Anda di halaman 1dari 23

TUGAS INDIVIDU

PT. GEOPRIMA SOLUSI TBK

Disusun oleh :

Nadia Wulandari

2010011311027

Dosen Pengampu :

Zaitul, SE, MBA., DBA., Ak, CA., ASEAN CPA

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUNG HATTA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan
karunianya-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Evaluasi Tata
Kelola Perusahaan dengan baik dan lancar dan Alhamdulillah tepat pada waktunya.

Laporan Evaluasi Tata Kelola Perusahaan ini adalah sebagai pemenuhan tugas akhir
yang diberikan dalam perkuliahan Corporate Governance demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan.Laporan Evaluasi ini terwujud karna adanya bantuan
dari berbagai pihak.

Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, pada kesempatan ini peneliti ingin
mengucapkaan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat : Dr. Zaitul, S.E, MBA,
Ak., CA selaku dosen pengajar mata kuliah Corporate Governance Universitas Bung Hatta.
Dalam penyusunan laporan ini,tentu masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dari saya
selaku penulis,baik dari segi bahasa,tulisan maupun kalimatnya.

Oleh karena itu saya selaku penulis sangat mengharapkann sebuah kritikan, masukan
serta saran demi tercapainya kriteria kriteria yang diperlukan untuk penyusunan tugas ini.

Padang, 4 November 2023

Nadia Wulandari

2010011311027
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia bisnis perlu ditata, diatur, dan diarahkan baik secara voluntary atau mandatory,
sehingga memenuhi keseimbangan bagi semua pihak. Guna penataan aktivitas ekonomi agar
menjadi optimal bagi setiap pelaku, maka diciptakanlah pola pengorganisasian dalam bentuk
korporasi.Deretan peristiwa yang dialami oleh dunia bisnis dalam beberapa dasawarsa
terakhir, baik diluar negeri maupun di dalam negeri, telah menjadi pendorong utama
pentingnya praktik corporate governance yang baik. Kesadaran akan pentingnya sistem
corporate governance yang baik mengalami perkembangan mengikuti tuntutan zaman yang
acap kali diawali oleh terjadinya suatu krisis.

Untuk memulihkan keadaan tersebut dan guna menciptakan lingkungan bisnis yang
sehat dan kompetitif, pimpinan puncak bank dunia, organization of economic cooperation
and development (OECD) dan asosiasiasosiasi bisnis antarnegara aktif melakukan gerakan
perubahan kearah good corporate governance. Di lingkungan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Kementrian BUMN yang mewakili pemerintah RI sebagai pemegang saham
BUMN telah menerbitakan keputusan untuk anjuran pengembangan GCG, yaitu melalui Sk
Meneg BUMN No.Kep.23/M-Pm-PBUMN/2000 tanggal 31 mei 2000.

Kemudian ditahun 2002, Menteri BUMN mengeluarkan Surat Keputusan No.117/M-


MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance
pada BUMN, mewajibkan kepada BUMN untuk menerapkan praktik-praktik good corporate
governance secara konsisten dan atau menjadikan good corporate governance sebagai
landasan operasionalnya.
Good Corporate Governance yaitu suatu sistem untuk merencanakan danmengendalikan
suatu perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegangsahamnya. Dengan
bertambahnya berbagai jenis kegiatan usaha yang secara tidak langsung mengupayakan
praktik tata kelola perusahaan yang sehat, kondisi ekstrnal dan internal perusahaan semakin
rumit, selain meningkatkan daya saing, penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik
juga memberikan perlindungan bagi masyarakat. (Ratnaningsih dan Cholis, 2012).

Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan konsep untuk


meningkatkan kinerja perusahaan. Peningkatan kinerja dicapai melalui pengawasan atau
pemantauan kinerja manajemen dan jaminan akuntabilitas manajemen kepada
stakeholderberdasarkan kerangka aturan tertentu. Peran dewan direksi, dewan komisaris dan
komite memiliki tanggung jawab dalam memantau dan mengawasi efisiensi manajemen.
(Saragih, 2021)

Menurut Organization For Economic Cooperation and Development (OECD),


Corporate Governance (CG) adalah sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan. Corporate governance mengatur pembagian
tugas, hak dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap kehidupan perusahaan,
termasuk para pemegang saham, dewan pengurus, para manager, dan semua anggota
stakeholders non pemegang saham. Corporate governance juga mengetengahkan ketentuan
dan prosedur yang harus diperhatikan dewan pengurus dan direksi dalam pengambilan
keputusan yang bersangkutan dengan kehidupan perusahaan.

Tata kelola perusahaan yang efektif mengurangi hak kontrol yang diberikan pemegang
saham dan kreditur kepada manajer, meningkatkan kemungkinan bahwa manajer berinvestasi
dalam proyek nilai sekarang bersih yang positif. Meningkatnya nilai perusahaan dapat dicapai
oleh perusahaan apabila stakeholder dan juga shareholder berupaya melakukan kerja
samayang baik dalam mengambil sebuah keputusan yang sesuai demi memaksimalkan
modalpenerapan tata kelola perusahaan yang baik. Tetapi pada kenyataannya, kepentingan
stakeholder dan juga shareholder sering menimbulkan berbagai permasalahan yang
disebutsebagai permasalahan agensi (agency problem). Isu mendasar dari perspektif agensi
adalahbagaimana menghindari perilaku oportunistik tersebut (Kustiani et al., 2019; Azmi
&Murialti, 2018)).

Karena, pemangku kepentingan mempekerjakan manajer untuk menerapkan investasi


mereka dalam aktivitas perusahaan, asimetri informasi terjadi karena manajemen memiliki
keunggulan kompetitif informasi dalam perusahaan dibandingkan dengan pemilik. Ini dapat
memberikan manajemen kesempatan untuk mengambil alih kekayaan perusahaan demi
keuntungan mereka. Oleh karena itu, teori keagenan menyarankan tata kelola perusahaan
sebagai mekanisme untuk mengurangi konflik ini dengan memantau kinerja manajer dan
menyelaraskan tujuan manajemen dengan pemangku kepentingan. Perilaku oportunistik
manajemen ini dapat menyebabkan turunnya nilai perusahaan. Karena itu, keberhasilan
dewan dalam melaksanakan tugas fidusia dan peran pengawasannya diprediksi akan
meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan kekayaan pemegang saham.
Berbagai kasus akibat lemahnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat kita
lihat pada beberapa perusahaan di indonesia salah satunya adalah kasus Bank Century yang
terjadi selama kurun waktu 2008 hingga 2009 yang didasari dengan jatuhnya Bank Century
akibat penyelewengan dana nasabah oleh pihak pemilik (Saragih, 2021).

Di dalam Surat Keputusan Menteri BUMN No.Kep117/M-MBU/2002 tanggal 1


Agustus 2002 tentang Penerapan praktik Good Corporate Governance pada BUMN pasal
ayat (1) (Kementerian DUMN 2004) : Corporate Goveranance adalah suatu proses dan
struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan
akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang
dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan Peraturan
Perundangundangan dan Nilai-nilai etika. Sementara menurut Surat Edaran Meneg.PM dan
P.BUMN No. S.106/M.PM. P.BUMN/2000 tanggal 17 April 2000 tentang kebijakan
penerapan corporate governance (Wibowo dkk 2004 : 85- 86) diartikan sebagai suatu hal
yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang efektif yang bersumber dari budaya
perusahaan, etika, nilai, sistem, proses yang 47 bertujuan untuk mendorong dan mendukung :
(a) pengembangan perusahaan, (b) pengelolaan sumber daya dan risiko secara lebih efisien
dan efektif, dan (c) pertanggungjawaban perusahaan kepada pemegang saham dan
stakeholders lainnya.
1.2 Aspek Tata Kelola

Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola mencakup 5
aspek, 8 prinsip dan 25 rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang
baik. Rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam
Pedoman Tata Kelola adalah standar penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang
baik yang harus diterapkan Perseroan untuk mengimplementasikan prinsip tata kelola.

Aspek Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan)

Menurut Badan Usaha Milik Negara, Kantor Menteri BUMN melalui Surat Keputusan
Menteri BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 menyebutkan 5 (lima) prinsip GCG meliputi
halhal berikut :

a) Transparansi (Transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses


pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi material dan
relevan mengenai perusahaan,
b) Kemandirian (independency), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip
perusahaan yang sehat.

c) Akuntabilitas (Accountability), yaitu penjelasan fungsi pelaksanaan


pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif,

d) Pertanggungjawaban (Responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan


perusahaan terhadap peraturan 51 perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip
perusahaan yang sehat, dan

e) Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak


stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

1.3 Tujuan Evaluasi

Adapun tujuan dilakukannya evaluasi ini adalah:

1. Untuk memperoleh gambaran penerapan Corporate Governance (CG) atau tata kelola pada
PT Geoprima Solusi Tbk.

2. Untuk mengetahui hasil evaluasi terhadap penerapan Corporate Governance (CG) atau tata
kelola pada PT Geoprima Solusi Tbk.

1.4 Manfaat

Penulis berharap evaluasi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti, bagi perusahaan,
maupun peneliti lain.

1. Bagi Perusahaan. Bagi pihak manajemen perusahaan agar dapat menerapkan prinsip-
prinsip Corporate Governance (CG) atau tata kelola perusahaan guna mencapai tujuan
perusahaan yang diinginkan.

2. Bagi perkembangan ilmu pengetahuan hasil evaluasi ini diharapkan mampu memberikan
kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan berupa tambahan hasil riset/referensi
mengenai penerapan Corporate Governance (CG) atau tata kelola pada PT Geoprima Solusi
Tbk
BAB II

METODE EVALUASI

2.1 Objek
Perusahaan yang dievaluasi adalah PT Geoprima Solusi Tbk, yang bergerak dibidang
usaha perdagangan mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya.

2.2 Jenis Data

Jenis data yg digunakan untuk evaluasi perusahaan ini yaitu data sekunder , berupa
Laporan Tahunan PT. Geoprima Solusi Tbk yg terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.Metode
Evaluasi yang digunakan adalah melalui Instrumen evaluasi penerapan corporate governance
sebanyak 31 indikator penilaian (terlampir)

NO Indikator Hasil Aturan Penilaian Nilai


1 Jumlah anggota Dewan Jika jumlah anggota dewan
Komisaris komisaris min.3 nilainya 1 dan
(DK) sebaliknya kurang dari 3
,nilainya

2 Jumlah anggota dewan komisaris Jika rasio DKI dan total DK min.
‘’independent’’ (DKI) 0,33 (1/3) nilai 1 dan sebaliknya
nilai 0

3 Apakah ada laporan yang Ya=1


menginformasikan kinerja Tidak=0
Dewan
Komisaris

4 Apakah anggota DKI menjadi Ya=1


komisari utama(komut) Tidak=0

5 Apakah komut juga sebagai Ya=1


anggota Tidak=0
DK pada perusahaan lain
6 Apakah peran dan tanggung Ya=1
jawab komite audit dinyatakan Tidak=0
dengan
Jelas

7 Apakah kinerja komite audit Ya=1


diungkapkan pada lap. Tahunan Tidak=0

8 -
9 Apakah ketua komite audit Ya=1
berasal Tidak=0
dari komite audit indepedent
10 Apakah komite audit bisa Ya=1
mereview Tidak=0
laporan keuangan dan isu serta
melaporkannya pada DK
sebelum
laporan tersebut disetujui
11 Apakah komite audit memonitor Ya=1
kepatuhan manajemen dan Tidak=0
staffnya
pada kebijakan
UU,peraturan,dan
panduan
12 Apakah komite audit Ya=1
mensupervisi Tidak=0
audit untuk memastikan auditor
internal bertindak independent

13 Apakah komite audit Ya=1


mensupervisi Tidak=0
audit untuk memastikan auditor
eksternal bertindak independent
14 Berapa jumlah atau frekuensi Jika min 4 kali=1, kalo kurang
rapat pertahun dari 4 kali kasih 0

15 Jumlah kehadiran rata rata audit Jika 100% nilai 1, jika sebaiknya
nilai 0
16 Apakah paling kurang salah satu Ya=1
komite audit berlatar belakang Tidak=0
akuntansi

17 Apakah perusahaan mempunyai Jika ya kasih nilai 1/7, dan


komite nominasi dan sebaliknya nilai 0
remunerasi?
18 Apakah ada anggota komite Jika ya kasih nilai 1/7, dan
nominasi dan remunerasi berasal sebaliknya nilai 0
dari independent

19 Apakah ada laporan yang jelas Jika ya kasih nilai 1/7(0,14) , dan
tentang peran dan tanggung sebaliknya nilai 0
jawab
komite nominasi dan remunerasi
20 -
21 Berapa jumlah rapat yang Jika nilai besar dari 1 beri nilai
dilakukan 1/7, dan sebaliknya nilai 0
oleh komite nominasi dan
remunerasi pertahun
22 Berapa kehadiran rata rata Jika nilai besar dari 1 beri nilai
anggota 1/7, dan sebaliknya nilai 0
komite nominasi dan remunerasi

23 Apakah kinerja komite nominasi Jika nilai besar dari 1 beri nilai
dan 1/7, dan sebaliknya nilai 0
remunerasi diungkapkan
24 Apakah perusahaan mempunyai Jika nilai besar dari 1 beri nilai
komite tata kelola 1/7, dan sebaliknya nilai 0
25 Apakah peran dan Jika ya 1 beri nilai 1/3, dan
tanggugjawanb sebaliknya nilai 0
komite tata kelola diungkapkan
dengan jelas
26 -
27 Apakah komite memiliki komite Jika ya 1 beri nilai 1/3, dan
manajemen resiko sebaliknya nilai 0
28 Apakah peran dan tanggugjawab Jika ya 1 beri nilai 1/3, dan
komite manajemen resiko sebaliknya nilai 0
diungkapkan dengan jelas
29 Apakah kinerja komite Jika ya 1 beri nilai 1/3, dan
manajemen sebaliknya nilai 0
resiko diungkapkan dalam
laporan
tahunan
30 Apakah perusahaan membahas Jika dibahas nilai 1/5, tidak
isu
isu dibawah ini dalam
laporanya :
Isu yang berhubungan dengan
organsasi dan lingkungan
pengndalian
31 Isu yang berhubungan dengan Jika dibahas nilai 1/5, tidak
manajemen resiko
32 Isu yang berhubbungan dengan Jika dibahas nilai 1/5, tidak
manajemen control
33 Isu yang berhubbungan dengan Jika dibahas nilai 1/5, tidak
komunikasi dan informasi
34 Isu yang berhubungan dengan Jika dibahas nilai 1/5, tidak
monitoring dan evaluasi

2.3 Metode Evaluasi


Teknik analisis data yang digunakan di dalam evaluasi ini adalah Content
Analysis(kajian isi). Content yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil analisis dari
laporan tahunan perusahaan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah metode dokumentasi, yang mana teknik pengumpulan data ini dilakukan
denganmencatat serta menelusuri data-data yang sudah ada (Saragih, 2021).

Analisis isi merupakan alat penelitian yang digunakan untuk menentukan keberadaan
kata, tema, atau konsep tertentu di dalam beberapa data kualitatif tertentu (yaituteks). Dengan
menggunakan Content Analysis, peneliti dapat mengukur dan menganalisiskeabsahan dan
kebenaran dari suatu konsep tertentu.

BAB III
HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE

3.1 Profil Perusahaan

PT Geoprima Solusi Tbk didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 6 Maret 1997
dalam rangka undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 1968 berdasarkan Akta
pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam surat keputusan No. C2-9162H5.01.01. Th. 1998 tanggal 20 JULI 1998.

Perseroan melakukan kegiatan utama yaitu bergerak dalam bidang [erdagangan besar
mesin, peralatan dan pelengkapan lainnya: reparasi alat ukur, alat uji dan peralatan navigasi
dan pengontrol; aktivitas konsultasi bisnis dan broker bisnis; aktivitas keinsyinyura dan
konsultasi tekbis YBDI; aktivitas fotografi;aktivitas pengelolaan data.

Visi:

1. leading survey equipment


2. menjadi perushaan yang ikut membangun bangsa

Misi:

1. Bekerja sama
2. Memiliki jaringan network nasional dan internasional
3. Memberikan edukasi kepada custumer tentang alat survey

Value:

1. Bertanggung jawab
2. Bekerja sebagai bagian dari team
3. Optimis
4. Memiliki respon positif

3.2 Struktur Organisasi


3.3 Kinerja Perusahaan
3.4 Hasil Evaluasi
a. Analisis dewan komisaris

N INDIKATOR HASIL ATURAN PENILAIAN NILAI


O
1 Jumlah anggota Dewan 3 Jika jumlah anggota 1
Komisaris dewan
(DK) komisaris min.3 nilainya
1 dan sebaliknya kurang
dari 3
,nilainya 0
2 Jumlah anggota dewan Jika rasio DKI dan total 0
komisaris DK
‘’independent’’ (DKI) min. 0,33 (1/3) nilai 1
dan
sebaliknya nilai 0
3 Apakah ada laporan yang Ya=1 1
menginformasikan kinerja Tidak=0
Dewan
Komisaris
4 Apakah anggota DKI Ya=1 0
menjadi Tidak=0
komisari utama(komut)
5 Apakah komut juga Ya=1 1
sebagai anggota Tidak=0
DK pada perusahaan lain
Berdasarkan tabel diatas jumlah dewan komisaris yang mengacu pada annual
report

PT. Geoprima Solusi Tbk bagian profil dewan komisaris adalah 3 orang, maka
dari itu diberi nilai 1. Jumlah anggota dewan komisaris independent adalah 1 orang dari
total dewan komisaris pada perusahaan tersebut, maka diberi nilai 1 karena rasio
minimal 0,33 (1/3).

Pada annual report perusahaan bagian RUPS menginformasikan kinerja dewan


komisaris maka diberi nilai 1. Dewan komisaris independent tidak menjadi komisaris
utama diberi nilai 0. Selanjutnya Komisaris utama juga sebagai anggota dewan
komisaris pada perusahaan lain diberi nilai 1

Total nilai analisis Dewan Komisaris pada PT. Geprima Solusi Tbk adalah 3.

b. Analisis Komite Audit

6 Apakah peran dan Ya Ya = 1, 1


tanggung jawab Tidak = 0
komite audit dinyatakan
dengan jelas
7 Apakah kinerja komite Ya Ya = 1, 1
audit Tidak = 0
diungkapkan pada lap.
Tahunan
8 -
9 Apakah ketua komite Ya Ya = 1, 1
audit berasal Tidak = 0
dari komisaris
independent
10 Apakah komite audit bisa Ya Ya = 1, 1
mereview laporan Tidak = 0
keuangan dan isu serta
melaporkannya pada DK
sebelum
laporan tersebut disetujui
11 Apakah komite audit Ya Ya = 1, 1
memonitor Tidak = 0
kepatuhan manajemen dan
staffnya pada kebijakan
UU,peraturan,dan
panduan
12 Apakah komite audit Ya Ya = 1, 1
mensupervisi Tidak = 0
audit untuk memastikan
auditor
internal bertindak
independent
13 Apakah komite audit Ya Ya = 1, 1
mensupervisi Tidak = 0
audit untuk memastikan
auditor eksternal bertindak
independent
14 Berapa jumlah atau 1x Jika min 4 0
frekuensi rapat pertahun kali=1, kalo
kurang
dari 4 kali
kasih 0
15 Jumlah kehadiran rata rata Jika 100% 1
audit nilai 1, jika
sebaliknya
nilai 0
16 Apakah paling kurang Tidak Ya = 1, 0
salah satu komite audit
berlatar belakang Tidak = 0
Akuntansi

Berdasarkan tabel diatas mengacu pada annual report PT. GPSO peran dan
tanggung jawab komite audit dinyatakan dengan jelas, kinerja komite audit
diungkapkan pada laporan Tahunan, ketua komite audit berasal dari komisaris
independent, komite audit bisa mereview laporan keuangan dan isu serta
melaporkannya pada dewan komisaris sebelum laporan tersebut disetujui, komite audit
memonitor kepatuhan manajemen dan staffnya pada kebijakan UU,peraturan,dan
panduan, komite audit mensupervisi audit untuk memastikan auditor internal bertindak
independent, komite audit mensupervisi audit untuk memastikan auditor eksternal
bertindak independent. Masing masing indikator diberi nilai 1. Selanjutnya jumlah
frekuensi rapat pertahun komite audit tercantum pada annual report Bab Tata kelola
perusahaan bagian rapat komite audit adalah sebanyak 1 maka diberi nilai 0 karena
rapat komite audit pertahun minimal 4x. jumlah kehadiran rata rata audit kurang dari
100% maka diberi nilai 0. Selanjutnya salah satu komite audit yang berlatar belakang
akuntansi, diberi nilai 0. Hal ini dapat dilihat pada bagian riwayat hidup komite audit.

Total nilai analisis Komite Audit pada PT. GPSO adalah 8

c. Analisis Komite nominasi dan remunerasi

17 Apakah perusahaan Jika ya kasih 0,14


mempunyai nilai 1/7(0,14)
komite nominasi dan dan sebaliknya
remunerasi? nilai 0
18 Apakah ada anggota komite Jika ya kasih 0
nominasi nilai 1/7(0,14)
dan remunerasi berasal dari dan sebaliknya
independent nilai 0
19 Apakah ada laporan yang Jika ya kasih 0,14
jelas tentang nilai 1/7(0,14) ,
peran dan tanggung jawab dan sebaliknya
komite nilai 0
nominasi dan remunerasi
20
21 Berapa jumlah rapat yang Jika nilai besar 0
dilakukan dari 1 beri nilai
oleh komite nominasi dan 1/7, dan
remunerasi sebaliknya
pertahun nilai 0
22 Berapa kehadiran rata rata Jika nilai besar 0
anggota dari 1 beri nilai
komite nominasi dan 1/7, dan
remunerasi sebaliknya
nilai 0
23 Apakah kinerja komite Jika nilai besar 0,14
nominasi dan dari 1 beri nilai
remunerasi diungkapkan 1/7, dan
sebaliknya
nilai 0

Dari total analisis komite nominasi dan remurasu adalah 0,42

d. Analisis komite tata kelola

24 Apakah perusahaan Jika nilai besar 0


mempunyai dari 1 beri nilai
komite tata kelola 1/3, dan
sebaliknya
nilai 0
25 Apakah peran dan Jika ya 1 beri 0
tanggugjawanb nilai 1/3, dan
komite tata kelola sebaliknya
diungkapkan nilai 0
dengan jelas
26 -
Pada indikator ini, PT. GPSO tidak mengungkapkan bahwa perusahaan mempunyai
komite tata kelola. Maka untuk indicator penilaian komite komite tata kelola ini diberi nilai 0.

e. Analisis Komite Manajemen Resiko

27 Apakah komite memiliki Jika ya 1 beri 0,33


komite manajemen resiko nilai 1/3, dan
sebaliknya
nilai 0
28 Apakah peran dan Jika ya 1 beri 0,33
tanggugjawab komite nilai 1/3, dan
manajemen resiko sebaliknya
diungkapkan dengan jelas nilai 0
29 Apakah kinerja komite Jika ya 1 beri 0,33
manajemen resiko nilai 1/3, dan
diungkapkan dalam laporan sebaliknya
tahunan nilai 0

Berdasarkan annual report PT. GPSO, perusahaan memiliki komite manajemen


resiko/pemantau resiko. Selanjutnya peran dan tanggugjawanb komite manajemen resiko
diungkapkan dengan jelas, kinerja komite manajemen resiko diungkapkan dalam laporan
tahunan. Maka masing masing indikator diberi nilai 1/3.

Total nilai analisis Komite manajemen resiko pada PT. GPSO adalah 1.

f. Analisis Internal Control

31 Apakah perusahaan membahas Jika dibahas 0


isu isu nilai 1/5, tidak
dibawah ini dalam laporanya : 0
Isu yang berhubungan dengan
organsasi dan lingkungan
pengendalian
31 Isu yang berhubungan Jika dibahas 0,2
dengan nilai 1/5, tidak
0
manajemen resiko
32 Isu yang berhubungan dengan Jika dibahas 0
manajemen control nilai 1/5, tidak
0
33 Isu yang berhubbungan Jika dibahas 0
dengan nilai 1/5, tidak
komunikasi dan informasi 0
34 Isu yang berhubungan dengan Jika dibahas 0,2
monitoring dan evaluasi nilai 1/5, tidak
0
12,82

Berdasarkan tabel diatas, pada annual report mengungkapkan isu yang berhubungan
dengan manajemen resiko, maka diberi nilai 1/5 (0,2) sedangkan isu yang berhubungan
dengan monitoring dan evaluasi adalah 1/5 (0,2)

Total nilai analisis Internal Control pada PT. GPSO adalah 0,4
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada pembahasan diatas, maka peneliti mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
Skala Penilaian :
1 – 5 = Sangat jelek
6 – 10 = Jelek
11 – 15 = Baik
16 – 20 = Sangat baik
Hasil analisis instrument penilaian, Penerapan Tata Kelola PT. Geoprima
Solusi Tbk memiliki total nilai sebesar 12,82 Dimana Penerapan Tata Kelola PT.
Geoprima Solusi Tbk dapat dikatakan baik.
4.2 Saran
Diharapkan kepada dewan direksi PT. Geoprima Solusi Tbk. agar lebih
meningkatkan lagi penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik, karena pada masa
sekarang ini peningkatan Tata Kelola Perusahaan adalah hal yang sangat penting
dan merupakan bagian dari pembaharuan ataupun pemulihan ekonomi untuk
mengatasi krisis ekonomi yang terjadi seperti sekarang ini.
Untuk dapat memperoleh tata kelola perusahaan yang baik, kita perlu
memahami lebihdalam mengenai Good Governance yang mana dapat membantu
kita membentuk perusahaanyang baik sesuai dengan tujuan yang ditentukan oleh
perusahaan sebelumnya.
Oleh sebab itu,artikel ini dapat membantu para pembaca untuk dapat dijadikan
referensi yang mengacu pada tata kelola perusahaan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai