonomis, maka mereka yang berkecimbung
dalam program pendidikan lebih mampu mendistribusikan buku teks yang murah, unit pengajaran
terprogram buku kerja dan booklet bergambar, lebih mudah dari sebelumnya. Bahan cetak dalam
berbagai bentuk dapat dikirim ke tempat terpencil, dan dapat digunakan sebagai bahan belajar mandiri.
Kelebihan media cetak tampaknya semakin menonjol dengan dengan semakin berkembangnya
teknologi reproduksi dewasa ini.
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam penggunaan media cetak ini :
Keuntungan
Keuntungan darimedia cetak ini, disamping relative murah pengadaannya, juga lebih mudah dalam
penggunaannya, dalam arti tidak memerlukan peralatan khusus, serta lebih luwes dalam pengertian
mudah digunakan, dibawa atau dipindahkan.

Kelemahan
Kelemahan dari media ini, terutama jika kurang dirancang dengan baik, cenderung untuk
membosankan. Di samping itu, media ini kurang dapat memberikan suasana yang “hidup” bagi murid-
murid.
2. Media Elektronik
Di samping penggunaan media cetak, dalam upaya pengajaran dewasa ini pula adanya perkembangan
yang semakin pesat dalam penggunaan media elektronik. Ada berbagai macam media elektronik yang
lazim dipilih dan digunakan dalam pengajaran, antara lain:
Perangkat Slide atau Film Bingkai
Media ini menuntut keterampilan dan perlengkapan tertentu dalam pengadaannya. Sekalipun media ini
lebih banyak bersifat visual, banyak ahli menyarankan penggunaannya dalam pengajran. Objek-objek
yang ingin diperlihatkan melalui slide ini dapat ditampilkan dalam warna yang lebih realistik dan
orisinil. Di samping itu, perangkat slide ini mudah disusun kembali bila perlu,dapat dikombinasikan
dengan alat lain (misalnya audio-tape) agar lebih efektif , dan dapat disesuaikan dengan kepentingan
setiap individu atau kelompok.

Film Strips
Media ini agak sulit pengadaan dan penggunaannya karena membutuhkan keterampilan khusus. Di
samping itu karena susunan filmnya bersifat permanen, sulit diadakan perubahan bila sewaktu-waktu
guru menghendaki urutan yang berbeda dari penyajian yang telah ada. Namun demikian, media ini
memiliki, keuntungan-keuntungan tertentu dalam penggunaannya. Karena urutannya telah tersusun
secara sistematis, hal ini sangat membantu siswa dalam memahami gejala atau peristiwa yang
diperlihatkan di dalamnya. Di sampingkan itu, film strips ini dapat dikombinasikan dengan alat lain,
misalnya dengan rekaman atau petunjuk tertentu, dapat digunakan untuk studi individual atau
kelompok, serta dapat dioperasikan dengan bantuan peralatan yang relative sederhana.

Rekaman
Media rekaman, khususnya audio-tape, dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran
serta pelajaran serta bersifat luwes dan mudah diadaptasikan penggunaannya sesuai dengan keperluan.
Secara teknis, media ini mudah dioperasikan dan cukup ekonomis. Penggunaannya dalam proses
pengajaran dapat dikatakan tidak mengalami kesulitan, baik untuk pengajaran perorangan/individual
maupun kelompok. Media ini tersedia di mana-mana karena kebanyakan anggota masyarakat kita
memilkinya. Berbagai topik, konsep, prinsip, dan prosedur dapat disampaikan melalui rekaman yang
telah dipersiapkan dengan teliti sebelumnya.

Overhead Transparancies
Di samping media-media elekttronik yang telah dikemukakan di atas, overhead transparancies (OHT),
yang disajikan dengan bantuan overhead projector (OHP), juga sangat dianjurkan penggunaannya
dalam berbagai kegiatan pengajaran. Keuntungan yang diperoleh melalui penggunaan media ini ialah
bahwa penyajian informasi dapat dilakukan secara sistematis berdasarkan urutan yang ditetapkan oleh
guru, perencanaannya cukup sederhana, serta dapat digunakan untuk kelas yang besar bersama-sama.

Video Tape/Video Cassette


Penggunaan media ini dalam penyajian berbagai materi epljaran memberikan banyak keuntungan,
misalnya dalam memperlihatkan proses pertumbuhan tanaman, ehidupan dalam berbagai kelompok
masyarakat, serta kilasan peristiwa di masa lalu. Dengan media ini kebutuhan berbagai program
pendidikan dapat dipenuhi dengan baik, berbagai sumber informasi yang tidak mungkin diberikan
melalui media lainnya dapat disajikan melalui film video. Alat ini dapat diputar kembali yang
memungkinkan terjadinya proses umpan balik untuk perbaikan dan peningkatan upaya pengajaran.
Secara menyeluruh, keuntungan dan kelemahan dari media elektronik ini dapat dikemukakan sebagai
berikut :
Keuntungan
Keuntungan dari media elektronik ini pada umumnya ialah dapat memberikan suasana yang lebih
“hidup” penampilannya lebih menarik, dan di samping itu dapat pula digunakan untuk memperlihatkan
suatu proses tertentu secara lebih nyata.
Kelemahan
Kelemahan media ini, terutama terletak dalam segi teknis dan juga biaya. Penggunaan media ini
memerlukan dukungan sarana dan prasarana tertentu seperti listrik serta peralatan/bahan-bahan khusus
yang tidak selamanya mudah diperoleh di tempat-tempat tertentu. Di samping itu, pengadaan maupun
pemeliharaannya cenderung menuntut biaya yang mahal.
Realita (Objek Nyata atau Benda Sesungguhnya)
Untuk mencapai hasil yang optimum dari proses belajar-mengajar, salah satu hal yang sangat
disarankan adalah digunakannya pula media yang bersifat langsung dalam bentuk onjek nyata atau
realita.
Objek yang sesungguhnya, akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam
mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan ketrampilan tertentu, misalnya
berkebun. Melalui penggunaan objek nyata ini, kegiatan belajar-mengajar dapat melibatkan semua
indera siswa, terutama indera peraba.
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam menggunakan objek nyata ini :
1. Keuntungan
1) Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada siswa untuk mempelajari sesuatu
ataupun meaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata.
2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya dan
melatih ketrampilan mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indra.
1. Kelemahan
1) Membawa murid-murid ke berbagai tempat diluar sekolah kadang-kadang mengandung risiko
dalam bentuk kecelakaan dan sejenisnya.
2) Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata kadang-kadang tidak sedikit,
apalagi ditambah dengan kemungkinan kerusakan dalam menggunakannya.
3) Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek yang sebenarnya, seperti
pembesaran,pemotongan, dan gambar bagian demi bagian, sehingga pengajaran harus didukung pula
dengan media lain.

Pembelajaran dikembangkan bila merujuk pada kerucut Edgar Dale diatas maka masuk pada seluruh
bagian piramida Dale. Penguatannya pada bagian piramida terbawah yaitu benda tiruan dan
pengalaman langsung melalui praktek
Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa Kerucut Ecdgar Dale merupakan upaya awal untuk memberikan
alasan atau dasar tentang ketertarikan antara teori belajar dengan komunikasi audiovisual, dimana hasil
belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada di
lingkungan kehidupan seseorang. Semakin keatas puncak kerucut semakin abstrak media penyampai
pesan itu. Proses belajar dan interaksi mengajar tidak harus dari pengalaman langsung tetapi dimulai
dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yg
dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajar.
Pengalaman langsung tersebut melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman dan
peraba. Symbol dan gagasan yang abstrak dapat lebih mudah dipahami dan diserap manakala diberikan dalam
bentuk pengalaman kongkrit.

INTISARI RPP
CARA MERUMUSKAN TUJUAN BERDASARKAN KD
CARA MEMBERIKAN SANGSI PADA SISWA
MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA
KKM
APLIKASI DARI PEMAHAMAN KATA KUNCI BERFIKIR TINGKAT TINGGI
PAHAMI ARTI CHEKING, KEEPING, SUMMING
TAHAP PERKEMBANGAN MORAL

Anda mungkin juga menyukai