Anda di halaman 1dari 12

PT.

SURYA JENAR MANDHIRI


BORED PILE, SOIL INVESTIGATION AND SURVEYING

 @

No. 063/Lap-SJM/10/18 Bekasi, 29 Oktober 2018

Kepada Yth.
PT. HEBSA INDONESIA
Jl. Persada Raya No. 8 Unit 2 Tebet
J a k a r t a
Up. Bp. Hedera

Dengan hormat,

Bersama ini kami sampaikan laporan hasil penyelidikan tanah untuk proyek
Pembangunan SMPN 2 Kedungwaringin yang berlokasi di Jl. Raya
Kedungwaringin - Bekasi.

Laporan ini dibuat berdasarkan interpretasi data hasil penyelidikan yang dilakukan
dilapangan dengan pertimbangan kontsruksi yang akan dibangun.

Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan, kiranya laporan ini dapat
bermanfaat bagi perencanaan pondasi.

Jika masih diperlukan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan laporan ini


kami selalu bersedia membantu.

Hormat kami,

Yayat Suryaman

smpnwkdwaringin Page 1
PT. SURYA JENAR MANDHIRI
BORED PILE, SOIL INVESTIGATION AND SURVEYING

 @

DAFTAR ISI

Surat Pengantar ……………………………………………………...... 1


Daftar Isi …………………………………………………………. 2
I. PENDAHULUAN ……………………………………………….. 3
II. LINGKUP PEKERJAAN ………………………………………..... 3
2.1. Penyelidikan Lapangan ……………………………………….. 5
2.2. Uji Laboratorium ……………………………………………..... 5
III. EVALUASI DATA ………………………………………………... 5
3.1. Uji Laboratorium ………………………………………………. 5
3.2. Hasil Penyelidikan Lapangan ………………………………..... 6-7
IV. KONDISI TANAH DASAR ……………………………………….. 8
V. ANALISA TEKNIK ……………………………………………….. 9-11
VI. REKOMEDASI DAN SARAN …………………………………... 12
LAMPIRAN
1. Peta Situasi Penyelidikan Tanah
2. Data Boring
3. Data Sondir
4. Summary of Laboratory Test
5. Gradation Test
6. Atterberg Test
7. Triaxial Test
8. Consolidation Test
9. Dokumentasi

smpnwkdwaringin Page 2
PT. SURYA JENAR MANDHIRI
BORED PILE, SOIL INVESTIGATION AND SURVEYING

 @

I. PENDAHULUAN

Pekerjaan penyelidikan tanah untuk proyek Pembangunan SMPN 2 Kedungwaringin


yang berlokasi di Jl. Raya Kedungwaringin - Bekasi telah dilaksanakan sesuai
permintaan dari PT. Hebsa Indosia - Jakarta.

Penyelidikan tanah dilakukan pada permukaan dan bawah tanah, pada titik-titik lokasi
yang sudah ditentukan, hasilnya akan digunakan untuk perencanaan pondasi struktur
bangunan yang akan dibuat.

Secara umum, pekerjaan yang dilakukan adalah:


a. Penyelidikan lapangan, yaitu sondir (Cone Penetration Test), Bor Dalam (Deep
Boring), pengambilan contoh tanah asli (Undisturbed Sampling).
b. Test Laboratorium pada contoh-contoh tanah asli untuk mendapatkan index
properties dan engineering properties.
c. Evaluasi data dan diskusi
d. Analisis teknis.
e. Kesimpulan dan saran.

Analisis dilakukan berdasarkan hasil tes lapangan, baik sondir, bor dalam, serta
diskripsi visual pada tanah-tanah tersebut.

II. LINGKUP PEKERJAAN

2.1. Penyelidikan Lapangan


Penyelidikan lapangan dilakukan terdiri dari :
- Sondir (Cone Penetration Test) : 3 titik
- Bor Dalam (Deep Boring) : 1 titik

2.1.1. Deep Boring


Pemboran dilaksanakan dengan mempergunakan mesin bor Merk YBM
sebanyak 1 (satu) titik sedalam 20.00 m. Pemboran dilaksanakan dengan
sistem Rotary Drilling. Tabung inti (core barrel) yang dipergunakan adalah
Single Core Barrel Ø 73 mm, panjang 1.50 m.
Bit yang dipergunakan adalah Tungsten Carbide Bit. Untuk mengangkut
serbuk bor (sirkulasi) selama pemboran dipergunakan pompa Merk Nat II
dengan kapasitas 80 lt/menit atau tekanan maksimum 10 kg/cm².

Didalam pekerjaan bor dilaksanakan pula pekerjaan Standar Penetration Test


(SPT), pengambilan contoh tanah asli (undisturbed sample) dan pengambilan
contoh tanah terganggu (disturbed sample).

smpnwkdwaringin Page 3
PT. SURYA JENAR MANDHIRI
BORED PILE, SOIL INVESTIGATION AND SURVEYING

 @
2.1.2. Standar Penetration Test (SPT)
Standar Penetration Test dilaksanakan di dalam lubang bor setiap
interval 2.00 m.
Pengujian penetrasi standar ini dilaksanakan pada tanah dalam keadaan
asli dengan mempergunakan Open Standard Split Barrel Sampler.
Hammer yang digunakan mempunyai berat 63.50 kg dengan tinggi jatuh
75 cm.
Pengujian dilaksanakan dengan mempergunakan Automatic Drop
Hammer Device sehingga hammer dapat jatuh dengan bebas tanpa
gesekan.
Sampler dipukul hingga masuk (menembus) tanah sedalam 45 cm,
dimana jumlah pukulan sepanjang 15 cm pertama tidak diperhitungkan.
Nilai SPT = N adalah sama dengan jumlah pukulan untuk penetrasi 30
cm berikutnya dan hasilnya disajikan dalam bentuk diagram bor (boring
log).
2.1.3. Sampling dan Bor Dalam

Pengambilan contoh tanah asli dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan bor


dalam. Contoh tanah diambil menggunakan tabung contoh pada kedalaman
yang ditetapkan. Contoh tanah yang diperoleh tersebut, kemudian diberi lilin
pada kedua ujungnya, agar contoh tanah undisturbed, serta kadar air
dipertahankan konstan. Contoh tanah kemudian dibawa ke laboratorium.

2.1.5. Cone Penetration Test (Sondir)

Percobaan C.P.T (Sondir) dilakukan sebanyak 3 (tiga) titik


menggunakan alat sondir ringan kapasitas 2.5 ton dengan interval
pembacaan manometer setiap 200 mm. Penetrasi dihentikan setelah
ditemukan lapisan tanah keras dengan nilai konus qc ≥ 250 kg/cm2.

Batasan akhir yang juga digunakan adalah jika kemampuan alat untuk
penetrasi telah dicapai.

Tujuan sondir secara umum adalah untuk mengetahui kekuatan tanah


tiapkedalaman dan stratifikasi tanah secara pendekatan. Pada percobaan
ini tidak ada contoh tanah yang diambil untuk uji laboratorium.

2.1.6. Pengamatan Muka Air Tanah


Pengamatan muka air tanah pada masing-masing lubang bor dilaksanakan
setelah pengeboran 24 jam selesai. Hasil pengamatan tercatat dalam bor log
terlampir.

smpnwkdwaringin Page 4
PT. SURYA JENAR MANDHIRI
BORED PILE, SOIL INVESTIGATION AND SURVEYING

 @

2.2 Uji Laboratorium

Penelitian di laboratorium dilaksanakan sesuai ASTM Standar Method.


Contoh tanah asli (undisturbed) yang diperoleh sebagai hasil pemboran diteliti di
laboratorium untuk mendapatkan parameter-parameter Index dan Engineering
Properties.
Test laboratorium yang telah dilaksanakan terdiri dari :

2.2.1. Sifat–sifat Pengenal (Index Properties)


- Berat jenis butir (Gs)
- Berat isi butir (γm)
- Kadar air asli (Wn)
- Kadar Pori (e)
- Porositas (n)
- Derajat kejenuhan (Sr)
- Gradasi : melalui analisa tapis (sieve) dan analisa hydrometer
- Konsistensi : Batas Cair (LL)
Batas Plastis (PL)

2.2.2. Sifat-sifat Teknis (Engineering Properties)


- Triaxial Test
- Consolidation Test

III. Evaluasi Data


Evaluasi dan diskusi, data yang diperoleh dari penyelidikan lapangan dan uji
laboratorium diuraikan sebagai berikut :

3.1. Uji Laboratorium


Uji laboratorium dilakukan terhadap semua contoh tanah asli (undisturbed)
yang mewakili (representatif), untuk mendapatkan indeks properties dan sifat-
sifat teknis lapisan tanah. Fungsi dari uji laboratorium adalah untuk
mendapatkan data yang berguna dalam mengidentifikasi serta
mengklasifikasikan tanah secara tepat. Hasil tes laboratorium dapat dilihat pada
lampiran.

3.2. Hasil Penyelidikan Lapangan

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah Cone
Penetration Test (Sondir), Bor Dalam (Deep Boring) dan Sampling (pengambilan
contoh tanah).
Hasil penyelidikan lapangan yang disebutkan di atas disajikan dalam tabel. Untuk
Sondir diberikan nilai tahanan konus maksimum dan friksi total maksimum dinyatakan
dalam tabel di bawah. Hasil pekerjaan bor dalam, berupa contoh tak terganggu
(Undisturbed sample) dan nilai N SPT.

Hasil penyelidikan lapangan yang diberikan pada tabel di bawah merupakan ringkasan,
sedangkan hasil secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

smpnwkdwaringin Page 5
PT. SURYA JENAR MANDHIRI
BORED PILE, SOIL INVESTIGATION AND SURVEYING

 @

3.2.1. Sondir (Cone Penetration Test)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui elevasi lapisan “keras” (Hard


Layer) dan homogenitas tanah dalam arah lateral. Hasil Cone
Penetration Test disajikan dalam bentuk diagram sondir yang mencatat
nilai tahanan konus dan friksi selubung, kemudian digunakan untuk
menghitung daya dukung pondasi yang diletakkan pada tanah tersebut.

Hasil penyelidikan lapangan, secara ringkas disajikan pada tabel di


bawah:

Tabel 3.1.
SONDIR TEST
PEMBANGUNAN SMPN 2 KEDUNNGWARINGIN
Jl. Raya Kedungwaringin - Bekasi

NOMOR KEDALAMAN NILAI KONUS FRIKSI TOTAL


SONDIR UJI (m) (kg f/cm) (kg f/cm)

S-1 8.20 >250 762

S–2 7.2 0 >250 656

S-3 7.40 >250 688

smpnwkdwaringin Page 6
PT. SURYA JENAR MANDHIRI
BORED PILE, SOIL INVESTIGATION AND SURVEYING

 @

3.2.2. Bor Dalam (Deep Boring)


Tujuan bor dalam adalah untuk mendapatkan contoh tanah asli
(undisturbed) serta mengklasifikasikan tanah secara visual dilapangan.
Standard Penetration Test juga dilakukan untuk mendapatkan nilai N-
SPT. Bor dilakukan sebanyak 1 (satu) titik sampai kedalaman 20 meter.
Standard Penetration Test dilakukan setiap interval 2.00 meter, untuk
mendapatkan nilai N-SPT.

Hasil dari N-SPT untuk tiap titik bor adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2.
STANDARD PENETRATION TEST (S.P.T)
PEMBANGUNAN SMPN 2 KEDUNGWARINGIN
Jl. Raya Kedungwaringin - Bekasi

No N SPT
Kedalaman
Test (M)
DB1
1 2 25
2 4 15
3 6 26
4 8 40
5 10 45
6 12 50
7 14 40
8 16 34
9 18 32
10 20 30

smpnwkdwaringin Page 7
PT. SURYA JENAR MANDHIRI
BORED PILE, SOIL INVESTIGATION AND SURVEYING

 @

IV. KONDISI TANAH DASAR

Berdasarkan interpretasi data hasil penyelidikan lapangan dan uji laboratorium secara
umum kondisi tanah dasar (subsurface soil condition) untuk proyek pembangunan
SMPN 2 Kedungwaringin yang berlokasi di Jl. Raya Kedungwaringin - Bekasi, dapat
diuraikan sebagai berikut :

0.00 – 1.50 m : Merupakan lapisan lempung kelanauan, konsistensi medium stiff,


berwarna coklat. Lapisan ini mempunyai nilai perlawanan konus
(qc) 8 - 15 kg/cm².

1.50 – 3.00 m : Merupakan lapisan pasir kelanauan mengandung gravel, medium


dense, berwarna coklat keabuan. Lapisan ini mempunyai nilai
perlawanan konus (qc) 80 - 100kg/cm² nilai N SPT 25
blows/feet.

3.00 – 5.00 m : Merupakan lapisan lanau kelempungan, konsistensi very stiff,


berwarna coklat keabuan. Lapisan ini mempunyai nilai
perlawanan konus (qc) 40 - 80 kg/cm² dan mempunyai nilai N
SPT 15 blows/feet.

5.00 – 7.00 m : Merupakan lapisan pasir kelanauan, medium dense, berwarna


coklat keabuan. Lapisan ini mempunyai nilai perlawanan konus
(qc) 80 - 100kg/cm² nilai N SPT 26 blows/feet.

7.00 – 17.00 m : Didominasi lapisan pasir halus sampai kasar mengandung gravel,
desnse, berwarna coklat kabuan. Lapisan ini mempunyai nilai
perlawanan konus (qc) >250 kg/cm² nilai N SPT 34 - 50
blows/feet.

17.00 – 20.00 m : Merupakan lapisan lanau kelempungan mengandung pasir,


konsistensi hard, berwarna abu-abu dan mempunyai nilai N SPT
30 - 32 blows/feet.

Sesuai hasil test sondir dan boring, lapisan permukaan hingga kedalaman 1.50 m
merupakan lapisan lempung kelanauan, konsistensi medium stiff. Lapisan ini
mempunyai daya dukung cukup baik dan bisa dipergunakan sebagai bearing layer
untuk tumpuan pondasi.

Pada kedalaman 3.00 m sampai 7.00 m kondisi tanah berupa medium dense/ very stiff
layer dengan daya dukung lebih baik.

Lapisan tanah keras (hard) dengan nilai perlawanan konus (qc) >250 kg/cm² dan N
SPT >40 blows/feet didaerah ini mulai dijumpai pada kedalaman -7.00 m dari elevasi
existing. Sesuai hasil boring, lapisan tanah keras ini dijumpai menerus hingga
kedalaman boring 17.00 m.

Berdasarkan hasil sondir dan boring, untuk kebutuhan pondasi bangunan SMPN 2
Kedungwaringin, jika bangunan hanya terdiri dari 2 lantai bisa mempergunakan
pondasi dangkal, sedangkan jika bangunan terdiri dari 3 lantai atau lebih kami sarankan
mempergunakan pondasi tiang baik berupa tiang pancang ataupun bored pile yang
dipancang hingga kedalaman -8.00 m dari elevasi existing.

smpnwkdwaringin Page 8
PT. SURYA JENAR MANDHIRI
BORED PILE, SOIL INVESTIGATION AND SURVEYING

 @

V. ANALISA TEKNIK

5.1. Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)


Daya dukung ijin tanah untuk pondasi dangkal dihitung berdasarkan data
penyelidikan laboratorium dan lapangan.
5.1.1. Berdasarkan Nilai Konus (qc)
Daya dukung ijin tanah dapat dihitung secara pendekatan berdasarkan
rumusan Mayerhoff , sebagai berikut :
qa = qc x B ( 1 + D )
40 B
Dimana :
qa = daya dukung tanah yang dijinkan (t/m²)
qc = tekanan konus (kg/cm²)
D = Kedalaman pondasi (m)
B = Lebar pondasi (m)

5.1.2. Berdasarkan Nilai N SPT


Daya dukung ijin tanah dapat dihitung secara pendekatan berdasarkan
rumusan Mayerhoff , sebagai berikut :
qa = N ( B + F3 ) (1 + 0.33 )
F2 B B
Dimana :
qa = daya dukung tanah yang dijinkan (t/m²)
N = Nilai N SPT
F2 = 0.08
F3 = 0.3
D = Kedalaman pondasi (m)
B = Lebar pondasi (m)

5.1.3. Berdasarkan data Laboratorium


Tegangan ijin tanah dihitung dengan formula Terzaghi sebagai berikut :

qa = [Sc.C.Nc + Sγ. Rw.1/2γ.B.Nγ + Sq.Rw.γ. D. Nq] / SF

dimana :
Sc, Sγ, Sq = Faktor bentuk
Nc, Nγ, Nq = Faktor daya dukung
γ = Berat isi tanah
D = Kedalaman pondasi
B = Lebar pondasi
SF = Faktor keamanan
Rw = Faktor koreksi muka air

smpnwkdwaringin Page 9
PT. SURYA JENAR MANDHIRI
BORED PILE, SOIL INVESTIGATION AND SURVEYING

 @

5.2. Pondasi Dalam ( Deep Foundation)

Daya dukung Tiang dapat dihitung berdasarkan data sondir dan data S.P.T. Beban
tiang dipikul oleh tanah melalui friksi antara tiang dan tanah serta daya dukung
tanah diujung tiang.

Dari hasil analisa di atas dimana telah ditetapkan lapisan tumpu pondasi dalam,
maka dapat dihitung daya dukung pondasi dalam dengan rumusan di bawah ini :

Formula Pondasi Dalam


• Formula Konservatif (FK)
Ab qc K . JHP
Qad = +
SF1 SF2
Dimana :
Qad = daya dukung ijin (ton)
qc = tahanan konus (kg/cm²)
JHP = Jumlah hambatan pelekat (kg/m)
Ab = Luas penampang tiang (m²)
K = keliling penampang tiang (m)
SF1 = faktor keamanan daya dukung ujung (3)
SF2 = faktor keamanan daya dukung friksi (5)

• Berdasarkan Nilai N SPT


Ra = qd . A + U Σli.fi
SF1 SF2

qd = 40 N (ton/m²) ------ untuk lapisan pasir


qd = 20 N (to/m²) ------ untuk lapisan lempung
fi = N (ton/m²) maksimum : 12  untuk lapisan lempung
fi = N (ton/m²)maksimum : 10 untuk lapisan pasir
5
dimana :
N = nilai SPT ujung
qd = daya dukung terpusat tiang
U = keliling penampang tiang (m)
Ab = Luas penampang tiang (m²)
Li = Panjang segmen tiang (m)
Fi = Gaya geser tanah/friction
SF = Safety factor

smpnwkdwaringin Page 10
PT. SURYA JENAR MANDHIRI
BORED PILE, SOIL INVESTIGATION AND SURVEYING

 @

• Berdasarkan Kekuatan Bahan

Secara umum, daya dukung tiang berdasarkan kekuatan bahan dihitung


dengan formula sebagai berikut :
P = A x σbk
Dimana :
P = Daya dukung tiang (ton)
A = Luas penampang tiang (cm²)
σbk = Tegangan ijin beton (kg/cm²)

Untuk kelompok tiang, daya dukung tiang harus dikoreksi dengan faktor
koreksi yang dirumuskan oleh CONVERSE - LABARRE.

Faktor koreksi kelompok tiang :

(N - 1) m + (m-1) n
Eg = 1 - 0 
90 m n

dimana :
Eg = Efisiensi kelompok tiang
m = Jumlah tiang dalam satu kelompok
n = Jumlah baris tiang dalam kelompok
d = diameter tiang (cm)
s = jarak antara tiang (cm)
0 = are tg d/s (dalam derajat)

smpnwkdwaringin Page 11
PT. SURYA JENAR MANDHIRI
BORED PILE, SOIL INVESTIGATION AND SURVEYING

 @

VI. REKOMENDASI DAN SARAN


Berdasarkan hasil penyelidikan lapangan yang kemudian dianalisa secara geoteknik,
maka dibawah ini diberikan rekomendasi sebagai berikut :

6.1. Alternatif 1

Pergunakan pondasi dangkal (Spread Footing)


Type : Pondasi telapak (spread footing)
Kedalaman : -1.50 m dari elevasi exiting
Tegangan ijin (σt) : 1.00 kg/cm²

6.2. Alternatif 2

6.2.1. Pergunakan Pondasi Tiang Pancang Mini (Mini Pile)

Kedalaman 20x20 25x25 32x32x32 Keterangan


Tiang (m) (ton) (ton) (ton)
8.00 30 40 35 End Bearing

6.2.2. Pergunakan Pondasi Bore Pile Beton K-250

Kedalaman Ø30 Ø40 Ø50 Keterangan


Tiang (m) (ton) (ton) (ton)
8.00 25 40 75 End Bearing

Demikian laporan hasil penyelidikan tanah ini kami sampaikan.

Terima kasih.

Hormat kami,

Yayat Suryaman

smpnwkdwaringin Page 12

Anda mungkin juga menyukai