Anda di halaman 1dari 17

BUKU SAKU TATA TERTIB DISIPLIN POSITIF

SISWA-SISWI
SMP KRISTEN 2 SALATIGA

YAYASAN PENDIDIKAN
EBEN HAEZER GKI SALATIGA

IDENTITAS SISWA
1. Nama : ..................................................
2. No Induk: ..................................................
3. NISN : ..................................................
4. T.T.L. : ..................................................
5. Alamat : ..................................................
6. Nama Orang
Tua/Wali : ...........................................
7. Alamat : ..................................................

Salatiga, … Juli 2023


Siswa

...................................
DASAR
Amsal 1:8 Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan
jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
Amsal 3:1-2 Hai anakku, janganlah engkau melupakan
ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena
panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan
ditambahkannya kepadamu
Tata Tertib siswa dibuat untuk kepentingan siswa,
kenyamanan lingkungan sekolah dan kenyamanan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) diberlakukan di sekolah & dari
sekolah untuk siswa dengan dasar cinta kasih Tuhan kepada
manusia.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Tata Tertib siswa dibuat untuk kepentingan siswa,
kenyamanan lingkungan sekolah dan kenyamanan Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) diberlakukan di sekolah & dari
sekolah untuk siswa. Tata Tertib tersebut terdiri dari:
Bab I : Ketentuan Umum
Bab II : Kewajiban Siswa
Bab III : Hak-Hak Siswa
Bab IV : Pelanggaran Tata Tertib Sekolah
Bab V : Pembinaan Siswa
Bab VI : Penggunaan Fasilitas Sekolah
Bab VII : Kegiatan Ekstra Kurikuler
Bab VIII : Kegiatan OSIS
Bab IX : Upacara Bendera & Pembinaan Khusus
Bab X : Penutup

BAB II
KEWAJIBAN SISWA
Setiap siswa SMP Kristen 2 Salatiga wajib:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME sesuai
dengan ketetapan dalam Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945 yang diaktualisasikan dalam kegiatan-
kegiatan:
a. Membaca/mendengarkan renungan, berdoa
sebelum pelajaran pertama dimulai dan sebelum
pelajaran terakhir ditutup.
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang
dilaksanakan oleh sekolah.
c. Mengamalkan pelajaran agama dalam kegiatan
sehari-hari.
2. Taat dan mematuhi otoritas (kepala sekolah, guru,
keryawan lain, orang-tua/wali) dan peraturan sekolah
3. Menjaga, memelihara, menciptakan lingkungan yang
kondusif dengan ikut bertanggung-jawab atas
pemeliharaan kebersihan lingkungan, gedung,
halamansekolah, laboratorium, multimedia,
perpustakaan, alat-alat olahraga, perabot dan semua
prasarana yang ada.
4. Ikut menjaga dan mengamankan lingkungan sekolah.
5. Ikut menjaga nama baik sekolah, kepala sekolah, guru,
karyawan dan siswa pada umumnya, baik di dalam
maupun di luar sekolah.
6. Setiap hari memakai pakaian seragam sekolah lengkap
dengan atributnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku:
Senin dan Kamis
Seragam nasional (putih biru) dilengkapi nama di dada
sebelah kanan. Sepatu, kaos kaki SMP Kristen 2
Salatiga, ikat pinggang hitam, dan memakai dasi. Topi
wajib dipakai ketika ada upacara.
Selasa
Seragam identitas (kotak-kotak biru krem) dilengkapi
nama di dada sebelah kanan, dasi, sepatu dan kaos
kaki bebas. Ikat pinggang khusus laki-laki.
Rabu
Seragam batik YPE. Atasan batik YPE, nama di dada
sebelah kanan. Bawahan OSIS. Sepatu dan kaos kaki
bebas. Memakai ikat pinggang.
Jumat
Seragam pramuka lengkap tanpa topi (kecuali ekskul
pramuka). Nama di dada sebelah kanan, sepatu dan
kaos kaki hitam.

7. Mengikuti pelajaran dengan tertib, baik pelajaran


tambahan intra kurikuler maupun ekstra kurikuler
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
8. Menjadi anggota OSIS yang merupakan satu-satunya
organisasi kesiswaan yang berada di SMP Kristen 2,
mematuhi/menaati Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga (AD/ART) yang ada, serta
menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk kemajuan
OSIS dan mengikuti segala kegiatan yang
diselenggarakan oleh OSIS.
9. Mematuhi tata tertib yang diberlakukan khusus di
laboratorium, multimedia, UKS, perpustakaan, gereja
dan ruang atau tempat penunjang pendidikan yang
lain.
10. Ikut membantu agar tata tertib sekolah berjalan
dengan baik dan benar.
11. Mengganti fasilitas sekolah yang dirusak/dihilangkan
12. Segala bentuk perijinan ditangani oleh Guru Piket dan
BK dengan prosedur:
a. Ijin terprogram
Surat ijin ditujukan pada kepala sekolah dan
diserahkan melalui BK
Surat diserahkan paling lambat 1 minggu sebelum
tanggal ijin
b. Ijin tidak terprogram
Orang tua memberitahukan ketidakhadiran siswa
ke Wali Kelas
Surat resmi dari orang tua diberikan kepada Wali
Kelas saat masuk sekolah
Ketidakhadiran karena sakit lebih dari 1 hari,
surat ijin dari orangtua di sertai surat dokter.
Jika tidak mengikuti prosedur diatas, maka siswa di
anggap alpa

Ketentuan Ijin
a. Ijin meninggalkan kelas dengan mengambil
formulir biru ke Guru piket /BK/Kesiswaan/TU
mengisi formulir, dan mengembalikan formulir
setelah di tandatangani orang tua.
b. Ijin masuk kelas saat terlambat, dengan
mengambil formulir pink ke Guru piket /BK/
Kesiswaan/ TU mengisi formulir, dan
mengembalikan formulir setelah di tandatangani
orang tua. Jumlah keterlambatan akan di hitung
dan di kenakan kosekwensi yang mendidik.
c. Ijin memakai jaket di kelas dengan mengambil
formulir kuning ke Guru piket /BK/ Kesiswaan/ TU
mengisi formulir, dan mengembalikan formulir
setelah di tandatangani orang tua.
d. Untuk perijinan kasus khusus, dapat langsung
menghubungi Wali Kelas/Guru Piket/Guru
BK/Kesiswaan.
e. Akumulasi perijinan menjadi salah satu faktor
penentuan kenaikan kelas.

13. Memasuki ruang guru atau ruang-ruang tertentu di


lingkungan sekolah atas seijin guru atau petugas yang
berwenang
14. Siswa diperkenankan membawa
handphone/smartphone/tablet namun jika tidak
digunakan untuk pembelajaran disimpan di loker
kelas.
15. Tidak membawa barang/alat yang berbahaya dan
melanggar hukum. Misalnya kartu permainan, VCD,
buku komik, obat terlarang, minuman keras, rokok,
senjata tajam dan sejenisnya
BAB III
HAK-HAK SISWA
1. Siswa berhak mengikuti pelajaran, selama yang
bersangkutan tidak melanggar tata tertib.
2. Siswa dapat meminjam buku-buku dari perpustakaan
sekolah dengan menaati peraturan perpustakaan.
3. Siswa dapat menggunakan fasilitas yang ada di
sekolah seperti laboratorium, multimedia, UKS,
perpustakaan, gereja, UKS, lapangan olah-raga seijin
pengelola/penanggung jawab dan mematuhi tata
tertib yang berlaku.
4. Siswa berhak mendapatkan layanan khusus dari Guru
Bimbingan dan Konseling (BK) dalam menyelesaikan
masalah-masalah kesulitan belajar dan atau masalah-
masalah pribadi.
5. Siswa berhak mendapatkan perlakuan yang sama
dengan siswa lain sepanjang tidak melanggar
peraturan tata tertib.
6. Siswa dapat menggunakan hak membela diri dengan
menyatakan kebenaran dan kebaikan terhadap
masalah yang menimpa dirinya yang dirasakan tidak
adil. Hal ini dimaksudkan dalam rangka perwujudan
sila ke-5 Pancasila.
7. Siswa dapat mengajukan perbaikan apabila penilaian
yang diberikan tidak sesuai, dengan syarat dapat
menunjukkan kebenaran dengan data-data yang
akurat.
BAB IV
TATA TERTIB SISWA

I. JENIS PELANGGARAN

KLASIFIKASI A
Point Denda : 50

1. Memalsu tanda tangan Kepala Sekolah, Wali Kelas,


Guru dan atau Karyawan Sekolah.
2. Membawa/minum minuman keras dan atau obat-
obat terlarang.
3. Mengikuti atau menjadi anggota organisasi
terlarang.
4. Berkelahi atau main hakim sendiri.
5. Merusak sarana/ prasarana sekolah.
6. Mencuri milik orang lain dengan sengaja.
7. Membawa atau menyebarkan selebaran yang
menimbulkan keresahan.
8. Membawa senjata tajam tanpa sepengetahuan
sekolah.
9. Mengubah, merusak, memalsukan rapor atau
dokumen lain.
10. Melakukan tindik (melubangi) telinga dan atau
memakai anting untuk siswa putra. Memakai
anting dihidung, lidah, pusar atau anggota tubuh
lain bagi siswa putra maupun putri.
11. Membawa dan atau membunyikan petasan di
lingkungan/ sekitar sekolah.
12. Memalsu surat ijin, tanda tangan orang tua atau
wali.
13. Mempunyai tato permanen.
KLASIFIKASI B
Point Denda : 25

1. Mencorat-coret tembok, pintu, meja, kursi dan


peralatan lain yang tidak semestinya.
2. Membawa atau menyimpan buku/gambar/video
porno dan benda-benda sejenis.
3. Menentang (bersikap bermusuhan) dan bersikap
tidak sopan kepada Kepala Sekolah, Guru atau
Karyawan.
4. Menghasut atau memprovokasi yang dapat
menimbulkan keresahan.
5. Berbohong atau membuat pernyataan palsu
6. Membolos atau meninggalkan sekolah sebelum usai
kegiatan sekolah tanpa izin.
7. Tidak mengikuti upacara bendera tanpa ijin.
8. Membawa atau merokok di lingkungan sekolah
9. Terbukti melakukan bullying
10. Membawa sepeda motor dalam kegiatan intra dan
ekstra kurikuler
11. Mewarnai rambut selain warna hitam (kecuali
rambut asli)
12. Pelanggaran penggunaan sosial media yang
mengandung unsur SARA, bullying ataupun
pornografi.
13. Merusak tanaman di lingkungan sekolah.

KLASIFIKASI C
Point Denda : 10

1. Mengganggu atau mengacau kelas lain.


2. Memasuki dan atau keluar kelas lewat jendela.
3. Mengenakan pakaian/tidak memakai seragam
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Keluar kelas saat pergantian pelajaran tanpa ijin.
5. Keluar kelas saat kegiatan pelajaran tanpa ijin.
6. Keluar dari lingkungan YPE tanpa ijin sebelum
kegiatan sekolah usai (termasuk waktu istirahat)
7. Berada di kantin, perpustakaan, multimedia atau
UKS pada saat pada waktu pergantian pelajaran/
kegiatan belajar mengajar berlangsung tanpa ijin.
8. Berbuat curang saat ulangan, baik pemberi
ataupun penerima
9. Memasuki/menggunakan kamar mandi (WC)
Guru/Karyawan
10. Memasuki/menggunakan kamar mandi (WC) lawan
jenis
11. Tidak melaksanakan tugas piket kelas tanpa ijin
12. Makan dan minum di dalam kelas saat pelajaran
tanpa ijin
13. Menggunakan handphone/smartphone/tablet/
laptop tidak sesuai peruntukannya.
14. Membuang sampah tidak pada tempatnya.

KLASIFIKASI D
Point Denda : 5

1. Berhias dan atau memakai perhiasan/aksesoris


secara berlebihan, termasuk kutek kuku, lipstic.
2. Memakai jelly/foam rambut secara berlebihan.
3. Tidak memperhatikan panggilan pihak sekolah.
4. Terlambat datang ke sekolah.
5. Terlambat mengikuti upacara bendera.
6. Membuang sampah tidak pada tempat yang telah
disediakan.
7. Rambut gondrong bagi siswa laki-laki/ memotong
rambut dengan gaya berlebihan (menambahkan
garis di rambut, tengah tebal pinggir tipis (punk/
mohawk).
8. Berada di kantin/ perpustakaan/ UKS tanpa ijin.
9. Membuat gaduh dan atau menggangu siswa lain di
gereja/pada waktu ibadah.
II. KONSEKWENSI PELANGGARAN & POIN
POSITIF

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas akan ada


kesepakatan kelas yang dibuat yang menjadi landasan
kegiatan di kelas.
Untuk kegiatan sekolah ada kesepakatan sekolah yang
dibuat dan disetujui oleh warga sekolah, beserta
konsekwensinya. Untuk kasus pelangaran ringan,
penanganannya akan diawali dengan penegakan disiplin
positif dengan segitiga restitusi.
Penertiban secara bertahap akan dilaksanakan sesuai
dengan jumlah poin denda pelanggaran yang dilakukan,
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Melakukan pelanggaran dengan jumlah poin denda
5 – 10, mendapatkan peringatan lisan.
2. Melakukan pelanggaran dengan jumlah poin denda
11 – 20, diperingkatkan dan harus membuat surat
pernyataan yang diketahui oleh wali kelas.
3. Melakukan pelanggaran dengan jumlah poin denda
21 – 40, diperingatkan dan membuat surat
pernyataan yang diketahui oleh Orang Tua, Wali
Kelas, Kepala Sekolah
4. Melakukan pelanggaran dengan jumlah poin denda
41 – 60, Orang Tua diundang ke sekolah untuk
bertemu dengan Pembina OSIS dan atau BK
mengadakan kegiatan pembinaan.
5. Melakukan pelanggaran dengan jumlah poin denda
61 – 75, diserahkan kepada orang tua selama 1
hari dan dapat masuk kembali bersama orang tua,
dengan sepengetahuan Kepala Sekolah.
6. Melakukan pelanggaran dengan jumlah poin denda
76 – 99, diserahkan kepada orang tua selama satu
minggu dan dapat masuk kembali dengan
diantarkan orang tua.
7. Melakukan pelanggaran dengan jumlah poin denda
maksimal 100, dikembalikan kepada orang tua dan
dipersilahkan mengajukan permohonan pindah
sekolah.
8. Terdapat kebijakan poin positif untuk perbaikan
sikap/prilaku, tidakan positif dan prestasi dari
siswa yang nilanya ditentukan oleh pihak sekolah
9. Untuk pelangaran yang belum tercatat dalam Tata
Tertib ini akan dikenakan poin atau bahkan
dikembalikan ke orang tua sesuai pertimbangan
dari pihak sekolah, (kesiswaan-BK-Wali Kelas-
Kepala Sekolah). Hal ini termasuk pelanggaran
yang berhubungan dengan pihak berwajib karena
kejahatan atau pelanggaran melakukan tindakan
Asusila

BAB V
PEMBINAAN SISWA
1. Setiap ada pelanggaran tata tertib akan
dilaksanakan pembinaan secara bertahap sesuai
dengan jenis pelanggaran yang dilakukan, oleh
guru yang pertama kali menemukan pelanggaran
2. Hasil pembinaan sekolah disepakati bersama
antara siswa dengan petugas penertiban,
kemudian dicatat sebagai data pada Buku
Rekapitulasi Pelanggaran Siswa dan jika
diperlukan mendapat tugas tambahan (membuat
resensi bacaan/membersihkan lingkungan
sekolah/ tugas khusus yang mendidik).
3. Hasil pembinaan dijadikan bahan pertimbangan
penilaian non akademik siswa.
4. Partisipasi orang tua/wali siswa
a. Pemanggilan Orang Tua
Setiap terdapat pelanggaran dengan jumlah
poin denda tertentu akan dilakukan pembinaan
dengan mengundang orang tua siswa.
Apabila orang tua tidak memenuhi undangan
dari sekolah, maka siswa bersangkutan (kasus)
tidak diperkenankan mengikuti pelajaran
hingga orang tua/walinya hadir ke sekolah.
b. Setiap orang tua/wali siswa dimohon secara
sadar dan positif membantu agar peraturan
tata tertib siswa dapat terlaksana dan ditaati.

BAB VI
PENGGUNAAN FASILITAS SEKOLAH
1. Semua siswa dapat menggunakan fasilitas yang
ada di sekolah dengan syarat mematuhi tata
tertib yang berlaku.
2. Untuk menggunakan fasilitas sekolah harus
mendapatkan ijin terlebih dahulu dari sekolah
melalui Penanggung Jawab Bidang Sarana
Prasarana masing-masing.
3. Penggunaan fasilitas sekolah hanya boleh
dipergunakan untuk menunjang kegiatan
pelaksanaan pendidikan selama berada di SMP
Kristen 2 Salatiga.
4. Apabila terdapat kerusakan:
a. Kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan
operasional diluar jam kerja menjadi
tanggung jawab pengguna.
b. Apabil kerusakan disebabkan kondisi alat yang
digunakan, maka menjadi tanggung jawab
sekolah. Oleh karena itu, sebelum
menggunakan peralatan harus diteliti dahulu
kondisi peralatan tersebut bersama petugas.
5. Kebersihan
a. Setiap penggunaan fasilitas sekolah (alat-alat,
ruang belajar, laboratorium, perpustakaan
dan lain-lain) harus menjaga kebersihannya.
b. Apabila menggunakan ruang-ruang tertentu
dilingkungan sekolah, maka setelah kegiatan
kondisi ruangan tersebut harus tetap bersih.

BAB VII
KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

1. Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan di luar


jam pelajaran pokok (intra kurikuler) dan pada
waktu libur sekolah yang dilaksanakan di dalam
atau di luar sekolah, dengan tujuan untuk
mengembangkan dan mengaplikasikan minat dan
bakat siswa, memperluas pengetahuan siswa,
mengenal hubungan antara berbagai pelajaran
damn melengkapi upaya pembinaan manusia
seutuhnya.
2. Siswa kelas 7 dan 8 diwajibkan mengikuti kegiatan
Pramuka.
3. Setiap siswa diperbolehkan mengikuti 3 jenis
kegiatan ekstra kurikuler.
4. Apabila jumlah peserta dalam salah satu jenis
kegiatan ekstra kurikuler sudah melebihi kapasitas,
peserta diharuskan memilih jenis kegiatan yang
lain.
5. Siswa harus hadir mengikuti kegiatan ekstra
kurikuler sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
6. Nilai ekstra kurikuler:
a. Nilai ekstra kurikuler ditulis dalam bentuk
nilai kuantitatif: A, B, C, K dan deskripsi
b. Nilai ekstra kurikuler hanya akan diberikan
kepada siswa apabila kehadiran dalam
kegiatan tidak kurang dari 80%.
c. Nilai ekstra kurikuler dijadikan pertimbangan-
pertimbangan dalam penentuan kenaikan
kelas untuk mapel terkait.

BAB VIII
KEGIATAN OSIS

1. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan-kegiatan


yang dikoordinasi oleh pengurus OSIS, baik yang
diselengarakan di sekolah maupun di luar sekolah.
2. Apabila terdapat siswa atau sekelompok siswa
menyelenggarakan suatu kegiatan di luar
kegiatan-kegiatan yang telah diprogramkan oleh
OSIS maka:
a. Harus sepengetahuan ketua OSIS
b. Harus mengajukan proposal yang disetujui
oleh:
Pembina kegiatan, Pembina OSIS, Wakasek
Kesiswaan, Kepala Sekolah
c. Apabila kegiatan dilaksanakan di luar
lingkungan sekolah, harus mendapat ijin
tertulis dari orang-tua.
d. Apabila kegiatan dilaksanakan di luar
lingkungan sekolah yang diikuti siswa putri
harus didampingi pembina/guru putri.
e. Setiap kegiatan harus tetap menjaga nama
baik sekolah.
BAB IX
UPACARA BENDERA DAN PEMBINAAN KHUSUS

1. Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera


yang diselenggarakan oleh sekolah.
2. Siswa yang tidak dapat mengikuti upacara karena
sebab-sebab tertentu harus mendapat ijin dari
guru piket dan atau membawa surat keterangan
dari orang tua/wali.
3. Dalam kegiatan pembinaan khusus, siswa dapat
mengajukan usul, saran atau pendapat dalam
rangka ikut bersama-sama meningkatkan kualitas
sekolah.

BAB X
PENUTUP

1. Hal-hal yang belum tercantum dalam buku tata


tertib ini akan diatur secara khusus
2. Segala masukan yang diberikan setelah penerbitan
buku tata tertib ini akan dijadikan bahan
pertimbangan dalam merevisi buku tata tertib ini.
3. Buku tata tertib ini harus dibawa oleh setiap siswa
setiap hari ke sekolah untuk dapat diperiksa
setiap waktu oleh Guru, Wali Kelas, Guru BK,
Pembina OSIS, Wakasek Kesiswaan dan Kepala
Sekolah

Salatiga, Juli 2023


Kepala Sekolah Koordinator Kesiswaan

Yahya Kristanto, M.Pd Kristian Yuliadi, S.Pd


CATATAN POIN

JML PETUGAS TANDA TANGAN


PELANGGARAN/
NO TGL TINDAKAN POIN
PRESTASI TT SISW
POIN NAMA WALI
D A
JML PETUGAS TANDA TANGAN
PELANGGARAN/
NO TGL TINDAKAN POIN
PRESTASI TT
POIN NAMA NAMA TTD
D

Anda mungkin juga menyukai