Anda di halaman 1dari 16

A.

Pengertian penelitian
Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah
proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau
mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan. Pada dasarnya
riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
Adapun pengertian penelitian menurut para ahli adalah :
1. Fellin, Tripodi & Meyer (1996) => Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk
maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat
di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
2. Kerlinger (1986: 17-18) =>Penelitian adalah investigasi yang sistematis,
terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisihipotesis mengenai hubungan
tertentu antarfenomena.
3. Indriantoro & Supomo (1999: 16) => Penelitian merupakan refleksi dari keinginan
untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.
4. David H. Penny =>Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai
jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-
fakta.
5. J. Suprapto =>Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan
yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-
hati, serta sistematis.
6. Sutrisno Hadi =>Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan
dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
7. Mohammad Ali =>Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan
masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
8. Tuckman =>Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan
jawaban ilmiah terhadap suatu masalah (a systematic attempt to provide answer to
question). Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu.
Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori, prinsip
baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat primernya
yaitu empiris dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan
metode.
9. Hilway (1956) =>Penelitian merupakan suatu metode studi melalui penyelidikan
yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan
yang tepat terhadap masalah tersebut.
10. Woody (1927) =>Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan
kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian
meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis
atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan
pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan
hipotesis.
11. Parson (1946) =>Penelitian merupakan pencarian atas sesuatu (inquiry) secara
sistematis terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
12. Nazir (1988) =>Penelitian adalah percobaan yang hati-hati dan kritis untuk
menemukan sesuatu yang baru.
13. Sutrisno Hadi (1987:3) =>Penelitian adalah usaha untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan
metode-metode ilmiah.
14. Emzir (2007:3) =>Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk
memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.
15. Hamidi (2007:6) =>Penelitian merupakan aktivitas keilmuan yang dilakukan
karena ada kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan
manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
16. Parson (1946) =>Penelitian adalah pencarian terhadap seseuatu (inquiry) secara
sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dulakukan terhadap masalah yang
dapat dipecahkan.
17. John (1949) =>Penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang
jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.
18. Dewey (1936) =>Penelitian adalah transpormasi yang terkendalikan atau terarah
dari suatu situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan
hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi orisinal menjadi keseluruhan yang
terpadu.
19. Soerjano Soekanto =>Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan
analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.
20. Arti Kata =>Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis,
dan penyajian data yg dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan
suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip
umum.
21. Depdiknas RI =>Kerjasama ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dalam rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru melalui
metodologi yang berkaitan erat dengan satu atau beberapa disiplin ilmu.
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu usaha untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan
metode-metode ilmiah. Para pakar mengemukakan pendapat yang berbeda dalam
merumuskan batasan penelitian atau penyelidikan terhadap suatu masalah, baik
sebagai usaha mencari kebenaran melalui pendekatan ilmiah.
Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan
analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan
tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik
yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, eksperimental atau noneksperimental,
interaktif atau non interaktif. Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara
intensif, melalui berbagai uji coba sehingga telah memiliki prosedur yang baku.
Penelitiaan merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan,
mengembangkan dan menguji teori. Dalam kaitannya dengan upaya pengembangan
pengetahuan, Welberg (1986) mengemukakan lima langkah pengembangan
pengetahuan melalui penelitian, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2)
melakukan studi empiris, (3) melakukan replikasi atau pengulangan, (4) menyatukan
(sintesis) dan mereviu, dan (5) menggunakan dan mengevaluasi (McMillan dan
Schumacher, 2001: 6 ).
Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara dan proses penemuan melalui
pengamatan atau penyelidikan yang bertujuan untuk mencari jawaban permasalahan
atau persoalan sebagai suatu masalah yang diteliti. Kerlinger (1986) mengemukakan,
penelitian ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol,
empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Hasil
penemuan tersebut, baik discovery atau invention. Hasil temuan sesuatu yang memang
sudah ada dengan dukungan fakta biasa disebut discovery. Sukardi (2005)
mengatakan, discovery diartikan sebagai hasil temuan memang sebetulnya sudah ada.
Ia mencontohkan, misalnya penemuan Benua Amerika. Lebih lanjut ia menjelaskan
bahwa invention dapat diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul
baru dengan dukungan fakta, misalnya hasil kloning dari hewan yang sudah mati dan
dinyatakan punah, kemudian diteliti untuk menemukan jenis yang baru.
Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif memiliki dasar positivis
dan banyak diterapkan dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan alam, sosial, ekonomi,
dan pendidikan. Sukardi (2005) mengemukakan beberapa ciri penelitian yang
memiliki dasar positivis, antara lain sebagai berikut:
a. Menekankan objektivitas secara universal dan tidak dipengaruhi oleh ruang dan
waktu.
b. Menginterpretasi variabel yang ada melalui peraturan kuantitas atau angka.
c. Memisahkan antara peneliti dengan objek yang hendak diteliti.
d. Menekankan penggunaan metode statistik untuk mencari jawaban permasalahan
yang hendak diteliti.
Pengertian penelitian yang disarankan oleh Leedy (1997: 3) sebagai berikut:
Penelitian (riset) adalah proses yang sistematis meliputi pengumpulan dan analisis
informas (data) dalam rangka meningkatkan pengertian kita tentang fenomena
yang kita minati atau menjadi perhatian kita. Mirip dengan pengertian di atas,
Dane (1990: 4) menyarankan definisi sebagai berikut: Penelitian merupakan
proses kritis untuk mengajukan pertanyaan dan berupaya untuk menjawab
pertanyaan tentang fakta dunia.
Pengertian yang benar tentang penelitian sebagai berikut, menurut Leedy
(1997: 5): Penelitian adalah suatu prosesuntuk mencapai (secara sistematis dan
didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap
permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena.
Proses tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi
penelitian, mempunyai delapan macam karakteristik:
1) Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
2) Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
3) Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
4) Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah
yang lebih dapat dikelola.
5) Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis
penelitian yang spesifik.
6) Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
7) Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya
untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
8) Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus; atau lebih
tepatnya, helikal—seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

B. Jenis-Jenis Metodologi Penelitian


Secara umum metodelogi penelitian dapat kita bagi dalam 7 jenis metodologi,
diantaranya;
1. Penelitian historis; penelitian yang bertujuan membuat rekunstruksi masa lampau
secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverfikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan
memperoleh kesimpulan yang kuat dan akurat.
2. Penelitian diskriptif; penelitian yang bertujuan membuat gambaran secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian
tertentu.
3. Penelitian pengembangan; penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki suatu pola dan
perurutan pertumbuhan atau perubahan suatu objek atau gejala. Dimana peneliti ingin
melihat hasil yang lebih efektif dan efisien dari hasil yang akan dicapainya.
4. Penelitian kasus (lapangan); penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara
intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan intraksi lingkungan suatu unit
sosial, baik individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
5. Penelitian korelasional; penelitian yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya
hubungan antara variabel atau gejala tertentu terhadap variabel atau gejala lainnya.
6. Penelitian tindakan; penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-
keterampilan baru, cara pendekatan baru atau suatu produk pengetahuan baru untuk
memecahkan masalah dengan penerapan langsung di lapangan secara nyata.
7. Penelitian eksperimental; penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sebab akibat
tertentu dengan memberikan perlakuan tertentu atau kondisi yang berbeda.
Dari jenis-jenis penelitian diatas lebih bersifat umum atau pertinjauan dari
jenis penelitian secara mendalam dan membagi beberapa penelitian berdasarkan
beberapa pertimbangan atau kualifikasi tertentu.
C. Karakteristik Metodologi Penelitian
a. Penelitian Deskriptif (Descriptive Research)
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk
memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis
dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam
penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling
hubungan dan menguji hipotesis.
Ada beberapa jenis penelitian yang termasuk penelitian deskriptif,
antara lain sebagai berikut, penelitian survei (penelitian pemairan), penelitian
kasus, penelitian perkembangan, penelitian tindak lanjut, penelitian analisis
dokumen, studi waktu dan gerak, studi kecenderungan.
b. Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah menurut Yatim Riyanto, penelitian ini merupakan
Expost facto research yang dinaungi oleh penelitian kualitatif. Dalam
penelitian sejarah tidak terdapat manipulasi atau kontrol terhadap variabel,
sebagaimana dalam penelitian eksperimen. Penelitian sejarah adalah penelitian
yang secara eksklusif memfokuskan pada masa lalu. Penelitian ini mencoba
merekonstruksikan apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan
seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam
mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan,
menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa
waktu yang lalu.
Langkah-langkah dalam penelitian sejarah:
 Merusmuskan masalah
 Menemukan sumber informasi sejarah yang relevan
 Meringkas informasi yang diperoleh dari sumber historis
 Mengevaluasi sumber sejarah
 Hipotesis dan generalisasi dalam penelitian sejarah
 Penulisan laporan penelitian sejarah
c. Penelitian Korelasional
Menurut Yatim Riyanto, penelitian korelasional adalah penelitian yang
akan melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel
lain. Variabel yang digunala untuk memprediks disebut variabel prediktor atau
variabel independen (bebas), sedangkan variabel yang diprediksi disebut
variabel kriterium atau variabel kriteria biasanya dapat disebut variabel
dependen (terikat).
d. Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian yang diarahkan
untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap
akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data
yang dikumpulkan. Dalam pendekatan ini pendekatan dasarnya adalah
memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok, kemudian mencari faktor
yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut. Dalam
hal ini ada unsur membandingkan antara dua atau lebih variabel. Ciri pokok
dari penelitian ini adalah bahwa penelitian komparatif adalah penelitian expost
facto, dimana peneliti dalam membandingkan dan mencari sebab-akibat dari
variabelnya tidak dapat melakukan treatment. Penelitian ini cenderung
mengandalkan data kuantitatif.
e. Penelitian Eksperimen
Menurut Yatim Riyanto, penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi.
Dalam melakukan eksperimen peneliti memanipulasikan suatu stimulant,
treatment atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengobservasi
pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut.
Dalam penelitian eksperimen, kontrol yang cermat terhadap kemungkinan
masuknya pengaruh faktor lain sangat diperlukan, agar mendapatkan faktor-
faktor yang benar-benar murni dari faktor yang dimanipulasi tadi.
f. Penelitian Tindakan (Action Research)
Penelitian tindakan menurut Kemmis adalah penelitian tindakan
merupakan upaya mengujicobakan ide-ide ke dalam praktik untuk
memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari
situasi. Selanjutnya Kemmis dan Taggart, menyatakan bahwa penelitian
tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif
dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran,
keadilan praktik pendidikan dan sosial mereka, serta pemahaman mereka
mengenai praktik ini dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik
tersebut.
Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan
di dunia nyata dan pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut
(Cohen dan Mantion). Sementara itu menurut Elliot, penelitian tindakan
merupakan kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan
kualitas kegiatan yang ada didalamnya. Seluruh prosesnya yang meliputi
telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan dampak, serta
menjalin hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan
professional.
g. Penelitian Grounded
Penelitian grounded yang ditokohi Glaser dan Strauss pada tahun 1967
di Amerika Serikat dan diperkenalkan di Indonesia oleh Schiegel, merupakan
jenis penelitian yang tidak bertolak dari teori, tetapi berangkat dari data-data
faktual lapangan. Data-data tersebut diproses menjadi teori berdasarkan
metode berfikir deduktif.
Penelitian grounded berangkat dari dunia empiris, bukan dari hal yang
konseptual dan abstrak, karena penelitian grounded menekankan pada
lahirmya teori berdasarkan data empiris dan realitas sosial.

D. Proses Penelitian Kuantitatif


Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan Penelitian
Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-
teori dan hipotesis yang dikaitkan dan mempunyai kelelasan unsur.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik
objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk
yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari
populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi
masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran
sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke
seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut
sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif sering dipasangkan dengan sebutan
metode moderndan tradisional. Metode kualitatif disebut sebagai metode modern,
karena metode ini belum lama menghiasi dunia penelitian. Sedangkan metode
kuantitatif disebut sebagai metode tradisional, karena metode ini telah digunakan
sejak lama dan menjadi tradisi dalam melakukan penelitian.

Proses penelitian kuantitatif

Penelitian ini diawali dengan merumuskan masalah-masalah penelitian.


Masalah penelitian ini dirumuskan secara operasional, dimana konsep-konsep yang
dipilih dapat diukur secara kuantitatif. Masalah penelitian dijawab secara teoritik
dengan cara mengacu pada teori-teori yang telah ada. Berdasar teori-teori yang
dijadikan landasaan untuk menyusun hipotesa, kemudian dibuktikan kebenarannya di
dalam penelitian. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis benar atau tidak, peneliti
menyusun rancangan penelitian (research design). Sesuari dengan rancangan
penelitian, tahap berikutnya adalah mengumpulkan data. Setelah data dikumpulkan,
peneliti menginjak pada tahap mengolah dan menganalisis data. Tahap terakhir dari
kegiatan proses penelitian kuantitatif adalah menulis laporan dengan cara menafsirkan
hasil dan melaporkan apakah hipotesis terbukti.

Kegiatan penelitian kuantitatif itu bukan untuk membenarkan hipotesis,


melainkan untuk membuktikan apakah hipotesis yang diketengahkan oleh peneliti itu
terbukti atau tidak. Ada kemungkinan hipotesis tidak terbukti, maka peneliti harus
melihat kembali setiap proses yang dilalui dan peneliti harus mengkaji ulang apakah
laporan yang ditulis dan penarikan kesimpulannya sudah benar. Jika peneliti merasa
bahwa laporan tersebut telah benar dan tidak mengandung bias dan obyektif, maka
peneliti perlu melihat kembali proses sebelumnya yaitu proses pengolahan data dan
analisis data. Jika peneliti tidak melihat suatu kesalahan, maka peneliti dapat mundur
lagi dengan melihat proses pengumpulan data. Bagian ini merupakan bagian yang
sangat rawan. Karena banyak sekali data yang dikumpulkan dengan cara yang acak-
acakan, baik instrumennya yang acak-acakan sehingga tidak valid dan tidak reliable,
atau pengumpul datanya yang bekerja asal-asalan. Dapat juga instrumen sudah valid
dan reliable, peneliti telah bekerja keras namun data yang diperoleh tidak sesuai
dengan kenyataan karena responden menyembunyikan fakta yang sesungguhnya
dengan alasan tertentu.

Jika faktor instrument dan peneliti serta responden tidak dianggap sebagai
faktor yang membuat hipotesis tidak terbukti, peneliti dapat mundur lagi dengan cara
mencari jawaban : apa rancangan penelitian yang dipilih sudah tepat. Artinya apa
rancangan tersebut telah dapat mengungkap permasalahan penelitian yang
diketengahinya. Hal ini dikarenakan banyak rancangan penelitian yang kelihatan
sesuai untuk dipilih tetapi di kenyataannya banyak sekali mengandung kelemahan.
Jika rancangan penelitian dianggap sudah tepat, maka peneliti dapat mundur ke
perumusan masalah. Karena pada umumnya masalah penelitian dijawab melalui
hipotesis yang dirumuskan berdasarkan pada acuan-acuan teori yang ada. Maka kita
dapat mengkaji apakah teori yang dijadikan landasan penyusunan itu sesuai dengan
kenyataan di lapangan. Bisa jadi karena teori itu terikat pada tempat dan waktu
dimana teori itu dilahirkan, bisa saja tidak sesuai untuk tempat dan waktu yang
berbeda.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian kuantitatif:

1. Langkah penelitian : Segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan


disusun. Dapat menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk
populasi. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti, sedangkan
populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian.
2. Hipotesis : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian hipotesis
menentukan hasil yang diramalkan.
3. Desain : Dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.
4. Pengumpulan Data : Kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk
diwakilkan.
5. Analisis Data : Dilakukan sesudah semua data terkumpul.

E. Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah

Proses pelaksanaan penelitian ilmiah terdiri dari langkah-langkah yang juga


menerapkan prinsip metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan
selama melakukan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:

1. mengidentifikasi dan merumuskan masalah


2. melakukan studi pendahuluan
3. merumuskan hipotesis
4. mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel
5. menentukan rancangan dan desain penelitian
6. menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian
7. menentukan subjek penelitian
8. melaksanakan penelitian
9. melakukan analisis data
10. merumuskan hasil penelitian dan pembahasan
11. menyusun laporan penelitian dan melakukan desiminasi.
Berikut kita bahas setiap langkah-langkah penelitian ilmiah (scientific research) itu,
berikut ini.
 Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah
Sebagaimana halnya dalam metode ilmiah, pada penelitian ilmiah juga
harus berangkat dari adanya permasalahan yang ingin pecahkan. Sebelum
melaksanakan penelitian ilmiah perlu dilakukan identifikasi masalah. Proses
identifikasi masalah penting dilakukan agar rumusan masalah menjadi tajam
dan sebagai bentuk data awal bahwa dalam penelitian ilmiah tersebut memang
dibutuhkan pemecahan masalah melalui penelitian. Identifikasi masalah
dirumuskan bersesuaian sebagaimana latar belakang masalah, berdasarkan
fakta dan data yang ada di lapangan. Identifikasi masalah pada umumnya
dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, sementara rumusan masalah
ditulis dalam bentuk kalimat tanya (berbentuk pertanyaan).
 Melakukan Studi Pendahuluan
Di dalam penelitian ilmiah, perlu dilakukan sebuah studi pendahuluan.
Peneliti dapat melakukannya dengan menelusuri dan memahami kajian
pustaka untuk bahan penyusun landasan teori yang dibutuhkan untuk
menyusun hipotesis maupun pembahasan hasil penelitian nantinya. Sebuah
penelitian dikatakan bagus apabila didasarkan pada landasan teori yang kukuh
dan relevan. Banyak teori yang bersesuaian dengan penelitian, namun ternyata
kurang relevan. Oleh karenanya, perlu dilakukan usaha memilah-milah teori
yang sesuai. Selain itu studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui
pengkajian kepustakaan akan dapat membuat penelitian lebih fokus pada
masalah yang diteliti sehingga dapat memudahkan penentuan data apa yang
nantinya akan dibutuhkan.
 Merumuskan Hipotesis
Hipotesis perlu dirumuskan dalam sebuah penelitian ilmiah, lebih-lebih
penelitian kuantitatif. Dengan menyatakan hipotesis, maka penelitian ilmiah
yang dilakukan peneliti akan lebih fokus terhadap masalah yang diangkat.
Selain itu dengan rumusan hipotesis, seorang peneliti tidak perlu lagi
direpotkan dengan data-data yang seharusnya tidak dibutuhkannya, karena
data yang diambilnya melalui instrumen penelitian hanyalah data-data yang
berkaitan langsung dengan hipotesis. Data-data ini sajalah yang nantinya akan
dianalisis. Hipotesis erat kaitannya dengan anggapan dasar. Anggapan dasar
merupakan kesimpulan yang kebenarannya mutlak sehingga ketika seseorang
membaca suatu anggapan dasar, tidak lagi meragukan kebenarannya.
 Mengidentifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan
atau tidak akan terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel
penelitian sangat perlu ditentukan agar masalah yang diangkat dalam sebuah
penelitian ilmiah menjadi jelas dan terukur. Dalam tahap selanjutnya, setelah
variabel penelitian ditentukan, maka peneliti perlu membuat definisi
operasional variabel itu sesuai dengan maksud atau tujuan penelitian. Definisi
operasional variabel adalah definisi khusus yang dirumuskan sendiri oleh
peneliti. Definisi operasional tidak sama dengan definisi konseptual yang
didasarkan pada teori tertentu.
 Menentukan Rancangan atau Desain Penelitian
Rancangan penelitian sering pula disebut sebagai desain penelitian.
Rancangan penelitian merupakan prosedur atau langkah-langkah aplikatif
penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian
ilmiah bagi si peneliti yang bersangkutan. Rancangan penelitian harus
ditetapkan secara terbuka sehingga orang lain dapat mengulang prosedur yang
dilakukan untuk membuktikan kebenaran penelitian ilmiah yang telah
dilakukan peneliti.
 Menentukan dan Mengembangkan Instrumen Penelitian
Apakah yang dimaksud dengan instrumen penelitian? Instrumen
penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan
data yang dibutuhkannya. Beragam alat dan teknik pengumpulan data yang
dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian ilmiah yang dilakukan.
Setiap bentuk dan jenis instrumen penelitian memiliki kelebihan dan
kelemahannya masing-masing. Karena itu sebelum menentukan dan
mengembangkan instrumen penelitian, perlu dilakukan pertimbangan-
pertimbangan tertentu. Salah satu kriteria pertimbangan yang dapat dipakai
untuk menentukan instrumen penelitian adalah kesesuaiannya dengan masalah
penelitian yang ingin dipecahkan. Tidak semua alat atau instrumen pengumpul
data cocok digunakan untuk penelitian-penelitian tertentu.
 Menentukan Subjek Penelitian
Orang yang terlibat dalam penelitian ilmiah dan berperan sebagai
sumber data disebut subjek penelitian. Seringkali subjek penelitian berkaitan
dengan populasi dan sampel penelitian. Apabila penelitian ilmiah yang
dilakukan menggunakan sampel penelitian dalam sebuah populasi penelitian,
maka peneliti harus berhati-hati dalam menentukannya. Hal ini dikarenakan,
penelitian yang menggunakan sampel sebagai subjek penelitian akan
menyimpulkan hasil penelitian yang berlaku umum terhadap seluruh populasi,
walaupun data yang diambil hanya merupakan sampel yang jumlah jauh lebih
kecil dari populasi penelitian. Pengambilan sampel penelitian yang salah akan
mengarahkan peneliti kepada kesimpulan yang salah pula.Sampel yang dipilih
harus merepsentasikan populasi penelitian.
 Melaksanakan Penelitian
Pelaksanaan penelitian adalah proses pengumpulan data sesuai dengan
desain atau rancangan penelitian yang telah dibuat. Pelaksanaan penelitian
harus dilakukan secara cermat dan hati-hati karena kan berhubungan dengan
data yang dikumpulkan, keabsahan dan kebenaran data penelitian tentu saja
akan menentukan kualitas penelitian yang dilakukan.Seringkali peneliti saat
berada di lapangan dalam melaksanakan penelitiannya terkecoh oleh beragam
data yang sekilas semuanya tampak penting dan berharga. Peneliti harus fokus
pada pemecahan masalah yang telah dirumuskannya dengan mengacu
pengambilan data berdasarkan instrumen penelitian yang telah dibuatnya
secara ketat. Berdasarkan cara pengambilan data terhadap subjek penelitian,
data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu data langsung dan data tidak
langsung. Data langsung adalah data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari sumber data (subjek penelitian), sementara data tidak langsung
adalah data yang diperoleh peneliti tanpa berhubungan secara langsung
dengan subjek penelitian yaitu melalui penggunaan media tertentu misalnya
wawancara menggunakan telepon, dan sebagainya.
 Melakukan Analisis Data
Beragam data yang terkumpul saat peneliti melaksanakan penelitian
ilmiahnya tidak akan mempunyai kana apapun sebelum dilakukan analisis.
Ada beragam alat yang dapat digunakan untuk melakukan analisis data,
bergantung pada jenis data itu sendiri. Bila penelitian ilmiah yang dilakukan
bersifat kuantitatif, maka jenis data akan bersifat kuantitatif juga. Bila
penelitian bersifat kualitatif, maka data yang diperoleh akan bersifat kualitatif
dan selanjutnya perlu diolah menjadi data kuantitatif. Untuk itu perlu
digunakan statistik dalam pengolahan dan analisis data.
 Merumuskan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada hakekatnya merumuskan hasil penelitian dan melakukan
pembahasan adalah kegiatan menjawab pertanyaan atau rumusan masalah
penelitian, sesuai dengan hasil analisis data yang telah dilakukan. Pada saat
melakukan pembahasan, berarti peneliti melakukan interpretasi dan diskusi
hasil penelitian.Hasil penelitian dan pemabahasannya merupakan inti dari
sebuah penelitian ilmiah.Pada penelitian ilmiah dengan pengajuan hipotesis,
maka pada langkah inilah hipotesis itu dinyatakan diterima atau ditolak dan
dibahas mengapa diterima atau ditolak. Bila hasil penelitian mendukung atau
menolak suatu prinsip atau teori, maka dibahas pula mengapa demikian.
Pembahasan penelitian harus dikembalikan kepada teori yang menjadi
sandaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan.
 Menyusun Laporan Penelitian dan Melakukan Desiminasi
Seorang peneliti yang telah melakukan penelitian ilmiah wajib menyusun
laporan hasil penelitiannya. Penyusunan laporan dan desiminasi hasil penelitian
merupakan langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian ilmiah. Format laporan
ilmiah seringkali telah dibakukan berdasarkan institusi atau pemberi sponsor di mana
penelitia itu melakukannya. Desiminasi dapat dilakukan dalam bentuk seminar atau
menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian. Ini penting dilakukan agar hasil
penelitian diketahui oleh masyarakat luas (masyarakat ilmiah) dan dapat
dipergunakan bila diperlukan.
Daftar pustaka

http://lyanasikumbang.blogspot.com/2013/03/pengertian-tujuan-dan-fungsi-penelitian.html

https://anceprasetyo.wordpress.com/2017/03/14/jenis-jenis-metodologi-penelitian-dan-macam-
macam-nya/

http://www.sharingid.com/pengertian-penelitian-karakteristik/

http://makalah-metode-penelitian-kuantitatif.blogspot.com/2016/10/karakteristik-metode-
penelitian.html

https://itha911.wordpress.com/metodologi-penelitian-sosial/180-2/

http://afika.blog.fisip.uns.ac.id/2011/12/14/proses-penelitian-kuantitatif/

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/langkah-langkah-penelitian-ilmiah.html
TUGAS MANDIRI

MK : METODOLOGI PENELITIAN

DOSEN : Dr. MARIEN PINONTOAN M.Pd

TENTANG:

1. PENGERTIN PENELITIAN
2. JENIS-JENIS METODOLOGI PENELITIAN
3. KARAKTERISTIK METODOLOGI PENELITIAN
4. PROSES PENELITIAN KUANTITATIF
5. CARA MENYUSUN PENELITIAN

Dibuat oleh:

NAMA : FIKRIA DAMONGI

NIM : 16105292

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN 2018

Anda mungkin juga menyukai