Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Siskomti, Vol 4 No1 P-ISSN 2656-5402

MODEL MANAJEMEN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI


BERBASIS ITIL VERSI 3 DI LLDIKTI WILAYAH II

Eka Retnawiyati1), Darius Antoni2), M. Izman Herdiansyah3)


1,2,3)
Program Studi Teknik Informatika, Universitas Bina Darma, Palembang
Pos-el: 1)eka.retnawiyati@gmail.com, 2)dariusantoni@gmail.com,
m.herdiansyah@binadarma.ac.id3)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi Informasi telah memberikan kemudahan dalam setiap


layanan kepada pengguna layanan. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah II
sesuai Permendikbud Nomor 34 Tahun 2020 memiliki tugas melaksanakan fasilitasi
peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan wilayah kerja Perguruan
Tinggi di Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu dan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. LLDIKTI Wilayah II telah memiliki layanan
berbasis online seperti Sistem Informasi Kepangkatan Dosen (SIKITO) dan DiTES
serta website LLDIKTI Wilayah II. Selain layanan berbasis online LLDIKTI memiliki
layanan publik yang belum tersistem seperti Layanan Kelembagaan, Layanan Tenaga
Administrasi dan Dosen. Layanan ini belum terintegrasi satu sama lain. Pada
penelitian ini menggunakan ITI Versi 3 sebagai framework dengan (tiga) tahapan yaitu
Tahap Awal, Tahap Pengembangan dan Tahap Akhir. Tahap Awal Penelitian ada
Studi Literatur, Wawancara dan Observasi. Tahap Pengembangan ada mendesain SLA
Framework. Tahap Akhir Menyusun Dokumen Service Level Management. Hasil
penelitian ini berupa model manajemen layanan teknologi informasi berbasis ITIL
Versi 3 untuk Layanan di LLDIKTI Wilayah II

Kata kunci: ITSM, Manajemen, ITIL V3, LLDIKTI

ABSTRACT

The development of information technology has provided convenience in every


service to service users. Region II Higher Education Service Institutions in accordance
with Permendikbud Number 34 of 2020 have the task of facilitating the improvement
of the quality of higher education implementation with higher education work areas in
South Sumatra Province, Lampung Province, Bengkulu Province and Bangka Belitung
Islands Province. LLDIKTI Region II already has online-based services such as the
Lecturer Rank Information System (SIKITO) and DiTES as well as the LLDIKTI
Region II website. In addition to online-based services, LLDIKTI has unystematic
public services such as Institutional Services, Administrative Personnel Services and
Lecturers. These services have not been integrated with each other. In this study, using
ITI Version 3 as a framework with (three) stages, namely the Early Stage, the
Development Stage and the Final Stage. Early stages of research there are literature
studies, interviews and observations. The development stage is designing the SLA
Framework. Final Stage of Preparing Service Level Management Documents. The

1
https://www.ejournal.lembahdempo.ac.id/index.php/STMIK-SISKOMTI
Jurnal Siskomti, Vol 4 No1 P-ISSN 2656-5402

results of this study are ITIL Version 3-based information technology service
management models for services in LLDIKTI Region II

Keywords: ITSM, Management, ITIL V3, LLDIKTI

PENDAHULUAN mutu penyelenggaraan pendidikan


tinggi dengan wilayah kerja Perguruan
Perkembangan teknologi informasi Tinggi di Provinsi Sumatera Selatan,
memberikan kemudahan dalam setiap Provinsi Lampung, Provinsi Bengkulu
layanan kepada pengguna layanan dan Provinsi Kepulauan Bangka
(Antoni,2019:1) Salah satu amanat Belitung.
pemerintah Indonesia di sektor
pendidikan yang tertuang dalam Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi
Undang - Undang Dasar 1945 adalah Wilayah II yang telah memiliki layanan
mencerdaskan kehidupan bangsa. berbasis online seperti Sistem
Pendidikan Tinggi merupakan bagian Informasi Kepangkatan Dosen
dari sistem pendidikan nasional (SIKITO) dan DiTES serta website
memiliki peran strategis dalam LLDIKTI Wilayah II. Selain layanan
mencerdaskan kehidupan bangsa, berbasis online Lembaga layanan
memajukan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi Wilayah II memiliki
teknologi dengan memperhatikan dan layanan publik yang belum tersistem
menerapkan nilai humaniora serta seperti Layanan Kelembagaan,
pembudayaan dan pemberdayaan Layanan Tenaga Administrasi dan
bangsa Indonesia yang berkelanjutan. Dosen. Layanan yang belum
Daya saing bangsa akan tercermin dari terintegrasi ini akan berdampak pada
kualitas pendidikan tinggi yang mampu kualitas layanan yang tidak terukur.
mengembangkan ilmu pengetahuan Layanan ini juga bisa mempengaruhi
dan teknologi serta menghasilkan keefisienan sebuah proses bisnis.
Profesional yang kreatif, inovatif, Untuk mengatasi masalah tersebut
toleran, demokratis, berkarakter diperlukan suatu perencanaan yang
tangguh berani membela kebenaran dapat memanajemen layanan teknologi
untuk kepentingan bangsa. informasi di kantor Lembaga Layanan
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi. Manajemen
Pendidikan dan Kebudayaan Layanan Teknologi Informasi (ITSM)
menjalankan amanat mencerdaskan adalah rencana dan kontrol dari aset
kehidupan bangsa. Kementerian teknologi informasi (TI) (termasuk
Pendidikan dan Kebudayaan memiliki sistem, infrastruktur dan perangkat),
salah satu unit kerja di bidang people dan proses sebagai pendukung
Pendidikan Tinggi guna perpanjangan kebutuhan operasional bisnis seefisien
tangan di daerah - daerah. Salah satu mungkin dan memastikan bahwa
unit kerja ialah Lembaga Layanan organisasi memiliki kemampuan
Pendidikan Tinggi Wilayah II. mengevaluasi proses serta kinerja
secara terus menerus dalam
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi mengidentifikasi dan menerapkan
Wilayah II sesuai Permendikbud peluang perbaikan (opportunities for
Nomor 34 Tahun 2020 memiliki tugas improvement) (Addy,2007). Dengan
melaksanakan fasilitasi peningkatan

2
https://www.ejournal.lembahdempo.ac.id/index.php/STMIK-SISKOMTI
Jurnal Siskomti, Vol 4 No1 P-ISSN 2656-5402

penerapan manajemen layanan Manajemen layanan teknologi


teknologi informasi, akan ada informasi (MLTI) merupakan sumber
kepastian kualitas layanan dari panduan praktis yang dapat dijadikan
manajemen sesuai dengan tingkat sebagai standarkualitas agar tercipta
layanan yang telah disepakati dengan perbaikan proses dan aktivitas pada
pelanggan. perusahaan terkait dengan pengelolaan.
Penerapan manajemen layanan
teknologi informasi, akan memberikan
TINJAUAN PUSTAKA
dampak berupa kepastian kualitas
Manajemen Layanan Teknologi layanan dari manajemen sesuai dengan
Informasi. tingkat layanan yang telah disepakati
dengan pelanggan. Beberapa manfaat
Layanan atau services dapat diartikan dari penerapan manajemen layanan TI,
sebagai tindakan bantuan atau sistem adalah sebagai berikut :
yang terorganisir dari tenaga kerja yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan 1. Peningkatkan efektifitas dari
pelanggan. Menurut ITIL, layanan fungsi TI.
adalah suatu cara mengantarkan nilai 2. Peningkatkan respon
(value) kepada pelanggan dengan pelanggan/permintaan pelanggan.
memfasilitasi tercapainya outcome 3. Peningkatan mutu penyediaan
bagi pelanggan tanpa terlibat atas layanan.
kepemilikian biaya dan risiko tertentu. Pelayanan yang memenuhi bisnis,
Terminologi dari layanan dapat pelanggan dan tuntunan dari user.
dipersingkat bahwa layanan IT Infrastructure Library (ITIL)
merupakan sebuah proses untuk
memberikan nilai (value) kepada ITIL adalah seperangkat dokumentasi
pelanggan dengan memenuhi proses yang dirancang untuk
kebutuhan pelanggan. mendefinisikan bagaimana fungsi
Teknologi Informasi perusahaan dapat
Adanya indikasi tren yang dilihat oleh beroperasi serta berisi serangkaian
A Cater Steel mengenai dorongan prosedur, kontrol dan sumber daya
fungsi teknologi informasi (TI) untuk yang harus diterapkan pada sejumlah
lebih berorientasi servis agar lebih proses TI yang terkait. Jadi, ITIL
selaras dengan tujuan bisnis merupakan sebuah model “service
organisasi,semakin besarnya tekanan lifecycle” TI yang memberikan
bagi organisasi publik dan privat untuk panduan “function” dan “process” apa
lebih cost-effective, meningkatkan saja yang dibutuhkan untuk
ketergantungan pada TI untuk menghasilkan layanan TI yang baik.
mencapai informasi yang bersifat real Fungsi (function) merupakan sebuah
time, untuk mendukung aktivitas- entitas yang harus ada di sebuah
aktivitas yang bersifat mission critical, struktur organisasi, setiap fungsi
serta kebutuhan untuk meningkatkan memiliki service assets (resourcesdan
integritas pelaporan agar dapat capabilities). Proses (process) adalah
memenuhi ketentuan regulasi yang aktivitas yang dibuat untuk mencapai
semakin ketat. Tren-tren tersebut tujuan tertentu dan berorientasi pada
menyebabkan kebutuhan akan model perubahan hasil serta mempergunakan
untuk meningkatkan fungsi TI sebagai umpan-balik untuk perbaikan(Bon,
layanan. 2007).

2
https://www.ejournal.lembahdempo.ac.id/index.php/STMIK-SISKOMTI
Jurnal Siskomti, Vol 4 No1 P-ISSN 2656-5402

ITIL merupakan bentuk pendekatan potensi untuk mengembangkan


manajemen layanan dari siklus hidup strategi melayani pelanggan
layanan (service life cycle). ITIL serta bertanggungjawab untuk
berfokus pada siklus hidup layanan,
memastikan penerapan
dan komponen manajemen layanan.
Siklus hidup layanan terdiri dari lima strategi.
tahap, sebagai berikut:  Service Portfolio
Management
1. Service Strategy
Proses ini bertujuan untuk
Service strategy memberikan
mengelola portofolio layanan.
panduan pada implementasi
Service Portfolio Management
manajemen layanan teknologi
bertanggungjawab dalam
informasi (MLTI) mengenai sudut
memastikan bahwa penyedia
pandang bahwa MLTI bukan
layanan memiliki kombinasi
sebuah konsep kemampuan
yang tepatdari layanan untuk
organisasi, melainkan aset strategis
memenuhi hasil bisnis yang
perusahaan. Dalam service strategy
dibutuhkan pada tingkat yang
dilakukan pendefinisian pasar,
sesuai investasi.
penawaran, aset strategi dan
persiapan memulai implementasi.  Financial Management for IT
Tujuan dari service strategy adalah Services
untuk memutuskan strategi untuk Proses ini bertujuan untuk
melayani pelanggan, mulai dari mengelola anggaran penyedia
penilaian kebutuhan pelanggan dan layanan, akuntansi, dan
pasar sampai menentukan layanan kebutuhan pengisian.
organisasi. Penerapan service  Demand Management
strategy pada perusahaan akan Proses ini bertujuan untuk
memberikan beberapa keuntungan memahami,mengantisipasi dan
antara lain, memberikan nilai pada mempengaruhi permintaan
bisnis stakeholder, menyelesaikan pelanggan akan suatu layanan.
konflik atau masalah permintaan DemandManagement
untuk layanan, meningkatkan berkolaborasi dengan Capacity
kualitas layanan dengan Management untuk
perencanaan strategi. Terdapat memastikan bahwa penyedia
beberapa proses yang dilakukan layanan mempunyai kapasitas
dalam service strategy (Bon, 2007), yang memadai untuk
diantaranya : memenuhi permintaan yang
 Strategy Management for IT dibutuhkan.
Services  Business Relationship
Proses ini bertujuan untuk Management
menilai penawaran penyedia Proses ini bertujuan untuk
layanan, kemampuan, pesaing mempertahankan hubungan
serta ruang pasar saat ini dan positif dengan pelanggan.
Business Relationship

3
https://www.ejournal.lembahdempo.ac.id/index.php/STMIK-SISKOMTI
Jurnal Siskomti, Vol 4 No1 P-ISSN 2656-5402

Management bertanggung kedalam lingkungan operasional.


jawab dalam mengidentifikasi Tujuan dari service transition
kebutuhan pelanggan serta adalah membangun dan
memastikan layanan yang menggunakan (build and deploy)
tepat untuk dikembangkan layanan TI serta memastikan bahwa
dalam upaya memenuhi perubahan pada layanan dan proses
kebutuhan. manajemen layanan dilakukan
secara terkoordinasi.
2. Service Design
Service Design merupakan suatu 4. Service Operation
upaya menginovasi atau Service Operation adalah tahapan
memperbaiki layanan yang sudah dari lifecycle yangmencakup semua
ada untuk membuatnya lebih kegiatan operasional harian
pengelolaan layanan TI. Tujuan
berguna, dapat digunakan,
dari service operation adalah
diinginkan pelanggan,efisien serta memastikan bahwa layanan TI
efektif bagi organisasi. Service disampaikan secaraefektif dan
Design memiliki fungsi dalam efisien, termasuk dalam memenuhi
memastikan bahwa proses, permintaan pengguna,
peran,tanggung jawab, dan menyelesaikan kegagalan layanan,
keterampilan memiliki kemampuan memperbaiki masalah serta
melaksanakan tugas-tugas
untuk beroperasi, mendukung, dan
operasional secara rutin. Dalam
mempertahankan layanan baru atau service operation terdapat panduan
layanan yang diubah. Service mengelola layanan TI yang efektif
Design dimulai dari adanya satu set dan efisien serta menjamin kinerja
kebutuhan bisnis baru atau yang telah dijanjikan perusahaan
kebutuhan bisnis yang diubah dan sebelumnya.
berakhir dengan pengembangan
solusi layanan yang dirancang Penelitian Terdahulu
untuk memenuhi dokumentasi
Sebelum melakukan penelitian ini,
kebutuhan bisnis. Proses yang ada dilakukan kajian pustaka terhadap
pada service design mencakup penelitian sebelumnya yang
semua proses TI dan manajemen mendukung dan relevan dengan
layanan, bukan hanya proses desain penelitian ini. Perencanaan Service
layananutama. Level Management Layanan TI pada
PPTI Stikom Surabaya menggunakan
ITIL V3 yang menghasilkan
3. Service Transition perencanaan Service Level
Service Transition adalah panduan Management memproduksi dokumen
yang digunakan oleh organisasi Service level Agreement, Service Level
untuk mengembangkan serta Requirement, Operation Level
mengubah hasil perancangan Agreement dan Service Improvement
layanan yang baru maupun layanan Plan (Addaba,2016).
yang diubah spesifikasinya

4
https://www.ejournal.lembahdempo.ac.id/index.php/STMIK-SISKOMTI
Jurnal Siskomti, Vol 4 No1 P-ISSN 2656-5402

Selanjutnya Perancangan Tata Kelola Tahap Awal


Layanan Teknologi Informasi Pada
PT. X Menggunakan COBIT 4.1 dan Pada tahap awal ini penelitian
ITIL V3 yang menghasilkan dilakukan dengan mengumpulkan data
Rekomendasi rancangan Service dan informasi terkait judul penelitian
Strategy dan Service Design untuk mendukung setiap perumusan
(Mardiani,2014). Pembuatan dokumen masalah yang akan dikembangkan.
service level management pada layanan Pada tahapan ini dilakukan studi
Helpdesk berdasarkan ITIL 2011 yang literatur, wawancara dan observasi
menghasilkan Dokumen Service Level (Sugiyono, 2017).
Management yang terdiri dari dokumen Studi Literatur dilakukan dengan
service level requirement, service level mencari seluru informasi tentang ITIL
agreement, dan operational level Versi 3 dan bagaimana perencanaan
agremeent pada helpdesk SAP ITSM. Studi literatur ini
(Prameswari, 2016). membandingkan penelitian terdahulu
dan mengidentifikasi permasalahan
serta menganalisis dengan teori – teori
METODE PENELITIAN
yang telah ada.
Metode Penelitian Kemudian dilakukan wawancara
Metode Penelitian memiliki beberapa mengenai proses Bisnis Layanan
tahapan yang akan dilakukan. Tahapan LLDIKTI, Pengguna Layanan dan
penelitian ini terdiri dari tahapan awal , fungsi dari setiap layanan yang ada.
tahapan pengembangan dan tahapan Observasi dilakukan untuk
akhir. Berikut gambaran metode membandingkan antara proses SLM
penelitian terlihat pada gambar 1. pada ITIL dengan penerapan
pengelolaan layanan IT pada setiap
bagian Layanan IT saat ini. Hal ini
perlu untuk mengidentifikasi
kebutuhan prosedur dalam melakukan
perencanaan manajemen layanan
teknologi informasi pada LLDIKTI
Wilayah II. Hasil perbandingan akan
disajikan dalam bentuk tabel 1sebagai
berikut.
Tabel 1. Perbandingan Proses SLM ITIL

Proses Proses SLM Keterangan


SLM ITIL pada
LLDIKTI

Tahap Pengembangan
Tahap ini adalah tahap perencanaan
manajemen layanan teknologi
informasi yang berisi penentuan SLA
Framework hingga pembuatan
Gambar 1 Metode Penelitian dokumen – dokumen tingkat layanan

5
https://www.ejournal.lembahdempo.ac.id/index.php/STMIK-SISKOMTI
Jurnal Siskomti, Vol 4 No1 P-ISSN 2656-5402

dan prosedur – prosedur pengelolaan Menyusun Dokumen Service Level


tingkat layanan. Proses ini mengacu Management.
pada Service Level Management yang
terdapat pada ITIL V3. Tahap Awal
Pada Tahap ini menghasilkan informasi
Tahap Akhir
dan solusi terhadap permasalahan yang
Pada tahapan ini akan dilakukan telah diidentifikasi. Permasalahan
penyusunan dokumen SLM dan seperi penggunaan framework ITIL
melakukan verifikasi sertavalidasi versi 3 , pengelolaan tingkat layanan IT
terhadap dokumen. atau Service Level Manajemen yang
didalamnya ada Service Design dengan
1. Penyusunan dokumen SLM
melakukan perbandingan terhadap
dituangkan dalam tabel 2 berikut
realisasi system ddengan strategi untuk
Tabel 2 Hasil Keseluruhan Dokumen Rencana mempersiapkan kebutuhan layanan
ITSLM yang akan dioperasikan. Dokumen
Rekam
yang dihasilkan adalah Service Level
Instruksi
No Prosedur
kerja Kerja Agreement, Operational Level
Agreement, Underpinning Contract.
Dokumen ini sebagai prosedur
pengelolaan tingkat layanan IT.
2. Verifikasi dan Validasi Tabel 4. Proses Bisnis Hasil Layanan
Pada proses ini dilakukan untuk
No Proses Bisnis Layanan IT
menvalidasi dan memverifikasi
1. Penerimaan DiTES
seluruh dokumen rencana
berkas Usulan
manajemen layanan TI. Hal – hal 2. Pemroses SIKITO
yang direvisi harus dicatat agar Usulan SIMPEG
menjadi pembanding setelah SIKERMA
dilakukan verifikasi dan validasi 3 Output Layanan DiTES
yang selanjutnya ditinjau oleh Tim
IT
Selanjutnya melakukan observasi
Tabel 3 Hasil Peninjauan Dokumen Rencana terhadap perbandingan proses SLM
Manajemen Layanan TI ITIL dengan kondisi saat ini. Dari
observasi didapat hasil perbandingan
Hasil
No Tanggal Dokumen
Peninjauan
yang akan digunakan sebagai acuan
untuk menyusun kebutuhan prosedur
dan instruksi kerja. Berikut tabel 5.
Tabel 6 Perbandingan Proses SLM ITIL dengan
kondisi Saat Ini
HASIL DAN PEMBAHASAN No Proses Proses Keterangan
Pada penelitian ini menggunakan 3 SLM ITIL SLM
pada
(tiga) tahapan yaitu Tahap Awal, Tahap
TIM
Pengembangan dan Tahap Akhir.
IT
Tahap Awal Penelitian ada Studi 1. Determining, Tidak Belum adanya
Literatur, Wawancara dan Observasi. documenting ada penetapan dan
Tahap Pengembangan ada mendesain and agreeing pendokumentasaian
SLA Framework. Tahap Akhir requirement terkait dokumen
for new SLR

6
https://www.ejournal.lembahdempo.ac.id/index.php/STMIK-SISKOMTI
Jurnal Siskomti, Vol 4 No1 P-ISSN 2656-5402

service and layanan. Data yang telah diperoleh di


producing
SLR
tahap awal akan digunakan pada tahap
2 Negotiating Tidak Belum adanya
perencanaan manajemen layanan
documenting ada dokumen tingkat teknologi informasi Service Level
and agreeing layanan untuk Management. Tahapan ini terdapat
SLA for mengatur target
operational tingkat layanan IT
enam proses yaitu mendesain Service
services Level Agreement Framework,
3 Monitoring Tidak Belum adanya merumuskan mekanisme pengelolaan
Service ada pemantauaun tingkat layanan, merumuskan Service
Performance terkait kinerja
against SLA layanan
Level Requierement, merumuskan
4 Producing Tidak Belum adanya
SLA, merumuskan OLA dan UC.
service report ada dokumen laporan
layanan yang
Berikut rancangan prosedur yang
menunjukkan terdiri dari halaman judul dan halaman
kinerja layanan TI isi prosedur.
secara periodik
5 Conducting Tidak Belum adanya
service ada penerapan tinjauan
reviews and layanan TI dan
instigating perencanaan dalam
improvements peningkatan
within an layanan TI
overall
service
improvement
plan
6 Collating Tidak Belum adanya
measuring ada pengelolaan terkait
and kepuasan
improving pelanggan terhadap
customer tingkat layanan TI
satisfaction
7 Reviewing Tidak Belum adanya
and revising ada peninjauan terkait
SLA, OLA, dokumen SLA dan
sevice scope OLA
and Gambar 2 Halaman Judul Prosedur
underpinning
agreemens
8 Devekoping Tidak Belum adanya
contancts and ada pengelolaan terkait
relationship kontak dan
hubungan dengan
pemangku
kepentingan
9 Handling Tidak Belum adanya
complaints ada pengelolaan terkait
and keluhan dan pujian
compliments

Tahap Pengembangan
Pada tahap ini menentukan SLA
Framework hingga pembuatan
dokumen- dokumen tingkat layanan
dan prosedur pengelolaan tingkat

7
https://www.ejournal.lembahdempo.ac.id/index.php/STMIK-SISKOMTI
Jurnal Siskomti, Vol 4 No1 P-ISSN 2656-5402

3 Apakah
dokumen
tersebut Ya
dievaluasi secara
periodic?

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa:
1. Penelitian ini merencanakan
manajemen layanan teknologi
informasi di Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi Wilayah II.
2. Penelitian ini menghasilkan model
manajemen layanan teknologi
informasi.

Gambar 3 Halaman Isi Prosedur SARAN


Pembuatan dokumen UC digunakan Berdasarkan kesimpulan dari hasil
untuk melihat target dan tanggung penilaian tersebut, maka penulis
jawab pemroses dokumen layanan. Hal memberikan saran yaitu:
ini diperlukan untuk mendukung 1. Penelitian ini perlu menambahkan
pencapaian target tingkat layanan IT tahapan kerja terhadap
pada dokumen SLA. Dari Hasil implementasi peluang peningkatan
wawancara TIM IT seperti tabel 5.8, layanan IT yang belum ada.
pembuatan dokumen UC tidak perlu 2. Menambahkan target kinerja
dilakukan karena telah memiliki Layanan IT pada sistem dan
dokumen perjanjian kerja dalam bentuk menambah Helpdesk agar lebih
Kontak kerja antara vendor dengan mengetahui kebutuhan sistem.
TIM IT dapat ditampilkan sebagai 3. Memberikan tahapan
berikut : Implementesi dan rekomendasi
Tabel 7. Hasil Wawancara UC langkah- langkah rencana
No Layanan TI Pengguna
manajemen layanan IT pada
1 Ya, TIM IT telah LLDIKTI Wilayah II.
Apakah TIM IT
memiliki
telah memiliki
dokumen
dokumen UC
perjanjian dengan
untuk layanan IT
vendor untuk
yang telah ada?
setiap layanan IT
2 Dokumen tersebut
Bagaimana
berbentuj kontrak
bentuk dokumen
kerja yang berisi
perjanjian
tanggung jawab
Tingkat Layanan
kedua belah
tersebut?
pihak.

8
https://www.ejournal.lembahdempo.ac.id/index.php/STMIK-SISKOMTI
Jurnal Siskomti, Vol 4 No1 P-ISSN 2656-5402

DAFTAR PUSTAKA

Addaba, A, 2016. Perencanaan Service


Level Management Layanan TI
pada PPTI Stikom Surabaya
menggunakan ITIL V3. Surabaya :
Perpustakaan Stikom Surabaya.
Antoni Darius, dkk, 2019 Identifikasi E-
Government Channel Untuk Rural
Area Di Palembang
SEMNASTIK: 2019.
Bon,dkk, 2007. Foundations of ITIL V3.
Zaltbommel : Van Haren
Publishing.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2020. Permendikbud RI Nomor 34
Tahun 2020. Jakarta.
Mardiani, G Tri, 2014. Perancangan Tata
Kelola Layanan Teknologi
Informasi Pada PT. X
Menggunakan COBIT 4.1 dan
ITIL V3 Jakarta: UNIKOM.
Prameswari, 2016. Pembuatan dokumen
service level management pada
layanan Helpdesk berdasarkan
ITIL 2011, Surabaya : Institut
Teknologi Sepuluh November
Presiden Republik Indonesia, 2008.
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Informasi Dan Transaksi
Elektronik, Jakarta : Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
Rob Addy, 2007. Effective IT Service
Management to ITIL and Beyond!
Pudhucerry, India.
Sugiyono, 2013 Metode Penelitian
Kualitatitf dan Kuantitatif R&D.
Bandung : Alfabeta.

9
https://www.ejournal.lembahdempo.ac.id/index.php/STMIK-SISKOMTI

Anda mungkin juga menyukai