Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Anggaran

Forecast Penjualan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Fakultas Ekonomi dan Akuntansi D3 Dr. Rina. Tresnawati, S.E., M.M.
Bisnis

Abstract Kompetensi
Setelah bisa menyusun anggaran Mahasiswa dapat
kompehensif, selanjutnya akan memahami dan
mempelajari peramalan penjualan menghitung peramalan
untuk menentukan angka-angka penjualan, menggunakan
dalam anggaran penjualan. metode yang telah
ditetapkan.
Pengertian Forecast Penjualan

Dalam menyusun anggaran operasional perusahaan hal pertama yang harus dilakukan adalah
membuat anggaran penjualan. Namun sebelum kita membuat anggaran penjualan terlebih
dahulu kita harus membuat forecast (perkiraan) penjualan.

Forecast penjualan adalah suatu proyeksi secara teknis mengenai permintaan konsumen
potensial dalam satu waktu tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu, atau
dengan kata lain forecast penjualan adalah tingkat permintaan konsumen terhadap barang
dagangan berdasarkan asumsi penjualan tahun sebelumnya. Hasil dari forecast penjualan
merupakan penilaian terhadap kondisi masa depan mengenai penjualan sebagai proyeksi
teknis dari permintaan konsumen potensial. Dimana hasil perkiraan mungkin saja tidak akan
sama dengan rencana.
Beberapa hal yang menyebabkan hasil perkiraan tidak sama dengan rencana
diantaranya :
1. Forecast lebih merupakan pernyataan atau penialaian yang dikuantifisir terhadap
kondisi masa depan mengenai subjek tertentu, misalnya penjualan.
2. Forecast penjualan merupakan proyeksi teknis dari permintaan konsumen potensial
untuk jangka waktu tertentu, dengan menyebutkan asumsi yang mendasarinya.
3. Forecast selayaknya hanya dipandang sebagai bahan masukan untuk mengembangkan
suatu rencana penjualan.
4. Manajemen dapat menerima, memodifikasi atau menolak hasil dari suatu forecast.

Metode-Metode yang Digunakan


Metode forecast penjualan dapat dikelompokan sebagai berikut:
I. Judgmental Method atau Non Statistical Method, yakni metode memproyeksikan
penjualan yang berdasar pada pendapat salesman, sales manager, para ahli, dan survey
konsumen
II. Statistical Method, Meliputi:
A. Analisa Trend, yang terdiri dari:
1. Penerapan garis trend secara bebas
2. Penerapan garis trend dengan metode setengah rata-rata.
3. Penerapan garis trend secara matematis, yang terbagi menjadi:
a. Metode Moment
b. Metode Kuadrat terkecil (Least Square)
c. Metode Kuadrat (garis lengkung)
B. Analisa Korelasi
III. Specific Purpose Method, meliputi:

‘20 Hukum Bisnis Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Dr. Rina Tresnawati, S.E.,M.M. http://www.widyatama.ac.id
A. Analisa Industri
B. Analisa Product Line
C. Analisa Penggunaan Akhir
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan cara pembuatan forecast penjualan,
antara lain:
a. Sifat produk
b. Metode distribusi
c. Luas usaha
d. Persaingan
e. Data historis yang tersedia
Beberapa kebijaksanaan yang dipengaruhi oleh hasil forecast penjualan, antara lain:
a. Kebijaksanaan perencanaan produksi
b. Kebijaksanaan persediaan
c. Kebijaksanaan pemakaian mesin
d. Kebijaksanaan investasi aset tetap
e. Kebijaksanaan pembelian bahan baku dan bahan pembantu
f. Kebijaksanaan aliran kas

CONTOH PENENTUAN FORECAST PENJUALAN


1. METODE LEAST SQUARE
Dalam metode ini rumus yang harus diingat dalam menentukan a dan b :

a= dan b=

Persamaan trend :
Y = a + bX

Keterangan : n= Jumlah data (tahun)


Y = Jumlah penjualan
ƩX = 0 (nol)

Perhatikan penentuan X dalam contoh berikut :

‘20 Hukum Bisnis Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Dr. Rina Tresnawati, S.E.,M.M. http://www.widyatama.ac.id
Contoh 1 (dengan n genap) :
Data penjualan penjualan pensil PT SYNTEX dari tahun 2008 hingga 2013 sebagai berikut :
N Y
2008 10000
2009 12000
2010 11500
2011 11800
2012 11990
2013 12200

Diminta: Tentukan forecast penjualan tahun 2014 dan 2015 !


Jawab :
N Y X XY
2008 10.000 -5 -50.000 25
2009 12.000 -3 -36.000 9
2010 11.500 -1 -11.500 1
2011 11.800 1 11.800 1
2012 11.990 3 35.970 9
2013 12.200 5 61.000 25
∑ 69.490 0 11.270 70

a= = 11.582

b= = = 161

Persamaan trend : Y = a + bX; dalam penentuan X menggunakan tahun dasar 2011 dimana
titik origin pada 1 Januari 2011, dengan interval waktu 6 bulan.
= a + bX
= 11.582 + 161 (7)
= 12.709
= a + bX
= 11.582 + 161 (9)
= 13.031

‘20 Hukum Bisnis Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Dr. Rina Tresnawati, S.E.,M.M. http://www.widyatama.ac.id
Contoh 2 (dengan n ganjil) :
Data penjualan pensil PT SYNTEX sebagai berikut :
N Y
2007 9.800
2008 10.000
2009 12.000
2010 11.500
2011 11.800
2012 11.990
2013 12.200

Diminta: Tentukan forecast sales untuk tahun 2014 dan 2015 !


Jawab :
n Y X XY
2007 9.800 -3 -29.400 9
2008 10.000 -2 -20.000 4
2009 12.000 -1 -12.000 1
2010 11.500 0 0 0
2011 11.800 1 11.800 1
2012 11.990 2 23.980 4
2013 12.200 3 36.600 9
∑ 79.290 0 10.980 28

a= = 11.327

b= = = 392

Persamaan trend : Y = a + bX; dalam penentuan X menggunakan tahun dasar 2010 dimana
titik origin pada 1 Juli 2010, dengan interval waktu 1 tahun.
= a + bX
= 11.327 + 392 (4)
= 12.895
= a + bX

‘20 Hukum Bisnis Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Dr. Rina Tresnawati, S.E.,M.M. http://www.widyatama.ac.id
= 11.327 + 392 (5)
= 13.287

2. METODE MOMENT
Rumus yang harus diingat :

∑Y = a.n + b.∑X a=

∑XY = a.∑X + b.∑X2 b=

Contoh Soal :
Data penjualan pensil PT SYNTEX dari tahun 2008 sampai dengan 2013 sebagai berikut :
n Y
2008 10,000
2009 12.000
2010 11.500
2011 11.800
2012 11.990
2013 12.200

Diminta: Tentukan forecast sales tahun 2014 dan 2015 !


Jawab :
n Y X XY
2008 10.000 0 0 0
2009 12.000 1 12.000 1
2010 11.500 2 23.000 4
2011 11.800 3 35.400 9
2012 11.990 4 47.960 16
2013 12.200 5 61.000 25
∑ 69.490 15 179.360 55

‘20 Hukum Bisnis Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Dr. Rina Tresnawati, S.E.,M.M. http://www.widyatama.ac.id
Tahun dasar 2008, titik origin 1 Juli 2008 dengan interval waktu 1 tahun.

∑Y = a.n + b.∑X
∑XY = a.∑X + b.∑

I 69.490 = 6a + 15b 5
II 179.360 = 15a + 55b 2
1 347.450 = 30a + 75b
II 358.720 = 30a + 110b
11.270 = 35b
B = 322

∑Y = a.n + b.∑X

69.490 = 6a + 15(322)
69.490 = 6a + 4.830
a = 10.777
= a + bX
= 10.777 + 322 (6)
= 12.709
= a + bX
= 10.777 + 322 (7)
= 13.031

3. METODE AVERAGE
Dalam metode average kita menggabungkan antara metode Least Square dan metode
Moment dalam penentuan ϑ nya.

Contoh 1 (setengah rata-rata data genap)


Data penjualan pensil PT SYNTEX dari tahun 2006 s.d 2013 sebagai berikut :
n Y
2006 9.600
2007 9.800
2008 10.000
2009 12.000

‘20 Hukum Bisnis Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Dr. Rina Tresnawati, S.E.,M.M. http://www.widyatama.ac.id
2010 11.500
2011 11.800
2012 11.990
2013 12.200

Diminta: Tentukan forecast penjualan tahun 2014 !


Jawab :
n Y X
2006 9.600 -3
2007 9.800 -1
2008 10.000 1
2009 12.000 3
2010 11.500 5
2011 11.800 7
2012 11.900 9
2013 12.200 11
∑ 88.800

Titik origin 1 Januari 2008 dengan interval waktu 6 bulan.

a = rata-rata

= 10.350
Rata – rata =

= 11.850 (dengan skala 2)

b=

= 375

b= = 187,5 (dengan skala 1)

= a + bX
= 10.350 + 188 (13)
= 12.794

‘20 Hukum Bisnis Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Dr. Rina Tresnawati, S.E.,M.M. http://www.widyatama.ac.id
Contoh 2 (setengah rata-rata data ganjil)
Data penjualan pensil PT SYNTEX dari tahun 2008 s.ampai dengan 2013 sebagai berikut :
n Y
2008 10,000
2009 12.000
2010 11.500
2011 11.800
2012 11.990
2013 12.200

Diminta: Tentukan forecast penjualan tahun 2014


Jawab :
Semi Total Semi
n Y
Kelompok X Average
2008 10.000 -4
2009 12.000 II -3 35.990 ( ) 11.996,67
2010 11.500 -2
2011 11.800 -1
2012 11.990 I 0 32.500 10.833,33
2013 12.200 1

Kelompok I
Semi total = 11.800+11.990+12.200
= 35.990

Semi average = 35.990


3
= 11.996,67

Kelompok II
Semi total = 10.000+11.000+11.500
= 32.500

Semi average = 32.500

‘20 Hukum Bisnis Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Dr. Rina Tresnawati, S.E.,M.M. http://www.widyatama.ac.id
3
= 10.833,33

b=

= 387,78

= a + bX
= 11.996,67 + 387,78(4)
= 11.996,67 + 1551,11
= 13.547,78

4. METODE KUADRAT (Garis Lengkung)


PT Bintang Terang memberikan keterangan mengenai jumlah unit barang yang terjual selama
tujuh tahun terakhir sebagai berikut:
Tahu Unit X X2 XY X4 X2Y
n (Y)
2008 10000 -3 9 -30000 81 90000
2009 13000 -2 4 -26000 16 52000
2010 16000 -1 1 -16000 1 16000
2011 20000 0 0 0 0 0
2012 21000 1 1 21000 1 21000
2013 22000 2 4 44000 16 88000
2014 24000 3 9 72000 81 216000

n=7 126000 0 28 65000 196 483000


Persamaan trend kuadratis (garis lengkung)
Y= a+bX+cX2
Nilai a, b, dan c dapat dicari dengan rumus:
I ΣY = n.a + cX2
II  ΣXY = bX2
III  ΣX2Y = aX2 + cX4
Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka dapat dihitung:
II ΣXY = bX2
65000 = 28.b
b = 65000
28

‘20 Hukum Bisnis Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Dr. Rina Tresnawati, S.E.,M.M. http://www.widyatama.ac.id
b = 2321,43
Langkah berikutnya, untuk mencari a dan c, gunakan rumus I dan III:
I  ΣY = n.a +cX2  126000 = 7a + 28c (x 4)
III  ΣX2Y = aX2 + cX4  483000 = 28a + 196c (x1)

I (x4) 504000 =28a+112c


III (1) 483000 = 28a+196c
21000 = - 84c
c = 21000
-84
c = -250

c I Σ Y =n.a +cX2


126000= 7a + (-250)(28)
126000 = 7a -7000
126000 = 126000+7000
7a = 133000
a =133000
7
a = 19000

Jadi persamaan trendnya:


Y= 19000+2321,43X-250X2
Y2015= 19000+2321,43(4)-250(16)
= 19000+9285,72-4000
= 24285,72
dibulatkan dalam ribuan ke atas jadi:
Y2015 = 25000 unit

Plagiarism
Hal-hal yang dosen penyusun modul perlu ketahui untuk dihindari dan dilaksanakan dalam
menghindari pelaksanaan plagiarism.

Daftar Pustaka

‘20 Hukum Bisnis Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Dr. Rina Tresnawati, S.E.,M.M. http://www.widyatama.ac.id
Tresnawati Rina. dkk., 2018, Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi Revisi, ITB
Press, Bandung.

‘20 Hukum Bisnis Biro Akademik dan Pembelajaran


12 Dr. Rina Tresnawati, S.E.,M.M. http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai