B. Bahan :
1) Vaksin
2) Anafilaktik kit.
level 1
4. Referensi Modul Pelatihan Imunisasi Bagi Petugas Puskesmas, Dikes Provinsi NTB, 2015
1. Alat :
5. Prosedur
a. Safety Box
2. Bahan:
a. Sumur Gali Kedap Air
1. Penanganan Limbah Menggunakan Safety Box
6. Langkah-langkah
a) Masukkan ADS bekas tanpa melakukan penutupan kembali (recapping) ke
dalam safety box.
b) Setelah safety box berisi maksimal ¾ bagian, tutup dan kirim safety box ke
sarana pemusnahan limbah medis yang memiliki incinerator dengan suhu
pembakaran minimal 1000 0C.
c) Apabila tidak memiliki incenerator dapat ditanam di dalam sumur galian
yang kedap air (silo).
2. Penanganan Limbah Menggunakan Needle Cutter
a) Setelah selesai melakukan penyuntikan patahkan jarum dengan needle
cutter.
b) Masukkan potongan jarum yang terkumpul pada wadah needle cutter ke
dalam needle pit. Needle pit merupakan lubang yang terbuat dari beton atau
pipa PVC.
c) Masukkan bagian plastik dari alat suntik ke dalam safety box.
d) Setelah safety box berisi maksimal ¾ bagian, tutup dan kirim safety box ke
sarana pemusnahan limbah medis yang memiliki incinerator dengan suhu
pembakaran minimal 1000 0C
Langkah-langkah pembuatan needle pit :
Buatlah lubang beton diameter 60 cm panjang 1 meter ataupun pipa PVC
dengan diameter minimal 4 inchi panjang 3 meter.
Untuk needle pit dengan lubang beton sepanjang 60 cm ditanam kemudian
tutup dengan bahan beton tetapi sediakan lubang untuk memasukkan
needle.
Untuk needle pit dengan pipa PVC ditanam sepanjang 2,5 meter dan
ditutup dengan dop ulir PVC yang sewaktu-waktu dapat dibuka bila akan
memasukkan needle.
3. Dengan Needle Burner atau Needle Destroyer,
a) Setelah selesai melakukan penyuntikan hancurkan jarum dengan needle
burner atau needle destroyer.
b) Masukkan bagian plastik dari alat suntik ke dalam safety box.
c) Setelah safety box berisi maksimal ¾ bagian, tutup dan kirim safety box ke
sarana pemusnahan limbah medis yang memiliki incinerator dengan suhu
pembakaran minimal 1000 0C.
7. Unit Terkait Clining Servis, Petugas Sanitarian, Vaksinator dan Tenaga Terlatih Lainnya.
8. Dokumen Terkait
2. Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
1. 1 Format Sesuai Pedoman 18 Januari 2019
Pengendalian Dokumen
2019
2. 1 Prosedur/ Sesuai Pedoman 18 Januari 2019
Langkah- penyusunan dokumen
langkah akreditasi 2017
3. 1 Dokumen Penambahan Dokumen 18 Januari 2019
Terkait
PENYIMPANAN VAKSIN
No. Dokumen : 445.6.2/ / UPT.BLUD PKM.PR/2019
No. Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit : 18 Januari 2019
Halaman : 1/2
4. Referensi Modul Pelatihan Imunisasi Bagi Petugas Puskesmas, Dikes Provinsi NTB, 2015
1.Alat :
5. Prosedur
b. Lemari Es Model Buka Atas
c. Termometer Muler
d. Frees Tag
e. Cold Pack
2.Bahan:
a. Vaksin
1. Membedakan sifat vaksin sebelum penempatan.Menurut sifatnya vaksin
6. Langkah-langkah
terbagi menjadi dua,yaitu :
a. Vaksin FS (Freeze sensitive)
Vaksin peka terhadap pembekuan yaitu vaksin HEPATITIS-B,TT,DT,Td,
DPT-HB-Hib diletakkan jauh dengan evaporator
b. Vaksin HS ( Heart Sensistive )
Vaksin peka terhadap paparan panasyaitu: BCG, POLIO, CAMPAK.
Diletakkan dekat evaporator.
2. Menempatkan vaksin pada lemari es dengan suhu 2-8 derajat celcius.
3. Meletakkan Cool Pack dibagian tengah / evaporator lemari es sebagai penahan
dingin.
4. Memberikan kode tanggal pengambilan vaksin diatas tiap-tiap dus vaksin yang
diletakkan pada lemari es model buka atas agar pemakaian vaksin harian sesuai
FIFO.
5. Menyimpan vaksin tetap dalam kemasan.
6. Meletakkan 1 bh Freez Tag, termometer Mulller diantara vaksin FS.
7. Pelarut di tempatkan ditempat yang sejuk.
8. Mencatat pengeluaran dan pemasukan vaksin.
PLN, Vaksinator, Tenaga Terlatih Lainnya
7. Unit Terkait
Buku Pencatatan Suhu.
8. Dokumen Terkait
3. Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Halaman Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
1. 1 Format Sesuai Pedoman 18 Januari 2019
Pengendalian Dokumen
2019
2. 1 Prosedur/ Sesuai Pedoman 18 Januari 2019
Langkah- penyusunan dokumen
langkah akreditasi 2017
3. 1 Dokumen Penambahan Dokumen 18 Januari 2019
Terkait