Anda di halaman 1dari 3

ARTIKEL PERCOBAAN NEIRENBERG DAN MATAI

ASAM AMINO
Sebuah asam amino tersusun dari sebuah karbon (disebut atom karbon alfa) dengan empat gugus yang
terikat. Gugus itu adalah gugus karboksil (COO –), yang merupakan asam; sebuah gugus amino (H 3N+) , yang
bersifat basa; sebuah ato hidrogen tunggal (H); dan sebuah gugus yang dilambangkan dengan R, yaitu rantai
samping, yang berbeda-beda dari satu asam amino dengan asam amino lainnya.

Ketika karbon karboksil dari satu asam amino berikatan kovalen dengan atom nitrogen dalam bagian
amino dari asam amino lain, maka air dilepaskan, dan terbentuklah ikatan peptida. Molekul-molekul protein
tersusun dari asam amino rantai panjang yang diikat dengan ikatan peptida.

Dalam sistem pencernaan binatang, asam amino dihasilkan dalam pencernaan molekul protein, yang
kemudian dibawa oleh aliran darah menuju sel tubuh dan di daur ulang. Asam amino digunakan untuk
menyususn protein lain sesuai dengan rencana yang terdapat dalam DNA sel dan dibawa keluar oleh RNA
dengan bantuan katalisator protein (enzim). Kebanyakan asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh juga bisa
diseintesis dari asam amino yang telah didaur ulang. Disebut asam amino nonesensial. Asam amino lain
yang harus dipasok hkusus dari makanan disebut asam amino esensial. Lebih dari 100 asam amino secara
alamiah berada dalam tanaman dan bakteri, tetapi hanya 20 yang ditemukan dalam binatang.

Setiap asam amino berhubungan erat dengan suatu kunci kode genetik yang disebut kodon. Hampir
semua bentuk kehidupan di muka bumi menggunakan kode genetik yang sama, yaitu kodon. Jika basa
nitrogen di dalam DNA dianggap sebagai huruf-huruf di dalam kode genetik, maka kodon adalah kata-
katanya, dan gen adalah adalah deretan kodon yang berbaris membentuk kalimat. Dalam dogma sentral
mengenai ekspresi gen, pesan DNA diterjemahkan ke dalam bentuk mRNA (messenger RNA), yang
kemudian ditranslasi menjadi protein.

Brikut ini adalah proses rinci bagaimana kodon bekerja:

Terdapat empat macam deretan basa nukleotida di dalam DNA, yaitu adenin, timin, sitosin, dan guanin,
umumnya ditulis A, T, S dan G.

mRNA mentranskripsi basa nukleotida DNA dalam urutan yang sama pada ribosom, kecuali bahwa timin
diganti dengan urasil. Di dalam ribosom, protein disusun dengan cara menggandengkan beberapa asam
amino yang telah dikumpulkan. Urutan asam amino di dalam protein ditentukan oleh tRNA (transferRNA),
yang mentransfer urutan basa nukleotida sama seperti yang ada di dalam DNA.

Tabel berikut berisis nama, singkatan baku, dan rumus struktur linier dari 20 asam amino yang ditemukan di
dalam binatang.

Namun bagaimana empat nukleotida basa menunjukkan yang mana di antara 20 asam amino yang
harus digunakan untuk menyusun protein?
 Jika basa nukleotida menetukan satu asam amino, hanya 4 asam amino yang dapat disusun.
 Jika dua basa nukleotida dalam satu baris menentukan satu asam amino tunggal, 4 2=16 asam amino
akan dihasilkan. Ini tidak cukup.
 Jika tiga pasangan basa nukleotida dalam satu baris menentukan satu asam amino tunggal, maka
43=64 asam amino bisa terbentuk, lebih dari cukup. Jadi, sebuah kodon terdiri atas sebuah triplet,
yaitu 3 basa dalam satu baris.

Sifat triplet kodon dipastikan dalam percobaan oleh Francis Crick pada tahun 1961. Penentuan triplet
kodon dari basa nukleotida mana yang khusus untuk asam amino tertentu, dimulai pada tahun 1961 oleh ahli
biokimia Amerika, Marshall Nerinberg, ketika dia menentukan bahwa UUU mengkode asam amino
fenilalanin. Dalam percobaan berikutnya yang dilakukan oleh Nerinberg dan kawan-kawan pada tahun 1966,
seluruh hubungan antara kodon dan asam amino berhasil ditentukan.

Tabel berikut berisis hubungan antara kodon tiga huruf dengan asam amino yang ditambahkan pada molekul
protein yang disusun oleh sebuah RNA. Tabel ini menggunakan basa nukleotida RNA yaitu, U, C, G, dan A
dan bukan basa DNA T, C, G, dan A. Kodon mulai dan berhenti mengendalikan mulai dan berakhirnya
transkripsi RNA.

Perhatikan bahwa kebanyakan asam amino ditentukan oleh lebih dari satu kodon. Penyimpangan ini
seringkali berarti bahwa asam amino yang sama disusun tanpa melihat basa mana yang berada pada posisi
ketiga dalam kodon. Karena posisi ketiga ini sering salah dibaca, maka penyimpangan ini meminimalkan
pengaruh salah baca.

Tabel berikut berisi 20 asam amino dan kodon yang berhubungan serta dua tindakan penyusunan protein.
Bahan Diskusi

1. Bagaimana kesimpulanmu tentang percobaan yang dilakukan oleh Nerinberg?


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kodon?
3. Berapa macam kodon yang dapat dibentuk oleh 4 macam basa nukleotida yang menyusun mRNA?
4. Berdasarkan jawabanmu pada nomor 3, ada berapa macam kode untuk satu macam asam amino?
5. Apa yang dimaksud dengan kodon start dan kodon stop? Beri contohnya!
6. Buatlah diagram langkah-langkah Sintesa Protein, kemudian diskusikan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
a. Gambarlah sepotong DNA yang melakukan sintesis protein dengan rantai yang mengandung basa
nukleotida TGG GGA CTT, kemudian lengkapilah hasil transkripsi dan translasinya!
b. Bagaimana hasil transkripsi berupa urutan kodon pada mRNA?
c. Bagaimana hasil translasi berupa urutan antikodon pada tRNA?
d. Tulislah urutan asam amino yang terbentuk berdasarkan urutan kodon pada mRNA?
7. Jika urutan basa nukleotida pada rantai template DNA sbb: CCA AGG CGT TTT. Bagaimana
urutan:
a. mRNA
b. tRNA
c. antisense
8. Jelaskan perbedaan antara transkripsi dan translasi?
9. Apabila mRNA dalam menterjemahkan kode-kode genetik terjadi kesalahan, apa yang terjadi?
Jelaskan dan berilah contohnya!
10. Suatu protein terdiri atas asam-asam amino dengan urutan sbb: metionin – alanin – glisin – leusin –
isoleusin. Tentukan:
a. Susunan kodon dan antikodon
b. Jumlah tRNA
c. Susunan basa nukleotida rantai template DNA

Anda mungkin juga menyukai