Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AWAL

PROGRAM PENGUATAN PENGALAMAN PROFESIONAL

KEPENDIDIKAN P3K UPI DI SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2023/2024

Oleh:

Yollanda Amalia Husna


2001510
Jurusan Pendidikan Biologi

DIVISI PENDIDIKAN PROFESI GURU DAN JASA KEPROFESIAN (PPGJK)


DIREKTORAT PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
Menyetujui:

Mengetahui, Bandung, 5 Oktober 2023


Dosen Pembimbing Guru Pamong

Dr. Kusnadi, S. Pd., M. Si. Yenny Yuningsih, S. Pd.


NIP 196805091994031001 NIP 197606182007012016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah Perkembangan Sekolah
SMA Kartika XIX-2 mulai melakukan aktivitas operasional penerimaan siswa baru
untuk pertama kalinya pada tanggal 20 Mei 1979. Pada mulanya sekolah ini didirikan
dengan maksud untuk menampung lulusan SMP Kartika Chandra 2 yang tidak tertampung
di SMA Negeri. Sebab pada masa itu, di wilayah Kecamatan Sukasari dan Sukajadi belum
ada SMA Negeri maupun SMA Swasta. Berdasarkan hal tersebut, pada tahun 1979 Persit
KCK PD VI/Siliwangi yang pada saat itu diketuai oleh Ny. H.R.E. Yogie SM dan
didampingi oleh pembina harian Mayor Kav. Yusuf Effendi (Alm) menugaskan SMP
Kartika Chandra 1 dan 2 untuk berdirinya SMA Kartika Chandra di masing-masing lokasi.
Pada saat itu SMP Kartika Chandra 2 masih bernama SMP 2 Persit, kemudian dibentuk
kepanitiaan untuk pendirian SMA yang diketuai oleh Wakil Kepala Sekolah SMP 2 Persit
yaitu Bapak Drs. Ugun Suhana dengan sekretarisnya yaitu Guru SMP 2 Persit Bapak
Sumono Budi, ditambah beberapa anggota yang diambil dari guru-guru SMP 2 Persit.
Panitia ini memulai pekerjaan pertamanya dengan mempersiapkan proposal, tenaga
edukatif, penyebaran informasi, dan berkas penerimaan siswa baru. Sedangkan proses
perizinan akan diselesaikan oleh Pembina Harian. Maka pada tahun 1979 berdirilah SMA
Kartika Chandra di dua lokasi, yaitu di KPAD Gegerkalong dan di Jalan Bangka. Namun
atas keputusan Ketua Persit, kedua sekolah itu disatukan dan dipusatkan di Jalan Taman
Pramuka 157.
Pada tahun 1979 SMA Kartika Chandra secara resmi berdiri di Bandung dengan
kampus yang terletak di komplek SD Persit I – II – III Jalan Taman Pramuka 157,
sedangkan SMA Kartika Chandra di KPAD Gegerkalong menjadi “Kelas Jauh”. Dalam
Status “Kelas Jauh” SMA Kartika Chandra Gegerkalong memiliki siswa binaan sebanyak
3 kelas atau 135 orang siswa. Karena semua kegiatan administrasi dan pengawasan
terpusatkan di Taman Pramuka, ditambah lagi dengan faktor geografis yang cukup
menghambat maka terlihat kelas jauh ini kurang pembinaan. Terutama karena pimpinan
sekolah tidak berada di tempat setiap hari, disamping itu tidak ada seseorang yang diberikan
wewenang untuk mewakilinya. Akibat dari kondisi semacam ini, animo masyarakat untuk
menyekolahkan anak-anaknya di SMA Kartika Chandra di Gegerkalong menjadi menurun.
Pada tahun 1981/982 SMA Kartika Chandra mulai mengikuti Ebtanas yang berafiliasi
dengan SMA Negeri 5 Jl. Belitung Bandung. Dengan Skep Ketua Persit PD VI/Siliwangi
Nomor : Skep/20/KCK.VI/1982 tertanggal 1 Mei 1982, maka Drs. D. Djamhur dikukuhkan
sebagai Kepala SMA Kartika Chandra di KPAD Gegerkalong. Konsekuensi dari Skep itu,
maka mulai tanggal 1 Mei 1982 berdirilah SMA Kartika Chandra 1 dan SMA Kartika
Chandra 2. Namun demikian, untuk pelaksanaan Ebta/Ebtanas tahun 1982/1983 siswa
kelas III SMA Kartika Chandra di KPAD Gegerkalong masih dianggap sebagai siswa SMA
Kartika Chandra di Taman Pramuka, sehingga masih mengikuti Ebtanas di SMA Negeri 5.
Hasil dari pelaksanaan Ebta/Ebtanas yang menggabung ke SMA Negeri 5 selama dua tahun
rata-rata 76%, kelak dapat dimanfaatkan sebagai salah satu syarat memperoleh Hak untuk
menyelenggarakan Ebta secara mandiri.
Selanjutnya roses perizinan sekolah mulai diproses pada tahun 1983. Pada tahun 1984,
keluar Surat Keputusan Pendirian Sekolah dari Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat,
dan pada tahun 1985 keluar pula surat keputusan tentang Akreditasi dari Dirjen Dikdasmen
Depdikbud Republik Indonesia yang menyatakan Status “Diakui” bagi SMA Kartika
Chandra 2 Bandung. Pada tanggal 30 Oktober 1989 dilaksanakan Akreditasi Ulang dan
keluar Surat Keputusan dari Dirjen Dikdasmen Depdikbud Republik Indonesia Nomor :
009/C/Kep/I/19990, tanggal 20 Januari 1990 yang juga dikukuhkan dengan Piagam
Akreditasi yang menyatakan status “Disamakan” bagi SMA Kartika Chandra 2 Bandung
dengan Nomor Piagam : A.02.588, tanggal 24 Januari 1990, dan pada bulan Oktober 1994
akan dilaksanakan Akreditasi Ulang.
Pada tanggal 29 Oktober 1994 diadakan akreditasi ulang untuk status Disamakan.
Berdasarkan keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah No:
024/C/Kep/I/1995 tanggal 22 Maret 1995 dengan Piagam Akreditasinya menyatakan Status
tetap “Disamakan”. Pada tanggal 4 Oktober 2000 dilaksanakan akreditasi ulang ke-3. Surat
Departemen Pendidikan Nasional Kanwil Prop. Jawa Barat No. 14/2/I02/Kep/MN/2000
tanggal 28 Oktober 2000, dengan Piagam Akreditasinya menyatakan Status tetap
“Disamakan”. Akreditasi yang ke-4, dilaksanakan pada tanggal 21-22 September 2006 dan
Hasilnya menurut Badan Akreditasi Sekolah Nasional Propinsi Jawa Barat No.02.00 MA
0162/06, SMA Kartika III-2 memperoleh Terakreditasi “A” (Amat Baik). Bedasarkan SK
Yayasan Kartika Jaya Siliwangi Badan Pengawas No: Sekp/23/X/2004 tanggal 12 Oktober
2004 SMA Kartika III-2 diganti namanya menjadi SMA Kartika Siliwangi 2. Tahun 2012
diganti kembali namanya Menjadi SMA Kartika XIX – 2.
B. Struktur Organisasi Sekolah

Berikut adalah struktur organisasi sekolah SMA Kartika XIX-2 Bandung:


Gambar B.1. Struktur Organisasi SMA Kartika XIX-2 Bandung

C. Denah Lokasi Sekolah

Gambar C.1. Denah Lokasi SMA Kartika XIX-2 Bandung


D. Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika Sekolah (Guru, Karyawan, Siswa, Sarana
PBM)
1) Guru dan Karyawan
Dalam mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah, SMA Kartika XIX-2 memiliki
guru sebagai tenaga pendidik dan karyawan sebagai tambahan yang mengurus hal-hal
seperti administrasi sekolah, data kelengkapan fasilitas sekolah, dan lain-lain. Berikut
adalah data struktural keorganisasian di SMA Kartika XIX-2 Bandung:
a. Kepala Sekolah : Drs. I Made Yudha Hartawan, M.Pd.
b. Dewan Sekolah : Utun Tarmana, S.Pd.
c. Wakasek Bid. Kurikulum : Yenny Yuningsih, S.Pd.
d. Wakasek Bid. Kesiswaan : Wawat Resnawati, S.Pd.
e. Wakasek Bid. Sarana Prasarana : Dayat, S.Pd.
f. Wakasek Bid. Humas : Hernawati, S.Pd.
g. Ketua Tata Usaha : Dedi Wahyu Ruhiat, A.Md.
h. Administrasi Keuangan : Gita Anjayani
i. Administrasi Pendidikan : Jaja Gunawan
j. Administrasi Umum : Ujang Suhaya, S.Pd.
k. Unit Laboratorium : Bayu Eka Putra, S.Pd.
l. Unit Perpustakaan : Mumun Yuliningsih
m. Dewan Guru
Tabel 1.1 Daftar guru dan mata pelajaran SMA Kartika XIX-2 Bandung

No Mata Pelajaran Tenaga Pendidik


Dede Suryana, M.Pd.
1. Agama
Ujang Suhaya, S.Pd.
Hernawati, S.Pd.
2. Bahasa Indonesia
Siti Mutiara, S.Pd.
Pendidikan Pancasila dan
3 Taufik Angga P, S.Pd.
Kewarganegaraan (PPKN)
Luthfi Kodariyah, S.Pd.
4. Bahasa Inggris
Anita Lestari, S.Pd.
Rahmat F, S.Pd., MM
5. Matematika Lilis Lisnawati, S.Pd.
Arum Rohmasari, M.Pd.
6. Pendidikan Seni Lutfi Salsa Rahayu, S.Pd.
7. Biologi Yenny Yuningsih, S.Pd.
8. Geografi Dayat, S.Pd.
9. Kimia Wawat Resnawati, S.Pd.
10. Ekonomi Aan Anisah, M.Pd.
11. Sosiologi Lilis Siti Hamdiah, S.Pd.
12. Fisika Bayu Eka Putra, S.Pd.
13. Sejarah Jahidin, S.Pd.
14. Bahasa Jerman Siti Samsiah, S.Pd.
Asep Saeful R, S.Pd.
15. Penjaskes
Sartono, S.Pd.

2) Siswa

Pada tahun ajaran 2023/2024, SMA Kartika XIX-2 Bandung memiliki jumlah siswa
sebanyak 453 orang. Total jumlah kelas dalam satu angkatan yaitu berjumlah 13 kelas.
Untuk angkatan kelas X terdiri dari 2 ruang kelas IPA dan 3 ruang kelas IPS. Untuk
angkatan kelas XI terdiri dari 2 ruang kelas IPA dan 2 ruang kelas IPS. Untuk angkatan
kelas XII terdiri dari 2 ruang kelas IPA dan 2 ruang kelas IPS. Jumlah siswa pada tiap
kelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Daftar Siswa SMA Kartika XIX-2 Bandung

Kelas P L Jumlah
X IPA 1 22 13 35
X IPA 2 20 14 34
X X IPS 1 14 22 36
X IPS 2 15 21 36
X IPS 3 19 11 30
XI IPA 1 24 11 35
XI IPA 2 26 10 36
XI
XI IPS 1 22 19 41
XI IPS 2 23 19 42
XII IPA 1 14 16 30
XII IPA 2 15 16 31
XII
XII IPS 1 17 17 34
XII IPS 2 16 17 33
Total 247 206 453

3) Sarana PBM
a) Fasilitas sekolah
Fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran yang dimiliki oleh sekolah SMA
Kartika XIX-2 adalah sebagai berikut :
1. Ruang kelas X: X-IPA 1, X-IPA 2, X-IPS 1, X-IPS 2, X-IPS 3
2. Ruang kelas XI: XI-IPA 1, XI-IPA 2, XI-IPS 1, XI-IPS 2
3. Ruang kelas XII: XII-IPA 1, XII-IPA 2, XII-IPS 1, XII-IPS 2
4. Laboratorium MIPA
5. Ruang OSIS
6. Ruang Kesenian
7. Perpustakaan
8. Lapangan Sekolah
9. Toilet Siswa
10. Ruang Ibadah
11. UKS
12. Ruang Bimbingan Konseling

b) Ekstrakurikuler
Sebagai bagian dari kegiatan pengembangan kemampuan di luar dari kemampuan
akademik, ekstrakurikuler adalah tempat dimana para peserta didik dapat mengembangkan
kemampuan mereka agar dapat lebih diasah dan menjadi lebih baik. Di SMA Kartika XIX-
2 terdapat tujuh belas ekstrakurikuler yaitu:
1. Jurnaltika
2. Science
3. Rohis
4. Tari Tradisional
5. Klub Bahasa Jerman
6. English Club
7. Musik
8. Modern Dance
9. Angklung
10. Karawitan
11. Tenis Meja
12. Futsal
13. Sepak Bola
14. Tadjimalela
15. Tarung Drajat
16. Paskibra
17. Pramuka
BAB II
RENCANA KERJA P3K
A. Rencana Tugas Harian
1) Praktik Mengajar
Praktik mengajar yang akan dilakukan pada mata sesuai dengan Program studi yang
diampu oleh mahasiswa yaitu Pendidikan Biologi. Dalam pelaksanaan praktik mengajar
ini, praktikan akan mengajar di kelas 10 IPA 2. Praktik mengajar ini dilaksanakan untuk
menggantikan guru pamong pada pelajaran tersebut sampai akhir semester tersebut. Dalam
pelaksanaan praktik mengajar, praktikan harus berkoordinasi mengenai materi ajar yang
akan disampaikan kepada peserta didik.
2) Piket KBM
Dalam kegiatan piket ini praktikan membantu menyampaikan tugas dari guru ke kelas
yang kosong saat guru berhalangan hadir, mencatat siswa yang terlambat dan
meninggalkan ketika jam pelajaran, mempresensi seluruh siswa serta mendatanya, dan
mengisi kelas yang gurunya berhalangan hadir. Ketika piket kami juga bertugas untuk
menyalakan bel masuk, bel ganti pelajaran, bel istirahat dan bel bubar sekolah. Jadwal
piket dilakukan pembagian dengan program studi lain yang melaksanakan P3K di SMA
Kartika XIX-2 Bandung. Setiap harinya terdapat 4 mahasiswa yang berjaga untuk
melakukan piket sekolah.

B. Rencana Tugas Tambahan


1) Pengembangan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan program yang mendorong peserta didik untuk
mengembangkan potensi di bidang non-akademik yang dimilikinya. Agar potensi tersebut
dapat dikembangkan dengan baik maka perlu adanya kemampuan-kemampuan yang ingin
dicapai dari program tersebut. Agar kemampuan yang diharapkan dapat diperoleh dengan
baik maka perlu adanya perencanaan kegiatan ekstrakurikuler sehingga kegiatan yang
nantinya dilakukan akan memiliki tujuan yang jelas dan proses kegiatan menjadi
terstruktur.
a) Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler
Indikator kompetensi di ekstrakurikuler biasanya ditentukan oleh pihak sekolah
dan/atau pembina ekstrakurikuler yang bersangkutan. Indikator tersebut dapat didasarkan
pada kondisi dan kemampuan yang dimiliki siswa atau disesuaikan dengan kemampuan
yang dibutuhkan oleh sumber daya manusia di era global seperti sekarang.
b) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan oleh
sekolah dan dengan melakukan koordinasi dengan pembina ekstrakurikuler terkait.
Umumnya kegiatan ekstrakurikuler dilakukan sebanyak satu pertemuan sekali selama satu
pekan dengan durasi yang beragam tergantung jenis ekstrakurikuler masing-masing.

C. Rencana Tugas Utama Pembelajaran


1) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat oleh praktikan dengan tujuan agar
kegiatan belajar mengajar di kelas terlaksana dalam upaya mencapai kompetensi dasar.
Praktikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis. RPP terdiri dari
kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi
dan bahan ajar, desain pembelajaran, tahap-tahap kegiatan pembelajaran, sumber
pembelajaran, media pembelajaran dan penilaian. Tahapan yang dilaksanakan yaitu RPP
diserahkan kepada guru pamong, kemudian guru pamong memeriksa dan menambahkan
saran dan masukan, lalu praktikan melakukan revisi RPP. RPP dibuat mengikuti standar
sekolah yang telah ditetapkan yaitu berpedoman pada Kurikulum 2013 dengan diselingi
Kurikulum Merdeka.
2) Pengembangan bahan ajar dan media pendidikan
Pengembangan bahan pembelajaran seperti PPT yang diperlukan untuk menunjang
materi pembelajaran, LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) sebagai lembar pembelajaran
yang harus diisi oleh siswa, atau bahan pembelajaran digital lainnya untuk mendukung
proses pembelajaran seperti quizziz. Penggunaan bahan ajar dan media pembelajaran yang
tepat biasanya dapat meningkatkan daya ingat siswa pada materi tersebut. Kegiatan belajar
mengajar mulai dari menyiapkan perangkat pembelajaran, pengkondisian kelas, kegiatan
inti dan penutup.
3) Merancang Kegiatan Praktikum
Praktikum dalam pembelajaran biologi merupakan kegiatan yang pasti ada dalam setiap
materinya. Tujuan dilaksanakannya praktikum yaitu untuk menerapkan atau membuktikan
teori yang sudah dipelajari sebelumnya. Dalam mata pelajaran biologi banyak materi atau
teori yang harus dipraktekkan oleh siswa, agar lebih memahami materi tersebut, karena itu
praktikum merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh peserta didik untuk memberikan
kesempatan kepada mereka untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
dimilikinya secara nyata dan praktik. Kegiatan praktikum bisa dilakukan di laboratorium
atau ruangan kelas dengan syarat memperhatikan setiap kebutuhan yang diperlukan.
Merancang kegiatan praktikum bertujuan agar kegiatan praktikum bisa terlaksana dengan
lancar dan segala persiapannya sudah direncanakan dengan benar sehingga siswa bisa
mendapatkan hasil pembelajaran yang bermakna.
4) Praktik Penilaian Hasil Belajar
Praktik penilaian hasil belajar dilakukan oleh praktikan untuk mengukur kemampuan
siswa dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar
baik menggunakan instrumen tes maupun non tes. Dalam memperoleh data, praktikan
menggunakan berbagai teknik sesuai dengan kompetensi dari materi yang dinilai pada mata
pelajaran Biologi. Teknik penilaian tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Penugasan
Penugasan dilaksanakan dalam bentuk proyek atau tugas rumah. Proyek merupakan
kegiatan yang dirancang, dilakukan, dan diselesaikan oleh peserta didik di luar jam
pelajaran dan dilaporkan secara tertulis maupun lisan dengan waktu yang telah ditentukan.
Sedangkan, untuk tugas rumah merupakan tugas yang harus dikerjakan di luar jam
pelajaran, misalnya mengerjakan latihan soal.
b. Tes tertulis
Tes tertulis dilaksanakan melalui bentuk tes yang jawabannya berupa pilihan dan isian.
Tes yang jawabannya pilihan meliputi benar salah, pilihan ganda, dan menjodohkan.
Adapun tes yang jawabannya isian meliputi isian singkat dan uraian.
c. Tes kinerja
Tes kinerja dapat berbentuk tes keterampilan dalam praktikum Biologi. Aspek yang
dinilai dalam kegiatan praktikum adalah persiapan praktikum, kegiatan melakukan
praktikum, dan kegiatan setelah praktikum.
5. Praktik Manajemen Sekolah
Praktik manajemen sekolah adalah kegiatan pemberdayaan sumber daya di sekolah
seperti perpustakaan, laboratorium, maupun sarana prasarana pendukung pembelajaran
lainnya. Pemberdayaan tersebut meliputi kegiatan administrasi, alokasi, serta penggunaan
sarana prasarana agar tepat guna mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah. Salah satu
tugas yang dilakukan adalah inventarisasi sarana dan prasarana yang ada di sekolah SMA
Kartika XIX-2 Bandung.
BAB III
STRATEGI IMPLEMENTASI DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
A. Rencana Tugas Harian
1. Praktik Mengajar
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, mahasiswa akan merujuk pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat dan diperiksa oleh guru pamong.
Dalam satu pekan, praktikan akan mengajar 3 jam pelajaran dalam seminggu. Kelas yang
diajar adalah X-IPA 1. Indikator keberhasilan dari praktik mengajar adalah :
a) Menumbuhkan minat belajar peserta didik
b) Menguasai materi pembelajaran dengan baikMenyampaikan materi pembelajaran
dengan jelas
c) Melakukan manajemen kelas dengan kondusif
d) Memanfaatkan sumber dan media pembelajaran
e) Melakukan evaluasi pembelajaran
2. Piket KBM
Piket KBM dilakukan dengan berkoordinasi terlebih dahulu dengan guru piket yang
bertugas. Mahasiswa P3K selaku petugas piket melakukan tugas piket didampingi oleh
guru piket yang bertugas. Absensi guru dilakukan dengan mencocokkan jadwal pelajaran
pada hari pelaksanaan piket, biasanya guru yang bersangkutan akan menghampiri meja
piket untuk mengisi tanda tangan. Jika ada guru yang belum mengisi tanda tangan maka
petugas piket mengkonfirmasi kepada guru piket yang bertugas terkait kehadiran guru yang
bersangkutan. Absensi siswa dilakukan dengan mengecek kehadiran di tiap kelas kemudian
melakukan pendataan dan rekapitulasi jumlah siswa yang hadir. Pendataan tersebut
meliputi siswa yang tidak hadir karena sakit, izin, dispensasi, dan tanpa keterangan serta
mendata juga siswa yang terlambat.

B. Rencana Tugas Tambahan


1. Pengembangan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler yang dibina oleh praktikan adalah ekstrakurikuler Science yang
diketuai oleh ibu Wawat Resnawati di SMA Kartika XIX-2 Bandung. Berikut strategi
implementasi yang akan diterapkan pada perencanaan kegiatan ekstrakurikuler
a) Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler
Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler diawali dengan bertanya kepada pihak pembina
mengenai capaian kompetensi yang sudah dibuat sebelumnya dan juga ketercapaian tujuan
kegiatan pada semester sebelumnya. Kemudian praktikan juga bertanya kepada pembina
mengenai kemampuan siswa yang tergabung di dalam science. Setelah mengolah informasi
tersebut praktikan akan berdiskusi dengan pembina mengenai masukan dan saran yang
akan diterapkan pada kegiatan ekstrakurikuler agar adanya perkembangan dalam kegiatan
ekstrakurikuler namun tidak terlalu membebani siswa karena diharapkan kegiatan
ekstrakurikuler dapat menarik minat siswa dan kegiatan yang dilakukan terasa
menyenangkan.
b) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler science dilaksanakan setiap hari Senin jam 15:30. Umumnya
kegiatan berlangsung selama 60 menit sampai jam 16:30 namun dapat disesuaikan dengan
kegiatan yang akan dilakukan dengan catatan tidak melebihi pukul 17:00. Kegiatan yang
dilakukan akan merujuk pada rencana kegiatan yang telah disusun. Namun jenis
kegiatannya dapat disesuaikan dengan kondisi siswa saat itu. Adapun indikator
keberhasilan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler adalah
1) Mendata kemampuan siswa dan kondisi sarana prasarana penunjang kegiatan
ekstrakurikuler
2) Membuat rencana kegiatan selama satu semester
3) Membuat inovasi kegiatan dengan mengadakan kegiatan baru atau mengembangkan
kegiatan yang sudah ada
4) Menghadiri kegiatan ekstrakurikuler
5) Membantu pembina melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler

C. Rencana Tugas Utama


1. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Pada pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup disesuaikan dengan materi yang telah disusun di RPP. Praktikan juga harus
memperhatikan kompetensi-kompetensi yang terkait dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan RPP yang telah dirancang serta menentukan metode yang
sesuai dengan peserta didik. Dengan melaksanakaan rancangan tersebut dengan sesuai,
praktikan diharapkan mampu memberikan pelajaran dengan metode belajar yang baik.
2. Pengembangan Bahan Ajar dan Media Pendidikan
Dalam melakukan pengembangan bahan ajar, praktikan akan mengembangkan bahan
ajar yang sudah ada yang bersumber buku dan e-modul yang kemudian disesuaikan dengan
cakupan materi dan tingkat kemampuan peserta didik yang sudah praktikan amati saat masa
observasi. Kemudian bahan ajar dan pemilihan media pembelajaran yang sudah ditentukan
akan dikonsultasikan dengan guru pamong agar sesuai dengan tingkat kemampuan peserta
didik.
3. Merancang Kegiatan Praktikum
Pada pembelajaran biologi terdapat pembelajaran yang bisa dilakukan dengan kegiatan
praktikum sehingga praktikan memilih materi mana yang cocok untuk dilakukannya
kegiatan praktikum. Setiap pelaksanaan kegiatan praktikum, praktikan sudah
mendiskusikan dengan guru, mengkondisikan laboratorium, tempat pelaksanaan kegiatan
praktikum sudah dikondisikan dengan benar dan tertib, persiapan alat bahan yang
diperlukan untuk kegiatan praktikum sudah ditempatkan di tempat yang sesuai dan siswa
sudah mengetahui tujuan dilaksanakannya kegiatan praktikum sehingga indikator
keberhasilan tercapai sehingga siswa kegiatan praktikum berjalan dengan lancar.
4. Praktik Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar dilakukan setelah pemberian materi terlaksana. Penilaian dapat
berupa tes, penugasan, atau laporan kegiatan praktikum. Indikator keberhasilan :
a) Memeriksakan hasil pekerjaan peserta didik
b) Menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap tugas yang diberikan
c) Menyusun instrumen penilaian dengan level kompetensi yang sesuai
d) Melakukan penilaian berdasarkan rubrik yang sudah dibuat
e) Mengolah nilai peserta didik berdasarkan ketentuan dari pihak sekolah
5. Praktik Manajemen Sekolah
Praktik manajemen sekolah sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, akan
melakukan tugas terkait pendataan serta perawatan sarana dan prasarana di sekolah SMA
Kartika XIX-2 Bandung. Adapun sarana dan prasarana yang didata adalah :
a) Alat-alat kerja Laboratorium MIPA
b) Meja dan kursi yang ada di laboratorium
c) Keterangan kondisi fisik dari sarana prasarana yang ada
BAB IV
JADWAL DAN WAKTU PELAKSANAAN
Berikut adalah jadwal kegiatan dan waktu pelaksanaan rencana kerja P3K.
Tabel 4.1 Jadwal dan waktu pelaksanaan rencana kerja P3K

No Rencana Kerja Waktu Pelaksanaan Keterangan

1. Praktik Mengajar Senin: 09.45 – 11.30 X IPA 2

Memberi tugas dari


guru ke kelas yang
kosong saat guru
berhalangan hadir,
Piket kegiatan belajar dan mengajar mencatat siswa yang
2. Selasa: 07:00 – 15:10
(KBM) terlambat dan keluar
ketika jam pelajaran,
mendata presensi
siswa dan guru,
menyalakan bel.
Ekstrakurikuler
3. Membimbing ekstrakurikuler Senin: 15:30 – 16:30
Science

Merancang Rencana Pelaksanaan Sebelum memulai


4. Fleksibel
Pembelajaran (RPP) bab/materi baru

Mengembangkan Bahan Ajar dan Sebelum memulai


5. Fleksibel
Media Pembelajaran bab/materi baru

Materi yang perlu


6. Merancang Kegiatan Praktikum Fleksibel pelaksanaan
kegiatan praktikum

Penilaian dilakukan
7. Fleksibel ketika selesai dari
Praktik Penilaian Hasil Belajar
suatu materi
pembelajaran
8. Praktik Manajemen Sekolah Fleksibel -

Anda mungkin juga menyukai