Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


OTDR
PT. MOLINDO MEDIA PERSADA

Nama : Aldi Djuma

Kelas : XII TKJ 1

PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

POKJA HUBUNGAN INDUSTRI


SMK NEGRI 1 MOOTILANGO
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Aldi Djuma

Program Keahlian : Teknik Komputer Jaringan

Nama DUDI : PT. MOLINDO MEDIA PERSADA

Gorontalo, 2023

Disahkan / Disetujui:

Guru Pembimbing Sekolah Pembimbing DUDI

Irfan Djoli S.Pd Andre Rizki Moha


NIP .19800227 200901 1 007

Mengetahui :
Kepala SMK Negeri 1 Mootilango

Asdik Naki, S.Pd.,M.Pd


NIP . 19730914 200003 1 004
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Aldi Djuma

Program Keahlian : Teknik Komputer Jaringan

Nama DUDI : PT. MOLINDO MEDIA PERSADA

Gorontalo, 2023

Disahkan / Disetujui:

Guru Pembimbing Sekolah Pembimbing DUDI

Irfan Djoli S.Pd Andre Rizki Moha


NIP .19800227 200901 1 007

Mengetahui :
Kepala SMK Negeri 1 Mootilango

Asdik Naki, S.Pd.,M.Pd


NIP . 19730914 200003 1 004
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Aldi Djuma

Program Keahlian : Teknik Komputer Jaringan

Nama DUDI : PT. MOLINDO MEDIA PERSADA

Gorontalo, 2023

Disahkan / Disetujui:

Guru Pembimbing Sekolah Pembimbing DUDI

Irfan Djoli S.Pd Andre Rizki Moha


NIP .19800227 200901 1 007

Mengetahui :
Kepala SMK Negeri 1 Mootilango

Asdik Naki, S.Pd.,M.Pd


NIP . 19730914 200003 1 004
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur atas ke hadirat tuhan yang maha
esa. Dimana yang telah melimpahkan hidayahnya dan memberi kami
kesempatan kepada kami sebagai umat muslim maupun non muslim
untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan laporan PKL (Praktek
Kerja Lapangan) yang telah kami buat ini.
Laporan satu ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan PKL (Praktek Kerja Lapangan)
untuk seluruh siswa/i kelas XII SMK Negeri 1 Mootilango,
Khususnya untuk Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan.
Salah satu tujuan penulis dalam menulis laporan kunjungan industri
ialah. Sebagai dokumentasi dan juga betuk evaluasi kegiatan
kunjungan industri. Laporan yang penulis buat ini berdasarkan
sebuah data – data yang valid, dimana telah dikumpulkan dengan
berbagai metode yang digunakan.
Pada kesempatan ini, penulis sangat berterima kasih kepada
pihak – pihak yang sudah mendukung dan membimbing kami dalam
menyelesaikan laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan). Ucapkan
terima kasih ini kami tunjukan kepada :
1. Bapak Asdik Naki, S.Pd.,M.Pd Selaku kepala sekolah SMK
Negeri 1 Mootilango
2. Bapak Zainudin Hiola, S.Pd, Selaku kaprodi dalam jurusan
TKJ
3. Bapak Irfan Djoli S.Pd, Selaku pembimbing lokasi
4. Bapak Zainudin Hiola, S.Pd Bapak Arman Nani, A.Md,
Selaku guru produktif
5. Ibu Sry Yulan Rajak, Selaku wali kelas XII TKJ 1
6. Bapak dan Ibu staf dewanguru yang mendukung kami dalam
kegiatan prakerin SMK Negeri 1 Mootilango
7. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu membimbing dan
memberikan doa
8. Teman – teman angkan 10 Jurusan Teknik Komputer dan
Jaringan yang selalu ada dalam susah dan senang.
Namun, Penulis menyadari atas ketidak sempurnaan penyususnan
laporan kegiatan pkl ini. Sehingga penulis begitu berharap laporan
ini akan memberikan manfat bagi para pembaca sekalian. Demi
kemajuan penulis, penulis juga mengharapkan adanya sebuah
masukan berupa kritik maupun saran yang bersifat membangun dan
berguna.

Limboto, 11 November 2023


Penulis

Aldi Djuma
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................2
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................3
KATA PENGANTAR..............................................................................................................4
DAFTAR ISI..........................................................................................................................6
BAB I.................................................................................................................................7
PENDAHULUAN.............................................................................................................7
1.1 Latar Belakang...................................................................................................7
1.2 Tujuan................................................................................................................7
1.3 Manfaat..............................................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................9
2.1 Sejarah Mengenai OTDR...................................................................................9
BAB III............................................................................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................10
3.1 Waktu dan tempat Pelaksanaan........................................................................10
3.2 Hasil dan Pembahasan............................................................................................10
A. Sjarah PT. Molindo Media Persada.....................................................................10
B. Visi dan Misi PT. Molindo Media Persada..........................................................10
C. Pembahasan Mengenai OTDR.............................................................................11
BAB IV............................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan......................................................................................................15
4.2 Saran................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
LAMPIRAN.....................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses
informasi dengan cepat salah satu layanan yang disediakan oleh
perusahaan besar dalam bidang telekomunikasi yakni
PT.MOLINDO MEDIA PERSADA pada sistem komunikasi
wireless berbasis Fiber Optic (FO) adalah layanan service
perusahaan yang merupakan layanan triple play dari Molindo yang
terdiri dari Internet on Fiber atau High Speed Internet. Antena
pemancar (Tx) kadang mempunyai masalah dalam daya pancar
sinyal dimana sinyal ini memiliki batas jarak atau radius jangkauan
sehingga tidak mencakup area yang luas, sehingga dalam
penggunaan internet tidak bisa dilakukan secara maksimal
dikarenakan kualitas sinyal yang ditangkap tidak maksimal. Untuk
itu perlu dilakukan optimalisasi sistem jaringan tersebut agar dalam
teknik merancang dan membangun suatu sistem antena tersebut
memenuhi syarat- syarat dari sistem performansi yang handal.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini agar para siswa/i dapat
melatih jiwa mandiri,berani,tanggung jawap serta disiplin. Selain itu
juga dapat mengkaji ilmu terapan ditempat praktek dengan sekolah.
Adapaun isi laporan yang harus disususn para siswa adalah kegiatan
selama PKL. Tujuan pembuatan laporan tersebut adalah.
1. Untuk mengetahui dan mengawasi perkembangan siswa/i selama
mengikuti PKL.
2. Sebagai pertanggung jawap atas tugas yang diberikan sekolah
kepada para siswa/i sehubungan dengan pelaksanaan PKL.
3. Sebagai latihan bagi siswa/i dalam membuat laporan kegiatan.
4. Sebagai bukti bahwa siswa/i telah melaksanakan PKL.
1.3 Manfaat
1. Menambah wawasan pada siswa/i.
2. Membina hubungan kerjasama yang baik antara pihak sekola
dengan perusahaan.
3. Mendapat pengalaman untuk bekal pada saat bekerja nantinya.
4. Dapat menambah dan mengambangkan potensi ilmu
pengetahuan pada siswa/i.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Mengenai OTDR
OTDR pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun 1980-an. OTDR
berfungsi untuk mengukur panjang dan keadaan serat optik dalam jaringan.
Alat ini bekerja dengan cara memancarkan sinyal cahaya ke dalam serat
optik dan kemudian memantau pantulan cahaya yang dihasilkan dari serat
tersebut. Dengan mengukur pantulan cahaya, teknisi dapat mengetahui
apakah ada kerusakan atau gangguan dalam serat optik.
Penggunaan OTDR memberikan berbagai manfaat bagi pengguna
jaringan serat optik. Pertama, OTDR memungkinkan teknisi untuk
melakukan pengukuran dengan akurasi yang tinggi. Hal ini sangat penting
dalam memastikan bahwa jaringan serat optik berfungsi dengan baik dan
meminimalkan risiko gangguan atau kerusakan.

OTDR memungkinkan teknisi untuk mendeteksi dan memperbaiki


kerusakan dalam jaringan serat optik dengan cepat dan efektif. Hal ini
membantu memastikan bahwa jaringan tetap beroperasi dengan sebaik-
baiknya, terus berjalan dengan baik dan efisien, terutama di dunia bisnis.
Ketiga, penggunaan OTDR dapat membantu mengidentifikasi titik
kelemahan dalam jaringan serat optik dan membantu meningkatkan kinerja
jaringan secara keseluruhan.

OTDR memainkan peran penting dalam pengukuran jaringan serat


optik. OTDR dapat mengukur panjang dan keadaan serat optik dalam
jaringan dengan akurasi yang tinggi. Alat ini dapat mendeteksi kerusakan
atau gangguan dalam serat optik, seperti retakan, kerusakan fisik, dan
perubahan panjang serat optik.

OTDR juga dapat membantu teknisi untuk memperbaiki kerusakan


atau gangguan dalam jaringan serat optik dengan cepat dan efektif. Dengan
menggunakan OTDR, teknisi dapat mengidentifikasi titik kelemahan dalam
jaringan dan memperbaikinya sebelum terjadi masalah yang lebih serius.
Seperti teknologi lainnya, OTDR juga terus mengalami perkembangan dan
perbaikan. Perkembangan terbaru dalam teknologi OTDR termasuk
kemampuan untuk mengukur lebih banyak parameter, seperti polarisasi
cahaya dan perubahan panjang serat optik akibat perubahan suhu. Teknologi
terbaru ini memungkinkan teknisi untuk mengidentifikasi masalah dengan
lebih akurat dan memperbaiki masalah dengan lebih cepat.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Waktu dan tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan PKL berlangsung selama 5 bulan terhitung dari


tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 4 September 2023. Tempat
pelaksanaan PKL bertempat di PT MOINDO MEDIA PERSADA
Jl.Jarwadi,Kel. Kayubulan Lec. Limboto Kab. Gorontalo.
3.2 Hasil Dan Pembahasan
A. Sejarah PT.MOLINDO MEDIA PERSADA

PT. MOLINDO MEDIA PERSADA atau yang lebih dikenal


dengan sebutan MOLINDO NETWORK yang artinya (Momongu Lipu
Hulondhalo) terbentuk sejak tahun 2014 atau sekitar 4 tahun yang lalu.
PT. Molindo Media Persada memiliki legalitas perusahaan sekitar
beberapa bulan yang lalu dengan nomor akta - 3 – Tanggal 9 Januari
2019 dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Badan Hukum Perseroan Terbatas PT. MOLINDO
MEDIA PERSADA dengan daftar Perseroan Nomor AHU-
0003686.AH.01.11 Tahun 2019 Tanggal 10 Januari 2019.
PT. Molindo Media Persada beralamat di Jl. Jarwadi Kel,
Kayubulan Kec. Limboto Kab. Gorontalo dengan status kantor
pusat. Dalam Akta Notaris PT Molindo Media Persada dibentuk
dengan Bapak Zulkifli H Paki sebagai Direktur dan Bapak Hasan
Salihi Kidu sebagai Komisaris. PT Molindo Media Persada secara
umum bergerak dibidang Internet Service Provider. Spesifik jasa
pemasangan dan pengadaan internet baik Perseorangan maupun
Instansi Pemerintah/Swasta.

B. Visi dan Misi PT. Molindo Media Persada


 Visi PT. Molindo Media Persada
Sebagai salah satu penyedia jasa internet tanpa
kabel(Wirelles Internet Provider) di Gorontalo dan daerah
sekitarnya, Molindo Media Persada(Molindo Network)
berupaya agar dapat menjadi Brand yang dapat di percaya.
Serta menyediakan pelayanan yang terbaik untuk memenuhi
kebutuhan layanan internet kepada para pelanggan
 Misi PT. Molindo Media Persada
Dengan tujuan membangun komunitas internet di Gorontalo
dan daerah sekitarnya, Molindo Media Persada(Molindo
Network) akan memberikan solusi internet yang kreatif dan
inovatif kepada para pelanggan terutama di wilayah-wilayah
terluar Gorontalo dan sekitarnya.

3.3 OTDR

OTDR merupakan instrument opto-elektronik yang


digunakan untuk mengkarakterisasi sebuah fiber optic dengan
menyuntikkan deretan pulsa-pulsa optik ke dalam fiber optic yang
dites dan juga mengambil (dari fiber optic yang sama) cahaya yang
terhambur (Rayleigh Backscatter) atau dipantulkan kembali dari
titik-titik di sepanjang fiber optic. Kuatnya pulsa yang kembali
kemudian diukur dan diintegrasikan sebagai fungsi waktu, lalu diplot
sebagai fungsi dari panjang fiber optic OTDR dapat digunakan untuk
memperkirakan panjang fiber optic dan atenuasi secara keseluruhan,
termasuk splice dan rugi-rugi pada konektor. OTDR Juga dapat
digunakan untuk mencari letak kerusakan seperti perpatahan dan
juga mengukur return loss optical. Untuk mengukur peredaman dari
beberapa serat,maka diperlukan memeriksa satu-satu
kemudianmerata-ratakan hasilnya.
Sebagai tambahan dari peralatan optic dan elektronik yang
khusus, OTDR juga mempunyai kemampuan menghitung yang
cukup baik dan tampilan grafik, sehingga dapat menghasilkan
otomasi tes yang berarti. Bagaimanapun, Untuk mengoperasikan
peralatan dengan tepat dan melakukan interpretasi dari sebuah jejak
OTDR, diperlukan pelatihan teknis secara khusus dan pengalaman.
OTDR umumnya digunakan untuk mengkarakterisasi rugi-rugi dan
panjang dari serat optik saat dikirim dari manufaktur awal, menuju
pengkabelan, penyimpanan saat digulung dengan drum, instalasi,
dan splicing. Hasil tes OTDR selalu disimpan dengan seksama,
untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu terjadi kegagalan serat optik
ataupun untuk klaim garansi.
OTDR sering juga digunakan untuk mencari kegagalan dari
sistem yang sudah terpasang. Dalam hal ini, acuan berupa jejak
OTDR saat instalasi sangat berguna untuk menentukan dimana
perubahan telah terjadi. Penggunaan OTDR untuk mencari letak
kegagalan memerlukan operator berpengalaman yang dapat
menentukan pengaturan instrumen yang tepat untuk mencari solusi
masalah yang benar. Hal ini terutama diperlukan untuk masalah-
masalah yang berkaitan dengan jarak yang jauh dan splice atau
konektor yang jaraknya saling berdekatan.
OTDR tersedia dengan bermacam-macam jenis serat optik
dan panjang gelombang, untuk menyesuaikan dengan aplikasi yang
umum. Biasanya, pengetesan OTDR dengan panjang gelombang
yang lebih panjang seperti 1550nm atau 1625 nm dapat digunakan
untuk mengidentifikasi atenuasi serat optic yang disebabkan oleh
masalah serat optik.
3.4 Fiber Optik
Kabel fiber optik (Fusion Splicer) dan alat ukur serat optik
(OTDR) merupakan salah satu perangkat pendukung dalam
operasional pengelolaan jaringan access serat optik, kabel fiber optik
untuk keperluan operasional dan maintenance (O&M) Network
Element yang beroperasi menggunakan jaringan acccess Serat Optik,
maka sangat penting peranan kabel fiber optik dan alat ukur serat
optik.
Kabel fiber optik jaringan access serat optik sebagai media transport
untuk layanan broadband maupun narrowband sering mengalami
gangguan, yaitu Kabel fiber optik berupa putusnya kabel serat optik
sehingga kabel fiber optik mengakibatkan terjadinya perhubungan
putus (PERPU) pada perangkat terminal yang mensupply port
maupun data. maka kabel fiber optik untuk membantu trouble
shooting pada jaringan access serat optik dapat segera dilakukan
dengan kabel fiber optik sebagai penanggulangan, kabel fiber optik
baik berupa pencarian (searching) lokasi putusnya kabel
penyambunganm kabel serat optik.
Alat sambung kabel fiber optik (Fusion Splicer) atau kabel
fiber optik. Fusion splicer atau kabel fiber optik, kabel fiber optik
dikenal dengan sebutan FUSION SPLICER yaitu kabel fiber optik
suatu alat yang digunakan untuk menyambung core serat optik yang
berbasis kaca yang mengimplementasikan daya listrik yang sudah
dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk sinar laser yang
berfungsi memanasi kaca yang putus pada core sehingga terhubung
kembali secara baik. Kabel fiber optik splicer ini harus memiliki
keakuratan tinggi sehingga kabel fiber optik pada saat
penyambungan (splicing) bisa mendekati sempurna, karena proses
terjadinya kabel fiber optik pengelasan media kaca terjadi proses
peleburan kaca yang menghasilkan suatu media yang tersambung
dengan utuh tanpa adanya celah karena kabel fiber optik memiliki
karakter media yang memiliki senyawa yang sama.
Kabel fiber optik penyambungan bisa saja tidak utuh, karena
kabel fiber optik tidak mengikuti prosedur penyambungan yang
benar. Kabel fiber optik bila hal ini terjadi maka proses
penyambungan harus diulangi lagi, hingga kabel fiber optik
mendekati redaman yg sekecil-kesilnya (dibawah 0.2 dB)
Penyambungan kabel fiber optik melalui pengelasan oleh kabel fiber
optik harus mengikuti peraturan-peraturan dan kebersihan yang ketat
yang harus dipatuhi oleh seorang teknisi karena kabel fiber optik bila
terjadi pelanggaran-pelanggaran yang disengaja untuk memudahkan
proses penyambungan maka akan mengakibatkan hasil kerja tidak
sempurna karena kabel fiber optik akan menghasilkan suatu nilai
dari alat sambung yang menunjukkan Bit Error Rate (BER) yang
tinggi bila dipaksakan dipergunakan akan mengakibatkan alur
transmisi ke perangkat akan tidak sempurna karena memiliki
resistansi.

Alat ukur serat optik (OTDR) atau kabel fiber optik alat
utama atau tools utama yang sangat dibutuhkan dalam melaksanakan
trouble shooting untuk gangguan yang terjadi pada jaringan akses
serat optik karena kabel fiber optik tanpa menggunakan alat ukur
serat optik tidak bisa melakukan apa-apa terhadap gangguan yang
terjadi. Kabel fiber optik Alat ukur serat optik disebut dengan nama
OTDR (Optical Transmission Digital Reflektometer) merupakan alat
untuk mendeteksi kontinuitas suatu kabel serat optik dalam jarak
tertentu sehingga kabel fiber optik bisa menghasilkan jarak dari dua
sisi yang merupakan ukuran gangguan yang terjadi sehingga trouble
shooting dapat dilaksanakan dengan baik karena kabel fiber optik
akan dengan mudah menentukan letak lokasi gangguan yang terjadi
dengan referensi jarak hasil ukur dari perangkat alat ukur OTDR.
Kabel fiber optik dalam pelaksanaan Operation &
Maintenance jaringan akses serat optik harus mutlak tersedia tools
untuk menentukan dan kabel fiber optik melaksanakan trouble
shooting pada gangguan yang terjadi pada jaringan akses serat optik
sehingga kabel fiber optik dengan secepatnya gangguan dapat
ditanggulangi dengan waktu yang tidak terlalu lama.

Kabel fiber optik dan untuk tindak lanjut dalam hasil


pelaksanaan trouble shooting maka harus segera disiapkan tools
kedua yang merupakan implementasi dari pelaksanaan penyelesaian
gangguna yang terjadi dengan menggunakan Kabel fiber optik yang
bernama Splicer dengan accessories yang lengkap termasuk tools kit
pendukung. Langkah-Langkah kabel fiber optik adalah sebagai
berikut:
1. Kabel Fiber Optik masukkan kabel fiber optik ke tempat
sambungan seperti OTB (Optical Termination Board) atau
joint clousure kabel fiber optik memiliki lapisan-lapisan sehingga
kabel fiber optik kita perlu mengupas lapisan-lapisan tersebut
sehingga berbentuk seperti ini,

2. Kabel fiber optik setelah selesai mengupas langkah selanjutnya


adalah kabel fiber optik tersebut biasanya ujung kabel fiber optik
akan dibersihkan dengan alkohol 96% dan setelah itu kabel fiber
optik baru siap kabel fiber optik disambungkan sebelum
menyambung terlebih dulu masukkan salah satu ujung kabel fiber
optik tersebut ke dalam Protection sleve, kabel fiber optik bentuknya
seperti sedotan berfungsi melindungi sambungan. kabel fiber optik
siapkan alat masukkan kedua ujung kabel ke alat bernama Splicer
dan kabel fiber optik tutup alat tersebut, kabel fiber optik biarkan
bekerja dan anda akan mendapatkan hasil bahwa kabel tersebut
tersambung sempurna dan kabel fiber optik mendapatkan hasil 0,01 -
0,05 dB di alat ukur batas normal dan setelah penyambungan selesai
kabel fiber optik pasang protection Slve yg telah dimasukkan tadi
untuk kemudian dipanaskan di alat Splicer itu.

3.5 Prinsip Kerja OTDR


OTDR memancarkan laser berdaya tinggi dengan menggunakan
clock tertentu, melalui coupler,menuju serat optik yang sedang dites.
Kemudian di dalam serat optik terjadi fenomena, backscatter,
sehingga menyebabkan ada sebagian cahaya yang terpencar dan
kembali menuju coupler. Dari coupler, sinyal optik yang lemah
tersebut menuju Avalanche Photodiode (APD) dan amplifier untuk
dideteksi sekaligus dikuatkan dalam wujud sinyal elektrik. Sinyal
elektrik yang sudah lebih kuat tersebut menuju sample and hold
yang mampu mengambil sampel dari sinyal yang secara terus
menerus berubah dan menahan (mengunci) nilainya pada level yang
konstan selama periode waktu tertentu. Setelah di dapatkan sinyal
yang nilainya sudah konstan, sinyal menuju Analog to Digital
Converter (ADC) untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal
digital agar dapat diproses lebih lanjut. Sinyal digital tersebut
kemudian menuju Digital Signal Processor (DSP) untuk diproses.
Hasil proses dari DSP kemudian masuk ke prosesor dan memori
untuk kemudian ditampilkan pada layar OTDR.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah prakerin selesai penulis mendapatkan pengalaman dan
pengetahuan yang sangat berharga sekali, sehingga penulis biasa
lebih mengenal bagaimana lingkungan kerja itu. Penulis lebih
mengetahui tata tertib peraturan-peraturan yang ada di tempat PKL.
Dari hasil prakerin ini akan sangat menunjang bagi penulis atau
siswa/siswi SMK Negeri 1 Mootilango agar biasa berketerampilan
dalam praktek.
 Penulis dapat membandingkan praktek kerja industri dan
praktek di sekolah.sekaligus menambah wawasan serta
pengalaman yang nantinya akan menjadi bekal bagi penulis
untuk terjun ke dunia industri.
 Kemampuan atau skill, keuletan dan kemauan merupakan
modal dalam bekerja.
Optical Time-Domain Reflectometer atau biasa disingkat
menjadi OTDR, merupakan suatu peralatan opto-elektronik yang
digunakan untuk mengukur parameter-parameter seperti pelemahan
(attenuation), panjang, kehilangan pencerai dan penyambung, dalam
sistem telekomunikasi serat optik. OTDR pada dasarnya terdiri dari
satu sumber optik dan satu penerima (receiver), modul akuisisi data,
CPU, media penyimpanan data, dan layar monitor
4.2 Saran
1. Untuk Sekolah
 Agar selalu menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan
ketika waktu prakerin, siswa-siswi lebih mudah mencara tempat
prakerin.
 Dari pihak sekolah harus mengadakan kunjungan ke kawasan
industri agar dapat mengetahui kegiatan siswa-siswi selama berada
di industri.
2. Untuk Perusahaan
 Agar perusahaan dapat mebimbing siswa-siswi sehingga dapat
berprakerin dengan baik di perusahaan tersebut.
 Perusahaan yang bersangkutan bisa bekerja sama dengan pihak
sekolah supaya mempermudah siswa-siswi dalam mencari prakerin.
 Menerima siswa-siswi bila lulus nanti bisa menjadi tenaga kerja di
perusahaan tersebut.
3. Untuk Siswa-Siswi
 Siswa-siswi harus berprakerin, sebagai mana yang di berikan oleh
perusahaan. Sehingga siswa-siswi dapat mengetahui perbandingan
berpraktek di dunia industri dan berpraktek di sekolah, serta sebagai
pengalaman yang nantinya bias menjadi bekal menjadi siswa-siswi
untuk terjun ke dunia kerja industri.
 Siswa-siswi harus bias menjadi anak terdidik yang sopan, baik,
patuh, dan taat kepada peraturan sekolah atau di perusahaan.
 Bisa menjadi siswa-siswi yang teladan dan disiplin bagi sekolah dan
perusahaan bila nanti terjun ke dunia kerja industri.
 Bisa menjadi contoh baik untuk adik-adik kelas.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org
http://benningfood.com/?p=167
https://books.google.co.id
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai