Anda di halaman 1dari 6

PERAN DNA DAN RNA DALAM SINTESIS PROTEIN

DISUSUN OLEH :

ANDI RANGGA ADITYA


DIKI CAHYADI
MUHAMMAD FAUZAN
MUHAMMAD WANDY RIFKI SAPUTRA

MAN 1 KONAWE
TAHUN AJARAN 2022/2023
1. Sintesis protein
Sintesis protein merupakan proses pembentukan protein di dalam tubuh yang dilakukan
oleh RNA (Ribonucleic Acid) atas perintah atau kode dari DNA (Deoxyribonucleic Acid).
Sintesis protein berlangsung dalam inti sel dan ribosom. Proses sintesis protein
membutuhkan bahan baku yang disebut asam amino. Jumlah asam amino yang
dibutuhkan dalam proses sintesis sebanyak 20. Hasil akhir dari sintesis protein adalah
protein fungsional seperti enzim, hormon, keratin, dan hemoglobin.

Urutan proses sintesis protein:

1. DNA membentuk mRNA untuk membawa kode sesuai urutan basa N-nya.

2. mRNA meninggalkan inti menuju ribosom di sitoplasma.

3. tRNA datang Membawa Asam amino yang sesuai dengan kode yang dibawa oleh mRNA.
tRNA bergabung dengan mRNA sesuai dengan kode pasangan basa N.

4. Asam-asam amino berjajar dalarn urutan yang sesuai dengan kode sehingga
terbentuklah protein.

5. Protein yang merupakan enzim yang mengatur metabolisme sel dan reproduksi.
Mekanisme Sintesis Protein

Mekanisme sintesis protein dalam tubuh manusia teridiri dari dua tahapan, yaitu
transkripsi dan translasi.

TRANSKRIPSI
Transkripsi adalah pembentukan mRNA (messenger RNA/ RNA duta) dari salah satu
pita DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. mRNA membawa pesan DNA untuk
memilih polipeptida yang sesuai dalam sintesis protein. Informasi genetik dicetak dalam
bentuk kode oleh DNA di dalam inti sel. Pembawa informasi/kode adalah mRNA.
Kode-kode RNA sendiri adalah materi genetik yang basa nitrogennya terdiri dari Adenin
(A), Guanin (G), Sitosin (C) dan Urasil (U). Proses transkripsi sendiri terjadi di inti sel.

Tahapan transkripsi adalah sebagai berikut :

A. Ada enzim RNA polimerase melekat pada molekul DNA sehingga berfungsi untuk
membuka rantai DNA dan membuat RNAmasangger.
B. Akibat terbukanya pita DNA, basa-basa pada salah satu pita menjadi bebas sehingga
memberi kesempatan basa-basa pasangannya menyusun mRNA. Misalnya: timin (T)
dari DNA akan membentuk adenin (A) pada mRNA; sitosin dari DNA akan membentuk
guanin (G) pada mRNA, dan seterusnya. Enzim RNA polimerase bergerak di sepanjang
pita DNA yang menjadi model sehingga jumlah mRNA yang dihasilkan dari transkripsi
dapat melebihi DNA. DNA yang melakukan transkripsi adalah DNA sense/template..
C. mRNA yang sudah selesai dicetak akan meninggalkan inti sel menuju sitoplasma dan
melekat pada ribosom. Ribosom adalah granula-granula dalam sitoplasma, biasanya
berderet empat atau lima dan disebut polisom.
2. TRANSLASI

Sedangkan translasi adalah proses penerjemahan kode DNA sehingga menghasilkan


rantai polipeptida penyusun protein.

Tahapan translasi ada tiga yaitu :

 inisiasi.
Tahap pertama translasi adalah inisiasi. Pada tahap ini, kodon start pada utas mRNA
bertemu dengan ribosom. Kodon start ini adalah AUG. Perlu diketahui bahwa kodon
adalah 3 basa [triple]

 Elongasi [pemanjangan]
Pada tahap ini, kodon yang dibawa mRNA akan diterjemahkan menjadi asam amino.
Setelah itu, masing-masing asam amino akan digabungkan oleh tRNA (membawa asam
amino untuk disusun menjadi protein). Gabungan dari asam amino tersebut akan
membentuk rantai polipeptida.
 Terminasi [penyelesaian]
Proses translasi berakhir ketika ribosom mencapai (bertemu) salah satu kodon stop
pada utas mRNA. Kodon stop ada 3, yaitu UAA, UAG, dan UGA. Setelah itu tRNA dan
ribosom yang berperan selama translasi dan juga rantai polipeptida yang dihasilkan akan
dibebaskan.

KODE GENETIK

Kode genetik ialah suatu cara untuk menetapkan jumlah serta urutan nukleotida yang
berperan dalam menentukan posisi yang tepat dari tiap asam amino dalam rantai
peptida yang panjang Marshall W. Nirenberg, Har Gobind Khorona, dan Robert W.
Holley adalah penemu kode genetic pada tahun 1968 dengan membuat mRNA buatan
yang hasilnyadijelaskan sebagai berikut:
A . Jika sebuah kodon hanya terdiri atas satu nukleotida, akan didapatkan 4' = 4 kodon,
yaitu A, G, C, dan U. Kode genetik yang menggunakan 1 nukleotida saja disebut kode
singlet Kode ini tidak memenuhi syarat sebab hanya mengkode 4 asam amino, padahal
jumlah asam amino ada 20.
B. Jika sebuah kodon terdiri atas dua nukleotida, akan didapatkan 42= 16 kodon dan
disebut kode duplet. Kode ini belum dapat memenuhi 20 asam amino.
C. Jika sebuah kodon terdiri atas tiga nukleotida, didapatkan 4³ = 64 kodon, disebut kode
triplet. Dengan kode triplet akan ada kelebihan 64 - 20 = 44 kodon, tetapi ini tidak
menjadi masalah karena satu macam asam amino dapat dikode oleh beberapa kodon.

Jelaslah bahwa kode yang berlaku sampai sekarang adalah kode triplet. Dari 64 macam
kodon, 3 kodon (UAA, UAG, dan UGA) merupakan kodon nonsense (kodon stop), yaitu
kodon yang mengakhiri sintesis protein.

KESIMPULAN
Sintesis protein merupakan proses pembentukan protein yang melibatkan peran DNA
dan RNA. Molekul DNA adalah sumber pengkodean asam nukleat untuk menjadi asam
amino yang menyusun protein. Sementara molekul RNA adalah hasil transkripsi dari
molekul DNA pada suatu sel. Molekul RNA inilah yang kemudian ditranslasi menjadi
asam amino sebagai penyusun protein.

Anda mungkin juga menyukai