Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR

Pertidaksamaan Linear Dua


Variabel (PtLDV)

Oleh : Muhammad Ishak Sinaga,M.Pd

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… 2

1. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
1.1. DESKRIPSI SINGKAT ……………………………………………………….. 3
1.2. PETA KONSEP ………………………………………………………………… 3
1.3. PETUNJUK SINGKAT ………………………………………………………... 3

2. INTI ………………………………………………………………………………… 4
2.1. TUJUAN PEMBELAJARAN ………………………………………………… 4
2.2. POKOK MATERI ……………………………………………………………... 4
2.3. URAIAN MATERI ……………………………………………………………. 5

3. PENUTUP …………………………………………………………………………. 7
3.1. RANGKUMAN ………………………………………………………………… 7
3.2. TES FORMATIF ………………………………………………………………. 7

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 8

2
1.Pendahuluan

1.1. Deskripsi Singkat

Dalam kehidupan sehari-hari (masalah kontekstual) sering dijumpai masalah yang


berkaitan dengan Pertidaksamaan Linear Dua Variabel seperti masalah kapasitas muatan
kendaraan, keterbatasan bahan baku, dosis obat dan sebagainya. Pertidaksamaan Linear Dua
Variabel merupakan salah satu bentuk aljabar yang memuat tanda-tanda ketaksamaan .

Pada aplikasi Pertidaksamaan Linear Dua Variabel sering dijumpai istilah “kurang
dari”, “lebih dari”, “paling banyak” dan “sedikitnya” dari sejumlah batasan terdapat pada
masalah kontekstual. Penyelesaian dari Pertidaksamaan Linear Dua Variabel berupa daerah
arsiran yang mengikuti arah tanda ketidaksamaaannya.

1.2. Peta Konsep

Pertidaksamaan Linear Dua Bentuk Umum


Variabel (PtLDV)
PtLDV

Model Matematika
PtLDV
Daerah himpunan Penyelesaian
PtLDV
1.3. Petunjuk Singkat
 Berdoa lah terlebih dahulu sebelum mempelajari materi ini.
 Ingat kembali materi prasyarat dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar ini.
 Membaca kompetensi dasar dan tujuan yang ingin dicapai melalui bahan ajar ini.
 Agar memperoleh gambaran yang utuh mengenai bahan ajar tersebut, maka pengguna
perlu membaca dan memahami peta konsep.
 Mempelajari bahan ajar secara berurutan agar memperoleh pemahaman yang utuh.
 Ikuti semua tahapan dan petunjuk yang ada pada modul ini
 Keberhasilan pembelajaran saudara dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar ini,
sangat tergantung kepada kesungguhan saudara dalam belajar dan mengerjakan tugas dan
latihan. Untuk itu, berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat.
Selanjutnya kami ucapkan selamat belajar, semoga saudara sukses mampu
mengimplementasikan pengetahuan yang diberikan dalam kegiatan belajar ini.

3
2.Inti
2.1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi Pertidaksamaan Linear Dua Variabel ini, peserta didik
dapat :
1. Mendefenisikan bentuk pertidaksamaan linear dua variabel dengan benar
2. Membuat model matematika dari tantangan yang berkaitan dengan Pertidaksamaan
Linear Dua Variabel (PtLDV) dengan benar
3. Menggambarkan daerah himpunan penyelesaian dari Pertidaksamaan Linear Dua
Variabel (PtLDV) dengan tepat

2.2 Pokok Materi

Pertidaksamaan linear dua variabel adalah pertidaksamaan yang dinyatakan

dalam bentuk :
ax + by < c atau ax + by + c < 0
ax + by ≤ c atau ax + by + c ≤ 0

ax + by > c atau ax + by + c > 0


ax + by ≥ c atau ax + by + c ≥ 0
dengan:

a, b : koefisien (a ≠ 0, b ≠ 0, a,b ∈ R)
c : konstanta (c ∈ R)

Daerah Himpunan Penyelesaian :

Untuk grafik Pertidaksamaan Linear Dua Variabel, Daerah Bersih merupakan


daerah himpunan penyelesaian pertidaksamaan yang dikaji. Daerah penyelesaian
ini diperoleh karena sketsa daerah penyelesaian digambarkan dengan aplokasi
Autograph. Namun, perlu juga ditekankan dalam pembelajaran bahwa daerah
penyelesaian dapat pula Daerah Arsir berdasarkan tanda ketidaksamaan yang
berlaku pada pertidaksamaan liniernya.

4
2.3 Uraian Materi
2.3.1. PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (PtLDV)
Suatu pernyataan yang berbentuk ax + by + c ≥ 0 (tanda ketidaksamaan ≥ dapat diganti menjadi
≤, > atau < dengan a dan b tidak semuanya nol dinamakan pertidaksamaan linear dua variabel
PtLDV)

Grafik PtLDV adalah himpunan semua titik (x,y) pada sistem koordinat Cartesius yang
memenuhi PtLDV itu. Grafik ini biasanya digambarkan sebagai suatu daerah yang diarsir pada
sistem koordinat Cartesius yang dinamakan daerah himpunan penyelesaian.

A. Menentukan Persamaan Garis


 Persamaan segmen garis
Persamaan garis yang melalui titik-titik (a,0) dan (0,b)
dinyatakan dengan :
atau bx + ay = a.b
 Persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dan bergradien m dinyatakan dengan :
y – y1 = m (x – x1)
 Persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dan (x2,y2) dinyatakan dengan :
atau

B. Menentukan Daerah Himpunan Penyelesaian PtLDV


Untuk menggambar daerah himpunan penyelesaian PtLDV berbentuk bx + ay ≥ a.b
(tanda ketidaksamaan ≥ dapat diganti menjadi ≤, > atau <) ditempuh tahapan sebagai
berikut :
B.1. gambarkan garis bx + ay = ab dengan dua strategi :
 Jika koordinat titik potongnya dengan sumbu-sumbu koordinat mudah diukur
(mudah digambarkan) maka tentukan koordinat titik potongnya itu.

garis bx + ay = ab memotong sumbu garis bx + ay = ab memotong sumbu y,


x, maka y = 0 maka x = 0

Koodinat titik potong grafik itu Koodinat titik potong grafik itu dengan
dengan sumbu-x adalah (a,0) sumbu-x adalah (0,b)

 Jika koordinat titik potongnya dengan sumbu-sumbu koordinat sukar diukur


(sukar digambarkan), maka pilihlah dua titik yang terletak pada garis bx + ay =a.b
sedemikian, sehingga kedua koordinat titik ini mudah digambarkan pada bidang
koordinat Cartesius. Gambarkanlah kedua titik itu pada bidang Cartesius
kemudian tariklah garis lurus yang menghubungkan kedua titik itu, sehingga garis
bx + ay = a.b terlukis.

B.2. Metode Menentukan Daerah Himpunan Penyelesaian PtLDV

B.2.1. Metode Substitusi

Perhatikan bentuk pertidaksamaan bx + ay > a.b. Substitusikan titik (x1,y1) yang


tidak terletak pada garis bx + ay = a.b

5
 Jika bx1 + ay1 – ab > 0, maka daerah yang memuat titik (x1,y1) adalah himpunan
penyelesaian
 Jika bx1 + ay1 – ab < 0, maka daerah yang memuat titik (x1,y1) adalah bukan
merupakan himpunan penyelesaian
Catatan : penentuan daerah himpunan penyelesaian bergantung pada tanda
ketidaksamaan yang terdapat pada PtLDV-nya

B.2.2. Metode Melihat Koefisien y

 Jika a > 0 dan bx + ay ≥ ab (perhatikan tanda ketidaksamaan ≥), maka daerah


himpunan penyelesaian berada di atas garis bx + ay ≥ ab
 Jika a > 0 dan bx + ay ≤ ab (perhatikan tanda ketidaksamaan ≤), maka daerah
himpunan penyelesaian berada di bawah garis bx + ay ≤ ab

 Jika a < 0 dan bx + ay ≥ ab (perhatikan tanda ketidaksamaan ≥), maka daerah


himpunan penyelesaian berada di bawah garis bx + ay ≥ ab
 Jika a < 0 dan bx + ay ≤ ab (perhatikan tanda ketidaksamaan ≤), maka daerah
himpunan penyelesaian berada di atas garis bx + ay ≤ ab

 Arsirlah daerah himpunan penyelesaiannya.


Catatan : Bilamana garis bx + ay = ab sebagai garis batas tidak termasuk pada daerah
himpunan penyelesaiannya, maka garis ini digambarkan terputus-putus. Garis putus-putus
ditandai dengan adanya tanda ketidaksamaan < atau >. Tetapi, bilamana garis bx + ay =
ab sebagai garis batas termasuk pada daerah himpunan penyelesaiannya, maka garis ini
digambarkan utuh (tidak putus-putus). Garis utuh ditandai dengan adanya tanda
ketidaksamaan ≤ atau ≥
Contoh :
Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan x + 2y ≤ 4 !
Alternatif Penyelesaian :
x + 2y ≤ 4 persamaan garisnya adalah x + 2y = 4

Koordinat titik potong garis x + 2y = 4 dengan sumbu-x

dan sumbu-y masing-masing adalah (4,0) dan (0,2)

6
karena koefisien y dari x + 2y ≤ 4 bernilai positif, maka

daerah himpunan penyelesaian dari PtLDV x + 2y ≤ 4 berada di bawah garis

x + 2y = 4

3.Penutup
3.1 Rangkuman
Guru mengarahkan siswa untuk menyusun rangkuman pada pembelajaran Pertidaksamaan Linear Dua
Varibel. Guru memberikan bantuan untuk mengarahkan siswa merangkum hal-hal penting dengan
benar melalui mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Misalnya sebagai berikut.
 Bagaimana bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel ?
 Bagaimana cara menentukan daerah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua
variabel ?
3.2 Tes Formatif
1. Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 3x + 4y ≥ 12 tanpa
menggambarkan daerah himpunan penyelesaian !
2. Sebuah gerobak hanya bisa membawa beban kurang dari 20 kg. Satu keranjang apel memiliki
berat sebesar 4 kg dan satu keranjang mangga memiliki berat sebesar 1 kg.

a. Gambarkan daerah himpunan penyelesaian dari masalah tersebut !

b. Tentukan minimal 2 kemungkinan banyak keranjang apel dan manga yang dapat dibawa
oleh gerobak tersebut !
Kunci Jawaban
1. Alternatif Penyelesaian :

3x + 4y ≥ 12 persamaan garisnya adalah 3x + 4y = 12


Koordinat titik potong garis 3x + 4y = 4 dengan sumbu-x

dan sumbu-y masing-masing adalah (4,0) dan (0,3)

karena koefisien y dari 3x + 4y ≥ 12 bernilai positif, maka

daerah himpunan penyelesaian dari PtLDV 3x + 4y ≥ 12 berada di atas garis

3x + 4y = 12
2. Alternatif Penyelesaian :
a. Gambarkan daerah himpunan penyelesaian
Misalkan : 1 keranjang apel = x

7
1 keranjang manga = y
Maka pertidaksamaan yang dapat dibuat adalah 4x + y < 20
4x + y < 20 persamaan garisnya adalah 4x + y = 20


Koordinat titik potong garis 3x + 4y = 4 dengan sumbu-x

dan sumbu-y masing-masing adalah (5,0) dan (0,20)

Karena pertidaksamaan memuat tanda < maka garis pembatasnya putus-putus

b. Uji nilai pada daerah himpunan penyelesaian


 Pilih titik (2,5), substitusi peda pertidaksamaan 4x + y < 20 diperoleh :

Dapat disimpulkan bahwa gerobak dapat mengangkut 2 karung apel dan 5 karung
mangga

 Pilih titik (4,2), substitusi peda pertidaksamaan 4x + y < 20 diperoleh :

Dapat disimpulkan bahwa gerobak dapat mengangkut 4 karung apel dan 2 karung
mangga

Daftar Pustaka

Manullang,S. dkk. (2017). Matematika SMA/MA/SMK-MAK Kelas XI Edisi Revisi 2017.


KEMDIKBUD: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Sukino. (2016). Matematika 2A Untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 Kelompok Wajib.


Jakarta: Erlangga.

Wirodikromo, S. (2006). Matematika Untuk SMA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai