Penggambaran Garuda Pancasila pada poster; setiap sila-sila Pancasila ditulis di samping atau bawah
lambangnya.
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: पञ्च
"pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berikut adalah lima ideologi utama penyusun Pancasila adalah 5 sila Pancasila, yang tercantum pada
alinea ke-4 dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945:
Dalam perisai itu, terdapat simbol-simbol yang melambangkan sila-sila Pancasila. Berikut ini 5 makna
lambang Pancasila:
Simbol gambar padi dan kapas ini terletak di sebelah kanan bawah dari gambar bintang dan dijadikan
sebagai lambang sila kelima Pancasila. (AA/ER)
Pengertian Nilai
Nilai adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Nilai mengandung cita-cita, harapan,
dambaan, dan keharusan. Nilai terdiri atas nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian, seperti
dilansir dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas VI oleh
Tim Tunas Karya Guru.
Nilai material adalah semua yang berguna bagi kehidupan jasmani atau ragawi manusia.
Nilai vital adalah semua yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.
Nilai kerohanian adalah semua yang beguna bagi rohani manusia. Nilai kerohanian terdiri atas:
1. Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, dan cipta) manusia
2. Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan manusia
3. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa) manusia
4. Nilai religius merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak, serta bersumber pada kepercayaan
atau keyakinan manusia
Sila pertama Pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama Pancasila memiliki lambang
bintang emas dengan latar hitam. Sila pertama Pancasila mengandung nilai ketuhanan.
Contoh-contoh penerapan nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Membina kerukunan hidup antara sesama manusia.
2. Tidak melakukan penistaan agama. Penistaan terhadap agama adalah perilaku menghina atau
merendahkan agama, seperti melakukan pembakaran rumah ibadah.
3. Mengembangkan siap saling menghormati dan menjaga kebebasan orang dalam beribadah sesuai
agama dan kepercayaannya.
4. Menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai kebaikan yang diajarkan tuhan dalam agama dan
keyakinan.
5. Tidak memaksakan sebuah agama atau kepercayaan pada orang lain.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati, bekerja sama, dan tolong-menolong tanpa
mendiskriminasi karena agama atau kepercayaan yang dianutnya.
7. Bersikap toleran kepada umat beragama atau berkeyakinan lain.
8. Mempersilakan dan memudahkan umat beragama lain menyelenggarakan hari raya agama atau
keyakinannya.
Nilai kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila
Sila kedua Pancasila berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua Pancasila memiliki
lambang rantai emas bermata persegi dan bulat yang berkaitan satu sama lain dengan latar warna
merah. Sila kedua Pancasila mengandung nilai kemanusiaan.
Contoh penerapan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, warna kulit, kedudukan sosial, dan lainnya.
2. Sigap membantu orang yang mengalami kesusahan tanpa pilih kasih.
3. Mengembangkan sikap saling mengasihi antara sesama manusia.
4. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan
Tuhan.
5. Tidak bersikap semena-mena.
6. Mendukung dan aktif dalam kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial, membantu korban bencana
alam, berbagi makanan pada yang membutuhkan, membantu panti asuhan dan panti jompo, dan
lainnya.
7. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
8. Menjunjung tinggi hak asasi manusia.
9. Membela kebenaran.
10. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Sila ketiga Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia. Sila ketiga Pancasila memiliki lambang pohon
beringin dengan latar warna putih. Sila kedua Pancasila mengandung nilai persatuan.
Contoh pengamalan sila ke-3 dalam kehidupan sehari-hari:
1. Mengembangkan sikap saling menghargai keanekaragaman budaya.
2. Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa.
3. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Mengembangkan persatuan asal dasar Bhinneka. Tunggal Ika, yaitu 'berbeda-beda tetapi satu'.
5. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.
6. Mengembangkan sikap bangga dan cinta. terhadap tanah air dan bangsa.
7. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara apabila diperlukan.
Sila keempat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Sila keempat Pancasila memiliki lambang kepala banteng warna hitam
dan putih dengan latar warna merah. Sila kedua Pancasila mengandung nilai kerakyatan.
Contoh pengamalan sila ke-4 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
1. Selalu mengutamakan musyawarah untuk mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan
permasalahan.
2. Menghargai hasil musyawarah.
3. Menjalankan hasil musyawarah dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
4. Tidak memaksakan kehendak atau pendapat pada orang lain.
5. Menghargai masukan orang lain.
6. Berjiwa besar untuk menerima keputusan yang dihasilkan melalui musyawarah.
7. Bekerja sama untuk mempertanggungjawabkan keputusan musyawarah.
8. Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada.
9. Memberikan kepercayaan pada wakil rakyat yang dipilih.
10. Wakil rakyat harus mampu membawa aspirasi rakyat.
11. Menghindari hasil walk out dalam musyawarah.
Baca juga:20 Contoh Penerapan Nilai-Nilai Pancasila terhadap Hewan dan Tumbuhan
Baca selengkapnya di artikel "Bunyi Pasal 31 Sebelum & Sesudah Amandemen UUD 1945 untuk Tes
CPNS", https://tirto.id/f8T1
Amandemen UUD 1945 pertama dilakukan pada Sidang Umum MPR 14-21 Oktober 1999, mencakup
Pasal 5, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 20, dan Pasal 21. Amandemen
kedua melalui Sidang Tahunan MPR 7-18 Agustus 2000, meliputi 5 Bab dan 25 Pasal. Amandemen
UUD 1945 ketiga dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR 1-9 November 2001, mencakup beberapa
pasal dan bab mengenai Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan MPR, Kepresidenan,
Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman, dan lainnya. Amandemen UUD 1945
keempat dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR 1-11 Agustus 2002. Dalam sidang ini
menyempurnakan penyesuaian untuk perubahan-perubahan sebelumnya, termasuk penghapusan atau
penambahan pasal/bab. Amandemen UUD 1945 Pasal 31 Perubahan atau penambahan Pasal 31 UUD
1945 dilakukan dalam amandemen keempat pada Sidang Tahunan MPR tanggal 1-11 Agustus 2002.
Penambahan ini bertujuan untuk melengkapi isi Pasal 31 UUD 1945 versi awal. Pasal 31 ditambahkan
dengan ayat yang mengatur tentang kewajiban melaksanakan pendidikan dasar bagi warga negara dan
semua biaya ditanggung negara. Negara juga berkewajiban mengusahakan dan menyelengggarakan
sistem pendidikan nasional. Selain itu, turut dirumuskan juga anggaran untuk pendidikan nasional agar
dapat terselenggara dengan baik. Maka, dalam Pasal 31 ditambahkan ayat yang menegaskan bahwa
pendidikan di Indonesia akan ditunjang dengan anggaran minimal 20 persen. Tambahan dana itu
diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Anggaran tersebut dipakai untuk memenuhi segala kebutuhan yang
diperlukan dalam penyelenggaran pendidikan nasional.
Baca selengkapnya di artikel "Bunyi Pasal 31 Sebelum & Sesudah Amandemen UUD 1945 untuk Tes
CPNS", https://tirto.id/f8T1
Baca selengkapnya di artikel "Bunyi Pasal 31 Sebelum & Sesudah Amandemen UUD 1945 untuk Tes
CPNS", https://tirto.id/f8T1
PROKLAMASI
Dikutip dari buku Tematik Kelas 6 Tema 2 dengan judul "Persatuan dalam Perbedaan",
berikut beberapa makna proklamasi kemerdekaan Indonesia:
Selama bertahun-tahun, bangsa Indonesia telah dijajah oleh negara-negara Eropa sampai Jepang.
Bangsa Indonesia dengan latar belakang penduduk yang berbeda-beda, bersatu untuk melawan
penjajah.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah hasil dari perjuangan para pahlawan.
Indonesia mengumumkan bahwa kita adalah negara yang merdeka kepada dunia luar dengan
membacakan teks proklamasi.
Pengakuan ini (de facto) diikuti oleh pengakuan dari negara lain (de jure).
Teks proklamasi yang dibacakan memberikan pesan keapada negara lain bahwa Indonesia adalah
negara yang bebas dari penjajahan, negara yang memiliki martabat, dan negara yang mandiri.
Negara Indonesia adalah negara yang tidak bergantung kepada negara lain, atau yang bisa disebut
negara mandiri.
Negara Indonesia merupakan negara yang dibangun oleh rakyat dan untuk rakyat.
Awal dari masa kemerdekaan Indonesia yang terbebas dari belenggu penjajahan adalah pada saat
pembacaan teks proklamasi.
Sebelumnya, Kemerdekaan Indonesia diawali dari peristiwa dijatuhkannya bom atom oleh tentara
Amerika Serikat.
Bom tersebut dijatuhkan pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima.
Pada tanggal 9 Agustus 1945 bom tersebut dijatuhkan di kota Nagasaki.
Bangsa Indonesia menjadikan peristiwa tersebut sebagai kesempatan untuk segera membebaskan diri
dari penjajahan bangsa Jepang.
Setelah teks proklamasi ditulis dan ditandatangani, pada tanggal 17 Agustus 1945, teks tersebut
dibacakan oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks.
Teks Proklamasi dibacakan di kediaman soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 pada pukul 10.00
WIB.
Pembacaan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 dihadiri oleh Soewirjo, Wilopo, Gafar
Pringgodigdo, Tabrani, dan Trimurti.
Kemudian, setelah pembacaan teks proklamasi, bendera Merah Putih dikibarkan.
Bendera Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati.
METAMORFOSIS
Metamorfosis adalah perubahan bentuk yang terjadi pada hewan. Berikut ini pengertian dan
tahap-tahap metamorfosis yang perlu kalian ketahui saat belajar biologi .
Proses tersebut dialami sejumlah hewan sebagai tahap pertumbuhan dan perkembangan hidup.
Ada hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan ada pula yang melalui metamorfosis
tidak sempurna .
Pengertian Metamorfosis
Lebih jelasnya, metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi yang meliputi
perubahan fisik dan struktur hewan tanpa melalui kelahiran maupun penetasan. Perubahan
tersebut terjadi akibat pertumbuhan dan diferensiasi sel.
Gaya gesek adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan benda Arah
gaya gesekan berlawanan dengan arah gerak benda. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh kehalusan
atau kekasaran permukaan benda yang bersentuhan.
Manfaat gaya gesek Dilansir dari situs Kemdikbud, gaya gesek bermanfaat dalam kehidupan sehari-
hari. Beberapa manfaatnya yakni: Membuat benda bergerak tanpa tergelincir Contohnya ketika kita
sedang berjalan. Jika tak ada gaya gesek yang ditimbulkan kaki kita dengan lantai, maka kita bisa
tergelincir. Menghentikan benda yang sedang bergerak Contohnya pada kendaraan. Tanpa gaya gesek,
ban pada motor atau mobil bisa berjalan sendiri karena licin.
Cara memperkecil gaya gesek yakni: Memasang roda di perabotan atau benda untuk memudahkan
perpindahan Memberi pelumas pada mesin sehingga mesin kendaraan tidak cepat aus
Sementara untuk memperbesar gaya gesek yaitu: Membuat permukaan luar ban beralur. Permukaan
ban yang halus membuat ban mudah selip atau tergelincir. Menggunakan pul atau tonjolan pada sepatu
bola
ENERGI POTENSIAL
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena ketinggian dari kedudukan/posisi benda.
Semakin tinggi posisi benda dari permukaan tanah, besar nilai energi potensial akan semakin besar.
Begitu juga sebaliknya, besar nilai energi potensial akan semakin kecil ketika ketinggian benda
semakin rendah.
Besar energi potensial akan maksimal saat berada pada ketinggian maksimal (h = h max). Nilai besar
energi potensial akan sama dengan nol jika posisi benda berada tepat diatas permukaan tanah (h = 0).
Selain tinggi benda, besar energi potensial juga dipengaruhi oleh massa benda (m) percepatan gravitasi
bumi (g). Massa benda yang semakin berat akan membuat energi potensial yang dihasilkan semakin
besar. Sebaliknya, massa benda yang semakin ringan akan membuat besar energi potensial semakin
kecil. Besar gravitasi bumi mempunyai nilai rata–rata yang hampir sama pada setiap permukaan bumi
yaitu 9,8 m/s2 atau sering dibulatkan dengan 10 m/s2. Sehingga, pengaruh gravitasi bumi tidak
berpengaruh pada perbandingan energi potensial dua benda yang terletak di tempat berbeda dengan
ketinggian yang sama.
ABRASI
Abrasi adalah suatu proses perubahan bentuk pantai atau erosi pantai yang disebabkan oleh gelombang
laut, arus laut, dan pasang surut laut. Abrasi merupakan salah satu peristiwa alam yang terjadi di daerah
pantai. Namun, abrasi yang terjadi terus-menerus akan menimbulkan kerusakan lingkungan.
Faktor Alam
Proses terjadinya abrasi karena faktor alam disebabkan oleh angin yang bertiup di atas lautan yang
menimbulkan gelombang dan arus laut sehingga mempunyai kekuatan untuk mengikis daerah pantai.
Dampaknya adalah gelombang yang tiba di pantai dapat menggetarkan tanah atau batuan yang lama
kelamaan akan terlepas dari daratan.
Faktor Manusia
Abrasi juga disebabkan oleh faktor manusia, misalnya penambangan pasir. Penambangan pasir sangat
berperan banyak terhadap abrasi pantai, baik di daerah tempat penambangan pasir maupun di daerah
sekitarnya karena terkurasnya pasir laut akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan arah arus laut
yang menghantam pantai.
Dampak Abrasi Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain; Penyusutan lebar pantai
sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir pantai. Kerusakan hutan bakau di
sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong angin kencang begitu besar. Kehilangan tempat
berkumpulnya ikan-ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau.
Pencegahan Abrasi
Ada berbagai macam cara untuk mencegah terjadinya abrasi. Dilansir dari laman resmi kemdikbud,
terdapat empat cara yaitu: Penanaman kembali hutan bakau Yaitu melalui rehabilitasi lingkungan
pesisir yang hutan bakaunya sudah punah, baik akibat dari abrasi itu sendiri maupun dari pembukaan
lahan tambak. Pelarangan penggalian pasir pantai Perlu peraturan baik tingkat pemerintah daerah
maupun pusat yang mengatur pelarangan pasir pantai secara besar besaran yang tidak memperhatikan
kelestarian lingkungan. Pembuatan pemecah gelombang Pemecah gelombang perlu dibuat di pesisir-
pesisir karena dapat mengurangi kekuatan gelombang yang menerjang pantai. Pelestarian terumbu
karang Terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi kekuatan gelombang yang sampai ke pantai.
Oleh karena itu perlu pelestarian terumbu karang dengan membuat peraturan untuk melindungi
habitatnya.
HUKUM NEWTON
Hukum Newton 1, 2, 3 erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari dan dapat dihitung gayanya
menggunakan rumus tertentu. Nama Sir Isaac Newton sangat berjasa dalam ilmu fisika yang berkaitan
dengan dinamika. Dari pengamatan dan percobaan, dia menemukan Hukum Newton yang terbagi
menjadi tiga bagian. Hukum Newton menemukan adanya pengaruh gaya pada suatu benda saat
bergerak.
Hukum Newton 1
Hukum Newton 1 menyatakan, apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol,
benda yang awalnya diam akan selamanya diam. Sementara benda yang awalnya bergerak lurus
beraturan juga akan selamanya lurus beraturan dalam kecepatan tetap. Pada Hukum Newton 1, menurut
laman M-edukasi Kemdikbud, sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaannya disebut
dengan sifat kelembaman atau inersia. Hukum Newton 1 lantas disebut pula Hukum Kelembaman.
Bentuk dari momen inersia beragam seperti momen inersia linear, momen inersia massa, momen
inersia polar atau kutub. Besaran tegangan-tegangan pada bahan seperti tegangan lengung dan tegangan
puntir, menghitungnya berdasarkan momen inersia. Contoh Hukum Newton 1 adalah saat naik mobil
yang bergerak cepat lalu direm, maka penumpang otomatis terdorong ke depan. Contoh lain yaitu
ketika mobil berjalan pelan lalu digas mendadak maka penumpang di dalamnya terdorong ke arah
belakang. Kemudian, sebuah koin yang ditaruh di atas kain lalu kain itu ditarik cepat dan koin tetap
berada di tempatnya, juga menerapkan Hukum Newton I
Hukum Newton 2
Hukum Newton 2 menyatakan, percepatan sebuah benda akan berbanding lurus dengan gaya total yang
bekerja padanya serta berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan akan sama dengan arah
gaya total yang bekerja padanya.
Melalui hukum ini, gaya benda menjadi semakin besar ketika mendapatkan dorongan gaya searah laju
arah benda tersebut. Sebaliknya, jika diberikan gaya berlawanan (gaya tolak) melawan gaya benda itu,
laju gaya akan melambat atau mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan perubahan laju. Besar
kecilnya perlambatan atau percepatan yang diberikan pada benda maka memengaruhi arah gerak
benda.
Rumus Hukum Newton 2: F = m.a, dengan "F" adalah gaya (N), "m" adalah massa benda (kg), dan "a"
adalah percepatan (m/s2).
Contoh Hukum Newton 2 yaitu terlihat pada waktu melempar batu secara vertikal ke atas. Awalnya
batu melaju konstan ke atas, lalu melambat dan berhenti akibat adanya gaya gravitasi. Batu tersebut
selanjutnya turun ke Bumi dengan kecepatan dari massa batu ditambah gaya gravitasi yang
mempercepatnya.
Hukum Newton 3
Hukum Newton 3 menyatakan, tiap aksi akan menimbulkan sebuah reaksi. Apabila suatu benda
memberi gaya pada benda lain, benda yang mendapat gaya itu akan memberikan gaya yang besarnya
sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi arahnya akan berlawanan. Dari hukum ini
diketahui tiap aksi berkonsekuensi memunculkan reaksi, atau bisa dikatakan ada sebab dan akibat.
Pemberian gaya sebab, menghasilkan gaya akibat. Gaya aksi reaksi bekerja saling berlawanan dan
bekerja pada benda yang berbeda-beda.
1. Rumus gaya gesek: Fg = u x N, dengan Fg = gaya gesek (N), u = koefisien gesekan, dan N =
Gaya normal (N).
2. Rumus gaya berat: w = m x g, dengan w = Gaya berat (N), m = massa benda (kg), dan g =
gravitasi Bumi (m/s2)
3. Rumus berat sejenis: s = p x g, dengan s = berat jenis (N/m3),p = massa jenis (kg/m3), dan g =
berat benda (N).
Contoh penerapan Hukum Newton 3 bisa dilihat saat memukul paku memakai palu. Palu adalah
gaya aksi dan gaya dari paku merupakan gaya reaksi dari pemukulan melalui palu.
Penyelesaian:
Diketahui: w = 50 N
Ditanya: T?
Jawab:
ΣF = 0 T – w = 0 T – 50 = 0 T = 50 N
Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok tersebut adalah 50 Newton.
Mobil-mobilan bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi gaya tertentu dan
bergerak dengan percepatan 10m/s2. Berapakah gaya yang diberikan pada mobil-mobilan?
Penyelesaian:
Diketahui: m = 2 Kg a = 10 m/s2
Ditanya: F ?
Jawab: F = m.a = 2 Kg . 10 m/s2 = 20 N
Jadi, gaya yang diberikan pada mobil-mobilan tersebut adalah sebesar 20 Newton.
FUNGSI EMPEDU
Fungsi cairan empedu. Secara umum, ada dua fungsi empedu bagi manusia. Fungsinya dalam
pencernaan adalah membantu penguraian lemak. Kegunaan lainnya adalah membantu fungsi hati
dalam pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh.
Dengan pH yang dimilikinya, empedu membantu optimalisasi kerja fungsi enzim pencernaan dengan
cara menetralisir sifat asam dan menciptakan kondisi basa yang membuat kerja enzim pencernaan lebih
optimal. Semakin asam sifat makanan yang masuk ke dalam usus, maka makin banyak pula empedu
yang disekresikan.
Lemak lebih mudah untuk diserap oleh tubuh ketika dalam bentuk partikel yang lebih kecil. Di sinilah
fungsi empedu. Keberadaan empedu sangatlah penting untuk proses penyerapan lemak, termasuk juga
dalam proses penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan
vitamin K.
Proses emulsifikasi lemak awalnya terjadi di lambung melalui kontraksi lambung dan adanya asam
lambung. Proses emulsifikasi kembali terjadi setelah lemak melewati lambung dan garam empedu
mulai bekerja untuk mengemulsifikasi lemak hingga terbentuklah butiran lemak atau micelle. Lemak
kemudian akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol dibantu oleh enzim lipase.
Zat-zat yang tidak baik atau zat beracun yang masuk ke dalam tubuh, biasanya akan disaring oleh hati
agar tidak terserap oleh darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Zat-zat tersebut akan dibawa oleh hati
untuk dikeluarkan dari tubuh melalui empedu. Zat-zat berbahaya tersebut akan dikeluarkan bersama
dengan urine atau feses.
Menurunnya kinerja empedu akan sangat berisiko bagi tubuh, karena proses penyerapan zat berbahaya
juga tentunya tidak bisa dilkakukan dengan maksimal.
Di sinilah peran sistem imun tubuh berperan. Selain sistem imun, sistem pencernaan memiliki
mekanisme pertahanan sendiri seperti empedu. Fungsi empedu menciptakan kondisi basa yang dapat
mematikan atau menghambat mikroba yang masuk ke dalam tubuh.
Cara menjaga kesehatan empedu
Seperti organ lainnya, empedu juga bisa mengalami gangguan. Beberapa masalah seperti batu empedu
atau kanker kantung empedu tentunya bisa menimbulkan gejala berbahaya yang sangat mengganggu
kerja sistem pencernaan.
Untuk itu, hindari risiko penyakit tersebut dengan menjaga kesehatan organ ini melalui pola makan dan
gaya hidup sebagai berikut.
1. Mengonsumsi makanan yang menyehatkan empedu
Makanan yang menyehatkan bagi empedu adalah makanan yang rendah lemak dan kolesterol, serta
tinggi serat dan protein. Karenanya, Anda disarankan mengonsumsi makanan seperti:
biji-bijian utuh seperti gandum dan beras merah,
ikan, ayam, dan daging merah rendah lemak,
buah-buahan dan sayuran,
produk susu rendah lemak, serta
kacang kenari, biji rami (flaxseed), dan minyak nabati.
Mengingat hati dan empedu yang bekerja dengan saling berhubungan, Anda sebaiknya menjalani pola
makan yang juga sehat untuk organ hati. Cobalah konsumsi makanan yang berlemak tak jenuh tunggal
seperti buah alpukat.
Selain itu, perhatikan pula seberapa sering Anda makan. Makanlah di waktu yang teratur dan dengan
porsi secukupnya. Bila Anda hanya makan satu kali dan dalam porsi yang sangat banyak, kebiasaan ini
bisa menimbulkan risiko batu empedu.
2. Membatasi jenis makanan tertentu
Jika terdapat makanan yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan empedu, maka ada pula makanan
yang dapat menimbulkan efek sebaliknya. Jenis makanan ini banyak mengandung karbohidrat olahan
dan lemak jenuh.
Jenis makanan yang sebaiknya dihindari antara lain:
makanan yang diolah berkali-kali,
makanan yang digoreng,
daging merah tinggi lemak, serta
produk susu tinggi lemak seperti es krim, keju, dan mentega.
3. Menjaga berat badan ideal
Obesitas, operasi penurunan berat badan, dan jenis diet tertentu dapat menghambat fungsi empedu.
Sedapat mungkin, pertahankan berat badan ideal Anda dan mulailah lebih aktif bergerak agar empedu
Anda senantiasa sehat.
Bila berat badan Anda berlebih, cobalah menguranginya secara perlahan. Tidak perlu diet ketat demi
menurunkan berat badan secara drastis, sebab hal ini akan merangsang hati untuk mengeluarkan lebih
banyak kolesterol menuju empedu.
4. Memperbaiki gaya hidup
Salah satu gangguan yang umum terjadi pada empedu adalah refluks empedu. Kondisi ini ditandai
dengan naiknya cairan empedu ke lambung atau kerongkongan. Tak jarang, refluks empedu terjadi
bersamaan dengan refluks asam lambung (GERD).
Di samping menjalani pola makan yang menyehatkan empedu, Anda juga bisa mencegah refluks
empedu dengan memperbaiki gaya hidup. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan di antaranya:
makan dengan porsi lebih kecil,
menjaga badan tetap tegak selama 2 – 3 jam setelah makan,
tidur dengan bantal tinggi,
tidak merokok,
menghindari konsumsi alkohol, serta
menjaga tubuh tetap rileks.
Empedu adalah cairan dengan fungsi yang tak terpisahkan dari sistem pencernaan manusia. Tanpa
cairan ini dan kantung yang menampungnya, proses penyerapan makanan tidak dapat berjalan secara
optimal.
ORGAN PENCERNAAN
Berikut organ-organ yang menyusun sistem pencernaan manusia dan fungsinya.
1. Mulut. Proses pencernaan dimulai di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan mekanik dan
kimiawi. ...
2. Kerongkongan (esofagus) ...
3. Lambung. ...
4. Usus halus. ...
5. Usus besar. ...
6. Rektum dan anus.
Secara umum, proses pencernaan terdiri atas 2 jenis, yaitu proses pencernaan mekanis dan kimiawi.
Proses pencernaan mekanik merupakan proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan gerakan-
gerakan seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas makanan. Pencernaan
mekanik bertujuan untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil.
Proses pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim. Pencernaan
kimiawi ini bertujuan buat mengubah partikel makanan yang kecil-kecil jadi bentuk yang siap diserap
sama tubuh
Organ-Organ Pencernaan
Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Berikut adalah ilustrasi sistem
pencernaan di dalam tubuh manusia:
Mulut
Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan. Ini karena di
dalam mulut, terjadi pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase.
Gigi akan menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga memudahkan enzim
amilase bekerja. Enzim amilase lalu akan menguraikan kandungan pati atau amilum dalam makanan,
menjadi gula sederhana yang dapat diserap tubuh. Nah, enzim amilase diproduksi oleh kelenjar ludah
ya. Selain itu, di mulut ada juga lidah, yang akan mengaduk makanan sehingga bisa bercampur dengan
enzim amilase.
Di lambung terjadi pencernaan kimiawi, dimana makanan dicerna oleh enzim dalam getah lambung
yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung. Getah lambung terdiri dari:
1. Mencerna protein
2. Menyimpan makanan (selama 2-5 jam)
3. Mematikan mikroorgansime berbahaya yang ada di lambung karena ada asam lambung
Setelah melalui pencernaan di lambung, makanan akan perlahan-perlahan didorong masuk ke usus
halus.
Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan membentuk cairan empedu yang
diperlukan dalam proses pencernaan lemak. Empedu tersebut lalu akan ditampung di kantung empedu,
sebelum digunakan di usus halus.
Jadi, kantung empedu fungsinya menyalurkan empedu ke usus halus ya. Kalau hati yang akan
menghasilkan empedu.
Nah, kalau pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan untuk mencerna karbohidrat,
protein dan lemak di usus halus. Selain itu, pankreas juga akan menghasilkan senyawa bikarbonat,
yang akan menetralkan makanan dari lambung yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding
usus halus.
Usus Halus
Usus halus merupakan organ pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Bentuknya
berupa saluran dengan panjang sekitar 670 cm sampai 760 cm. Nah, usus halus bisa dibedakan lagi
menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
Duodenum (usus dua belas jari) berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan secara kimiawi.
Caranya, makanan dari lambung yang masuk ke duodenum akan dinetralkan dulu oleh senyawa
bikarbonat dari pankreas. Lalu, lanjut dicerna menggunakan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari
pankreas, serta enzim maltase yang dihasilkan usus halus itu sendiri.
Amilase akan memecah amilum jadi maltosa. Maltosanya lalu lanjut dipecah jadi glukosa oleh enzim
maltase. Kalau lipase memecah lemak jadi asam lemak dan gliserol. Ini dilakukan dengan bantuan
empedu ya, yang akan mengemulsikan lemak sehingga enzim lipase bisa bekerja. Sementara itu, tripsin
akan memecah pepton jadi asam amino.
Nah, glukosa, asam lemak, gliserol, dan asam amino tadi merupakan bentuk zat gizi sederhana yang
siap diserap tubuh. Penyerapannya terjadi di bagian usus halus berikutnya yaitu jejunum dan ileum.
Berarti jejunum (usus kosong) dan ileum (usus penyerapan) sama-sama berfungsi sebagai tempat
penyerapan sari makanan atau zat gizi sederhana. Makanya, strukturnya dipenuhi vili atau jonjot usus
yang berfungsi memperluas area penyerapan sari makanan.
Usus Besar
Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus. Sisa makanan yang tidak bisa
dicerna dan diserap tubuh lalu akan diteruskan ke usus besar. Ini karena usus besar berfungsi untuk
membusukkan sisa makanan tadi membentuk feses, dengan dibantu oleh bakteri Escherichia coli.
1. kolon sebagai tempat pemadatan feses atau penyerapan kembali air dari zat sisa makanan
2. rektum sebagai tempat menyimpan feses sementara waktu.
Selain itu, ada pula umbai cacing, yaitu bagian yang berbentuk memanjang seperti cacing. Bagian ini
bisa membengkak jika ada sisa makanan yang tersumbat di dalamnya, lalu menimbulkan penyakit usus
buntu.
Anus
Gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti bakteri pada makanan, stress, atau infeksi.
Seperti:
ORGAN PERNAFASAN
Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia
Dalam Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia adalah istilah respirasi. Pernahkan kalian
mendengar istilah Respirasi? Respirasi adalah suatu proses pertukaran gas yang terjadi di tubuh
mahkluk hidup. Ada tiga proses dasar dalam respirasi manusia.
1. Bernapas atau vertilisasi paru-paru adalah menghirup udara (inhalasi) dan menghembuskan
udara (ekhalasi) yang melibatkan alveolus paru-paru.
2. Respirasi ekternal adalah pertukaran gas antara alveolus paru-paru dengan darah di dalam
pembuluh kapiler paru-paru. Pada proses ini darah dalam pembuluh kapiler mengikat O2 dari
alveolus dan melepaskan CO2 menuju alveolus.
3. Respirasi Internal adalah pertukaran gas-gas antara darah di dalam pembuluh kapiler jaringan
tubuh dengan sel-sel atau jaringan tubuh. Pada proses ini darah melepaskan O2 dan mengikat
CO2. Dalam sel tubuh O2 digunakan untuk reaksi metabolism tubuh, selama proses ini di
hasilkan energi berupa ATP dan sisa metabolism berupa CO2. Proses tersebut terjadi di dalam
sel yang disebut Respirasi Seluler.
1. Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung berhubungan dengan udara luar. Hidung
juga di lengkapi dengan rambut-rambut hidung,selaput lendir dan konka. Rambut hidung
berfungsi untuk menyaring kotoran yang masuk bersama udara. Selaput lender berfungsi
sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirup saat bernapas misalnya virus,debu, dan
bakteri. Konka berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu tubuh
atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru. Konka mempunyai banyak kapiler darah.
2. Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga hidung hingga
rongga mulut dan di atas laring (superior). Faring berfungsi sebagai jalur masuknya udara dan
makanan,ruang resonasi udara,serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan
tubuh dalam melawan benda asing. Dinding faring tersusun atas otot rangka yang dilapisi oleh
membran mukosa. Kontraksi otot tersebut dapat membantu proses menelan makanan.
3. Laring atau ruang suara adalah organ pernapasan yang menghubungkan faring dengan trakea.
Di dalam laring redapat epiglotis dan pita suara. Udara yang melewati laring dapat
menggetarkan pita suara sehingga dihasilkan gelombang suara. Tinggi rendah suara di kontrol
oleh pita suara. Berkurangnya tegangan pada pita suara akan menyebabkan pita suara bergetar
lebih lamban, sehingga menghasilkan nada suara yang rendah. Akibat adanya hormon
andgrogen (hormon kelamin pria). Pita suara pada laki-laki biasanya lebih tebal dan lebih
panjang. Shingga pita suara akan bergetar lebih lamban. Hal ini yang menyebabkan nada suara
laki-laki memiliki rentang nada yang lebih rendah daripada rentag nada suara wanita.
4. Trakea (batang tenggorokkan) adalah saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus.
Panjang trakea sekitar 10-12 cm dengan lebar 2 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin
tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri dari jaringan epitelium bersilia yang berfungsi
untuk menyaring benda-benda asing ke dalam saluran pernapasan.
5. Bronkus atau percabangan trakea,masing-masing bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-
paru kiri. Struktur bronkus hamper sama seperti trakea tetapi lebih sempit. Bentuk tulang
rawannya tidak teratur tetapi berselang-seling dengan otot polos.
6. Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus. Pada ujung bronkiolus terdapat
gelembung-gelembung kecil pada ujung-ujungnya dan berdinding tipis yang disebut alveolus.
7. Alveolus adalah ujung bronkiolus yang terdapat gelembung-gelembung kecil pada ujung-
ujungnya dan berdinding tipis. Dinding alveolus terdiri atas satu lapis jaringan epitel pipih.
Struktur ini memudahkan molekul-molekul gas melaluinya. Adanya gelembung alveolus
memungkinkan pertambahan luas permukaan untuk proses pertukaran gas. Luas permukaan
alveolus 100 kali luas permukaan tubuh manusia. Besarnya luas permukaan seluruh alveolus
dlam paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen lebih efesien.
8. Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terbagi dua yakni paru-paru kanan
(pulmo dekster) yang terdiri dari tiga lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas
dua lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut pleura. Pleura berfungsi
melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis. Pleura berupa kantung
tertutup berisi cairan limfa.
1. Menghirup udara (inspirasi) adalah diafragma dan otot dada berkontraksi,volume rongga dada
membesar,paru-paru mengembang dan udara masuk ke paru-paru
2. Mengembus udara (ekpirasi) adalah diafragma dan otot dada berelaksasi,volume rongga dada
kembali normal,paru-paru kembali normal,dan udara keluar dari paru-paru.
Satu kali pernapasan terdiri atas satu kali inspirasi dan satu kali ekspirasi. Berdasarkan aktivitas otot-
otot pernapasan,bernapas dengan membesarkan dan mengecilkan volume rongga dada disebut
pernapasan dada. Mebesarkan dan mengecilkan volume rongga perut disebut pernapasan perut.
Volume Pernapasan
Volume udara yang digunakan dalam proses pernapasan ada beberapa macam sebagai berikut.
1. Volume tidal yaitu volume udara yang keluar masuk paru-paru saat tubuh melakukan inspirasi
atau ekpirasi biasa (normal). Volumenya sekita 500 ml.
2. Volume cadangan ekspirasi merupakan volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara
maksimal dari paru-paru setelah melakukan eksiprasi biasa. Volume cadangan ekpirasi sekitar
1.500 ml.
3. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara yang dapat dimasukkan ke dalam paru-paru
setelah melakukan inspirasi secara biasa. Volume cadangan inspirasi sekitar 1.500 ml.
4. Volume residu yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru meskipun telah
melakukan ekspirasi secara maksimal. Volumenya sekita 1000 ml
5. Kapasitas vital paru-paru yaitu total dari volume tidal + Volume cadangan ekspirasi + Volume
cadangan inspirasi. Kapasitas Vital Paru-parus memiliki volume sekitar 3.500 ml.
6. Kapasitas total paru-paru yaitu volume udara yang dapat ditampung secara maksimal dalam
paru-paru. Volume kapasitas total paru-paru yaitu Kapasitas vital paru-paru + volume residu.
Volumenya sekitar 4.500 ml.
Soal dan Pembahasan Materi Struktur, Organ, Fungsi dan Mekanisme Sistem Pernapasan
Manusia
Untuk membantu lebih memahami tentang materi struktur, organ, fungsi dan mekanisme sistem
pernapasan manusia, admin mencoba memberikan beberapa contoh soal dan pembahasan tentang
struktur, organ, fungsi dan mekanisme sistem pernapasan manusia.
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Berikut ini yang bukan fungsi hidung dalam proses pernapasan adalah…
A. Mengatur suhu udara yang masuk ke dalam paru-paru
B. Sebagai tempat pertukaran gas oksigen & karbondioksida
C. Mengatur kelembapan udara yang masuk ke dalam paru-paru
D. Menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama udara
2. Struktur pada laring yg berfungsi mencegah masuknya partikel makanan atau minuman ke dalam
laring & trakea adalah…
A. Silia
B. Tonsil
C. Epiglotis
D. Pita suara
3. Struktur yg berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang & mengempis adalah…
A. Diafragma
B. Alveolus
C. Pleura
D. Lobus Paru-paru
4. Apakah kelainan yg disebabkan oleh menyempitnya saluran pernapasan dalam paru-paru, sehingga
seseorang dapat mengalami kesulitan bernapas?
A. Asma
B. Asfiksi
C. Influenza
D. Bronkitis
5. Paru-paru seseorang pasien penuh dengan cairan. Setelah dianalisis ternyata juga ditemukan bakteri
Streptococcus pneumoniae. Pasien tersebut terserang penyakit…
A. Asma
B. Tuberkulosis
C. Pneumonia
D. Kanker Paru-paru
PERKEMBANGBIAKAN HEWAN
Hewan berkembang biak dengan tiga cara yaitu, ovipar, vivipar, dan ovovivipar. Materi kali ini akan
membahas ciri-ciri hewan ovipar, ovipar adalah cara berkembang biak dengan cara bertelur.
Proses perkembangbiakan hewan secara ovipar adalah saat sel telur betina dibuahi oleh sel jantan.
Perkembangbiakan hewan merupakan salah satu karakteristik dasar yang dimiliki hewan
sebagai makhluk hidup. Perkembangbiakan ini perlu dilakukan oleh hewan untuk terhindar dari
kepunahan.
Pada dasarnya, terdapat dua cara perkembangbiakan hewan , yaitu generatif (seksual) dan
vegetatif (aseksual). Nah, ingin tahu lebih banyak tentang ciri-ciri perkembangbiakan
generatif dan vegetatif? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Perkembangbiakan Generatif
Cara perkembangbiakan hewan yang pertama adalah perkembangbiakan generatif atau seksual
atau perkawinan. Perkembangan ini terjadi ketika sel kelamin jantan (spermatozoid) bertemu
dan membuahi sel kelamin betina (sel telur). Perkembangbiakan generatif terbagi menjadi tiga
jenis, yaitu ovipar , vivipar , dan ovovivipar .
1. Ovipar (bertelur)
Ovipar berasal dari kata ovum yang artinya telur. Bertelur dilakukan oleh hewan seperti
unggas, reptil, dan ikan. Dalam proses pembuahannya, terdapat dua jenis pembuahan, yaitu
secara internal dan eksternal. Pembuahan internal terjadi di dalam tubuh induk betina,
sedangkan eksternal terjadi di luar tubuh induk.
Contoh hewan ovipar adalah ayam, bebek, penyu, komodo dan burung. Sementara contoh
hewan ovipar adalah ikan dan katak.
2. Vivipar (beranak)
Hewan yang berkembang biak secara Vivipar biasa disebut juga dengan hewan mamalia atau
menyusui. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim hewan betina sehingga induk
hewan akan mengandung selama beberapa bulan. Contoh hewan yang melakukan
perkembangbiakan secara vivipar adalah anjing, kucing, kambing, sapi, dan kelinci.
Perkembangan Vegetatif
Cara perkembangbiakan hewan selanjutnya adalah vegetatif atau aseksual. Perkembangbiakan
ini terjadi tanpa adanya perkawinan. Pada umumnya, perkembangbiakan vegetatif terjadi
pada hewan tingkat rendah.
Hewan tingkat rendah yang dimaksud memiliki struktur tubuh yang tidak sempurna. Adapun
ada tiga cara perkembangbiakan vegetatif, yaitu tunas, fragmentasi , dan membelah diri .
1. Tunas
Tunas kecil akan muncul pada tubuh induk hewan. Ketika sudah cukup umur, tunas tersebut
akan berpisah dengan tubuh induknya dan akan membentuk individu baru. Contoh hewan yang
berkembang biak dengan tunas adalah Poryfera dan Hydra.
2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara hewan berkembang biak dengan memotong atau memutuskan bagian
tubuhnya. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara ini adalah Planaria dan beberapa
jenis cacing.
3. Membelah diri
Perkembangbiakan secara membelah diri dilakukan oleh hewan bersel satu
seperti amoeba . Cara induk hewan membelah diri adalah dengan membagi tubuhnya menjadi
dua bagian sama besar. Ukuran hewan amoeba sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat dengan
menggunakan mikroskop saja.
Macam-Macam Simbiosis
1. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah sebuah hubungan antara dua individu atau lebih.
Di dalam kelompok atau hubungan, akan terjalin dan diberikan keuntungan antara satu sama lain,
dengan begitu sesama individu akan merasa setara dan impas.
Contoh dari simbiosis mutualisme adalah jamur dan akar pohon pinus.
Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan akar dari pohon pinus mendapatkan garam
mineral dan juga air.
2. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah sebah hubungan yang memiliki tujuan untuk menguntungkan satu
pihak atau satu individu.
Maksudnya adalah kedua individu bekerja sama, tetapi hanya satu individu yang mendapatkan
keuntungan.
Sedangkan individu lain tidak mendapatkan kerugian, contohnya adalah tanaman anggrek dengan
pohon mangga.
Walaupun kedua jenis tumbuhan ini sangat berbeda, ternyata taman anggrek mendapatkan keuntungan
berupa tempat tinggal atau tempat hidup.
Sedangkan pohon mangga sendiri tidak mengalami kerugian atau keuntungan karena dihinggapi oleh
tumbuhan anggrek.
"Simbiosis mutualisme adalah jenis simbiosis yang menguntungkan satu sama lain."
3. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua individu, di mana hanya satu pihak mendapatkan
keuntungan.
Sedangkan pihak individu lain akan mengalami kerugian bahkan kematian dari individu tersebut,
sebagi contoh simbiosis parasitisme adalah kutu rambut dan kita sebagai manusia.
Kutu rambut sendiri mengambil darah kita dengan cara mengisap untuk mendapatkan makanan.
Sedangkan kita sebagai manusia dirugikan karena terganggu akibat rasa gatal dan rasa sakit akibat
kutu.
Dengan kerugian yang dialami manusia dan keuntungan yang didapatkan kutu rambut, maka hal ini
bisa disebut dengan simbiosis parasitisme.
JARAK, WAKTU, KECEPATAN
Kecepatan adalah perpindahan yang ditempuh oleh manusia maupun sebuah benda di dalam jangka
waktu tertentu yang dinyatakan di dalam satuan meter per sekon (satuan ukuran panjang per satuan
ukuran waktu). Untuk mengetahui kecepatan, maka dibutuhkan jarak yang nantinya akan dibagi dengan
waktu. Di bawah ini adalah rumus kecepatan, rumus kecepatan rata-rata, rumus untuk menghitung
jarak, dan rumus untuk menghitung waktu beserta contoh pengerjaannya yang dilansir dari buku
Kumpulan Rumus Terlengkap Matematika-Fisika-Kimia: (Chapter 2 Fisika), Wahyu Utama,
(2015:166).
Contoh Pengerjaan
1. Alia mengemudikan mobil dari rumah ke kantor yang berjarak sekitar 30 km dengan waktu 2 jam di
perjalanan. Maka berapakah kecepatan dari mobil doni tersebut ?
Diketahui:
s = 30 km
t = 2 jam
Di tanya: v
Dijawab:
V=s/t
V = 30 km / 2 jam
V = 15 km/jam
Jadi, kecepatan dari mobil Alia adalah 15 km/jam.
2. Surya berjalan kaki dengan kecepatan rata – rata nya 2 meter per detik. Jadi, berapa jarak yang
ditempuh Surya usai berjalan kaki selama 2 jam?
Diketahui:
v = 2 meter/detik
t = 2 jam = 2 x 60 x 60 = 7200 detik.
Ditanya: s
Dijawab:
s=vxt
s = 2 meter/detik x 7200 detik
s = 14.400 meter = 14,4 km
Jadi, jarak yang ditempuh Surya usai berjalan kaki selama 2 jam adalah 14,4 km.
3. Sebuah pesawat terbang dengan kecepatan 500 km/jam. Berapa lama waktu untuknya terbang dari
kota A ke kota B apabila jarak kedua kota itu adalah 1.500 kilometer?
Diketahui:
s = 1.500 km
v = 500 km/jam
Ditanya: t dari kota A ke kota B
Dijawab:
t=s/v
t = 1500 km / 500 km/jam
t = 3 jam
Jadi, waktu yang dibutuhkan pesawat itu untuk terbang kota A ke kota B adalah 3 jam.
4. Wildan mengendarai mobil dengan dari kota A ke kota B yang berjarak sekitar 20 km selama 2 jam
lalu melanjutkan perjalanan 40 km menuju kota C selama 3 jam. Berapa kecepatan rata-rata yang telah
ditempuh mobil Wildan?
Diketahui:
s2-s1 = 40 km - 20 km = 20 km
t2 - t1 = 3 jam - 2 jam = 1 jam
Ditanya: kecepatan rata-rata
Dijawab:
v = (s2 - s1) / (t2 - t1) = 20 km/jam
Jadi, kecepatan rata-rata yang telah ditempuh mobil Wildan adalah 20 km/jam.
Perhatikan posisi burung yang sedang terbang bebas seperti pada gambar di bawah ini !
Saat terbang di udara burung tersebut menerapkan Hukum III Newton dengan cara memanfaatkan sifat
gesekan udara. Berdasarkan fakta tersebut, maka perbandingan besarnya gaya aksi reaksi antara burung
dengan udara yang benar adalah ....
Pembahasan Soal:
Hukum III Newton disebut hukum aksi-reaksi.
Hukum III Newton berbunyi "Gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama,
dengan arah terbalik, dan segaris."
Artinya, jika benda A memberi gaya pada benda B (aksi) maka benda B akan memberikan gaya
kepada benda A (reaksi). Gaya yang diberikan kedua benda tersebut besarnya sama, namun arahnya
berbeda.
Kepakan sayap burung memiliki peranan penting. Pada saat burung mengepakan sayap, fenomena
tersebut merupakan gaya aksi ke udara, maka sesuai hukum III newton, akan ada balasan berupa gaya
reaksi dari udara ke sayap burung dengan gaya yang sama besarnya. Saat mengepakan sayap,
burung mendorong udara di sekitarnya ke bawah. Hal tersebut menyebabkan udara mendapatkan
gaya aksi ke bawah, sehingga udara akan memberi gaya reaksi ke atas yang kemudian digunakan
untuk mengangkat tubuh burung sehingga burung dapat terbang dengan stabil.
Dengan demikian perbandingan gaya aksi reaksi antara burung dan udara adalah sama,
sehingga burung dapat terbang stabil di udara.
CIRI-CIRI LIPAN
Memiliki sepasang antena di kepala.
Memiliki mata sederhana.
Memiliki rahang dan maksila.
Sistem pernapasan terjadi melalui sistem trakea.
Pertanyaan
Sebutkan ciri morfologi dan klasifikasi lipan (myriapoda) !
Pembahasan Soal:
Lipan merupakan anggota kelompok Arthropoda subfilum Myriapoda. Ciri-ciri lipan antara lain tubuh
hewan hanya terdiri atas kepala dan badan. Pada bagian kepala terdapat satu pasang mata tunggal, satu
alat peraba yang berbuku-buku, mulut dan alat peraba kecil yang berada pada rahang belakang.
Tubuhnya bersegmen, tiap segmen berukuran hampir sama dan memiliki sepasang kaki yang berbuku-
buku. Berikut klasifikasi lipan:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Subfilum : Myriapoda
Kelas : Chilopoda
Ordo : Scolopendromorpha
Famili : Scolopendridae
Genus : Scolopendra
Spesies : Scolopendra gigantea
650 ml air
Cara Membuat :
Rendam kacang hijau selama 1 jam atau semakin lama lebih baik.Tiriskan kacang hijau.
Masak air sampai mendidih lalu masukan kacang hijau yang sudah direndam.
Kemudian masukan daun pandan dan jahe. Masak dalam air mendidih selama 5 menit.
Tutup panci dan matikan api. Diamkan selama 30 menit.
Nyalakan kembali api dan campurkan santan instan beserta gula pasir.
Masak santan instan dan gula pasir selama 7 menit dan aduk terus sambil dicek tingkat
kemanisannya.
Jika sudah pas, matikan api.
tepung protein tinggi (bisa pakai Cakra atau Komachi) sebanyak 400 gram
tepung protein sedang (bisa pakai Segitiga Biru) sebanyak 100 gram
gula pasir sebanyak 100 gram
ragi instant (bisa pakai merk Fermipan atau Saf Instant atau Baker Bonus)
sebanyak 11 gram
bread improver (bisa pakai Baker Bonus A) 1/2 sendok teh
susu bubuk full cream (bisa pakai Dancow) sebanyak 25 gr
4 butir kuning telur agar lebih lembut
Air es atau susu dingin sabanyak 250 ml air tuang sedikit demi sedikit,
tidak harus terpakai semua, jika adonan sudah mengumpal dengan baik,
penambahan air hentikan
margarin 80 gr
garam 1 sendok teh
1. Campur bahan kering sperti terigu, gula pasir, ragi instant, bread improver,
susu bubuk hingga rata.
2. Masukan kuning telur dan campur dengan menggunakan tangan agar rata
kemudian air es sedikit demi sedikit sambil diuleni, hentikan
penambahannya jika adonan sudah bisa menyatu dan tidak lengket di
wadah.
3. Masukkan butter, mentega dan garam secara bersamaan dan uleni hingga
kalis elastis, bentuk bulat dalam wadah yang diolesi minyak supaya tidak
lengket saat pengambilan, diamkan 30 menit atau sampai adonan
mengembang 2 kali semula dan kempiskan.
4. Bagilah adonan tersebut sesuai selera yang diinginkan, rounding sampai
permukaan adonan halus dan udara didalamnya keluar, cirinya adonan
menjadi padat halus lentur, istirahatkan 15 menit.
5. Ambillah sebuah adonan, giling pipih dan beri isi dan bentuk sesuai selera.
6. Diamkan adonan selama 60 menit, olesi dengan evaporate susu atau
kuning telur, kemudian panggang dengan suhu 175 derajat selama 20-30
menit, dinginkan diatas cooling rack .
7. Setelah matang akan bewarna coklat keemasan, angkat dan taruh di rak
kawat agar uap panasnya hilang.
8. Masukkan ke dalam wadah kedap udara agar roti empuk bertahan lama.
NEGARA ASEAN
ASEAN
Apa kalian tahu bahwa ASEAN (Association of South East Asian Nations) berdiri pada 8 Agustus
1967 di Bangkok, Thailand? ASEAN adalah organisasi yang beranggotakan negara-negara di Asia
Tenggara. ASEAN didirikan oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand. Wow hebat ya negara kita itu salah satu negara pendiri.
Tahukah kalian Sebagian besar negara ASEAN memiliki wilayah laut dengan luas sekitar 5.060.100
km². Adapun luas wilayah daratannya ± 4.817.000 km. Mayoritas negara-negara di ASEAN memiliki
iklim tropis karena dilewati oleh garis khatulistiwa.
Berdasarkan letak geografis, ASEAN terletak di antara dua samudra yaitu Hindia dan Pasifik, dan
terletak diantara dua benua yaitu Asia dan Australia. Tahukah kalian bahwa negara-negara di ASEAN
memiliki 4 karakteristik yang unik lho, yuk mari kita bahas!
ORGANISASI ASEAN
Bendera ASEAN melambangkan ASEAN yang stabil, penuh perdamaian, bersatu, dan dinamis.
Ikatan rumpun padi melambangkan harapan para tokoh pendiri ASEAN agar asosiasi ini secara
bersama-sama terikat dalam persahabatan dan kesetiakawanan sosial.
Indonesia mempunyai sumber daya dan komoditas yang ditawarkan seperti tembaga, timah, besi,
minyak, gas, dan nikel.
Selain itu, Indonesia juga unggul dalam memproduksi karet, kopi, kelapa sawit, pupuk, tembakau, ikan
tuna, udang, dan teh.
Brunei Darussalam terkenal sebagai penghasil minyak mentah, hasil minyak, dan gas alam. Di
Malaysia banyak hasil sumber daya dan komoditas yang dihasilkan dari pertanian, pertambangan, dan
perindustrian.
Malaysia penghasil biji timah terbesar di dunia, lo. Lalu, ada Singapura , yang menghasilkan mesin,
alat elektronik, dan alat transportasi.
Negara Thailand unggul dalam sumber daya dan komoditas yang meliputi kehutanan, pertambangan,
dan pertanian.
Thailand adalah negara penghasil beras terbesar di Asia. Negara Filipina, unggul di bidang pertanian,
industri, dan pertambangan.
Thailand salah satu dari negara ASEAN adalah penghasil beras.
Komoditas terbesarnya adalah penghasil kayu, nanas, kopra, dan gula. Sedangkan, negara Vietnam
unggul di bidang pertanian, pertambangan, dan tekstil.
Komoditasnya ada semen, kaca, pupuk, emas, dan seng. Negara Kamboja memenuhi kebutuhan
ekonominya dengan sektor pertanian.
Negara Laos, mengandalkan sektor pertanian seperti beras, tembakau, jagung, jeruk, dan kopi.
Lalu ada negara Myanmar, yang menghasilkan kayu jati, pupuk, dan beras.
Berikut perbedaan kegiatan ekonomi negara Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya:
Perbedaan:
1. Indonesia bergantung dari hasil ekspor pertanian dan mengandalkan impor barang-barang industri,
sedangkan negara Singapura bergantung pada hasil ekspor elektronik.
2. Komoditas pertanian Indonesia yang diekspor adalah kakao, sawit, dan batu bara. Sedangkan,
Singapura komoditas ekspornya mesin, makanan, dan barang jadi.
3. Negara tujuan Indonesia untuk mengekspor adalah Amerika, Jepang, dan China. Sedangkan negara
Singapura tujuannya Indonesia, China, Hong Kong, dan Malaysia.
Persamaan:
1. Sama-sama melakukan kegiatan ekspor dan impor barang untuk memenuhi kebutuhan negara.
Pertempuran Lima Hari di Semarang merupakan salah satu dari serangkaian pertempuran maupun
perlawanan rakyat Indonesia dalam mempertahankan status kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pertempuran yang terjadi pada 15 Oktober 1945 dan berakhir pada 20 Oktober 1945 ini
terjadi antara warga Semarang melawan tentara Jepang. Pertempuran ini disebut sebagai
Perlawanan Lima Hari di Semarang karena lamanya pertempuran selama lima hari.
Pertempuran Lima Hari di Semarang ini terjadi ketika amarah para pemuda tersulut oleh kabar
tewasnya dr. Kariadi oleh tentara Jepang dimana dr. Kariadi pada waktu itu tengah melakukan
perjalanan ke Reservoir Siranda guna memastikan berita bahwa Jepang telah meracuni sumber air
tersebut.
Pertempuran ini makin memanas ketika pada tanggal 17 Oktober 1945, tentara Jepang mengumumkan
genjatan senjata, namun diam-diam juga melaksanakan serangan ke berbagai kampung. Pada tanggal
19 Oktober 1945, pertempuran sengit dan intens terus terjadi di seluruh penjuru kota Semarang.
Pertempuran yang berlangsung Hingga lima hari ini memakan korban sebanyak 2.000 jiwa warga
Semarang dan sebanyak 850 tentara Jepang.
Adapun guna memperingati juga mengenang semangat perjuangan para pemuda dan para pejuang kota
Semarang lainnya maka dibangun sebuah Monumen bernama Tugu Muda. Monumen Tugu Muda ini
dibangun pada tanggal 10 November 1950 dan diresmikan oleh Presiden RI Ir. Sukarno pada tanggal
20 Mei 1953.
AMBARAWA
Pada tanggal 11 Desember 1945, Kol. Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor
TKR dan Laskar. Pada tanggal 12 Desember 1945 jam 04.30 pagi, serangan mulai dilancarkan.
Pembukaan serangan dimulai dari tembakan mitraliur terlebih dahulu, kemudian disusul oleh
penembak-penembak karaben. Pertempuran berkobar di Ambarawa. Satu setengah jam kemudian, jalan
raya Semarang-Ambarawa dikuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR. Pertempuran Ambarawa berlangsung
sengit. Kol. Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik gelar supit urang,
atau pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-benar terkurung. Suplai dan
komunikasi dengan pasukan induknya diputus sama sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada
tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan
Sekutu dibuat mundur ke Semarang.
SURABAYA
Jakarta, CNN Indonesia -- Peristiwa 10 November 1945 merupakan peristiwa penting dalam menjaga dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini dikenal juga dengan pertempuran Surabaya.
Pertempuran Surabaya adalah peperangan antara tentara Indonesia melawan tentara Inggris yang terjadi
pada 27 Oktober - 20 November 1945 di Surabaya. Sedangkan, peristiwa 10 November adalah puncak
pertempuran Surabaya. Hari ini pun diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pahlawan.
Tentara Inggris mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Mereka tergabung dalam tentara sekutu
atau Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI). Selain tentara Inggris, tentara Belanda yang
tergabung dalam Netherlands Indies Civil Administration (NICA) juga ikut membonceng mendarat di
Surabaya. Pada awalnya, tujuan AFNEI datang adalah untuk melucuti senjata tentara Jepang dan
membebaskan tawanan perang. Namun, mereka juga punya maksud tersembunyi membantu Belanda
merebut kemerdekaan Indonesia.
Penyebab Pertempuran Surabaya
Pertempuran Surabaya dipicu insiden Hotel Yamato. Saat itu, tentara Belanda mengibarkan bendera
Belanda di puncak Hotel Yamato. Peristiwa ini membuat kegaduhan di kalangan penduduk Surabaya.
Residen Soedirman bersama Sidik dan Hariyono bertemu dengan tentara Belanda WVC Ploegman di
Hotel Yamato dan meminta mereka menurunkan bendera berwarna merah putih biru itu.
Namun, Ploegman menolak permintaan itu. Dia bahkan mengancam dan mengeluarkan pistol. Perkelahian
di lobi hotel itu pun tak terelakkan. Ploegman tewas dicekik Sidik dan Sidik pun tewas di tangan tentara
Belanda lainnya.
Soedirman dan Hariyono berhasil keluar Hotel Yamato. Hariyono dan seorang pemuda bernama Koesno
Wibowo memutuskan untuk memanjat ke puncak Hotel Yamato. Mereka pun merobek warna biru di
bendera Belanda sehingga menjadi bendera berwarna merah putih.
Sejak peristiwa itu, suasana pun mulai memanas antara tentara Indonesia, NICA, dan AFNEI.
Selang beberapa waktu, komandan militer Inggris Jenderal Mallaby tewas saat melewati Jembatan Merah.
Kematian Mallaby membuat tentara Inggris marah besar
Robert Mansergh yang menggantikan posisi Mallaby, mengeluarkan ultimatum bahwa pada 10 November
1945 Indonesia harus menyerahkan semua persenjataan dan menghentikan perlawanan terhadap Inggris
dan Belanda. Ultimatum itu tidak membuat tentara dan masyarakat Surabaya takut. Tentara dan arek-arek
Suroboyo justru siap berperang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Saat itu Sutomo atau yang lebih dikenal dengan Bung Tomo membakar semangat para pejuang.
Pada pukul 06.00 pagi tanggal 10 November, Inggris melancarkan serangan. Peperangan pun terjadi.
Ribuan pejuang Indonesia meninggal dunia. Indonesia kalah dalam perang ini.
Meskipun kalah, perlawanan ini dianggap berhasil memukul tentara Inggris dan mendapatkan perhatian
internasional. Indonesia tetap berhasil mempertahankan kemerdekaan.
BANDUNG
Dalam perjuangan kemerdekaan di Indonesia, ada banyak peristiwa heroik yang menandakan adanya
perlawanan sengit para pejuang terhadap penjajah di tengah keterbatasan yang ada. Salah satunya
adalah peristiwa heroik yang terjadi di Bandung, Jawa Barat yang dikenal dengan Sebutan “Bandung
Lautan Api”.
Mungkin sebagian dari kalian ada yang sudah mendengar dan mengetahuinya, namun tidak salah bila
kita refresh kembali untuk mengetahui sejarah singkat dari peristiwa heroik Bandung Lautan Api.
Selain untuk menambah pengetahuan, mengingat perjuangan para pahlawan juga dapat menumbuhkan
kecintaan terhadap tanah air.
Bandung Lautan Api adalah peristiwa dibumi hanguskannya kota Bandung provinsi Jawa Barat pada
23 Maret 1946. Hal ini terjadi karena mencegah tentara sekutu dan tentara Netherlands Indies Civiele
Administration (NICA) Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis
militer dalam perang Kemerdekaan Indonesia.
Pada awalnya, pasukan Inggris bagian dari Brigade MacDonald tiba di Bandung pada 12 Oktober 1945.
Sejak semula hubungan sekutu (Inggris) dengan pemerintah Indonesia sudah tegang, dimana mereka
menuntut agar semua senjata api yang ada di tangan penduduk kecuali Tentara Keamanan Rakyat
(TKR) diserahkan kepada pihak sekutu.
Orang-orang Belanda yang baru dibebaskan dari tawanan mulai melakukan tindakan-tindakan yang
mulai mengganggu keamanan. Akibatnya, bentrokan bersenjata antara Inggris dan TKR tidak dapat
dihindari. Pada 21 November 1945 malam, TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan
terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian utara yang digunakan sebagai markas.
Setelah penyerangan tersebut, maka MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa
Barat agar Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia termasuk pasukan bersenjata dengan
alasan menjaga keamanan. Namun, ultimatum ini tidak diindahkan oleh Tentara Republik Indonesia
(TRI), maka dikeluarkan kembali ultimatum kedua oleh Sekutu pada 23 Maret 1946 untuk
mengosongkan seluruh kota Bandung.
TRI menyerang markas sekutu dan membakar habis Bandung selatan sebelum meninggalkannya.
Dimana-mana asap hitam mengepul membumbung tinggi di udara dan semua listrik mati. Bandung
sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud agar sekutu tidak dapat menggunakan
Bandung sebagai markas strategis militer.
Pertempuran yang paling besar terjadi di Desa Dayeuhkolot sebelah selatan Bandung, di mana terdapat
gudang amunisi besar milik tentara sekutu. Gudang tersebut berhasil diledakan menggunakan dinamit,
sehingga meledak dan terbakar. Kurang lebih pukul 24.00 Bandung selatan telah kosong dari penduduk
dan TRI tetapi api masih membumbung membakar kota, sehingga Bandung pun menjadi lautan api.
Pembumi-hangusan Bandung tersebut dianggap merupakan strategi yang tepat dalam perang
kemerdekaan Indonesia karena kekuataan TRI dan milisi rakyat tidak sebanding dengan kekuatan pihak
sekutu dan NICA yang berjumlah besar. Peristiwa ini diabadikan oleh pemerintah dengan membangun
Monumen Bandung Lautan Api dan mengilhami Ismail Marzuki dalam lagunya yang berjudul Halo
Halo Bandung.
KALIMAT EFEKTIF
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain dengan tepat. Kalimat yang
dimaksud bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Pada cerita di atas, bentuk kalimat yang dipakai adalah lisan. Jelita sebagai pendengar tidak mampu
memahami dengan tepat apa yang diucapkan oleh pembicara yaitu Jenandra. Berarti kalimat yang
diucapkan Jenandra tidak efektif.
Begitu pula untuk kalimat berbentuk tulisan. Jika pembaca tidak mengerti makna dari kalimat yang
ditulis oleh orang lain (penulis) dengan tepat, berarti kalimat yang ditulis tersebut tidak efektif.
Terdapat beberapa syarat agar suatu kalimat bisa disebut sebagai kalimat efektif. Apa saja syaratnya?
Kesepadanan Struktur
Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu keseimbangan antara gagasan dengan
struktur yang dipakai. Nah, untuk memiliki kesepadanan struktur yang baik, ada poin-poin yang harus
dipenuhi, nih!
Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan menghindari
penggunaan kata depan sebelum penyebutan subjek.
Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga maknanya menjadi sulit
dipahami.
KATA BAKU
Kata baku adalah kata yang penggunaanya sudah sesuai dengan kaidah atau
pedoman bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Pengertian lain dari kata
baku adalah sebagai kata yang sudah benar dari segi aturan maupun ejaan
kaidah bahasa Indonesia.
1. Jaring-Jaring Kubus
Jaring-jaring kubus diperoleh dari model kubus yang diiris pada beberapa rusuknya. Lalu, kubus yang telah diiris direbahkan
di atas bidang datar.
2. Jaring-jaring Balik
Jaring-jaring balok diperoleh dari model balok yang diiris pada beberapa rusuknya, kemudian direbahkan di atas bidang
datar.
3. Jaring-jaring Prisma
Jaring-jaring prisma diperoleh dari model prisma yang diiris pada beberapa rusuknya, kemudian direbahkan di atas bidang
datar.
4. Jaring-Jaring Limas
Jaring-jaring limas diperoleh dari model prisma yang diiris pada beberapa rusuknya, kemudian direbahkan di atas bidang
datar.
Bangun ruang sisi lengkung mempunyai sisi berupa bidang lengkung. Jenis-jenis bangun ruang sisi lengkung antara lain
sebagai berikut.
1. Tabung
2. Kerucut
3. Bola
Keterangan:
KELILING LINGKARAN
Menghitung keliling lingkaran sebenarnya tidaklah sulit. Untuk menghitung keliling dari
lingkaran, setidaknya ada dua cara yang bisa kamu gunakan. Yaitu, jika diketahui jari-jari (r),
atau jika diketahui diameter (d atau 2r). Rumus keduanya adalah seperti berikut ini:
Jika diketahui jari-jari, maka rumusnya adalah K = 2 x π x r
Jika diketahui diameter, maka rumusnya adalah K = π x d
3. Jarak dari rumah A ke rumah B adalah 120 km. Jarak tersebut ditempuh oleh Andre di dalam waktu
2 jam. Berapa kecepatan Andre di dalam menempuh jarak tersebut?
Diketahui:
s= 120 km
t= 2 jam
Ditanya: v
Dijawab:
v= s / t = 120 km / 2 jam = 60 km/jam
Jadi, kecepatan yang Andre tempuh adalah 60 km/jam.
PENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA LEWAT TAMPILAN DIAGRAM
STATISTIKA
PERNYATAAN PERTIDAKSAMAAN DARI SUATU VARIABEL
PENAMPAKAN BANGUN RUANG DARI ATAS, SAMPING, DEPAN, BELAKANG
SINTAK PEMBELAJARAN PJBL,
INQUIRY, DISCOVERY LEARNING, PBL
Sintak Model Pembelajaran Discovery, PBL, dan PjBL
Salah satu kompetensi guru yang tertuang dalam Permendiknas no 16 tahun 2007 adalah kompetensi
nomor 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dan 2.2. “
menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara
kreatif dalam mata pelajaran yang diampu”.
Pada kesempatan ini tidak akan dijelaskan pengertian masing-masing istilah tersebut, tetapi akan
diberikan contoh sintak beberapa model pembelajaran yang disarankan dalam pembelajaran IPA pada
permendikbud nomor 103 tahun 2014, yaitu: Model discovery learning, Project Based Learning,
Problem dan Problem Based Learning.
1. Disccovery Learning
Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode discovery learning di kelas,ada beberapa
prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut:
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama pelajar dihadapkan pada fenomena yang mengandung permasalahan, sesuatu yang
menimbulkan kebingungannya dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai
kegiatanpembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam
mengeksplorasi bahan.
b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
c.Data collection (pengumpulan data)
Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada para
siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknyayang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis.Data dapat diperoleh melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara
dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
d. Data processing (pengolahan data ) Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan
mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan.
e. Verification (pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang telah ditetapkan,dihubungkan dengan hasil data processing. Berdasarkan hasil
pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan
terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakahterbukti atau tidak.
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk semuakejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil
verifikasi.Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.
2. Problem Based Learning (PBL)
a. Mengorientasikan Siswa pada Masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas aktivitas yang akan
dilakukan. Dalam penggunaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan
rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses
pembelajaran. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu sebagai berikut.
1) Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih
kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa yang
mandiri.
2) Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah
masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan.
3) Selama tahap penyelidikan, siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi.
4) Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa akan didorong untuk menyatakan ide-idenya secara
terbuka dan penuh kebebasan.
b. Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong
siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama
dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan
membentuk kelompok-kelompok siswa dimana masing-masing kelompok akan memilih dan
memecahkan masalah yang berbeda.
c. Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik
penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni
pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan.
Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru
harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun
aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar
peserta didikmengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri.
d. Mengembangkan dan Menyajikan Artefak (Hasil Karya) dan Mempamerkannya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran. Artefak lebih dari
sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan
yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program
komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir
siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai
organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pemeran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru,
orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
e. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri
dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta
siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
3. Pembelajaran berbasis Proyek (PjBL)
Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.
a. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapatmemberi penugasan
peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia
nyata dan dimulai dengan sebuah investigas mendalamdan topik yang diangkat relevan untuk para
peserta didik.
b. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta
didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main,
pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses
untuk membantu penyelesaian proyek.
c. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat
deadline penyelesaian proyek, (3)membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4)
membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek,dan
(5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
d. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)
Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama
menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi peserta didik pada setiap
proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar
mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas
yang penting.
e. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam
mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta didik,memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
f. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama
menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki
kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnyy ditemukan suatu temuan baru (new
inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran
Selain itu, pembelajaran abad 21 juga mengarahkan pada pengasahan literasi media, literasi teknologi,
dan literasi informasi. Dengan demikian pembelajaran yang dilaksanakan akan melibatkan teknologi
sebagai sarana penunjang pembelajaran.
Pembelajaran abad 21 dan pendekatan saintifik
Pembelajaran abad 21 menghadirkan proses pembelajaran yang memperhatikan langkah penemuan dan
pengembangan konsep secara mandiri oleh siswa. Proses tersebut mengikuti langkah pendekatan
saintifik yang mengharapkan proses dan hasil pembelajaran lebih bermakna dibanding hanya sekedar
transfer pengetahuan dari guru kepada siswa.
Pembelajaran abad 21 menghadirkan penilaian yang autentik dan komprehensif. Keberhasilan siswa
dalam pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil akhir saja, melainkan semua aktivitas yang
dilaksanakan oleh siswa selama pembelajaran menjadi bagian yang dinilai.
Selain itu, penilaian tidak terpaku pada penilaian hasil belajar aspek pengetahuan saja. Aspek
keterampilan pun menjadi bagian penilaian dari siswa, bahkan produk yang dihasilkan siswa dalam
pembelajaran pun menjadi objek penilaiannya.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka pembelajaran abad 21 ini memiliki beberapa prinsip yang harus
menjadi acuan dan dasar dalam pelaksanaan pembelajaran abad 21. Berikut penjelasan prinsip
pembelajaran abad 21.
Prinsip pembelajaran abad 21 ini harus menjadi acuan dan dasar dalam pengembangan serta
pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Pembelajaran abad 21 harus mengubah pembelajaran dengan pendekatan berpusat pada guru menjadi
pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa harus diberikan keleluasaan dan kesempatan yang besar
untuk mengembangkan berbagai kemampuan selama proses pembelajaran.
Aktivitas pembelajaran pun harus banyak menghadirkan aktivitas hands on dan minds on yang
dilakukan oleh para siswa. Pada konteks yang lebih luas, sumber informasi ketika pembelajaran pun
tidak lagi berpusat dari guru, melainkan dari berbagai sumber, termasuk dari siswa itu sendiri.
Pembelajaran abad 21 harus melatihkan keterampilan kolaborasi pada diri siswa dalam proses
pembelajaran dan penyelesaian projek pembelajaran. Siswa juga wajib diajarkan bagaimana caranya
untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain. Berkolaborasi juga bisa dengan orang-orang yang berbeda
baik itu dalam sosial, latar budaya, dan nilai-nilai yang dianutnya.
Pada saat menggali informasi dan membangun makna dalam sebuah pembelajaran, siswa perlu
didorong agar dapat berkolaborasi dengan teman-teman yang berada di dalam kelasnya. Dalam
mengerjakan suatu projek, siswa perlu diajarkan cara menghargai kekuatan dan kelebihan setiap orang
serta cara mengambil peran dan menyesuaikan diri secara tepat dalam dinamika kelompok.
Pembelajaran abad 21 harus kontekstual
Pembelajaran pada abad 21 harus menghadirkan pembelajaran yang mampu menjembatani antara
tekstual yang dipelajari di kelas dengan kontekstual yang dialami oleh siswa dalam kehidupan sehari-
hari.
Untuk menghadirkan pembelajaran yang demikian, maka pembelajaran yang dilakukan di kelas harus
berbasis kontekstual yang mengangkat isu-isu dan tema yang sering dijumpai oleh siswa dalam
kehidupan sehari-hari.
Pada pelaksanaannya, guru harus membantu siswa agar dapat menemukan nilai, makna dan keyakinan
atas apa yang sedang dipelajarinya serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Selain
itu, guru juga harus melakukan penilaian kinerja siswa yang dikaitkan dengan dunia nyata yang bersifat
autentik.
Selanjutnya, prinsip pembelajaran abad 21 ini harus diperhatikan ketika pemilihan metode dan model
pembelajaran. Lalu seperti apa metode pembelajaran yang bisa dipilih untuk menghadirkan
pembelajaran abad 21? Mari simak penjelasannya.
LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Trianto (2010: 98) langkah-langkah model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah sebagai
berikut:
1. Orientasi siswa kepada masalah: guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik
yang dibutuhkan, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah,
memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih.
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar: guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok: guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan
dan pemecahan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk
berbagai tugas dengan temannya. 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah:
guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan.
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Inkuiri
Metode inkuiri memiliki prosedur pembelajaran yang terstruktur sesuai dengan karakteristiknya.
Hosnan (2014: 342-344) mengemukakan langkah pembelajaran dengan metode inkuiri yakni sebagai
berikut.
1. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran
yang responsif. Guru mengondisikan siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru
merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.
2. Merumusakan masalah Langkah yang membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung
teka teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir
memecahkan masalah dan mencari jawaban yang tepat.
3. Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji
dan perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus
memiliki landasan berpikir yang kokoh sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional
dan logis.
4. Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam metode inkuiri, mengumpulkan data
merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Oleh karena itu,
tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaanpertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5. Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji
hipotesis berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang
diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung data yang ditemukan
dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan
yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan tujuan
akhir dalam proses pembelajaran.
Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013
Langkah-langkah dalam kurikulum 2013 menitikberatkan pada keaktifan siswa di dalam kelas. Bagan
di bawah ini adalah langkah pembelajaran dalam kurikulum 2013.
Dibawah ini akan saya paparkan bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam
proses pembelajaran berbasis K-13.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Awal
Pembukaan
Dalam Kurikulum K-13 langkah yang pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah
pembukaan. Pembukaan yang dimaksud adalah memberikan salam, mengajak siswa untuk berdo’a
bersama, memberikan apresiasi, memberikan pengantar materi, serta memberikan motivasi awal. Hal
ini bertujuan agar peserta didik memiliki gambaran tentang materi apa yang akan disampaikan, dan
peserta didik juga akan lebih memiliki persiapan serta merasa nyaman dalam proses pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1. Obeserving(Mengamati)
Mengamati adalah proses awal dari serangkaian tahapan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Dalam proses mengamati ini diharapkan dapat melatih dalam hal kesungguhan dan ketelitian dalam
mencari sebuah informasi. Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan : melihat, menyimak,
mendengar dan membaca yang diformulasikan pada sekenario proses pembelajaran. Guru
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan
(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek (Permendikbud No. 81a
Th. 2013).
Contoh kegiatan mengamati yang bisa dilakukan adalah sebegai berikut :
Membaca sumber dari buku siswa
Mendengarkan pembacaan puisi atau narasi
Melihat tayangan video
Melihat demonstrasi
2. Questioning(Menanya)
Menanya melatih peserta didik untuk mengembangkan kreativitas rasa ingin tahun, rasa penasaran, rasa
percaya diri, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Dalam kegiatan menanya guru membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai fakta, konsep, prinsip atau prosedur yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru
perlu membimbing peserta didik untuk dapat menanya atau mengajukan pertanyaan: Pertanyaan
tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta,
konsep, prosedur, atau pun hal lain yang abstrak. Siswa harus dilatih agar bisa menanya hal-hal yang
bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik
dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan
pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.
(Permendikbud No. 81a Th. 2013).
Contoh menanya yang bisa dilakukan oleh peserta didik antara lain:
Peserta didik menanyakan penjelasan tambahan terhadap informasi yang didapat dari proses
mengamati.
Peserta didik mencari penjelasan tambahan sendiri berdasarkan informasi hasil-hasil kegiatan
mengamati.
Peserta didik menanyakan fenomena-fenomena yang tidak diketahuinya dalam langkah
mengamati objek
siswa mengklarifikasi informasi yang didapatnya dari tahap mengamati.
3. Experimenting (Mencoba)
Mengumpulkan informasi melatih siswa mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat
(Permendikbud No. 81a Th. 2013)
Contoh mencoba yang bisa dilakukan :
Peserta didik melakukan eksperimen
Peserta didik membaca sumber lain selain buku teks
Peserta didik mengamati objek/kejadian/aktivitas
Peserta didik mewawancarai narasumber
Peserta didik mengakses internet
Peserta didik mengumpulkan data melaluli angket/questioner
5. Associating(Menalar)
Mengasosiasi adalah kegiatan mengolah informasi yang mampu melatih peserta didik untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
Kegiatan menalar dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
Menganalisis data dalam bentuk membuat kategori
Mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terdiri dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi
Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi untuk
menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan
informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
5. Creating Networking Communication Implementating (Mengkomunikasikan)
Mengkomunikasi dapat melatih siswa untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tahapan
mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Contoh kegiatan mengkomunikasikan adalah sebagai berikut :
Menyajikan laporan dalam bentuk bagan
Menyajikan laporan dalam bentuk diagram
Menyajikan laporan dalam bentuk grafik
Menyusun laporan tertulis
Menyajikan laporan meliputi proses, hasil dan kesimpulan secara lisan, grafis, dan multi media.
c. Kegiatan Akhir
Penutup
Pada kegiatan penutup ini guru memberikan simpulan dari apa yang sudah dipelajari pada hari itu,
memberikan motivasi akhir, memberikan pengayaan, serta memberikan salam dan berdo’a bersama.
Dengan adanya kegiatan penutup ini peserta didik akan diajak menginat kembali pembelajaran yang
sudah dilakukan serta peserta didik akan mendapatkan point pokok dari materi yang sudah dipelajari.
Dengan demikian diharapkan peserta didik akan memilik daya ingat yang kuat, sehingga materi yang
sudah didapatkan dapat dipahami secara keseluruhan dan berkelanjutan.
TEORI GAGNE
Teori belajar yang dikemukakan oleh Robert M Gagne (1985) merupakan perpaduan antara konsep
behaviorisme dan kognitivisme, yang berpangkal pada teori proses informasi. Menurut Gagne, cara
berpikir seseorang tergantung pada:
Keterampilan apa yang telah dipunyainya,
Keterampilan serta hirearki apa yang diperlukan untuk mempelajari suatu tugas.
Selanjutnya Gagne berpendapat bahwa di dalam proses belajar terdapat dua fenomena, yaitu: (1)
keterampilan intelektual yang meningkat sejalan dengan meningkatnya umur serta latihan yang
diperoleh individu, dan (2) belajar akan lebih cepat apabila strategi kognitif dapat dipakai dalam
memecahkan masalah secara lebih efisien.
Gagne (1985), menyebutkan adanya lima macam hasil belajar yaitu:
(1) Keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang mencakup belajar diskriminasi,
konsep, prinsip, dan pemecahan masalah, yang kesemuanya diperoleh melalui materi yang disajikan
di sekolah. Menurut Gagne (1985), terdapat hierarki keterampilan intelektual yang berbeda. Setiap
keterampilan pada hierarki tersebut merupakan prasyarat yang harus dikuasai siswa untuk
mempelajari keterampilan-keterampilan berikutnya. Keterampilan intelektual sederhana ke kompleks
adalah sebagai berikut.
(2) Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan
mengatur proses internal masing-masing individu dalam memperhatikan, belajar, mengingat dan
berpikir. Sebagai contoh apabila siswa menggunakan metode kata kunci untuk mengingat arti dari
istilah-istilah dalam biologi, maka siswa akan menggunakan strategi kognitif untuk pengkodean
informasi tersebut.
Kondisi belajar yang harus diperhatikan ketika proses belajar adalah sebagai berikut.
Siswa harus memiliki beberapa materi atau masalah untuk dapat bekerja sehingga dapat
dilatihkan.
Siswa harus mendapat kejelasan dari deskripsi strategi yang memungkinkan dipilih.
Siswa harus berlatih strategi kognitif dalam berbagai situasi dan dengan permasalahan baru.
(3) Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata dengan jalan
mengatur informasi-informasi yang relevan. Kondisi internal yang harus diperhatikan guru adalah
bahwa siswa harus memiliki suatu kumpulan pengetahuan yang terorganisasi (struktur kognitif) dan
strategi–strategi untuk memroses (encoding) informasi baru. Sedangkan kondisi eksternal yang
harus diperhatikan guru antara lain adalah tujuan belajar informasi verbal harus jelas dan materi
baru harus disajikan secara bermakna, sehingga siswa dapat memprosesnya.
(4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-
gerakan yang berhubungan dengan otot. Dalam keterampilan motorik, terdapat dua komponen, yaitu
komponen pertama adalah aturan yang menggambarkan bagaimana membuat gerakan, sedangkan
komponen kedua adalah memperagakan gerakan itu sendiri, misalnya menggunakan mikroskop.
(5) Sikap, yaitu suatu kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang, dan didasari
oleh emosi, kepercayaan-kepercayaan serta faktor intelektual.
Belajar menurut Gagne tidak merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah, tetapi hanya akan
terjadi dengan adanya kondisi tertentu , yaitu kondisi internal dan kondisi eksternal. Kondisi internal,
antara lain yang menyangkut kesiapan siswa dan apa yang telah dipelajari sebelumnya (prerekuisit),
sedangkan kondisi eksternal merupakan situasi belajar dan penyajian stimulus yang secara sengaja
diatur oleh guru dengan tujuan memperlancar proses belajar. Tiap-tiap jenis hasil belajar tersebut di
atas memerlukan kondisi-kondisi tertentu yang perlu diatur dan dikontrol.
TEORI AUSUBEL
Teori Belajar Bermakna Ausubel dan Prinsip Penerapannya dalam Pembelajaran
Amongguru.com. David Ausubel merupakan seorang ahli psikologi pendidikan yang terkenal dengan
teori belajar bermakna.
Ausubel memberikan penekanan pada pentingnya pembelajaran yang bermakna dan pentingnya
pengulangan sebelum dimulainya pembelajaran.
Menurut Ausubel, belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan
dengan cara informasi atau materi yang disajikan pada siswa melalui penerimaan atau penemuan.
Dimensi kedua menyangkut tentang bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi tersebut pada
struktur kognitif yang telah ada, yang meliputi fakta, konsep, dan generalisasi yang telah dipelajari dan
diingat oleh siswa.
Menurut Ausubel, pada tahap pertama belajar, informasi dapat dikomunikasikan kepada siswa dalam
bentuk belajar penerimaan dengan menyajikan informasi dalam bentuk final atau mengharuskan siswa
untuk menemukan sendiri materi yang akan diajarkan.
Pada tingkat kedua, siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi tersebut pada pengetahuan yang
telah dimilikinya, dalam hal ini terjadi proses belajar bermakna.
TEORI PIAGET
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah
seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang
memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental.
Demonstrasi (Demonstrations)
Demonstrasi disini merupakan gambaran dari suatu penjelasan yang merupakan sebuah fakta atau
proses. Seorang demonstrator menunjukkan bagaimana sesuatu itu bisa terjadi. Misalnya seperti
seorang guru kimia yang mendemonstrasikan bagaimana hydrogen bisa terpisah dari oksigen dengan
menggunakan elektrolisis. Atau seorang guru matematika yang mendemonstrasikan bagaimana
menghitung dengan menggunakan sempoa.
Karya Wisata (Field Trip)
Jika kita berkarya wisata, biasanya kita melihat kegiatan apa yang sedang dikalukan orang llain. Dalam
karya wisata ini pebelajar mengamati secara langsung dan mencatat apa saja kegiatan mereka.
Pebelajar lebih mengandalkan pengalaman mereka dan pemelajar tidak perlu memberikan banyak
komentar, biarkan mereka berkembang sendiri.
Dari uraian-uraian yang dikemukakan pada bagian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa berbagai jenis
media tersebut pada dasarnya dapat digolongkan dalam tiga kelompok besar, yaitu media cetak, media
elektronik dan objek nyata atau realita.
1. Media Cetak
Bagi kebanyakan orang, istilah “media cetak”, biasanya diartikan sebagai bahan yang diproduksi
melalui percetakan professional, seperti buku, majalah, dan modul. Sebenarnya, disamping itu masih
ada bahan lain yang juga dapat digolongkan ke dalam istilah “cetak”, seperti tulisan/bagan/gambar
yang difoto kopi ataupun hasil reproduksi sendiri.
Meskipun akhir-akhir ini masyarakat banyak tertarik oleh dunia elektronik yang lebih modern
tampaknya bahan-bahan cetak tidak akan ditinggalkan sebagai media pengajaran. Artinya, bahan-bahan
cetak ini akan selalu memegang peranan penting dalam prndidikan dan pelatihan. Kecenderungan yang
ada menunjukkan, di masa yang akan datang media cetak dan media komunikasi lainnnya akan
berbagai tugas dalam melayani kepentingan belajar para siswa di sekolah. Tentu saja dengan
diperkenalkan proses percetakan yang baru, cepat, dan ekonomis, maka mereka yang berkecimbung
dalam program pendidikan lebih mampu mendistribusikan buku teks yang murah, unit pengajaran
terprogram buku kerja dan booklet bergambar, lebih mudah dari sebelumnya. Bahan cetak dalam
berbagai bentuk dapat dikirim ke tempat terpencil, dan dapat digunakan sebagai bahan belajar mandiri.
Kelebihan media cetak tampaknya semakin menonjol dengan dengan semakin berkembangnya
teknologi reproduksi dewasa ini.
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan dalam penggunaan media cetak ini :
Keuntungan
Keuntungan darimedia cetak ini, disamping relative murah pengadaannya, juga lebih mudah dalam
penggunaannya, dalam arti tidak memerlukan peralatan khusus, serta lebih luwes dalam pengertian
mudah digunakan, dibawa atau dipindahkan.
Kelemahan
Kelemahan dari media ini, terutama jika kurang dirancang dengan baik, cenderung untuk
membosankan. Di samping itu, media ini kurang dapat memberikan suasana yang “hidup” bagi murid-
murid.
2. Media Elektronik
Di samping penggunaan media cetak, dalam upaya pengajaran dewasa ini pula adanya perkembangan
yang semakin pesat dalam penggunaan media elektronik. Ada berbagai macam media elektronik yang
lazim dipilih dan digunakan dalam pengajaran, antara lain:
Perangkat Slide atau Film Bingkai
Media ini menuntut keterampilan dan perlengkapan tertentu dalam pengadaannya. Sekalipun media ini
lebih banyak bersifat visual, banyak ahli menyarankan penggunaannya dalam pengajran. Objek-objek
yang ingin diperlihatkan melalui slide ini dapat ditampilkan dalam warna yang lebih realistik dan
orisinil. Di samping itu, perangkat slide ini mudah disusun kembali bila perlu,dapat dikombinasikan
dengan alat lain (misalnya audio-tape) agar lebih efektif , dan dapat disesuaikan dengan kepentingan
setiap individu atau kelompok.
Film Strips
Media ini agak sulit pengadaan dan penggunaannya karena membutuhkan keterampilan khusus. Di
samping itu karena susunan filmnya bersifat permanen, sulit diadakan perubahan bila sewaktu-waktu
guru menghendaki urutan yang berbeda dari penyajian yang telah ada. Namun demikian, media ini
memiliki, keuntungan-keuntungan tertentu dalam penggunaannya. Karena urutannya telah tersusun
secara sistematis, hal ini sangat membantu siswa dalam memahami gejala atau peristiwa yang
diperlihatkan di dalamnya. Di sampingkan itu, film strips ini dapat dikombinasikan dengan alat lain,
misalnya dengan rekaman atau petunjuk tertentu, dapat digunakan untuk studi individual atau
kelompok, serta dapat dioperasikan dengan bantuan peralatan yang relative sederhana.
Rekaman
Media rekaman, khususnya audio-tape, dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran
serta pelajaran serta bersifat luwes dan mudah diadaptasikan penggunaannya sesuai dengan keperluan.
Secara teknis, media ini mudah dioperasikan dan cukup ekonomis. Penggunaannya dalam proses
pengajaran dapat dikatakan tidak mengalami kesulitan, baik untuk pengajaran perorangan/individual
maupun kelompok. Media ini tersedia di mana-mana karena kebanyakan anggota masyarakat kita
memilkinya. Berbagai topik, konsep, prinsip, dan prosedur dapat disampaikan melalui rekaman yang
telah dipersiapkan dengan teliti sebelumnya.
Overhead Transparancies
Di samping media-media elekttronik yang telah dikemukakan di atas, overhead transparancies (OHT),
yang disajikan dengan bantuan overhead projector (OHP), juga sangat dianjurkan penggunaannya
dalam berbagai kegiatan pengajaran. Keuntungan yang diperoleh melalui penggunaan media ini ialah
bahwa penyajian informasi dapat dilakukan secara sistematis berdasarkan urutan yang ditetapkan oleh
guru, perencanaannya cukup sederhana, serta dapat digunakan untuk kelas yang besar bersama-sama.
Pembelajaran dikembangkan bila merujuk pada kerucut Edgar Dale diatas maka masuk pada seluruh
bagian piramida Dale. Penguatannya pada bagian piramida terbawah yaitu benda tiruan dan
pengalaman langsung melalui praktek
Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa Kerucut Ecdgar Dale merupakan upaya awal untuk memberikan
alasan atau dasar tentang ketertarikan antara teori belajar dengan komunikasi audiovisual, dimana hasil
belajar seseorang diperoleh melalui pengalaman langsung (kongkrit), kenyataan yang ada di
lingkungan kehidupan seseorang. Semakin keatas puncak kerucut semakin abstrak media penyampai
pesan itu. Proses belajar dan interaksi mengajar tidak harus dari pengalaman langsung tetapi dimulai
dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yg
dihadapi dengan mempertimbangkan situasi belajar.
Pengalaman langsung tersebut melibatkan indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman dan
peraba. Symbol dan gagasan yang abstrak dapat lebih mudah dipahami dan diserap manakala diberikan dalam
bentuk pengalaman kongkrit.
INTISARI RPP
CARA MERUMUSKAN TUJUAN BERDASARKAN KD
CARA MEMBERIKAN SANGSI PADA SISWA
MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA
KKM
APLIKASI DARI PEMAHAMAN KATA KUNCI BERFIKIR TINGKAT TINGGI
PAHAMI ARTI CHEKING, KEEPING, SUMMING
TAHAP PERKEMBANGAN MORAL