Penganggaran
Perkiraan Penjualan
03
Fakultas Akuntansi S1 200121015 Dr. Rina Tresnawaty, S.E., M.M
Ekonomi dan Syakieb Arsalan, S.E., M.M.
Bisnis
Abstract Kompetensi
Setelah bisa menyusun anggaran Mahasiswa dapat memahami dan
kompehensif, selanjutnya akan menghitung peramalan penjualan,
mempelajari peramalan penjualan untuk menggunakan metode yang telah
menentukan angka-angka dalam ditetapkan.
anggaran penjualan.
Pokok Bahasan
Dalam menyusun anggaran operasional perusahaan hal pertama yang harus dilakukan
adalah membuat anggaran penjualan. Namun sebelum kita membuat anggaran penjualan
terlebih dahulu kita harus membuat forecast (perkiraan) penjualan.
Forecast penjualan adalah suatu proyeksi secara teknis mengenai permintaan konsumen
potensial dalam satu waktu tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu, atau
dengan kata lain forecast penjualan adalah tingkat permintaan konsumen terhadap barang
dagangan berdasarkan asumsi penjualan tahun sebelumnya. Hasil dari forecast penjualan
merupakan penilaian terhadap kondisi masa depan mengenai penjualan sebagai proyeksi
teknis dari permintaan konsumen potensial. Dimana hasil perkiraan mungkin saja tidak akan
sama dengan rencana.
Beberapa hal yang menyebabkan hasil perkiraan tidak sama dengan rencana diantaranya :
1. Sifat produk
2. Metode distribusi
3. Luas usaha
4. Persaingan
5. Data historis yang tersedia
Beberapa kebijakan yang dipengaruhi oleh hasil forecast penjualan, antara lain:
Dalam metode ini rumus yang harus diingat dalam menentukan a dan b:
a= dan b=
Persamaan trend:
Y = a + bX
Data penjualan penjualan pensil PT SYNTEX dari tahun 2008 hingga 2013 sebagai berikut:
n Y
2008 10.000
2009 12.000
2010 11.500
2011 11.800
2012 11.990
2013 12.200
Jawab:
n Y X XY X2
2008 10.000 -5 -50.000 25
2009 12.000 -3 -36.000 9
2010 11.500 -1 -11.500 1
2011 11.800 1 11.800 1
2012 11.990 3 35.970 9
2013 12.200 5 61.000 25
∑ 69.490 0 11.270 70
a= = 11.582
Persamaan trend: Y = a + bX; dalam penentuan X menggunakan tahun dasar 2011 dimana
titik origin pada 1 Januari 2011, dengan interval waktu 6 bulan.
Y2014 = a + bX
= 11.582 + 161 (7)
= 12.709
Y2015 = a + bX
= 11.582 + 161 (9)
= 13.031
n Y
2007 9.800
2008 10.000
2009 12.000
2010 11.500
2011 11.800
2012 11.990
2013 12.200
Jawab:
n Y X XY X2
2007 9.800 -3 -29.400 9
2008 10.000 -2 -20.000 4
2009 12.000 -1 -12.000 1
2010 11.500 0 0 0
2011 11.800 1 11.800 1
2012 11.990 2 23.980 4
2013 12.200 3 36.600 9
∑ 79.290 0 10.980 28
a= = 11.327
b= = = 392
Y2015 = a + bX
= 11.327 + 392 (5)
= 13.287
2. METODE MOMENT
∑Y = a.n + b.∑X → a=
Contoh Soal :
Data penjualan pensil PT SYNTEX dari tahun 2008 sampai dengan 2013 sebagai berikut:
n Y
2008 10.000
2009 12.000
2010 11.500
2011 11.800
2012 11.990
2013 12.200
Jawab:
n Y X XY
2008 10.000 0 0 0
2009 12.000 1 12.000 1
2010 11.500 2 23.000 4
2011 11.800 3 35.400 9
2012 11.990 4 47.960 16
2013 12.200 5 61.000 25
∑ 69.490 15 179.360 55
Tahun dasar 2008, titik origin 1 Juli 2008 dengan interval waktu 1 tahun.
∑Y = a.n + b.∑X
I 69.490 = 6a + 15b 5
II 179.360 = 15a + 55b 2
I 347.450 = 30a + 75b
II 358.720 = 30a + 110b
11.270 = 35b
b = 322
∑Y = a.n + b.∑X
69.490 = 6a + 15(322)
69.490 = 6a + 4.830
a = 10.777
Y2014 = a + bX
= 10.777 + 322 (6)
= 12.709
Y2015 = a + bX
= 10.777 + 322 (7)
= 13.031
3. METODE AVERAGE
Dalam metode average kita menggabungkan antara metode Least Square dan metode
Moment dalam penentuan ϑ nya.
Data penjualan pensil PT SYNTEX dari tahun 2006 s.d 2013 sebagai berikut:
n Y
2006 9.600
2007 9.800
2008 10.000
2009 12.000
2010 11.500
2011 11.800
2012 11.990
2013 12.200
n Y X
2006 9.600 -3
2007 9.800 -1
X1
2008 10.000 1
2009 12.000 3
2010 11.500 5
2011 11.800 7 X2
2012 11.900 9
2013 12.200 11
∑ 88.800
Titik origin 1 Januari 2008 dengan interval waktu 6 bulan.
Y2014 = a + bX
= 10.350 + 188 (13)
= 12.794
Data penjualan pensil PT SYNTEX dari tahun 2008 s.ampai dengan 2013 sebagai berikut:
n Y
2008 10,000
2009 12.000
2010 11.500
2011 11.800
2012 11.990
2013 12.200
Kelompok I
Semi total = 11.800 + 11.990 + 12.200
= 35.990
Kelompok II
Semi total = 10.000 + 11.000 + 11.500
= 32.500
b = rata-rata X2 - rata-rata X1
n
= 11.996,67 - 10.833,33
3
= 387,78
Y2014 = a + bX
= 11.996,67 + 387,78 (4)
= 11.996,67 + 1.551,11
= 13.547,78
PT Bintang Terang memberikan keterangan mengenai jumlah unit barang yang terjual
selama tujuh tahun terakhir sebagai berikut:
Y = a+bX+cX2
II → ΣXY = bX2
II → ΣXY = bX2
65000 = 28.b
b = 65.000 = 2321,43
28
c = 21.000 = -250
-84
Tresnawati Rina dkk., (2018), Penyusunan Anggaran Perusahaan, Edisi Revisi, ITB Press,
Bandung.